• Tidak ada hasil yang ditemukan

9

GARIS BESAR Latar Belakang Alkitab

Kitab Bacaan

Kej. 28:10-22; ayat pilihan lainnya

Kebenaran Alkitab

Allah adalah maha hadir.

Tujuan Pelajaran

Memahami bahwa Allah selalu hadir dan menjaga kita.

Ayat Hafalan

“Sesungguhnya,

Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi.”

(Kej. 28:15a)

Yakub harus tinggalkan rumahnya karena Esau yang membenci dirinya karena telah merebut warisan dan berkatnya. Ibu mereka, Ribka adalah orang di balik rencana yang mendandani Yakub untuk berpakaian seperti Esau dan yang membuat alasan agar Yakub dapat beritahu Ishak bahwa Yakub ingin mencari seorang istri dari kaumnya daripada di antara orang kafir di Kanaan. Akhirnya, skenarionya yang membuatnya menderita, karena ia tidak pernah berkesem-patan untuk melihat Yakub lagi.

Yakub harus menempuh perjalanan dari Betsyeba (selatan Kanaan) menuju Haran (utara Mesopotamia dan timur sungai Efrat). Lebih dari 400 mil jauhnya dengan perjalanan yang sukar. Suatu saat, Yakub beristirahat di sebuah tempat bernama Lus, yang kemudian bernama Betel (Kej. 28:19). Kira-kira berjarak 60 mil dari rumahnya dan sekitar 3-4 hari perjalanan telah ditempuh-nya. Tidaklah heran bila ia begitu lelah dan ingin beristirahat. Ketika beristirahat, Yakub bermimpi tentang sebuah tangga yang menuju langit. Alkitab pun pernah mencatat suatu peristiwa serupa sebelumnya ketika manusia berusaha untuk mencapai ke langit dengan mendirikan menara Babel (Kej. 11:4-9). Usaha ini tidak berhasil, karena semuanya ini adalah usaha manusia. Tetapi kali ini, Allahlah yang membuka jalan bagi Yakub.

Kadang murid-murid menanyakan pertanyaan yang sulit untuk dijawab seperti 'di manakah Allah tinggal?' atau 'mengapa Allah tidak mengabulkan doa-doaku?' atau 'mengapa aku tidak dapat melihat Allah?' Kita tentu tidak terkejut dengan semua pertanyaan ini karena bagi anak-anak, mereka perlu melihat, merasakan atau menyentuh agar beroleh suatu konsep tentang hal-hal yang dipelajari. Jadi, kita patut berusaha sebaik-baiknya untuk membuat Allah yang adalah roh senyata mungkin. Tetapi ketika seorang Kristen dewasa menanyakan hal-hal di atas, kita justru menguatirkan hubungan mereka dengan Allah. Sesungguhnya, penting untuk diingat bahwa siapapun akan merasa terbangun ketika merasakan sentuhan kasih atau mendengarkan kata-kata yang menghibur. Tetapi Ia tidak akan muncul dan meletakkan tangan-Nya di bahu kita atau mengatakan hal-hal yang ingin kita dengar. Kita tidak dapat mencari-Nya dengan mata jasmani atau berusaha untuk mendengar suaranya dengan telinga jasmani. Sekalipun demikian, hal ini bukanlah berarti Ia tidak beserta dengan kita. Untuk merasakan hadirat-Nya, kita harus menyadari bahwa Ia selalu ada dan selalu menjaga dan melindungi kita. Hal ini kita dapat sadari ketika Ia memberi kekuatan pada saat yang tidak terduga. Dengan sikap inilah, kita akan dapat 'menyentuh', 'mendengar' dan 'melihat Allah bekerja dalam kehidupan sehari-hari.

