• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol.15 No.2 April 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Vol.15 No.2 April 2014"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

JOURNAL OF

Economic

Management

& Business

ISSN: 1412-968X Volume 15, Nomor 2, April 2014

Pengaruh Atribut Produk terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Samsung Android di Kota Lhokseumawe

C h a l i r a f i 105

Penggunaan Revised Theory Of Planned Behavior untuk Memprediksi Minat Membayar Zakat

Falahuddin dan Mohd. Heikal 117

Kesediaan Membayar untuk Premi Perlindungan Kesehatan di Kota Banda Aceh

Ikhsan dan Yosi Rizal Irawan 131

Manajemen Pembelajaran Bahasa Indonesia pada SMA Negeri 1 Lhokseumawe, Kota Lhokseumawe

Juni Ahyar 141

Faktor-Faktor yang Memotivasi Wanita untuk Berwirausaha pada Salon Kecantikan di Kota Lhokseumawe

Khairawati 149 Pengaruh Integrasi Pasar terhadap Kinerja Pasar Beras dan Dampaknya pada

Ketahanan Pangan Indonesia

Mirza Tabrani dan Muhammad Adam 157

Kajian Model Pengelolaan Sampah dan SDM Kebersihan di Kota Medan

Sapna Biby 167

Pengaruh Penerimaan Pajak terhadap Kesinambungan Fiskal di Indonesia

Sonny Muhammad Ikhsan Mangkuwinata 183

Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek Nasabah Bank Central Asia Cabang Lhokseumawe

Teuku Edyansyah 193

Analisis Pengaruh Program SPP PNPM Mandiri Pedesaan terhadap Pengembangan Usaha Kelompok Perempuan

Studi Kasus di Kecamatan Meurah Mulia

Umaruddin Usman 205

(2)
(3)

JOURNAL OF

Economic

Management

& Business

ISSN: 1412-968X Volume 15, Nomor 1, April 2014

Pengaruh Atribut Produk terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Samsung Android di Kota Lhokseumawe

C h a l i r a f i 105

Penggunaan Revised Theory Of Planned Behavior untuk Memprediksi Minat Membayar Zakat

Falahuddin dan Mohd. Heikal 117

Kesediaan Membayar untuk Premi Perlindungan Kesehatan di Kota Banda Aceh

Ikhsan dan Yosi Rizal Irawan 131

Manajemen Pembelajaran Bahasa Indonesia pada SMA Negeri 1 Lhokseumawe, Kota Lhokseumawe

Juni Ahyar 141

Faktor-Faktor yang Memotivasi Wanita untuk Berwirausaha pada Salon Kecantikan di Kota Lhokseumawe

Khairawati 149 Pengaruh Integrasi Pasar terhadap Kinerja Pasar Beras dan Dampaknya pada

Ketahanan Pangan Indonesia

Mirza Tabrani dan Muhammad Adam 157

Kajian Model Pengelolaan Sampah dan SDM Kebersihan di Kota Medan

Sapna Biby 167

Pengaruh Penerimaan Pajak terhadap Kesinambungan Fiskal di Indonesia

Sonny Muhammad Ikhsan Mangkuwinata 183

Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek Nasabah Bank Central Asia Cabang Lhokseumawe

Teuku Edyansyah 193

Analisis Pengaruh Program SPP PNPM Mandiri Pedesaan terhadap Pengembangan Usaha Kelompok Perempuan

Studi Kasus di Kecamatan Meurah Mulia

Umaruddin Usman 205

(4)

Diterbitkan Oleh :

Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh Dewan Penasehat/Advisory Board

Rektor Universitas Malikussaleh

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh Ketua Penyunting/ Chief Editor

Wahyuddin

Pengelola Penyunting/Managing Editor Khairil Anwar (Chief)

Iswadi, Anwar Puteh, Ichsan, Ghazali Syamni, Damanhur, Naufal Bachri, Husaini, Yulbahri Penasehat Editorial dan Dewan Redaksi/

Editorial Advisory and Review Board

Prof. A. Hadi Ariin (Unimal), Jullimursyida, Ph.D (Unimal), Adi Aif Zakaria, Ph.D (UI), Zafri Ananto Husodo, Ph.D (UI),

Fachruzzaman (UNIB), Erlina, Ph.D (USU), Muhammad Nasir, Ph.D (USK), Sofyan Syahnur, Ph.D (USK), Tafdil Husni, Ph.D (UNAND),

Jeliteng Pribadi, MA (USK),

Sirkulasi & Secretary :

Kusnandar Zainuddin, Fuadi, Karmila, Ismail Kantor Penyunting/Editorial Ofice

Kampus Bukit Indah P.O. Box. 141 Lhokseumawe Telp. (0645) 7014461 Fax. (0645) 56941 E-mail : emabis@fe-unimal.org - Hompage: www.fe-unimal.org/jurnal/emabis

Jurnal E-Mabis Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh diterbitkan sejak tahun 2000 sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Malikussaleh nomor SK. No.34/UM.H/KP/2000

Jurnal E-Mabis diterbitkan oleh FE Unimal bekerjasama dengan ISEI Lhokseumawe Dekan : Wahyuddin, Pembantu Dekan I : Khairil Anwar, Pembantu Dekan II: Iswadi, Pembantu Dekan III : Anwar Puteh, Pembantu Dekan IV : Ichsan

Jurnal E-Mabis terbit 4 kali setahun pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober.

ISSN : 1412-968X. keputusan terbit 4 kali setahun mulai Edisi Vol.13 Nomor: 1, Januari 2012

E-MABIS

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

(5)

Daftar Isi

Pengaruh Atribut Produk terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Samsung Android di Kota Lhokseumawe

C h a l i r a f i 105

Penggunaan Revised Theory Of Planned Behavior untuk Memprediksi Minat Membayar Zakat

Falahuddin dan Mohd. Heikal 117

Kesediaan Membayar untuk Premi Perlindungan Kesehatan di Kota Banda Aceh

Ikhsan dan Yosi Rizal Irawan 131

Manajemen Pembelajaran Bahasa Indonesia pada SMA Negeri 1 Lhokseumawe, Kota Lhokseumawe

Juni Ahyar 141

Faktor-Faktor yang Memotivasi Wanita untuk Berwirausaha pada Salon Kecantikan di Kota Lhokseumawe

Khairawati 149 Pengaruh Integrasi Pasar terhadap Kinerja Pasar Beras dan Dampaknya pada

Ketahanan Pangan Indonesia

Mirza Tabrani dan Muhammad Adam 157

Kajian Model Pengelolaan Sampah dan SDM Kebersihan di Kota Medan

Sapna Biby 167

Pengaruh Penerimaan Pajak terhadap Kesinambungan Fiskal di Indonesia

Sonny Muhammad Ikhsan Mangkuwinata 183

Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek Nasabah Bank Central Asia Cabang Lhokseumawe

Teuku Edyansyah 193

Analisis Pengaruh Program SPP PNPM Mandiri Pedesaan terhadap Pengembangan Usaha Kelompok Perempuan

Studi Kasus di Kecamatan Meurah Mulia

(6)
(7)

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 15, No. 2, April 2014 105

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP

KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA SAMSUNG

ANDROID DI KOTA LHOKSEUMAWE

JOURNAL OF ECONOMIC MANAGEMENT & BUSINESS Volume 15, Nomor 2, April 2014

ISSN: 1412 – 968X Hal. 105-116

C H A L I R A F I

Dosen pada Fakultas Ekonomi, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe

Product attributes are product’s elements which customers consider important and base their decision on in purchasing the product. Product attributes include price, guarantee and quality. A company is required to be able to create product with certain

quality and to satisfy customers. This research, which is titled inluence of product

attribut toward customers’ satisfaction of Samsung Android users in Lhokseumawe,

aims to ind on out and analyza the inluence of price, guarantee, and quality towards

customers’ satisfaction of Samsung Android users in Lhokseumawe. The hypothesis

in this research is that price, guarantee, and quality inluence Samsung Android cus -tomers’ satisfaction in Lhokseumawe. Result analyses for price, guarantee, and

qual-ity simultaneously inluence customers’ satisfaction signiicantly on 95% conidace level (α =5%); determinasi coeficient (R2) for customers’ satisfaction is 0,548. This

means that price, guarantee, and quality in explaining level variation of customers’

satisfaction is 54,8%, while the rest 45,5% is explained by other factors not include in the model. Result of test t (partially) for customers’ saticfaction show signii

-cant inluence between price, guarantee, and quality towards customers’ satisfaction.

.Variables of guarantee (X2) and quality (X3) are dominan factors that inluence cus -tomers’ satisfaction. In conclution, this research shows that price, guarantee, and

quality have signiicant inluences toward customers’ satisfaction.

(8)

106 C H A l I r A f I

Latar BeLakang

Globalisasi perdagangan dunia mengakibat-kan perubahan yang cepat pada lingkungan bisnis. Salah satu bidang usaha yang merasakan dampak perkembangan ekonomi global adalah sektor jasa telekomunikasi. Perkembangan teknologi teleko-munikasi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi peruhasaan jasa telekomu-nikasi di Indonesia. Salah satu perkembangan teknologi komunikasi adalah perkembangan telekomunikasi seluler. Mobilitas serta mening-katnya kebutuhan masyarakat dalam berkomuni-kasi dimana saja dan kapan saja menjadikan faktor pendorong munculnya teknologi berbasis seluler (Mahe, 2007).

Salah satu perusahaan seluler yang ikut bersa-ing di pasaran adalah PT. Samsung. PT. samsung menghadapi persaingan dengan mulai berkem-bangnya teknologi selular, untuk menghadapi hal ini, PT Samsung mengembangkan beberapa produk salah satunya adalah Samsung android. Persaingan yang semakin ketat dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebab-kan PT. Samsung harus menempatmenyebab-kan orientasi pada kepuasan konsumen sebagai tujuan utama.

