• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 9 PENUGASAN ICS (ICS ASSIGNMENT)

9.3 P ROSEDUR D EMOBILISASI

Pada saat tertentu anda akan didemobilisasi. Demobilisasi tidak hanya sekedar pulang ke rumah. Bila anda diberitahu bahwa anda akan didemobilisasi:

 Selesaikan semua pekerjaan yang sedang berlangsung, kecuali ada arahan lain.

 Pastikan semua catatan dan dokumen anda sudah diperbaharui

 Berikan penjelasan pada pengganti anda atau Supervisor anda tentang status dari semua pekerjaan

 Berikan penjelasan pada bawahan anda dan perkenalkan pengganti anda, jika diperlukan.

 Kembalikan atau alihkan semua peralatan yang menjadi tanggung jawab anda.

Ikuti prosedur check out yang berlaku sebelum meninggalkan lokasi.

BAB 10

PROSEDUR PELAPORAN DAN PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

Salah satu komponen yang diperlukan dalam rencana penanggulangan keadaan darurat adalah prosedur pelaporan dan penanggulangan keadaan darurat. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, tujuan operasi penanggulangan keadaan darurat adalah meminimalkan dampak yang timbul akibat keadaan darurat tersebut, baik terhadap orang, harta benda maupun terhadap lingkungan hidup. Oleh karena itu, pelaporan yang cepat dan tepat serta dipahaminya prosedur pelaporan dan penanggulangan awal keadaan darurat yang tersedia, akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk tercapainya tujuan operasi penanggulangan keadaan darurat tersebut. Bab ini akan memberikan pedoman dan contoh-contoh prosedur pelaporan, menghadapi dan penanggulangan keadaan darurat. Prosedur-prosedur yang diberikan disini lebih kepada Prosedur-prosedur dan prinsip-prinsip untuk menghadapi dan menanggulangi keadaan darurat dalam kondisi awal yakni saat terjadi dan beberapa waktu setelah kejadian berlangsung. Sementara itu, untuk penanganan lebih lanjut akan ditangani oleh tim penanggulangan keadaan darurat yang sudah ditentukan dan terlatih sesuai dengan rencana tindakan penanggulangan insiden gabungan (consolidated incident action plans) yang dibuat oleh seksi perencanaan (planning section) berdasarkan penilaian dan informasi kondisi di lapangan dan ketersediaan sumber daya untuk penanggulangan keadaan darurat. Contoh prosedur yang disampaikan disini merupakan prosedur yang bersifat umum untuk suatu fasilitas, organisasi atau industri (perusahaan) yang selanjutnya perlu untuk disesuaikan lagi dengan kondisi dan sifat keadaan darurat yang mungkin terjadi di tempat tertentu.

10.1 Pelaporan Keadaan Darurat

10.1.1. Orang yang pertama melihat kejadian

Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh orang yang pertama melihat dan ada di tempat kejadian kecelakaan atau keadaan darurat:

 Selalu utamakan keselamatan diri anda dan keselamatan orang lain yang ada di tempat kejadian.

 Beritahu semua orang yang berada di sekitar anda dan bila diperlukan lakukan evakuasi sesuai dengan prosedur evakuasi.

 Laporkan segera kejadian pada pimpinan atau atasan langsung anda atau kebagian pusat pengaduan keadaan darurat (emergency call center)

 Sampaikan informasi sebagai berikut pada saat melaporkan keadaan darurat tersebut:

- Nama & identitas Anda

- Jenis kondisi/kejadian gawat darurat (kebakaran, cidera, dll.) - Waktu dan lokasi tepatnya kejadian

- Bantuan yang diperlukan (peralatan atau mobil pemadaman kebakaran, tenaga medis/ambulance, dan sebagainya)

- Tindakan yang sudah dilakukan dan rencana ke depan yang akan dilakukan (bila ada)

 Jika dapat melakukannya dengan selamat dan sudah mendapatkan pelatihan yang sesuai serta ahli untuk melakukannya, lakukan tindakan penanggulangan awal sebagai berikut:

- Berikan pertolongan pertama pada korban yang cidera. Jangan memindahkan korban kecuali mereka berada di daerah yang sangat berbahaya.

- Lakukan usaha-usaha untuk mencegah kecelakaan susulan yang mungkin terjadi.

- Memadamkan kebakaran, mencegah pencemaran lingkungan, dan tindakan penanggulangan lainnya sesuai sumber daya (peralatan dan tenaga kerja) yang tersedia.

