• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pemilihan Subjek Penelitian

Dalam dokumen Karakteristik Berpikir Intuitif Siswa Be (Halaman 118-124)

Adapun beberapa karakteristik lain yang melekat pada subjek penelitian tersebut ditunjukkan pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Daftar Subjek Penelitian Berdasarkan Karakter yang Dimiliki

No Nama /Inisial

Jenis Kelamin

Gaya

Kognitif Karakter Umum Kode

1 AKF Laki-laki FI

Motivasi belajar tinggi, aktif dalam kegiatan sekolah, mandiri, komunikasi lancar, mudah bergaul, aktif belajar kelompok, ulet, menyukai matematika & fisika, prestasi baik

S1

2 YID Laki-laki FI

Motivasi belajar sedang, aktif kegiatan organisasi sekolah, mandiri, komunikatif, suka menyanyi, melukis, suka membantu teman, menyukai matematika dan bahasa inggris, presatsi baik

S2

3 MSP Laki-laki FD

Motivasi belajar tinggi, aktif kegiatan organisasi, mudah bergaul, mandiri, komunikasi lancar, ulet, terbuka, minat terhadap matematika biasa, aktif bertanya, prestasi baik

S3

4 DI Laki-laki FD

Motivasi belajar tinggi, kurang aktif dalam kegiatan sekolah, komunikasi lancar, pemalu, kurang mandiri, keberanian kurang, minat terhadap matimatika tinggi, menyukai pelajaran kimia, presatasi baik

S4

C. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, terdapat dua jenis instrumen yang digunakan untuk

dan kedua instrumen-instrumen pendukung berupa lembar tugas berbasis masalah

yang berisi masalah atau soal geometri, pedoman wawancara, alat perekam audio

atau audiovisual (handycam) yang disebut sebagai instrumen pembantu.

1. Peneliti sebagai Instrumen Utama

Sebagai instrumen utama, peneliti berperan sebagai perencana, pengumpul data, analisator, penafsir data, dan membuat laporan penelitian.

Dengan demikian menurut Moleong (2006: 169) yang perlu mendapat perhatikan antara lain, adalah peneliti harus (1) responsif, (2) dapat beradaptasi dengan subjek, (3) menekankan keutuhan, (4) mendasarkan pada keluasan pengetahuan, (5) memproses data secepatnya, (6) memanfaatkan kesempatan

untuk mengklarifikasi, dan (7) memanfaatkan kesempatan untuk mencari respon yang tidak lazim dengan cara klarifikasi.

Responsif berarti peneliti harus peduli terhadap apa yang terjadi atau aktivitas subjek, baik berupa ekspresi tulisan, lisan maupun gerak tubuh subjek pada saat memikirkan atau menyelesaikan masalah. Beradaptasi berarti peneliti

harus mampu menyesuaikan diri dengan subjek, seperti mengadakan perpanjangan waktu dengan subjek agar dapat memperoleh data sesuai dengan yang diharapkan. Menekankan keutuhan berarti peneliti melakukan peningkatan

ketekunan melalui pengamatan secara terus menerus atau konsisten seperti melakukan pengambilan data secara berulang. Berdasarkan keluasan pengetahuan berarti peneliti melakukan studi pendahuluan, studi uji coba instrumen serta melakukan studi leteratur terhadap berbagai referensi buku atau

hasil penelitian terdahulu. Memproses secepatnya berarti peneliti tidak

menunda-nunda waktu untuk melakukan analisis sekaligus memberikan interpretasi terhadap data yang diperoleh secara akurat dan terhindar dari kesalahan. Melakukan klarifikasi berarti peneliti menanyakan terhadap subjek apabila ditemukan data yang masih diragukan dan perlu mendapat penjelasan

lebih lanjut. Selain hal tersebut klarifikasi data juga bisa dilakukan apabila ditemukan data yang tidak sesuai dengan harapan, misalnya ketidaksesuaian apa

yang diungkapkan subjek dengan apa yang dituliskan dalam menyelesaikan masalah geometri melalui wawancara.

2. Instrumen Lembar Tugas

Instrumen pendukung dalam penelitian ini yaitu berupa lembar tugas yang berisi soal geometri yang menuntut harus dikerjakan atau diselesaikan oleh subjek. Sebelum lembar tugas berupa soal geometri tersebut digunakan, terlebih

dahulu dilakukan validasi agar diperoleh data yang valid. Validasi yang dilakukan adalah validasi ahli dan validasi praktisi. Validasi ahli dilakukan oleh dua orang ahli pendidikan matematika, satu orang ahli bahasa, serta satu orang

guru matematika yang telah berpengalaman mengajar di SMA. Validitas dalam penelitian ini ditinjau dari validitas materi, konstruksi dan bahasa.

