• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam

Dalam dokumen PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA (Halaman 128-133)

BAB III URUSAN DESENTRALISASI

A. Prioritas Urusan Wajib Yang Dilaksanakan

19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam

Urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dilihat dari kewenangan pelaksanaannya, dilaksanakan oleh 2 (dua) Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yakni Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dan Satuan Polisi Pamong Praja.

Pelaksanaan kewenangan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri secara langsung menjadi tanggung jawab Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat. Dalam pelaksankan urusan Kesbang dan Politik Dalam Negeri telah ditetapkan berbagai program dan kegiatan terukur kinerja di Tahun 2013, yang berdasarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Tahun 2013.

Pada tahun 2013, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat melaksanakan sebanyak 10 Program kerja yang terdiri dari 28 jenis Kegiatan. Adapun beberapa hasil capaian program dan kegiatan prioritas Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, antara lain ;

a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :

1) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, dengan kegiatan; a) Operasional Komonitas Intelijen Daerah (Kominda). Target terlaksananya

intelijen di Kabupaten Barito Kuala 17 Kecamatan, realisasi 100 %.

2) Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal, dengan kegiatan;

a) Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan Siskamswakarsa di daerah. Target terlaksananya pelatihan pengendalian keamanan lingkungan sebanyak 255 org, realisasi 255org (100 %).

3) Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat / pekat, dengan kegiatan;

4) Penyuluhan pencegahan peredaran / penggunaan minuman keras dan narkoba. Target terlaksananya hari anti narkoba internasional, sosialisasi dan razia, Rakor BNK, Penyuluhan Narkoba sebanyak 2085 orang. Realisasi sebanyak 1823 (87,43)Program pendidikan politik masyarakat, dengan kegiatan;

a) Penyuluhan kepada masyarakat. Target terlaksananya sosialisasi Undang-Undang tentang Ormas dan sosialisasi akutansi bagi parpol sebanyak 150 orang. Realisasi sebanyak 150 orang (100 %).

b) Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Target terlaksananya pemeriksaan kelengkapan administrasi dan pelaporan administrasi bantuan keuangan partai politik kepada 11 parpol. Realisasi sebanyak 63,64 %.

Secara umum untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sebesar 91,59%.

Dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan sebesar Rp. 3.252.173.628,-, telah direalisasikan anggaran belanja sebesar Rp. 2.038.870.164,- (9,65 %), yang terdiri dari Belanja Langsung sebesar Rp. 1.084.498.895,- dan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.2.978.627.015,-.

b. Realisasi Fisik Dan Keuangan Satuan Polisi Pamong Praja

Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri selain dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, dilaksanakan pula oleh Satuan Polisi Pamong Praja. Dalam pelaksanaan kinerja program dan kegiatan terkait urusan Kesbang dan Politik Dalam Negeri tahun 2013, Satuan Pol PP bepedoman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2013 khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2013.

Pada tahun 2013 Satuan Pol PP melaksanakan 6 program dengan 23 jenis kegiatan. Adapun beberapa hasil capaian program dan kegiatan prioritas terkait urusan Urusan Kesbang Dan Politik Dalam Negeri yang dilaksanakan oleh Satuan Pol PP antara lain ;

1) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, dengan kegiatan : a) Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan.

Target tersedianya tenaga tambahan pengendalian pengamanan lingkungan kantor kediaman pejabat sebanyak 120 orang bulan, dengan realisasi fisik 88 ob (73,33%).

b) Pengendalian keamanan lingkungan. Target tersedianya tenaga pengamanan peringatan hari-hari besar sebanyak 19 kali kegiatan, dengan realisasi fisik 19 kali kegiatan (63,16 %).

2) Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal, dengan kegiatan;

a) Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja. Target terlaksananya pengawasan dan penertiban PKL, jalur hijau, perizinan, perda ramadhan, pengamanan insidentil, gelandangan dan pengemis sebanyak 412 kali, dengan realisasi fisik 287 kali (69,66%).

b) Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Target terlaksananya monitoring, penyelidikan, penyidikan dan penindakan pelanggaran Perda sebanyak 120 kali kegiatan, dengan realisasi fisik 85 kali (70,83%).

Secara umum untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Satuan Polisi Pamong Praja hingga sebesar 79,36%.

Dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan sebesar Rp. 4.438.155.615,-, telah direalisasikan anggaran belanja sebesar

Rp.3.522.016.162,-Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 22 Data Subtantif

Penyelenggaraan Urusan Wajib Kesbang Dan Politik Dalam Negeri Oleh Badan Kesbang Pol Linmas

No. Data Subtantif Data Indikatif CapaianTotal

1 2 3 4

1. Kesatuan bangsa 1. Jumlah LSM, ORMAS dan OKP 69

2. Jumlah PARPOL 21

3. Jumlah kegiatan pembinaan pembinaan LSM, ORMAS dan OKP

-2. Perlindungan masy 1. Jumlah Pos Kamling

-2. Sistem ketahanan masy

(peringatan dini)

-Sumber : Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat

Pelaksanaan kewenangan subtantif urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri sebagaimana data di atas dapat dijelaskan antara lain ;

1) Keberadaan LSM, organisasi massa dan OKP yang aktif dan konstruktif dalam pemerintahan dapat membantu mendorong gerak pembangunan, terutama di era pembangunan batton up dimana partisipasi masyarakat secara luas dalam kegiatan pembangunan di daerah makin ditingkatkan. Hanya saja dari 65 buah organisasi LSM, ormas dan OKP hanya 10 organisasi saja yang telah mendapat Surat Keterangan Terdaftar sebagai LSM/Ormas/OKP.

2) Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat belum memiliki data konkrit atas keberadaan Pos Kamling aktif di masyarakat. Secara umum pemanfaatan dan aktivitas pos kamling dimasyarakat masih bersifat temporer dan aksidental, saat terjadi kondisi rawan tindak kriminalitas, keberadaan pengamanan swadaya masyarakat dalam bentuk Pos Kamling baru diaktivkan. 3) Terkait kegiatan pembinaan organisasi partai politik, pada tahun 2013 (hingga

bulan Desember 2013) telah dilaksanakan kegiatan, antara lain ;

a) Penyampaian surat kepada Partai Politik penerima dana bantuan Ta. 2013 agar segera menyampaikan laporan pertanggung jawaban penerimaan dan pengeluaran dana bantuan dimaksud. Disampaikan pula draf PP Nomor 83 Tahun 2012 tentang perubahan atas PP Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan kepada Partai Politik sebagai acuan dalam pembauatan laporan pertanggungjawaban.

b) Rapat Tim Verifikasi bantuan keuangan Partai Politik dengan Partai Politik penerima bantuan, terkait kesepakatan penyerahan laporan pertanggungjawaban.

b. Realisasi Kegiatan Urusan Kesbang Dan Politik Dalam Negeri Oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dilaksanakan pula oleh Satuan Polisi Pamong Praja, dengan pelaksanaan urusan subtantif meliputi ;

Tabel 23 Data Subtantif

Penyelenggaraan Urusan Wajib Kesbang Dan Politik Dalam Negeri Oleh Satuan Polisi Pamong Praja

No. Data Subtantif Data Indikatif Total Capaian

1 2 3 4

1. Penegakkan perda 1. Jumlah pelanggaran

perundang2an/perda

-2. Intensitas operasi lap. 192 2. Sarana operasional 1. Jumlah kendaraan operasional 11 Sumber : Kantor Satuan Polisis Pamong Praja

Sebagai Satuan Kerja Perangka Daerah yang memiliki tugas pokok penegakan peraturan daerah dalam arti luas, maka Satuan Polisi Pamong Praja dalam pelaksanaan kegiatan subtantif urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri selalu terkait pada pelayanan tertib dan tegaknya Peraturan Daerah.

Dari tabel di atas dapat dijelaskan beberapa capaian kegiatan subtantif Satuan Polisi Pamong Praja, antara lain ;

1) Telah dilaksanakan sebanyak 2 kali operasi kegiatan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati dengan lebih difokuskan pada penegakan Peraturan Daerah No. 27 Tahun 2005 dan Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2005 tentang Larangan Kegiatan pada Bulan Ramadhan.

2) Pada tahun 2013, telah dilaksanaan penyelidikan dan penindakan/operasi penegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati tahun 2013 sebanyak 192 kali,

3) Telah dilaksanakan pengamanan pada acara-acara peringatan hari-hari besar sebanyak 2 kali kegiatan, total kegiatan pengamanan hari-hari besar hingga bulan Agustus sebanyak 29 kali pengamanan. Secara teknis pelaksanaan kegiatan ini dengan menempatkan anggota Satuan Pol PP pada titik yang jauh dari pengawasan serta melakukan pengaturan lalu lintas kendaraan disekitar lokasi kegiatan.

c. Permasalahan dan Solusi : a). Permasalahan

1. Koordinasi dan komunikasi Tim Terpadu Penanganan Keamanan Dalam Negeri, Masih sering terjadi perbedaan sudut pandang antar anggota Tim dalam penanganan suatu permasalahan.

2. Penuntasan masalah batas daerah, baik antar kabupaten, antar kecamatan dan antar desa/kelurahan, dimana komunikasi belum berjalan optimal sesuai harapan.

3. fasilitasi penanganan konflik lahan seperti perkebunan, dimana adanya oknum yang bermain sebagai provokator yang bisa menghasut masyarakat untuk berbuat anarkis.

b). Solusi

1. Sering melakukan komunikasi dan interaksi yang intens antar anggota Tim sehingga dapat cepat dan tepat dalam mengatasi suatu permasalahan

2. Sering melakukan koordinasi,pertemuan / rembug bersama sehingga dapat diperoleh jalan damai dan tegas sebagai jalan terbaik dalam mengatasi permasalahan

3. Mengadakan Silaturahmi dan sosialisasi kepada tokoh masyarakat, para kades , seperti dalam kegiatan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang juga melibatkan unsur muspika dalam memberikan pemahaman dan menyamakan persepsi terhadap suatu permasalahan khususnya didaerah rawan konflik.

20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Dalam dokumen PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA (Halaman 128-133)