• Tidak ada hasil yang ditemukan

WILAYAH PERBATASAN PINTU MASUK ANTAR BANGSA

Dalam dokumen filsafat ilmu dalam kajian hukum (Halaman 54-58)

Indonesia-Malaysia

WILAYAH PERBATASAN PINTU MASUK ANTAR BANGSA

1. Kondisi Geografi s dan Demogra s Jagoi Babang

Jagoi Babang adalah salah satu wilayah perbatasan antar Kalimantan Barat dengan Negara tetangga Malaysia. Sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Indonesia, Jagoi Babang menjadi pintu masuk resmi lintas batas antar Negara. Tepatnya menjadi pintu perbatasan Kalbar- Serawak, Malaysia. Jika di lik secara seksama, di sebelah mur jagoi Babang berbatasan langsung dengan Kota Serawak, Malaysia. Sementara sebelah utara Kecamatan Jagoi Babang berbatasan dengan Lundu, Sarawak Malaysia, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Seluas dan kecamatan Siding, dan sebelah

mur berbatasan dengan Serikin, Sarawak Malaysia.

Secara administra f pemerintahan kabupaten Bengkayang telah banyak memekarkan kecamatan dan desa. Pemerintah Kabupaten Bengkayang telah memiliki 17 Kecamatan dan 122 desa defi ni f. Dari 17 Kecamatan tersebut yang termasuk wilayah Kecamatan perbatasan ada ga (3) yaitu ; Kecamatan Jagoi Babang, Kecamatan Siding dan Kecamatan Seluas sebagai wilayah penyangga bagi kedua wilayah perbatasan.2

Dari 17 kecamatan yang ada, Kecamatan Jagoi Babang termasuk yang paling luas dan termasuk kecamatan dengan jarak dari kota kabupaten terjauh ke ga setelah Kecamatan Siding dan Kecamatan Sungai Raya. Saat ini Jagoi Babang terterdiri dari 6 desa yakni : Gersik, Semunying Jaya, Jagoi, Sekida, Kumba, dan Sinar Baru. Dari sejumlah desa ini, Sinar Baru merupakan desa terjauh dari Kantor Pemerintahan Kecamatan Jagoi Babang. Sedangkan desa terdekat adalah Desa Jagoi yang berada di pusat kecamatan3

Secara geografi s letak Jagoi Babang berada pada garis lintang 1°15’16”LU-1°30’00”LU dan garis bujur pada 109°34’35”BT- 109°59’27”B. Jagoi Babang merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Bengkayang, yakni sebesar 655,00 km² atau sekitar 12,14% dari luas Bengkayang. Dari sejumlah desa yang ada di jagoi Babang, desa yang terbesar adalah Desa Sinar Baru yang 2 Lebih lanjut lihat Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2013

luasnya 250 km². Sedangkan desa yang terkecil yaitu Desa Jagoi yang luasnya 21,69 km².4 Penduduk Kecamatan Jagoi Babang

pada tahun 2013 adalah sebanyak 8.836 jiwa, yang terdiri dari 4.876 jiwa laki-laki, dan 3.960 jiwa perempuan.

2. Kondisi Geografi s dan Demogra s Nanga Badau

Secara administra f Kecamatan Badau5 merupakan salah

satu dari 23 Kecamatan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Kapuas Hulu atau yang biasa dikenal dengan Bumi Uncak Kapuas. Kecamatan ini secara astronomis berada pada 00 50’30” - 10 01’00”

lu dan 1110 47’30” - 1120 04’30” bt. Kecamatan ini berbatasan

dengan negara Malaysia di sebelah utara, Kecamatan Suhaid di sebelah selatan, Kecamatan Empanang di sebelah barat, serta Kecamatan Batang Lupar di sebelah mur.

Jarak tempuh Kecamatan Badau dengan negara Malaysia, mencapai +10 km. Sedangkan jarak Badau dengan Putussibau

sebagai ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu mencapai +171 km,

bahkan dengan Kota Pon anak sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Barat jaraknya mencapai 100 kali lipat dari pada jarak Badau ke Malaysia.

Kecamatan Badau memiliki luas wilayah 573,49 km2 , setara

dengan 2,35 % dari keseluruhan luas kabupaten Kapuas Hulu yang mencapai 29.842 km2. Kecamatan Badau dibagi menjadi

sembilan desa yaitu Pulau Majang, Semun k, Kekurak, Jan ng, Seriang, Badau, Sebindang, Tin ng Seligi, Tajum dengan ibukota kecamatan terletak di Badau. Dari Sembilan desa yang terdapat di Kecamatan Badau, desa Tin ng Seligi merupakan desa yang paling luas diantara desa lainnya dengan luas sebesar 118,61 km2, sedangkan desa yang memiliki luas paling kecil adalah desa 4 Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2013

5 Kata “Badau” berasal dari kata “Bedau”. Menurut bahasa suku Dayan Iban, kata “Bedau” bermakna “belum”. Secara historis, saat itu Badau masih berupa jalan setapak menuju Lubuk Antu Malaysia. Di jalan setapak itu menjadi tempat berhen atau beris rahat bagi orang yang akan bepergian ke Lubuk Antu Malaysia. Ditempat inilah orang yang beris rahat sering bertanya, apakah sudah sampai Malaysia atau belum? Karena memang belum sampai, maka orang menyebut “bedau” yang lama kelamaan berubah aksen menjadi “Badau” yang ar nya belum sampai ke Malaysia.