Validitas materi meninjau tentang kesesuaian masalah/soal dengan

subjek penelitian, meninjau tentang alternatif jawaban yang bervariatif, masalah/soal mendorong subjek menyelesaikan dengan berbagai cara, dan memungkinkan subjek menjawab dengan menggunakan perkiraan atau

dan kelengkapan informasi yang diperlukan, sedangkan validitas bahasa

digunakan untuk melihat kesesuaian kata atau kalimat soal, keterbacaan dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Di samping validasi ahli dan praktisi, peneliti juga melakukan validasi empiris dengan meminta subjek membaca soal untuk mengetahui tingkat keterbacaan soal (apakah masalah/soa dapat dipahami

atau tidak), dengan harapan subjek dapat memahami maksud informasi dan perintah soal tersebut.

Pemilihan masalah geometri yang digunakan sebagai instrumen pendukung ini dengan alasan bahwa konsep tersebut telah dipelajari subjek pada saat duduk di SMP kelas IX, yaitu memahami sifat-sifat bangun datar dan

bangun ruang seperti persegipanjang, persegi, segitiga, kubus, balok, limas dan sebagainya, serta menentukan ukurannya dan SMA kelas X semester 1, yaitu menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan

bidang dalam ruang dimensi tiga. Adapun instrumen lembar tugas yang berupa masalah geometri adalah sebagai berikut:

Masalah 1A: Suatu limas beraturan T.ABCD, dengan panjang rusuk AB = 3 cm dan TA = 6 cm. Tentukan jarak antara titik B dan rusuk TD! Masalah 1B: Panjang rusuk alas limas beraturan T.KLMN adalah 12 cm dan

panjang rusuk tegak 12√2 cm. Tentukan jarak antara titik K dan rusuk TM!

3. Instrumen Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk memandu peneliti dalam

Pedoman wawancara ini berisi pokok-pokok pertanyaan yang digunakan untuk

menggali informasi dari subjek berkenaan dengan karakteristik berpikir intuitif

subjek dalam menyelesaikan masalah geometri. Pokok-pokok pertanyaan

tersebut meliputi dua komponen pertanyaan yang pertama berupa pertanyaan

terkait dengan karakteristik berpikir intuitif yang meliputi (a) catalytic

inference, (b) power of synthesis, dan (c) common sense dan kedua berupa

pertanyaan terkait dengan model intuitif yang meliputi (a) tacit, (b) analogy, (c)

diagrammatic, dan (d) paradigmatic.

Daftar pertanyaan-pertanyaan tersebut digunakan sebagai pemandu awal

untuk mengeksplorasi karakteristik berpikir intuitif, kemudian pertanyaan

selanjutnya dapat berkembang sesuai situasi dan kondisi serta memperhatikan

jawaban subjek secara lisan maupun tulisan. Hal ini berarti pedoman wawancara

bersifat fleksibel, bersifat terbuka, tidak bersifat baku dan kaku disesuaikan

dengan keadaan jawaban atau apa yang dilakukan subjek.

Selanjutnya apabila berdasarkan hasil penilaian ahli dan praktisi di atas,

instrumen masalah geometri dinilai layak digunakan dengan beberapa catatan

perbaikan, maka selanjutnya peneliti melakukan perbaikan-perbaikan atau revisi

terhadap masalah penelitian sesuai dengan catatan dan saran validator, sehingga

masalah geometri dan pedoman wawancara penelitian dinyatakan valid. Adapun

prosedur penyusunan instrumen penelitian ini disajikan pada Diagram 3.2

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini mengkaji dan mengeksplorasi karakteristik berpikir siswa

SMA dalam menyelesaikan masalah berdasarkan gaya kognitif yang dimiliki.

Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis instrumen yang digunakan untuk

Tidak

Ya Keterangan:

: urutan kegiatan : siklus, jika diperlukan

: kegiatanygdilakukan

: pilihan/pertanyaan : hasil yang diperoleh

Penyusunan instrumen Draf Instrumen Divalidasi ke ahli atau praktisi Valid/ layak digunakan Instrumen valid dan layak digunakan Revisi

Dalam dokumen Karakteristik Berpikir Intuitif Siswa Be (Halaman 118-124)