Percaya dan Taat
Tahun 1 Buku 3
TUNAS MUDA
Buku Pegangan Guru
Bila anak dibesarkan
dengan celaan,
maka ia belajar memaki.
Bila anak dibesarkan
dengan permusuhan,
maka ia belajar berkelahi.
Bila anak dibesarkan
dengan cemoohan,
maka ia belajar rendah diri.
Anak-Anak Belajar dari Kehidupannya
Bila anak dibesarkan dengan hinaan,
maka ia belajar menyesali diri.
Bila anak dibesarkan dengan toleransi,
maka ia belajar menahan diri.
Bila anak dibesarkan dengan motivasi,
maka ia belajar percaya diri.
Bila anak dibesarkan dengan pujian,
maka ia belajar menghargai.
Bila anak dibesarkan dengan perlakuan sebaik-baiknya,
maka ia belajar keadilan.
Bila anak dibesarkan dengan rasa aman,
maka ia belajar menaruh kepercayaan.
Bila anak dibesarkan dengan dukungan,
maka ia belajar menyenangi dirinya.
Bila anak dibesarkan dengan kasih sayang dan
persahabatan,
Januari
Februari
Maret
Percaya dan Taat
Buku Pegangan Guru
Tahun 1 Buku 3
Daftar Isi i
Pendahuluan ii
Apakah yang perlu kuketahui tentang murid kelas Tunas Muda? vi Bagaimana mengajar murid kelas Tunas Muda? vii Bagaimana membangun hubungan dengan murid-muridku? viii Sepuluh Komponen Pengajaran yang Efektif ix
Empat Langkah Rencana Mengajar x
Sebelum Anda mengajar kepada murid-murid xi
Oh Tuhan, jadikanku hamba-Mu! xii
Ayat Hafalan (Januari/Februari/Maret) xiii Pembacaan Alkitab (Januari/Februari/Maret) xiv
1. Dua Perbedaan Korban; Dua Perbedaan Hati
1
2. Menolak Patuhi Peringatan Allah 15
3. Pelangi Perjanjian
27
4. Membangun Tanpa Allah
43
5. Abram Pergi Tanpa Melihat
57
6. Perjanjian Setia Allah dengan Abram
71
7. Allah Sediakan Seekor Domba Jantan
85
8. Semangkuk Sup Kacang Merah
bagi Hak Kesulungan
103
9. Mimpi Yakub di Betel
115
10. Mimpi Yakub tentang Masa Depan
133
11. Yusuf Memuji Allah
147
12. Kegagalan dan Keberhasilan Musa
159
13. Ulasan
173
Bagaimana Anda Gunakan
Buku Pegangan ini?
Buku Pegangan Guru ini akan sangat membantu Anda
mempersiapkan bahan pelajaran dengan lebih baik. Kita
berharap dapat saksikan bagaimana firman Allah
mempengaruhi dan mengubah kehidupan murid-murid.
Sempatkan sedikit waktu untuk membaca beberapa
petunjuk berikut. Bayangkan bahwa Anda sedang
melakukan persiapan mengajar murid-murid kelas
Tunas Muda.
GARIS BESAR
Kitab Bacaan
Mat. 1:18; Luk. 2:21-23;
Mat. 4:1-10; Ibr. 2:18;
Mat. 4:23-25; Ibr. 5:7
Kebenaran Alkitab
Yesus, Anak Manusia, adalah
sepenuhnya manusia
sehingga Ia memahami akan
keadaan kita.
Tujuan Pelajaran
Membagikan pemikiran yang
terdalam kepada Yesus
karena
Ia mengasihi kita.
Ayat Hafalan
Lalu kata malaikat itu kepada
mereka: “Jangan takut, sebab
sesungguhnya aku
memberita-kan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh
bangsa: Hari ini telah lahir
bagimu Juruselamat, yaitu
Kristus, Tuhan, di kota Daud.”
(Luk. 2:10-11)
contoh
Kitab Bacaan terdiri dari
bagian Alkitab yang akan
Anda gunakan untuk
menyampaikan pelajaran.
Kebenaran Alkitab
menyatakan kebenaran
Alkitab yang diajarkan
kepada kita.
Tujuan Pelajaran memberi
contoh nyata kepada
murid-murid tentang Kebenaran
Alkitab untuk diterapkan
dalam kehidupan mereka.
Ayat Hafalan dikutip dari
Alkitab Terjemahan Baru LAI,
untuk mendukung Tujuan
Pelajaran. Menghafalkan
satu ayat Alkitab setiap
minggunya dapat membantu
murid-murid untuk
Belakang
Belakang
Alkitab
Alkitab
Alkitab
menyediakan informasi tambahan dan beberapa
pandangan yang berkaitan dengan isi pelajaran.
menyediakan pandangan mengenai perkembangan
murid, menawarkan berbagai ide maupun petunjuk
dalam mengajar dan memahami kelompok usia ini.
menarik perhatian murid-murid dan membantu
mereka terpusat pada tema pelajaran. (5 menit)
membantu Anda mempersiapkan hati sebelum
mengajar. Pula dapat menjadi tantangan sekaligus
memberikan kekuatan kepada Anda dalam
melangkah bersama dengan Kristus.
Altar
Mengenai
Persiapkan
Makanan
Belakang
Murid
Hati
Rohani
Alkitab
Anda
Murid
untuk
Renungan
Pemahaman
Aplikasi
Kesimpulan
Aktivitas
Alkitab
Kehidupan
Evaluasi
inti dari bagian pelajaran di mana setiap murid dapat
secara langsung terlibat dalam mempelajari firman
Allah. Murid-murid akan menemukan apa yang
dikatakan oleh firman Allah dan belajar bagaimana
menerapkan firman Allah itu dalam kehidupan
mereka. Selama waktu pelajaran, arahkan mereka
untuk menggunakan Lembar Kerja Murid yang berisi
berbagai pengajaran dan pertanyaan untuk
didiskusikan. (30 – 40 menit)
memotivasi murid-murid membuat rencana aktivitas
untuk menerapkan Tujuan Pelajaran dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Murid-murid
menerapkan apa yang telah dipelajari dalam dunia
mereka. Bantulah setiap murid untuk menanggapi
firman Allah secara pribadi sebagaimana Roh Kudus
akan menyertai mereka dalam melakukan suatu
aplikasi kehidupan.
membantu murid-murid mempelajari Alkitab dan
pengajarannya hingga akan semakin yakin dengan
apa yang diajarkan firman Allah ketika mereka
menerapkannya.
m e m b a n t u m u r i d - m u r i d u n t u k m e n j a w a b
pertanyaan: “Apakah makna pelajaran ini bagiku?
Bagaimana aku dapat menerapkannya?” Sediakan
waktu untuk melakukan evaluasi. Bagian manakah
yang terbaik dari kelas pada hari ini? Perubahan
sikap apakah yang kamu dapat lakukan?
Bagaimana Lembar Kerja Murid
dapat Membantu Murid Anda?
Lembar Kerja Murid membantu murid-murid dalam
menemukan firman Allah bagi diri mereka sendiri.
Arahkan mereka melalui 3 tahapan sederhana ini.
membantu murid-murid untuk menemukan jawaban
Allah melalui cerita Alkitab atau perikop dalam
Alkitab. Mereka akan menambah pengetahuan
mengenai Alkitab dan berbagai pengajarannya
sekaligus akan menemukan apa yang firman Allah
sampaikan melalui pelajaran.
memotivasi murid-murid membuat rencana aktivitas
untuk menerapkan Tujuan Pelajaran dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Murid-murid
menerapkan apa yang telah dipelajari dalam dunia
mereka. Bantulah setiap murid untuk menanggapi
firman Allah secara pribadi sebagaimana Roh Kudus
akan menyertai mereka dalam melakukan suatu
aplikasi kehidupan.
membantu murid-murid mempelajari Alkitab dan
pengajarannya hingga akan semakin yakin dengan
apa yang diajarkan firman Allah ketika mereka
menerapkannya.
