• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perjanjian Setia Allah dengan Abram

6

GARIS BESAR Latar Belakang Alkitab

Kitab Bacaan

Kej. 15; 17:1-22

Kebenaran Alkitab

Janji Allah tidak pernah gagal.

Tujuan Pelajaran

Percaya terhadap janji Allah dan nantikan dengan sabar.

Ayat Hafalan

“Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya dan Ia akan bertindak.“

(Mzm. 37:5)

Abram percaya terhadap janji Allah, tetapi sulit untuk tetap mempertahankannya. Sekalipun telah alami kuasa dan pimpinan Allah dalam beberapa peristiwa, tetapi masih dapat membuat Abram merasa sedih dan menjadi kurang berpengharapan. Benar, janji Allah tidak pernah gagal atau berubah, tetapi Abram hanyalah seorang manusia yang masih hidup di dunia, yang dibatasi oleh waktu dan pemahaman. Tentu saja, ia tidak dapat abaikan bukti yang tidak pernah terlupakan karena kuasa dan pimpinan Allah, termasuk abaikan realita kehidupan, bahwa ia dan Sarai telah berusia lanjut.

Logika beritahukan bahwa mempu-nyai anak setelah usia tertentu bukan hanya tidak lazim, pula tidaklah aman, bahkan tidak mungkin; setiap orang akan setuju bahwa bila seseorang tidak siap 'mempunyai' tanah Kanaan ketika masih muda dan berse-mangat, maka tidaklah mungkin dapat melakukannya pada usia lanjut. Berkenaan dengan ini, kita dapat melihat konflik yang harus dihadapi setiap umat percaya dalam pergumulan iman mereka. Sekalipun setiap umat percaya adalah anak Allah, tetapi mereka masih manusia yang hidup di dunia, yang mengalami keterbatasan waktu dan pemahaman manusia. Melalui teladan dari Abram, kita dapat belajar bagaimana hadapi ketakutan atau keraguan kita sebagai manusia terhadap segala janji Allah.

Iman yang sehat adalah iman yang hidup dan yang aktif. Ketika tidak mempelajari sesuatu yang baru atau memahami dengan pemahaman yang berbeda, maka kita harus belajar kembali hingga temukan yang benar. Selama proses tersebut, akan terjadi banyak hal yang tidak dapat atau sulit kita terima dan percaya. Itulah yang terjadi dengan Abram. Allah telah membuat janji-janji yang begitu luar biasa, bahkan membimbing-nya melalui bamembimbing-nyak bahaya, tetapi Abram masih belum saksikan bukti dari janji Allah yang menjadi kenyataan. Apakah sesungguhnya kehendak Allah itu? Bagaimana Abram tahu bahwa janji Allah itu akan benar-benar terjadi? Apa yang terjadi? Dengan tulus dan hormat, Abram menyatakan kebingungannya kepada Allah dan Ia menjawab dengan memberi jaminan kepada Abram (Kej. 15:2-5).

Teladan Abram dapat membantu kita menghadapi sejumlah pertanyaan dan kebingungan pada hari ini. Mempunyai sejumlah pertanyaan tentang firman dan janji Allah adalah hal yang wajar ketika sedang bertumbuh dalam iman. Kita tidak boleh segera menyimpulkan bahwa umat percaya yang baik atau yang rohani harus menerima segala sesuatu tanpa pertanyaan. Kita tidak boleh biarkan rasa malu atau takut ditegur dan dihukum menahan perlihatkan kebingungan kita kepada Bapa yang di surga (yang mengasihi kita lebih daripada yang lainnya dan yang bijaksana daripada yang lainnya pula) atau menyatakan kebingungan kita (melalui kesaksian) kepada orang lain yang sedang mencari Allah dan mengasihi saudara. Ada kalimat, “Lebih baik bertanya dan menjadi bodoh selama 5 menit daripada tetap diam dan menjadi bodoh seumur hidup.” Daripada mencoba menghindari atau menyembunyikan kebingungan, kita dapat ajukan pertanyaan dengan tulus dan dengan rasa hormat mencari jawaban dari Allah, sehingga kita akan menerima jawaban dan beroleh kepuasan yang sesungguhnya.

