• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman a. Pelaksanaan Program

Dalam dokumen BAB IV LKPJ ATA 2014 (Halaman 95-102)

(1) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengendalian Banjir dan Kekeringan di 6 Wilayah Sungai oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 97.811.500 (97,81%). Output kegiatan adalah tersedianya data potensi banjir dan kekeringan. Outcome kegiatan adalah terinventarisasinya data kejadian bencana alam banjir dan kekeringan untuk ditindaklanjuti dalam kegiatan penanganan banjir dan kekeringan.

(2) Kegiatan Penanggulangan Bencana Banjir dan Kekeringan, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 5.962.279.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 5.622.804.850 (94,31%), Output kegiatan adalah tersedianya bahan

banjiran untuk penanggulangan darurat bencana alam. Outcome kegiatan adalah tertanggulanginya penanganan darurat kejadian bencana alam yang menimpa infrastruktur sumber daya air di Jawa Barat;

8) Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman a. Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Pendampingan Teknis UPTD BPSR, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 231.477.000 sedangkan realisasi anggaran sebesar Rp. 229.477.000 (99,14%). Output kegiatan adalah pendampingan teknis personil BPSR, pendampingan teknis pengelolaan kualitas lingkungan TPK Sari Mukti, penyusunan kajian hukum perjanjian kerjasama pemerintah swasta.

Outcome kegiatan adalah meningkatnya kapasitas teknis UPTD BPSR.

(2) Kegiatan Pembangunan TPPAS Regional Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi

Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 8.606.652.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 7.775.093.611 (90,34%). Output kegiatan adalah penyediaan dana Pajak Bumi dan

pengadaan dan pemasangan pagar TPPAS Legok Nangka, pengadaan dan pemasangan pagar lanjutan TPPAS Regional Legok Nangka, pengadaan bangunan pembakar bata sampah di TPA Leuwigajah. Outcome kegiatan adalah optimalnya persiapan operasional TPPAS regional di Legok Nangka serta memberdayakan ekonomi masyarakat di sekitar TPA Leuwigajah.

(3) Kegiatan Sanitasi Berbasis Masyarakat Rencana Aksi Multipihak – Implementasi Pekerjaan (RAM-IP), yang dilaksanakan oleh

Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 9.500.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 6.739.679.750 (70,94%). Output kegiatan adalah Perencanaan Teknis Rinci

Pengolahan Limbah Domestik seperti: Perencanaan Sabermas, Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Sabermas Supervisi Pembangunan Sabermas di Desa Maruyung Kec. Pacet, Desa Sukarame Kec. Pacet, Desa Cipeujeuh Kec. Pacet, Desa Mandalahaji Kec. Pacet, Desa Tanjungwangi Kec. Pacet. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas lingkungan dari kondisi pencemaran limbah domestik dengan meningkatkan akses masyarakat perdesaan terhadap sanitasi yang layak dan berkelanjutan. (4) Kegiatan Peningkatan Sanitasi Perkotaan Rencana Aksi Multipihak –

Implementasi Pekerjaan (RAM-IP Citarum), yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 970.168.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 926.118.000 (95,46%). Output kegiatan adalah Penyusunan DED Air

Limbah Perkotaan terdiri dari Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah dan Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah. Outcome kegiatan adalah kesiapan infrastruktur pengelolaan limbah domestik skala kota atau regional secara offsite dan terpusat untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi layak dan berkelanjutan.

(5) Kegiatan Pengembangan SPAM Regional, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa

Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 69.967.090.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 55.225.695.850 (78,97%). Output kegiatan

adalah Penyusunan DED SPAM Regional Cirebon

Raya, Supervisi Pembangunan SPAM Regional Metropolitan Bandung, serta Pembangunan SPAM Regional Metropolitan Bandung di Bandung Raya di

segmen I, II, III, IV, V, dan VI. Outcome kegiatan adalah meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur air minum yang layak.

