Adapun beberapa karakteristik lain yang melekat pada subjek penelitian tersebut ditunjukkan pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Daftar Subjek Penelitian Berdasarkan Karakter yang Dimiliki
No Nama /Inisial
Jenis Kelamin
Gaya
Kognitif Karakter Umum Kode
1 AKF Laki-laki FI
Motivasi belajar tinggi, aktif dalam kegiatan sekolah, mandiri, komunikasi lancar, mudah bergaul, aktif belajar kelompok, ulet, menyukai matematika & fisika, prestasi baik
S1
2 YID Laki-laki FI
Motivasi belajar sedang, aktif kegiatan organisasi sekolah, mandiri, komunikatif, suka menyanyi, melukis, suka membantu teman, menyukai matematika dan bahasa inggris, presatsi baik
S2
3 MSP Laki-laki FD
Motivasi belajar tinggi, aktif kegiatan organisasi, mudah bergaul, mandiri, komunikasi lancar, ulet, terbuka, minat terhadap matematika biasa, aktif bertanya, prestasi baik
S3
4 DI Laki-laki FD
Motivasi belajar tinggi, kurang aktif dalam kegiatan sekolah, komunikasi lancar, pemalu, kurang mandiri, keberanian kurang, minat terhadap matimatika tinggi, menyukai pelajaran kimia, presatasi baik
S4
C. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, terdapat dua jenis instrumen yang digunakan untuk
dan kedua instrumen-instrumen pendukung berupa lembar tugas berbasis masalah
yang berisi masalah atau soal geometri, pedoman wawancara, alat perekam audio
atau audiovisual (handycam) yang disebut sebagai instrumen pembantu.
1. Peneliti sebagai Instrumen Utama
Sebagai instrumen utama, peneliti berperan sebagai perencana, pengumpul data, analisator, penafsir data, dan membuat laporan penelitian.
Dengan demikian menurut Moleong (2006: 169) yang perlu mendapat perhatikan antara lain, adalah peneliti harus (1) responsif, (2) dapat beradaptasi dengan subjek, (3) menekankan keutuhan, (4) mendasarkan pada keluasan pengetahuan, (5) memproses data secepatnya, (6) memanfaatkan kesempatan
untuk mengklarifikasi, dan (7) memanfaatkan kesempatan untuk mencari respon yang tidak lazim dengan cara klarifikasi.
Responsif berarti peneliti harus peduli terhadap apa yang terjadi atau aktivitas subjek, baik berupa ekspresi tulisan, lisan maupun gerak tubuh subjek pada saat memikirkan atau menyelesaikan masalah. Beradaptasi berarti peneliti
harus mampu menyesuaikan diri dengan subjek, seperti mengadakan perpanjangan waktu dengan subjek agar dapat memperoleh data sesuai dengan yang diharapkan. Menekankan keutuhan berarti peneliti melakukan peningkatan
ketekunan melalui pengamatan secara terus menerus atau konsisten seperti melakukan pengambilan data secara berulang. Berdasarkan keluasan pengetahuan berarti peneliti melakukan studi pendahuluan, studi uji coba instrumen serta melakukan studi leteratur terhadap berbagai referensi buku atau
hasil penelitian terdahulu. Memproses secepatnya berarti peneliti tidak
menunda-nunda waktu untuk melakukan analisis sekaligus memberikan interpretasi terhadap data yang diperoleh secara akurat dan terhindar dari kesalahan. Melakukan klarifikasi berarti peneliti menanyakan terhadap subjek apabila ditemukan data yang masih diragukan dan perlu mendapat penjelasan
lebih lanjut. Selain hal tersebut klarifikasi data juga bisa dilakukan apabila ditemukan data yang tidak sesuai dengan harapan, misalnya ketidaksesuaian apa
yang diungkapkan subjek dengan apa yang dituliskan dalam menyelesaikan masalah geometri melalui wawancara.
2. Instrumen Lembar Tugas
Instrumen pendukung dalam penelitian ini yaitu berupa lembar tugas yang berisi soal geometri yang menuntut harus dikerjakan atau diselesaikan oleh subjek. Sebelum lembar tugas berupa soal geometri tersebut digunakan, terlebih
dahulu dilakukan validasi agar diperoleh data yang valid. Validasi yang dilakukan adalah validasi ahli dan validasi praktisi. Validasi ahli dilakukan oleh dua orang ahli pendidikan matematika, satu orang ahli bahasa, serta satu orang
guru matematika yang telah berpengalaman mengajar di SMA. Validitas dalam penelitian ini ditinjau dari validitas materi, konstruksi dan bahasa.
