• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urusan Kesehatan

Dalam dokumen PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA (Halaman 63-72)

BAB III URUSAN DESENTRALISASI

A. Prioritas Urusan Wajib Yang Dilaksanakan

2. Urusan Kesehatan

Urusan kesehatan dilihat dari kewenangan pelaksanaannya, dilaksanakan oleh 2 (dua) Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yakni Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit H. Abdul Azis Marabahan.

Pembahasan realisasi fisik dan keuangan terkait pelaksanaan Urusan Kesehatan akan dijabarkan dari pelaksanaan program dan kegiatan ke 2 (dua) SKPD sebagaimana dimaksud di atas.

Kewenangan urusan Kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan, dalam hal pelaksanaan kinerja terukur atas program dan kegiatan tahun 2013 mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kesehatan Tahun 2013.

Pada tahun 2013, Dinas Kesehatan melaksanakan sebanyak 29 Program kerja yang terdiri dari 71 jenis Kegiatan. Adapun capaian program dan kegiatan prioritas terkait Urusan Kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut : a. Program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 :

1) Program obat dan perbekalan kesehatan, dengan kegiatan ;

a) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan. Target tersedianya obat PKD dan generik sebanyak 300 jenis, dengan realisasi 297 jenis (99 %).

b) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK). Target tersedianya obat PKD dan pendukung yankes gratis sebanyak 300 jenis, dengan realisasi 297 jenis (99 %).

2) Program upaya kesehatan masyarakat, dengan kegiatan ;

a) Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas Jaringannya. Target terlaksananya pelayanan kasus gizi buruk, gakin, tercapainya rujukan Jamkesmas non data base ke RS dan Jampersal pada 201 desa/kel, dengan realisasi 77 desa/kel (38,31%).

b) Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringan (APBD). Target tersedianya poskesdes sebanyak 15 buah poskesdes, dengan realisasi pelaksanaan lelang sebanyak 15 buah (100 %). c) Penyelenggaraan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan

Wabah. Target terlayaninya masyarakat di unit pelayanan kesehatan sebanyak 1.824 kasus, dengan realisasi sebanyak 1.824 kasus (100 %). d) Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas

dan jaringan. Target tersedianya poskesdes sebanyak 15 buah poskesdes, dengan realisasi 15 buah (100 %).

3) Program perbaikan gizi masyarakat, dengan kegiatan ;

a) Pemberian makanan tambahan dan vitamin. Target terlaksananya distribusi makanan tambahan dan vitamin untuk bayi, balita, bukek, bufas & busul serta pelaksanaannya UPGK sebanyak 40 anak, dengan realisasi 40 anak (100 %).

4) Program pencegahan penanggulangan penyakit menular, dengan kegiatan ; a) Pelayanan vaksin bagi balita dan anak sekolah. Target terlaksananya

peningkatan pelayanan imunisasi balita dan anak sekolahan(Pkm)sebanyak 19 Pkm, dengan realisasi 19 kasus (100 %).

b) Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan. Target terlaksananya peningkatan KIE pencegahan & penanggulangan penyakit menular sebanyak 30 kasus, dengan realisasi 30 kasus (100 %).

c) Peningkatan Survellance Epidermiologi dan Penanggulangan Wabah. Target tertanganinya kasus KLB penyakit dengan cepat di 17 kec, dengan realisasi 17 kecamatan (100 %).

5) Program standarisasi pelayanan kesehatan, dengan kegiatan ;

a) Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan. Target terlaksananya penyusunan ISO Puskesmas sebanyak 1 puskesmas, dengan realisasi 1 puskesmas (100 %).

6) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas / pustu dan jaringannya, dengan kegiatan ;

a) Pembangunan Puskesmas. Target terlaksananya pembangunan puskesmas sebanyak 2 buah, dengan realisasi 2 buah (100 %).

b) Pembangunan Puskesmas Pembantu. Target terlaksananya pembangunan puskesdes dan Pustu sebanyak 5 buah, dengan realisasi 3 buah (60 %). c) Pembangunan Puskesmas Pembantu (DAK). Target terlaksananya

pembangunan puskesdes sebanyak 5 buah, dengan realisasi 5 buah (100 %).

7) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, dengan kegiatan ;

a) Penyusunan kebijakan pengendalian pemcemaran lingkungan dan perusakan lingkungan hidup. Target Tersedianya dokumen Perencanaan Master Plan dan DED RSUD H. Abd Aziz Marabahan sebanyak 1 dokumen, dengan realisasi 100 %.