(6) Kegiatan Pembangunan SPAM Pantura, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa

Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.328.460.000 realisasi anggaran sebesar Rp.4.049.793.000 (93,56%). Output kegiatan

adalah Supervisi Pembangunan SPAM Pantura serta Pembangunan fisik SPAM Pantura Kabupaten

Indramayu. Outcome kegiatan adalah meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur air minum yang layak.

(7) Kegiatan Pembangunan SPAM Perdesaan, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa

Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 12.183.525.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 7.476.748.600 (61,37%). Output kegiatan

adalah Supervisi SPAM Perdesaan, Penyusun DED SPAM Desa Rawan Air, Pembangunan SPAM

pedesaan 5 Desa di Kab. Bandung, 3 Desa di Kab. Sumedang, 1 Desa di Kab. Majalengka, 3 Desa di Kab. Kuningan, 1 Desa di Kab. Cirebon, 5 Desa di Kab. Garut, 1 Desa di Kab. Karawang serta pendampingan pelaksanaan Program Pamsimas. Outcome kegiatan adalah meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur air minum yang layak. Permasalahan yang timbul dalam kegiatan adalah paket pekerjaan yang tidak dilaksanakan karena gagal lelang, ketidaklengkapan DED dan ketidaksiapan lokasi, sehingga akan terdapat SILPA dari paket tersebut yaitu 1 Desa di Kab. Bandung, 1 Desa di Kab. Cirebon, dan 1 Desa di Kab. Sukabumi.

(8) Kegiatan Fasilitasi Pembangunan Sanitasi di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 1.395.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 923.683.000 (66,21%). Output kegiatan adalah kegiatan meliputi Laporan

Pelaksanaan Percepatan Pembangunan Sanitasi, Laporan Evaluasi BPS Kabupaten Pangandaran, Laporan Evaluai SSK Kabupaten Pangandaran, Laporan Penyusunan Peta Sanitasi Kabupaten Pangandaran, Buku Profiil dan pembuatan peta pembangunan sanitasi Kabupaten Pangandaran, Pedoman Sanitasi Berbasis Masyarakat pada area resiko sanitasi, Perencanaan Prasarana Sanitasi Berbasis Masyarakat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja Pokja AMPL dalam menjalankan PPSP di Jawa Barat serta persiapan

pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat sehingga akses masyarakat akan meningkat terhadap prasarana sanitasi yang layak.

(9) Kegiatan Pegembangan SPAM Kawasan MBR Perkotaan di Rusunawa, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan

Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 992.705.300 realisasi anggaran sebesar Rp. 878.443.200 (88,49%).

Output kegiatan adalah Supervisi pengembangan

SPAM Kawasan MBR Perkotaan di Rusunawa dan Pengembangan SPAM Kawsan MBR di Rusunawa BPMKL. Outcome kegiatan adalah meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur air minum yang layak.

(10) Kegiatan Penyediaan Sarana Air Bersih Agro Techno Park, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 869.950.200 realisasi

anggaran sebesar Rp. 802.779.700 (92,28%).

Output kegiatan adalah Supervisi Penyediaan

Sarana Air Bersih Agro Techno Park dan Penyediaan Sarana Air Bersih Agro Techno Park.

Outcome kegiatan adalah meningkatnya akses masyarakat terhadap

infrastruktur air minum yang layak

(11) Kegiatan Pengembangan Kawasan Gasibu, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 1.900.175.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 761.025.000 (40,05%). Output kegiatan adalah kegiatan berupa