- Menjaga tempat kejadian agar tidak berubah sehingga barang bukti terpelihara untuk digunakan dalam proses investigasi penyebab kecelakaan atau keadaan darurat.

 Dapatkan informasi lebih lanjut mengenai kejadian keadaan darurat untuk digunakan dalam menyusun rencana tindakan penanggulangan yang akan dilakukan.

10.1.2. Petugas di Bagian Pusat Pengaduan Keadaan Darurat (Emergency Call Center)

 Emergency Call lengkap dengan operator telepon darurat harus selalu siap 24 jam per hari.

 Pesawat telepon darurat hanya boleh digunakan untuk menerima laporan keadaan darurat. Untuk panggilan telepon yang sifatnya tidak darurat harus menggunakan telepon lain.

 Panggilan telepon yang masuk ke pesawat telepon darurat harus dijawab (diangkat) sesegera mungkin dan tidak boleh berdering lebih dari 3 (tiga) kali sebelum diangkat.

 Gunakanlah pesawat telepon darurat seperlunya saja dan pastikan pesawat telepon dalam keadaan stand by dan gagangnya berada pada tempatnya (tidak menggantung).

 Lakukan pengecekan rutin untuk memastikan pesawat telepon darurat selalu dalam keadaan berfungsi dengan baik dan laporkan segera bila terjadi kerusakan.

 Operator yang bertugas harus mampu mendapatkan informasi sebanyak dan secepat mungkin dari pelapor dan memandu pelapor agar bisa tenang dan memberikan informasi yang diperlukan

 Pastikan si penelepon memberikan informasi yang diperlukan, minimal : - Nama, nomor pegawai, jabatan atau identitas lainnya dari si

penelepon

- Jenis kejadian gawat darurat yang terjadi (kebakaran, kerusuhan, dll) - Waktu dan lokasi tepat tempat kejadian

- Bantuan yang diperlukan (pemadam kebakaran, ambulance, dsb.) - Informasi lain yang dirasa perlu bila ada

 Laporkan informasi ini secara detail ke bagian penanggulangan keadaan darurat terkait seperti Ambulance, Pemadam Kebakaran, Pengamanan

(Security) dan Incident Commander.

10.1.3. Incident Commander

Begitu menerima laporan keadaan darurat, Incident Commander akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

 Segera menuju lokasi kejadian keadaan darurat

 Mengambil alih komando operasi penanggulangan keadaan darurat

 Memastikan keselamatan semua orang (karyawan, kontraktor, pengunjung dan orang lain) yang berada di lokasi serta keselamatan tim penanggulangan keadaan darurat.

 Melakukan pengkajian dan penilaian skala (Size Up) keadaan gawat darurat untuk menentukan langkah dan strategi penanggulangan keadaan darurat yang efektif sesuai dengan sumber daya yang tersedia.

 Melaporkan kejadian keadaan darurat ke pihak-pihak yang terkait di dalam dan di luar perusahaan (organisasi).

 Mengaktifkan tim penanggulangan keadaan darurat yang diperlukan sesuai dengan skala dan sifat dari keadaan darurat yang terjadi.

 Menentukan areal yang aman untuk berkumpul dan penyelamatan serta zona-zona berbahaya terkait dengan keadaan darurat yang terjadi (hot zone, warm zone dan cold zone)

 Memastikan semua orang telah dievakuasi, area kejadian telah diisolasi dan diamankan dengan bantuan tim pengamanan (security) untuk membatasi pihak-pihak yang tidak terlibat dalam operasi penanggulangan keadaan darurat memasuki daerah yang berbahaya.

 Menentukan jenis alat pelindung diri yang sesuai untuk petugas yang akan memasuki hot zone.

 Mengkoordinir permintaan bantuan sumber daya yang diperlukan baik orang maupun peralatan untuk mendukung upaya-upaya pengendalian keadaan darurat.

10.2 Prosedur Menghadapi dan Penanggulangan Keadaan Darurat 10.2.1. Kebakaran dan Ledakan

Prosedur Umum

Kebakaran dapat sangat berbahaya dan anda diharapkan selalu memastikan bahwa tidak akan mencelakakan diri sendiri dan orang lain saat mencoba memadamkan kebakaran yang terjadi.

