• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi dan Arah Kebijakan Daerah

Dalam dokumen PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA (Halaman 48-52)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah

Perekonomian daerah pada tahun 2013 dirasakan terus membaik dan semakin kondusif karena didukung oleh semakin berkembangnya investasi baik pada sektor pertanian dalam arti luas baik pertanian bahan pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan. Disamping itu pertumbuhan sektor industri kecil dan menengah di Kabupaten Barito Kuala diharapkan mampu mendongkrak peningkatan PDRB per kapita penduduk.

Berdasarkan analisis terhadap indikator makro ekonomi Barito Kuala dengan memperhatikan kondisi ekonomi nasional dan global, kebijakan pembangunan ekonomi di Kabupaten Barito Kuala diprioritaskan kepada beberapa sektor yang dominan memberikan kontribusi terhadap PDRB dan memiliki berprospek yang baik untuk dikembangkan. Sektor pertaian sebagai sektor primer menjadi andalan bagi pertumbuhan ekonomi mendatang disamping sektor potensial lainnya seperti indistri dan pengolahan dan jasa.

1) Sektor pertanian : Dengan tantangan perubahan iklim yang semakin tidak menentu menyebabkan penurunan produksi pada beberapa komoditas pertanian Kabupaten Barito Kuala serta timbulnya hama-hama penyakit yang menyerang tanaman pertanian. Menghadapi tantangan tersebut, maka arah pembangunan pertanian perlu lebih ditekankan kepada peningkatan intensifikasi terutama proteksi tanaman dan hewan, peningkatan kapasitas penyediaan bibit/benih unggul bersertifikat, peningkatan diversifikasi usaha, pengolahan hasil dan peningkatan nilai tambah di tingkat petani yang didukung oleh fasilitasi pemasaran produk dan pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian pangan. Usaha budidaya ternak khususnya peternakan sapi bali dengan sentra pengembangannya di Kecamatan Wanaraya dan Barambai akan dipertahankan dan dikembangkan sebagai usaha diversifikasi usaha masyarakat untuk menghasilkan ternak yang berkualitas baik untuk konsumsi maupun pembibitan guna memenuhi kebutuhan lokal Barito Kuala dan daerah sekitar. Potensi perikanan budidaya yang saat ini mulai berkembang baik di kolam, karamba/KJA dan tambak akan dijadikan usaha lainnya yang dapat memberikan dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku utama dan keluarganya.

2) Sektor Industri Pengolahan : Kolaps-nya beberapa industri besar dan sedang di Kabupaten Barito Kuala menuntut terus ditumbuh kembangkannya industri kecil berbasis bahan baku lokal dengan perluasan produk olahan terutama produk agroindustri melalui pendekatan peningkatan rantai nilai dari hulu sampai hilir. 3) Sektor Listrik dan Air Bersih : Optimalisasi pemanfaatan energi listrik bagi

masyarakat akan terus diupayakan untuk ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Jumlah penduduk yang mendapatkan pelayanan listrik akan ditingkatkan sehingga pada saatnya nanti seluruh rumah tangga di Kabupaten Barito Kuala akan mendapatkan pelayanan listrik secara memadai. Pelayanan air bersih oleh PDAM Marabahan juga akan terus ditingkatkan. Jumlah rumah tangga yang mendapatkan pelayanan air bersih di beberapa kecamatan yang saat ini

sudah dan belum memiliki instalasi pelayanan air bersih tetap menjadi prioritas untuk pengembangan sektor listrik dan air bersih di Kabupaten Barito Kuala. Upaya tersrebut diperlukan guna mewujudkan kemandirian energi dan mendukung berkembangnya perekonomian lokal Barito Kuala dengan berbasis kepada potensi lokal.

Rencana utama penguatan sektor pertanian adalah penambahan kegiatan ekonomi produktif di sektor pertanian atau perdesaan termasuk perluasan produk agroindustri dalam rangka peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani khususnya dan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat pada umumnya yang sekaligus terus ditingkatkan usaha untuk konservasi lingkungan.

