• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urusan Perencanaan Pembangunan

Dalam dokumen BAB IV LKPJ ATA 2014 (Halaman 108-114)

9) Program Pembinaan Jasa Konstruksi a. Pelaksanaan Program

4.1.6 Urusan Perencanaan Pembangunan

Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan Kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalammnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam pelaksanaan pembangunan Tahun 2014, pemerintah Provinsi Jawa Barat berpedoman kepada RPJPD tahun 2005-2025, RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dan RKPD Tahun 2014. Dimana proses penyusunan seluruh dokumen perencanaan tersebut melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-undangan sehingga baik seluruh OPD di Provinsi Jawa Barat maupun OPD kabupaten/kota serta para pemangku kepentingan lainnya menjadikan dokumen tersebut sebagai acuan dalam membangun Jawa Barat. Dalam urusan perencanaan pemerintah Provinsi Jawa Barat meraih Penghargaan Pangripta Nusantara utama ke 4 kalinya berturut-turut dari Bappenas oleh Presiden RI di Jakarta.

Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut: 1) Program Kerjasama Pembangunan

a. Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Mengembangkan Kerjasama antar Daerah yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun Anggaran 2014 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 600.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 520.744.600 (86,79%),

Output kegiatan adalah terfasilitasinya Naskah Kerjasama Antar Daerah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pihak Ketiga; terlaksananya Penataan dan Pengembangan Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga; tersusunnya Naskah Akademis tentang Tata Naskah Kerjasama Daerah; Tersusuanya Naskah Akademis dalam rangka penyusunan Struktur Kerjasama Daerah. Outcome

kegiatan adalah terfasilitasinya Rapat MPU sebanyak 3 kali, Terfasilitasinya Rapat APPSI, Terfasilitasinya Rapat BKSP sebanyak 8 kali dan Terlaksananya fasilitasi kerjasama antar daerah kabupaten/kota sebanyak 1 kali.

(2) Kegiatan Menyelenggarakan Rapat Gabungan Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama XIV Tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2014 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 850.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 821.062.000 (97,00%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Rapat Gabungan Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama XIV Tahun 2014 di Bandung pada tanggal 12 s.d. 14 Mei 2014, yang diikuti oleh para Kepala Organisasi Perangkat Daerah dari seluruh Provinsi Anggota Rapat Gabungan Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama XIV Tahun 2014.

Outcome kegiatan adalah terlaksananya Rapat Gabungan FKD-MPU XIV di

Bandung Provinsi Jawa Barat dengan hasil 3 dokumen kerjasama MPU. tersusunnya 1 dokumen Kajian Regional Development Fund dan 1 dokumen kajian Kelembagaan Regional Development Fund .

(3) Kegiatan Menata Kerjasama dengan Pihak Ketiga, yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun Anggaran 2014 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 378.880.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 371.209.000 (99,29%).

Output kegiatan adalah terfasilitasinya Naskah Kerjasama Daerah Pemerintah

Provinsi Jawa Barat dan Pihak Ketiga; terlaksananya Penataan dan Pengembangan Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga; tersusunnya Naskah Akademis tentang Tata Naskah Kerjasama Daerah; tersusunnya Naskah Akademis dalam rangka penyusunan Struktur Kerjasama Daerah. Outcome kegiatan adalah terfasilitasinya Fasilitasi Kerjasama (18 Kali), Penyusunan Naskah Kerjasama daerah antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pihak Ketiga (25 Naskah Kerjasama), Naskah akademis tentang Tata Naskah Kerjasama Daerah (2 Dokumen).

(4) Kegiatan Mengevaluasi Penyelenggaraan Kerjasama Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun Anggaran 2014 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 550.000.000 realisasi anggaran sebesar 516.830.500 (93,97%). Output

kegiatan adalah Terevaluasinya Penyelenggaraan Kerjasama Daerah dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota se-Jawa Barat; tersusunnya Naskah Akademis Pedoman Penyelesaian Perselisihan Kerjasama Daerah; tersusunnya Kajian Akademis Potensi Kerjasama Antar Daerah Dalam Rangka Kawasan Ekonomi Khusus di Jabar Timur; tersusunnya

Draft Peraturan Gubernur tentang Penyelesaian Perselisihan Kerjasama Daerah; tersusunnya Draft Peraturan Gubernur tentang Tata Naskah Kerjasama Daerah; tersusunnya Program Sistem Informasi Manajemen (SIM) Biro Otonomi Dearah dan Kerjasama; Telaksananya Pengembangan Program Sistem Informasi Manajemen (SIM) Biro Otonomi Dearah dan Kerjasama.

Outcome kegiatan adalah tersusunnya Evaluasi Kerjasama Daerah

(1 Dokumen), Penyusunan Naskah Rancangan Kebijakan Kerjasama Daerah (2 Dokumen), tersusunnya Kajian Akademis Pengembangan Kerjasama Daerah

Dalam Rangka Peningkatan Kawasan Ekonomi Khusus di Jawa Barat (1 Dokumen), Terlaksananya Peningkatan Pebntyelenggaraan Kerjasama

daerah.