Alkitab

Makanan

Rohani

untuk

Renungan

Sekalipun murid-murid dapat memahami banyak ide yang abstrak, tetapi iman adalah satu hal yang tidak mudah diperoleh dan dilakukan. Sebagian murid tentu akan bertanya apa makna menjadi Kristen dan mengapa mereka harus pergi ke gereja dan mengikuti kelas Pendidikan Agama?

Teguhkan kembali segala janji Allah kepada murid-murid. Bandingkan berkat dari kehidupan kekal dengan hal-hal yang berasal dari dunia ini. Murid-murid mungkin kurang merasakan pentingnya mempunyai kehidupan kekal itu, tetapi jelaskan bahwa pergi beribadah kepada Allah di gereja merupakan perwujudan dari iman mereka, sekalipun saat ini meeka belum cukup memahaminya. Bahkan janji Allah tampaknya jauh, tetapi Roh Kudus akan membantu kita bertahan pada iman kita, pada janji Allah yang tidak pernah mengecewakan.

Berikut adalah pernyataan yang belum lengkap yang memberikan kesimpulan tentang apa yang telah murid-murid pelajari pada minggu yang lalu. Tuliskan di papan tulis. Setelah itu, mintalah sukarelawan untuk bacakan jawaban mereka. Ketika setiap pernyataan telah lengkap, anjurkan murid-murid untuk jelaskan secara terperinci dengan satu atau dua kalimat.

Pelajaran 5: Abram Pergi Tanpa Melihat

lAllah memilih Abram dan menyuruh meninggalkan n__________ (negeri)-nya, b__________ ( b a n g s a - n y a d a n s e i s i r u m a h t a n g g a a__________ (ayah)-nya.

lAllah ingin Abram tinggalkan semuanya dan pergi ke n__________ (negeri) di mana Ia akan t__________ (tunjukkan) kepadanya.

lAllah membuat j__________ (janji) yang begitu luar biasa kepada Abram.

lAbram p__________ (percaya) kepada janji Allah itu.

Persiapkan

Hati

Murid

Alkitab

Mengenai

Murid

Anda

Lembar Kerja # 1 Pendahuluan:

Abram percaya terhadap janji Allah hingga ia lakukan apa yang Allah inginkan. Sepanjang perjalanan, Allah membantu Abram melalui keadaan bahaya dan tantangan. Melalui keadaan ini, membuat Abram mengenal Allah secara lebih baik.

Abram mengambil jalan memutar ke Mesir. Ketika berada di Mesir, ia hampir kehilangan Sarai dengan menyerahkannya kepada Firaun. Tetapi Allah timbulkan penyakit serius kepada Firaun dan seisi keluarganya hingga membuat Firaun harus kembalikan Sarai kepada Abram (Kej. 12:10-20).

Abram dan orang-orangnya menyerang 4 raja yang bersatu dan berkuasa, setelah ia temukan bahwa Lot telah ditawan oleh mereka. Allah serahkan musuh ke dalam tangan mereka, sekalipun jumlah musuh jauh lebih banyak; Abram dan 318 orangnya dapat menghalau keempat raja itu dan prajurit mereka dengan mengalahkannya (Kej. 14).

Abram dan Lot putuskan untuk berpisah karena negeri itu tidak dapat menampung semua ternak mereka bila mereka hidup bersama. Abram dengan rendah hati membiarkan keponakannya memilih tempat tinggalnya terlebih dahulu dan Lotpun memilih negeri yang paling menarik bagi dirinya sendiri. Tetapi setelah itu, Allah berbicara kepada Abram dan janjikan seluruh negeri bagi Abram dan keturunannya seperti debu tanah banyaknya (Kej. 13).

Menurut kalian, apakah yang Abram pelajari tentang Allah dari beberapa pengalaman ini?

(Jawaban bebas; (1) Allah adalah pelindung Abram dan Sarai. Ia menjaga ke manapun mereka pergi, (2) Allah menjaga bagi kepentingan Abram, Ia tidak mau biarkan Abram kekurangan karena ia baik dan rendah hati, (3) Allah sungguh berkuasa, Ia dapat berbuat hal yang mustahil terjadi dan apa yang penting bagi Abram pun penting bagi Allah.)

Sekarang, mintalah murid-murid membaca Kej. 15 dan lengkapilah Lembar Kerja mereka.

Pemahaman

Alkitab

Jawaban Singkat:

Dengan melalui banyak hal berbeda yang terjadi, Abram belajar tentang kasih dan kuasa Allah. Sekalipun Abram tahu bahwa Allah menyertai dan selalu menjaganya, ia masih merasa menderita. Apakah yang salah?

