• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urusan Perumahan

Dalam dokumen BAB IV LKPJ ATA 2014 (Halaman 160-166)

2) Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah a.Pelaksanaan Program

4.1.7 Urusan Perumahan

Kebijakan pengembangan perumahan di Jawa Barat dilaksanakan untuk menjawab permasalahan utama bidang perumahan yaitu jumlah rumah layak huni 92,43%; Di dalam pelaksanaannya, tugas pemangku kepentingan bidang perumahan di Provinsi Jawa Barat adalah menyelenggarakan program terkait pengembangan perumahan perkotaan dan perdesaan (baik aspek regulasi, pembiayaan, kelembagaan dan pemberdayaan para pelaku). Selain itu, menyelenggarakan pengembangan kawasan perumahan dan permukiman yang di dalamnya termasuk penyediaan prasarana dan sarana dasar perumahan).

Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut: 1) Program Pengembangan Perumahan

a. Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Persiapan Pengadaan Tanah Rusunawa Buruh, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 291.574.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 225.494.000 (77,34%). Output kegiatan adalah tersedianya lahan untuk

dibebaskan di kawasan yang optimal untuk perumahan. Outcome kegiatan adalah terpenuhinya tempat tinggal yang layak huni bagi pekerja industri/buruh.

(2) Kegiatan Penyusunan Naskah Akademis Rencana Pengembangan Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP), yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 410.355.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 400.305.000 (97,55%). Output kegiatan adalah Naskah Akademis pengembangan pembangunan kawasan permukiman di Jawa Barat,

Rancangan Perda Pengembangan Pembangunan Kawasan Permukiman di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah tersedianya pranata pengembangan pembangunan dan kawasan permukiman di Jawa Barat.

(3) Kegiatan Peningkatan Kualitas Rumah tidak Layak Huni Perkotaan, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.008.575.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 2.918.792.000 (97,02%). Output kegiatan adalah perbaikan fisik Rumah tidak Layak Huni serta Pendampingan Peningkatan Kualitas Rumah tidak Layak Huni di 9 (sembilan) Kota yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Banjar dan Kota Depok. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas hidup masyarakat yang rumahnya telah ditingkatkan.

(4) Kegiatan Peningkatan Kualitas Prasarana, Sarana dan Utilitas Rusunawa, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.315.106.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 3.079.702.200 (92,90%). Output kegiatan adalah pembangunan fisik prasarana dan sarana serta utilitas Rusunawa di Rancaekek Kabupaten Bandung, prasarana dan sarana serta utilitas Rusunawa di Ujung Berung Kota Bandung, prasarana dan sarana serta utilitas Rusunawa di Batujajar Kabupaten Bandung, Perencanaan peningkatan prasarana dan sarana serta utilitas Rusunawa Rancaekek Kab. Bandung, perencanaan peningkatan prasarana dan sarana serta utilitas Rusunawa Ujung Berung Kota Bandung dan Batujajar Kab Bandung Barat, Pengadaan jaringan air bersih/air minum, pengadaan instalasi listrik pasang baru, DED Pengolahan Sampah, DED Pengolahan Air Limbah, DED Eco Drain kawasan rusunawa, DED Kantor BPPP Jawa Barat, DED kantor pelayanan sub unit blok rusunawa, Review DED Mesjid di Rusunawa Rancaekek, Review DED Penataan kawasan Rusunawa Solokan Jeruk.

Outcome kegiatan adalah meningkatnya tingkat kenyamanan penghuni 3 Rusunawa di Jawa Barat.

(5) Kegiatan Penyusunan Konsep dan Piloting Masterplan Peremajaan (urban renewal) Kawasan Kumuh Kota dengan Penerapan Konsep Smart City,

yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi PEMBANGUNAN JALAN AKSES BETON DAN KELENGKAPANNYA (RANCAEKEK)

Pembangunan Taman dan Kelengkapannya (Rusunawa Rancaekek)

Pembangunan Taman dan Kelengkapannya di Rusunawa Ujungberung

Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 957.550.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 803.348.000 (83,90%). Output kegiatan adalah dokumen urban renewal Kota Bekasi, serta dokumen urban renewal Kota Bandung. Outcome kegiatan adalah terwujudnya konsep smart city sebagai bahan piloting peremajaan kawasan kumuh perkotaan.