Perencanaan DED Kawasan Gasibu Tahap II, Pengawasan Pekerjaan Pengembangan Kawasan Gasibu, serta Pengembangan fisik Kawasan Gasibu Tahap I. Outcome kegiatan adalah meningkatnya ruang terbuka publik di Kota Bandung untuk aktifitas rekreasi masyarakat di sekitar kawasan Gasibu. (12) Kegiatan Fasilitasi Advisory Perencanaan Bidang Permukiman, yang

dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 260.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 188.903.450 (72,66%). Output kegiatan adalah penyusunan Dokumen Rencana Teknis, Inventarisasi dan penelaahan kelengkapan readiness kriteria usulan pembangunan infrastruktur bidang permukiman APBD Provinsi Tahun 2015. Outcome kegiatan adalah terfasilitasinya sinergitas dokumen perencanaan dengan realisasi pelaksanaan kegiatan Bidang Permukiman Tahun Anggaran 2014 serta terfasilitasinya sinergitas dokumen perencanaan bidang permukiman dengan dokumen perencanaan lainnya.

(13) Kegiatan Operasional dan Pembangunan TPK Sarimukti, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan

Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 29.808.797.782 realisasi anggaran sebesar Rp. 26.256.184.497 (88,08%). Output kegiatan adalah Pengadaan Material Penutup Sampah, Pakaian Kerja Lapangan, Supervisi

Pembangunan Prasarana dan Sarana TPK Sarimukti, Pengadaan Landfill Compactor, Pengadaan Wheel Loader, Pekerjaan Tanggu Jalan di TPK Sarimukti, Pembangunan Saluran Drainase Terlindung, Pembangunan hanggar alat berat lanjutan, Peningkatan Tanggul Penahan Sampah, Peningkatan Kolam Leachate, Pengadaan dan pemasangan media filtrasi, Pengadaan dan pemasangan panel pompa resirkulasi, Pengadaan Pompa, Pengadaan Alat Pemadam Api Ringan. Outcome kegiatan adalah optimalnya pengelolaan sampah regional di TPK Sarimukti sementara sampai dengan TPPAS Legok Nangka di Kab. Bandung siap digunakan.

(14) Kegiatan Perencanaan Pusat Seni Budaya Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 934.845.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 932.345.000 (99,73%). Output kegiatan adalah tersedianya dokumen perencanaan pengembangan Pusat Seni dan Budaya Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah dukungan pengembangan pusat seni dan budaya Jawa Barat melalui pembangunan fisik pusat seni dan budaya.

(15) Kegiatan Perencanaan BUMD Tower, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 140.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 128.400.000 (91,71%). Output kegiatan adalah tersedianya dokumen perencanaan Feasibility Study BUMD Tower Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah tingkat dukungan pengembangan gedung-gedung milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta kesiapan pembangunannya.

(16) Kegiatan Pembangunan Mesjid Rancabuaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 5.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 269.828.500 (5,4%). Anggaran pembangunan Mesjid Rancabuaya sebesar

4.730.171.500 tidak diserap karena lokasi Mesjid berada di tempat terlarang (melanggar Perda Jabar Selatan) yaitu berada di sisi pantai. Output kegiatan adalah Perencanaan Pembangunan Mesjid Rancabuaya, Pengawasan Pembangunan Mesjid Rancabuaya. Outcome kegiatan adalah belum dapat

tercapai disebabkan adanya permasalahan yaitu adanya Perda larangan tentang pembangunan menjorok ke arah pantai.

(17) Kegiatan Identifikasi Lokasi Pembangunan Mesjid di Jawa Barat dan Penyusunan DED Pengembangan Mesjid Raya Bandung, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 648.100.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 568.143.000 (87,66%). Output kegiatan adalah Penyusunan Rencana

Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Bangunan Gedung Jawa Barat (Amanat Perda No.13 Tahun 2013 Tentang Bangunan Gedung), Identifikasi Lokasi Pembangunan Mesjid di Jawa Barat dan Penyusunan DED Tipikal Mesjid, serta Penyusunan DED Pengembangan Mesjid Raya Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah tersedianya model pembangunan Mesjid di Jawa Barat yang akan dibangun di 20 kabupaten/kota di Jawa Barat.

