• Tidak ada hasil yang ditemukan

Semangkuk Sup Kacang Merah bagi Hak Kesulungan

8

GARIS BESAR Latar Belakang Alkitab

Kitab Bacaan

Kej. 27:1-40

Kebenaran Alkitab

Allah harus mendapat prioritas utama dalam hidup kita.

Tujuan Pelajaran

Menentukan cara-cara untuk prioritaskan Allah lebih utama, memahami identitas khusus kita dan menggunakannya dengan hormat dan mulia.

Ayat Hafalan

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,

maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

(Mat. 6:33)

Saat lahir, Esaulah yang pertama kali keluar, lalu diikuti oleh Yakub, yang sedang memegang tumit saudaranya. Aturan kelahiran mereka ini sungguh penting. Dalam Perjanjian Lama, anak laki-laki sulung biasa-nya menerima bagian dua kali lipat sebagai warisannya (Ul. 21:17) dan hak khusus dari ayahnya. Ia pun biasanya akan menjadi pemimpin keluarga berikutnya. Tetapi dalam hal ini, hak kesulungan Esau jauh melebihi hak kesulungan yang biasanya. Ia adalah keturunan langsung Abraham melalui Ishak yang adalah ahli waris untuk segala janji dan berkat Allah. Dalam Kej. 24:34-35 disebutkan bahwa Allah berkati Abraham dengan ber-kelimpahan hingga menjadi besar. Ia telah diberikan lembu sapi dan domba, emas dan perak, para hamba laki-laki dan perempuan, sama banyaknya dengan unta dan keledai. Dan bila itu masih belum cukup, maka Allah akan berikan tanah Kanaan kepada Abraham (Kej. 13:15; 17:6-8), keturunan yang banyak-nya seperti bintang-bintang dan debu tanah (Kej. 15:18; 22:17-18). Abraham berikan semua ini kepada Ishak dan ahli warisnya kelak (Kej. 25:5). Tetapi Esau tidak sadari atau menilai hak kesulungannya itu hanya demi memuaskan keinginan dagingnya sesaat. Ketika hendak menerima haknya itu, ia kehilangan lebih banyak lagi daripada warisan tradisionalnya itu.

Prioritas hidup setiap orang berubah sepanjang masa. Suatu kali, seseorang menceritakan sebuah kisah yang secara tepat menggambarkan betapa cepatnya nilai-nilai kehidupan itu berubah. Selama Tahun Baru Cina adalah hal yang biasa bagi orangtua dan orang dewasa untuk memberikan 'amplop merah' – sebuah amplop kecil yang berwarna merah terang yang diisi sejumlah uang untuk memeriahkan tahun baru tersebut. Ketika seorang anak kecil diberikan amplop merah itu, ia akan membukanya, mengeluarkan uangnya dan meninggalkan amplopnya di atas meja, serta menghabiskan waktu memainkan potongan kertas merah itu dengan sukacita. Tetapi ketika anak itu telah dewasa dan menerima amplop merah itu, ia akan segera mengeluarkan uangnya, menyimpan di suatu tempat yang aman dan membuang amplopnya. Dengan berlalunya waktu, prioritas hidup kita pun berubah. Apa yang penting bagi kita di masa yang lalu, tidak lagi penting. Ketika kita masih kanak-kanak, bermain adalah kebutuhan utama. Tetapi setelah makin dewasa, persahabatan, sekolah atau pekerjaanlah yang menjadi fokus utama kehidupan. Semua perubahan ini adalah wajar, karena dengan berlalunya waktu, kita menjadi makin dewasa dan belajar untuk menilai dan mengevaluasi kembali apa yang sesungguhnya penting dalam kehidupan. Tetapi kita tidak boleh lupa terhadap prioritas hidup yang paling utama, yaitu mempunyai sebutan yang berharga sebagai ahli waris kerajaan Allah. ...Oleh Roh itu kita berseru, "Ya Abba, ya Bapa!"

Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya adalah orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus... (Rm. 8:15b-17a). Ini adalah sesuatu yang

harus kita cari, tidak peduli bagaimanapun tingkat kehidupan kita. Bila kita menjadikan Allah sebagai prioritas utama hidup kita, maka daftar selebihnya akan terbentuk dengan sendirinya.

