• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urusan Lingkungan Hidup

Dalam dokumen BAB IV LKPJ ATA 2014 (Halaman 65-73)

5) Program Sumber Daya Kesehatan a.Pelaksanaan Program

4.1.3 Urusan Lingkungan Hidup

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Keempat terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut: capaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar besar sebesar 13,4%; Capaian Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah sebesar 37,2%; Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2013 sebesar 2,7 %. Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut: 1)Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.

a. Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas SDM Pengelola Lingkungan, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000

realisasi anggaran sebesar Rp. 198.500.000 (99,25%). Output kegiatan adalah terlaksananya pelatihan untuk 30 aparat kabupaten/kota, terlaksananya Workshop untuk 60 orang pemegang sertifikat Environmental Pollution Control Manager (EPCM), tersusunnya 1 dokumen panduan pengawasan lingkungan untuk aparat kabupaten/kota dan pelaku usaha, dan tersedianya 200 eksemplar buku panduan pengawasan lingkungan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kapasitas aparat dan pelaku usaha dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat.

(2) Kegiatan Peningkatan Perubahan Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp.1.496.659.750 (99,78%).

Output kegiatan adalah terlaksananya 5 kegiatan kepedulian terhadap

lingkungan hidup melalui kegiatan kampanye Earth Hour, peringatan Hari Lingkungan Hidup, peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), dan penyelenggaraan penghargaan Raksa Prasada, dan terlaksananya pembinaan dan penyuluhan di Kab. Garut dan Kampung Naga Kab. Tasikmalaya dalam rangka Saka Kalpataru, terlaksananya kampanye

lingkungan hidup di media massa (1 film dan 3 iklan), dan tersusunnya 1 dokumen Feasibility Study (FS) radio lingkungan. Outcome kegiatan adalah

meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat.

(3) Kegiatan Penyusunan Panduan Perwujudan Jabar Green Province, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 172.401.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 171.401.000 (99,51%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen panduan perwujudan Jabar Green Province.

Outcome kegiatan adalah meningkatnya upaya perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup di Jawa Barat dalam mewujudkan visi Jabar Green Province. (4) Kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah B3 di Jawa

Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.248.999.120 (99,60%).

Output kegiatan adalah tersusunnya 1 basis data (updated) pelaporan

pengelolaan limbah B3 di 27 kabupaten/kota, terfasilitasinya proses perizinan dan pengawasan pengelolaan limbah B3 di 27 kabupaten/kota, dan terlaksananya sosialisasi Perda Nomor 23 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Limbah B3 di Jawa Barat untuk 100 orang aparat kabupaten/kota dan 400

industri. Outcome kegiatan adalah meningkatnya ketaatan pelaku usaha terhadap peraturan perundangan pengelolaan B3.

(5) Kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Teknis Program ADIPURA, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan

Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 700.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp.697.670.000 (99,67%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan program ADIPURA di 25 kabupaten/kota, terlaksananya

verifikasi prapenilaian dan pemantauan program ADIPURA di 25 kabupaten/kota, terlaksananya sosialisasi hasil prapenilaian program ADIPURA di 25 kabupaten/kota, dan terlaksananya penilaian program ADIPURA bersama dengan tim penilai pusat di 25 kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah meningkatnya peran serta masyarakat dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat melalui program ADIPURA.

(6) Kegiatan Pemantauan Kualitas Air, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 650.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp.647.489.400 (99,61%). Output kegiatan adalah terpantaunya kualitas air di 3

DAS (Cileungsi/Kali Bekasi, Cilamaya, Cimanuk) dan 1 Waduk (Waduk Darma), terlaksananya pengawasan dan pembinaan terhadap 36 industri di Majalaya, Kabupaten Bandung. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas data dan informasi mengenai kualitas air sebagai dasar dalam upaya pengendalian pencemaran air di Jawa Barat.

(7) Kegiatan Kajian Penilaian Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Kawasan Bodebekjur, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 450.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 447.040.000 (99,34%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen kajian daya dukung dan daya tampung di Kawasan Bodebekjur (6 kabupaten/kota).

Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas data dan informasi

lingkungan hidup sebagai dasar dalam upaya meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan di Jawa Barat.

(8) Kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Teknis AMDAL di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 296.513.800 (98,84%). Output kegiatan adalah terlaksananya penilaian 13 dokumen lingkungan kewenangan provinsi oleh Komisi Penilai AMDAL Provinsi Jawa Barat, terlaksananya pembinaan terhadap 23 Komisi Penilai AMDAL kabupaten/kota, dan tersosialisasikannya penerapan Program Dokumentasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)/Upaya Pengelolaan Lingkungan (UPL) untuk aparat di 27 kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah meningkatnya ketaatan masyarakat dan pelaku usaha di Jawa Barat terhadap peraturan perundangan lingkungan hidup.