Ikuti prosedur umum penanggulangan keadaan darurat terkait dengan kebakaran agar selamat dan meminimalkan dampak yang ditimbulkannya:

 Jika kebakarannya kecil dan anda sudah terlatih serta dapat menggunakan alat pemadam kebakaran yang tersedia, anda boleh mencoba menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) untuk memadamkan kebakaran.

 Aktifkan sistem alarm kebakaran atau beritahu regu pemadam kebakaran (PMK). Anda dapat meminta bantuan orang lain yang ada disekitar

tempat kejadian untuk membantu anda menghubungi PMK dan mengaktifkan alarm saat anda mencoba memadamkan kebakaran. Sistem alarm kebakaran biasanya juga secara otomatis memberitahu bagian pemadam kebakaran. Disamping itu juga akan memberitahukan penghuni bangunan lainnya tentang adanya kebakaran dan bersiap untuk evakuasi keluar bangunan.

 Bantu siapa saja yang terancam bahaya langsung untuk selamat. Pastikan anda dapat melakukannya dengan selamat dan tanpa beresiko pada diri anda sendiri dan orang lain.

 Anda harus mengenali dan tahu mengenai apa yang sedang terbakar, karena bila anda tidak mengetahui apa yang sedang terbakar, anda tidak tahu tipe alat pemadam kebakaran jenis apa yang akan digunakan.

Meskipun anda memiliki alat pemadam kabakaran jenis ABC yang dapat digunakan untuk semua jenis kebakaran, di sana mungkin ada sesuatu yang akan meledak atau menghasilkan asap yang sangat beracun yang dapat membahayakan keselamatan anda. Bila anda tidak tahu atau tidak mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang sedang terbakar serahkan kepada bagian pemadam kebakaran untuk menanganinya.

 Jika kebakaran meluas dan berkembang dengan cepat, evakuasi semua orang karena alat pemadam api ringan hanya efektif dan mampu memadamkan kebakaran saat api baru menyala atau pada awal terjadinya kebakaran.

 Tutup pintu dan jendela pada saat anda meninggalkan ruangan/bangunan.

Karena kebakaran dapat sangat berbahaya, maka diharapkan tidak memadamkan kebakaran bila keadaan tidak memungkinkan dan dapat membahayakan diri anda sendiri. Berikut ini adalah keadaan dimana anda sebaiknya tidak memadamkan kebakaran:

 Anda tidak memiliki peralatan yang sesuai dan memadai. Jika anda tidak memiliki APAR yang tepat atau cukup besar ukurannya, maka anda tidak akan efektif dan mampu memadamkan apinya.

 Anda mungkin menghisap asap beracun. Kebakaran dapat menghasilkan asap dalam jumlah besar yang dapat terhirup saat memadamkan api.

Semua pembakaran akan menghasilkan sejumlah karbon monoksida dari hasil pembakaran tidak sempurna bahan hidrokarbon yang terbakar.

Bahan sintetik seperti nylon pada karpet atau busa pada sofa yang terbakar, akan menghasilkan gas yang sangat beracun seperti hydrogen sianida, akrolein, dan ammonia disamping karbon monoksida. Gas-gas beracun ini dapat mematikan dalam konsentrasi rendah (dalam jumlah kecil).

 Insting anda mengatakan tidak. Ini penting untuk diperhatikan, karena bila anda ragu-ragu, maka anda tidak akan dapat melakukannya dengan baik dan selamat. Jika anda tidak nyaman dengan keadaan karena sesuatu hal, biarkan bagian pemadam kebakaran yang melakukan.

Aturan terakhir adalah selalu menempatkan diri anda dengan pintu keluar berada di belakang anda sebelum mencoba menggunakan APAR untuk

memadamkan kebakaran. Jika APAR tidak berfungsi, atau sesuatu yang tak terduga terjadi, anda dapat keluar dengan cepat dan tidak terperangkap. Perlu diingat, selalu usahakan agar jalan keluar ada di belakang anda.

Berikut ini adalah prosedur khusus untuk keadaan darurat kebakaran yang terjadi di kantor, laboratorium, pabrik atau ruang produksi, tangki penyimpanan bahan bakar atau bahan kimia yang mudah terbakar, dan ledakan.

Kebakaran di Kantor

Kantor merupakan salah satu tempat di mana bahaya kebakaran dapat terjadi karena adanya aktifitas dan faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Agar dapat selamat dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, anda sebaiknya melakukan langkah-langkah berikut:

 Ikuti petunjuk umum untuk tanggap darurat kebakaran dan pelaporan keadaan darurat sebagaimana dijelaskan di atas.

