• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Penderita Stroke Usia Non Produktif Yang Dirawat Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Karakteristik Penderita Stroke Usia Non Produktif Yang Dirawat Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2012"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE USIA NON PRODUKTIF YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK

MEDAN TAHUN 2012

OLEH :

IRSAZULHARTO MULANA NASUTION 100100322

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE USIA NON PRODUKTIF YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK

MEDAN TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :

IRSAZULHARTO MULANA NASUTION 100100322

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Latar Belakang : Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2008 dan Bustan MN, stroke merupakan masalah kesehatan yang serius ditandai dengan tingginya mortalitas dan morbiditas , yang me mberikan cacat tubuh baik cacat permanen maupun cacat sementara dan kematian mendadak jumlah kematian di dunia sekitar 57 juta jiwa dan 6,15 juta jiwa meninggal akibat stroke setelah penyakit jantung iskemik dan juga di bandingkan dengan tingginya harapan hidup di Indonesia maka masalah stroke akan terus meningkat.

Tujuan : Untuk mengetahui jumlah pasien pasien stroke ada usia non produktif di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Januari 2012 –Desember 2012. Metode : Penelitian ini di lakukan de ngan pendekatancross sectional menggunakan data rekam medik dalam kurun waktu Januari 2012 –Desember 2012 yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Sebanyak 127 sampel yang di dapatkan dengan menggunakan total sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Dari masing-masing sampel diambil data jenis,lokasi,manifestasi klinis, status pulang serta demografi pasien stroke yang di rawat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Hasil : Dari 127 sampel yang diteliti, dijumpai j enis stroke yang paling banyak adalah stroke hemoragik dengan 51,2 persen . Lokasi stroke paling besar terjadi yaitu dengan tampaknya lesi pada struktur otak dalam (pada hasil CT SCAN dengan 89,8 persen. Manifestasi klinis pasien yang terbanyak adalah penurunan kesadara secara tiba-tiba 47,2 persen.Status pulang – status akhir dari perawatan pasien yang terbanyak terjadi yaitu meninggal dengan 77,2 persen.. Berdasarkan jenis kelamin dijumpai 55,1 persen laki -laki dan 42,5 persen perempuan yang terkena stroke . Suku yang terbanyak adalah batak dengan71,7 persen dan umur yang diteliti adalah pada usia non produktif.

Pembahasan : Penyebab terbanyak stroke yang terjadi di usia non produktif adalah stroke hemoragik 51,2 persen dan sisanya merupakan stroke iskemik 48,8 persen dengan usia penderita yaitu usia non produktif, yaitu usia di bawah 15 tahun dan diatas 64 tahun.

(6)

ABSTRACT

Background: According to the World Health Organization (WHO) in 2008 and Bustan MN, stroke is a serious health problem that is characterized by high mortality and morbidity, which gives a good disability permanent disability and temporary disability and death sudden deaths in the world about 57 million soul and 6.15 million people died f rom a stroke after ischemic heart disease and also in comparison with the high expectations of life in Indonesia, the problem will continue to increase stroke.

Objective: To determine the number of patients of stroke patients there is non -productive age in the General Hospital Haji Adam Malik January 2012 - December 2012.

Methods: This study was done with a cross -sectional approach using medical record data in the period January 2012 - December 2012 were conducted in the General Hospital Haji Adam Malik. A total of 127 samples in gain by using total sampling met the inclusion criteria. From each sample of data drawn type, location, clinical manifestations, and demographic status return stroke patients treated in the General Hospital Haji Adam Malik.

Results: Of the 127 samples studied, it was found that most types of stroke is a hemorrhagic stroke by 51.2 percent. Location of stroke is greatest, namely the seemingly lesions in the brain structure (the results of the CT SCAN with 89.8 percent. Clinical mani festations that most patients is a decrease in sudden kesadara 47.2 persen.Status home - the final status of the patient care Most common is passed with 77.2 percent .. by sex found 55.1 percent of men and 42.5 percent of women who had a stroke. Batak trib e who are most dengan71, 7 percent and age were studied at the age of non -productive .