Disisi lain dengan memberikan kepuasan yang baik kepada konsumen merupakan sebuah strategi yang sangat penting karena dapat menghasilkan lebih banyak konsumen baru (akibat rekomendasi dari konsumen lama), lebih sedikit kehilangan konsumen. Selain itu jaminan akan produk yang ditawarkan perusahaan juga perlu diperhatikan, karena jaminan memberikan suatu keyakinan dan kepercayaan di benak konsumen, bahwa memiliki hubungan erat dengan konsumen, karena kualitas memberikan suatu dorongan kepada konsumen untuk menjalin ikatan dengan perusahaan. Den-gan demikian, perusahaan dapat memahami apa keinginan dan kebutuhan konsumen yang akhirn-ya akan berdampak terhadap perilaku konsumen. Perilaku konsumen yang demikian menunjukan orientasi konsumen terhadap kepuasan. Kepuasan merupakan hasil yang dirasakan kembali dari kin-erja perusahaan yang memenuhi harapan mereka. Konsumen yang puas akan setia lebih lama dan memberikan komentar yang baik tentang produk

dan perusahaannya.

Sebagai perusahaan PT Samsung berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menciptakan nilai lebih pada konsumen maka perlu diperha-tikan atribut produk yang diberikan kepada kon-sumen. Pada saat ini, konsumen dalam mengambil keputusan untuk mengkonsumsi jasa mempunyai pertimbangan tersendiri mengenai atribut produk. Atribut produk meliputi harga, jaminan, dan kual-itas yang terdapat produk tersebut. Perusahaan harus mampu menciptakan atribut produk yang bernilai lebih dari pesaing. Semakin besar nilai yang terkandung pada atribut produk, maka ke-mungkinan besar konsumen juga akan semakin puas.

PT Samsung harus mampu memberikan atribut produk yang bagus, maka perusahaan tidak perlu takut akan kehilangan konsumen, karena konsumen puas dengan produk yng didapatkan-nya, sehingga secara otomatis akan menimbulkan loyalitas konsumen terhadap produk. Hal ini pent-ing sekali untuk dilakukan perusahaan mengin-gat bahwa konsumen akan melakukan pembelian ulang apabila kinerja dari jasa tersebut mampu memberikan sesuai dengan harapan mereka. Apa-bila kinerja yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan, maka konsumen akan merasa tidak puas sehingga mereka tidak akan melakukan pembel-ian kembali atas produk yang akan di keluarkan di kemudian hari, bahkan kemungkinan akan mem-berikan dampak negatif terhadap perusahaan.

Dengan memperhatikan berbagai fenomena dan hasil studi empiris yang telah di uraikan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan pe-nelitian mengenai sejauh atribut-atribut produk Samsung Android dapat mempengaruhi kepuasan konsumen pengguna produk Samsung Android yang di keluarkan perusahaan Samsung.

tInJaUan teOrItIS atribut Produk

(9)

pe-Journal Of Economic Management & Business - Vol. 15, No. 2, April 2014 107

masaran produknya untuk mengkomunikasikan variabel produk yang sesuai di mata konsumen, sehingga akan menimbulkan persepsi tertentu pada konsumen yang mengkonsumsi produk tersebut, yang diinginkan oleh produsen dan sesuai dengan yang diharapkan konsumen. Salah satu keputusan variabel produk yang penting adalah keputusan mengenai atribut produk, yaitu kualitas produk (product quality), itur produk (product features), dan desain (design) (Kotler dan Amstrong,2001;347).

Deinisi Atribut produk menurut Tjiptono (2002:103) Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pem-belian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan dan sebagainya. Atribut-atribut produk tersebut sangat berpen-garuh terhadap reaksi pelanggan akan suatu produk. Atribut produk merupakan salah satu fak-tor produk yang menentukan tinggi rendahnya nilai dari suatu produk yang dirancang oleh pe-rusahaan.

Sementara itu Stores (Kaplan dan Norton, 1996:78), menyatakan bahwa “product attributes for its consumer value propositions: price, fash-ion, and quality”, yang artinya atribut produk da-pat mengidentiikasikan tiga tujuan sebagai atribut utama untuk proposisi nilai pelanggan, yaitu har-ga, model atau desain, dan mutu atau kualitas. Atribut produk antara satu jenis produk dengan jenis produk lainnya mungkin akan berbeda, ka-rena atribut produk juga dapat memberikan suatu ciri tertentu dari suatu produk.

Dengan adanya atribut yang melekat pada suatu produk yang digunakan konsumen untuk menilai dan mengukur kesesuaian karakteristik produk dengan kebutuhan dan keinginan. Bagi perusahaan dengan mengetahui atribut–atribut apa saja yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian maka dapat ditentukan strategi untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk agar lebih memuaskan konsumen.

Suatu produk harus memiliki atribut yang mendukungnya, contohnya adalah harga yang ber-fungsi sebagai harga beli yang berlaku bagi kon-sumen. Berikut ini adalah atribut yang harus ada dalam suatu produk, yaitu :

a. Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2003) harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah ini yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang dimiliki dengan menggunakan produk atau jasa.

b. Merek

Merek adalah semua nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari semua yang dimaksudkan untuk mengidentiikasi produk dari satu penjual untuk membedakannya dengan produk pesaing.

c. Kemasan

Kemasan adalah pembungkus luar produk yang berfungsi untuk melindungi produk, memu-dahkan konsumen dalam memakainya, menaikan citra produk atau bahkan sekaligus dapat dijadi-kan alat promosi ketika produk yang dilempardijadi-kan ke pasaran. Dengan menciptakan bentuk kemasan yang menarik berguna untuk meyakinkan kon-sumen tentang keunggulan produk tersebut. d. Kualitas

Kualitas merupakan salah satu atribut produk yang paling penting di mata konsumen. Kon-sumen akan berusaha mencari produk yang pal-ing berkualitas tpal-inggi, karena menyangkut kepua-san konsumen. Oleh karena itu suatu perusahaan harus memperhatikan kualitas produk yang akan diluncurkan kepasaran.

e. Ukuran

Ukuran suatu produk mempunyai hubungan yang erat dengan kebiasaan membeli jumlah ke-butuhan konsumen. Ini berati keke-butuhan antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lain-nya berbeda–beda, sehingga perlu menyediakan produk dengan berbagai macam ukuran. Hal ini bertujuan agar konsumen dapat menyesuaikan antara kebutuhannya dengan ukuran produk yang ada.

kepuasan Pelanggan

(10)

menyada-108 C H A l I r A f I

ri pentingnya kepuasan pelanggan. Jika pelanggan tidak puas ia akan menghentikan transaksinya. Se-mua upaya yang dilakukan untuk mencapai mutu dan memberikan pelayanan yang unggul tidak ada artinya sama sekali jika tidak berusaha untuk me-muaskan pelanggan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2003) kepua-san adalah tingkat perasaan setelah membanding-kan kinerja atau hasil yang dia rasamembanding-kan dibanding-kan dengan harapannya. Kepuasan pelanggan sesudah pembelian tergantung penawaran yang dibandingkan dengan harapannya”. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Kalau kinerja le-bih kecil dari harapan, pelanggan akan kecewa.

Kalau kinerja sesuai harapan pelanggan akan puas. Kalau kinerja melebihi harapan pelanggan sangat puas, pelanggan akan senang atau gembira. Untuk perusahaan yang berwawasan pelanggan, kepuasan pelanggan adalah sasaran sekaligus kiat pemasaran dengan langkah-langkah :

1. Perusahaan dapat menurunkan harga atau meningkatkan pelayanan.

2. Perusahaan dapat memperbaiki produksinya melalui penelitian dan pengembangan.

3. Perusahaan dapat mengeluarkan lebih banyak dana untuk meningkatkan kepuasan kon-sumen.

Kepuasan pelanggan adalah persepsi pelang-gan bahwa harapannya terpenuhi atau terlampaui (Gefen, 2002). Pelanggan yang puas akan men-gulangi pembelian, membeli lebih banyak dan membeli lebih sering sepanjang waktu. Kotler dan Amstrong (2003) menyatakan bahwa “Ke-puasan adalah tingkat perasasan seseorang setelah membandingkan kinerja produk atau hasil yang ia rasakan dengan harapannya. Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan (perceived performance) dan hara-pan (expectations). Jika kinerja dibawah harapan, pelanggan akan tidak puas. Kalau kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas. Apabila ki-nerja melampaui harapan,pelanggan akan sangat puas, senang, atau bahagia”.

Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) menjadi salah satu unsur penting yang harus diper-hatikan. Sebab kepuasan pelanggan telah menjadi

ukuran agar pelanggan tetap mau menjadi mitra dalam mengembangkan bisnisnya dan menjadi benteng dalam menenangkan persaingan. Kepua-san pelanggan dapat menjadikan pelanggan setia (loyal) terhadap perusahaan. Di dalam mencapai kepuasan pelanggan tersebut, kualitas pelayanan (sikap, perhatian dan tindakan) menjadi kunci utama yang harus dikedepankan oleh perusahaan.

Salah satu cara utama yang dipakai oleh pe-rusahaan jasa dalam membedakan dirinya sendiri adalah dengan memberikan kualitas pelayanan yang lebih tinggi secara konsisten daripada yang dilakukan pesaing. Menurut Kotler dan Amstrong (2003), bahwa “membuat pelanggan tetap ber-tahan mungkin merupakan ukuran terbaik untuk kualitas dan kemampuan perusahaan jasa untuk mempertahankan pelanggannya tergantung pada seberapa konsisten perusahaan menyampaikan nilai kepada pelanggan”.