(Sekalipun Allah telah lakukan sejumlah hal ajaib bagi Abram, tetapi ia masih belum mempunyai apa yang paling diinginkannya – seorang anak. Karena ia belum mempunyai seorang anakpun, maka satu-satuya ahli waris adalah hambanya yang tertua, yaitu Eliezer yang berasal dari Damaskus.)

Bagaimana Allah menenangkan hati Abram tentang hal ini?

(Allah beritahu Abram bahwa ia akan mempunyai seorang anak laki-laki untuk menjadi ahli warisnya dan membawa Abram keluar dan menyuruhnya meman-dang ke langit dan menghitung jumlah bintang-bintang, bila ia dapat menghitungnya. Lalu, Allah beritahu lebih lanjut kepada Abram bahwa sebanyak itulah keturunannya nanti, melampaui harapan dan bayangan Abram!)

Apakah reaksi Abram tentang janji Allah ini? (Abram percaya bahwa Allah tidak akan berdusta.) Allah lanjutkan dan berikan janji lain kepada Abram. Apakah janji lain itu?

(Janji akan sebuah negeri; Allah katakan bahwa ia akan memberi Abram sebuah negeri sebagai kepunyaan-nya.)

Allah beritahu Abram tentang masa depan. Apakah yang akan terjadi dengan keturunannya dan kapan akhirnya mereka mempunyai negeri itu?

(Allah beritahu Abram bahwa keturunannya akan tinggal dalam sebuah negeri yang bukan kepunyaan mereka dan akan menjadi budak di sana. Mereka akan ditindas 400 tahun lamanya, tetapi Allah akan menghukum bangsa tersebut dan setelah itu mereka akan memberi harta yang berlimpah. Pada generasi keempat, keturunannya akan kembali ke negeri asal Abram.)

Berapa besar dan luas negeri yang Allah janjikan kepada keturunan Abram?

(Allah katakan bahwa Ia akan berikan keturunan Abram negeri dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat; negeri yang sekarang diduduki oleh banyak negeri asing yang orang-orangnya akan menjadi kepunyaannya.)

Pertanyaan Diskusi:

Abram belum mempunyai seorang anakpun, tetapi Allah telah janjikan banyak keturunan seperti bintang-bintang di langit. Menurut kalian, bagaimana Abram dapat percaya terhadap janji Allah ini?

(Jawaban bebas; janji ini tampaknya sungguh luar biasa dan Abrampun mempercayainya. Ingatlah, Abram mempunyai alasan yang baik untuk percaya. Melalui berbagai situasi lain, secara pribadi ia telah menyaksikan kuasa dan kasih Allah baginya.)

(Mintalah murid-murid membaca Kej. 17 untuk melengkapi Lembar Kerja mereka.)

23

Perjanjian Setia Allah dengan Abram a a n p e la j r

6

Pemahaman Lembar Kerja # 1 Alkitab

Abram percaya terhadap janji Allah hingga ia lakukan apa yang Allah inginkan. Sepanjang perjalanan, Allah membantu Abram me-lalui keadaan bahaya dan tantangan. Meme-lalui keadaan ini, membuat Abram mengenal Allah secara lebih baik. Sebagai contoh...

Abram mengambil jalan memutar ke Mesir. Ketika berada di Mesir, ia hampir kehilangan Sarai dengan menyerahkannya kepada Firaun. Tetapi Allah timbulkan penyakit serius kepada Firaun dan seisi keluarganya hingga membuat Firaun harus kembalikan Sarai kepada Abram (Kej. 12: 10-20). Abram dan orang-orangnya menyerang 4 raja yang bersatu dan berkuasa, setelah ia temukan bahwa Lot telah ditawan oleh mereka. Allah serahkan musuh ke dalam tangan mere-ka, sekalipun jumlah musuh jauh lebih banyak; Abram dan 318 orangnya dapat menghalau ke-empat raja itu dan prajurit mereka dengan mengalahkannya (Kej. 14). Abram dan Lot putuskan untuk berpisah karena negeri itu tidak dapat menampung semua ternak mereka bila mereka hidup bersama. Abram dengan rendah hati biarkan keponakannya memilih tempat tinggalnya terlebih dahulu dan Lotpun memilih negeri yang paling menarik bagi dirinya sendiri. Tetapi setelah itu, Allah berbicara kepada Abram dan janjikan seluruh negeri bagi Abram dan keturunannya seperti debu tanah banyaknya (Kej. 13). a n a n l p m Ap kah ya g Abram pela j ri te tang Alah dari bebera a pengala an ini? ____________ _____________________________ ______________________________________________ Sekarang, mintalah murid-murid membaca Kej. 15 dan lengkapilah Lembar Kerja mereka.

