• Tidak ada hasil yang ditemukan

208 UMARUDDIN USMAN

Dalam dokumen Vol.15 No.2 April 2014 (Halaman 110-112)

UMARUDDIN USMAN

208 UMARUDDIN USMAN

han desa dalam memfasilitasi pengelolaan pem- bangunan partisipatif; (4) menyediakan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang dipriori-

taskan oleh masyarakat; (5) melembagakan pen-

gelolaan dana bergulir; (6) mendorong terbentuk dan berkembangnya kerjasama antar desa; serta 7) mengembangkan kerjasama antar peman- gku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan pedesaan.

Adapun bentuk kegiatan SPP PNPM adalah memberikan dana pinjaman sebagai tambahan modal kerja bagi kelompok kaum perempuan yang mempunyai pengelolaan dana simpanan dan pengelolaan dana pinjaman. Pelaksanaan Program SPP PNPM diawali dengan MAD (Musyawarah Antar Desa) Sosialisasi. Pada MAD Sosialisasi di- lakukan sosialisasi ketentuan dan persyaratan un- tuk kegiatan SPP PNPM sehingga pelaku-pelaku di tingkat desa memahami adanya kegiatan SPP PNPM dan dapat dimanfaatkan. Setelah dilak-

sanakannya MAD Sosialisasi, dilaksanakan Mus-

des (Musyawarah desa) Sosialisasi agar pelaku di tingkat desa yang terdiri dari TPK (Tim Pengelola Kegiatan) dan TKD (Tim Koordinator Desa) mel- akukan persiapan untuk proses lanjutan. Kemudi- an, dilanjutkan dengan Musyawarah Dusun untuk mengidentiikasi kelompok peserta SPP PNPM, peta sosial dan rumah tangga miskin, serta mengi- dentiikasi kebutuhan pemanfaat.

Musyawarah Desa dan Musyawarah Khusus Perempuan (MKP) dilaksanakan setelah Musya- warah Dusun. Pada MKP akan dilakukan pen- etapan dan penulisan usulan yang didalamnya terdapat sekilas mengenai kondisi kelompok SPP PNPM, gambaran kegiatan dan rencana yang akan dilaksanakan, penulisan usulan, MKP serta daftar calon pemanfaat untuk dana yang diusulkan. Se- lain penetapan dan penulisan usulan, pada MKP juga dilaksanakan veriikasi formulir, penilaian pada kegiatan, dan penilaian kategorisasi kelom- pok oleh pihak Kecamatan (Tim Pengendali, 2007:13).

Pengembangan usaha adalah ”Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang per- tumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha”.

Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian, teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentiikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada im- plementasi dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi/divestasi teknologi, produk, dan lain.

Pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut menjadi produk, komersial dan korporasi. Berikut ini akan dijelaskan tentang tingkatan- tingkatan yang ada pada pengembangan usaha yaitu : Tingkat Produk, Tingkat Komersial, dan Tingkat Korporasi.

Pengertian modal menurut Brigham

(2006:62) “modal ialah jumlah dari utang jang- ka panjang, saham preferen, dan ekuitas saham biasa, atau mungkin pos-pos tersebut plus utang jangka pendek yang dikenakan bunga”. Menurut

Munawir (2001:116) fungsi modal kerja diantara-

nya yaitu:

1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar. 2. Memungkinkan untuk membayar kewajiban-

kewajiban tepat pada waktunya.

3. Menjamin dimilikinya kredit standing perusa- haan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk menghadapi bahaya atau ke- sulitan keuangan yang terjadi.

4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani konsumen.

5. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi yang lebih eisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.

6. Memungkinkan bagi perusahaan untuk mem- berikan syarat kredit yang lebih menguntung- kan bagi pelanggan.

Abdurrachman (1991:518) menyatakan bahwa

pendapatan adalah uang, barang-barang, materi

atau jasa-jasa yang diterima selama satu jangka waktu tertentu, biasanya merupakan hasil dari pemakaian kapital, pemberian jenis-jenis perse- orangan atau kedua-duanya. Pendapatan adalah upah, gaji, sewa tanah, deviden, pembayaran bun-

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 15, No. 2, April 2014 209

ga, pensiun dan gaji tahunan.