Temuan
Aplikasi
Alkitab
Kehidupan
Aktivitas
Apakah yang perlu kuketahui
tentang murid kelas Tunas Muda?
u
Kurang Percaya Diri
Murid-murid kelas Tunas Muda mungkin merasa kurang percaya diri
sehingga kadang berkata-kata dengan kasar karena rasa takut
mereka. Oleh karena itu, kata-kata bijak yang paling tepat untuk
diajarkan kepada mereka adalah "lakukan apa yang kamu ingin orang
lain lakukan terhadap dirimu".
u
Masa Puber
Masa puber menyebabkan munculnya masalah seorang murid untuk
bersosialisasi. Bila seorang saudari pada usia 11 tahun telah disenangi
oleh teman-temannya, tetapi mengapa pada saat ia menginjak usia 12
tahun justru merasa sulit untuk bergaul? Mungkin ia sedang memasuki
masa puber.
u
Bingung terhadap Jati Diri
Sebagian besar murid kelas Tunas Muda yang sedang menjalani
masa puber akan mengalami kelabilan dalam perasaan mereka.
Mereka belum dapat memutuskan siapa diri mereka yang sebenarnya:
Seorang anakkah? Seorang dewasakah? Seorang Anakkah atau
dewasakah? Selain itu, mereka pun belum dapat memutuskan
keinginan untuk menjadi seseorang yang diharapkan. Apakah
anak-anak ini egois? Pasti! Tetapi hal ini bukanlah karena kesengajaan
ataupun hal yang buruk. Tetapi justru merupakan suatu kesulitan yang
telah menjadi bagian dari perkembangan si anak.
u
Perkembangan Moral
Tekanan dari teman-teman sebaya merupakan pengaruh yang begitu
kuat. Keinginannya untuk menjadi sama seperti teman-temannya itu
mempengaruhi tingkah laku sehingga membuat mereka mulai berani
membantah. Sekalipun mungkin secara sembrono murid-murid
mengikuti perbuatan teman-teman, tetapi mereka akan tetap bersikap
menentang perbuatan atau permintaan dari orang dewasa. Oleh
karena itu, cobalah untuk menjadi lebih peka terhadap segala
kebutuhan mereka dan usahakan untuk tidak mempermalukan
Bagaimana mengajar murid
kelas Tunas Muda?
l
Setiap murid belajar dengan cara yang berbeda...
saran yang dapat membantu ketika Anda mengajar:
Ada beberapa
u
Gunakan Variasi
Setiap orang belajar dengan
cara yang berbeda. S e b a g i a n
besar murid kelas Tunas Muda
akan lebih cepat belajar dari
pengalaman. Oleh karena itu,
gunakan suatu cara yang
ber-variasi dalam membawakan
pelajaran.
u
Peringatan Batas Waktu
Saat Anda memberi tugas
kepada murid-murid, berikan
pula batasan waktu kepada
mereka untuk mengerjakannya,
pastikan Anda memberikan
peringatan 5 menit dan
kemu-dian 1 menit sebelum selesai.
Bila jumlah murid lebih dari 8
orang, kerjakan secara
ber-kelompok yang terdiri dari 2
orang atau lebih, termasuk
tugas-tugas yang bersifat
d i s k u s i a t a u p e n g a l a m a n
pribadi.
u
Jadilah Diri Anda Sendiri
Saat Anda berbagi pengalaman
p r i b a d i d a l a m p e l a j a r a n ,
mereka akan mengikuti cerita
Anda. Jadilah diri Anda sendiri!
Bicarakan tentang pergumulan
pribadimu. Dengan berbagi
perasaan Anda, maka mereka
pun akan berbagi perasaan
mereka.
u
Gunakan Alkitab
Ajaklah murid-murid untuk
membawa Alkitab sendiri dan
mintalah untuk mencatat.
Anda dapat meminta mereka
menggunakan Alkitab dengan
versi yang sama. Hal ini akan
membantu mereka menjadi
fokus terhadap pelajaran
tanpa ada permasalahan
dalam penafsiran. Setelah
membaca perikop dalam
Alkitab, pastikan mereka
memahami kata-kata dan
kalimat-kalimat yang penting
s e h i n g g a k e t i k a A n d a
memberi penjelasan, proses
belajar akan menjadi lebih
berarti bagi murid-murid.
u
Proses Belajar yang Aktif
Proses belajar yang aktif
adalah tepat bagi anak-anak
usia muda. Mereka hidup
dalam perkembangan zaman
yang cepat berubah. Berilah
batasan waktu aktivitas 15
m e n i t l a m a n y a . B i a r k a n
diskusi berjalan dengan
bebas. Berikan motivasi agar
m u r i d - m u r i d d a p a t
mengungkapkan perasaan
dan pikiran mereka.
l
Anda berada pada posisi yang
dapat tingkatkan kerohanian
murid-murid oleh perkataan
Bagaimana membangun
hubungan
dengan murid-muridku?
esus hendak menjadi sahabat selama kita tetap menjadi
Nya. Demikian pula hubungan Anda dengan
murid-Y
murid dapat mempengaruhi keberhasilan pengajaran yang
diberikan. Selama Anda berusaha untuk lebih mengenali mereka,
maka mereka pun berusaha untuk lebih mengenali Anda, sehingga
kemampuan Anda memasukkan firman Allah ke dalam kehidupan
mereka dan kemampuan mereka mendengarkan firman Allah akan
semakin meningkat.
Mulailah dari diri Anda!
Berbicaralah dengan Penuh
Hormat terhadap Murid-Murid
Murid-murid kelas Tunas Muda tidak
lagi memandang diri mereka
sebagai seorang anak. Mereka
dapat membina hubungan baik
dengan orang dewasa yang dapat
menghargai kemampuan dan
talenta mereka dan dengan senang
hati dapat menerima berbagai saran
yang bersifat membangun.
Turutlah Berpartisipasi bersama
dengan Murid-Murid
Berpartisipasilah dengan
murid-murid saat dalam kelas maupun di
luar kelas. Bila Anda menugaskan
m e r e k a u n t u k m e n g g u n t i n g ,
merekatkan dan menggambar,
turutlah bergabung bersama
dengan mereka. Hal ini akan
menghilangkan kesan bahwa
aktivitas ini bersifat kekanakan.
Bila murid-murid berjumlah
sedikit saja, maka Anda dapat
bergabung dengan mereka dalam
diskusi. Apabila dibagi dalam
kelompok yang lebih kecil, maka
akan lebih bijaksana bila Anda tidak
terpaku pada satu kelompok
melainkan membaur di antara
mereka. Bila Anda lebih banyak
meluangkan waktu bersama
dengan mereka, maka mereka
akan menaruh hormat dan
menghargai Anda.
Luangkan Waktu untuk Lebih
Mengenal Murid-Murid
Sepuluh hingga lima belas menit
sebelum kelas dimulai merupakan
waktu yang paling berharga bagi
Anda. Sapalah ketika mereka tiba.
D e n g a r k a n d e n g a n p e n u h
perhatian ketika mereka bercerita
tentang berbagai peristiwa yang
terjadi dalam kehidupan mereka.
Anda tidak perlu bersikap seperti
anak remaja untuk berkomentar
dengan mereka. Sebaliknya, Anda
adalah orang yang berpengaruh
dalam kehidupan mereka.
Luangkan waktu bersama
mereka di luar jam pelajaran.
Makan bersama merupakan hal
yang baik untuk membangun suatu
hubungan. Hubungilah mereka
sesekali waktu hanya untuk
mengobrol. Anda pun dapat
mengingat penghargaain khusus
yang telah mereka raih melalui
Sepuluh Komponen
Pengajaran yang Efektif
man Kristiani dapat dirasakan dan dialami, dan murid-murid Anda
akan menjadi lebih dewasa bila Anda memberikan kepada mereka
I
kesempatan untuk mengalami dan melakukan kebenaran firman
Allah.
Daftar ini berfungsi untuk mengingatkan bagaimana
murid-murid harus belajar dan sekaligus sebagai suatu tantangan bagi
Anda untuk meningkatkan kualitas mengajar Anda secara
berkesinambungan.
Bantulah mereka belajar lakukan
sesuatu berdasarkan pesan yang
disampaikan. Mereka akan lebih
cepat belajar melalui pengalaman
daripada hanya mendengarkan
pengajaran berjam-jam lamanya.
Berilah motivasi agar murid-murid
dapat menyalurkan kreativitas
mereka kepada pemahaman
terhadap firman Allah.