Layanan kebaikan pelanggan dan program mempertahankan keefektifan pelanggan, dapat dilakukan hanya oleh orang yang berkompeten dan mampu. Layanan perusahaan haruslah se-profesional orang yang memberikannya. Jika pe-rusahaan ingin tampak baik dimata orang, maka harus memperkerjakan orang yang baik pula. Selanjutnya karyawan tersebut harus dilatih agar memberikan hasil terbaik dalam layanan dan pro-gram mempertahankan pelanggan. Perusahaan se-baiknya memberikan penghargaan kepada setiap keryawan, karena karyawanlah yang berhadapan langsung dengan pelanggan.

Perusahaan seharusnya menyediakan peng-hargaan materi maupun psikologis secara intensif bagi stafnya. Kemudian perusahaan juga sebai-knya memberikan penghargaan kepada pelanggan yang berperilaku baik. Memberi perhatian kepada pelanggan akan menjadikan mereka bertahan dan akan memberi rujukan kepada orang lain.

(11)

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 15, No. 2, April 2014 109

Mengukur kepuasan Pelanggan

Tidak ada satu pun ukuran tunggal terbaik mengenai kepuasan pelanggan yang disepakati secara universal. Meskipun, demikian di tengah beragamnya cara mengukur kepuasan pelanggan Tjiptono (2006), menyatakan bahwa terdapat ke-samaan paling tidak dalam 6 (enam) konsep ini mengenai objek pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu :

1. Kepuasan Pelanggan Keseluruhan (Overall Satisfaction)

Cara yang paling sederhana untuk mengukur kepuasan pelanggan adalah langsung

menanyakan kepada pelanggan seberapa puas mereka dengan produk atau jasa spesiik tertentu. Biasanya ada dua bagian dalam proses penguku-rannya, yaitu : a) mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan bersangkutan, dan b) menilai dan membanding-kannya dengan tingkat kepuasan pelanggan kes-eluruhan terhadap produk atau jasa para pesaing. 2. Dimensi Kepuasan Pelanggan

Berbagai penelitian memilah kepuasan pelang-gan ke dalam komponen-komponennya. Umumn-ya, proses semacam ini terdiri atas empat langkah, yaitu: a) mengidentiikasikan dimensi-dimensi kunci kepuasan pelanggan, b) meminta pelanggan menilai produk atau jasa perusahaan berdasarkan item-item spesiik, seperti kecepatan layanan, fasilitas layanan, atau keramahan staf layanan pelanggan, c) meminta pelanggan menilai produk atau jasa pesaing berdasarkan item-item spesiik yang sama, dan d) meminta para pelanggan un-tuk menenun-tukan dimensi-dimensi yang menurut mereka paling penting dalam menilai kepuasan pelanggan secara keseluruhan.

3. Konirmasi Harapan (Conirmation of Expec-tations)

Dalam konsep ini, kepuasan tidak diukur lang-sung, namun disimpulkan berdasarkan kesesua-ian/ketidaksesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual produk perusahaan pada sejumlah atribut atau dimensi penting.

4. Minat Pembelian Ulang (Repurchase Intent) Kepuasan pelanggan diukur secara behavioral dengan jalan menanyakan apakah pelanggan akan menggunakan jasa perusahaan lagi.

5. Kesediaan Untuk Merekomendasi (

Willing-ness to Recommend)

Dalam kasus produk yang pembelian ulangn-ya relatif lama atau bahkan hanulangn-ya terjadi satu kali pembelian (seperti pembelian mobil, broker ru-mah, asuransi jiwa, tur keliling dunia, dan seba-gainya), kesediaan pelanggan untuk merekomen-dasikan produk kepada teman atau keluarganya menjadi ukuran yang penting untuk dianalisis dan ditindaklajuti.

6. Ketidakpuasan Pelanggan (Customer Dissatis-faction)

Beberapa macam aspek yang sering ditelaah guna mengetahui ketidakpuasan pelanggan, meli-puti : a) complain, b) retur atau pengembalian produk, c) biaya garansi, d) product recall (penari-kan kembali produk dari pasar ), e) gethok tular negatif, dan f) defections (konsumen yang beralih ke pesaing).

MetODe PeneLItIan

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sam-pel dilakukan dengan menggunakan metode ac-cidental sampling yaitu pemilihan sampel non probabilitas atas dasar kebetulan responden yang memakai produk yang sama pada saat penelitian berlangsung. Pada teknik ini tidak semua individu dalam populasi diberi peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Tetapi hanya kemudahan yang dijumpainya sampel sesuai dengan karak-teristik tertentu (Hadi, 2000). Sampel penelitian sebanyak 113 sampel. Selanjutnya setelah be-sar sampel diketahui langkah selanjutnya adalah dengan membagikan kuisioner kepada responden yang kebetulan dijumpai di tempat penelitian se-banyak besar sampel. Sampel diambil selama bu-lan Februari dan Maret 2014.

Identiikasi dan Deinisi Operasional Variabel Berdasarkan permasalahan yang telah diru-muskan dan hipotesis penelitian, maka variabel-variabel yang akan di uji dalam penelitian ini ada-lah:

1. Variabel bebas (independent variable): a. Harga (X1) yaitu: sejumlah uang yang

dikeluarkan oleh konsumen untuk dapat menggunakan Samsung Android.

(12)

110 C H A l I r A f I

produk yang ditawarkan kepada konsumen, jaminan dapat berupa kualitas maupun ke-handalan.

c. Kualitas (X4) yaitu: kemampuan produk yang digunakan oleh pengguna dalam hal ini mutu dari Produk Samsung Android. 2. Variabel terikat (dependent variable):

Kepuasan konsumen (Y) yaitu tingkat perasa-an seseorperasa-ang konsumen setelah memakai pro-duk Samsung Android dan membandingkan kinerja produk tersebut dengan harapannya

Model analisis Data

Model analisis data yang digunakan untuk menganalisis hipotesis adalah model regresi linier berganda. Analisis regresi linear berganda dapat digunakan untuk mengukur atau mengetahui, apakah variabel atribut produk yang terdiri dari: merek, harga, desain, jaminan, dan faktor kuali-tas merupakan variabel bebas yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pelanggan pengguna Samsung Android sebagai varibel terikat. Dengan demikian formulasi model analisis dalam peneli-tian dirumuskan (Koutsoyiannis, 1981) sebagai berikut:

e = Variabel yang tidak terungkap (error term) β1, β2, β3 = adalah koeisien regresi

HaSIL PeneLItIan Hasil regresi Linier Berganda

Berikut ini akan dijelaskan hasil pengolahan

data mengenai pengaruh atribut produk terhadap kepuasan konsumen pengguna Samsung Android yang diperoleh dengan melihat arah dan besaran nilai koeisien pada masing-masing variabel pe-nelitian. Untuk lebih lengkapnya disajikan pada Tabel 1 di bawah.

Hasil Uji Simultan

Untuk menguji pengaruh variabel atribut produk yang terdiri dari harga, jaminan dan kuali-tas terhadap kepuasan konsumen secara simultan (serempak) dapat dihasilkan perhitungan dalam model summary, khususnya angka R squares yang ditunjukkan Tabel 1.

Dari hasil regresi yang terlihat pada Tabel 1, koeisien determinasi (R2) yang diperoleh dari pengaruh atribut produk yaitu berupa harga (X1), jaminan (X2), dan kualitas (X3), dianggap tetap maka diperkirakan kepuasan konsumen (Y) ada-lah sebesar 0,740. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh atribut produk berupa harga (X1), jami-nan (X2), dan kualitas (X3), dianggap tetap maka diperkirakan Kepuasan konsumen (Y) adalah sebesar 74%. Artinya atribut produk memberikan sumbangan efektif sebesar 74% dalam memben-tuk Kepuasan konsumen, sedangkan sisanya 26% (1 – 0,74 = 0,26 atau 26%) dipengaruhi oleh faktor lain seperti kenyamanan, dan kemudahan untuk mendapatkan produk tersebut, pelayanan pasca jual yang tidak diteliti dalam penelitian ini (di luar model ini).

Berdasarkan perhitungan signiikansi sebesar 0,000 < 0,05 ini menunjukkan bahwa menerima Ha dan menolak Ho, artinya ada hubungan linier antara atribut produk yang terdiri dari harga, ja-minan dan kualitas terhadap kepuasan konsumen. Hasil pengujian hipotesis secara serempak da-pat dilihat pada Tabel 2.

Hipotesis menyatakan;

Ho : b1, b2, b3 = 0, Atribut produk (Harga,

Ja-tabel 1

Nilai Koeisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Squares Adjusted

R Squares

Std. Error of the Estimate

1 .740 .548 .536 104.833

(13)

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 15, No. 2, April 2014 111

minan dan Kualitas) secara serempak tidak berpengaruh terhadap kepuasan penguna Sam-sung Android di Kota Lhokseumawe.

Ho : b1, b2, b3 ≠ 0, Atribut produk (Harga, Ja-minan dan Kualitas) secara serempak berpen-garuh terhadap kepuasan penguna Samsung Android di Kota Lhokseumawe.

Pengujian dapat dilakukan sebagai berikut:

Membandingkan besarnya angka F hitung dengan F tabel

Menghitung nilai F hitung dengan SPSS di da-pat sebesar 45,719.

Menghitung F tabel dengan ketentuan taraf signiikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) den-gan ketentuan numerator, jumlah variabel – 1 atau 4 – 1; dan dunumerator, jumlah kasus – 4 atau 117 – 4 = 113. Dengan ketentuan tersebut diperoleh angka F tabel sebesar 2,68.

Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai beri-kut:

Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak.

Jadi keputusannya:

Dari hasil perhitungan didapatkan angka F hi-tung sebesar 45,719 > F tabel 2,68, sehingga Ho ditolak dan menerima H1, artinya ada hubungan linier yang sifatnya positif antara atribut produk yang terdiri dari harga, jaminan dan kualitas den-gan kepuasan konsumen. Denden-gan demikian model regresi di atas sudah layak dan benar. Kesimpu-lannya ialah atribut produk yang terdiri dari harga, jaminan dan kualitas secara simultan mempen-garuhi kepuasan pengguna Samsung Android di kota Lhokseumawe. Besarnya pengaruh adalah 54,8%. Besarnya pengaruh variabel lain di luar

model tersebut dihitung dengan rumus 1 – R2 atau 1 – 0,548 =0,452 atau 45,2%.

Membandingkan angka taraf signiikansi (Sig) hasil perhitungan dengan taraf signiikansi 0,05 (5%)

Membandingkan besarnya angka signiikansi (sig) hitung dengan taraf signiikansi 0,05.

Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai beri-kut:

Jika sig hitung > 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Jadi keputusannya:

Berdasarkan perhitungan angka signiikansi 0,000 < 0,05. Ho di tolak dan menerima H1. Art-inya ada hubungan linier yang signiikan antara atribut produk yang terdiri dari harga, jaminan dan kualitas terhadap kepuasan konsumen.

Hasil Uji Parsial

Pengaruh atribut Produk terhadap kepuasan konsumen

Berikut ini akan dijelaskan hasil pengolahan data mengenai pengaruh atribut produk terhadap kepuasan konsumen yang diperoleh dengan meli-hat arah dan besaran nilai koeisien pada masing-masing variabel penelitian. Untuk lebih lengka-pnya disajikan pada Tabel 3 di bawah.

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh persa-maan regresi sebagai berikut:

Y = 3,978 + 0,188X1 + 0,348X2 + 0,274X3 + e

Hasil pengujian memperoleh nilai konstanta sebesar 3,978, menunjukkan bahwa apabila harga (X1), jaminan (X2), kualitas (X3), dianggap tetap maka diperkirakan kepuasan konsumen (pada

hi-tabel 2 Hasil Uji Simultan

Model Sum of Squares df Mean

Square F Sig.

1 Regression 150,737 3 50,246 45,719 0,000

Residual 124,187 113 1,099

Total 274,293 116

a. Predictors: (Constant), Harga (X1), Jaminan (X2) dan Kualitas (X3) b. Dependent Variable: Kepuasan konsumen (Y)

(14)

112 C H A l I r A f I

potesis ini sebagai variabel independen atau dalam hal ini dilambangkan dengan Y) akan meningkat sebesar 3,978. Nilai koeisien regresi harga (X1) sebesar 0,188, dengan tanda positif artinya kon-sumen sudah merasa puas dengan harga (X1) yang ditawarkan perusahaan sekarang. Jadi kondisi harga yang sekarang mampu memberikan kontri-busi positif terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,188. Begitu juga halnya dengan nilai koeisien regresi jaminan (X2), dan kualitas (X3), bertanda positif ini menunjukkan bahwa setiap variabel in-dependen (X2, dan X3) meningkat, maka kepuasan konsumen juga akan meningkat.

Hubungan antara Harga dengan kepuasan konsumen

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara harga dengan kepuasan konsumen, dapat dilakukan dengan langkah-langkah analisis seba-gai berikut:

1. Menentukan hipotesis

Ho : Tidak ada hubungan linier antara harga dengan kepuasan konsumen.

H1 : Ada hubungan linier antara harga dengan kepuasan konsumen.

2. Menghitung besarnya angka t hitung

Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t hi-tung sebesar 3,534.

3. Menghitung besarnya t tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

Taraf signiikansi 0,05% dan dk = n – 3 atau 117 – 3 = 114. Dari ketentuan tersebut diper-oleh angka t tabel sebesar 1,96.

4. Menentukan kriteria

Kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut: Jika t hitung > t tabel, maka Ho di tolak dan menerima H1

Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan menolak H1

5. Membuat keputusan

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh ang-ka t hitung sebesar 3,534, sehingga Ho ditolak dan menerima H1. Artinya ada hubungan linier antara harga dengan kepuasan konsumen. Be-sarnya pengaruh harga terhadap kepuasan kon-sumen yaitu 0,188 atau 18,8%.

Hubungan antara Jaminan dengan kepuasan konsumen

Menentukan hipotesis

Ho : Tidak ada hubungan linier antara jaminan dengan kepuasan konsumen.

H1 : Ada hubungan linier antara jaminan dengan kepuasan konsumen.

Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t hi-tung sebesar 5,894. Nilai t tabel sebesar 1,69.

Dari hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t hitung sebesar 5,894, sehingga Ho ditolak dan menerima H1. Artinya ada hubungan linier antara jaminan dengan kepuasan konsumen. Besarnya pengaruh jaminan terhadap kepuasan konsumen yaitu 0,348 atau 34,8%.

Hubungan antara kualitas dengan kepuasan konsumen

Menentukan hipotesis

Ho : Tidak ada hubungan linier antara kualitas dengan kepuasan konsumen.

H1 : Ada hubungan linier antara kualitas dengan kepuasan konsumen.

Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t hi-tung sebesar 3,694. Nilai t tabel sebesar 1,69.

tabel 3 Hasil Uji Parsial

Model

Unstandardized Coeficients Standardized Coeficients

T Sig

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,978 1,305 3,048 0,003

Harga (X1) 0,188 0,053 0,237 3,534 0,001

Jaminan (X2) 0,348 0,059 0,446 5,894 0,000

Kualitas (X3) 0,274 0,074 0,271 3,694 0,000

(15)

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 15, No. 2, April 2014 113

Dari hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t hitung sebesar 3,694, sehingga Ho ditolak dan menerima H1. Artinya ada hubungan linier antara kualitas dengan kepuasan konsumen. Besarnta pengaruh jaminan terhadap kepuasan konsumen yaitu 0,274 atau 27,4%.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat diketahui bahwa variabel dari atribut produk yang mempunyai pengaruh terbesar terhadap kepuasan konsumen adalah jaminan karena mempunyai nilai koeisien regresi sebesar 0,348. Sedangkan pengaruh terbesar kedua adalah kualitas sebesar 0,274 dan kemudian harga sebesar 0,188.

keSIMPULan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diper-oleh dan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, maka mengharuskan peneliti untuk memberi-kan sarannya, dengan memperhatimemberi-kan hal-hal se-bagai berikut:

Variabel atribut produk yang terdiri dari harga, jaminan dan kualitas berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna Samsung Android. Artinya, ketiga nlai atribut produk tersebut mampu mem-berikan kepuasan bagi konsumen. Nilai bagi kon-sumen ini dapat diciptakan melalui atribut produk dapat menjadikan unsur-unsur stimuli bagi peru-sahaan untuk mempengaruhi konsumen dalam pembelian. Jika pembelian atribut produk yang ditawarkan perusahaan, mampu memberikan nilai lebih dalam memenuhi kebutuhan konsumen, maka akan memberikan dampak positif yaitu konsumen akan merasa puas dengan penggunaan produk yang di tawarkan. Jika konsumen merasa puas, maka di masa datang akan terjadi pembelian ulang oleh konsumen, bahkan konsumen tersebut akan memberikan informasi positif kepada orang lain mengenai produk yang digunakannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa vari-abel yang berpengaruh dominan adalah jaminan produk, maka bagi pihak PT. Samsung dapat memperhatikan kelangsungan produknya, artinya setelah konsumen membeli produk tersebut pe-rusahaan harus memberikan layanan purna jual yang baik, kualitas suara yang bagus, itur yang ditawarkan juga dapat langsung dipergunakan. Ja-minan yang diberikan harus sesuai dengan iklan

yang disampaikan kepada konsumen. Karena kepuasan juga sangat tergantung kepada jaminan produk yang diterima konsumen. Biasanya kon-sumen menganggap jaminan merupakan suatu bentuk bahwa produk tersebut berkualitas.

Ini membuktikan bahwa kepuasan konsumen harus diutamakan oleh perusahaan, karena jika konsumen tidak puas maka mereka akan berpin-dah kepada produk lain, dan tidak hanya itu saja. Akan tetapi ketika konsumen merasa puas maka konsumen akan mengiklankan produk tersebut kepada calon konsumen lain, dan ini menjadi ke-untungan bagi perusahaan.

Saran

Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa vari-abel atribut produk berpengaruh terhadap kepua-san. Ini hendaknya menjadi motivasi atau modal baru bagi perusahaan untuk menciptakan kepua-san bagi konsumen dengan memberikan harga yang kompetitif, jaminan layanan yang baik, kual-itas jasa yang bagus. Jika semua ini dapat diberi-kan perusahaan kepada konsumen, dapat dipasti-kan bahwa konsumen adipasti-kan loyal terhadap produk tersebut.

(16)

114 C H A l I r A f I

reFerenSI

Arikunto, Suharsimi. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.” PT Rineka Cipta, Jakarta, 1998.

Asakdiyah, S, “Analisis Hubungan Antara Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan Dalam Pem-bentukan Intensi Pembelian Konsumen Matahari Group Di Daerah Istimewa Yogyakarta”, Jurnal Akuntansi dan Manajemen, No. 2 Vol. VVI, hal. 129-140, 2005.

Assael, Serkan and Ozer, Ghokan, “The Analysis of Antecedent of Customer Loyalty in the Turkish Mobile Telecommunication Market,. European Journal of Marketing, Vol.39 No. 1, hal. 16-28, 2004.