Dengan melalui banyak hal berbeda yang terjadi, Abram belajar tentang kasih dan kuasa Allah. Sekalipun Abram tahu bahwa Allah menyertai dan selalu menjaganya, ia masih merasa menderita. Apakah yang salah?

Bagaimana Allah menenangkan hati Abram tentang hal ini? Apakah reaksi Abram tentang janji Allah ini? Allah lanjutkan dan berikan janji lain kepada Abram. Apakah janji lain itu? Allah beritahu Abram tentang masa depan. Apakah yang akan terjadi dengan keturunannya dan kapan akhirnya mereka mempunyai negeri itu?

Pertanyaan Diskusi:

l Abram belum mempunyai seorang anakpun, tetapi Allah telah janjikan banyak keturunan seperti bintang-bintang di langit. Menurut kalian, bagaimana Abram dapat percaya terhadap janji Allah ini?

Lembar Kerja # 2 Pendahuluan:

Allah telah janjikan keturunan yang banyaknya seperti bintang-bintang di langit, tetapi Abram dan Sarai semakin lanjut usia dan belum ada tanda-tanda akan hadirnya seorang anak. Lalu, Sarai mempunyai ide untuk membangun keluarga melalui Hagar, hambanya

laki-laki bagi Abram dengan nama Ismael. Jadi, pada usia 86 tahun, terkabullah harapan Abram! (Kej. 16). Sekarang, bacalah Kej. 17 sebelum Anda memulai pelajaran.

Tiga belas tahun kemudian, ketika Abram berusia 99 tahun, Allah menampakkan diri untuk teguhkan perjanjian di antara mereka. Buatlah daftar tentang janji Allah yang akan digenapi untuk Abram.

(Allah akan melipatgandakan keturunan Abram; Abram akan menjadi bapa dari berbagai bangsa dan raja-raja akan menjadi keturunannya pula. Iapun akan adakan perjanjian dengan Abram dan keturunannya sebagai perjanjian yang kekal, karena Allah akan menjadi Tuhan mereka dan akan berikan seluruh tanah Kanaan sebagai harta yang kekal.)

Allah berikan nama baru kepada Abram. Bagaimana nama baru itu dapat mencerminkan janji Allah? (Nama baru Abram adalah Abraham yang berarti 'bapa dari banyak bangsa'. Ini mencerminkan apa yang akan terjadi terhadap Abram dengan keturunannya yang berlimpah.)

Allah berikan tanda khusus dari perjanjianNya kepada Abraham. Apakah tanda khusus itu?

(Allah katakan bahwa sunat akan menjadi tanda perjanjian antara Ia dengan Abraham. Setiap laki-laki dalam keluarga Abraham dan keturunannya haruslah disunat. Bila tidak disunat, maka orang tersebut dianggap telah melanggar perjanjian itu.)

Mengapa Abraham tertawa ketika Allah berbicara tentang Sarai (yang kemudian dinamai-Nya Sara)? (Abraham mengira Ismael yang akan menjadi ahli warisnya, tetapi sekarang Allah katakan bahwa Sara akan mempunyai anak! Ingatlah, saat itu Abraham berusia 100 tahun dan Sara berusia 90 tahun.

Abraham tidak beranggapan hal itu mustahil; ia tahu bahwa Allah akan memegang janji-Nya. Hanya tampak mustahil bahwa ia dan Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki, sementara mereka telah lanjut usia.)

