• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Draft Dokumen RPJMN 2015-2019 Bidang Pertanahan

Dalam dokumen Memori Akhir Jabatan Direktur Tata Ruang (Halaman 48-52)

REALISASI DAN EVALUAS

5. Penyusunan Draft Dokumen RPJMN 2015-2019 Bidang Pertanahan

Tahun 2014 merupakan periode akhir berlakunya RPJMN 2010-2014, untuk itu pada tahun ini di-

lakukan penyusunan dokumen RPJMN 2015-2019 Bidang Pertanahan. Kegiatan penyusunan Draft

RPJMN 2015-2019 Bidang Pertanahan mendukung IKU 1 yaitu persentase kesesuaian antara mu- atan RT RPJMN 2015-2019 dengan RPJPN 2005-2025. Pencapaian pelaksanaan kegiatan ini terha-

dap IKU adalah 100% sesuai dengan target pencapaian IKU 1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penyusunan RPJMN 2015-2019 Bidang Pertanahan telah sesuai dengan RPJPN 2005-2025. Kesesuaian RT RPJMN 2015-2019 dengan RPJPN 2005-2025 Bidang Pertanahan pada Tabel 5 dibawah ini:

Tabel 5. Analisis Kesesuaian RPJPN dengan RPJMN 2015-2019 Bidang Pertanahan

No RPJPN 2005-2025 RT-RPJMN 2015-2019 Analisis Kesesuaian

1. Sasaran Pokok dalam RPJPN 2005-2025 yang terkait

pertanahan adalah

• Sasaran Butir E: Terwu- judnya pembangunan yang lebih merata dan

berkeadilan.

1. Meningkatnya kepastian

hukum hak atas tanah

2. Semakin baiknya

proporsi kepemilikan,

penguasaan, penggu- naan, dan pemanfaatan tanah dan meningkatnya Kesejahteraan Masyara- kat

3. Meningkatnya Kepastian

Ketersediaan Tanah bagi Pembangunan untuk

Kepentingan Umum 4. Meningkatnya Pelayanan

Pertanahan

Secara umum sasaran

bidang pertanahan dalam

RPJMN 2015-2019 meru-

pakan prakondisi dari pencapaian sasaran pokok dan prioritas tahapan 3 (2015-2019) pada RPJPN 2005-20015.

No RPJPN 2005-2025 RT-RPJMN 2015-2019 Analisis Kesesuaian 2. Arah pembangunan jangka

panjang tahun 2005-2025 terkait bidang pertanahan: • Arah butir IV.5 : Mewu- judkan pembangunan yang lebih merata dan

berkeadilan.

1. Membangun Sistem

Pendaftaran Tanah Pu- blikasi Positif;

2. Reforma agraria me- lalui redistribusi tanah, pemberian tanah dan bantuan pemberdayaan

masyarakat;

3. Pencadangan tanah bagi

pembangunan untuk

kepentingan umum; 4. Pencapaian proporsi

kompetensi SDM ideal

bidang pertanahan un-

tuk mencapai kebutuhan

minimum juru ukur

pertanahan.

Secara umum arah kebi- jakan bidang pertanahan

dalam RPJMN 2015-2019 merupakan prakondisi dari pencapaian arah pem- bangunan jangka panjang

2015-2019 pada RPJPN 2005-20015.

3. Prioritas Tahap 3 (2015- 2019):

• Memantapkan pemba-

ngunan secara menyelu- ruh dengan menekan- kan pembangunan

keunggulan kompetitif perekonomian yang ber- basis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas,

serta kemampuan IPTEK

1. Membangun Sistem

Pendaftaran Tanah Publi- kasi Positif

Dalam rangka menjamin

kepastian hukum hak

atas tanah perlu dikem- bangkan sistem pendaf- taran tanah publikasi

positif.

2. Reforma agraria me- lalui redistribusi tanah, pemberian tanah dan bantuan pemberdayaan masyarakat

3. Pencadangan tanah bagi

pembangunan untuk

kepentingan umum 4. Pencapaian proporsi

kompetensi SDM ideal

bidang pertanahan

Secara umum strategi pem- bangunan bidang pertanah-

an dalam RPJMN 2015-2019 merupakan prakondisi dari

strategi pembangunan

jangka panjang 2015-2019 pada RPJPN 2005-20015.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Dalam penyusunan Draft RPJMN 2015-2019 Bidang Pertanahan telah dilakukan beberapa upaya dengan capaian sebagai berikut:

• Penulisan Draft RPJMN 2015-2019 Bidang Pertanahan. Kegiatan penulisan Draft RPJMN Bidang

Pertanahan dilakukan berdasarkan kajian background study RPJMN Bidang Pertanahan yang telah disusun pada tahun 2013. Berdasarkan pembahasan background study tersebut terdapat

kebijakan yang dihapus/ditunda. Dalam penulisan Draft RPJMN juga dimasukan beberapa sub

pembahasan baru sesuai dengan outline yang disepakati yaitu penulisan kerangka kelem-

bagaan, pendanaan dan regulasi.