Melakukan
Berkarya
Bermain
Memperagakan
Menggambar
Menjalani
Melihat
Mendengar
Menulis
Bekerja Sama
Saat Anda dapat memberikan
gambaran mengenai pesan yang
disampaikan, maka mereka akan
mempunyai kesan yang mendalam
pada benak mereka.
Sediakan berbagai cerita atau
contoh yang menarik.
Tulisan yang kreatif merupakan
suatu cara yang efektif bagi para
anak muda untuk berkomunikasi
dan belajar.
Murid-murid akan lebih mudah
belajar bila mereka dapat saling
Aktivitas adalah hal yang baik
untuk membuat mereka belajar.
yang mereka lihat dari
Alkitab.
Mintalah murid-murid untuk
membagikan iman mereka dengan
mengambar apa yang dilihat dari
Alkitab.
Tantanglah murid-murid untuk
menjalani iman mereka dalam
kehidupan ini.
Empat Langkah
Rencana Mengajar
llah telah menciptakan setiap anak berbeda satu sama lainnya.
Kita harus mengajarkan mereka dengan cara supaya setiap
A
murid dapat bertumbuh sesuai dengan perkembangan
masing-masing. Beri mereka motivasi dan dorongan untuk
senantiasa mengetahui kebenaran firman Allah dan bantulah mereka
untuk melakukan dan menerapkan firman Allah di dalam kehidupan
mereka.
Temukan firman Allah
ketika Anda Mengajar
di dalam Kelas.
Membuat Tujuan Pelajaran
yang lebih bersifat pribadi
sehingga dapat dihubungkan
dengan pengalaman
murid-murid.
Mengembangkan rencana
pelaksanaan pelajaran yang
dapat diterapkan murid-murid
dalam kehidupan mereka.
Termotivasi
Tahu Kebenaran
Lakukan Kebenaran
Setiap menit
dalam kelas
merupakan
sesuatu yang
berharga.
Berdoalah agar
Allah berikan
petunjuk
kepada Anda.
Terapkan Kebenaran
Sebelum Anda Mengajar
kepada Murid-Murid
u
Sediakan cukup waktu untuk
melakukan persiapan
Buku Pegangan Guru ini
disusun untuk mengurangi
waktu persiapan Anda dan
bukan untuk meniadakannya.
Bacalah bahan pelajaran
sedikitnya satu minggu sebelum
Anda mengajar. Anda mungkin
perlu mengumpulkan beberapa
bahan untuk acara diskusi dan
a k t i v i t a s . C o b a l a h u n t u k
mengenal bentuk pelajaran
dalam buku ini. Mungkin tidak
semua bahan pelajaran dapat
dibahas karena keterbatasan
waktu yang Anda punyai. Anda
dapat membawakan sisa bahan
tersebut di lain pertemuan atau
dalam suatu persekutuan.
u
Bersikap fleksibel
Bersikap fleksibel berarti
memberikan kepada Allah
kesempatan untuk menyatakan
pekerjaan-Nya melalui diri kita.
Bila mengalami kondisi di
mana seorang murid belum
memahami pelajaran yang
diberikan, maka Anda harus
s i a p u n t u k m e l a k u k a n
penyesuaian. Allah mungkin
mempunyai pendekatan yang
berbeda terhadap murid yang
satu ini. Seringkali bimbingan
Allah justru datang selagi kita
tidak begitu mengharapkan.
Tujuannya agar kita dapat
menjadi seorang pengajar yang
u
Bersikap kreatif
Jangan katakan kepada diri
sendiri bahwa Anda bukanlah
s e o r a n g y a n g k r e a t i f .
Janganlah bersikap ragu-ragu
untuk melakukan berbagai
hal yang tidak tersedia di
dalam buku pegangan ini.
Anda dapat menyesuaikan
bahan pelajaran menjadi lebih
b e r s i f a t p r i b a d i d e n g a n
berbagai ide yang Anda
terapkan kepada murid-murid
di kelas.
u
Berdoalah dengan tekun
Seringkali dikatakan bahwa,
“Doa adalah nafas hidup bagi
orang Kristen!” Anda akan
beroleh hikmat, kekuatan dan
kesabaran yang lebih besar
k e t i k a m e m b u a t s u a t u
komitmen di dalam peran
sebagai seorang guru dan di
dalam setiap pelajaran ini
kepada Allah!
Oh Tuhan,
jadikanku hamba-Mu!
urid-murid dapat lebih banyak belajar dari cara hidup Anda.
Mereka akan menyerap berbagai macam pesan mengenai
M
kasih Allah dan iman kekristenan setiap kali berinteraksi dan
melihat perbuatan Anda. Jangan remehkan kekuatan gaya hidup
Anda sendiri. Murid-murid melihat kepada orang di sekitar mereka
yang dapat menunjukkan cara mengasihi Allah dan hidup sebagai
seorang Kristen. Mohonlah kepada Allah untuk menjadikan Anda
seorang hamba yang rendah hati berdoa kepada-Nya dalam setiap
waktu dan setiap hari.
Allah tidak mengharapkan Anda
menjadi seorang guru
yang terbesar.
Allah menghendaki Anda untuk
menjadi seorang hamba,
melakukan yang terbaik
yang dapat Anda lakukan,
dan beriman bahwa
Ia dapat melakukan
hal yang mustahil sekalipun.
“Apapun juga yang kamu perbuat,
perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia.”
(Kol. 3:23)
“Tetapi harta ini kami punyai
dalam bejana tanah liat,
supaya nyata, bahwa kekuatan
yang melimpah-limpah itu
berasal dari Allah,
bukan dari diri kami.”
(2 Kor. 4:7)
Ayat Hafalan
(Januari/Februari/Maret)
1. "Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan
roh yang teguh!" (
2. "Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman,
terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka." (Ams. 1:33)
3. "Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan
kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia." (Ibr. 10:23)
4. "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah
yang terlaksana." (Ams. 19:21)
5. "Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh
harapannya pada Tuhan!" (Yer. 17:7)
6. "Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya,
dan Ia akan bertindak." (Mzm. 37:5)
7. "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala
lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." (Ams. 3:5-6)
8. "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Mat. 6:33)
9. "Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi
engkau, ke manapun engkau pergi." (Kej. 28:15a)
10. "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu
bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Rm. 8:28)
11. "Biarlah lidahku menyanyikan janji-Mu, sebab segala perintah-Mu
benar." (Mzm. 119:172)
12. "Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia
mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati."
(Mzm. 25:9
Pembacaan Alkitab
(Januari/Februari/Maret)
1. Yoh. 6 - 8
2. Yoh. 9 ─ 11
3. Yoh. 12 ─ 14
4. Yoh. 15 ─ 17
5. Yoh. 18 ─ 20
6. Yoh. 21 ─ Kis. 2
7. Kis. 3 ─ 5
8. Kis. 6 ─ 8
9. Kis. 9 ─ 11
10. Kis. 12 ─ 14
11. Kis. 15 ─ 17
12. Kis. 18 ─ 20
pelajaran
Dua Perbedaan Korban;
Dua Perbedaan Hati
1
GARIS BESAR
Latar Belakang Alkitab
Kitab Bacaan
Kej. 4:1-16
Kebenaran Alkitab
Menguji sikap untuk putuskan apakah kita ikuti perintah Allah dengan sepenuh hati.
Tujuan Pelajaran
Mempelajari pentingnya menguji sikap kita.
Ayat Hafalan
“Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan
roh yang teguh!”
(Mzm. 51:10)
Ketika membaca cerita Kain dan Habel, kita akan pusatkan perhatian terhadap apa yang dipersembahkan oleh tiap-tiap saudara kepada Tuhan (sayuran dan buah-buahan dengan lemak dari binatang yang sulung) dan hanya tahu sebagian dari cerita tersebut. Kita mungkin akan bertanya, “Mengapa Allah tidak pula mengindahkan persembahan Kain? Bukankah iapun memberikan persembahan? Apakah daging lebih baik daripada sayuran? Apakah Allah menganggap daging lebih baik?