(5) Kegiatan menyusun Grand Design Kerjasama Daerah yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar 195.800.000 (97,90%). Output kegiatan adalah tersusunnya Grand Design Kerjasama Daerah. sebagai pedoman pelaksanaan program Kerjasama Daerah sampai dengan Tahun 2014. Outcome kegiatan adalah terwujudnya Grand Design sebagai acuan / panduan pelaksanaan program Kerjasama Daerah.

(6) Kegiatan Memfasilitasi Kerjasama antar Pemerintahan Luar Negeri dan Menguatkan Komitmen Kerjasama dengan Mitra dari Wilayah Asia Pasifik yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat

Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 720.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 498.819.000 (69,28%).

Output kegiatan adalah tersedianya 1 (satu) naskah Minutes of Meeting

antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kota Ishinomaki

Jepang untuk peningkatan kerjasama di bidang Perikanan; tersedianya 1 (satu) naskah Addendum Kesepakatan Bersama antara Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan Asosiasi Perikanan Miyagi tentang Usaha

Pemagangan Keterampilan Perikanan bagi Warga Negara asing; tersedianya 1 (satu) naskah Draft Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah

Provinsi Jawa Barat dengan Negara Bagian Australia Selatan tentang

Kerjasama Sister Province beserta rencana program/kegiatan; tersedianya 1 (satu) dokumen Kajian Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan

Pemerintahan di Luar Negeri; masuknya Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai anggota Forum Pemerintah Daerah se Wilayah Asia Timur yang diselenggarakan di Prefektur Nara Jepang. Catatan : Dana APBD Perubahan sebesar Rp. 220.000.000 yang dianggarkan untuk kegiatan menghadiri Forum

Pemerintah Daerah se Wilayah Asia Timur di Prefektur Nara Jepang tidak dapat direalisasikan karena keterlambatan penetapan perubahan anggaran 2014.

Outcomekegiatan adalah meningkatnya jumlah peserta magang lulusan SMK

Kelautan / nelayan muda Jawa Barat di Kota Ishinomaki; meningkatnya jumlah salary / insentif peserta magang di Ishinomaki menjadi sekitar 70.000 – 80.000 yen; diberikannya beasiswa kepada 20 (dua puluh) orang siswa baru di SMK Negeri 1 Mundu Cirebon dan SMK Negeri 2 Indramayu sebesar Rp. 3 juta (Rp. 3.000.000) per siswa per tahun yang pengelolaannya dilaksanakan langsung oleh kedua SMK tersebut; meningkatnya peluang kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Negara Bagian Australia Selatan terutama dalam bidang pendidikan, seni dan budaya, dan pengembangan kapasitas aparatur pemerintah; meningkatnya peluang kerjasama dengan wilayah di negara-negara Asia Timur.

(7) Kegiatan Melakukan Fasilitasi dan Mengembangkan Kerjasama dengan Badan/Lembaga Luar Negeri yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 248.320.000 (99,33%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 (satu)

dokumen Perjanjian Hibah antara PT. GRM Internasional dengan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Barat tentang Program Penanggulangan AIDS di Jawa Barat; tersedianya 1 (satu) naskah Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan USAID tentang Kerangka Acuan Kerjasama Penyelenggaraan Bantuan Teknis USAID untuk peningkatan kualitas pembelajaran, tata layanan dan manajemen pendidikan; tersedianya 45 orang relawan Peace Corps untuk pengajaran Bahasa Inggris dan Pelatihan Guru Bahasa Inggris di SMA/SMK dan Madrasah Aliyah di 11 kabupaten/kota di Jawa Barat; terselenggaranya 1 (satu) kali kegiatan rapat koordinasi kemitraan dengan NGO Asing dan Lembaga Donor Asing; tersedianya peluang program pemagangan aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Korea Selatan; tersedianya 1 (satu) naskah draft Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Tim Koordinasi Hibah Luar Negeri. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penanggulangan AIDS di Jawa Barat; meningkatnya kualitas pembelajaran, tata layanan dan manajemen pendidikan di Jawa Barat; meningkatnya

keberanian dan antusiasme siswa dalam berbahasa Inggris di 11 kabupaten/kota di Jawa Barat; meningkatnya peluang kerjasama dengan

NGO Asing dan Lembaga Donor Asing; meningkatnya peluang peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.