Discussion: The most common cause of stroke that occurs in non -productive age is 51.2 percent of hemorrhagic stroke is an ischemic stroke and the remaining 48.8 percent of the age of the patient is non -productive age, the age group below 15

(7)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah member kan kesempatan kepada penulis untuk menye lesaikan kar ya tulis ilmiah ini sejak penyusunan hingga penilitian ini selesai sesuai dengan jadw al dan hasil yang dihar apkan. Lapor an hasil penelitian ini selesai sesuai dengan jadw al dan hasil yang dihar apkan. Lapor an hasi penelitian dalam bentuk Kar ya Tulis Ilmiah ini mer upakan salah satu syar at untuk menyelesaikan pr ogr am pendidikan sar jana (S1) di Fakultas Kedokter an Univer sitas Sumater a Utar a.

Penulis mengucapkan ter imakasih dan penghar gaan setinggi -tingginya kepada semua pihak yang telah membantu p enulis dalam penelitian dan penyusunan lapor an hasil penelitian ini. Ter utama kepada dr .Kiki Muhammad Iqbal, Sp.S selaku dosen pembimbing dalam penyusuna pr oposal penelitian ini, kepada Pr of. dr . Yasmaeni Yazir dan dr . Cut Ar ia Ar ina, Sp.S selaku dosen penguji, yang telah banyak member i masukan ber upa kr itik dan sar an yang membangun untuk penulis. Kepada keluar ga peneliti, khusunya untuk kedua or angtua yang telah member ikan dukungan dengan tulus ser ta saudar a -saudar a peneliti yang member ikan sumbangan kar y a fikir yang luar biasa. Dan juga sahabat peneliti, Muhammad Har men Reza Sir egar dan Muhammad Har itsyah Warli yang telah banyak meluangkan w aktu dan member i semangatnya untuk peneliti. Kepada r ekan satu bimbingan Fildan huda Pr adana sebagai r ekan ber diskusi dalam penger jaan penelitian ini. Juga kepada sah abat -sahabat penulis Aga,Nanda,Akka,Bayu,Upi,Akbar ,Widi,Akim,Imam,Davis dan Asr i Yoan Ningtyas yang telah member ikan apr esiasi ser ta semangat besar kepada penulis . Ter akhir , penulis mengucapkan ter ima kasih kepada keluar ga yang senantiasa mendukung penulis.

Penulis menyadar i bahw a lapor an hasil penelitian ini masih sangat jauh dar i kata sempur na dar i segi mater i maupun penulisan. Oleh kar ena itu,penulis sangat menyambut kr itik dan sar an membangun dar i semua pihak untuk hasil yang lebih baik kedepannya.

Medan,9 Desember 2012

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... ... ... i

ABSTRAK ... ... ... .. ii

ABSTRACT ... ... ... iii

KATA PENGANTAR ... ... ... iv

DAFTAR ISI... ... ... v

DAFTAR TABEL... ... ... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR SINGKATAN ... ... ... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ... ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... ... ... 1

1.1 Latar Belakang ... ... ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... ... ... 3

1.3 Tujuan Penelitian... ... ... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... ... ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus... ... ... 3

1.4 Manfaat Penelitian... ... ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... ... .. 5

2.1 Anatomi Pembuluh Darah Otak ... ... 5

2.2 Stroke ... ... ... 5

2.2.1 Definisi Stroke... .. 5

2.2.2 Epidemiologi Stroke... 6

2.2.3 Faktor Resiko ... ... ... 9

2.2.3.1 Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Di rubah... ... 10

2.2.3.2 Faktor Resiko Yang Dapat Dirubah... ... 11

2.2.4 Klasifikasi Stroke... 14

2.2.4.1 Berdasarkan Perubahan Patologis Otak ... . 14

2.2.4.1.1 Stroke Hemoragik ... 14

2.2.4.1.2 Stroke Iskemik ... . 15

2.2.4.2 Berdasarkan Stadium Klinik / Pertimbangan Waktu ... 15

2.2.4.2.1 Transient Ischemic Attack ... ... 15

2.2.4.2.2 Stroke In Evolution ... 15

2.2.4.2.3 Completed Stroke ... . 15

2.2.4.2.4 Reversible Ischemic Neurological De ficits (RIND)... . 16

2.2.4.3 Berdasarkan sistem Pembuluh Darah ... 16

2.2.4.3.1 Sistem Karotis (bagian anterior) ... 16

2.2.4.3.2 Sistem Vertebro -basiler (bagian posterior)... 17

2.2.5 Gejala Stroke... 17

2.2.5.1 Gejala Stroke Hemoragik ... ... 17

2.2.5.2 Gejala Stroke Iskemik ... ... 17

(9)