“Maka Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain d a n k o r b a n p e r s e m b a h a n n y a t i d a k diindahkan-Nya.” (Kej. 4:4b-5a)
Ayat ini membantu kita melihat gambar secara menyeluruh; Tuhan tidak hanya melihat kepada persembahan tetapi melihat pula kepada hati dan sikap orang yang memberi persembahan. Bagaimana-pun, ada yang salah dengan persembahan Kain dan itu terlihat pada hasil persembahan yang diberikannya. Hal tersebut tidak dapat dilihat oleh manusia, tetapi "Allah adalah Tuhan yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya" (Yer 17:10). Kain dan persembahannya tidak diindahkan Allah tetapi Habel dan persembahan diindahkan-Nya.
Di gereja, kita berbagi pelayanan yang sama dengan saudara-saudari seiman. Kesempatan untuk membandingkan tidak dapat dihindari. Membanding-kan buMembanding-kanlah hal yang salah, karena dapat memberiMembanding-kan perbaikan. Tetapi, seringkali yang terjadi justru berakhir dengan kepahitan, iri hati, keangkuhan bahkan kebencian. Bagaimana kita menangani perasaan yang tidak baik ini? Bila dibiarkan, perasaan ini dapat berkembang dan mempengaruhi tindakan kita bahkan dapat menghambat pekerjaan Allah.
Kita harus rendahkan hati dan lebih bersandar kepada Tuhan agar membantu kita. Dalam cerita Kain dan Habel, kita melihat bahwa Allah memotivasi Kain untuk berbuat lebih baik dan memperingatkannya tentang akibat dari perasaan negatif itu. Allah ingin membantu Kain. Sayangnya, ia tidak mengindahkan firman Allah.
Hari ini, Allah pun ingin membantu kita. Jangkauan tangan-Nya panjang, tetapi kita bebas untuk lakukan apa yang benar. Alkitab berjanji, ”Karena itu tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! Dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!” (Yak. 4:7-8). Raja Daud dengan bijaksana dan rendah hati membuka hatinya kepada Tuhan untuk diuji, karena ia tahu bahwa Allah akan bantu menyelesaikan semua 'masalah hati'-nya dengan cara terbaik: “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (Mzm. 139:23-24)
Kita harus berusaha untuk jujur di hadapan Tuhan seperti raja Daud dan akuilah perasaan kita – Bapa kita di surga tidak ingin dihalau oleh keburukan. Bila kita bersandar kepada-Nya, maka Ia akan bantu pecahkan segala 'masalah hati' kita, sehingga kita dapat yakin bahwa segala 'masalah hati' akan dapat diselesaikan dengan cara yang terbaik.
“Lihatlah, apakah jalanku serong
dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!”
(Mzm. 139:24)
Alkitab
Makanan
Rohani
untuk
Renungan
Murid-murid pada usia sekolah menengah begitu peka terhadap pandangan seseorang terhadap diri mereka dan bagaimana mereka membandingkan-nya dengan orang lain. Mereka memembandingkan-nyadari tindakan dan pikiran sendiri, tetapi perlu dikasihi dan diakui oleh teman-teman dan keluarga, yang kadang dapat berikan rasa persaingan dan iri hati yang terpendam. Para remaja tidak selalu menyadarinya dalam proses pemenuhan kebutuhan diri mereka terhadap orang lain, perasaan buruk dan iri hati yang timbul secara perlahan.
Anda harus berikan saran konkrit tentang bagaimana murid-murid dapat mengenal dan menghadapi pikiran, perasaan dan sikap yang tidak dikehendaki. Sebagai contoh: Mereka pergi dari situasi yang buruk atau temukan ketenangan ketika menyadari bahwa mereka perlu menguji diri sendiri terhadap standar Tuhan daripada standar teman-teman mereka.
Persiapkan
Hati
Murid
Pada papan tulis, buatlah perbandingan yang kontras antara Kain dan Habel berdasarkan Kej. 4:1-4. Mintalah murid-murid untuk membaca ayat tersebut dalam hati, lalu majulah seorang murid ke papan tulis untuk menuliskan satu karakteristik/tindakan dari setiap saudara tersebut. Berikut adalah contoh perbandingan ketika mereka telah selesai membuatnya. Simpanlah perbandingan tersebut ketika mereka mulai mengerjakan Lembar Kerja # 1.
Belakang
Alkitab
Mengenai
Murid
Anda
Kain Habel lIa dilahirkan sebagai anak sulung l Ia bekerja sebagai petani l Ia bawa beberapa buah dari hasil nya sebagai korban kepada Tuhanl Ia dilahirkan sebagai anak kedua
l Ia pelihara ternak l Ia bawa bagian lemak dari korban ternak sulungnya
Kesimpulan :
Sekalipun kedua saudara ini membawa persembahan kepada Tuhan, tetapi mereka diterima dengan cara yang berbeda. Marilah kita cari tahu mengapa…
Lembar Kerja # 1
1. Mengapa Allah tidak indahkan persembahan Kain seperti halnya persembahan Habel? (Murid-murid mungkin hanya menerka apa yang dipersembahkan setiap saudara. Arahkan mereka pada ayat 4-5. Allah melihat persembahan dan orang yang memberi persembahan itu. Allah dapat melihat ke dalam hati manusia; Ia tahu apa yang dipikirkan dan yang dilakukan oleh manusia. Lihatlah ayat 7. Kain tidak diindahkan karena ia tidak melakukannya dengan benar. Apakah yang salah itu persembahannya atau dirinya. Anda dapat tunjukkan Ibr 11:6 yang berkata, “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” Iman bukanlah sesuatu yang bersifat konkrit; iman adalah sikap hati yang dinyatakan melalui perbuatan kita. Kain pasti tidak beriman hingga persembahannya tidak berkenan di hadapan Allah.)
2. Mengapa Kain menjadi marah, karena Allah tidak mengindahkan persembahannya?
(Tanyakan mengapa murid-murid merasa bingung ketika orang lain tidak menerima diri mereka. Tentu akan ada banyak perasaan yang terjadi, seperti perasaan tertolak, malu, iri hati, kebanggaan yang terluka dan tertantang. Persembahan Habel di-kenan Allah, tetapi persembahan Kain tidak. Sekali-pun lakukan apa yang salah, tetapi Kain berharap Allah dapat menerima diri dan persembahannya.
Tunjukkan kepada murid-murid bahwa persembahan Kain tidaklah dikenan di hadapan Allah. Nyatanya, Allah masih perhatikan Kain dan bertanya mengapa ia marah, sekaligus memotivasi dengan beritahukan bahwa ia tidak perlu marah dan menasihatinya agar lain kali dapat lakukan apa yang benar. Selanjutnya, Allah peringatkan Kain agar jangan terus lakukan kesalahan.)
3. Bacalah Kej 4:8. Apakah yang Kain lakukan dalam kemarahannya itu?
(Kain memukul Habel dan membunuhnya.)
(Mintalah murid-murid membaca Kej. 4:4-16 sebelum melengkapi Lembar Kerja mereka.)
Pemahaman
Alkitab
4. Ketika Allah tanyakan Kain tentang keberadaan Habel, bagaimana jawaban Kain? Apakah tunjukkan sikap yang tulus?
(Kain merasa tidak tahu tentang keberadaan Habel dengan berkata, “Apakah aku penjaga adikku?” Ia berusaha sembunyikan kebenaran dan jawaban yang menantang itu tunjukkan bahwa ia tidak ingin bertobat dari perbuatannya yang salah.)
5. Bacalah ayat 10. Apakah yang Allah katakan tentang Habel?
(Allah katakan bahwa darah Habel berteriak kepada-Nya dari dalam tanah. Beritahukan mereka bahwa Allah tidak lupakan dosa seseorang; Ia maha adil dan maha tahu hingga tidak seorangpun dapat sembunyikan kesalahan mereka dari-Nya.) 6. Bacalah Kej 4:11-12,16. Apakah yang terjadi
terhadap Kain setelah itu?
(Kain dikutuk dan diusir dari negeri itu untuk menjadi seorang pengembara yang gelisah. Tanah tidak lagi berikan hasil sepenuhnya. Ia harus pergi dari hadirat Allah. Setelah Allah berikan hukuman, Kain masih katakan bahwa hukumannya lebih berat daripada yang dapat ditanggungnya. Allah masih baik kepadanya, dengan menaruh tanda pada Kain, agar orang lain tidak membunuhnya, tetapi Allah tetap menghukum Kain.)