Pembangunan ekonomi Kabupaten Barito Kuala perlu didukung oleh peningkatan daya saing industri manufaktur, peningkatan investasi, meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang memadai baik jalan, irigasi, listrik, dan pusat pemasaran secara bertahap. Disamping itu diperlukan perluasan akses pasar bagi produk unggulan daerah, peningkatanketerampilan pelaku ekonomi melalui berbagai strata UMKM, industri dan perdagangan, peningkatan kelembagaan (regulasi dan kebijakan yang tepat, fokus dan tepat sasaran, transparan, keberpihakan, koordinasi dan sinergitas, serta peningkatan interpreneurshif sumberdaya manusia melalui lingkage antara dunia bisnis dan dunia edukasi diantaranya melalui pemberdayaan sekolah kejuruan.

Penguatan sektor industri pengolahan diarahkan pada penguatan kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB melalui upaya menumbuhkan kembali sektor industri yang ada dengan melakukan perbaikan iklim usaha, product development, perluasan pasar, aliansi startegi usaha dan pembenahan terhadap hambatan-hambatan untuk memperkuat struktur industri kecil yang saat ini mulai tumbuh.

Dalam kaitannya dengan penguatan kelembagaan, implementasi kebijakan diharapkan mampu memberikan berbagai manfaat terhadap pelaksanaan pembangunan ke depan, antara lain: (i) Mengintegrasikan berbagai kegiatan secara sinergis sehingga tujuan masing-masing kegiatan dapat lebih terlihat kontribusinya terhadap tujuan utama yang ditetapkan dalam setiap program; (ii) output kegiatan dapat lebih diarahkan untuk secara tegas mendukung masing-masing program pembangunan Kabupaten Barito Kuala; (iii) Pelaksanaan pembangunan dapat lebih mendorong kerjasama tim dari SKPD terkait dan antar Bidang di setiap SKPD; (iv) Mengefektifkan fungsi pelayanan yang harus dilakukan oleh setiap SKPD; (v) Mengefisienkan penggunaan anggaran yang relatif terbatas jumlahnya; (vi) Mengefisienkan dan mengefektifkan penggunaan sarana dan prasarana; dan (vii) Memudahkan dan mengefisienkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan.

Untuk operasionalnya arah pembangunan tersebut memerlukan dana yang tidak sedikit, sedangkan ketersediaan pendanaan pada pemerintah relatif terbatas. Sinergitas pendanaan dari berbagai sumber baik dari masyarakat, sektor swasta, maupun pemerintah (daerah dan pusat) memerlukan pengorganisasian yang lebih kuat untuk mencapai hasil pembangunan yang lebih baik.

Arah kebijakan ekonomi tersebut diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan, mengurangi jumlah penganguran, serta dapat meningkatkan IPM di Kabupaten Barito Kuala sesuai dengan yang telah ditargetkan sehingga dapat meningkatkan rangking Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Barito Kuala di dalam lingkup Provinsi Kalimantan Selatan.

Beberapa langkah strategi dalam proses memproyeksikan Visi dan Misi sebagai bentuk awal memulai arah perencanaan pembangunan daerah adalah sebagai berikut :

1. Strategi Tahap I, menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu berpartisipasi dalam pembangunan yang dilaksanakan sebagai wujud dari upaya pembangunan masyarakat Kabupaten Barito Kuala seutuhnya.

2. Strategi Tahap II, Melakukan Mapping (Pemetaan) terhadap berbagai permasalahan pembangunan, mulai dari geografis, ekonomi, budaya, dan infrastruktur dengan mengacu pada pengembangan peluang dan kesempatan bekerja dan berusaha bagi masyarakat Kabupaten Barito Kuala.

3. Strategi Tahap III, menyusun desain tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN). Menumbuhkan rasa memiliki terhadap kesempatan, peluang, ancaman dan tantangan pembangunan menuju peningkatan kemampuan pembangunan yang bertumpu pada kesadaran akan tanggungjawab dan tugas sebagai khalifah di muka bumi.

Penjelasan lain dari Kebijakan Umum Pemerintah Kabupaten Barito Kuala pada hakikatnya merupakan penjabaran dari suatu manajemen (proses) kemana dan akan sampai sejauh mana arah pembangunan daerah dan masyarakat Kabupaten Barito Kuala nantinya akan di bawa. Arah pembangunan itu juga nantinya akan terakumulasi ke dalam apa yang dimaksud Sasaran Pembangunan.