BAB 3 KERANGKA KONS EP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 23

3.1 Kerangka Konsep ... ... ... 23

3.2 Definisi Operasional ... ... ... 23

BAB 4 METODE PENELITIAN ... ... 26

4.1 Jenis Penelitian ... ... ... 26

4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ... ... 26

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... ... 26

4.3.1 Populasi Penelitian ... ... ... 26

4.3.2 Sampel Penelitian ... ... ... 27

4.4 Teknik Pengumpulan Data... ... 27

4.5 Pengolahan dan Analisis Data... ... 27

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN... 28

5.1 Hasil Penelitian... ...28

5.1.1 Deskripsi Lokasi Hasil Penelitian...28

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Sample...28

5.1.3 Hasil Analisa Data... ...29

5.2 Pembahasan... ... ... 38

5.2.1 Kelemahan Penelitian ... ... . 41

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN……… …….43

6.1 Kesimpulan………...43

6.2 Saran……….44

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 5.1.

Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Stroke

29

Tabel 5.2.

Distribusi Sampel Berdasarkan Lokasi Stroke

30

Tabel 5.3.

Distribusi Sampel Berdasarkan Manifestasi Pasien

31

Tabel 5.4.

Distribusi Sampel Berdasarkan Faktor Resiko

32

Tabel 5.5. Distribusi Sampel Berdasarkan Onset Stroke

33

Tabel 5.6 Distribusi Sampel Berdasarkan Status Pulang Pasien

34

Tabel 5.7.

Distribusi Sampel Berdasarka n Jenis Kelamin

35

Tabel 5.8.

Distribusi Sampel Berdasarkan Suk u

36

(11)

Daftar Gambar

Nomor Judul Halaman

(12)

DAFTAR SINGKATAN

BBB Blood Brain Barrier

CDC Center s for Disease Contr ol and Pr evention

CFR Case Fatality Ratio

DVT Deep Vein Thr ombosis

GPDOIS Gangguan Per edar an Dar ah Otak Sepint as

IMT Indeks Masa Tubuh

PIS Pendar ahan Intr aser ebr al PMR Pr opor sional Mor tality Rate

PSA Pendar ahan Subar achnoid

RIND Rever sible Ischemic Neur ogical Deficits

TIA Tr anscient Ischemic Attack

WHO Wor ld Health Or ganization

PBJ Pulang Ber obat Jalan

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Nama

Judul

Lampir an 1

Daftar Riw ayat Hidup

Lampir an 2

Lembar Pengumpulan Data

Lampir an 3

Tabel data induk penelitian

Lampir an 4

Tabel distr ibusi fr ekuensi dan statistik

Lampir an 5

Sur at ijin Penelitian

(14)

ABSTRAK

Latar Belakang : Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2008 dan Bustan MN, stroke merupakan masalah kesehatan yang serius ditandai dengan tingginya mortalitas dan morbiditas , yang me mberikan cacat tubuh baik cacat permanen maupun cacat sementara dan kematian mendadak jumlah kematian di dunia sekitar 57 juta jiwa dan 6,15 juta jiwa meninggal akibat stroke setelah penyakit jantung iskemik dan juga di bandingkan dengan tingginya harapan hidup di Indonesia maka masalah stroke akan terus meningkat.