Azwar, S, “Metodologi Penelitian,” Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2000

, “Penelitian Bisnis.” PT Rajawali Press, Jakarta, 2000.

Bloemer, dan Ruyter, Investigating Drivers of Bank Loyalty : The Complex Relationship Between Image, Service Quality and Satisfaction”, International Journal of Bank Marketing, Vol.16, No.7, hal. 280, 1997.

Dharmmesta, Basu Swastha, “Manajemen Pemasaran”, BPFE UGM, Yogyakarta, 1999

Ellitan, Lena, “Membangun Loyalitas melalui Costumer Satisfaction dan Costumer Orientde”, Kom-pak, 1999.

Fauzan, M. Noor dan Gunarsih, Tri. “Pengaruh Atribut Produk Dan Minat Konsumen Terhadap Loya-litas Konsumen (Studi Kasus pada Produk AJB Bumiputera 1912).” Thesis, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah, Surakarta, 2010.

Gefen, David. ”Customer Loyalty in E-Commerce, ”Journal of the Association for Information Sys-tems.” Volume 3, Number 2, pp. 178-190, 2002.

Ghozali, H, Imam. “Analisis Multivariat dengan Program SPSS.” Badan Penerbit Universitas Dipe-nogoro, Semarang, 2007.

Grifin, Hill. “Customer Loyalty, How to Earn it How to Keep it.” Books An Imprint of The Free Press, Loxington, 1995.

Hadi, S, “Metodologi Research”, Jilid I, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2000

Irawan, Handy. “10 Prinsip Kepuasan Pelanggan.” PT Elex Media Computindo. Jakarta, 2003.

Jones, Thomas, and W. Earl Sasser, Jr., “Marketing, Second edition, United States of America : Mc. Grow Hill Inc, 1994.

Kartajaya, Hermawan. “Marketing Plus 2000: Siasat Memenangkan Persaingan Global.” PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.

(17)

Tel-Journal Of Economic Management & Business - Vol. 15, No. 2, April 2014 115

ecommunications Systems Delivery.” HUT Industrial Management and Work and Organizational Psychology, Report No 21, 2002.

Kotler, Philip, dan Armstrong, Gary. “Dasar-dasar Pemasaran” Jilid 1, Alih Bahasa: Alexander Sindoro, Indeks, Jakarta, 2003.

Kotler, Philip, dan Kevin, Lang Keller. “Manajemen Pemasaran.” Edisi Milenium, Alih Bahasa: Hendra Teguh, Prenhallindo, Jakarta, 2009.

Kotler, Philip. “Manajemen Pemasaran.” Edisi kesebelas. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2000.

Koutsoyiannis, A. “Theory Of Econometrics.” Second edition, The Macmillan Press, London, 1981.

Lee, Jonathan; Lee, Janghyuk; Feick, Lawrence. ”The Impact of Switching Costs on the Customer Satisfaction-Loyalty Link: Mobile Phone Service in France,” Journal of Services Marketing, Vol. 15, No. 1, hal. 66-79, 2001.

Manurung, Dinarti, “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Merek pada Pengguna Kartu Prabayar Simpati”, Skripsi, Tidak Dipulikasikan, Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara, 2009.

Marhayanie dan Sihite, Eka Laniasti. “Pengaruh Atribut Produk terhadap Sikap Konsumen pada Green Product Cosmetics (Studi Kasus pada Puri Ayu Martha Tilaar Sun Plaza Medan). Jurnal Manajemen Bisnis Vol. 1 No. 1, Januari 2008 hal. 10-17, 2008.

McDaugall, Gordon H.G. dan Terrace J. Levesque. ”Customer Satisfaction With Services: Putting Per-ceived Value Into The Equation. Journal Of Service Marketing. Vol. 14 No. 5. hal. 392-410, 2000.

Mowen, C. Mowen, Michael Minor. “Perilaku Konsumen.” Alih Bahasa: Dwi Kartini Yahya, Erlangga, Jakarta, 2002.

Nazir, Moh. “Metode Penelitian.” Ghalia Indonesia, Jakarta, 1999.

Oliver, RL, “A Cognitive Model of The Antecedents and Consequences of Satisfaction Decisions”, Journal of Marketing Research,, Vol. 17, No.4, hal. 460-469, Nopember, 1997

Olson, Peter, “Consumer Behavior and Marketing Strategy”, Third Edition, Richard D. Irwan Inc, Bos-ton, 1993

Pramesti, Getut. “Aplikasi SPSS 15.0 dalam Model Linier Statistika”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2007

Puspita, Bayu. “Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kebab Turki Baba Rai Di Yogyakarta.”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, UII Yogyakarta, 2007.

(18)

116 C H A l I r A f I

Ribhan, “Faktor-faktor tang mempengaruhi Brand Swiching pada pengguna SIM Card di Fakultas Ekonomi Lampung”, Jurnal Bisnis dan manajemen, vol 3 no. 1, September 2006

Santoso, Singgih, “Mengolah Data Statistik Secara Profesional, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002.

Selnes, Fred, “An Examination the Effect of Product Performance on Brand Reputation Satistication and Loyality”, Europen of Journal Marketing, Vol. 27, No. 9, hal. 19 – 35, 1993.

Singarimbun, Masri dan Effendi Sofyan, “Metode Penelitian Survai”. LP3ES, Jakarta, 1995.

Sivadas, Eugene; Baker-Prewitt, Jamie L. ”An examination of the relationship between service quality, customer satisfaction, and store loyalty”, International Journal of Retail & Distribution Manage-ment, Vol. 28 . No. 2, hal. 181-194, 2000.

Sugiyono, “Statistika untuk Penelitian”, Penerbit Alfabeta, Banudng, 2006

Sunarto, “Prinsip-prinsip Pemasaran”. Edisi kedua. Amus, Yogyakarta, 2004.

Teguh, Muhammad. “Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi.”, Raja Graindo Persada, Jakarta, 2005.

Tjiptono, Fandy. “Manajemen Jasa.” Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005.

Tjiptono, Fandy; dan Chandra, Gregorius. “Service, Quality, Satisfaction”, Penerbit Andi Yogyakarta, 2002.

Utami, C. Whidya. “Manajemen Retail: Strategi dan Implementasi Retail Modern” Penerbit PT Sa-lemba Empat, Jakarta, 2006.

Wellington, Patricia. “Kaizen: Strategies for Customer Care (Kepedulian Pada Pelanggan).” Penerbit Interaksana, Batam, 1998.

Wijayanti, Ari. “Strategi Meningkatkan Loyalitas Melalui Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus: Produk Kartu Seluler PraBayar Mentari-Indosat Wilayah Semarang).” Tesis, Program Studi Magister Ma-najemen Universitas Diponegoro, Semarang, 2010.

(19)

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 15, No. 2, April 2014 117

PENGGUNAAN REVISED THEORY OF PLANNED

BEHAVIOR UNTUK MEMPREDIKSI MINAT

MEMBAYAR ZAKAT

JOURNAL OF ECONOMIC MANAGEMENT & BUSINESS Volume 15, Nomor 2, April 2014

ISSN: 1412 – 968X Hal. 117-129

FALAHUDDIN DAN MOHD. HEIKAL

Dosen pada Fakultas Ekonomi, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe

Several researches have been carried out in predicting the intention to pay zakat using the main factors introduced by Theory of Planned Behavior – introduced by Ajzen & Fishbein (1980). Additional predicting past behavior factor on the intention to pay zakat has never been found in previous research. The purposes of this research is to analyse theh inluence of attitude, subjective norms, perceived behavioral con -trol and past behavior towards the intention of traders in Lhokseumawe to pay zakat of trading. Revised Theory of Planned Behavior was used in the research. This study aimed to predict the intention of zakat payers. Total population of the research was 2.432 traders in Lhokseumawe and 150 of them are choosen as respondent using purposive sampling technic. Using Multiple Linear Regression model. It was found that partially subjective norms, perceived behavioral control and past behavior have positive and signiicant inluence towards the intention to pay zakat of trading. It was also found that past behavior variable has the most dominant impact towards the intention of zakat payers in Lhokseumawe to pay zakat of trading. Also, attitude has the least impact towards the intention. Similarly, simultaneous research also shows signiicant inluence towards the intention to pay zakat of trading.

(20)

118 FAlAHuddIN dAN MOHd. HEIkAl

Latar BeLakang

Ketentuan dari pengelolaan zakat yang ditetap-kan dalam ajaran Islam adalah dihimpun dan disalurkan oleh institusi keuangan agama yang dikenal dengan Baitul Maal. Qardhawi (2004), menukilkan beberapa hadits yang memerintah para sahabat rasulullah untuk mengambil zakat dari orang yang telah wajib zakat untuk selan-jutnya dikumpulkan di baitul maal. Lebih lanjut Qardhawi (2004), menyimpulkan bahwa aturan zakat bukanlah urusan pribadi-pribadi umat Is-lam melainkan menjadi tanggungjawab dan tugas pemerintah untuk menarik dan membagikannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengelo-laan; penghimpunan dan penyaluran zakat mela-lui institusi secara umum mengandung beberapa hikmah, diantaranya adalah sarana untuk men -jaga ketaatan umat. Dengan dilakukannya peng-himpunan zakat akan dapat memberikan dukun-gan kepada para kaum yang kurang beruntung secara lebih menyeluruh. Pendistribusian zakat secara individu dikhawatirkan terjadinya sentral-isasi perhatian oleh individu tertentu, sementara masih ada pihak lain yang lebih membutuhkan sementara orang tersebut tidak mengetahuinya. Penghimpunan dana zakat melalui lembaga/in-stansi akan membentuk sebuah kekuatan inansial yang cukup besar serta akan berpotensi terjadinya efektiitas dalam merencanakan berbagai program yang menyangkut dengan kemaslahatan umat dan negara. Dengan pengelolaan ini pula nilai dari po-tensi zakat akan lebih berarti.

