Konselor / Guru BK
SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING
Untuk dapat terselenggaranya pelayanan BK yang sebaik-baiknya, disamping memper-hatikan organisasi dan personil, juga perlu adanya perlengkapan bagi terselenggaranya pelayanan bimbingan. Perlengkapan itu harus tersedia agar kegiatan kegiatan pelayanan dapat terselenggara dengan baik. Perlengkapan tatalaksana bimbingan dan konseling yang diperlukan di sekolah meliputi :
1. Yang berhubungan dengan pengumpulan data murid. 2. Yang berhubungan dengan peyimpanan data murid. 3. Yang berhubungan dengan pelaksanaan bimbingan. 4. Yang berhubungan dengan administrasi bimbingan. 5. Yang berhubungan dengan fasilitas fisik.
Berikut uraian tentang perlengkapan tata laksana BK di sekolah.
A. Perlengkapan Pengumpulan Data.
Pengumpulan data merupakan kegiatan dalam bentuk pengumpulan, pengolah-an, dan penghimpunan berbagai informasi tentang siswa beserta latar bela-kangnya. Agar pelayanan dan program dapat berjalan dengan baik, maka perlu mem-persiapkan alat-alat atau perlengkapan yang berhubungan dengan pengumpulan data. Layanan pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang obyektif terhadap siswa dalam membantu mereka mencapai perkembangan yang optimal. Informasi tentang siswa akan menentukan jenis masalah atau kebutuhan siswa serta jenis bimbingan atau bantuan yang akan diberikan. Oleh karena itu, pengumpulan data merupakan langkah awal dari kegiatan BK secara keseluruhan.
Untuk mengumpulkan data siswa dapat digunakan dua macam teknik yaitu teknik tes dan teknik non-tes. Pengumpulan data teknik tes yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan tes yang telah baku. Namun perlu diingat bahwa penggunaan tes yang telah baku ini hanya bisa dilakukan oleh pihak atau orang yang memiliki kewenangan. Tidak semua guru BK dapat menggunakan tes baku, kecuali yang telah memiliki lisensi khusus untuk mengadministrasikan tes-tes tersebut. Pengumpulan data teknik non-tes yaitu pengumpulan data yang menggunakan ins-trumen atau alat yang tidak tergolong tes baku.
1. Teknik tes
Data yang dikumpulkan dengan teknik tes adalah data pribadi yang bersifat kemam-puan potensial atau kemampuan dasar, meliputi kecerdasan, bakat, dan kepribadian. Di samping itu, kemampuan hasil belajar siswa juga diungkap melalui tes, baik tes yang bersifat standar maupun ujian buatan guru.
Contoh bentuk-bentuk tes yang mengungkap data pribadi siswa:
2. Teknik non-tes
Teknik non-tes merupakan cara yang dapat dilakukan guru tanpa menggunakan tes standar. Jadi, guru dapat membuat atau menggunakan sendiri alat atau instrumen pengumpul data ini. Beberapa teknik dan alat pengumpul data yang tergolong non-tes adalah wawancara, angket, observasi, sosiometri, catatan anekdot, daftar cek, inventori, otobiografi, studi kasus, dan dokumentasi.
Contoh teknik dan alat pengumpul data non-tes:
wawancara inventori observasi angket
Perlengkapan yang diperlukan dalam teknik non tes ialah alat-alat pengumpul data, antara lain: pedoman wawancara, pedoman observasi, angket, cheklist, sosiometri, blanko pemeriksaan kesehatan, blanko laporanstudi kasus, beberapa test (kalau memungkinkan) seperti test inteligensi, test kepribadian, tethasil belajar, dan sebagainya.
B. Perlengkapan Penyimpanan Data.
Data yang telah terkumpul melalui berbagai cara, kemudian dihimpun dan disimpan dalam himpunan data. Asas yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan pemeliharaan data yaitu kesederhanaan, kemudahan, dan kesinambungan. Artinya, se-waktu-waktu data diperlukan, hendaknya dapat dijumpai dengan mudah. Penyimpanan data ini dapat bersifat individual dan dapat bersifat berkelompok (misalnya menurut kelas, jenis kelamin, jurusan, masalah). Data yang tersimpan hanya digunakan oleh pihak yang tepat dan untuk kepentingan tertentu. Tidak semua orang dapat meminta atau meminjam data tentang siswa.
Alat pengumpul data dapat berupa kartu, folder, booklet, buku, atau map pribadi. Berikut ini beberapa contoh alat yang dapat digunakan untuk menyimpan data siswa.
1. Kartu, bentuknya satu lembar (satu halaman atau dua halaman), digunakan untuk mencatat data siswa mengenai aspek tertentu, misalnya prestasi belajar, kese-hatan, kejadian tertentu, dan lain-lain.