• Pertemuan dengan BPN untuk pembahasan substansi. Dalam penyusunan RPJMN 2015-2019 Bidang Pertanahan dilakukan pertemuan dalam rangka koordinasi dengan BPN selaku pelak-

sanaan teknis kegiatan bidang pertanahan. Kegiatan ini dilakukan untuk menyesuaikan back- ground study RPJMN yang telah disusun dengan sumber daya yang ada di BPN sehingga target yang ditetapkan dalam RPJMN realistis untuk dicapai. Pelaksanaan kegiatan ini telah dilakukan melalui beberapa rapat koordinasi pembahasan masing masing kebijakan maupun pemba-

hasan bersama direktorat teknis di BPN.

• FGD Internal Bappenas. FGD internal Bappenas dilakukan dalam rangka pembahasan isu-isu yang diangkat dalam RPJMN dan terkait dengan bidang lainnya. Dalam FGD internal Bappenas telah dilakukan pelibatan beberapa direktorat sektor seperti Polhukam, Infrastruktur, Perta-

nian, Kelautan, Kehutanan dan Analisa Peraturan Perundangan.

• FGD K/L Sektor. FGD K/L sektor dilakukan dalam rangka mensosialisasikan dan mendapatkan masukan terhadap isu bidang pertanahan yang diangkat sebagai kebijakan dalam RPJMN Bi-

dang Pertanahan. Beberapa K/L sektor yang terlibat diantaranya adalah Kementerian Kelautan

dan Perikanan, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Pertanian, Kementerian Tenaga

Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Koperasi dan UKM.

• FGD Daerah. Pelaksanaan FGD daerah untuk penyusunan RPJMN Bidang Pertanahan dilakukan secara bersamaan dengan FGD Bidang Tata Ruang. Adapun dalam pelaksanaan FGD tersebut beberapa provinsi yang dilibatkan meliputi Provinsi Jawa Timur, Provinsi Gorontalo, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi Sumatera Barat. Dari hasil FGD tersebut didapatkan masukan dalam penyusunan RPJMN Bidang Pertanahan. FGD tersebut juga seka- ligus mensosialisasikan kepada daerah mengenai gambaran kebijakan yang akan menjadi fokus pembangunan di bidang pertanahan dalam periode 2015-2019.

• Penyusunan Draft Rancangan RPJMN dan Kerangka Pendanaan, Regulasi serta Kelembagaan. Dalam penyusunan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 Bidang Pertanahan terdapat penambahan sub bagian baru yaitu kerangka regulasi dan kelembagaan (pada RPJMN peri-

ode sebelumnya tidak ada). Dengan adanya kerangka regulasi pendanaan dan kelembagaan diharapkan program program prioritas dalam RPJMN dapat terlaksana sesuai dengan tugas dan fungsi masing masing lembaga serta dijamin penganggarannya.

• Lokakarya RPJMN 2015-2019 Bidang Pertanahan. Dalam pelaksanaan lokakarya RPJMN dilaku-

kan diskusi bersama dengan sektor terkait untuk mematangkan penulisan RPJMN Bidang Per-

tanahan 2015-2019.

• Internalisasi Nawacita kedalam RPJMN 2015-2019 Bidang Pertanahan. Penulisan RPJMN 2015- 2019 Bidang Pertanahan difinalisasi dengan internalisasi nawacita yang menjadi visi misi Pre-

siden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kedalam draf RPJMN 2015-2019. Adapun nawacita terkait bidang pertanahan meliputi Nawacita IV dan Nawacita V yang terkait dengan reformasi sistem penegakan hukum dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. • Finalisasi Matriks Pendanaan RPJMN 2015-2019 Bidang Pertanahan. Hal terakhir yang dilaku-

kan dalam rangka penyusunan RPJMN adalah finalisasi pendanaan RPJMN 2015-2019. Finali- sasi dipastikan dengan pembagian porsi anggaran sesuai kegiatan prioritas yang menjadi fokus dalam RPJMN 2015-2019 sehingga dapat terlaksana melalui pendanaan yang telah dipastikan dalam tahap awal penyusunan RPJMN 2015-2019.