Dalam sebuah konferensi zakat internasional disebutkan bahwa, dunia berpotensi mengumpul -kan dana zakat sebesar US$ 600 milyar atau seki-tar Rp6.000 triliun dengan menggunakan indeks konsumsi sebagai indikator perhitungan. Demiki-an juga halnya dengDemiki-an potensi zakat di Indonesia, sebagai salah satu negara dengan jumlah pen-duduk Muslim terbesar di dunia, bisa mencapai Rp 300 triliun per tahun. Namun dari potensi yang besar itu, baru terealisasi penerimaan sekitar Rp 1,8 triliun per tahun (Bramasetia, 2012). Angka-angka tersebut adalah akumulasi penerimaan dari seluruh jenis zakat; zakat itrah, zakat maal, zakat perniagaan, zakat pertanian dan jenis zakat lain -nya.

Kecilnya angka realisasi tersebut dikarenakan oleh berbagai faktor, diantaranya masih minimnya pengetahuan masyarakat Muslim tentang zakat, kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Lem-baga Amil Zakat (LAZ) serta minat para Muzakki (Muslim yang telah wajib mengeluarkan zakat) untuk membayarkan zakatnya.

Berhubungan dengan minat, dalam Theory of Planned Behavior, Ajzen (1991), disebutkan bah -wa minat (intention) dipengaruhi oleh faktor si-kap, norma, perilaku dan perilaku masa lalu. Ban -yak peneliti masih beranggapan bahwa Theory of Planned Behavior dan berbagai variabel yang ada didalamnya masih relevan untuk dijadikan lan-dasan untuk meneliti minat manusia.

Bidin, Idris dan Shamsudin (2009), dengan menggunakan Theory of Reasoned Action (TRA),

menyimpulkan bahwa sikap dan norma sukyektif mempengaruhi minat seseorang dalam membayar zakat pendapatan. Sapingi, Ahmad dan Mohamad (2011), menggunakan berbagai variabel yang ada pada teori TPB, juga menyimpulkan bahwa si -kap, norma subyektif dan persepsi pengendalian perilaku mempengaruhi minat seseorang untuk membayar zakat. Penelitian yang menggunakan teori yang sama juga dilakukan oleh Mastura (2011), Muai (2011), Sihombing (2012), Burha -nuddin (2010), Hidayar dan Nugroho (2010), Machrus (2010), Nathan D, Catherine M, and Erin L, (2010), Santosa (2007), Istiana, Syahlani dan Nurtini (n.d).

Data dari Baitul Mal kota Lhokseumawe menunjukkan realisasi zakat kota Lhokseumawe sejumlah Rp 45.787.000. Realisasi penerimaan zakat tersebut sebesar 58,8% merupakan zakat dari pegawai negeri sipil yang langsung dipotong oleh bendahara instansi. Hanya 1,3% dari peneri -maan tersebut disetorkan oleh perorangan. Secara lembaga, beberapa perusahaan mitra pemerintah daerah membayarkan zakat sebesar Rp15.306.000 atau sebesar 33,40%, ini juga dikarenakan pemo -tongan langsung oleh bendahara instansi terkait. Jasa perbankan berkontribusi sebesar Rp2.903.375 (6,30%).

(21)

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 15, No. 2, April 2014 119

kemudian muncul adalah apakah para pedagang/ pengusaha di kota Lhokseumawe banyak yang tidak membayar zakat. Rendahnya kesadaran/mi-nat masyarakat khususnya para pedagang untuk melaksanakan kewajiban membayar zakat mere-ka, dipengaruhi oleh beberapa faktor diantara -nya; sikap (attitude), norma subyektif (subjective norm), persepsi pengendalian perilaku (perceived behavioral control) dan perilaku masa lalu (past behavior).faktor apa yang mempengaruhi keingi-nan mereka untuk membayar zakat. Oleh karena itu, yang menjadi rumusan masalah dalam peneli -tian ini adalah:

1. Apakah faktor sikap (attitude) berpengaruh terhadap minat para pedagang di kota Lhok-seumawe untuk membayar zakat perniagaan? 2. Apakah faktor norma subyektif (subjective

norms) mempengaruhi minat para pedagang di kota Lhokseumawe untuk membayar zakat perniagaan?

3. Apakah faktor persepsi pengendalian perilaku (perceived behavioral control) terhadap minat para pedagang di kota Lhokseumawe untuk membayar zakat perniagaan?

4. Apakah faktor perilaku masa lalu (past behav-ior) berpengaruh terhadap minat para peda-gang di kota Lhokseumawe untuk membayar zakat perniagaan?

5. Faktor manakah yang dominan mempengaruhi minat para pedagang di kota Lhokseumawe untuk membayar zakat perniagaan?.

tinjauan teoritis

Zakat Perniagaan

Zakat adalah salah satu rukun dari rukun Is-lam yang harus dilaksanakan oleh seluruh Mus-lim, keharusan untuk menunaikannya adalah sama dengan rukun Islam yang lain seperti Shalat dan Puasa. Diantara zakat yang diwajibkan adalah zakat dari hasil perniagaan/perdagangan. Dengan beberapa persyaratan yang telah ditetapkan, maka zakat ini harus dibayarkan. Ketentuan tersebut ter-cantum dalam Alqur-an (Al-Baqarah:267). Qard -hawi (2004).

Zakat perniagaan adalah salah satu bahagian dari zakat harta (Mal). Sumber harta yang menja-di obyek zakat perniagaan adalah hasil dari usaha

dagang yang diperbolehkan oleh syari’at Islam bukan dari hasil usaha yang dilarang oleh ajaran Islam seperti pencurian, penipuan, perampasan dan perdagangan komoditi yang diharamkan dan lain sebagainya.

Beberapa azas pendekatan zakat perniagaan sebagaimana yang disampaikan oleh Yasin (2011) berikut ini:

1 Mayoritas ahli iqh sepakat akan nisab zakat perniagaan adalah sepadan dengan nilai 85 gram emas atau 200 dirham perak.

2. Dihitung berdasarkan haul atau tahun keua-ngan.

3. Besarnya tarif zakat adalah 1/40 dari nilai aset yang telah mencapai nisab atau 2,5%.

Dalam melakukan perhitungan zakat pernia-gaan beberapa terlebih dahulu ditambahkan nilai dari persediaan barang dagangan, uang tunai dan saldoo bank serta nilai piutang. Selanjutny total nilai asset tersebut dikurangkan dengan nominal hutang dan pajak yang dikeluarkan tahun berjalan. Selisih nilai hasil perhitungan tersebut adalah nilai yang dikalikan dengan tarif zakat 2,5%.

teori Perilaku terencana (Theory of Planned Behavior)

Teori ini pada awal pencetusannya kerap digu-nakan dalam berbagai penelitian yang berhubun-gan denberhubun-gan psikologi. Dan selanjutnya digunakan oleh berbagai disiplin ilmu pengetahuan, salah sa -tunya adalah untuk memprediksi minat konsumen dalam berbagai penelitian pemasaran.

(22)

120 FAlAHuddIN dAN MOHd. HEIkAl

Namun demikian, ditemukan beberapa penelitian lain yang menambahkan variabel lain ke dalam kerangka penelitian mereka, sehingga teori TPB ini terus mengalami revisi dari waktu ke waktu. Perkembangan teori ini dikenal dengan Revised Theory of Planned Behavior.

revised theory of Planned Behavior (rtPB) Beberapa peneliti yang melakukan penam-bahan pada teori TPB ini seperti Smith & Mc-Sweeney (2007), Linden (2011), menambahkan variabel moral dan perilaku masa lalu (past behav-ior) untuk memprediksi minat melakukan donasi. Dan dia mendapati bahwa kedua variabel tersebut berpengaruh signiikan terhadap minat berdonasi seseorang.

sikap (Attitude)

Berkenaan dengan sikap (attitude) sebagai salah satu faktor yang terbukti mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan sesuatu, para peneliti telah meneliti berbagai aspek yang dapat membentuk sikap tersebut. Diantaranya adalah keyakinan dan evaluasi seperti yang paparkan oleh Dharmesta (2008, dalam Muai, 2011). Keyakinan terhadap sesuatu merupakan hal yang dapat mem-bentuk sikap, demikian juga halnya dengan hasil evaluasi seseorang terhadap suatu hal atau sebuah

produk. Menurut Linden (2011), sikap untuk ber -donasi diukur dengan menggunakan indikator ke-senangan (favourable), senada dengan apa yang dihasilkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Smith & McSweeney (2007), yang juga mempre -diksi minat seseorang untuk melakukan donasi.

Berkenaan dengan sikap untuk berzakat, Mastura (2011), Othman (2011) dan Husna (2009), mengukur sikap dengan menanyakan ber -bagai pertanyaan yang berkenaan dengan priori-tas, tanggung-jawab, keharusan dan pengetahuan.

norma subyektif (Subjective Norm)

Norma subyektif menurut Bidin, Idris dan Shamsuddin (2008), juga berkaitan dengan ke -percayaan yang disampaikan oleh pihak lain, baik individu maupun tanggapan dari suatu kelompok. Norma subyektif dapat dipahami sebagai reaksi seseorang untuk melakukan sesuatu dikarenakan tekanan atau keyakinan dari pihak lain bahwa menjadi penting jika dia melakukan hal tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Bidin, Idris dan Shamsuddin (2008) menemukan bahwa mi-nat seseorang untuk berzakat dipengaruhi secara signiikan oleh norma subyektif ini. Messer, et al. (2009), juga menyimpulkan bahwa norma sub -yektif berkaitan dengan persepsi orang lain terha-dap pelaku jika dia melakukan perbuatan tertentu.