2. Folder atau lipatan yakni bentuknya hampir sama dengan kartu, tetapi dapat dilipat se-hingga menjadi empat halaman. Penggunaannya hampir sama dengan kartu. Folder menuangkan, mencatat data yang lebih banyak daripada kartu. Dibuat dalam bentuk dan
u
kuran serta warna tertentu dan disusun dalam suatu kotak secara teratur3. Booklet, merupakan alat penyimpan data yang bentuknya menyerupai buku akan tetapi jumlah lembaran halamannya terbatas (tidak banyak). Lebih lengkap dari folder, merupa-kan suatu buku kecil, artinya lembarannya lebih dari empat halaman. Data dapat dicatat lebih banyak lagi, dan lebih luas, seperti nilai-nilai hasil belajar, kegiatan kelompok, kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler, dan lain-lain. Booklet digunakan untuk menyim-pan data berupa catatan tentang hal-hal terten-tu berkenaan dengan siswa. Salah satu book-let yang digunakan guru yaitu buku rapor.
4. Commulative record atau buku pribadi untuk mencatat banyak data yang meliputi seluruh aspek data murid, disebut juga buku pribadi. Buku ini terdiri atas beberapa halaman, tergantung kepada jumlah aspek data yang dapat dicatat di dalamnya. Hampir setiap guru BK di sekolah menggunakan buku pribadi siswa, yang sering disebut sebagai catatan kumulatif, untuk menyimpan berbagai data tentang siswa.
5. Map, merupakan tempat menampung berbagai data pribadi siswa yang terpisah-pisah, sehingga dapat terhimpun dalam satu tempat. Map digunakan untuk menyimpan data yang tidak dapat tersimpan dalam alat seperti tersebut di atas.
C. Perlengkapan Pelaksanaan Bimbingan
Untuk kelancaran pelaksanaan tekhnis bimbingan dan konseling, maka perlu dipersiapkan alat-alat, sebagai berikut:
1. Bentuk surat, seperti surat panggilan murid, surat panggilan orang tua, surat pem-beritahuan home visit, surat panggilan guru, dan sebgaginya.
2. Kartu konseling, yang digunakan untuk mencatat segala kegiatan dan proses kon-seling untuk setiap murid.
3. Kartu konsultasi, yang dipergunakan untuk mencatat kegiatan dan proses konsultasi baik denganorang tua, guru-guru maupun pihak-pihak lain.
4. Daftar kasus, yang berisi nama-nama kasus beseta masalahnya serta jadwal bim-bingannya. 5. Catatan case conference, yang digunakan untuk mencatat kegiatan dan proses case conference.
6. Catatan bimbingan kelompok, yang digunakan untuk mencatat kegiatan dan proses bimbingankelompok.
7. Kotak masalah, yaitu kotak yang disediakan untuk menampung masalah baik dari murid, guru,ataupun dari pihak lain ditulis dalam selembar kertas yang kemudian dimasukkan kedalam kotak masalah.
8. Papan pengumuman, digunakan untuk mengumumkan segala sesuatu yang dianggap perlu dalamhubungan dengan kegiatan bimbingan.
D. Perlengkapan Administrasi Bimbingan
Untuk kelancaran kegiatan administrasi BK perlu dipersiapkan perlengkapan administrasi seperti:
1. Alat tulis menulis.
2. Blanko surat seperti laporan bulanan, laporan mingguan, surat undangan, dan sebagainya. 3. Agenda surat keluar-masuk.
4. Arsip surat-surat. 5. Catatan kegiatan harian. 6. Buku tamu.
Contoh beberapa format yang diperlukan dalam kegiatan BK dapat dilihat dalam lampiran.
E. Perlengkapan Fisik
Perlengkapan fisik yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan BK antara lain ruangan beserta perlengkapannya. Perlengkapan ruangan yang diperlukan untuk pelaksanaan BK antara lain:
1. Ruang kerja konselor, yaitu ruang yang digunakan sebagai konselor untuk melaku-kan kegiatan atau menyelaikan tugas-tugas administrasi.
2. Ruang konseling, yaitu tempat untuk melakukan konseling yang dapat membuat konseli merasa nyaman dan aman.
3. Ruang konsultasi, yaitu tempat untuk kegiatan konsultasi dengan orang tua, guru, teman dan sebagainya.
4. Ruang tunggu dan tamu yaitu tempat untuk menunggu, baik bagi murid, guru, ataupun orang tua,serta tamu lainnya, sebelum melakukan kegiatan layanan dengan guru BK.
5. Ruang bimbingan kelompok atau ruang rapat, yaitu ruang yang memadai digunakan untuk bimbingan kelompok, rapat, diskusi, dan melakukan case conference.
6. Ruang perpustakaan, yaitu ruangan yang berisi buku-buku, majalah, brosur, atau bahan literatur yang diperlukan untuk memberikan layanan bagi siswa. Ruang ini juga dapat digunakan untuk melakukan bibliokonseling.
Penyediaan ruang-ruang tersebut hendaknya juga dilengkapi dengan mebelair yang dibutuhkan, seperti meja, kursi, lemari, dan rak buku.
Contoh Agenda Kerja Guru BK AGENDA KERJA