(8) Kegiatan Melakukan Evaluasi Kerjasama Daerah dengan Pemerintah dan Badan/Lembaga Luar Negeri yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 249.500.000 (99,80%). Output kegiatan adalah terselenggaranya 1 (satu)

kali Rapat Koordinasi Evaluasi Kerjasama Luar Negeri; tersedianya 1 (satu) dokumen kajian mengenai Indikator dan Instrumen Pelaksanaan Kerjasama Luar Negeri dan Pedoman Pelaksanaan Evaluasi; tersusunnya rencana tindak lanjut atas beberapa kerjasama; tersedianya 1 (satu) dokumen Laporan Evaluasi Kerjasama Luar Negeri. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kapasitas aparatur pengelola kerjasama luar negeri di pemerintah kabupaten/kota; meningkatnya pemahaman pengelola kerjasama luar negeri dalam hal Indikator dan Instrumen Pelaksanaan Kerjasama Luar Negeri dan Pedoman Pelaksanaan Evaluasi; terwujudnya perencanaan tindak lanjut kerjasama luar negeri yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. (9) Kegiatan melakukan Fasilitasi Kerjasama Pembangunan Jawa Barat yang

dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 600.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 582.690.754 (97,12%). Output kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi perbatasan sebanyak 2 kali di Kota Semarang dan Kabupaten Sukabumi; Mengikuti Musyawarah Rencana Pembangunan Regional Se Jawa-Bali sebanyak 2 kali; terlaksananya Rapat Koordinasi Perencanaan Kerjasama Pembangunan antar Daerah sebanyak 2 kali. Outcome kegiatan adalah meningkatnya sinergitas pembangunan di wilayah perbatasan Provinsi.

b. Permasalahan dan Solusi a) Permasalahan

(a) tidak adanya keterpaduan program / kegiatan kerjasama antar OPD Provinsi Jawa Barat;

(b) Perencanaan kerjasama yang tidak optimal;

(c) Kurangnya komitmen OPD untuk menindaklanjuti kerjasama.

(d) Masih adanya inkonsistensi peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan pelaksanaan kerjasama daerah;

(e) Masih terdapatnya perbedaan kepentingan (conflict of interest) antar daerah dalam melakukan kerjasama;

(f) Kerjasama antar pemerintah daerah masih rendah terutama dalam penyediaan pelayanan masyarakat di wilayah terpencil, perbatasan antar daerah, dan wilayah dengan tingkat urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi

yang tinggi, serta pada pengelolaan dan pemanfaatan bersama sungai, sumberdaya alam di beberapa daerah yang berdekatan;

(g) Masih terbatasnya dan masih rendahnya kapasitas aparatur pemerintah daerah, menyebabkan tingkat pelayanan publik tidak berjalan optimal; (h) Belum efektif dan efisiennya penyelenggaraan kelembagaan pemerintah

daerah, struktur organisasi pemerintah daerah umumnya masih besar dan saling tumpang tindih;

(i) Hubungan kerja antar lembaga, termasuk antara Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, masyarakat, dan organisasi non pemerintah belum berjalan secara optimal;

(j) Keterbatasan sumber daya manusia pengelola kerjasama baik secara kualitas maupun kuantitas;

(k) Terbatasnya dukungan anggaran untuk pelaksanaan kerjasama;

(l) SDM pengelola kerjasama baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota di Jawa Barat masih rendah

b) Solusi

(a) menyusun Grand Design Kerjasama Daerah;

(b) Mengintensifkan koordinasi dan konsultasi, baik dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri maupun dengan pemerintah kabupaten/kota dan OPD Provinsi Jawa Barat;

(c) Melakukan fasilitasi, monitoring, pembinaan, pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kerjasama luar negeri baik yang dilakukan oleh provinsi maupun oleh pemerintah kabupaten/kota.

(d) Peningkatan konsultasi kepada Pemerintah dan koordinasi antar organisasi perangkat daerah pelaksana kerjasama;

(e) Peningkatan koordinasi antar organisasi perangkat daerah sebagai pelaksana kerjasama dan konsultasi dengan Pemerintah;

(f) Intensifikasi pembinaan dalam pelaksanaan kerjasama khususnya di tingkat provinsi;

(g) Penguasaan teknik penyusunan rencana dan kebijakan pengelolaan pembangunan berdasarkan pemetaan dan analisis potensi daerah yang perlu dibenahi;

(h) Meningkatkan kapasitas keahlian dalam penyusunan basis data potensi daerah untuk kepentingan perencanaan, penataan, pemanfaatan, pemantauan, pengendalian dan sebagai media koordinasi antar pengelola. (i) Harmonisasi peraturan perundang-undangan sektoral melalui konsultasi dan

dalam penyusunan dokumen kerjasama, pelaksanaan dan penyelesaian perselisihan;

(j) Meningkatkan koordinasi dengan mitra kerjasama sejak dari tahap perencanaan sampai dengan pelaksanaan kerjasama, untuk meminimalisasi timbulnya potensi konflik;

(k) Mengoptimalkan inventarisasi dan kompilasi data Naskah Perjanjian Kerjasama dan Kesepakatan Bersama, terutama yang bernilai strategis; (l) menyusun kodifikasi kerjasama Daerah

2) Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah

Dalam dokumen BAB IV LKPJ ATA 2014 (Halaman 108-114)