Alkitab

Makanan

Rohani

untuk

Renungan

Belakang

Alkitab

Mengenai

Murid

Anda

Masa remaja adalah masa yang krisis di mana murid-murid seringkali merasa kesepian dan terkucil, bagaikan dunia yang hancur seketika di hadapan mereka. Ketika hal ini terjadi, keputusasaan dan ketidakberdayaan segera muncul dan meliputi mereka. Oleh karena itu, selalu ingatkan murid-murid bahwa apapun yang mereka rasakan adalah alami dan bagian dari proses tumbuh kembang; merasakan kesepian atau terkucil adalah normal bagi remaja. Perasaan ini dapat berkembang menjadi masalah bila terjadi berminggu-minggu lamanya. Ketika merasa sedih terlalu lama, mereka perlu berbicara dengan seseorang tentang apa yang menjadi permasalahannya. Tetapi kepada siapa harus mencurahkan hati mereka pun sungguh penting. Bila membicarakannya dengan orang-orang yang bukan Kristen, guru BP ataupun para ahli lainnya, mereka dapat merasa lebih baik karena

Persiapkan

Hati

Murid

ada seseorang yang sedia mendengar ketika mereka berbicara. Mereka mungkin mendapat saran-saran tentang bagaimana mengatasi perasaan tersebut, tetapi saran ini bersifat duniawi dan tidak membuat mereka mengenal sumber kekuatan dan penghiburan sejati itu. Ketika murid-murid datang kepada Anda sebagai seorang guru agama hendak mencari bantuan, Anda harus berikan sesuatu yang berbeda. Ketika murid-murid merasa sepi dan merasa tidak ada seorangpun yang peduli atau memahami mereka, janganlah takut dan kuatir, mereka mempunyai Yesus. Ia tidak akan tinggalkan mereka atau biarkan anak-Nya terluka. Tetapi murid-murid pun harus beriman bahwa Yesus tidak akan mengecewakan mereka. Bila mereka berpengharapan sekecil apapun dan memohon pertolongan-Nya, maka Ia akan datang. Ceritakan beberapa kesaksian tentang bagaimana Yesus selalu menjaga umat-Nya. Penting untuk diingat tentang bagaimana Allah selalu menjaga setiap manusia setiap harinya dengan memberikan udara untuk dihirup, keluarga dan teman-teman untuk tumbuh bersama, dan berlimpah makanan untuk menyehatkan tubuh.

Adalah seorang yang tidak percaya bila Allah itu ada. Ia adalah seorang ateis dan tidak ada seorangpun yang dapat meyakinkannya. Sekalipun teman-temannya telah menunjukkan hal-hal luar biasa yang telah diciptakan oleh Allah, tetapi ia tetap saja tidak bergeming. Kenyataan bila ia dapat hidup dan berjalanpun kurang cukup untuk menjadi bukti baginya. Bertepatan si ateis ini mempunyai seorang teman dekat yang berprofesi sebagai astronot. Sekembalinya dari perjalanan luar angkasa, si ateis ini menemui temannya ini untuk mengetahui kabarnya setelah lama tidak berjumpa. Temannya tidak habis-habisnya bercerita tentang luar angkasa yang ajaib dengan bintang-bintang dan kegelapan di sekelilingnya. Si ateis ini menjadi penasaran dan bertanya kepada temannya ini, “Waktu di luar angkasa, apakah kamu melihat Allah?” Temannya tercengang. Ia adalah seorang Kristen dan percaya bila bukan karena Allah, maka tidaklah mungkin ia dapat saksikan luar angkasa dan seisinya. Jadi, ia menjawab pertanyaan itu demikian. Tetapi, si ateis ini bertanya lagi, “Tetapi, apakah kamu MELIHAT Allah?” Lalu, temannya ini menyahut, “Begini, aku rasa

(Sebelum memulai pelajaran hari ini, bagikan cerita singkat ini

tidak, bila kamu memaksa ingin tahu apakah aku melihat Allah dengan kedua mataku.” Kemudian, si ateis ini bangkit dari kursinya dan berseru, “Aku telah tahu bahwa Allah tidak ada!” Setelah itu, ia berlari keluar dan menyewa seorang pilot untuk menulis kata-kata dari asap kapal terbang itu. Ia minta sang pilot untuk menuliskan kata 'ALLAH TIDAK ADA' (GOD IS NO WHERE) di langit keesokan harinya agar seluruh dunia tahu bahwa Allah tidak ada. Keesokan harinya, si ateis bangun dengan penuh semangat, berharap untuk melihat kata-kata yang ia pesan di langit. Tetapi sungguh mengejutkan, sang pilot tidak menuliskan seperti yang dimaksudkan. Justru, kata-kata itu ditulis menjadi ALLAH ADA DI SINI (GOD IS NOW HERE).

