• Tidak ada hasil yang ditemukan

Refleksi untuk Seluruh Anggota Keluarga/Kelas SM:

Dalam dokumen publikasi e-binaanak (Halaman 158-163)

Setiap kali kamu menunggu giliran untuk memukul bola, mengambil makanan, atau mandi, ketika kamu harus sabar mengantri, bukankah waktu rasanya tak kunjung berakhir? Bagaimana rasanya jika tiba-tiba seseorang yang bertubuh lebih besar darimu menyerobot antrian di depanmu? yang segera muncul dalam pikiranmu kemungkinan adalah "Ini tidak adil!" Memang tidak adil. dan seperti itulah keadilan. Keadilan dapat terwujud jika setiap orang sepakat berlaku adil. Semua orang yang dengan sabar mengantri di belakangmu mengerti bahwa keadilan berarti menunggu giliran dengan sabar. Jika setiap orang bertindak adil, maka semua akan puas. Tetapi keadilan bukan hanya berarti menunggu gilranmu saja. Keadilan juga memberi kepastian bahwa setiap orang memperoleh gilirannya. Sebagian orang bertubuh lebih kecil darimu. Sementara yang lain mengira bahwa karena lebih besar dan lebih kuat,

159

mereka dapat menyingkirkan orang lain di sekitarnya. Kamu tahu bahwa itu tidak benar, tetapi untuk menentang hal itu tampaknya cukup berbahaya. Tetapi bagaimana jika yang lain juga merasakan hal yang sama? Hanya perlu ada seseorang yang

mengatakan, "Hei, mari kita sama-sama berbicara agar mereka berlaku adil." Masalahnya mungkin belum tentu teratasi, tetapi pasti lebih mudah diatasi. Allah senantiasa bersikap adil terhadap kita. Mungkin inilah saatnya bagi kita untuk meneruskan sikap itu kepada orang lain.

Hari 1: Apa yang Tuhan Tuntut (Ulangan 10:12-22)

Orang asing adalah mereka yang tinggal dalam sebuah komunitas tanpa memiliki status suku. Secara hukum, mereka tidak berdaya dan terus- menerus menghadapi bahaya eksploitasi.

1. Dalam kisah di atas, bagaimana Allah menunjukkan keadilan-Nya?

2. Adakah seseorang yang tinggal di antara kita atau di sekitar kita yang dapat disebut sebagai "orang asing?"

Hari 2: Yosua Bersikap Adil Terhadap Rahab (Yosua 2:1-24; 6:20-25)

Umat Israel tiba di akhir perjalanan panjangnya menuju ke Tanah Kanaan, Tanah

Perjanjian. Kota Yerikho berada di antara mereka dan lembah yang menuju ke Kanaan. 1. Apakah janji yang diberikan utusan Yosua kepada Rahab?

2. Apakah janji-janji yang kamu buat dan kamu usahakan sekeras mungkin agar ditepati?

Hari 3: Keadilan Bagi Orang-Orang yang Dikasihi Allah (Matius 5:1-12)

1. Menurut ayat-ayat ini, siapakah yang memiliki Kerajaan Surga? (Lihat Yesaya 66:2 tentang "orang yang patah semangat".)

2. Pilihlah ucapan bahagia yang paling sesuai untuk dirimu dan jelaskan mengapa itu paling sesuai untuk dirimu!

Hari 4: Keadilan Allah Adalah Bagian Kita (Matius 7:7-12)

160

2. Ceritakanlah bagaimana kamu ingin diperlakukan. Apakah sukar bagimu untuk memperlakukan orang lain sebagaimana kamu inginkan agar orang lain perbuat padamu?

Hari 5: Pekerja-Pekerja di Kebun Anggur (Matius 20:1-16)

1. Bagaimana sang pemilik kebun anggur membenarkan tindakannya memberi upah yang sama kepada semua pekerja?

2. Terkadang keadilan sukar diterima ketika kita seolah merasa dirugikan.

Pikirkanlah tentang suatu kejadian ketika sesuatu yang "adil" justru membuatmu tidak bahagia. Mengapa?