(6) Kegiatan Penyediaan Infrastruktur Permukiman Nagreg Kendan dan Pondok Pesantren, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.410.177.600 realisasi anggaran sebesar Rp. 905.389.000 (64,20%). Anggaran perubahan sebesar Rp. 455.777.600 tidak dilaksanakan karena keterbatasan waktu. Kegiatan yang tidak dilaksanakan yaitu Pengawasan penyediaan sarana dan prasarana permukiman disekitar pondok pesantren Tufatul Athfal Kabupaten Subang, Pengawasan penyediaan sarana dan prasarana permukiman disekitar pondok pesantren Asa'adatul Iskandar Kabupaten Purwakarta, Pengawasan Penyediaan penyediaan sarana dan prasarana permukiman disekitar pondok peantren Nurusidieq Kabupaten Cirebon, penyediaan sarana dan prasarana permukiman disekitar pondok pesantren Tufatul Athfal Kabupaten Subang, penyediaan sarana dan prasarana permukiman disekitar pondok pesantren Asa'adatul Iskandar Kabupaten Purwakarta, penyediaan sarana dan prasarana permukiman disekitar pondok pesantren Nurusidieq Kabupaten Cirebon.

Output kegiatan adalah Pengawasan Pembangunan Jalan Poros di desa

Nagrak Kendan Kab. Bandung, Pengawasan Penyediaan Sarpras Permukiman disekitar pondok pesantren Miftahulfalah Kab. Ciamis, Pengawasan Penyediaan Sanpras Permukiman disekitar pondok pesantren Anwarul Ulum Wal Huda kab. Tasikmalaya, Finalisasi Pembangunan Jalan Poros desa di Desa Nagreg, Penyediaan Sarpras Permukiman di sekitar pondok pesantren Anwarul Ulum Kab. Tasikmalaya, Penyediaan Sarpras Permukiman di sekitar pondok pesantren Miftahul Falah Kab. Ciamis. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas infrastruktur jalan poros dalam menunjang aktivitas masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan permukiman sekitar pondok pesantren sebagai percontohan dalam penataan lingkungan permukiman.

(7) Kegiatan Pembuatan Tembok Penahan Tanah di Sakurjaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 345.433.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 340.863.000 (98,68%). Output kegiatan adalah dokumen Review

Perencanaan TPT Sakurjaya, Pembangunan fisik TPT Sakurjaya, serta Pengawasan Fisik TPT Sakurjaya. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas kawasan permukiman eks genangan Waduk Jatigede di Sakurjaya yang siap bangun.

(8) Kegiatan Perencanaan Teknis Kawasan Pusat Pertumbuhan Perintis di Rancabuaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 774.720.000

MCK dan Dapur Putri Pontren Miftahul Falaah Ciamis

realisasi anggaran sebesar Rp.764.958.500 (98,74%). Output kegiatan adalah Dokumen Perencanaan Pusat Pertumbuhan Perintis di Rancabuaya. Outcome kegiatan adalah terkendalinya Pemanfaatan Ruang dalam pelaksanaan Pengembangan Pusat Pertumbuhan Perintis di Rancabuaya sesuai dengan Kebijakan Ruang yang berlaku.

(9) Kegiatan Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi dan Riset Terpadu di Kawasan Jatinangor Kab. Sumedang yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 464.700.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 464.440.000 (99,94%). Output kegiatan adalah dokumen Konsep Terintegrasi Pengembangan Kawasan Pendidian dan Riset Terpadu Jatinangor. Outcome kegiatan adalah terkendalinya pemanfaatan ruang dan terciptanya lingkungan yang tertata, berkualitas serta berkelanjutan di kawasan Pendidikan Jatinangor. (10) Kegiatan Verifikasi Bantuan Gubernur Bidang Keciptakaryaan, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 274.550.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 246.932.000 (89,94%). Output kegiatan adalah Data Verifikasi Usulan Bidang Cipta Karya serta proses Penandatanganan NPHD. Outcome kegiatan adalah akuntabilitas Bantuan Gubernur Bidang Cipta Karya sesuai aturan yang berlaku.

(11) Operasional Pengelolaan Rusunawa Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.065.846.500 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.996.063.100 (96,62%). Output kegiatan adalah pembelian barang/bahan habis pakai, pengadaan jasa perkantoran serta pengadaan pemeliharaan dan operasional kantor Rusunawa. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengelolaan rumah susun sederhana sewa di Jawa Barat oleh UPTD BP3JB.

(12) Kegiatan Fasilitasi persiapan pengadaan tanah untuk perumahan KORPRI bagi PNS di Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000 Realisasi anggaran sebesar Rp. 92.299.050 (36,92%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya kebutuhan akan perumahan bagi PNS di Jawa Barat.

Outcome kegiatan adalah pemenuhan kebutuhan perumahan bagi anggota

b. Permasalahan dan Solusi. a) Permasalahan

Realisasi tidak bisa mencapai angka yang maksimal, dikarenakan program baru terbentuk setelah APBD Perubahan yang menyebabkan telatnya pelaksanaan kegiatan tersebut.

b) Solusi

Solusi dari permasalahan ini adalah agar tidak terjadi keterlambatan pengesahan APBD perubahan untuk kegiatan seterusnya.

Dalam dokumen BAB IV LKPJ ATA 2014 (Halaman 160-166)