Cerita ini mengajarkan bahwa tidak peduli apakah kita merasa Allah itu tidak ada, tetapi yang pasti bahwa Ia selalu ada, menunjukkan jalan, sekalipun kita tidak menyadarinya. Pada pelajaran hari ini, kita akan mempelajari tentang Yakub dan bagaimana ia mengalami hadirat Allah dalam hidupnya melalui cara yang luar biasa, cara yang tidak pernah mambuatnya lupa bahwa Allah itu selalu ada.

Lembar Kerja # 1

Allah Berkata… Yakub Berkata… Pendahuluan:

Yakub mungkin telah berkelana beberapa hari lamanya sebelum akhirnya tiba di Lus. Ia ber-ada dalam pelarian dari kakaknya, sekaligus ter-pisah dari keluarganya. Sangat mungkin bila ia merasa kesepian dan takut akan apa yang ter-jadi pada masa depannya. Setelah mencapai suatu tempat, ia merasa lelah dan ingin beristirahat. Setelah jatuh tertidur,

ia bermimpi. Dalam mimpinya itu, ia melihat sebuah

(Mungkin lebih efektif untuk menulis kedua kata itu di papan tulis ketika Anda bercerita sampai pada bagian itu

agar murid-murid dapat melihat bagaimana salah penempatan huruf

dapat mengubah arti dari seluruhnya.)

Pemahaman

Alkitab

(Mintalah murid-murid membaca Kej. 28 sebelum melengkapi Lembar Kerja mereka.)

38 Mimpi Yakub di Betel p la ja a n e r

9

Lembar Kerja # 1 Pemahaman Alkitab Allah Berkata... Yakub Berkata... Yakub mungkin telah berkelana beberapa hari lamanya sebelum akhirnya tiba di Lus. Ia berada dalam pelarian dari kakaknya, sekaligus terpisah dari keluarganya. Sangat mungkin bila ia me-rasa kesepian dan takut akan apa yang terjadi pada masa depannya. Setelah mencapai suatu tempat, ia merasa lelah dan ingin beristirahat. Setelah jatuh tertidur, ia bermimpi. Dalam mimpi-nya itu, ia melihat sebuah tangga menuju ke langit, dengan malaikat yang sedang turun naik tangga. Allah berusaha menghibur Yakub dengan pernyataan yang membangun bahwa ia tidak-lah seorang diri. Bacatidak-lah pertanyaan berikut dan selidiki apa yang Altidak-lah katakan dan bagaimana tanggapan Yakub.

Untuk direnungkan:

l Ayat 16-17: Sekalipun ayat ini adalah kata-kata yang menghibur, mengapa Yakub merasa

takut setelah menyadari bahwa Allah berada di tempat ia sedang beristirahat?

Pengalaman Yakub bersama dengan Allah begitu dahsyat, sehingga ia terbangun dan menyadari bahwa Allah tidak pernah meninggalkannya. Kesempatan ini tidak datang kedua kali dalam hidup-nya. Tetapi, Yakub tidak langsung merasa yakin dan mengikut Allah. Pergumulannya melalui mimpi memperdalam hubungannya dengan Allah dan daripada hanya menjadikannya sebagai sebuah pengalaman, maka ia bernazar untuk menjadikan hidupnya sebagai kesaksian hidup akan kasih Allah. Yakub tergerak untuk mengambil tindakan hingga ia membangun mezbah bagi Allah dan bernazar untuk berikan persepuluhan. Hari ini, kita tahu bahwa Allah pun berjanji untuk sertai kita setiap saat. Kita harus percaya dan mengimaninya.

Allah Berkata...

Apakah yang Allah katakan untuk menghibur Yakub pada tiap ayat berikut?

l Ayat 13: l Ayat 14: l Ayat 15:

Yakub Menanggapinya dengan...