Alkitab

Makanan

Rohani

untuk

Renungan

"Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan

berhak menerima janji Allah." (Gal. 3:29)

Keinginan daging sepertinya sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi. Renungkan saja saat-saat ketika Anda merasa begitu mengingini sesuatu, baik sebuah pakaian, mobil, makanan, film ataupun teman, tentu tidaklah mudah untuk mengendalikan keinginan tersebut, bukan? Betapa lebih sulitnya bagi murid-murid. Mereka akan menghadapi tahun-tahun yang paling membingungkan, ketidakstabilan dan meragu-kan. Mereka menginginkan apa yang teman-teman inginkan, karena mereka ingin menyesuaikan diri dan disukai. Anda harus biarkan mereka tahu bahwa keinginan adalah sesuatu yang wajar dan setiap orang memilikinya. Masalahnya terletak pada apa yang kita perbuat terhadap keinginan tersebut. Esau memilih untuk penuhi suatu keinginan dengan mengorbankan hak kesulungan tanpa memikirkan akibatnya. Mintalah mereka telusuri langkah-langkah yang memimpin Esau kepada kesalahan yang tidak dapat diperbaikinya. Lalu, terapkan setiap langkah kesalahan itu sebagai cara untuk menangani keinginan kita. Sebagai contoh, bila Esau bersedia menanti beberapa saat untuk mempertimbangkan usulan Yakub, mungkin ia tidak akan terlalu tergesa-gesa dalam mengambil tindakan. Hari ini, bila kita berpikir dengan seksama tentang bagaimana memenuhi suatu keinginan, kita dapat mengingatkan diri sebelum terlalu terlambat dalam mengambil tindakan. Iblis ingin memenuhi keinginan alami kita dengan cara-cara yang salah. Daripada mengalah kepada pencobaan dan menganggapnya wajar, lebih baik luangkan waktu untuk merenungkan apa yang sungguh-sungguh akan memberikan keuntungan bagi kita.

Belakang

Alkitab

Mengenai

Murid

Anda

Persiapkan

Hati

Murid

Setiap orang mempunyai prioritas dalam hidupnya. Biarkan murid-murid ceritakan tentang prioritas hidup mereka. Tentu tidak ada 2 murid yang merasakan cara yang sama tentang prioritas utama dalam hidup mereka, tetapi harus ada satu hal yang terpenting bagi setiap murid, sesuatu yang harus ditempatkan paling atas dari daftar mereka. Tentu saja, prioritas itu adalah Allah. Pelajaran minggu ini melibatkan 2 saudara dan masalah yang dihadapi ketika Allah tidak ditempatkan sebagai yang terutama. Melalui pelajaran ini, kita akan melihat bahwa Allah seharusnya ditempatkan pada nomor satu dalam hidup kita.

Lembar Kerja # 1 Prioritas yang Kacau

Daftar Penggambaran Alkitab tentang Esau:

(Esau lahir lebih dahulu. Ia mempunyai kulit yang berwarna merah dan seluruh tubuhnya berbulu. Selain itu, ia pun menjadi seorang pemburu yang handal, seorang pemuda yang bebas dan merupakan anak kesayangan ayahnya.)

Daftar Penggambaran Alkitab tentang Yakub:

(Yakub lahir setelah Esau, dengan tangannya memegang tumit Esau. Ia adalah seorang yang pendiam, suka tinggal di kemah dan merupakan anak kesayangan ibunya sehingga menjadi seorang yang pandai memasak.)

Lihatlah referensi Alkitab dan isilah Lembar Kerja berikut.

ESAU

Apakah yang sedang dilakukannya? Bacalah Kej. 25:29 (Ia baru saja pulang dari berburu.) Apakah prioritas hidupnya?

Bacalah Kej. 25:30,32,34 (Makan karena ia merasa begitu laparnya.)