Dua Perbedaan Korban; Dua Perbedaan Hati
p e la ja ra n
1
Pemahaman Alkitab Lembar Kerja # 1 1Lembar Kerja # 2
Apakah yang Kalian Pikirkan?
(Jawablah dengan 'Ya', 'Mungkin', 'Ragu' atau 'Tidak') Kain Habel l Ia berikan persembahan
kepada Allah (Ya) (Ya) l Ia percaya bahwa Allah ada (Ya) (Ya) l Ia percaya bahwa Allah beri upah
kepada mereka yang
mencari-Nya dengan sungguh (Ragu) (Ya) lIa mencari Allah melalui
bahannya dengan sungguh (Ragu) (Ya) lIa persembahkan yang terbaik
kepada Allah (Ragu) (Ya) lIa hargai dan hormati Allah (Tidak) (Ya) lIa peduli terhadap apa yang
Allah sukai (Tidak) (Ya) lIa sukai Allah dengan
persembahannya (Tidak) (Ya) lPersembahannya benar
di hadapan Allah (Tidak) (Ya) l Hatinya benar di hadapan Allah (Tidak) (Ya) Kesimpulan:
Kain dan Habel berikan persembahan kepada Allah. Sikap Kain dan Habel yang berbeda kepada Allah menyebabkan persembahan mereka berbeda pula hasilnya. Ketika membandingkan satu per satu, dapatlah kita temukan mengapa Allah mengindahkan persembahan Habel dan Kain tidak. Kita harus mengenali sikap yang benar kepada Allah. Bila salah, kita harus bersikap rendah hati dan berusaha memper-baikinya. Bila tidak, apapun yang kita lakukan, hal itu tidak akan berkenan di hadapan Allah. Bila sikap kita benar, kita harus menyesuaikannya dengan persembahan kita. Dengan demikian, persembahan
Lembar Kerja # 3
Ubahlah Hatiku, Ya Tuhan!
Apakah yang Yer. 17:9 katakan tentang hati?
“Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: Siapakah yang dapat mengetahuinya?”
(Ayat tersebut mengatakan bahwa hati itu licik. Jelaskan bahwa sejak kita lahir, hati kita telah menjadi jahat dan egois.)
Apakah yang Ams. 4:23 katakan tentang hal yang harus kita perbuat dengan hati?
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
(Ayat ini peringatkan kita untuk menjaga hati. Jelaskan bahwa sungguhlah penting bagi kita untuk menjaga hati. Apakah maksud dari menjaga hati itu? Maksudnya adalah memperhatikan kehendak hati kita dengan seksama; melihat apa yang masuk dan yang keluar dari dalam hati. Bila tidak dapat kendalikan atau ubah hati kita mengikuti Tuhan, maka kehendak hati dapat membawa kita kepada dosa. Tetapi untuk kendalikan atau ubah hati tidaklah mudah. Kita tidak dapat melakukannya sendiri, kita perlu mohon pertolongan Tuhan. Lihatlah ayat-ayat berikut. Inilah macam hati yang harus kita kejar dengan pertolongan Tuhan).
2
Dua Perbedaan Korban; Dua Perbedaan Hati
p e la ja ra n
1
Pemahaman AlkitabLembar Kerja # 2 Apakah yang Kalian Pikirkan? Jawablah dengan 'Ya', 'Mungkin', 'Ragu' atau ' Tidak'
Kain Habel
Ia berikan persembahan kepada Allah Ia percaya bahwa Allah ada Ia percaya bahwa Allah beri upah kepada mereka yang mencari-Nya dengan sungguh Ia mencari Allah melalui persembahan-nya dengan sungguh Ia persembahkan yang terbaik kepada Allah
Ia hargai dan hormati Allah Ia peduli terhadap apa yang Allah sukai Ia sukai Allah dengan persembahannya Persembahannya benar di hadapan Allah
Hatinya benar di hadapan Allah
Kesimpulan... Mengapa Allah berkenan terhadap persembahan Habel dan Kain tidak? _______________________________ _______________________________
Aplikasi
Kehidupan
lHati yang tahir dan teguh
Lihatlah Mzm. 51:12. Tuliskan apa yang dikata-kan dalam ayat tersebut.
("Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!")
lHati yang bersyukur
Lihatlah Mzm. 9:2. Tuliskan apa yang dikatakan dalam ayat tersebut.
("Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib.")
lHati yang mencari Tuhan
Lihatlah Yer. 29:13. Tuliskan apa yang dikatakan dalam ayat tersebut.
("Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.")
lHati yang lapar dan haus akan kebenaran Lihatlah Mat. 5:6. Tuliskan apa yang dikatakan dalam ayat tersebut.
("Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.")
lHati yang lemah lembut dan rendah hati
Lihatlah Mat. 11:29. Tuliskan apa yang dikata-kan dalam ayat tersebut.
("Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.")
lHati yang bijaksana
Lihat Mzm. 90:12. Tuliskan apa yang dikatakan dalam ayat tersebut.
("Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.")
lHati yang benar
Lihatlah Yoh. 4:23-24. Tuliskan apa yang dikata-kan dalam ayat tersebut.
("Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; s e b a b B a p a m e n g h e n d a k i p e n y e m b a h -penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.")
Lembar Kerja # 4 Hati yang Bermasalah
Tanyakan murid-murid, apakah mereka kadang melakukannya. Marilah lihat beberapa skenario dalam Lembar Kerja untuk menguji ketika ada perbedaan antara perkataan/perbuatan dengan sikap/hati kita. Skenario 1:
Sekolah adakan obral barang bekas untuk kumpulkan uang bagi para tuna wisma dan semua murid telah diminta untuk sumbangkan semua barang yang ingin mereka jual pada acara itu. Kalian ingat kunjungan ke tempat penampungan tuna wisma bersama para pemuda gereja pada kwartal terakhir. Kalian dapat saksikan betapa mengenaskan keadaan mereka dan tentu kalian bertanya-tanya, bagaimana dapat menolong mereka. Benar – ini akan menjadi
3
Dua Perbedaan Korban; Dua Perbedaan Hati
p e j a la a r n
1
Aplikasi KehidupanLembar Kerja # 3 Ubahlah Hatiku, ya Tuhan!
Apakah yang Yer. 17:9 katakan tentang hati? __________________________ __________________________ __________________________ __________________________
Apakah yang Ams. 4:23 katakan tentang hal yang kita harus per-buat dengan hati? __________________________ __________________________ __________________________
Sungguhlah penting bagi kita untuk menjaga hati. Apakah maksud dari menjaga hati itu? Maksud-nya adalah memperhatikan kehendak hati kita dengan seksama; melihat apa yang masuk dan yang keluar dari dalam hati. Bila tidak dapat kendalikan atau ubah hati kita mengikuti Tuhan, maka kehendak hati dapat membawa kita kepada dosa. Tetapi untuk kendalikan atau ubah hati tidaklah mudah. Kita tidak dapat melakukannya sendiri, kita perlu mohon pertolongan Tuhan. Lihatlah ayat-ayat berikut. Inilah macam hati yang harus kita kejar dengan pertolongan Tuhan.
(Nyatakan berbagai macam hati itu!)
Hati yang tahir dan teguh
Lihatlah Mzm. 51:12. Tuliskan apa yang
dikatakan dalam ayat tersebut.
Lihatlah Mzm. 9:2. Tuliskan
apa yang dikatakan dalam ayat tersebut.
Hati yang
bersyukur berlanjut
ke halaman berikut
4
Dua Perbedaan Korban; Dua Perbedaan Hati
l a r n p e a j a
1
Aplikasi KehidupanLembar Kerja # 3 Ubahlah Hatiku, ya Tuhan!
Lihatlah ayat-ayat berikut. Inilah macam hati yang harus kita kejar dengan an Tuhan. (Nyatakan berbagai
macam hati itu!) Hati yang mencari Tuhan
Lihatlah
Yer. 29:13. Tuliskan apa yang dikatakan dalam
ayat tersebut.
Hati yang bijaksana
Lihatlah Mzm. 90:12. Tuliskan apa
yang dikatakan dalam ayat tersebut.