Seriang dengan luas 63,65 km2.6

Jumlah penduduk kecamatan Badau pada tahun 2013 sejumlah 6.544 jiwa dengan komposisi penduduk didominasi oleh laki-laki yang terdiri dari 3.434 laki-laki dan 3.110 perempuan. Penduduk di Kecamatan Badau tersebar di sembilan desa, jumlah penduduk terbesar di desa Badau yakni 2.670 jiwa yang terdiri dari 1.471 laki-laki dan 1.199 perempuan. Sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah desa Semun k yakni 233 jiwa, yang terdiri dari 116 laki-laki dan 117 perempuan. Dengan luas wilayah 573,49 km2 dan jumlah penduduk hanya 6.544 jiwa,

berar kepadatan penduduk kecamatan Badau sebesar 11, ar nya se ap 1 km2 di Kecamatan Badau terdapat terdapat 11

jiwa penduduk. Desa yang paling padat adalah desa Badau, yaitu 39,80 jiwa per km2, sedangkan yang terendah adalah desa Tin ng

Seligi yaitu 2,99 jiwa per km2.7

Sebagai sebuah daerah yang berada di wilayah Kalimantan Barat, suku Dayak dan Melayu8 merupakan suku yang mayoritas

mendiami daerah Badau. Selain itu juga terdapat suku pendatang lain yang mendiami wilayah Badau, seper suku Batak, Bugis, Minangkabau dan Jawa. Suku terbesar yang menghuni kawasan Badau adalah Dayak Iban dan Melayu. Berdasarkan sta s k, dari jumlah penduduk 6.544 jiwa di kecamatan tersebut, suku Dayak Iban mencapai kurang lebih 60% dari jumlah penduduk, sementara suku Melayu presentasenya sebanyak 31%, dan suku-suku lainnya seper Kantuk, Jawa, dan Minang hanya 9%. Penduduk Kecamatan Badau yang paling dominan beragama Islam, yaitu 3.153 jiwa, sedangkan agama Katolik dianut oleh 2.927 jiwa, 462 jiwa beragama Protestan dan 2 orang jiwa memeluk agama Budha.

6 Data Pokok 2013 Kabupaten Kapuas Hulu 7 Data Pokok 2013 Kabupaten Kapuas Hulu

8 Dari data sekunder RPJMD Kabupaten Kapuas Hulu, 2011-2015, dapat diketahui ada dua kelompok suku terbesar di Kabupaten Kapuas Hulu, yakni Dayak dan Melayu. Kedua suku ini memiliki karakteris k masing- masing. Suku Dayak adalah kelompok terbesar, dimana terdapat puluhan kelompok Dayak dengan bahasa, budaya, dan tradisi yang berbeda satu sama lain. Di antaranya Suku Dayak Bukat, Kantu’, Tamambaloh, Taman, Iban, Kayan, Suhaid, Punan, Surak, Kalis, Suaga dan lain-lain.

3. Kondisi Geografi s dan Demogra s En kong

Secara geografi s perbatasan En kong terletak di kecamatan En kong, dan menjadi salah satu dari 15 kecamatan yang ada di kabupaten Sanggau. Kecamatan en kong mempunyai luas wilayah 506, 89 km2. Wilayah en kong sebelah barat berbatasan

dengan Kabupaten Landak, sebelah mur dan selatan berbatasan dengan Sekayam, dan sebelah utara berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia Timur.9

Secara umum kondisi iklim perbatasan en kong dak jauh berbeda dari umumnya daerah-daerah di Kalimantan Barat, yaitu tropis dan dilalui oleh garis khatulis wa. Musim hujan berkisar antara September-Desember, sedangkan musim kemarau biasanya antara Juli dan September.10

Jumlah penduduk en kong berdasarkan informasi Polsek En kong adalah 15.307 jiwa. Jumlah penduduk ini terdiri dari penduduk laki-laki sejumlah 7.682 jiwa dan perempuan 7.265 jiwa. Suku en kong mayoritas adalah Dayak, yaitu 3684 jiwa, selanjutnya diiku berturut-turut oleh suku Bangsa Melayu 2.430 jiwa, Jawa 410, Batak, 155 jiwa, Bugis 48, NTT 21 Jiwa, NTB 30 jiwa, Cina 12 Jiwa, Padang 85 jiwa, Madura 6 jiwa, dan lain-lain hingga total jumlah penduduk. Meskipun penduduk En kong dak homogen, bisa dikatakan daerah yang heterogen ini sangat toleran dengan perbedaan etnis. Masyarakat hidup rukun satu sama lain dalam perbedaan, dan berusaha meredam benih-benih konfl ik yang mungkin muncul.

Menurut agama yang dianut, penduduk En kong mayoritas beragama Islam (2.826 jiwa), dan berturut-turut diiku Khatolik (9.400 jiwa) dan Protestan (2.714 jiwa), kemudian Budha (7 jiwa), dan umat Hindu yang dak banyak berdomisili di daerah ini.11 Dalam hal keagamaan, masyarakat en kong sangat toleran

antara satu dengan yang lain.

9 En kong Dalam Angka 2013 10 En kong Dalam Angka 2013

11 Berdasarkan Data Polsek En kong yang diperoleh dari Waldi, penduduk En kong yang bekerja sebagai staff Polsek En kong.

Dalam dokumen filsafat ilmu dalam kajian hukum (Halaman 54-58)