Apakah itu menunjukkan karakternya? Jawaban bebas

(Ia hidup untuk saat itu, mengikuti keinginannya, b a h k a n m e n j u a l h a k k e s u l u n g a n n y a d a n memandangnya rendah, beranggapan bahwa hal itu tidak berguna baginya bila ia tidak mempunyai makanan untuk dimakan.)

Apakah akibat dari tindakannya itu? Bacalah Kej. 27:30-41

(Ia kehilangan hak kesulungan dan segala berkat dari

Belakang

Pemahaman

Alkitab

(Mintalah murid-murid membaca Kej. 25:19-34 sebelum melengkapi Lembar Kerja mereka.)

(Jelaskan bahwa Esau maupun Yakub

menunjukkan dua contoh prioritas yang kacau ketika tiba waktunya untuk membuat keputusan penting dalam hidup mereka.

Mereka menilai beberapa hal lebih tinggi daripada seharusnya dan akhirnya berakibat fatal dalam hidup mereka.)

35

Semangkuk Sup Kacang Merah bagi Hak Kesulungan

la j n p e a ra

8

Lembar Kerja # 1 Pemahaman Alkitab

Prioritas yang Kacau

Daftar Penggambaran Alkitab tentang Esau: Daftar Penggambaran Alkitab tentang Yakub:

_____________________ __________________ ____________________ _________________ ____________________ _______________________ ____________________ ____________________ ________________ _______________________ E S A U Y A K U B Apakah yang sedang dilakukannya? Apakah itu menunjukkan karakternya?

Apakah akibat dari tindakannya itu? Bacalah Kej. 25:29 Bacalah Kej. 25:29 Bacalah Kej. 27:30-41 Bacalah Kej. 27:42-45 Bacalah Kej. 25:30,32,34 Bacalah Kej. 25:31,33 Jawaban Bebas Jawaban Bebas Bacalah Kej. 25:19-34 sebelum kalian

YAKUB

Apakah yang sedang dilakukannya? Bacalah Kej. 25:29

(Ia sedang memasak sup kacang merah.) Apakah prioritas hidupnya?

Bacalah Kej. 25:31,33

(Memperoleh hak kesulungan saudaranya, sekalipun Allah telah menjanjikan kepadanya - Kej. 25:23.) Apakah itu menunjukkan karakternya? Jawaban bebas

(Ia adalah seorang penipu dan ingin berbuat dengan caranya sendiri. Mungkin pikirnya boleh mengganti rencana Allah sesuai dengan keinginannya sendiri) Apakah akibat dari tindakannya itu?

Bacalah Kej. 27:42-45

(Ia harus melarikan diri dari negerinya dan tinggal bersama dengan pamannya. Ia tidak pernah lagi melihat ibunya. Sekalipun itu bukan merupakan bagian dari pelajaran hari ini, tetapi ia pun kemudian ditipu oleh pamannnya - Kej. 29.)

Jelaskan kepada murid-murid: Kita dapat melihat dari tindakan dua bersaudara yang mempunyai prioritas hidup yang kacau. Yang satu ingin makan dengan cara yang tidak benar, sehingga ia rela menyerahkan kepunyaannya yang paling berharga. Sementara yang lainnya, rela berdusta untuk mengamankan masa depannya. Keduanya menghargai kepuasan semen-tara, tetapi kemudian menemukan bahwa apa yang mereka hargai pada saat itu membawa akibat yang buruk. Yang paling malang adalah mereka mempunyai seorang ayah yang menyembah Allah, yang menempatkan Allah sebagai yang terutama dalam hidupnya – tetapi mereka tidak meneladani perbuatan ayahnya itu. Bila mereka telah meneladani perbuatan ayah mereka, mereka tentu tidak akan mengambil keputusan yang sama, karena mereka akan menyadari bahwa itu adalah salah dan tidaklah bijaksana untuk merasa iri hati, berdusta dan mengalah terhadap pencobaan. Sekarang, kita pun harus ingat untuk menempatkan Allah sebagai yang terutama dalam hidup, karena Ia akan memimpin kita ke jalan yang benar dan membantu kita mengambil keputusan yang benar pula.

"Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya,

karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia, sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga dan

jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan." (Mzm. 107:8-9)

Lembar Kerja # 2

Apa yang Alkitab Katakan tentang Prioritas Kita? Kel. 20:3 – "Jangan ada padamu allah lain di

hadapan-Ku."

Mzm. 119:2 – "Berbahagialah orang-orang yang

memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati."

Mzm. 119:30 – "Aku telah memilih jalan kebenaran,

telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku."

Yak. 4:7 – "Karena itu, tunduklah kepada Allah dan

lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu!"

A y a t - a y a t i n i dengan jelas beritahu-kan bahwa Allah harus menjadi prioritas utama dalam hidup kita. Tetapi ada kalanya, pengajaran ini menjadi sulit untuk diikuti. Sama ketika Esau dan Ya kub mengira bahwa yang terpenting adalah makan atau mengamankan masa depan mereka pada saat itu. Mereka tidak pertim-bangkan apa yang men-jadi akibat setelah itu, k a r e n a m e n g a m b i l keputusan dengan tergesa-gesa. Tetapi daripada hanya berfokus terhadap akibat-akibat mengerikan karena tidak memberikan Allah sebagai prioritas utama dalam hidup, seharusnya ingat bahwa kita akan menerima warisan rohani dari Allah ketika kita melakukan perintah-Nya.

Lihatlah ayat-ayat berikut dan tuliskan satu kata macam warisan yang kita akan terima dari pada-Nya. 1. Rm. 8:15-17 – "Sebab kamu tidak menerima roh

perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: 'Ya Abba, ya Bapa!' Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-(Anda dapat memilih

murid-murid untuk bacakan ayat-ayat ini

dengan suara yang keras, lalu mintalah seluruh murid untuk menyimpulkan

apa yang Alkitab katakan harus menjadi prioritas kita.)

36

Semangkuk Sup Kacang Merah bagi Hak Kesulungan

p e la ja ra n

8

Lembar Kerja # 2 Pemahaman Alkitab Kel. 20:3

"Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku."

Mzm. 119:2

"Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati."

Mzm. 119:30

"Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku."

Yak. 4:7

"Karena itu, tunduklah kepada Allah dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu!"

Ayat-ayat ini dengan jelas beri-tahukan bahwa Allah harus menjadi prioritas utama dalam hidup kita. Tetapi ada kalanya, pengajaran ini menjadi sulit untuk diikuti. Sama ketika Esau dan Yakub mengira bah-wa yang terpenting adalah makan atau mengamankan masa depan mereka pada saat itu. Mereka tidak pertim-bangkan apa yang menjadi akibat setelah itu, karena mengambil keputusan dengan tergesa-gesa. Tetapi daripada hanya berfokus terhadap akibat-akibat mengerikan karena tidak berikan Allah sebagai prioritas utama dalam hidup, seharusnya ingat bahwa kita akan menerima warisan rohani dari Allah ketika kita melakukan perintah-Nya. Lihatlah ayat-ayat berikut dan tuliskan satu kata macam warisan yang kita akan terima dari pada-Nya. Macam Warisan 1. _________________________________ (Rm. 8:15-17) 2. _________________________________ (Flp. 4:7 dan 2 Tes. 3:16) 3. _________________________________ (Yoh. 16:13 dan Flp. 2:13) 4. _________________________________ (Yoh. 14:2-3)

Ketika kita berikan Yesus sebagai prioritas utama dalam hidup, kita akan mempunyai warisan rohani dari Allah. Itu lebih penting daripada perihal duniawi. Bila Esau ataupun Yakub terlebih dahulu mempertimbangkannya, mereka tentu tidak perlu melalui tahun-tahun yang sulit dan yang menyedihkan.

akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia."

(Macam warisan: Hak Menjadi Anak)

2. Flp. 4:7 dan 2 Tes. 3:16 – "Damai sejahtera Allah,

yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."

"Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaru-niakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian."

(Macam warisan: Perlindungan, Damai Sejahtera)

3. Yoh. 16:13 dan Flp. 2:13 – "Tetapi apabila Ia

datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang."

"karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya."

