EVALUASI KURIKULUM
H. Ruang Lingkup Evaluasi Kurikulum
Komponen-komponen kurikulum yang akan dievaluasi sangat luas.
Program evaluasi kurikulum tidak hanya mengevaluasi hasil belajar peserta didik dan proses pembelajarannya, tetapi juga meliputi desain dan implementasi kurikulum, kompetensi dan kinerja guru, kompetensi dan kemajuan peserta didik, sarana dan prasarana, fasilitas dan sumber-sumber belajar, dsb. Hal ini sebagaimana diungkapkan Hilda Taba dalam Sukmadinata106 berikut:
“objective, it scope, the quality of personal in charger of it, the capacities of the students, the relative importance of various subject, the degree to which objectives are implemented, the equipment and materials and so on”.
Dengan demikian, berdasarkan penjelasan dari Hilda Taba di atas, dapat diketahui bahwa ruang lingkup evaluasi kurikulum mencakup seluruh komponen dan kegiatan pendidikan.
106 Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan..., hlm. 173.
Menurut Sanjaya107, kurikulum dapat dipandang dari dua sisi, sisi pertama, kurikulum sebagai suatu program pendidikan atau kurikulum sebagai suatu dokumen, dan sisi yang kedua, kurikulum sebagai suatu proses atau kegiatan implementasi kurikulum tersebut. Dalam proses pendidikan kedua sisi ini sama-sama penting ibarat dua sisi mata uang logam. Sebuah program atau dokumen tidak akan berarti tanpa diimplementasikan, begitu juga dengan implementasi tidak akan bermakna tanpa sebuah program atau dokumen sebagai acuan. Oleh karena itu, evaluasi kurikulum haruslah mencakup kedua sisi tersebut. Baik kurikulum sebagai suatu dokumen yang dijadikan pedoman, maupun kurikulum sebagai suatu proses, yakni implementasi dokumen perencanaan tersebut. Dengan demikian, menurut Sanjaya108, ruang lingkup evaluasi meliputi sebagai suatu program (dokumen) dan sebagai proses implementasi.
1. Evaluasi Kurikulum sebagai Suatu Program (Dokumen)
Sebagai suatu program atau dokumen, kurikulum memiliki beberapa komponen utama, yaitu tujuan yang ingin dicapai, isi atau materi kurikulum, rencana strategi pembelajaran, dan rencana program penilaian.
a. Evaluasi terhadap Tujuan Pendidikan
Beberapa kriteria yang dapat dikembangkan dalam mengevaluasi tujuan pendidikan ini antara lain: Pertama, apakah tujuan setiap mata pelajaran berlandaskan pada tujuan (visi dan misi) lembaga sekolah yang bersangkutan. Kedua, apakah tujuan tersebut dipahami oleh setiap guru yang bertindak sebagai pelaksana utama kurikulum. Ketiga, apakah tujuan yang dirumuskan dalam dokumen sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
b. Evaluasi terhadap Isi/Materi Kurikulum
Isi atau materi kurikulum merupakan seluruh pokok bahasan yang diberikan dalam setiap mata pelajaran. Beberapa kriteria yang dapat
107 Wina Sanjaya. Kurikulum..., hlm. 342.
108 Wina Sanjaya. Kurikulum..., hlm. 342-349.
dikembangkan dalam menguji isi atau materi kurikulum, yaitu: Pertama, apakah isi atau materi kurikulum sesuai dan dapat mendukung pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Kedua, apakah isi atau materi kurikulum sesuai dengan perkembangan dan penemuan-penemuan mutakhir, sebab muatan kurikulum berisikan tentang berbagai disiplin yang tidak bersifat statis, tetapi bersifat dinamis yang senantiasa berkembang secara terus menerus.
Ketiga, apakah isi atau muatan kurikulum sesuai dengan pengalaman dan karakteristik lingkungan tempat tinggal peserta didik, sebab pendidikan pada hakikatnya berfungsi untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat hidup di lingkungan masyarakatnya sendiri, dan keempat, apakah urutan isi atau muatan kurikulum sesuai dengan karakteristik isi atau muatan (sequence) kurikulum tersebut, yaitu urutan isi atau muatan kurikulum sesuai dengan karakteristik bahan tersebut.