Selain melaksanakan program dan kegiatan terkait urusan kesehatan, Dinas Kesehatan dalam salah satu program dan kegiatannya juga melaksanakan urusan Keluarga Berencana, khususnya kegiatan penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin dengan target terlaksananya penanganan efek samping kontrasepsi KB sebanyak 20 kasus. telah terealisasi sebanyak 20 kasus (100 %).

Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik (berdasarkan jumlah prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan), Dinas Kesehatan sebesar 99,78 %.

Sedangkan dari segi realisasi anggaran telah direalisasikan anggaran belanja sebesar Rp. 53.106.385.928,- (95,57 %), dari total anggaran yang dialokasikan tahun 2013 sebesar Rp. 55.567.142.122,-,

b. Realisasi Fisik Dan Keuangan Rsud H. Abdul Azis

Kewenangan urusan Kesehatan yang dilaksanakan RSUD H. ABDUL AZIS tahun 2013, dalam hal pelaksanaan kinerja terukur atas program dan kegiatan bertolok ukur pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA RSUD H. ABDUL AZIS Tahun 2013.

Pada tahun 2013, RSUD H. ABDUL AZIS melaksanakan sebanyak 9 Program kerja yang terdiri dari 31 jenis Kegiatan. Adapun capaian program dan kegiatan prioritas RSUD H. ABDUL AZIS antara lain :

1) Program peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata, dengan kegiatan ;

a) Penambahan ruang rawat inap rumah sakit (VVIP, VIP, Kelas I, II dan III) melalui anggaran DAU. Target terlaksananya Pembangunan Gedung Kelas

III dan PONEK sebanyak 2 buah. Realisasi 25%

b) Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit. Target tersedianya bahan logistik untuk pasien sebanyak 28800 pasien, dengan realisasi sebanyak 12.972 pasien (45,04 %)

c) Penambahan ruang rawat inap rumah sakit (VVIP, VIP, Kelas I, II dan III) melalui anggaran DAK. Target terlaksananya Pembangunan Gedung Kelas III dan PONEK sebanyak 2 buah. Realisasi 35%

d) Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit (DAK). Target terlaksananya pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit sebanyak 82 buah, dengan realisasi 0%

2) Program peningkatan mutu pelayanan kesehatan BLUD, dengan kegiatan ;

a) Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan, target terlaksananya peningkatan pelayanan kesehatan melalui RSUD selama 12 bulan. Realisasi fisik selama 9 bulan (75 %).

Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), RSUD H. Abdul Azis hingga bulan Desember 2013 sebesar 51,71 %.

Sedangkan dari segi realisasi anggaran hingga Desember 2013 dari total anggaran yang dialokasikan tahun 2013 sebesar Rp. 21.492.617.810,-, telah terealisasi anggaran belanja sebesar Rp. 12.090.342.254 (61,7 %).

Adapun hasil pelaksanaan kegiatan terkait kinerja Urusan Kesehatan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 2 Data Subtantif

Penyelenggaraan Urusan Wajib Kesehatan Oleh Dinas Kesehatan

No. Data Subtantif Data Indikatif CapaianTotal

1 2 3 4

1. Jumlah tenaga medis &

para medis 1. Jumlah bidan 216

2. Jumlah perawat 141

3. Jumlah dokter umum 26 4. Jumlah dokter gigi 14

2. Jumlah prasarana

kesehatan 1. Jumlah posyandu (aktif) 382

2. Jumlah

poskesdes+polindes 158

3. Jumlah Pustu 65

4. Jumlah puskesmas 19

No. Data Subtantif Data Indikatif CapaianTotal

1 2 3 4

6. Jumlah puskesmas keliling (darat+sungai) 19 7. Jumlah Desa Siaga Aktif 141

3. Pelayanan 1. Jumlah masy yg

memperoleh pelayanan Jamkesda

395 2. Jumlah gizi balita buruk 7 3. Jumlah kasus balita

kurang gizi yg ditangani (berat badan di bawah garis merah)

3.581

4. Jumlah kasus ibu hamil

kurang gizi. 556

5. Jumlah kelahiran 1.365 6. Jumlah kelahiran hidup 4.091 7. Jumlah kelahiran

ditangani tenaga medis 3.947 8. Jumlah KLB penyakit 12

4. Angka Kematian 1. Jumlah kematian ibu 4

2. Jumlah kematian bayi 75 3. Jumlah kematian balita 6 4. Jumlah kematian karena

gizi buruk 3

5. Jumlah kematian karena

KLB 1

Sumber : Dinas Kesehatan

Berdasarkan tabel di atas, dapat digambarkan beberapa capaian pelaksanaan urusan kesehatan yang menjadi kegiatan subtantif Dinas Kesehatan, meliputi :

1) Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Barito Kuala secara berkala dan terus dibenahi dan diperlengkap oleh Dinas Kesehatan Kab. Barito

Kuala termasuk keterediaan tenaga kesehatan. Hal ini sebagai komitmen Pemerintah Daerah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, 2) Jumlah Dokter Umum yang dimiliki sebanyak 26 orang terdiri dari 13 orang

dokter PNS dan 13 orang Dokter PTT, jumlah ini ternyata menurun dari jumlah Dokter pada bulan Januari 2013 yang berjumlah 31 orang dokter. Pengurangan ini terjadi karena ada dokter PTT yang telah habis masa kontrak pada bulan Februari 2013. Sedangkan untuk Dokter Gigi hingga bulan Desember berjumlah 14 orang terdiri dari 1 orang dokter gigi PNS dan 13 orang dokter gigi PTT.

3) Dilihat dari segi persebaran dan pemerataan tenaga kesehatan terutama Dokter Gigi.

a) Dari Dokter Gigi yang dimiliki sebanyak 14 orang ( 1 PNS dan 13 PTT ) hanya tersebar pada 12 Puskesmas dari 19 Puskesmas yang ada di Kab. Barito Kuala, bahkan di Puskesmas Tabunganen terdapat 3 orang Dokter Gigi.

b) Puskesmas yang belum memiliki Dokter Gigi, meliputi : Puskesmas Tamban, Puskesmas Mekarsari, Puskesmas Jelapan, Puskesmas Anjir Pasar, Puskesmas Anjir Muara, Puskesmas Barambai dan Puskesmas Marabahan.

Grafik 3

Jumlah Tenaga Kesehatan di Kab. Barito Kuala Tahun 2013

Sumber : Dinas Kesehatan

4) Untuk keberadaan saran dan prasaran kesehatan hingga bulan Desember, dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 4

Jumlah Prasarana Kesehatan Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013

Sumber : Dinas Kesehatan

5) Penyakit Demam Berdarah tercatat sebanyak 44 orang positif terkena penyakit Demam Berdarah. Dampak terparah adalah terjadinya kejadian luar biasa (KLB) Penyakit Demam Berdarah pada bulan Januari 2013 dengan penderita positif DBD sebanyak 12 orang, yang tersebar di Kec. Wanaraya sebanyak 5 orang penderita, Kec. Tamban sebanyak 2 orang penderita, dan Kec. Marabahan sebanyak 3 orang penderita. Dalam menanggulangi 31 kejadian luar biasa penyakit ini telah dilaksanakan kegiatan Pogging pada titik-titik yang menjadi indikasi sumber penyebab penyakit DBD.

6) Jumlah kematian karena Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Demam Berdarah sebanyak 1 orang di Kecamatan Anjir Muara pada bulan Januari 2013.

7) Pada tahun 2013, tingkat kelahiran di Kabupaten Barito Kuala sebanyak 4.088 kelahiran, dengan rincian sebanyak 4.124 (99,12%) bayi lahir hidup dan 36 (0,87%) bayi lahir mati.

8) Dari 4124 bayi yang lahir hidup sebanyak 3947 ditangani tenaga medis (95,7 %), dan 36 (0,87%) bayi lahir yang ditangani tenaga dukun kampung.

Grafik 7

Jumlah Kasus Ketercukupan Gizi Balita dan Ibu Hamil Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013

Sumber : Dinas Kesehatan

Grafik 8

Angka Kematian Balita dan Ibu Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013

Sumber : Dinas Kesehatan

b. Realisasi Kegiatan Subtantif Urusan Kesehatan Oleh Rsud H. Abdul Azis. Pelaksanaan kegiatan subtantif urusan kesehatan yang menjadi ranah tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Daerah Abdul Azis meliputi ;

Tabel 3 Data Subtantif

Penyelenggaraan Urusan Wajib Kesehatan Oleh RSUD H. Abdul Azis

No. Data Subtantif Data Indikatif CapaianTotal

1 2 3 4

1.