Hari 6: Melihat Ketidakadilan (Lukas 23:33-39)

Setelah dituduh secara keji oleh para pemimpin agama Yahudi, Yesus dihukum mati dengan cara disalib.

1. Mengapa salah seorang dari kedua penjahat yang disalib bersama- Nya itu merasa bahwa Yesus telah diperlakukan secara tidak adil?

2. Diperlakukan secara tidak adil memang amat menyakitkan. Pernahkah kamu diperlakukan secara tidak adil? Pernahkah kamu memperlakukan seseorang secara tidak adil?

Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Belajar Bersama Penulis : Janice Y. Cook

Penerjemah : Indawati Marsudi

Penerbit : Yayasan Gloria, Yogyakarta, 1999 Halaman : 150 - 152

Mutiara Guru

Setiap keadilan menjadikan dunia lebih baik.

Dari Anda Untuk Anda

From: Eko K. Sitepu <eko@> >Syalom,

>Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan banyak manfaat dari membaca >bina anak ini, saya mau usul bagaimana kalau setiap terbitan juga

161

>biasanya membaca dalam bentuk cetak dan lagi lebih gampang

>disebarluaskan kepada teman-teman supaya banyak yang mendapatkan >manfaatnya.

>Salam,

>Eko K. Sitepu Redaksi:

Kami mengucap syukur untuk setiap berkat yang Sdr. Eko dan teman- teman lain dapatkan melalui e-BinaAnak ini. Terima kasih juga untuk usulan yang disampaikan kepada kami. Tapi, untuk saat ini kami belum bisa menampilkan e-BinaAnak dalam bentuk PDF. Jika Anda ingin bisa mencetak dengan tampilan yang lebih rapi, silakan Anda berkunjung ke arsip situs e-BinaAnak di:

http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ atau Situs PEPAK di:

http://www.sabda.org/pepak/e-binaanak/

Oh iya, jika teman-teman Anda memiliki alamat email, silakan kirimkan alamat email mereka kepada kami supaya bisa kami daftarkan sebagai pelanggan e-BinaAnak. Oke? Selamat melayani.

Dari Redaksi Untuk Anda

Melalui pemberitahuan ini kami, segenap Redaksi Publikasi YLSA (Yayasan Lembaga SABDA), mohon maaf kepada para pelanggan atas keterlambatan penerbitan beberapa publikasi I-KAN (yaitu: e-Konsel Edisi 085/2005; e-BinaAnak Edisi 224/2005; e-JEMMi Edisi 15/2005; dan e-Penulis 006/2005), yang seharusnya terbit pada minggu lalu (antara tanggal 12 - 15 April 2005).

Masalah keterlambatan ini bukan berasal dari meja Redaksi tapi karena MAIL SERVER SABDA yang ada di luar DOWN selama lebih dari satu minggu. Namun kami bersyukur, awal minggu ini mail server tersebut sudah bisa hidup kembali. Untuk semua

ketidaknyamanan ini kami mohon maaf sebesar-besarnya. Atas perhatian dan dukungan doanya, segenap Redaksi mengucapkan terima kasih kepada semua pelanggan publikasi I-KAN.

Selamat melayani,

Koordinator Publikasi YLSA (Tesa)

162

e-BinaAnak 225/April/2005: Kepedulian

Salam dari Redaksi

Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus,

Pondasi dasar karakter peduli dalam diri seorang anak sebenarnya sudah ada sejak mereka masih sangat dini. Tinggal bagaimana kita membangun di atas dasar itu tembok kepedulian yang kokoh dalam diri mereka. Oleh karena itu, minggu ini kami suguhkan kepada Anda dua Artikel dan satu Tips hal-hal yang dibutuhkan untuk membangun rasa peduli yang tinggi dalam diri anak-anak didik Anda. Mungkin bahan- bahan yang kami sediakan tersebut masih kurang lengkap untuk membangun karakter peduli dalam diri anak dan murid Anda, tetapi paling tidak dapat membantu Anda untuk memulainya. Selamat mendidik! (Dav)

Tim Redaksi

"Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran."

(1Yohanes 3:18)

163

Dalam dokumen publikasi e-binaanak (Halaman 158-163)