c. Evaluasi terhadap Strategi Pembelajaran
Kurikulum sebagai sebuah pedoman seharusnya memuat petunjuk-petunjuk atau tata cara pelaksanaan pembelajaran atau cara mengimplementasikan kurikulum di dalam kelas yang disebut dengan strategi pembelajaran. Beberapa kriteria yang dapat dikembangkan dalam menilai pedoman strategi pembelajaran: Pertama, apakah strategi pembelajaran yang dirumuskan sesuai dengan dan mendukung keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan, Kedua, apakah strategi pembelajaran yang ditetapkan dapat mendorong aktivitas dan minat peserta didik untuk belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Ketiga, bagaimana pemahaman guru terhadap pedoman pelaksanaan strategi pembelajaran yang direncanakan beserta langkah-langkah pengembangan strateginya. Keempat, apakah strategi pembelajaran yang dirumuskan dapat mendorong kreativitas guru, terutama upaya guru untuk menerjemahkan kurikulum sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Sebab kurikulum harus mendorong guru untuk dapat berimprovisasi secara kreatif dalam pengimplementasiannya,
sesuai dengan salah satu prinsip pengembangannya yaitu prinsip fleksibilitas atau diversifikasi.
Kelima, apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Peserta didik merupakan organisme yang sedang berkembang, dimana dalam setiap perkembangannya memiliki karakteristik dan sifat-sifat tertentu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dirancang sesuai dengan tahap perkembangan tersebut. Dan keenam, apakah strategi pembelajaran yang ditentukan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia. Dengan demikian, sebelum merancang strategi pembelajaran, guru seharusnya terlebih dahulu menganalisis tentang alokasi waktu yang tersedia.
d. Evaluasi terhadap Program Penilaian
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, secara sistematis dapat diketahui melalui proses penilaian terhadap keberhasilan proses pembelajaran tersebut. Beberapa kriteria yang dapat dikembangkan dan bisa dijadikan sebagai acuan: Pertama, apakah program evaluasi relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, sebab tujuan merupakan inti dari suatu program kurikulum. Keberhasilan kurikulum pada dasarnya adalah keberhasilan untuk mencapai tujuan kurikulum itu sendiri. Kedua, apakah model evaluasi yang digunakan untuk mencapai fungsi evaluasi formatif maupun sumatif, sebab evaluasi hasil belajar dapat mengukur pencapaian peserta didik terhadap target kurikulum, dan juga dapat dijadikan sebagai umpan balik bagi guru dalam menentukan keberhasilan kinerjanya sehingga guru dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam melaksanakan pembelajaran.
Ketiga, apakah program evaluasi yang digunakan mudah dibaca dan dipahami oleh guru, sehingga memungkinkan guru untuk menjadikannya sebagai pedoman. Keempat, apakah program evaluasi mencakup semua aspek perubahan perilaku peserta didik.
2. Evaluasi Kurikulum sebagai Proses Implementasi
Sisi kedua dari suatu kurikulum adalah proses pelaksanaan atau implementasi dari dokumen kurikulum itu sendiri dalam pelaksanaan pembelajaran. Berikut beberapa kriteria yang bisa dikembangkan dalam menilai aspek implementasi tersebut: pertama, kesesuaian antara kurikulum yang diimplementasikan guru dengan dokumen atau program kurikulum yang ada, kedua, tingkat partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, ketiga, efektivitas dan efisiensi implementasi dokumen kurikulum secara keseluruhan (overall).
I. Jenis Evaluasi kurikulum
Ditinjau dari segi kurikulum sebagai suatu program, evaluasi dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Evaluasi Perencanaan dan Pengembangan
Hasil evaluasi ini sangat diperlukan untuk mendesain kurikulum, terutama dalam memberikan bantuan tahap awal dalam penyusunan kurikulum, serta menyangkut dengan kelayakan dan kebutuhan. Hasil evaluasi ini dapat meramalkan kemungkinan implementasi kurikulum serta tingkat keberhasilannya. Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebelum kurikulum disusun dan dikembangkan.
2. Evaluasi Monitoring
Evaluasi ini bertujuan untuk memeriksa apakah kurikulum mencapai sasaran dengan efektif, dan apakah kurikulum terlaksana sesuai dengan pedoman yang ada. Hasil evaluasi ini sangat baik untuk mengetahui kemungkinan pemborosan sumber-sumber dan waktu pelaksanaan, sehingga dapat dihindarkan.
3. Evaluasi Dampak
Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui dampak atau pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu kurikulum. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria keberhasilan sebagai indikator ketercapaian tujuan kurikulum.
4. Evaluasi Efisiensi-Ekonomis
Evaluasi ini bertujuan untuk menilai tingkat efisiensi kurikulum. Untuk itu, diperlukan perbandingan antara jumlah biaya, tenaga, dan waktu yang diperlukan dalam suatu kurikulum dengan kurikulum lainnya yang memiliki tujuan yang sama.
5. Evaluasi Program Komprehensif
Evaluasi ini bertujuan untuk menilai kurikulum secara menyeluruh, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan, implementasi, dampak, serta tingkat keefektifan dan efisiensi pelaksanaan kurikulum tersebut.