(9) Kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Teknis Program Adiwiyata dan Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL), yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 199.950.000 (99,98%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan dan penilaian sekolah untuk meraih predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri Tingkat Provinsi dan Sekolah Berbasis Lingkungan (116 sekolah), Sekolah Adiwiyata Mandiri Tingkat Nasional (16 sekolah), Sekolah Adiwiyata Nasional (62 sekolah).

Outcome kegiatan adalah meningkatnya peran serta sekolah dalam upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat melalui program Adiwiyata dan Sekolah Berbudaya Lingkungan.

(10) Kegiatan Pembinaan Laboratorium Lingkungan dalam rangka Peningkatan Pengawasan Lingkungan di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 198.960.000 (99,48%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan

dan evaluasi kinerja laboratorium lingkungan di 2 kabupaten/kota (Kota Bekasi dan Kabupaten Purwakarta), terlaksananya pembinaan pra akreditasi laboratorium lingkungan di 2 kabupaten/kota (Kabupaten Garut dan Kota Bekasi), terakreditasinya laboratorium lingkungan di Kabupaten Sukabumi, dan terlaksananya pembinaan terhadap 30 orang sumber daya manusia (SDM) laboratorium lingkungan di 27 kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas laboratorium lingkungan di Jawa Barat dalam mendukung upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Jawa Barat. (11) Kegiatan Penyusunan Status Lingkungan Hidup Jawa Barat dan Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 418.375.000, realisasi anggaran sebesar Rp.417.737.000

(99,85%). Output kegiatan adalah terinformasikannya kondisi lingkungan hidup di Jawa Barat, melalui penyediaan 110 buku laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dan 200 buku Annual State of Environmental Report (ASER) Jawa Barat 2013, tersusunnya 1 dokumen SLHD Jawa Barat 2014, tersusunnya 1 dokumen ASER Jawa Barat 2014, tersusunnya 1 database SIL Jawa Barat, dan terlaksananya koordinasi dan evaluasi penyusunan SLHD Jawa Barat di 27 kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas informasi terkait kondisi lingkungan di Jawa Barat sebagai dasar dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat.

(12) Kegiatan Fasilitasi Penilaian Implementasi Eco-Office (Green Building) Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp.99.600.000 (99,60%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen

pedoman penilaian Green Building (Eco-Office), terlaksananya evaluasi dan penilaian Green Building (Eco-Office) di 56 kantor pemerintahan OPD Provinsi Jawa Barat dan 27 kantor pemerintahan kabupaten/kota, dan terlaksananya sosialisasi implementasi Green Building (Eco-Office) kantor pemerintahan di 27 kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah meningkatnya implementasi kantor berbudaya lingkungan sebagai salah satu upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat.

(13) Kegiatan Penyusunan Rencana Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 99.691.000 (99,69%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen

Rencana Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup, terlaksananya pembinaan, monitoring dan evaluasi penerapan SPM Bidang Lingkungan Hidup di 27 kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Provinsi Jawa Barat.

(14) Kegiatan Penyusunan DED West Java Environmental Forensics Laboratory (WJEFL), yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp.244.852.000 (97,94%).

Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen Detailed Engineering Design

kegiatan adalah tersedianya laboratorium forensik lingkungan dalam mendukung upaya pengendalian pencemaran lingkungan di Jawa Barat.

(15) Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk Evaluasi RTRW Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 632.800.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 617.739.000 (97.62%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk Evaluasi RTRW Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat.

(16) Kegiatan Pemantauan Kualitas Air pada Sumber-Sumber Pencemaran dalam Rangka Evaluasi Program PPSP (Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman), yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan

Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 267.100.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 92.880.500 (34,77%).

Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen pedoman pemantauan

kualitas air pada sumber-sumber pencemar dalam Rangka Evaluasi Program PPSP, tersusunnya 1 laporan data dan informasi dan 1 laporan evaluasi pelaksanaan program PPSP terhadap kualitas lingkungan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya upaya pengendalian pencemaran air di Jawa Barat melalui perbaikan kondisi sanitasi permukiman.

(17) Kegiatan Panduan Pemulihan Kawasan Sawah Tercemar Limbah Industri di Kawasan Industri (Program Sungai Citarum dan Ciliwung Bersih), yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 98.675.000 (98,68%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen pedoman/panduan pemulihan lahan sawah (bioremediasi) di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Outcome kegiatan adalah meningkatnya upaya pemulihan lingkungan akibat pencemaran limbah industri di Jawa Barat.

