• Tidak ada hasil yang ditemukan

Validasi dan Kredibelitas Data Subjek S3 Bergaya Kognitif Field Dependent (GKFD) dalam Menyelesaikan Masalah Geometri

Dalam dokumen Karakteristik Berpikir Intuitif Siswa Be (Halaman 195-200)

METODE PENELITIAN

PAPARAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

F. Paparan dan Penyimpulan Data Subjek S3 Bergaya Kognitif Field Dependent (GKFD) dalam Menyelesaikan Masalah Geometri. Dependent (GKFD) dalam Menyelesaikan Masalah Geometri

3. Validasi dan Kredibelitas Data Subjek S3 Bergaya Kognitif Field Dependent (GKFD) dalam Menyelesaikan Masalah Geometri

Validasi data dilakukan dengan cara membandingkan data hasil

wawancara berbasis tugas masalah 1A (S3M1) dan data hasil wawancara

berbasis tugas masalah 1B (S3M2). Berdasarkan temuan kategori-kategori

data subjek S3 dalam menyelesaikan masalah 1A (S3M1) dan temuan

kategori-kategori data subjek S3 dalam menyelesaikan masalah 1B (S3M2)

disajikan pada Tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.11 Validasi Data hasil wawancara Berbasis Tugas S3M1 dan S3M2

Kategori Data S3M1 Kategori Data S3M2

Subjek memahami soal pada saat membaca soal sebanyak dua kali. Subjek memulai jawabannya dengan menggambar terlebih dahulu, ia merasa terbantu mengeluarkan ide jika ada gambarnya (S3M114), (S3M121).

Subjek memahami soal secara langsung dengan memperhatikan apa yang diketahui dan apa yang dicari dengan hanya membaca soal satu kali yang diilustrasikan dengan

menggambar. (S3M202), (S3M218), (S3M216), dan (S3M214).

Subjek S3 secara implisit membayangkan objek pada saat membaca soal seperti gambar limas, berikut terpikir rumus untuk

menentukan solusinya. Dengan gambar yang dibuat subjek merasa semuanya menjadi jelas(S3M123), (S3M125), dan (S3M130).

Subjek S3 secara implisit membayangkan objek pada saat membaca soal, yakni gambar limas. Subjek secara otomatis memikirkan langkah penyelesaian pada saat membaca apa yang dicari (S3M222), (S3M224), dan (S3M226).

Subjek S3 memiliki maksud tertentu terhadap penggunaan gambar hingga dua kali, yakni sebagai perantara atau

jembatan yang memberikan kemudahan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Apabila mengalami kesulitan subjek justru melakukan

Subjek S3 memiliki maksud tertentu terhadap penggunaan gambar, yakni sebagai perantara atau jembatan

berpikir yang memberikan kemudahan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Apabila subjek mengalami kesulitan, ia melakukan aktivitas menggambar,

Kategori Data S3M1 Kategori Data S3M2 aktivitas menggambar kembali.

Subjek yakin tanpa bantuan gambar, merasa kesulitan menyelesaikan masalah tersebut. (S3M105), (S3M107), (S3M109), (S3M110), (S3M11), (S3M136), (S3M142). (S3M132), (S3M134), dan (S3M142).

mencorat-coret hasil kerjanya. Melalui gambar subjek yakin masalahnya menjadi nyata. Tanpa bantuan gambar, subjek merasa kesulitan untuk

menyelesaikannya. (S3M203), (S3M204), (S3M232), (S3M236), (S3M238), (S3M240), (S3M242).

Subjek S3 tidak memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya dalam menyelesaikan masalah, munculnya ide seketika tetapi tidak berdasarkan pengalaman. (S3M148), (S3M150).

Subjek S3 tidak memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya dalam menyelesaikan masalah. Subjek S3 dalam

menyelesaikan masalah tidak melibatkan analogy pengalaman sebelumnya (S3M250), (S3M252), dan (S3M254).

Subjek S3 dalam menyelesaikan soal tidak menuliskan hal penting dari soal, seperti yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Subjek S3 langsung menunjukkan melalui gambar. Subjek S3 pada mulanya tidak menuliskan rumus jarak, sebagaimana mestinya, ia hanya melakukan perkiraan atau menebak,

menurutnya agar lebih cepat dan singkat. Subjek juga tidak menuliskan satuan pada jawaban akhir. (S3M107), (S3M110), (S3M130), (S3M144), (S3M152), dan (S3M154).