Hati yang lapar dan haus akan kebenaran
Lihatlah Mat. 5:6. Tuliskan apa yang dikatakan
dalam ayat tersebut.
Hati yang benar
Lihatlah Yoh. 4:23-24. Tuliskan apa
yang dikatakan dalam ayat tersebut.
Lihatlah Mat. 11:29. Tuliskan apa yang dikatakan
dalam ayat tersebut.
Hati yang lemah lembut dan rendah hati
(Mintalah murid-murid membaca kembali
Mat. 15:8, "Berbahagialah orang yang suci hatinya,
karena mereka akan melihat Allah.")
kesempatan terbaik – khususnya karena aku mempunyai banyak barang bekas yang tersimpan di garasi dan halaman belakang (di mana orangtua telah ingatkan untuk dibuang/diberikan kepada orang lain karena telah tidak terpakai lagi).
Aku tidak sabar mengangkat tangan untuk daftarkan diri. Setelah berkeliling kelas, daftar itu akhirnya sampai pula kepadaku. Aku merasa terkejut karena hanya sedikit orang yang mendaftar. Tetapi, aku merasa senang karena tahu bahwa aku siap untuk menyumbang dan barang bekas itupun masih dalam keadaan baik. Beberapa teman datang hampirku. Mereka bertanya, "Apakah aku akan sumbang sesuatu?" "Ya," jawabku dengan yakin. Lalu, aku mencatat apa yang akan disumbangkan: Sepeda, raket tenis, pemukul dan sarung tangan baseball, papan luncur, pakaian, buku, ransel olahraga.
Ketika pulang sekolah, aku cari dan kumpulkan semua barang bekas itu dengan gembira. Barang bekas itu berdebu dan berbau seperti barang yang telah lama disimpan, tetapi semua masih dalam keadaan baik. Setelah beroleh sebuah tumpukan besar, aku mundur beberapa langkah untuk kagumi hasil 'buruan harta karun'-ku. "Ternyata barang bekasku sungguh bagus," pikirku. Tiba-tiba, aku tidak ingin sumbangkan lagi. Aku berpikir untuk menyimpannya, tetapi kusadari bahwa aku telah berjanji untuk menyumbangkannya. Apakah Mat. 15:8 tercermin dalam skenario ini? (Kita berjanji bahwa akan lakukan sesuatu, tetapi hati berubah hingga tidak ingin melakukannya lagi. Ketika perasaan hati baik atau dalam keadaan baik, kita berjanji akan melakukannya, tetapi kemudian kita tidak ingin melakukannya lagi.)
Macam hati manakah yang kita perlukan dalam situasi seperti ini?
(Jawaban bebas.)
Apa yang seharusnya kita lakukan?
(Berusaha sesuaikan kehendak hati dengan tindakan dan perbuatan; berusaha untuk pegang janji yang telah kita buat dengan mengingat alasan atau tujuan semula. Bila sedang bergumul, kita harus mohon agar Allah menolong kita membuat pilihan yang benar – untuk l
lakukan atau tidak, tetapi bukan hal yang mudah untuk lakukan tindakan palsu demi memegang janji atau agar tampak baik di hadapan orang lain.)
Skenario 2:
Paduan suara pemuda sedang berlatih pujian yang akan diadakan pada malam Kebaktian Kebangunan Rohani. Aku suka menyanyi, tetapi selama latihan, pikiranku mengembara. Latihan paduan suara diadakan setelah kebaktian Sabat dan kelas Pendidikan Agama berakhir. Begitu sulitnya untuk tetap fokus ketika merasa lelah dan gelisah. Seringkali aku lakukan kesalahan terhadap pemuda lain hingga mereka menertawaiku. Kadang, aku mulai keluyuran, berteriak atau saling memukul sambil bergurau. Seringkali, aku tidak perhatikan pemimpin paduan suara hingga ia beri isyarat bahwa gilirankulah untuk mulai bernyanyi. Pemimpin paduan suara itu ingin setiap orang merenungkan kata-kata dari pujian ketika sedang bernyanyi, tetapi, jujur saja, aku sering tidak perhatikan makna dari pujian tersebut.
Apakah Mat. 15:8 tercermin dalam skenario ini? (Mintalah murid-murid untuk renungkan syair atau tema pujian yang dinyanyikan: Kasih, ketaatan, iman, penghormatan, penyembahan dan lain sebagainya. Kita mungkin menyanyikannya dengan baik untuk memotivasi kepada para pendengarnya – seolah-olah terdapat makna yang begitu penting bagi kita, tetapi nyatanya bahwa hati kita tidak berada di dalamnya. Perilaku kita menyatakan bahwa makna pujian itu sama sekali tidak terasa penting bagi kita atau tidak kita pahami atau tidak kita percayai.)
Macam hati manakah yang kita perlukan dalam situasi seperti ini?
(Jawaban bebas.)
Apa yang seharusnya kita lakukan?
(Perhatikan apa yang kita sedang nyanyikan. Cobalah pahami pesan pujiannya dan nyanyikan dari dasar hati kalian. Bila kalian belum memahami pesannya, mohonlah agar Allah bantu kalian untuk memahaminya. Selain itu, usahakan untuk 'tampil baik' dengan berlatih penuh kesungguhan, agar pesan pujiannya dapat disaksikan kepada para pendengar dan agar menjadi korban yang berkenan kepada Allah.)
Magnet dari Tanah Liat Bahan:
Tanah liat yang dapat dibentuk Perekat tembak
Magnet yang fleksibel (pada dasarnya lembaran magnet yang dapat dipotong sesuai ukuran) atau kancing-kancing magnet (magnet kecil berukuran bulat) Berbagai alat untuk membentuk atau menekan
Petunjuk:
Murid-murid akan membuat magnet yang berbentuk hati untuk lemari es. Bagikan tanah liat yang berukuran bola golf kepada setiap murid. Mintalah mereka membentuk hati dengan gunakan tanah liat itu. Pada magnet yang berbentuk hati itu, mereka akan tuliskan/stempel/gunting/pahat Ayat Hafalan pada minggu ini, yaitu: “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!” (Mzm. 51:12)
lBagikan bahan dan berikan petunjuk.
lNyanyikan bait 1 dan 2 dari Kidung Rohani no. 244 (Menjadi Seperti-Mu)
lMintalah murid-murid untuk memulai aktivitas mereka.
Dua Perbedaan Korban; Dua Perbedaan Hati
p e la ja ra n
1
Aplikasi KehidupanLembar Kerja # 4 Hati yang Bermasalah
Bacalah Mat. 15:8. Apakah kita pernah berbicara dengan lidah kita tetapi tidak dengan hati kita? Marilah lihat beberapa skenario dalam Lembar Kerja untuk menguji ketika ada perbedaan antara perkataan/ perbuatan dengan sikap/hati kita.
Sekolah adakan obral barang bekas untuk kumpulkan uang bagi pa ra tuna wisma dan semua murid telah diminta untuk sumbangkan semua barang yang ingin mereka jual pada acara itu. Kalian ingat kunjungan ke tempat penampungan tuna wisma bersama para pe-muda gereja pada kwartal terakhir. Kalian dapat saksikan betapa mengenaskan keadaan mereka dan tentu kalian bertanya-tanya, bagaimana dapat menolong mereka. Benar – ini akan menjadi ke-sempatan terbaik – khususnya karena aku punya banyak barang bekas yang tersimpan di garasi dan halaman belakang (di mana orangtua telah ingatkan untuk dibuang/diberikan kepada orang lain karena telah tidak terpakai lagi). Aku tidak sabar mengangkat tangan untuk daftarkan diri. Setelah berkeliling kelas, daftar itu akhirnya sampai pula kepadaku. Aku merasa terkejut karena hanya sedikit orang yang mendaftar. Tetapi, aku merasa senang karena tahu bah-wa aku siap untuk menyumbang dan barang bekas itupun masih dalam keadaan baik. Beberapa teman datang hampirku. Mereka bertanya, "Apakah aku akan sumbang sesuatu?" "Ya," jawabku de-ngan yakin. Lalu, aku mencatat apa yang akan disumbangkan: Se-peda, raket tenis, pemukul dan sarung tangan baseball, papan lun-cur, pakaian, buku, ransel olahraga. Ketika pulang sekolah, aku cari dan kumpulkan semua barang bekas itu dengan gembira. Barang bekas itu berdebu dan berbau seperti barang yang telah lama disim-pan, tetapi semua masih dalam keadaan baik. Setelah beroleh se-buah tumpukan besar, aku mundur beberapa langkah untuk kagumi hasil 'buruan harta karun'-ku. "Ternyata barang bekasku sungguh bagus," pikirku. Tiba-tiba, aku tidak ingin sumbangkan. Aku berpikir untuk menyimpannya, tetapi kusadari bahwa aku telah berjanji untuk menyumbangkannya.