 Jangan menggunakan pesawat telepon, kecuali sangat penting sekali dan tidak dapat ditunda. Ini penting karena bila kita menggunakan telepon, saluran telepon akan menjadi sibuk dan personil penanggulangan keadaan darurat akan terganggu dan tidak dapat berkomunikasi.

 Saat ada perintah untuk evakuasi, berjalan ke gang dan jalan keluar darurat yang terdekat dan menuju ke tempat berkumpul yang sudah ditetapkan (assembly point) yang berlawanan dengan arah angin.

Perhatikan dan lakukan hal-hal sebagai berikut pada saat evakuasi keluar bangunan:

- Amankan barang-barang milik pribadi dan area kerja masing-masing sesegera mungkin saat alarm berbunyi.

- Matikan peralatan computer dan peralatan kerja lainnya dan amankan dokumen penting baik dalam bentuk hard copy maupun soft file serta barang berharga lainnya.

- Bila kantor anda berada dalam gedung produksi atau menggunakan gedung yang sama dengan kegiatan produksi, maka jangan berjalan melalui areal proses produksi dan peralatan-peralatan atau permesinan yang ada.

- Jangan menggunakan lift.

- Jangan berlari.

- Tutup pintu kantor, tetapi jangan dikunci.

- Buka sepatu hak tinggi saat evakuasi. Bila anda memiliki sepatu pengganti yang tidak memiliki hak tinggi, ganti sepatu anda dengan sepatu tersebut.

- Tetap tenang. Jangan membawa apapun yang lebih besar dari tas kerja.

- Ketika keluar menggunakan tangga, tetap berada di sisi tangga yang jauh dari pintu masuk ke tangga dari lantai bawah sehingga tidak mengganggu orang yang masuk dari lantai yang lebih rendah.

- Jika anda akan keluar dari suatu ruangan yang pintunya tertutup, rasakan pintu tersebut terlebih dahulu apakah panas atau tidak. Buka pintu perlahan. Bila ada asap dan api gunakan jalan keluar alternatif.

- Jika anda menghadapi asap di tangga keluar, gunakan jalan alternatif yang lain.

- Bila menghadapi asap dalam ruangan menuju pintu keluar, merangkak keluar dengan lutut.

- Jika ada kebakaran atau api pada jalan keluar dan anda terperangkap di sana, kembali ke kantor/ruangan anda atau lokasi lain, tutup pintu, dan tutup semua bagian yang terbuka atau bolong seperti rongga di bawah pintu dan lubang kunci dengan material untuk menghalangi asap agar tidak masuk ke ruangan tersebut. Beritahu personil penanggulangan keadaan darurat atau orang lain di luar melalui jendela tentang keberadaan anda untuk mendapatkan bantuan.

 Koordinator evakuasi untuk setiap lantai/ruangan akan membantu proses evakuasi dan memastikan semua orang sudah meninggalkan ruangan.

 Begitu sampai di luar bangunan pergi ke tempat berkumpul yang sudah di tetapkan (assembly point). Hitung semua orang. Koordinator evakuasi akan melaporkan kepada Incident Commander dan memastikan bahwa semua orang yang menjadi tanggung jawabnya sudah dievakuasi.

 Jika dapat melakukannya dengan selamat dan terlatih, berikan pertolongan pertama terhadap orang yang cidera. Jangan memindahkan orang yang cidera kecuali mereka berada di daerah yang benar-benar berbahaya.

 Incident Commander merupakan kontak utama untuk penanggulangan kebakaran. Incident Commander akan memberitahukan karyawan ketika PMK sudah memadamkan kebakaran dan aman untuk memasuki ruangan. Dia juga akan melakukan tindakan untuk membantu orang yang dievakuasi dengan memberikan transportasi bila tidak memungkinkan untuk masuk ruangan kembali.

Kebakaran di Laboratorium

Kebakaran adalah bahaya serius yang paling umum pada laboratorium kimia. Berikut adalah petunjuk untuk menghadapi keadaan darurat kebakaran pada laboratorium.

 Ikuti petunjuk umum untuk tanggap darurat kebakaran dan pelaporan keadaan darurat di atas.

 Berjalan ke gang yang terdekat dan menuju ke tempat berkumpul yang berlawanan dengan arah angin. Jangan berjalan melalui areal proses dan peralatan.

 Ikuti petunjuk untuk untuk penanggulangan kebakaran di kantor dan ruang produksi.