Abraham tunjukkan bahwa ia telah mempunyai Ismael. sekalipun tidak dilahirkan oleh Sara, hanya dari seorang budak, tetapi ia tetap anak laki-laki Abraham pula. Bagaimana reaksi Allah akan hal ini? (Allah memahami kasih dan perhatian Abraham dan berjanji memberkati Ismael dengan menjadikannya berhasil dan bangsa yang besar. Tetapi Allah jelaskan bahwa Saralah yang akan mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Ishak, karena perjanjian Allah akan diadakan dengannya dan bukan dengan Ismael.) Kapan Allah katakan bahwa Ishak akan lahir? (Tahun berikutnya, pada waktu atau musim yang sama.) Kesimpulan:

Abram adalah seorang manusia. Ketika waktu telah lama berlalu dan iapun masih belum mempunyai seorang anakpun, maka imannya mulai goyah. Mengingat usia mereka, jalan keluar Sarai saat itu adalah mempunyai keturunan melalui hamba perempuannya, Hagar. Tetapi, jalan keluar mereka ini hanya mengakibatkan ketidakharmonisan dan kesedihan dalam kehidupan berumah tangga (Kej 16:4, 6; 21:9-11). Akhirnya, Allah tunjukkan kepada mereka bahwa Ia tidak pernah melupakan janji-Nya. Ia tetap memegang janji-Nya yang besar dan indah kepada Abraham, hanya sesuai pada waktu-Nya dan dengan cara-Nya yang sempurna.

24

Perjanjian Setia Allah dengan Abram p e la ja ra n

6

Pemahaman Alkitab Lembar Kerja # 2

Allah telah janjikan keturunan yang banyaknya seperti bintang-bintang di langit, tetapi Abram dan Sarai semakin lanjut usa dan belum ada tanda-tanda akan hadirnya seorang anak. Lalu, Sarai mempunyai ide untuk membangun keluarga melalui Hagar, hambanya orang Mesir itu. Melalui Hagar, lahirlah seorang anak laki-laki bagi Abram dengan nama Ismael. Jadi, pada usia 86 tahun, terkabullah harapan Abram! (Kej. 16).

Sekarang, bacalah Kej. 17 sebelum Anda memulai pelajaran.

Tiga belas tahun kemudian, ketika Abram ber-usia 99 tahun, Allah menampakkan diri untuk teguhkan perjanjian di antara mereka. Buatlah daftar tentang janji Allah yang akan digenapi untuk Abram.

___________________________________

______________________________________ Allah berikan tanda khusus dari perjanjianNya kepada Abraham. Apakah tanda khusus itu? ____________________________________________________________________________ Mengapa Abraham tertawa ketika Allah berbicara tentang Sarai (yang dinamai-Nya Sara)? ____________________________________________________________________________ Abraham tunjukkan bahwa ia telah mempunyai Ismael. sekalipun tidak dilahirkan oleh Sara, hanya dari seorang budak, tetapi ia tetap anak laki-laki Abraham pula. Bagaimana reaksi Allah akan hal ini?

____________________________________________________________________________ Kapan Allah katakan bahwa Ishak akan lahir?

____________________________________________________________________________

Kesimpulan:

Abram adalah seorang manusia. Ketika waktu telah lama berlalu dan iapun masih belum punya seorang anakpun, maka imannya mulai goyah. Mengingat usia mereka, jalan keluar Sarai saat itu adalah mempunyai keturunan melalui hamba perempuannya, Hagar. Tetapi, jalan keluar mereka ini hanya mengakibatkan ketidakharmonisan dan kesedihan dalam kehidupan berumah tangga (Kej 16:4, 6; 21:9-11). Akhirnya, Allah tunjukkan kepada mereka bahwa Ia tidak pernah melupakan janji-Nya. Ia tetap memegang janji-Nya yang besar dan indah kepada Abraham, hanya sesuai pada waktu-Nya dan dengan cara-Nya yang sempurna.

Allah berikan nama baru kepada Abram. Bagaimana nama baru itu dapat mencerminkan janji Allah?

Lembar Kerja # 3

Kita hidup di dunia yang sibuk. Ketika minta bantuan dari orang lain, kadang mereka tidak menjawabnya, mungkin karena lupa atau terbelenggu dengan kesibukan masalah mereka sendiri hingga tidak dapat membantu kita. Tetapi Allah tidaklah demikian. Dalam 1 Pet. 5:6-7 memberitahu agar kita menyerahkan diri kepada Allah karena Ia peduli dan akan meninggikan kita pada waktunya.

Lihatlah Luk. 12:6-7. Apakah maksud ayat ini? (“Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit?