Apakah Mat. 15:8 tercermin dalam skenario ini?
Macam hati manakah yang kita perlukan dalam situasi seperti ini?
Apa yang seharusnya kita lakukan?
Apakah Mat. 15:8 tercermin dalam skenario ini?
Macam hati manakah yang kita perlukan dalam situasi seperti ini?
Apa yang seharusnya kita lakukan? Paduan suara pemuda sedang berlatih pujian yang akan diadakan pada malam Kebaktian Kebangunan Rohani. Aku suka menyanyi, tetapi selama latihan, pikiranku mengembara. Latihan paduan suara diadakan setelah kebaktian Sabat dan kelas Pendidikan Agama ber-akhir. Begitu sulitnya untuk tetap fokus ketika merasa lelah dan geli-sah. Seringkali aku lakukan kesalahan terhadap pemuda lain hingga mereka menertawaiku. Kadang, aku mulai keluyuran, berteriak atau saling memukul sambil bergurau. Seringkali, aku tidak perhatikan pemimpin paduan suara hingga ia beri isyarat bahwa gilirankulah untuk mulai bernyanyi. Pemimpin paduan suara itu ingin setiap orang merenungkan kata-kata dari pujian ketika sedang bernyanyi, tetapi, jujur saja, aku sering tidak perhatikan makna dari pujian ter-sebut.
5
Ketika waktu habis, mintalah murid-murid untuk tunjukkan hasil karya mereka. Kaitkan aktivitas dengan pelajaran: Cara mereka membentuk hati dari tanah liat dengan macam hati yang menunjukkan bagaimana harus menjaga hati mereka dan ujilah sikap dan tindakan mereka dengan hati-hati. Biarkan tanah liat yang berbentuk hati itu mengering. Minggu depan (mungkin pada kesempatan makan siang), murid-murid dapat datang ke kelas untuk mewarnai tanah liat yang berbentuk hati itu dan merekatkan magnet di belakangnya. Akhirilah dengan doa.
Murid-murid telah belajar sejak masa kanak-kanak mengenai hal-hal yang benar untuk dilakukan. Pelajaran hari ini menekankan pada pentingnya memahami mengapa mereka perlu lakukan hal-hal tersebut, mempunyai kekudusan dalam melakukan-nya dan mengakui ketika hati dan tindakan mereka tidak sesuai sehingga dapat memperbaikinya. Mereka dapat mulai dengan menguji hal-hal yang mereka telah lakukan di masa lalu, seperti memberikan persembah-an, mendayagunakan gereja mereka atau tugas untuk membersihkan, datang ke gereja pada hari Sabat dan ikut dalam kelas Pendidikan Agama – untuk melihat apakah mereka mempunyai alasan yang benar dalam melakukannya. Ketika Anda memotivasi murid-murid untuk menguji sikap dan tindakan mereka, sebagai guru, Anda pun harus menguji diri sendiri, bagaimana dengan sikap Anda terhadap pelajaran minggu ini. Apakah Anda sungguh-sungguh ingin mempengaruhi murid-murid atau 'hanya mengalami semangat sesaat' dan 'lakukan apa yang diharapkan' dapat Anda lakukan? Apakah Anda telah persiapkan diri dan memimpin kelas atau justru tidak menyediakan waktu? Ambillah kesempatan ini bersama dengan murid-murid untuk memperbarui hati di dalam Tuhan. Mungkin murid-murid akan termotivasi ketika melihat bahwa Anda pun sedang berusaha untuk menjadi lebih baik.
Kesimpulan
Evaluasi
Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Yoh. 6 – 8pelajaran
Menolak Patuhi
Peringatan Allah
2
GARIS BESAR
Latar Belakang Alkitab
Kitab Bacaan
Kej. 6-7:8
Kebenaran Alkitab
Masyarakat pada zaman Nuh menolak untuk percaya tentang penghakiman Allah dan mereka semua binasa pada akhirnya.
Tujuan Pelajaran
Mengetahui bahwa Allah akan menghakimi manusia, sehingga kita perlu untuk patuhi peringatan-Nya.
Ayat Hafalan
"Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka."
(Ams. 1:33)
Seperti Apakah Generasi Nuh itu?
Pada zaman Nuh, umat manusia telah kembangkan banyak keahlian seperti rencana dan pembangunan kota (Kej. 4:17), pelihara ternak (4:20), musik (4:21) dan membuat logam (4:22). Para ahli arkeologi modern merasa heran ketika menggali kota-kota yang pernah dilanda air bah dan temukan peninggalan yang menunjukkan betapa majunya kebudayaan saat itu.
(Halley's Bible Handbook, hal. 72)
Sekalipun kemajuan di bidang arsitektur, pertanian, ilmu pengetahuan dan seni adalah nyata, tetapi rasa takut akan Tuhan mereka kurang. Hanya Henokh yang bergaul dengan Allah (Kej. 5:22) dan Nuh, seorang yang benar, yang tidak bercela di antara orang sezamannya (6:9). Tanpa pengetahuan dan rasa takut akan Allah, kejahatan manusia semakin bertambah. Kej. 6:5 tunjukkan keadaan moral pada zaman Nuh, yaitu kejahatanlah yang selalu terdapat dalam setiap pemikiran manusia.
Apakah manusia diperingatkan ten-tang penghakiman Allah? 2 Pet. 2:5 tunjuk-kan bahwa Nuh adalah seorang pemberita kebenaran, baik melalui penginjilan maupun teladan dirinya yang benar dan taat dalam membangun bahtera dan kumpulkan makanan. Tindakan Nuh memberitakan tentang Allah dan penghakimannya.
Sebagai seorang guru, Anda harus beri teladan kepada murid-murid melalui perkataan dan tindakan. Jadi, Anda harus sampaikan pengajaran Alkitab secara tepat dan beritakan injil secara aktif. Mari kita renungkan perkataan Paulus: “Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar: Jangan mencuri, mengapa engkau sendiri mencuri? Engkau yang berkata: Jangan berzinah, mengapa engkau sendiri berzinah? Engkau yang jijik akan segala berhala, mengapa engkau sendiri merampok rumah berhala? Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu?“ (Rm. 2:21-23)
Mari kita nyatakan dalam kehidupan – sikap, kebiasaan, gaya hidup dan lain sebagainya dalam Kristus. Ini merupakan pelajaran hidup untuk murid-murid, bahkan ketika tidak sedang mengajar mereka. Jadi, apakah 'pelajaran hidup' ini akan memimpin Anda dan mereka ke dalam iman, ketaatan dan keselamatan, atau justru ke dalam kebingungan, ketidaktaatan dan kehancuran?
Murid-murid baru saja memulai pelajaran tentang kebebasan dari orangtua mereka, terutama bagi yang berada di Sekolah Menengah Atas. Mereka mempunyai kebebasan untuk pergi bersama teman dan berhak putuskan ke mana ingin pergi tanpa kehadiran orangtua. Selama masa ini, mereka pun mulai mempercayai diri mereka dan teman-teman lebih daripada mereka mempercayai orangtua. Para remaja mungkin akan terperangkap dalam kebebasan mereka dan lupa memikirkan masalah-masalah orang lain. Selidikilah bersama murid-murid, mengapa berbagai tokoh dalam Alkitab ini menolak mematuhi peringatan Allah. Apakah yang membuat beberapa tokoh ini mematuhi dan yang lainnya tidak? Bandingkan dan bedakan tokoh-tokoh yang mematuhi dan yang tidak patuhi peringatan Allah. Pimpinlah murid-murid untuk menyadari bahwa ketika manusia merasa bangga dan mengira mereka lebih mampu atau lebih baik daripada orang lain, maka mereka akan tidak patuhi peringatan orang lain maupun Allah. Penting sekali diperhatikan agar murid-murid menyadari bahwa mematuhi nasihat orangtua merupakan langkah awal dalam mematuhi
Alkitab
Makanan
Rohani
untuk
Renungan
Alkitab
Mengenai
Murid
Anda
Pada minggu yang lalu, ketika mempelajari Kain dan Habel, kita dapati bahwa Allah telah peringatkan Kain untuk lakukan hal yang benar (Kej. 4:7 – "Apakah
mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.") Tetapi, Kain
tidak patuhi peringatan Allah ini.