 Jika pakaian anda tebakar (dan lantai tidak terbakar), berhenti, buka, dan mengguling di lantai untuk memadamkannya. Jika anda berada beberapa meter dari safety shower atau fire blanket, anda dapat menggunakannya.

Jika teman sekerja anda terbakar dan berlari dalam keadaan panik,

hentikan mereka lalu matikan api pada pakaiannya.

 Alat pemadam kebakaran yang paling umum untuk laboratorium adalah tepung bahan kimia bertekanan (Jenis BC atau ABC) dan karbon dioksida. Sebagai tambahan, mungkin diperlukan pemadam kebakaran kelas D untuk logam yang mudah terbakar. Alat pemadam kebakaran dengan media air tidak dibolehkan untuk laboratorium kimia.

Kebakaran di Pabrik dan Ruang Produksi

 Ikuti petunjuk umum untuk tanggap darurat kebakaran dan pelaporan keadaan darurat di atas.

 Berjalan ke gang yang terdekat dan menuju ke tempat berkumpul yang berlawanan dengan arah angin. Jangan berjalan melalui areal proses dan peralatan. .

 Hitung semua personil. Jika aman dan terlatih, berikan pertolongan pertama terhadap karyawan yang cidera. Jangan memindahkan karyawan yang cidera kecuali mereka berada di daerah yang benar-benar berbahaya. Atur/urus transportasi medis (ambulance) jika diperlukan.

 Aktifkan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat dan memulai taktik untuk bertahan. Taktik bertahan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran api ke bangunan atau unit yang lainnnya, seperti mematikan sumber listrik untuk peralatan/permesinan dan bangunan, menggunakan alat pemadam kebakaran yang tersedia, dsb.

 Jika diperlukan, dinginkan bangunan yang berada di sebelah sumber kebakaran dengan menyiramkan air. Jangan berlebihan menggunakan air. Jika bangunan atau peralatan yang disiram air sudah basah, maka pendinginan sudah cukup. Jika air pendingin yang disiramkan menguap, lanjutkan penyiraman sampai struktur dalam keadaan basah.

 Hubungi PMK dan Pemadaman Kebakaran yang terdekat untuk tambahan bantuan tenaga baik dari pemerintah maupun swasta bila diperlukan.

 Begitu PMK datang dilokasi, Incident Commander yang bertugas akan memberikan dukungan dan informasi yang diperlukan kepada Fire Fighting Coordinator (Fire Chief), termasuk lamanya berlangsung kebakaran dan barang-barang yang terbakar, gambar/sketsa dari unit yang terbakar dan peralatan yang terkait serta langkah taktis penanganan kebakaran yang telah dilakukan.

 Formulasikan rencana penyerangan dan penanggulangan kebakaran berdasarkan sumber daya yang tersedia. Kembangan strategi dan taktik untuk mencapai rencana tersebut. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan adalah:

- Ketersediaan media pemadaman kebakaran (air, foam, etc.) yang memadai dan cara-cara penggunaannya.

- Cara-cara pengendalian pemadaman kebakaran - Bahaya terhadap petugas pemadam kebakaran.

- Kekuatan struktur bejana atau bangunan, dan

- Alat Pelindung Diri yang memadai (baju tahan api, sepatu boot, sarung tangan dan topi keselamatan). Untuk masuk ruang tertutup (confined spaces) selama operasi pemadaman kebakaran diperlukan udara gendong atau SCBA (Self-contained Breathing Apparatus), harness, dan life line.

 Jika tidak tersedia sumber daya yang memadai untuk pemadaman kebakaran sehingga berhasil, lanjutkan taktik bertahan, termasuk menyiramkan air untuk pendinginan. Biarkan kebakaran berlangsung dengan menahan laju penyebarannya.

 Setelah kebakaran dipadamkan, isolasi lokasi kejadian dan lakukan tindakan pencegahan terjadinya nyala api kembali. (seperti, menghilangkan sumber nyala api, mendinginkan struktur dengan air, dsb.).

 Pastikan pembuangan produk yang terkontaminasi dan air bekas pemadaman kebakaran dilakukan dengan tepat. Air yang terkontaminasi dengan larutan busa pemadam kebakaran mungkin dapat berdampak parah terhadap air dan saluran air.

Kebakaran Tangki

 Ikuti petunjuk umum untuk tanggap darurat kebakaran dan pelaporan keadaan darurat di atas.