(23)

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 15, No. 2, April 2014 121

Persepsi, tanggapan atau tekanan tersebut dapat berupa positif atau negatif.

Untuk mengukur variabel norma subyektif ini, beberapa item pertanyaan berkaitan dengan tang-gapan orang lain akan penting tidaknya seseorang tersebut melakukan aktivitas tertentu. Pihak yang dimaksud dapat berupa orang tua, suami/istri, te -man dan guru agama (Mastura, 2011). Sementara Messer, at al, (2009), menetapkan keluarga, sa -habat dan orang penting ke dalam daftar pertan-yaan yang berhubungan dengan norma subyektif.

Perceived Behavioral Control (PBC)

Dharmesta (1998) meyimpulkan bahwa pen-gendalian perilaku (behavioral control) hanya da-pat terjadi pada tindakan tertentu. Tindakan yang lain terjadi karena dipengaruhi oleh faktor diluar kendali. Dia mencontohkan perilaku berkend-araan akan terhambat oleh masalah mesin. Contoh yang lain ditambahkannya seperti naik turunnya tekanan darah yang sifatnya diluar kendali sese-orang (Muai 2011).

Beberapa hal yang menjadi faktor pembentuk variabel PBC ini adalah kemampuan, pengeta -huan, kesadaran serta keinginan untuk membayar zakat, seperti yang dilakukan oleh Husna (2009). Lu (2011), menggunakan indikator kemampuan mengendalikan (controlability) dan kemapanan diri (self eficacy). Sementara Mastura (2011) dalam penelitiannya menggunakan indikator ke-mampuan, sumber daya, pengetahuan, tantangan dan pengendalian untuk menilai variabel PBC ini.

Perilaku Masa Lalu (Past Behavior)

Sebuah penelitian tentang minat untuk berpartisipasi dalam program turis relawan ( vol-unteer tourist) yang dilakukan oleh Lee (2011),

menyimpulkan bahwa variabel perilaku masa lalu memoderasi berbagai predictors yang ada dalam TPB. Ouellette dan Wood (1998) menye-butkan bahwa dalam beberapa hal, perilaku yang sering dilakukan di masa lalu dapat menjadi in-dikator terbentuknya suatu kebiasan (Linden, 2011). Dapat dipastikan sebuah tindakan yang dilakukan berdasarkan kebiasaan tentu dilaku-kan dengan kesadaran yang tinggi. Lebih lanjut, Smith&McSweeney (2007) menemukan bahwa semakin sering seseorang melakukan donasi pada

masa lalunya semakin besar minatnya untuk mel-akukannya kembali di masa yang akan datang. Dan hal tersebut yang membuat mereka menam-bahkan variabel perilaku masa lalu (past behav-ior) sebagai variabel tambahan sekaligus merevisi

Theory of Planned Behavior. Untuk mengetahui perilaku masa lalu, Smith & McSweeney (2007) menggunakan beberapa indikator, yaitu: frekue -nsi melakukan donasi, kesediaan menjadi donatur tetap dan indikator konsistensi. Indikator tersebut tersirat dalam pernyataan-pernyataan yang diaju-kan kepada responden dalam penelitian mereka.

Minat (Intention)

Theory of Planned Behavior yang dipelopori oleh Ajzen (1991), mencoba meneliti perilaku manusia dengan menggunakan minat ( in-tention) sebagai perantara (proxy) dan menyim-pulkan bahwa minat akan secara langsung mem-bentuk perilaku manusia. Penelitian berkaitan dengan minat untuk berdonasi banyak dilakukan di berbagai negara terutama untuk melakukan donor darah, uang dan relawan tenaga. Demiki -an juga beberapa peneliti-an tent-ang minat untuk membayar zakat bagi umat Islam. Mastura (2011) mengindikasikan minat untuk membayar zakat dari uang tabungan dengan indikator yang terdiri dari pelaksanaan, keberlanjutan, tempat memba -yar dan peningkatan pendapatan. Husna (2009), dan Othman (2011), menambah indikator variabel minat ini dengan peningkatan pembayaran dan teknis pembayaran.

kerangka & Hipotesis Penelitian

Dengan mengacu pada hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini akan meng -gunakan seluruh variabel yang ada pada TPB serta menambahkan satu variabel dari hasil revisi TPB untuk melihat pengaruhnya terhadap minat para pedagang di kota Lhokseumawe untuk membayar zakat perniagaan mereka. Seluruh variabel yang akan digunakan adalah (1) sikap (attitudes), (2)

norma subyektif (subjective norms), (3) persepsi

(24)

122 FAlAHuddIN dAN MOHd. HEIkAl

kerangka konseptual Penelitian

Dikembangkan dari berbagai sumber untuk penelitian ini

Keterangan:

Att : Sikap (Attitudes)

SN : Norma Subyektif (Subjective Norm)

PBC : Persepsi Pengendalian Perilaku (Perceived Behavioral Control)

PB : Perilaku Masa Lalu (Past Behavior)

Berdasarkan berbagai latar belakang sebel-umnya serta landasan teoritias yang menjadi ac-uan penelitian ini dan pengembangan kerangka penelitian, maka hiotesis penelitian ini ditetapkan sebagai berikut.

H1 : Sikap (Attitude) berpengaruh positif dan sig-niikan terhadap minat untuk membayar zakat perniagaan oleh pedagang di kota Lhokseu-mawe.

H2 : Norma subyektif (Subjective Norm) berpen-garuh positif dan signiikan terhadap minat untuk membayar zakat perniagaan oleh peda-gang di kota Lhokseumawe.

H3 : Persepsi Pengendalian Perilaku (Perceived Behavioral Control) berpengaruh positif dan signiikan terhadap minat untuk membayar zakat perniagaan oleh pedagang di kota Lhok-seumawe.

H4 : Perilaku masa lalu berpengaruh positif sig -niikan terhadap minat untuk membayar zakat perniagaan oleh pedagang di kota Lhokseu-mawe.

H5 : Sikap, Norma Subyektif, Persepsi Pengen -dalian Perilaku dan Perilaku Masa Lalu secara simultan/bersama-sama berpengaruh signii -kan terhadap minat untuk membayar zakat perniagaan oleh pedagang di kota Lhokseu-mawe.

MetoDe PeneLitian

Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang yang ada di kota Lhokseumawe seban-yak 2.432, seperti yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (2011). Sementara untuk menentu-kan sampel digunamenentu-kan metode teknis Purposive Sampling untuk memilih sebanyak 150 sample sebagai responden. Agar lebih fokus dilakukan penetapan kriteria responden sebagai berikut. 1. Memiliki toko tempat usaha; baik milik sendiri

maupun sewa.

2. Pernah membayar zakat perniagaan 3. Lokasi tempat usaha di kota Lhokseumawe.

Kriteria nomor dua di atas, menunjukkan bah -wa responden yang akan dipilih adalah mereka yang telah menjadi wajib zakat dikarenakan asset usaha perdagangannya telah melebihi Nisab untuk zakat perniagaan yang ditetapkan oleh syari’at Islam. Untuk selanjutnya pengambilan data di-lakukan dengan memberikan kuisioner kepada responden yang telah terpilih.

Pengukuran instrumen Penelitian

(25)

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 15, No. 2, April 2014 123

dilakukan pengujian terhadap kehandalannya den-gan menggunkan teknis statistik yang terdiri dari; Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.

analisis Data

Data yang berhasil dikumpulkan akan dianali-sis dengan analidianali-sis regresi liner berganda. Dalam analisis regresi linear berganda ada tiga kriteria ketepatan atau goodness of it, yaitu Uji t, Uji F, dan koeisien determinasi. Sebelum analisis re -gresi linear berganda, lebih dahulu akan dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji multikolinearitas, heter -oskedastisitas, dan autokorelasi.

HasiL Dan PeMBaHasan

karakteristik responden

Dengan luas wilayah 181,06 km2, kota Lhok

-seumawe memiliki 68 desa yang tersebar didalam 9 (sembilan) kemukiman dan 4 (empat) kecama-tan. Jumlah penduduk pada tahun 2011 dicatat sebanyak 175.082 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 87.392 jiwa dan perempuan se -banyak 87.690 jiwa. Se-banyak ± 40% dari 70.000 jiwa penduduk berusia antara 20 – 40 tahun atau usia produktif. Beberapa fasilitas umum juga dapat ditemukan seperti sarana kesehatan, pendidikan, keagamaan dan sarana pendukung perekonomian warga seperti pasar. Beberapa pusat perbelanjaan tradisional di kota Lhokseumawe yaitu; pasar Inpres, Pasar Kota dan Pasar Batuphat. Walau -pun di semua ibukota kecamatan tersedia pasar tradisional atau pusat perbelanjaan masyarakat. (Badan Pusat Statistik, 2011). Dari data demograi di atas di temukan 4.432 pedagnag di kota Lhok-seumawe yang tersebar di semua pusat pasar. Pe-nelitian membatasi julam lah responden sebanyak 150 pedagang yang ada di tiga pusat pasar; pasar inpres Lhokseumawe, pasar Batuphat dan pasar

kota Lhokseumawe. Sebnayak 105 orang adalah laki-laki dan 45 orang perempuan. 60,7% berpen -didikan SMA sederajat dan 15,3 % berpen-didikan sarjana, selainnya adalah berpendidikan SMP dan SD. Status perkawinan para responden adalah 86% telah berumah tangga, 12% belum berumah tangga dan sisanya pernah berumah tangga.