Apakah yang terjadi setelah Kain menolak untuk patuhi peringatan Allah terhadap dirinya (Kej. 4:8-12)? (Kain lakukan dosa besar dengan membunuh Habel dan karena inilah, ia terkutuk. Tanah tidak lagi berikan hasil sepenuhnya, ia menjadi seorang pengembara yang gelisah dan keturunannya pun ikuti jejak ketidaktaatannya.
Lembar Kerja # 1
Keturunan Kain mengikuti jejaknya yang tidak saleh. Kejahatan apakah yang dilakukan keturunan Kain yang bernama Lamekh (Kej. 4:19,23)?
(Lamekh menikahi 2 perempuan, membunuh seorang laki-laki dan tidak merasa menyesal.)
Ketika penduduk bumi bertambah, kejahatanpun bertambah. Seperti apakah pikiran manusia pada zaman itu (Kej. 6:5)?
(Pikiran mereka semua senantiasa jahat.) Apakah akibatnya bagi bumi (Kej. 6:11)?
(Bumi tidak baik pada pandangan Allah dan penuh pergolakan.)
Bagaimana perasaan Allah saat itu terhadap manusia (Kej. 6:6)?
(Allah menyesal karena telah ciptakan manusia di bumi dan hati-Nya merasa sakit.)
Kesimpulan:
Bumi penuh dengan kejahatan. Manusia hanya mengikuti keinginan hati mereka yang jahat. Mereka tidak akui ataupun merasa takut akan Allah. Di tengah kejahatan, ada seorang yang percaya dan taat kepada Allah, yaitu Nuh.
Persiapkan
Hati
Murid
Pemahaman
Alkitab
(Mintalah murid-murid untuk membaca Kej. 6:7-8. Lalu, biarkan mereka lengkapi Lembar KerjaLembar Kerja # 2
Di mata Allah, mengapa Nuh menonjol di antara orang banyak pada saat itu? Buatlah daftar tentang kelebihan Nuh yang membuat dirinya berbeda (Kej. 6:8-9).
(Nuh mendapat kasih karunia di mata Allah. Ia adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya serta hidup bergaul dengan Allah.) Allah menyatakan rencana pemusnahan kepada Nuh. Apakah itu (Kej. 6:13)?
(Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.")
Allah perintahkan Nuh untuk lakukan apa? (Membangun bahtera yang 300 hasta panjangnya, 50 hasta lebarnya dan 30 hasta tingginya; membawa sepasang dari semua makhluk hidup agar tetap hidup ke dalam bahtera; mengambil setiap jenis makanan untuk dimakan dan menyimpannya untuk keluarga dan binatang.) 6 Menolak Patuhi Peringatan Allah a a r n p e l j a
2
Pemahaman Alkitab Lembar Kerja # 1Keturunan Kain mengikuti jejaknya yang tidak saleh. Kejahatan apakah yang dila-kukan keturunan Kain yang bernama Lamekh (Kej. 4:19,23)?
Ketika penduduk bumi bertambah, kejahatanpun bertambah. Seperti apakah pikiran manusia pada zaman itu (Kej. 6:5)?
Apakah akibatnya bagi bumi (Kej. 6:11)?
Bagaimana perasaan Allah saat itu terhadap manusia (Kej. 6:6)?
Bumi penuh dengan kejahatan. Manusia hanya ikuti keinginan hati mereka yang jahat. Mereka tidak akui ataupun merasa takut akan Allah.
Lihatlah Kej. 6:22 dan 7:5. Mengapa reaksi Nuh terhadap firman Allah berbeda dengan rekasi Kain dan keturunannya?
(Nuh mematuhi firman Allah dan berusaha untuk lakukan seperti yang Allah telah perintahkan kepadanya.)
Bagaimana Anda menjelaskan reaksi Nuh?
(Nuh percaya dan takut akan Allah. Ia ingin hidup menyelamatkan keluarganya.)
Pertanyaan diskusi:
Perlihatkan Mat. 24:38-39 kepada murid-murid. Ini menunjukkan reaksi (atau kelambanan) orang-orang pada zaman Nuh. Setiap orang hidup seperti biasa dan menikmatinya.
l Menurut kalian, bagaimana reaksi orang-orang terhadap Nuh yang sedang membangun sebuah kotak raksasa dan mengatakan bahwa air bah dan pemusnahan akan datang?
(Mungkin mereka merasa heran atau lucu atau mengira Nuh telah gila atau bodoh. Bahkan mungkin mereka telah mendengar serangkaian peringatan-Nya tentang bahtera dan pesan itu menarik, tetapi mereka tidak mempercayainya.) lMenurut kalian, mengapa orang-orang itu tidak
percaya dan bertobat? (Mengapa kita tidak percaya ketika diperingatkan tentang sesuatu?) (Apa yang Nuh katakan sepertinya tidak mungkin, terlalu dahsyat untuk menjadi kenyataan, mungkin orang-orang terjerat dalam kenikmatan, sehingga mereka tidak menganggap berita itu serius, mungkin mereka tetap beranggapan bahwa masih mempunyai banyak kesempatan untuk mengubahnya nanti dan lain sebagainya.)
lApakah pesan Nuh itu akan menjadi berbeda bila mereka patuhi peringatan Allah dan bertobat?
(Jawaban bebas. Untuk referensi, lihatlah Yes. 55:7; 1 Raj. 22:20-29; Yun. 3:1-10.)
Lembar Kerja # 3 Bijak dan Tidak Bijak
Mintalah murid-murid bacakan ayat berikut dan tanyakan mereka tentang karakteristik dari orang yang tidak bijak atau yang suka mengolok-olok dan orang yang bijak?
“Siapa mendidik seorang pencemooh,
mendatangkan cemooh kepada dirinya sendiri,
dan siapa mengecam orang fasik, mendapat cela.
Janganlah mengecam seorang pencemooh,
supaya engkau jangan dibencinya,
kecamlah orang bijak,
maka engkau akan dikasihinya,
berilah orang bijak nasihat,
maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar,
maka pengetahuannya akan bertambah”
(Ams. 9:7-9)
Ketika membaca skenario berikut, karakteristik manakah yang mereka dapati?
7 Menolak Patuhi Peringatan Allah p e a ja ra l n
2
Pemahaman Alkitab Lembar Kerja # 2 Di tengah kejahatan, ada seseorang yang percaya kepada Allah dan patuh: Nuh.Pertanyaan diskusi: l Menurut kalian, bagaimana reaksi orang-orang terhadap Nuh
yang sedang membangun sebuah kotak raksasa dan katakan bahwa air bah dan pemusnahan akan datang? lMenurut kalian, mengapa orang-orang itu tidak percaya dan bertobat? (Mengapa kita tidak percaya ketika diperingatkan tentang sesuatu?)
lApakah pesan Nuh itu akan menjadi berbeda bila mereka patuhi peringatan Allah dan bertobat?
Di mata Allah, mengapa Nuh me-nonjol di antara orang banyak pada saat itu? Buatlah daftar ten-tang kelebihan Nuh yang mem-buat dirinya berbeda (Kej. 6:8-9).
Allah menyatakan rencana pemus-nahan kepada Nuh. Apakah itu (Kej. 6:13)?
Allah perintahkan Nuh untuk lakukan apa?
Lihatlah Kej. 6:22 dan 7:5. Mengapa reaksi Nuh terhadap firman Allah berbeda dengan rekasi Kain dan keturunannya?
Bagaimana Anda menjelaskan reaksi Nuh?