Validitas materi meninjau tentang kesesuaian masalah/soal dengan
subjek penelitian, meninjau tentang alternatif jawaban yang bervariatif, masalah/soal mendorong subjek menyelesaikan dengan berbagai cara, dan memungkinkan subjek menjawab dengan menggunakan perkiraan atau
dan kelengkapan informasi yang diperlukan, sedangkan validitas bahasa
digunakan untuk melihat kesesuaian kata atau kalimat soal, keterbacaan dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Di samping validasi ahli dan praktisi, peneliti juga melakukan validasi empiris dengan meminta subjek membaca soal untuk mengetahui tingkat keterbacaan soal (apakah masalah/soa dapat dipahami
atau tidak), dengan harapan subjek dapat memahami maksud informasi dan perintah soal tersebut.
Pemilihan masalah geometri yang digunakan sebagai instrumen pendukung ini dengan alasan bahwa konsep tersebut telah dipelajari subjek pada saat duduk di SMP kelas IX, yaitu memahami sifat-sifat bangun datar dan
bangun ruang seperti persegipanjang, persegi, segitiga, kubus, balok, limas dan sebagainya, serta menentukan ukurannya dan SMA kelas X semester 1, yaitu menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan
bidang dalam ruang dimensi tiga. Adapun instrumen lembar tugas yang berupa masalah geometri adalah sebagai berikut:
Masalah 1A: Suatu limas beraturan T.ABCD, dengan panjang rusuk AB = 3 cm dan TA = 6 cm. Tentukan jarak antara titik B dan rusuk TD! Masalah 1B: Panjang rusuk alas limas beraturan T.KLMN adalah 12 cm dan
panjang rusuk tegak 12√2 cm. Tentukan jarak antara titik K dan rusuk TM!
3. Instrumen Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk memandu peneliti dalam
Pedoman wawancara ini berisi pokok-pokok pertanyaan yang digunakan untuk
menggali informasi dari subjek berkenaan dengan karakteristik berpikir intuitif
subjek dalam menyelesaikan masalah geometri. Pokok-pokok pertanyaan
tersebut meliputi dua komponen pertanyaan yang pertama berupa pertanyaan
terkait dengan karakteristik berpikir intuitif yang meliputi (a) catalytic
inference, (b) power of synthesis, dan (c) common sense dan kedua berupa
pertanyaan terkait dengan model intuitif yang meliputi (a) tacit, (b) analogy, (c)
diagrammatic, dan (d) paradigmatic.
Daftar pertanyaan-pertanyaan tersebut digunakan sebagai pemandu awal
untuk mengeksplorasi karakteristik berpikir intuitif, kemudian pertanyaan
selanjutnya dapat berkembang sesuai situasi dan kondisi serta memperhatikan
jawaban subjek secara lisan maupun tulisan. Hal ini berarti pedoman wawancara
bersifat fleksibel, bersifat terbuka, tidak bersifat baku dan kaku disesuaikan
dengan keadaan jawaban atau apa yang dilakukan subjek.
Selanjutnya apabila berdasarkan hasil penilaian ahli dan praktisi di atas,
instrumen masalah geometri dinilai layak digunakan dengan beberapa catatan
perbaikan, maka selanjutnya peneliti melakukan perbaikan-perbaikan atau revisi
terhadap masalah penelitian sesuai dengan catatan dan saran validator, sehingga
masalah geometri dan pedoman wawancara penelitian dinyatakan valid. Adapun
prosedur penyusunan instrumen penelitian ini disajikan pada Diagram 3.2
D. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini mengkaji dan mengeksplorasi karakteristik berpikir siswa
SMA dalam menyelesaikan masalah berdasarkan gaya kognitif yang dimiliki.
Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis instrumen yang digunakan untuk
Tidak
Ya Keterangan:
: urutan kegiatan : siklus, jika diperlukan
: kegiatanygdilakukan
: pilihan/pertanyaan : hasil yang diperoleh
Penyusunan instrumen Draf Instrumen Divalidasi ke ahli atau praktisi Valid/ layak digunakan Instrumen valid dan layak digunakan Revisi