Sungguhpun demikian, tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit.“ –

Gagasan utama: Betapa mengherankan! Kita begitu berharga dan bernilai di hadapan Allah, bahkan rambut di kepala kita penting bagi Allah karena bagian dari kita.) Lihatlah Yes. 49:15-16. Apakah maksud ayat ini? (“Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya,

s e h i n g g a i a t i d a k m e n y a y a n g i a n a k d a r i kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku” – Gagasan utama:

Allah tidak pernah melupakan kita. Lebih mungkin orangtua melupakan kita daripada Bapa yang di surga melupakan kita. Kehidupan pribadi kita: Rasa sedih, pergumulan, sukacita kita, selalu ada di hadapan-Nya.) Lihatlah Rm. 15:4. Apakah maksud ayat ini?

(“Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis

untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.” – Gagasan utama: Ayat

ini mengajarkan kita untuk percaya kepada Allah dalam segala hal dengan cara sebagai orang-orang percaya yang beriman melakukannya dalam berbagai keadaan dan waktu.)

Apakah yang Alkitab ajarkan tentang percaya kepada Allah?

(Janji, konsep, manusia, cerita dan lain sebagainya; jawaban murid-murid.)

(Kerjakan Lembar Kerja bersama murid-murid.

Apakah makna dari berbagai ayat bagi mereka? Setelah bahas tiap ayat,

apakah gagasan utamanya?)

Lihatlah Ibr. 12:1-2. Apakah maksud ayat ini?

(“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan

yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” – Gagasan utama: Keraguan dan ketakutan

akan halangi kita untuk percaya sepenuhnya kepada Allah. Tetapi mereka yang mempunyai teladan iman dapatlah membantu melepaskan keraguan dan ketakutan dan arahkan mata kita kepada Yesus, yang merupakan sumber motivasi, pemberi ilham, dan kekuatan terbesar kita. Ia telah membeli kita dengan darah-Nya yang mahal: Kita adalah kepunyaan-Nya dan Ia akan menolong kita sampai akhir. Kita dapat mempercayai-Nya.)

Siapakah dalam hidup yang mengilhami kalian untuk 'mengarahkan mata kepada Yesus' dan apakah yang mengilhami kalian itu?

(Jawaban murid-murid.)

25

Perjanjian Setia Allah dengan Abram p la ja a n e r

6

Pemahaman Alkitab Lembar Kerja # 3

Kita hidup di dunia yang sibuk. Ketika minta bantuan dari orang lain, kadang mereka tidak menjawabnya, mungkin karena lupa atau terbe-lenggu dengan kesibukan masalah mereka sendiri hingga tidak dapat membantu kita. Tetapi Allah tidaklah demikian. Dalam 1 Pet. 5:6-7 memberitahu agar kita menyerahkan diri kepada Allah karena Ia peduli dan akan meninggikan kita pada waktunya.

Lihatlah Luk. 12:6-7. Apakah maksud ayat ini?

Lihatlah Yes. 49:15-16. Apakah maksud ayat ini?

Lihatlah Rm. 15:4. Apakah maksud ayat ini?

Apakah yang Alkitab ajarkan tentang percaya kepada Allah?

(Janji, konsep, manusia, cerita dan lain sebagainya.)

Lihatlah Ibr. 12:1-2. Apakah maksud ayat ini?

Siapakah dalam hidup yang mengilhami kalian untuk 'mengarahkan mata kepada Yesus' dan apakah yang mengilhami kalian itu?

Lembar Kerja # 4

Sebuah Rencana untuk 'Menanti secara Aktif' Allah mempunyai waktu terbaik untuk segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Sementara itu, kita harus menanti dan kadang sampai menjadi begitu sulit. Pendahuluan:

Tuliskan hal-hal penting yang kalian telah nantikan agar Allah ubah atau jawab. (Kalian tidak perlu beritahukan jawabannya kepada orang lain).

“Tuhan, aku nantikan untuk...” ___________________ Tuliskan segala penyakit yang kalian alami atau pergumulan yang sedang dihadapi ketika menantikan Allah menjawab tentang hal-hal yang disebutkan di atas…

“Tuhan, aku” ________________________________ Lihatlah Mzm. 69:4. Tuliskan apa yang dikatakan. (“Lesu aku karena berseru-seru, kerongkonganku

kering; mataku nyeri karena mengharapkan Allahku” –

Gagasan utama: Kita dapat menjadi gelisah, lelah dan