Tujuan : Untuk mengetahui jumlah pasien pasien stroke ada usia non produktif di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Januari 2012 –Desember 2012. Metode : Penelitian ini di lakukan de ngan pendekatancross sectional menggunakan data rekam medik dalam kurun waktu Januari 2012 –Desember 2012 yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Sebanyak 127 sampel yang di dapatkan dengan menggunakan total sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Dari masing-masing sampel diambil data jenis,lokasi,manifestasi klinis, status pulang serta demografi pasien stroke yang di rawat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Hasil : Dari 127 sampel yang diteliti, dijumpai j enis stroke yang paling banyak adalah stroke hemoragik dengan 51,2 persen . Lokasi stroke paling besar terjadi yaitu dengan tampaknya lesi pada struktur otak dalam (pada hasil CT SCAN dengan 89,8 persen. Manifestasi klinis pasien yang terbanyak adalah penurunan kesadara secara tiba-tiba 47,2 persen.Status pulang – status akhir dari perawatan pasien yang terbanyak terjadi yaitu meninggal dengan 77,2 persen.. Berdasarkan jenis kelamin dijumpai 55,1 persen laki -laki dan 42,5 persen perempuan yang terkena stroke . Suku yang terbanyak adalah batak dengan71,7 persen dan umur yang diteliti adalah pada usia non produktif.

Pembahasan : Penyebab terbanyak stroke yang terjadi di usia non produktif adalah stroke hemoragik 51,2 persen dan sisanya merupakan stroke iskemik 48,8 persen dengan usia penderita yaitu usia non produktif, yaitu usia di bawah 15 tahun dan diatas 64 tahun.

(15)

ABSTRACT

Background: According to the World Health Organization (WHO) in 2008 and Bustan MN, stroke is a serious health problem that is characterized by high mortality and morbidity, which gives a good disability permanent disability and temporary disability and death sudden deaths in the world about 57 million soul and 6.15 million people died f rom a stroke after ischemic heart disease and also in comparison with the high expectations of life in Indonesia, the problem will continue to increase stroke.

Objective: To determine the number of patients of stroke patients there is non -productive age in the General Hospital Haji Adam Malik January 2012 - December 2012.

Methods: This study was done with a cross -sectional approach using medical record data in the period January 2012 - December 2012 were conducted in the General Hospital Haji Adam Malik. A total of 127 samples in gain by using total sampling met the inclusion criteria. From each sample of data drawn type, location, clinical manifestations, and demographic status return stroke patients treated in the General Hospital Haji Adam Malik.

Results: Of the 127 samples studied, it was found that most types of stroke is a hemorrhagic stroke by 51.2 percent. Location of stroke is greatest, namely the seemingly lesions in the brain structure (the results of the CT SCAN with 89.8 percent. Clinical mani festations that most patients is a decrease in sudden kesadara 47.2 persen.Status home - the final status of the patient care Most common is passed with 77.2 percent .. by sex found 55.1 percent of men and 42.5 percent of women who had a stroke. Batak trib e who are most dengan71, 7 percent and age were studied at the age of non -productive .

Discussion: The most common cause of stroke that occurs in non -productive age is 51.2 percent of hemorrhagic stroke is an ischemic stroke and the remaining 48.8 percent of the age of the patient is non -productive age, the age group below 15

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan data dari WHO tahun 2008, ada sekitar 57 juta jiwa telah meninggal dunia akibat stroke, dengan Proprsional Mortality Rate (PMR) 10,8%, menempati peringkat kedua di dunia setelah penyakit jantung iskemik (WHO, 2008)

Stroke merupakan masalah kesehatan yang serius ditandai dengan tingginya mortalitas dan morbiditas , yang memberikan cacat tubuh baik cacat permanen maupun cacat sementara dan kematian mendadak ( Bustan , Mn,2000)

Tingginya angka kematian stroke menunjukkan bahwa penanganan adekuat terhadap pasien stroke harus dilakukan. Pada penelitian me mbuktikan bahwa dengan adanya unit stroke ( stroke unit ) di rumah sakit, status fungsional stroke ( Skor NIHSS ) menunjukkan perbaikan signifikan daripada pasien yang di rawat di bangsal neurologi umum. ( Al Rasyid, 2006 )

Stroke merupakan penyakit neurol ogik yang banyak dijumpai di negara -negara industri selain penyakit kardiovaskuler dan kanker. Disamping itu, stroke dapat menyebabkan cacat tubuh sehingga terjadi penurunan produktivitas kerja atau sumber daya manusia yang pada akhirnya dapat menjadi beb an sosial bagi keluarganya maupun masyarakat dan negara

(Yastroki, 2009)

(17)

Laporan WHO (World Health Organization) tahun(2001) mengatakan bahwa di Italia, Age Sex Prevalens Rate stroke pada kelompok umur diatas 6 5 tahun pada pria sebesar 8,2 per 100.000 penduduk dan pada wanita di kelompok umur yang sama sebesar 5,1 per 100.000 penduduk.