Hasil uji instrumen Penelitian

Hasil uji validitas untuk seluruh item pernyat -aan yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai korelasi Pearson lebih besar dari nilai rtabel Nilai korelasi terendah ada pada konstruk X23 dengan pernyataan “Keluarga dekat saya men-dorong/mendukung saya membayar zakat per-niagaan” sebesar 0,58. Nilai tersebut juga masih lebih besar dari nilai rtabel (0,16). Dengan demiki -an, maka seluruh item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid.

Sementara hasil pengujian reliabilitas indika-tor dari variabel penenlitian seluruhnya menun-jukkan angka di atas 0,60. Ini menunmenun-jukkan bahwa instrumen yang digunakan untuk mengambil data pada penelitian ini sudah cukup handal. Indikator untuk variabel persepsi pengendalian perilaku me-miliki nilai alpha sebesar 0,79 menunjukkan nilai yang sangat reliabel. Sementara nilai terendah ada pada varibel norma subyektif sebesar 0,61, namun demikian angka tersebut juga menunjukkan nilai dalam kisaran yang dapat diterima. Hasil perhi -tungan uji reliabilitas tersebut sesuai dengan apa yang disarankan dalam beberepa referensi sep-erti Malhotra (1996, dalam Nurdiansyah, 2013), Azwar (2010, dalam Nurdiansyah), Bland & Alt -mand (1997), serta Tavakol & Dennick (2011).

Adapun jawabn dari responden terhadap per-tanyaan yang diajukan berdasarkan variabel pene-litian adalah sebagai berikut.

tabel 1

jawaban responden terhadap Variabel Penelitian

No. Variabel Nilai

Rata-rata

2 Norma subyektif (X2) 4,056 0,481 3,000 5,000

3 Persepsi Pengendalian Perilaku (X3) 4,211 0,469 3,000 5,000

4 Perilaku Masa Lalu (X4) 4,187 0,623 2,667 5,000

(26)

124 FAlAHuddIN dAN MOHd. HEIkAl

Hasil uji asumsi klasik

Pengujian Normalitas data menghasilkan data penelitian yang terdistribusi dengan normal terli-hat dari tampilan histogram distribudi nilai residu hasil regresi. Demikian juga dengan hasil Uji Het -eroskedastisidas yang menghasilkan terjadinya homoskedastisitas pada data hasil penelitian ini. Lebih lanjut hasil pengujian asumsi klasik ini ada-lah uji multikolinearitas, yang juga menunjukkan nilai Tolerance dari seluruh variabel lebih besar 0,10 yang berarti bahwa tidak didapati korelasi antar variabel bebas dalam penelitian ini. Demiki-an juga halnya dengDemiki-an nilai VIF yDemiki-ang seluruh vari-abel berada dibawah angka 10. Dan ini menunjuk-kan bebasnya masing-masing variabel independen yang ada dalam model regresi penelitian ini.

Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang telah ditetapkan dalam penelitian ini dilakukan dengan mengguna-kan motode analisis regresi linier berganda ( mul-tiple regresion analysis), yaitu melihat hubungan antara variabel bebas; sikap (X1), norma subyek -tif (X2), persepsi pengendalian perilaku (X3) dan perilaku masa lalu (X4) terhadap Minat (Y) para pedagang di kota Lhokseumawe untuk membayar zakat perniagaan mereka.

Secara parsial, hubungan antara variabel diuji dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Hasil analisis ini akan menyimpulkan hipotesis H1, H2, H3 dan H4 untuk diterima atau ditolak. Sementara hubungan variabel bebas dan variabel

terikat secara bersama-sama/simultan diuji den-gan membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel. Dan hasil analisis ini akan meyimpulkan hipotesis H5.

Hasil regresi Linier Berganda

Sehubungan nilai ttabel dan Ftabel dalam peneli-tian ini, dengan tingkat kepercayaan (conidence interval) sebesar 95% atau nilai alpha sebesar 0,05 maka nilai ttabel adalah sebesar 1,976 dan nilai

ftabel adalah sebesar 2,434 selanjutnya adalah meli -hat hasil analisis data menggunakan metode regre-si linier berganda di bawah ini, sementara secara statistik, tampilan hasil pengolahan data peneli -tian pada tabel 5.6 di atas memberikan gambaran bagaimana pengaruh masing-masing variabel be-bas terhadap variabel terikat dan juga menghasil-kan persamaan regresi berikut ini.

Y = 0,067 + 0,180X1 + 0,176X2 + 0,222X3 + 0,349X4 +e

kesiMPuLan

Menelaah hasil penelitian dan pemba-hasan dari seluruh hasil yang ditemukan dalam penelitian ini, paparan berikut merupakan kesim -pulan dari hasil penelitian ini.

1. Hasil pengujian secara individual/parsial un -tuk variabel sikap (X1), norma subyektif (X2), persepsi pengendalian perilaku (X3) dan per-ilaku masa lalu (X4) berpengaruh positif dan signiikan terhadap minat para muzakki untuk

tabel 2

Hasil regresi Linier Berganda

Variabel B SE Beta (β) thitung Sig.

Constant 0.067 0.313 0.215 0.830

Sikap (X1) 0.168 0.073 0.180 2.292 0.023

Norma subyektif (X2) 0.181 0.061 0.176 2.962 0.004

Persepsi Pengendalian Perilaku (X3) 0.235 0.094 0.222 2.510 0.013

Perilaku Masa Lalu (X4) 0.278 0.067 0.349 4.123 0.000

R 0,735

R2 0,541

Adjusted R2 0,528

SEE 0,341

Fhitung 42,670

Ftabel 2,434

ttabel 1,976

(27)

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 15, No. 2, April 2014 125

membayar zakat perniagaan di kalangan peda-gang di kota Lhokseumawe.

2. Pengaruh yang signiikan juga ditemukan antara seluruh variabel bebas terhadap varia-bel terikat dengan pengujian secara serempak/ simultan.

3. Variabel perilaku masa lalu ditemukan pal-ing dominan dalam mempengaruhi minat para muzakki untuk membayar zakat perniagaan di kalangan pedagang di kota Lhokseumawe.

saran

Berkenaan dengan apa yang telah dihasilkan dari penelitian ini, peneliti ingin mengajukan sa -ran berikut ini.

1. Bagi para pemangku kepentingan seperti pengambil kebijakan, pengelola lembaga amil zakat agar berupaya meningkatkan keinginan masyarakat melalui peningkatan kepahaman mereka untuk membayarkan zakat. Beberapa upaya yang dapat ditempuh adalah bekerja sama dengan para ulama dalam melakukan sosialisi tentang zakat baik dalam pengajian rutin, diskusi umum, seminar spanduk dan lain sebagainya. Merancang mekanisme penghim-punan dana zakat yang lebih efektif dan eisien serta mekanisme pendistribusian yang lebih baik. Serta mengupayakan pengelolan dana zakat yang amanah, tranparansi dan sesuai dengan ketentuan syariah yang ada. Lebih lanjut, pengupayaan regulasi yang mengatur sanksi bagi orang yang tidak membayar zakat serta apresiasi yang memadai untuk mereka yang secara konsisten membayar zakat. 2. Bagi pihak akademisi, agar dapat melakukan

lebih banyak penelitian berkaitan dengan minat membayar zakat dan minat konsumen secara umum. Selanjutnya hasil penelitian tersebut disampaikan kepada para pihak yang berkepentingan dengan pengelolaan dana zakat atau sejenisnya guna berkontribusi agar pengelolaan dana publik tersebut dapat dilaku-kan dengan lebih efektif dan eisien.

3. Untuk tujuan peningkatan penghimpunan dana zakat, agar Bukti Setoran Zakat dijadikan do -kumen pendukung (syarat) untuk mendapat-kan berbagai izin bagi pedagang

Batasan

Penelitian yang sederhana ini hanya mengkaji sebahagian kecil fenomena yang ada berkenaan dengan minat untuk membayar zakat. Penelitian ini juga tidak dilakukan secara konverhensif yang kemudian dapat menjawab seluruh permasalahan zakat yang sedang dihadapi oleh semua pihak. Masih hal yang dapat dikaji berkenaan dengan minat seseorang terhadap sesuatu secara lebih umum dan minat untuk membayar zakat secara lebih khusus.

Gambar

tabel 2
tabel 3Hasil Uji Parsial
gambar 1. kerangka Dari Theory of Planned Behavior
tabel 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dalam mekanisme mesin KERS E3 dengan menggunakan flywheel berinersia 0.18472kg.m 2 dipastikan memenuhi syarat dalam membangkitkan energi kinetik yang

Hasil amplifikasi gen COI menggunakan DNA template ekstrak DNA genom rotifer terobservasi adanya pita DNA pada posisi sekitar 700 bp.Kualitas hasil pengurutan

25/KEP/MENKO/KESRA/VII/2007 tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri). Selain itu PNPM Mandiri Pedesaan adalah salah satu upaya pembangunan manusia

Quraish Shihab menggunakan metode penulisan tafsir tahlili dan maudhu’i (tematik) dan menjelaskan isi kandungan ayat satu persatu terlebih dahulu mengulas secara global

Kekuatan hukum sertifikat hak milik atas tanah yang dibuat berdasarkan putusan pengadilan dalam hal transaksi jual beli yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap adalah sama

Telah menghadiri sepenuhnya kursus dan lulus peperiksaan BOFA untuk Jurulatih anjuran NIOSH atau program setara di mana-mana pusat pengajar yang diiktiraf oleh JKKP; DANe.

Dalam proses komunikasi di masa depan, peran interakif dari mediator itu memberi kemungkinan kepada para fihak yang terlibat konflik lebih percaya diri untuk dapat