(18) Kegiatan Fasilitasi Penyelesaian Kasus Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.040.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 3.037.228.650 (99,91%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya 85 kasus pengaduan

upaya penegakan hukum lingkungan terpadu di luar pengadilan (1 kasus melalui Alternative Dispute Resolution/ADR dan 45 kasus melalui

sanksi administratif), terlaksananya upaya penegakan hukum lingkungan terpadu melalui pengadilan (sanksi pidana) sebanyak 7 kasus, dan terlaksananya pengawasan ketaatan 130 industri terhadap sanksi administrasi yang telah dikenakan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya ketaatan masyarakat dan pelaku usaha di Jawa Barat terhadap peraturan dan perundangan lingkungan hidup.

(19) Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.500.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 2.189.290.200 (87,57%). Output kegiatan adalah terpantaunya kualitas udara

ambien di 8 kabupaten/kota (Kab. Bandung Barat, Kab. Purwakarta, Kab. Karawang. Kab Bekasi, Kab Bogor, Kab. Subang, Kab. Indramayu, Kota Cirebon) dan terlaksananya pengadaan dan pemasangan 4 unit alat pemantau udara statis (fixed station) di Kab. Bekasi. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas data dan informasi mengenai kualitas udara

(20) Kegiatan Evaluasi Kinerja dan Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Pengembangan IPAL Komunal Industri

Penyamakan Kulit (IPK) Sukaregang, Kabupaten Garut, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran

sebesar Rp. 400.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp.386.059.000 (96,51%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 laporan evaluasi kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) eksisting, tersusunnya 1 dokumen Feasibility Study (FS) dan 1 dokumen DED Pengembangan IPAL Komunal Industri Penyamakan Kulit (IPK) Sukaregang, Kabupaten Garut. Outcome kegiatan adalah meningkatnya upaya pengendalian pencemaran limbah industri di Jawa Barat.

(21) Kegiatan Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Penyusunan DED (Detailed Engineering Design) Pembangunan IPAL

Komunal Industri Pengolahan Batu Alam di Kabupaten Majalengka, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 283.150.000 (94,38%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen DED Pembangunan IPAL Sederhana Industri Pengolahan Batu Alam dan tersusunnya 1 kajian penanganan pencemaran limbah industri pengolahan batu alam. Outcome kegiatan adalah meningkatnya upaya pengendalian pencemaran limbah industri di Jawa Barat.

(22) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan IPAL Kawasan, yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran 100.000.000 terealisasi sebesar Rp. 100.000.000 (100%). Output kegiatan adalah terlaksananya pengendalian pencemaran air sungai besar di Jawa Barat, Tersosialisasinya pembangunan IPAL Kawasan. Outcome kegiatan adalah terkoordinasinya pengendalian pencemaran air sungai besar di Jawa Barat, Terintegrasinya program kerja pencemaran dan perusakan lingkungan hidup antar OPD serta terkoordinasinya permasalahan lingkungan di Jawa Barat.

(23) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengendalian Dampak Akibat Bencana Alam dan Kerusakan Lingkungan Hidup, yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar 100.000.000 terealisasi sebesar Rp. 100.000.000 (100%). Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi dan koordinasi pengendalian dampak lingkungan Jawa Barat.

Outcome kegiatan adalah meningkatnya koordinasi pelaksanaan

pengendalian dampak lingkungan.

(24) Kegiatan Fasilitasi Eco Pontren di Hulu DAS Citarum (GCB) yang dilaksanakan

oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar

Rp. 295.000.000 terealisasi Rp. 292.952.500 (99,31%). Output kegiatan adalah

terlaksananya Identifikasi Pontren/Kobong di Hulu DAS Citarum, terlaksananya Pembinaan Kader dan Fasilitator Eco Pontren di Hulu Das Citarum, terlaksananya Penyusunan Pedoman Teknis dan Buku Khutbah Lingkungan, terlaksananya Implementasi dan Sosialisasi Eco Pontren di Pondok Pesantren.

Outcome kegiatan adalah tercapainya Kepedulian dan Peran serta Pondok

Pesantren di Sekitar Hulu DAS citarum dalam Mitigasi pencemaran limbah di DAS Citarum.

b. Permasalahan dan Solusi a) Permasalahan

Pada pelaksanaan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, masih belum optimal sesuai yang direncanakan

b) Solusi

2) Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Dalam dokumen BAB IV LKPJ ATA 2014 (Halaman 65-73)