Kemudian Kebijakan Umum Pemerintah Kabupaten Barito Kuala dapat dikelompokkan ke dalam beberapa rumusan Agenda Pembangunan Daerah yaitu sebagai berikut :

1. AGENDA I, Mewujudkan percepatan pembangunan ekonomi, infrastruktur perdesaan dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kawasan terpilih secara komprehensif dan terpadu sehingga menjadi kabupaten yang maju dan mandiri.

2. AGENDA II, Mewujudkan revitalisasi pertanian, sarana, dan prasarana pendidikan, kesehatan yang berkualitas, kehidupan umat beragama, koperasi, iklim dunia usaha yang kondusif dan kompetitif untuk menyerap lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan.

3. AGENDA III, Membangun sistem pemerintahan yang kuat, menjunjung tinggi supremasi hukum, maju, modern, bersih dan berwibawa sesuai dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan otonomi daerah.

Tiga Agenda pembangunan daerah di atas secara konseptual dan berjenjang politik, diharapkan nantinya dapat melahirkan perumusan, implementasi, dan realisasi arah kebijakan program dan kegiatan pembangunan

pada semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup pemerintahan Kabupaten Barito Kuala.

Tataran berikutnya dari arah pembangunan yang ingin di capai itu akan diakumulasikan sebagai sasaran pembangunan. Dan sasaran pembangunan itu di mulai dari jangka pendek, jangka menengah hingga jangka panjang yang tentu mengacu kepada arah pembangunan.

Garis besar sasaran pembangunan yang akan diimplementasikan yaitu :

1. Terwujudnya peningkatan intensitas aktifitas perekonomian masyarakat yang diindikasikan oleh bertambahnya sentra – sentra usaha masyarakat.

2. Terwujudnya kemudahan mobilitas usaha bagi masyarakat yang diindikasikan oleh tersedianya prasarana usaha, jaringan jalan dan jembatan yang menghubungkan sentra ekonomi dan wilayah perdesaan dengan perkotaan.

3. Terwujudnya peningkatan kualitas permukiman masyarakat yang diindikasikan oleh semakin lengkapnya penyediaan sarana dan prasarana lingkungan pemukiman sehat.

4. Terwujudnya peningkatan usaha msyarakat di bidang pertanian yang ditunjukan oleh bertambah banyaknya komoditas dan luasnya lahan usaha, diversifikasi, produksi dan produktivitas komoditas pertanian.

5. Terwujudnya keberdayaan masyarakat dalam berketahanan pangan yang ditunjukan dengan meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat dan lestarinya kemampuan kabupaten barito kuala sebagai basis penyangga pangan.

6. Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat yang ditunjukan dengan semakin terjangkaunya dan meratanya akses guna memperoleh pendidikan yang berkualitas.

7. Terwujudnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang diidentifikasi oleh semakin mudah, murah, memadai dan meratanya penyelenggaraan layanan kesehatan, yang mendorong kemandirian kemanpuan masyarakat dalam berpola hidup sehat.

8. Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang diidentifikasikan oleh kompetensinya yang semakin bertaqwa, profesional, unggul dan mampu bersaing serta memiliki semangat untuk senantiasa berubah ke arah yang lebih baik.

9. Terwujudnya kondisi masyarakat yang lebih berdaya dan bermartabat yang ditunjukan oleh kondusifnya iklim usaha dan aktifitas perekonomian masyarakat sehingga tercipta lapangan kerja mandiri dan berdampak semakin berkurangnya jumlah keluarga miskin.

10.Terselenggaranya seluruh kewenangan pemerintah kabupaten pada era otonomi daerah melalui birokrasi pemerintahan yang handal, yang diindikasikan oleh diterapkannya prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.

11.Terwujudnya hak sosial masyarakat yang dicerminkan oleh terpenuhinya perlindungan dan pelayanan sosial serta terkendalinya pertumbuhan penduduk untuk membentuk keluarga kecil bahagia.

Dari sasaran pembangunan sebagaimana tersebut di atas, maka proses berikutnya menjabarkan lebih lanjut prioritas pembangunan secara lebih rinci ke dalam pelaksanaan kebijakan program dan kegitan yang telah terpilih dan akan di capai.

Dalam dokumen PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA (Halaman 48-52)