Angka insidensi stroke di Cina tidak terlalu berbeda dari negara -negara berkembang. Angka mortalitas dan prevalensi bervariasi d i antara area-area berbeda di Cina. Walaupun dikarenakan keterbatasan metodologi tidak ada kesimpulan khusus yang bisa di tarik, namun penelitian ini setidaknya dapat memicu peneliti lain untuk melakukan penelitian serupa. ( Liu M, 2007 )

Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia, Proportional Mortality Rate (PMR) stroke meningkat dari 5,5% pada tahun 1986 menjadi 11,5% pada tahun 2001. ( WHO, 2001)

Di Indonesia sendiri, dalam dasawarsa terakhir, jumlah penderita stroke semakin meningkat, bahkan stroke juga dialami pasien usia non produktif. Diperkirakan sekitar 500.000 penduduk menderita stroke setiap tahunnya. Dan sekitar 125.000 orang meninggal dengan Case Fatality Rate (CFR) 25%, adapun sisanya mengalami cacat (Yastroki, 2009)

Di Asia Tenggara, Jusuf Misbach (2001) menemukan bahwa dari 3723 penderita stroke yang diteliti (55% pria dan 45% wanita), usia rerata adalah 59,0 ± 13,8 tahun.16% penderita lebih muda dari 45 tahun dan 37% lebih tua dari 65 tahun, dengan onset relatif lebih muda di Vietnam dan onset lebih tua di Singapura. Faktor resiko tertinggi di semua negara adalah hipertensi (68%), diikuti Tranient Ischemic Attack (TIA) (35%), merokok, diabetes mellitus, penyakit koroner dan hiperkolestrolemia. Sebagian besar membaik saat kelua r rumah sakit, namun 22% penderita meninggal dunia.

(18)

1.2 Rumusan Masalah

Diperlukan sebuah penelitian untuk mencari tahu karakteristik penderita stroke, terutama pasien usianon produktif, sehingga dapat memudahkan penatalaksanaan dan sekaligus mencari tahu faktor-faktor resiko apa saja yang berkaitan. Yang seterusnya akan memudahkan tindakan pencegahan terhadap kejadian stroke selanjutnya.

Bagaimana karakteristik penderita stroke usia non produktif yang dirawat di RSUP HAM ( Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik ) Medan tahun 2012 ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik penderita stroke usianon produktif yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui jenis stroke pasien usianon p roduktif yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.

2. Mengetahui lokasi lesi stroke pasien usianon produktif yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.

3. Mengetahui onset kejadian stroke pasien usianon produktif yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.

4. Mengetahui faktor resiko stroke pada pasien usianon produktif yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.

5. Mengetahui manifestasi klinis dari kejadian stroke yang dialami pasien usianon produktif RSUP H. Adam Malik Medan ta hun 2012.

6. Mengetahui status pulang penderita stroke usianon produktif yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012

7. Mengetahui demografi pasien strokeusianon produktif yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.

(19)

1. Memberikan informasi tambahan bagi pihak pemberi layanan medis mengenai karakteristik penderita stroke usia non produktif, sehingga lebih memudahkan dalam penatalaksanaan pasien.

2. Menentukan faktor-faktor resiko apa saja yang paling memungkinkan pada kejadian stroke usianon produktif.

(20)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Pembuluh Darah Otak

Sistem persarafan manusia terdiri dari dua bagian utama, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari dua organ utama, yaitu : Otak dan Medula spinalis. Otak merupakan organ vital yang bertanggung jawab atas fungsi mental dan intelekt ual seperti berfikir, menafsirkan apa yang di terima oleh indra kita dan mengontrol gerakan -gerakan volunter.