(Macam warisan: Pimpinan)

4. Yoh. 14:2-3 – "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat

tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada."

(Macam warisan: Sebuah Tempat dalam Kerajaan-Nya)

Ketika kita berikan Yesus sebagai prioritas utama dalam hidup, kita akan mempunyai warisan rohani dari Allah. Itu lebih penting daripada perihal duniawi. Bila Esau ataupun Yakub terlebih dahulu mempertimbangkannya, mereka tentu tidak perlu melalui tahun-tahun yang sulit dan yang menyedihkan.

Belakang

Aplikasi

Kehidupan

Lembar Kerja # 3

Ini Lebih Penting…Sungguh Pendahuluan:

Ketika kita selidiki pertukaran yang terjadi antara Esau dan Yakub, kita mungkin akan menertawai mereka dan katakan bahwa kita tidak akan pernah berbuat sebodoh itu dengan menyerahkan hal sepenting Allah dan keselamatan-Nya. Mudah untuk mengatakannya sekarang, karena kita dapat melihat betapa sulitnya kehidupan dan akibat yang mereka derita. Sekalipun kita tidak dicobai untuk serahkan warisan surgawi hari ini, tetapi masih ada banyak waktu kita dapat berkompromi dan letakkan hal lainnya di hadapan Allah. Bacalah skenario berikut dan lihat apakah kalian dapat disamakan dengan mereka itu. Situasi 1:

Daniel berada pada usia di mana ia merasa siap untuk lakukan pekerjaan paruh waktu. Dengan demikian, ia dapat memperoleh tambahan uang untuk membeli barang keperluannya. Maka ia mulai melihat iklan mini di surat kabar setempat. Daniel tahu bahwa ia harus menghabiskan malam minggunya untuk belajar dan mengerjakan PR serta berusaha untuk mencari pekerjaan yang hanya perlu bekerja di akhir pekan. Bersyukurlah, ia temukan

pekerjaan di sebuah toko es krim. Mereka bersedia memakai jasanya saat itu pula dan ia merasa ber-untung karena dapat me-nemukan pekerjaan begi-tu cepatnya. Tetapi peker-jaan itu harus membuat-nya bekerja setiap hari Sabtu dan hari Minggu siang, dari pukul 12 siang hingga pukul 5 sore. Pada mulanya, Daniel berang-gapan bahwa tidaklah boleh pekerjaan itu

dilaku-kannya, tetapi ia berkeyakinan bahwa bila ia pergi beribadah pada hari Sabat pagi, Allahpun akan memakluminya. Di samping itu, ia hanya berencana untuk bekerja di sana hingga ia temukan pekerjaan (Dalam Lembar Kerja ini,

hanyalah skenario yang ditampilkan dan

bukanlah pertanyaan diskusi. Pastikan murid-murid membaca pertanyaan berikut dengan suara yang keras atau menuliskannya di papan tulis. Simpulkan setiap situasi bersama dengan ikhtisar yang disarankan dalam

buku ini.)

(Setelah murid-murid selesai membaca, berikan waktu untuk membahas skenario

dan jawablah pertanyaan yang tersedia dalam

buku ini.)

37

Semangkuk Sup Kacang Merah bagi Hak Kesulungan

p e la jara n

8

Lembar Kerja # 3 Aplikasi Kehidupan Ketika kita selidiki pertukaran

yang terjadi antara Esau dan Yakub, kita mungkin akan menertawai mere-ka dan mere-katamere-kan bahwa kita tidak amere-kan pernah berbuat sebodoh itu dengan menyerahkan hal sepenting Allah dan keselamatan-Nya. Mudah untuk mengatakannya sekarang, karena kita dapat melihat betapa sulitnya kehidupan dan akibat-akibat yang mereka derita. Sekalipun kita tidak dicobai untuk menyerahkan warisan surgawi hari ini, tetapi masih ada banyak wak-tu kita dapat berkompromi dan mele-takkan hal-hal lainnya di hadapan Allah. Bacalah skenario berikut dan lihat apakah kalian dapat disamakan dengan salah satu dari mereka itu.