1. Jumlah medis & para medis 1. Jumlah bidan2. Jumlah perawat 2154 3. Jumlah dokter umum 5 4. Jumlah dokter gigi 2 5. Jumlah dokter spesialis 5 6. Jumlah tenaga apoteker 2 2. Pelayanan medik 1. Jumlah pasien rawat inap 1.649

2. Jumlah kunjungan rawat

jalan 4.825

3. Jumlah kunjungan Jumlah masy yg dilayani jamkesmas/jamkesda

895

4. Jumlah anak yg mendapat imunisasi 40 5. Jumlah kasus balita

kurang gizi. 13

6. Jumlah kasus ibu hamil

kurang gizi. 5

Sumber : RSUD H. Abdul Azis

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dicermati beberapa informasi sebagai berikut ;

1) bahwa dari dua data substantif pada urusan kesehatan yang dilaksanakan oleh RSUD H. Abdul Aziz, hanya data indikatif pelayanan mengalami perkembangan yang signifikan. Seperti peningkatan jumlah pasien rawat inap, jumlah kunjungan rawat inap, jumlah kunjungan rawat jalan, jumlah masyarakat yang mendapat layanan Jamkesmas dan Jamkesda, serta pelayanan lainnya.

2) Ketersediaan tenaga dokter yang membantu penanganan di Rumah Sakit H. Abdul Azis dan Klinik Handil Bakti sebanyak 12 orang, yang terdiri dari ;

a) Dokter spesialis mata sebanyak 1 orang b) Dokter spesialis orthopedi sebanyak 1 orang

c) Dokter spesialis tamu untuk penyakit dalam sebanyak 1 orang, d) Dokter spesialis tamu untuk penyakit kebidanan sebanyak 1 orang e) Dokter spesialis tamu untuk penyakit bedah sebanyak 1 orang f) Dokter umum sebanyak 5 orang

g) Dokter gigi sebanyak 2 orang

3) Berdasarkan jenis penyakit yang dialami, penyakit yang paling banyak diderita pasien yang berobat ke RSUD Abdul Azis adalah penyakit dalam dengan 573 pasien, kebidanan dan kandungan 263 pasien dan penyakit anak 233 pasien. 4) Hingga akhir Tahun 2013 jumlah kunjungan rawat inap sebanyak 1649 pasien,

yang terdiri dari ;

a) Rawat inap kebidanan dan kandungan sebanyak 392 pasien b) Rawat inap kelas III sebanyak 678 pasien

c) Rawat inap kelas I dan II sebanyak 405 pasien, dan d) Rawat inap VIP sebanyak 174 pasien

Berdasarkan capaian pemberian pelayanan medik kunjungan rawat inap yang telah dilakukan per triwulan di atas, dapatlah diambil capaian rata-rata jumlah pasien rawat inap perbulannya sebanyak 183,22 orang perbulan atau 6,11 orang perhari.

5) Kasus balita gizi buruk di Kab. Barito Kuala yang ditangani di RSUD H. Abdul Azis Marabahan sebanyak 13 balita.

c. Permasalahan dan Solusi : a). Permasalahan

1. Sebagian besar dari jumlah penduduk Kabupaten Barito Kuala yang tergolong tidak mampu dan berhak mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan gratis sudah diakomodasi belalui Jamkesmas dan Jamkesda , pada kenyataannya ini masih ada keluhan masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta jaminan pelayanan kesehatan bersubsidi (alias gratis).

2. Terkait dengan tujuan MDGS di bidang kesehatan yakni upaya menurunkan kematian ibu/anak, kasus gizi kurang dan penanggulanggan penyakit menular serta perbaikan lingkungan, masih belum maksimal di laksanakan secara lintas sektor dan minimnya alat kesehatan.

b). Solusi

1. Mengusulkan menggalakan peran SKPD yang terkait, mengurus masalah sosial & kesejahteraan masyarakat, lebih di maksimalkan secara terjadual melakukan koordinasi berupa forum komunikasi antar SKPD terkait, sehingga dapat terjadi persamaan cara pandang dalam menyikapi permasalahan kesehatan yang sesuai dengan visi dan misi keberhasilan pemerintah Kabupaten Barito Kuala.

2. Peningkatan Sumberdaya Manusia (SDM) dibidang kesehatan, juga penambahan dan pemanfaatan yang optimal sarana dan prasarana kesehatan sebagai bentuk nyata dari upaya mencapai tujuan MDGs bidang kesehatan.

Dalam dokumen PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA (Halaman 63-72)