Apakah yang Yakub katakan dan lakukan untuk menanggapi Allah pada ayat-ayat berikut, ketika ia menyadari bila Allah katakan yang sesungguhnya dan selalu menyertai hidupnya?

l Ayat 18: l Ayat 19: l Ayat 20-21: l Ayat 22:

turun naik tangga. Allah berusaha menghibur Yakub dengan pernyataan yang membangun bahwa ia tidaklah seorang diri. Bacalah pertanyaan berikut dan selidiki apa yang Allah katakan dan bagaimana tanggapan Yakub.

Allah Berkata…

Apakah yang Allah katakan untuk menghibur Yakub pada tiap ayat berikut?

lAyat 13: (Allah ingatkan Yakub bahwa Ia adalah

Tuhan, Allah Abraham, nenekmu dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.)

lAyat 14: (Allah janjikan Yakub bahwa

keturunan-nya akan menjadi seperti debu tanah baketurunan-nyakketurunan-nya dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.)

lAyat 15: (Kata-kata paling menghibur Yakub adalah sesungguhnya Allah menyertai engkau dan

akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.)

Untuk direnungkan:

lAyat 16-17: Sekalipun ayat ini adalah kata-kata yang menghibur, mengapa Yakub merasa takut setelah menyadari bahwa Allah berada di tempat ia sedang beristirahat?

(Sekalipun Yakub merasa terhibur setelah mengetahui bahwa Allah menyertainya, tetapi ia merasa bersalah, karena tidak menyadari bila Allah berada di sana. Ia telah melarikan diri dari kemarahan kakaknya dan tahu bila apa yang ia telah lakukan ini sungguh tidak berkenan di hadapan Allah, karena ayahnya telah mengajar-kannya mengenal siapa Allah itu. Oleh karena itu, hal ini sungguh mengejutkannya, sekalipun ia dapat lari dari kakaknya, tetapi tidak dapat lari dari Allah. Kadang kita pun berbuat hal yang serupa. Kita menjadi ketakutan karena tahu bahwa bagaimanapun kita berusaha untuk sembunyikan diri dari sesuatu, tetapi Allah tahu segala hal yang

kita perbuat dan Ia selalu berada dalam kehidupan kita. Hanya pada saat kita memahami kehadiran-Nya yang tidak dibatasi ruang dan waktulah, kita baru dapat berdiri terpesona memandang-Nya.) Yakub Menanggapi dengan…

Apakah yang Yakub katakan dan lakukan untuk menanggapi Allah pada ayat-ayat berikut, ketika ia menyadari bila Allah katakan yang sesungguhnya dan selalu menyertai hidupnya?

lAyat 18: (Keesokan harinya pagi-pagi, Yakub

mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya.)

lAyat 19: (Ia menamai tempat itu Betel; dahulu

nama kota itu Lus.) Arti nama Betel adalah rumah

Allah.

lAyat 20-21: (Yakub bernazar kepada Allah: "Jika

Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka Tuhan akan menjadi Allahku.")

lAyat 22: (Yakub menyatakan bahwa batu yang

kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan k e p a d a k u a k a n s e l a l u k u p e r s e m b a h k a n sepersepuluh kepada-Mu.)

Kesimpulan:

Kadang dalam hidup, kita seperti Yakub, bersembunyi atau melarikan diri dari masalah dan berbuat apapun untuk melindungi diri. Dan pada saat itu, kita seringkali merasa takut seolah-olah tidak ada seorangpun yang dapat membantu kita dan merasa seorang diri. Tetapi justru pada saat itulah, Allah menyatakan diri-Nya kepada kita, membuat kita memahami bahwa sesungguhnya kita tidak seorang diri. Pengalaman Yakub bersama dengan Allah begitu dahsyat, sehingga ia terbangun dan menyadari bahwa Allah tidak pernah meninggalkannya. Kesempatan ini tidak datang kedua kali dalam hidupnya. Tetapi, Yakub tidak langsung merasa yakin dan mengikut Allah. Pergumulannya melalui mimpi memperdalam hubungannya dengan Allah dan daripada hanya