Subjek S3 dalam menyelesaikan soal tidak menuliskan hal penting dari soal, seperti yang diketahui dan apa yang ditanyakan, hal ini dimaksudkan agar lebih singkat dan cepat. (S3M228, S3M230)(S3M260).

Subjek S3 berusaha dengan berbagai cara untuk menentukan ukuran jarak B ke TD, seperti pada lembar jawaban subjek. Berdasarkan lembar jawaban tersebut tampak subjek S3 mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami subjek beraktibat aktivitas yang dilakukan dengan mencoba-coba, menduga, dan banyak melakukan kegitan algoritmis dan memerlukan waktu yang lama.. (S3M106),

(S3M107), (S3M108), (S3M109), dan (S3M146).

Subjek S3 berusaha untuk menentukan ukuran jarak K ke TM, hanya saja subjek S3 tidak menyadari bahwa segitiga yang dibuat merupakan segitiga sama sisi sehingga subjek mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami subjek beraktibat aktivitas yang dilakukan dengan mencoba-coba, menduga, dan banyak melakukan algoritmis dan memerlukan waktu yang cukup lama. (S3M206, S3M207, S3M208), dan (S3M266).

Berdasarkan pemaparan data pada tabel di atas, dan setelah

membandingkan beberapa simpulan data hasil wawancara dan hasil

penyelesaian masalah secara tertulis di atas, maka diperoleh konsistensi

kategori-kategori data antara data dalam menyelesaikan masalah geometri

subjek S3 dalam menyelesaikan masalah 1A atau M1 maupun data subjek S3

dalam menyelesaikan masalah 1B atau M2. Dengan demikian berarti data hasil

wawancara dan hasil penyelesaian masalah secara tertulis subjek S3 (GKFD)

dalam menyelesaikan masalah geometri adalah valid atau kredibel, selanjutnya

data dapat dianalisis untuk memperoleh jawaban pertanyaan penelitian.

4. Penyimpulan Data Subjek S3 Bergaya Kognitif Field Dependent

(GKFD) dalam Menyelesaikan Masalah Geometri.

Berdasarkan hasil validasi, data S3 telah memperhatikan konsistensi pada saat menyelesaikan masalah ketika wawancara melalui S3M1 dan S3M2, dan untuk selanjutnya analisis data difokuskan pada data wawancara S3M1 sebagai berikut.

Data hasil wawancara berbasis masalah geometri menunjukkan bahwa,

subjek memahami masalah secara langsung pada saat membaca soal. Subjek

membaca soal sebanyak dua kali untuk meyakinkan pemahamannya disertai

menggambar (S3M114). Subjek memulai jawabannya dengan menggambar

terlebih dahulu, ia merasa terbantu mengeluarkan ide jika ada gambarnya

(S3M105), (S3M121). Berarti subjek memahami masalah secara langsung

melalui ilustrasi gambar. Hal ini berarti sikap memahami secara langsung dan

muncul secara segera merupakan ciri dari berpikir yang melibatkan intuisi.

Subjek S3 secara implisit membayangkan objek pada saat membaca soal.

Berdasarkan objek yang dibayangkan kemudian muncul secara spontan strategi

penyelesaian seperti perkiraan rumus yang cocok untuk meyelesaikan masalah

tersebut (S3M123), (S3M125). Subjek tidak menuliskan apa yang diketahui dan

apa yang ditanyakan, menurutnya cukup dengan gambar (S3M130). Dengan

demikian berarti subjek S3 melibatkan feeling yang muncul pada saat membaca

soal serta bersamaan dengan aktivitas subjek yang bersifat global secara spontan

juga mengatur strategi dalam penyelesaian masalah melalui ilustrasi gambar

yang dibuat.