Ini Lebih Penting…Sungguh

Situasi 1: Daniel berada pada usia di mana ia merasa siap untuk la-kukan pekerjaan paruh waktu. Dengan demikian, ia dapat mem-peroleh tambahan uang untuk membeli barang keperluannya. Maka ia mulai melihat iklan mini di surat kabar setempat. Daniel tahu bahwa ia harus menghabis-kan malam minggunya untuk belajar dan mengerjakan PR serta berusaha untuk men-cari pekerjaan yang hanya perlu bekerja di akhir pekan. Bersyukurlah, ia temukan pekerjaan di sebuah toko es krim. Mereka bersedia memakai jasanya saat itu pula dan ia rasa beruntung karena dapat menemukan pekerjaan begitu cepatnya. Tetapi pekerjaan itu harus membuatnya bekerja tiap hari Sabtu dan hari Minggu siang, dari pukul 12 siang hingga pukul 5 sore. Pada mulanya, Daniel beranggapan bahwa lah boleh pekerjaan itu dilakukan-nya, tetapi ia berkeyakinan bahwa bila ia pergi beribadah pada hari Sabat pagi, Allahpun akan memakluminya. Di samping itu, ia hanya berencana untuk bekerja di sana hingga ia menemukan pekerjaan lainnya dengan jam kerja yang lebih baik lagi.

Situasi 2: Erica adalah seorang murid yang selalu mendapat nilai 'A' hingga ia terkenal baik di sekolah maupun di ge-reja sebagai murid yang pandai. Ia mendapat nomor satu di kelasnya keti-ka lulus ujian. Seketi-karang, ia berada di kelas yang baru bersama dengan lulus-an lainnya. Ia menjallulus-aninya denglulus-an

baik dan merasa senang ketika teman lainnya datang minta bantuannya. Suatu hari, sang guru memberikan kejutan dengan mengadakan ulangan Geografi secara mendadak. Erica belum per-siapkan diri, demikian pula dengan teman-temannya. Tetapi mereka tetap harus mengerjakannya. Jadi dengan bersungut-sungut, mereka menuliskan apapun yang terpikirkan pada saat itu. Ketika Erica berusaha keras untuk mengingat apa yang telah dipelajarinya minggu lalu, ia menyadari bah-wa beberapa pertanyaan tersebut terdapat pada buku catatannya yang terbuka dan sebagian buku tersebut berada di mejanya, sehingga tidak akan ada seorangpun yang tahu bila ia melihatnya. Ia tidak bermaksud untuk melihat, tetapi matanya telah menangkap beberapa jawaban yang meng-ingatkannya pada hal yang lain. Ia mulai menuliskan apa yang diingatnya hingga pada pertanyaan terakhir. Erica tahu bahwa inilah salah satu dari 2 jawabannya, tetapi ia merasa tidak yakin mana yang benar. Ia tahu bahwa jawaban itu terdapat dalam bukunya, dekat bagian bawah halaman. Ia bergumul dalam hati, apakah akan mengintip atau tidak. Tetapi, ketika ia sedang berpikir, matanya telah mencari lokasi jawaban yang tepat di buku catatannya itu. Erica bertanya-tanya dalam hati, apakah ia harus menuliskan jawabannya. Akhirnya, iapun menuliskan jawabannya dan menyerah-kan kertas ulangan itu. Ulangan itu dinilai pada saat itu pula dan sang guru mengumummenyerah-kan bahwa hanya ada satu orang yang mendapat nilai 'A' yaitu Erica! Teman-temannya memberikan selamat dan ia merasa gembira karena masih terkenal sebagai murid yang selalu mendapat nilai 'A'.

Pertanyaan Diskusi:

1. Daniel tidak sungguh-sungguh melakukan sesuatu yang salah. Apakah kalian setuju atau tidak? Mengapa?

2. Apakah pernah berada dalam situasi di mana kalian merasa boleh berkompromi untuk melakukan hari Sabat secara tidak penuh dan meletakkan hal lain di hadapan Yesus Kristus (sebagai contoh, setelah kebaktian Sabat pagi, kalian melakukan proyek penting, pergi ke pesta teman atau menghadiri pertandingan olah raga