Dalam penyusunan RPJMN 2015-2019 bidang pertanahan tidak terdapat kendala berarti karena

telah dilakukan penyusunan background study sebelumnya sehingga kebijakan pertanahan pada

RPJMN 2015-2019 telah sesuai dengan isu strategis di bidang pertanahan. Adapun kesulitan yang

ditemui berkenaan dengan perubahan struktur kementerian khususnya untuk bidang pertanahan

dimana terjadi perubahan dari Badan Pertanahan Nasional menjadi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Perubahan struktur tersebut menjadi kendala dalam penyu-

sunan kerangka kelembagaan dan pendanaan RPJMN 2015-2019. 6. Koordinasi Pelaksanaan Sertipikasi Tanah Lintas K/L

Kegiatan koordinasi pelaksanaan sertipikasi tanah lintas K/L merupakan salah satu kegiatan untuk mendukung penyusunan RKP Bidang Pertanahan yang sesuai dengan prioritas penyelesaian per-

masalahan di bidang pertanahan. Kegiatan koordinasi pelaksanaan sertipikasi lintas K/L memiliki target disepakatinya target sertipikasi tiap K/L terkait pada TA. 2015-2019.

Dalam rangka mencapai target kegiatan tersebut telah dilakukan rapat koordinasi Finalisasi Target Sertipikasi Tanah Lintas K/L dengan mengundang K/L terkait dengan kegiatan sertipikasi tanah lintas sektor. Target pelaksanaan sertipikasi tanah lintas K/L mengikuti target yang telah ditetap- kan dalam trilateral meeting RKP 2014, karena pelaksanaan koordinasi sertipikasi lintas K/L tidak dapat dilakukan secara khusus. Keterbatasan waktu menjadi faktor penghambat dalam pelaksa-

naan koordinasi penetapan target tersebut. 7. Penulisan Profil Pertanahan

Penulisan buku profil pertanahan merupakan salah satu kegiatan Subdit Pertanahan yang tidak mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Target pelaksanaan kegiatan ini adalah ter-

susunnya buku profil pertanahan pada bulan Desember 2014. Dalam pelaksanaannya telah dilaku-

kan beberapa tahapan kegiatan sebagai berikut:

• Penyusunan outline buku pertanahan. Telah dilakukan penyusunan outline buku profil perta-

nahan sebagai kerangka/garis besar penyusunan buku profil. Melalui kegiatan ini juga dapat diketahui data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan buku profil.

• Pembahasan Substansi Buku Profil. Kegiatan ini telah dilakukan melalui rapat koordinasi bersama dengan direktorat sektor dan Pusat Data dan Informasi-BPN, Biro Perencanaan dan Kerjasama-BPN.

Dari rapat koordinasi tersebut dicapai kesepakatan penulisan buku profil pertanahan yang akan dijadikan sebagai buku data resmi untuk publikasi data bidang pertanahan.

• Pengumpulan data dan informasi. Kegiatan ini telah dilakukan melalui penyebaran surat per-

mohonan data kepada seluruh Kantor Wilayah Provinsi Badan Pertanahan Nasional di Indone-

sia. Bersamaan dengan pengiriman surat tersebut juga dikirimkan lampiran kuisioner untuk pengumpulan data secara kualitatif.

• Penyusunan Buku Profil Pertanahan. Kegiatan penyusunan buku profil dilaksanakan setelah data yang dibutuhkan terkumpul sehingga dapat dinarasikan dan disusun menjadi buku profil pertanahan. Hingga akhir Desember 2014 hanya berhasil dikumpulkan data untuk penyusunan buku di 1 provinsi yaitu Buku Profil Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan.

Pelaksanaan penyusunan buku profil pertanahan terhambat dengan penyampaian data dari provinsi yang relatif lama. Sehingga penyusunan buku tidak dapat segera dimulai. Selain itu di beberapa provinsi pengumpulan data terhambat dengan keterbatasan jaringan komunikasi. Pada tahun anggaran 2015 perlu dilakukan pengumpulan data kembali untuk penyusunan buku profil pertanahan.

8. Kajian Pembentukan Bank Tanah Melalui Penyusunan Roadmap Kebijakan Perumahan dan

Dalam dokumen Memori Akhir Jabatan Direktur Tata Ruang (Halaman 48-52)