Subjek S3 memiliki maksud tertentu terhadap penggunaan gambar

hingga dua kali, yakni sebagai perantara atau jembatan yang membantu

memudahkan dalam menyelesaikan masalah tersebut, S3M105, S3M107,

S3M109, S3M110, dan S3M11). Apabila subjek mengalami kesulitan atau

menemukan jalan buntu dalam menyelesaikan masalah, justru ia melakukan

aktivitas menggambar ulang, mencorat-coret hasil kerjanya sambil memikirkan

langkah penyelesaian yang diinginkan (S3M136). Subjek yakin bahwa gambar

yang dibuat memandu pikirannya dalam menemukan jawaban (S3M142).

Subjek S3 tidak mungkin mudah menemukan solusi tanpa bantuan gambar

(S3M32), (S3M134). Subjek merasa bahwa gambar benar-benar membantu

menumbuhkan ide dalam menemukan solusi (S3M142). Berarti gambar yang

ilustrasi gambar tersebut terjadi pada saat subjek membaca soal. Dengan

demikian subjek S3 menggunakan perantara atau jembatan berpikir melalui

ilustrasi gambar sebagai strategi untuk membantu memudahkan dalam

menemukan solusi yang sekaligus menambah yakin dan mantap. Munculnya

ilustrasi gambar yang dimaksud bersifat otomatis, spontan sebagai ide atau

gagasan awal dalam menemukan solusi terjadi pada saat membaca soal yang

merupakan ciri model intuitif diagrammatic.

Subjek S3 tidak memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman

sebelumnya dalam menyelesaikan masalah, (S3M148) (S3M150). Dengan

demikian berarti subjek S3 pada saat menyelesaikan masalah serupa tidak

didasarkan pada pengalaman sebelumnya, berarti subjek S3 tidak menggunakan

analogy dalam menyelesaikan masalah.

Subjek S3 dalam menyelesaikan soal tidak menuliskan hal penting dari

soal, seperti yang diketahui dan apa yang ditanyakan, menurutnya dirasa cukup

dengan adanya gambar (S3M130). Subjek S3 juga tidak awalnya menuliskan

rumus jarak, menurutnya rumus hanya dipikirkan, (S3M107, S3M110)

(S3M144). Subjek juga tidak menuliskan satuan pada jawaban akhir, yakni

�=27

12 3 , menurutnya yang demikian tidak apa dan benar (S3M152, S3M154). Dengan demikian berarti subjek S3 melakukan langkah algoritma bersifat

implisit dan berlangsung secara cepat. Subjek S3 mengabaikan atau tidak

menuliskan rumus luas segitiga, walaupun sesungguhnya subjek telah mengenali

langsung agar lebih singkat, yang berarti subjek menggunakan aktivitas berpikir

yang melibatkan model intuitif yang disebut tacit.

Adapun karakteristik berpikir intuitif yang digunakan subjek S3 bergaya

kognitif field dependent (GKFD) dalam menyelesaikan masalah geometri,

seperti ditunjukkan dengan adanya pemahaman masalah secara cepat dan subjek

menyelesaikan masalah walaupun melalui prosedur yang berbelit-belit dengan

berbagai cara yang ditempuh melalui menduga dan mencoba-coba. Subjek S3

berusaha dengan berbagai cara untuk menentukan ukuran jarak B ke TD, seperti

pada lembar jawaban subjek (S3M106, S3M107, S3M108, dan S3M109).

Berdasarkan lembar jawaban tersebut tampak subjek S3 mengalami kesulitan.

Kesulitan yang dialami subjek beraktibat aktivitas yang dilakukan menggambar

kembali, mencoba-coba, menduga atau mencorat-coret hasil kerjanya sehingga

memerlukan waktu cukup lama. Akan tetapi subjek tetap kokoh, teguh

pendirian terhadap keputusan yang diambil, (S3M146). Berdasarkan

pengamatan terhadap hasil penyelesaian dan hasil wawancara berbasis tugas

terlihat subjek S3 menjawab masalah dengan berbagai prosedur algoritma dan

terkesan kurang logis, akan tetapi subjek menyelesaikan masalah bersifat

langsung (direct), segera (immediately) atau tiba-tiba (suddently), yang

merupakan karakter bepikir yang melibatkan intuisi yang disebut power of

Dalam dokumen Karakteristik Berpikir Intuitif Siswa Be (Halaman 195-200)