(18) Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan

Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 136.112.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 133.851.500 (98,34%). Output kegiatan adalah Study Banding Kinerja Pelaksanaan PPIP. Outcome

kegiatan adalah perbaikan kualitas pelaksanaan PPIP di Jawa Barat untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan infrastruktur dalam mendorong peningkatan ekonomi lokal, pendekatan pemberdayaan untuk mendorong kemandirian masyarakat, serta peningkatan peran lembaga yang sudah terbentuk untuk mendorong keberlanjutan hasil program.

(19) Kegiatan Fasilitasi Perencanaan dan Verifikasi Proposal Sanitasi Perdesaaan Gerakan Citarum Bestari (GCB), yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 139.926.000 (55,97%).

Output kegiatan adalah proses seleksi lokasi yang tepat untuk pembangunan

sanitasi perdesaan di DAS citarum hulu, Bimtek perencanaan pembangunan sanitasi perdesaan bagi aparat desa di DAS citarum hulu. Outcome kegiatan adalah terlaksananya pembangunan sanitasi perdesaan yang tepat sasaran. (20) Kegiatan Pelatihan Bank Sampah, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman

dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 90.300.000 (90,30%). Output kegiatan adalah Pelatihan Masyarakat dalam penanganan sampah di DAS Citarum. Outcome kegiatan adalah meningkatnya partisipasi masyarakat

terhadap pengelolaan persampahan secara mandiri dan berkelanjutan sehingga kualitas lingkungan sekitar DAS Citarum meningkat.

(21) Kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih Bersumber dari Air Tanah Dalam di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah I Cianjur, yang dilaksanakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar Rp. 390.633.000 realisasi sebesar Rp. 390.633.000 (100,00%). Output kegiatan adalah terbangunnya 1 (satu) unit sarana air bersih untuk 650 KK di Pondok Pesantren Assalam, Desa Sukaharja, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Outcome kegiatan adalah terpenuhinya air bersih bagi masyarakat rawan air bersih.

(22) Kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih Bersumber dari Air Tanah Dalam di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah II Purwakarta, yang dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar Rp. 396.648.000 realisasi sebesar Rp. 356.637.500 (89,91%). Output kegiatan adalah terbangunnya 1 unit sarana air bersih yang bersumber dari air tanah untuk 590 KK di Kp. Toge, Desa Cikampek Selatan, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang. Outcome kegiatan adalah terpenuhinya air bersih bagi masyarakat rawan air bersih.

(23) Kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih Bersumber dari Air Tanah Dalam di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah III Bandung, yang dilaksanakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 411.548.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 411.418.000 (99,98%). Output kegiatan adalah Terbangunnya 1 unit

instalasi air bersih untuk 250 KK di Desa Mulyamekar, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang. Outcome kegiatan adalah terpenuhinya air bersih bagi masyarakat rawan air bersih.

(24) Kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih Bersumber dari Air Tanah Dalam di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah IV Tasikmalaya, yang dilaksanakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar Rp. 411.548.000 realisasi sebesar Rp. 411.418.000 (99,97%). Output kegiatan adalah terbangunnya 1 unit sarana air bersih yang bersumber dari air tanah untuk 200 KK di Desa Cineam, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya. Outcome kegiatan adalah terpenuhinya air bersih bagi masyarakat rawan air bersih.

(25) Kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih Bersumber dari Air Tanah Dalam di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah V Cirebon, yang dilaksanakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar Rp. 394.902.500 realisasi sebesar Rp. 394.805.600 (99,98%). Output

kegiatan adalah terbangunnya 1 unit sarana air bersih yang bersumber dari air tanah untuk 75 KK di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Lemah Sugih, Kabupaten Majalengka. Outcome kegiatan adalah terpenuhinya air bersih bagi masyarakat rawan air bersih.

9) Program Pembinaan Jasa Konstruksi

Dalam dokumen BAB IV LKPJ ATA 2014 (Halaman 95-102)