Sedangkan pemberdayaan pada dasarnya

merupakan suatu proses yang dijalankan dengan kesadaran dan partisipasi penuh dari para pihak untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat sebagai sumber daya pembangunan agar mampu mengenali permasalahan yang di- hadapi dalam mengembangkan dan menolong diri

menuju keadaan yang lebih baik, mampu meng-

gali dan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia untuk kepentingan diri dan kelompoknya, serta mampu mengeksistensikan diri secara jelas den- gan mendapat manfaat darinya. Pemberdayaan adalah sebuah ”proses menjadi”, bukan ”proses instan”. Sebagai proses, pemberdayaan mempu- nyai tiga tahapan yaitu penyadaran, pengkapasi- tasan, dan pendayaan.

Realisasi proses pemberdayaan dalam pro- gram pengentasan kemiskinan pada PNPM Man- diri perdesaan dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran, pelatihan dan pendampingan oleh fasilitator kelurahan dengan tujuan untuk menin- gkatkan kesadaran, pemahaman dan partisipasi warga masyarakat, sehingga dapat menumbuhkan sikap kemandirian masyarakat dalam mengatasi permasalahannya termasuk pembangunan yang diinginkan.

Penelitian yang dilakukan oleh Bukhari (2009), bahwasanya program PNPM Mandiri Pede- saan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Tanah Luas. Salah satu program PNPM Mandiri Pedesaan tersebut yang sedang berjalan adalah program dana bergulir. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penulis adalah pada peneliti terdahulu lebih terfokus pada kesejahteraan masyarakat, sementara penulis pada pengembangan usaha kelompok perempuan.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

Muliana (2010), Pemberdayaan masyarakat mel-

alui program PNPM Mandiri Pedesaan dalam mengentaskan kemiskinan merupakan suatu pro- gam yang berorientasi pada otonomi masyarakat lokal dimana mereka diberikan ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan bantuan dana simpan pinjam dengan harapan jumlah kemiskinan di Kecama- tan Samudera dapat dikurangi dan masyarakat di kecamatan tersebut manjadi masyarakat yang mandiri. Perbedaan peneliti terdahulu dengan pe-

nulis adalah pada penelitian terdahulu difokuskan pada pengentasan kemiskinan dan penulis pada pengembangan usaha.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di- uraikan, maka hipotesis dalam penelitian ini ada- lah:

H0 : Program SPP PNPM Mandiri Pedesaan tidak

berpengaruh terhadap pengembangan usaha kelompok perempuan.

Ha : Program SPP PNPM Mandiri Pedesaan

berpengaruh terhadap pengembangan usaha kelompok perempuan.

METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah desa yang mempunyai kegiatan SPP dari program PNPM Mandiri Pedesaan yang ada dalam wilayah Kecamatan Meurah Mulia. Adapun jumlah pen- erima dana SPP PNPM Mandiri Pedesaan di Ke- camatan Meurah Mulia adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Jumlah Penerima Dana SPP PNPM Mandiri Pedesaan

NO NAMA GAMPONG Jumlah

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pulo Blang Beuringen Leubok Tuwe Baroh Kuta Bate Blang Reuma Ceubrek Saramaba Jungka Gajah Paya Kambuk Paya Itek 22 18 10 9 11 8 11 13 10 10 Jumlah 122

Sumber : PJOK PNPM Mandiri Pedesaan Kecamatan Meurah Mulia (2013)

Berdasarkan tabel diatas jumlah populasi dari sepuluh desa di Kecamatan Meurah Mulia Kabu- paten Aceh Utara adalah 122 orang.

Sampel dalam penelitian ini penulis menggu- nakan rumus yang disarankan oleh Slovin dalam

Nawawi (2010:53). Jadi jumlah sampel dalam pe-

nelitian ini adalah sebanyak 76 sampel. Adapun rumus Slovin adalah sebagai berikut:

Dalam dokumen Vol.15 No.2 April 2014 (Halaman 110-112)