menjadikannya sebagai sebuah pengalaman, maka ia bernazar untuk menjadikan hidupnya sebagai kesaksian hidup akan kasih Allah. Dalam perjalanan iman, seringkali kita mengalami pengalaman-pengalaman indah bersama dengan Allah. Di saat kita begitu membutuhkan-Nya, baik melalui kekuatan doa, khotbah yang menggerakkan hati ataupun mujizat besar. Tetapi seringkali, kita membiarkannya begitu saja berlalu hanya sebagai sebuah pengalaman yang kita ingat untuk beberapa hari saja, mungkin paling lama beberapa minggu. Yakub tergerak untuk mengambil tindakan hingga ia membangun mezbah bagi Allah dan bernazar untuk berikan persepuluhan. Hari ini, kita tahu bahwa Allah pun berjanji untuk sertai kita setiap saat. Kita harus percaya dan mengimaninya.

Lembar Kerja # 2 Allah Berada di Sini! Pendahuluan:

Yakub hanya salah satu di antara banyak tokoh di Alkitab yang tidak menyadari hadirat Allah dalam hidup mereka hingga Ia menyatakan diri-Nya kepada mereka. Banyak dari tokoh ini berada dalam situasi yang sulit hingga perlu kekuatan dan penghiburan. Allah tahu hal itu dan menyatakan hadirat-Nya kepada mereka di saat yang tepat. Tetapi Allah tidak selalu melakukannya dengan mimpi. Ia dapat menyatakan diri-Nya melalui banyak cara. Berikut adalah beberapa cara di antaranya. Apakah kalian masih ingat para tokoh Alkitab yang mengalami hadirat Allah hingga mengalami perubahan hidup sebagai akibatnya? Kadang Allah Menyatakan Diri-Nya Melalui… …Firman Allah (Yoh. 11:1-44)

Alkitab adalah firman Allah. Kadang ketika mendengar atau membaca firman Allah, kita diingatkan bahwa Ia menyertai kita. Hari ini, kita mempunyai Alkitab untuk dibaca yang pada zaman Perjanjian Baru hal ini adalah mustahil. Tetapi mereka mempunyai Tuhan Yesus di antara mereka dan Ia sering menyatakan hadirat Allah melalui firman-Nya. Sebagai contoh, ketika Lazarus mati, kedua saudarinya begitu

sedih dan terguncang. Tetapi empat hari setelah Lazarus dikubur, Yesus datang untuk menemui mereka. Ia tahu betapa mereka mengasihi Lazarus hingga berusaha menghibur mereka dan memberitahukan bahwa Allah hadir dalam hidup mereka pada saat yang bersamaan.

“Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Yoh. 11:25-26)

“ B u k a n k a h s u d a h Kukatakan kepadamu? Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” (Yoh. 11:40)

Melalui perkataan sederhana ini, Maria dan Marta tahu bahwa Allah menyertai mereka sehingga merekapun percaya kepada Yesus. Tentu saja, kita semua tahu bahwa Lazarus akhirnya dibangkitkan. …Tragedi Hidup (1 Raj. 17:17-24)

Selama masa kekeringan, nabi Elia tinggal di rumah seorang janda Sarfat bersama dengan anaknya. Sebelumnya, karena iman perempuan ini, Allah secara ajaib menyediakan cukup tepung dan minyak bagi mereka bertiga selama masa kekeringan itu. Semua berjalan baik hingga pada suatu hari, anak janda ini tiba-tiba meninggal. Janda Sarfat ini tidak dapat memahami mengapa hal ini terjadi dan ia menangis pilu di hadapan Elia. Ketika Elia mendengar hal ini, ia sendiripun tidak tahu mengapa tragedi ini terjadi kepadanya. Tetapi mereka kemudian menyadari bahwa melalui tragedi ini, mereka dapat menyaksikan kuasa, penyertaan dan perlindungan serta kasih Allah yang tidak putus-putusnya. Inilah bencana besar di mana melalui peristiwa ini hadirat Allah dinyatakan atas mereka, yaitu nyawa sang anak dikembalikan. Kadang dalam hidup, kita mungkin saja mengalami kematian seorang