 Berjalan ke gang yang terdekat dan menuju ke tempat berkumpul yang berlawanan dengan arah angin. Jangan berjalan melalui areal proses dan peralatan. .

 Hitung semua personil. Jika aman dan terlatih, berikan pertolongan pertama terhadap karyawan yang cidera. Jangan memindahkan karyawan yang cidera kecuali mereka berada di daerah yang benar-benar berbahaya. Atur/urus transportasi medis (ambulance) jika diperlukan.

 Aktifkan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat dan memulai taktik untuk bertahan. Taktik bertahan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran api ke bangunan atau unit yang lainnnya, seperti mematikan sumber listrik untuk peralatan/permesinan dan bangunan, menggunakan alat pemadam kebakaran yang tersedia, dsb.

 Jika diperlukan, dinginkan bangunan yang berada di sebelah sumber kebakaran dengan menyiramkan air. Jangan berlebihan menggunakan air. Jika bangunan atau peralatan yang disiram air sudah basah, maka pendinginan sudah cukup. Jika air pendingin yang disiramkan menguap, lanjutkan penyiraman sampai struktur dalam keadaan basah.

 Jika produk yang ada dalam tangki dapat mengalami boil over pastikan semua peralatan dan tindakan bertahan yang dilakukan cukup jauh dari tangki. Produk yang dapat boil over dapat menyembur dari tangki ketika air di dasar tangki menguap dan tangki melimpahkan buih. Boil over dapat menempatkan personil dalam bahaya yang sangat ekstrim.

 Jika produk di dalam tangki dapat mengalami boil over, usahakan untuk mengeluarkan air dari dasar tangki. Juga jika memungkinkan, pindahkan produk dari tangki ke tangki yang lain.

 Hubungi PMK dan Pemadam Kebakaran yang terdekat untuk tambahan bantuan tenaga baik dari pemerintah maupun swasta bila diperlukan

 Begitu PMK datang di lokasi, Incident Commander yang bertugas akan memberikan dukungan dan informasi yang diperlukan kepada Fire Fighting Coordinator (Fire Chief), termasuk lamanya berlangsung kebakaran dan produk yang terbakar, potensi untuk terjadinya boil over, gambar/sketsa dari tangki yang terbakar dan peralatan yang terkait serta langkah taktis penanganan kebakaran yang telah dilakukan.

 Formulasikan rencana pemadaman dan penanggulangan kebakaran berdasarkan sumber daya yang tersedia. Kembangkan strategi dan taktik untuk mencapai rencana tersebut. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan adalah:

- Ketersediaan media pemadaman kebakaran (air, foam, etc.) yang memadai dan cara-cara penggunaannya.

- Tutup atau isolasi pipa-pipa yang terlibat dalam kebakaran.

- Bahaya boil over terhadap petugas pemadam kebakaran.

- Kemampuan untuk memadamkan kebakaran yang menyebar dipermukaan tanah.

- Alat Pelindung Diri yang memadai (baju tahan api, sepatu boot, sarung tangan dan topi keselamatan)

 Jika tidak tersedia sumber daya yang memadai untuk pemadaman kebakaran sehingga berhasil, lanjutkan taktik bertahan, termasuk menyiramkan air untuk pendinginan dan memompakan cairan yang ada dalam tangki untuk mengeluarkannya/memindahkannya. Biarkan kebakaran berlangsung dengan menahan laju penyebarannya.

 Setelah kebakaran dipadamkan, isolasi lokasi kejadian dan lakukan tindakan pencegahan terjadinya nyala api kembali. (seperti menyiram sisa cairan dalam tangki dengan foam, menghilangkan sumber nyala api, mendinginkan struktur dengan air, dsb.).

 Pastikan pembuangan produk yang terkontaminasi dan air bekas pemadaman kebakaran dilakukan dengan tepat. Air yang terkontaminasi dengan foam mungkin dapat berdampak parah terhadap air dan saluran air.

Ledakan

 Ikuti petunjuk umum untuk tanggap darurat dan pelaporan keadaan darurat sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

 Bila terjadi kebakaran bunyikan alarm, hentikan semua operasi, dan eliminir sumber percikan api.

 Berjalan ke gang yang terdekat dan menuju ke tempat berkumpul yang berlawanan dengan arah angin. Jangan berjalan melalui areal proses dan peralatan.

 Hitung semua personil. Jika aman dan terlatih, berikan pertolongan

 Hitung semua personil. Jika aman dan terlatih, berikan pertolongan