39 Mimpi Yakub di Betel p e la ja ra n

9

Lembar Kerja # 2 Pemahaman Alkitab Yakub hanya salah satu di antara banyak tokoh di Alkitab yang tidak menyadari hadirat Allah dalam hidup mereka hingga Ia menyatakan diri-Nya kepada mereka. Banyak dari tokoh ini berada dalam situasi yang sulit hingga perlu kekuatan dan penghiburan. Allah tahu hal itu dan menyatakan hadirat-Nya kepada mereka di saat yang tepat. Tetapi Allah tidak selalu melakukannya dengan mimpi. Ia dapat menyatakan diri-Nya melalui banyak cara. Berikut adalah beberapa cara di anta-ranya. Apakah kalian masih ingat para tokoh Alkitab yang mengalami

hadi-rat Allah hingga mengalami perubahan hidup sebagai akibatnya?

Allah Ada di Sini!

halaman 1

Kadang Allah Menyatakan Diri-Nya Melalui… …Firman Allah (Yoh. 11:1-44)

Alkitab adalah firman Allah. Kadang ketika mendengar atau membaca firman Allah, kita diingatkan bahwa Ia menyertai kita. Hari ini, kita mempunyai Alkitab untuk dibaca yang pada zaman jian Baru hal ini adalah mustahil. Tetapi mereka mempunyai Tuhan Yesus di antara mereka dan Ia sering menyatakan hadirat Allah melalui firman-Nya. Sebagai contoh, ketika Lazarus mati, kedua saudarinya begitu sedih dan terguncang. Tetapi empat hari setelah Lazarus dikubur, Yesus datang untuk menemui mereka. Ia tahu betapa mereka sihi Lazarus hingga berusaha menghibur mereka dan memberitahukan bahwa Allah hadir dalam hidup mereka pada saat yang bersamaan. “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup

walaupun ia sudah mati dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Yoh. 11:25-26) “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu? Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” (Yoh. 11:40)

Melalui perkataan sederhana ini, Maria dan Marta tahu bahwa Allah menyertai

mereka sehingga merekapun percaya kepada Yesus. Tentu saja, kita semua tahu bahwa Lazarus akhirnya dibangkitkan.

…Tragedi Hidup (1 Raj. 17:17-24)

Selama masa kekeringan, nabi Elia tinggal di rumah seorang janda Sarfat bersama dengan anak-nya. Sebelumnya, karena iman perempuan ini, Allah secara ajaib menyediakan cukup tepung dan minyak bagi mereka bertiga selama masa kekeringan itu. Semua berjalan baik hingga pada suatu hari, anak janda ini tiba-tiba meninggal. Janda Sarfat ini tidak dapat memahami mengapa hal ini terjadi dan ia menangis pilu di hadapan Elia. Ketika Elia mendengar hal ini, ia sendiripun tidak tahu mengapa tragedi ini terjadi kepadanya. Tetapi mereka kemudian menyadari bahwa melalui tragedi ini, mereka dapat menyaksikan kuasa, penyertaan dan perlindungan serta kasih Allah yang tidak putus-putusnya. Inilah bencana besar di mana melalui peristiwa ini hadirat Allah dinyatakan atas mereka, yaitu nyawa sang anak dikembalikan. Kadang dalam hidup, kita mungkin saja mengalami kematian seorang anggota keluarga, sehingga yang kita kasihi itu tidak dapat kem-bali lagi. Pada saat itu, Allah mungkin terasa begitu jauh, sementara dalam duka dan sedih yang mendalam kita mencari pertolongan-Nya dan akhirnya temukan damai sejahtera dan kasih yang tidak terkira dari pada-Nya yang sanggup menghibur hati kita. Beginilah kita tahu bahwa Allah itu ada dan kita dapat lebih mempercayai-Nya lagi di masa pengujian

anggota keluarga, sehingga yang kita kasihi itu tidak dapat kembali lagi. Pada saat itu, Allah mungkin terasa begitu jauh, sementara dalam duka dan sedih yang mendalam kita mencari pertolongan-Nya dan akhirnya temukan damai sejahtera dan kasih yang tidak terkira dari pada-Nya yang sanggup menghibur hati kita.

Beginilah kita tahu bahwa Allah itu ada dan kita