Otak dibentuk oleh 3 bagian utama, yaitu : Prosenchephalon (cerebrum dan dienchephalon), Mesenchephalon, dan Rhombenchephalon. Cerebrum terdiri da ri 2 hemisfer serebri, bagian kiri (sinistra) dan kanan (dextra) yang berperan sebagai pusat pemikiran, kesadaran, bahasa, pemusatan perhatian (focusing) dan memori.

Otak diperdarahi oleh percabangan 4 arteri yang terletak di dalam spatium subarachnoideum, yaitu dua Arteri Carotis Interna dan dua Arteri Vertebralis. Kemudia keempat arteri itu beranastomosis membentuk circulus Willisi, lalu kembali membentuk enam cabang arteri, yaitu : 2 arteri serebri anterior, 2 arteri serebri media, dan 2 arteri serebri posterior.

2.2 Stroke

2.2.1 Definisi Stroke

Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan/atau gejala hilangnya fungsi sistem saraf pusat lokal ( atau global) yang berkembang cepat ( dalam detik atau menit ) . Gejala-gejala ini berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian (Ginsberg, 2005)

Stroke merupakan gangguan fungsi saraf yang di sebabkan adanya ketidak seimbangan aliran darah dalam otak, dan dapat timbul secara mendadak (dalam waktu beberapa detik ) atau secara cepat ( dalam waktu bebe rapa jam ), dengan gejala atau tanda-tanda yang sesuai daerah otak yang mengalami ganguan pasokan darah ( Malyadi, et al,2007 )

(21)

2.2.2 Epidemiologi Stroke

Stroke yang merupakan penyakit gangguan pembuluh darah bertanggung jawab terhadap 30 persen kematian di seluruh dunia . Setiap tahun , di perkirakan 750.000 orang menderita stroke dengan angka kematian lebih dari 150.000 orang per tahun. Sepertiga penderita stroke meninggal saat serangan (fase akut), sepertiga lagi mengalami stroke berulang dan dari 50 % yang selamat akan mengalami kecacatan (Rudiyono, 2004).

Angka kejadian stroke menurut data dasar 63,52 per 100.000 penduduk pada kelompok usia di atas 65 tahun . Secara kasar setiap hari ada dua orang Indonesia mengalami serangan stroke. Diperkirakan hampir setengah juta penduduk beresiko tinggi terserang stroke,sedangkan jumlah yang meninggal mencapai 125.000 jiwa ( Rasyid, 2007)

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga tersering di Negara maju,setelah penyakit jantung dan kanker. Insidensi tahunan adalah 2 per 1000 populasi. Mayoritas stroke adalah infark serebral ( Ginsbreg, 2005 )

Stroke adalah suatu penyakit gangguan fungsi anatomi otak yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat, disebabkan karena gangguan perdarahan otak. Insiden stroke meningkat secara eksponensial dengan bertambahnya usia dan 1,25 kali leb ih besar pada pria dibanding wanita. ( Ginsberg, 2005 )

Faktor penyebab munculnya masalah ini adalah adanya perkembangan ekonomi dan perubahan gaya hidup terutama msayarakat perkotaan. Kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup terlihat semakin m udah sehingga meningkatkan hasrat mereka untuk terus berjuang mencapai tujuan dengan penuh persaingan dalam perjuangan tersebut, benturan -benturan fisik maupun psikologis tidak pernah dipikirkan efeknya bagi kesehatan jangka panjang. Usia harapan hidup di Indonesia kian meningkat sehingga semakin banyak terdapat lansia. Dengan bertambahnya usia maka permasalahan kesehatan yang terjadi akan semakin kompleks. Salah satu penyakit yang sering dialami oleh lansia adalah stroke. Usia merupakan faktor resiko yang paling penting bagi semua jenis stroke . Insiden stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia(Iskandar, 2003).

(22)

usia. Namun seiring berjalannya perubahan jaman dan gaya hidup, terutama masyarakat di kota besar, stroke cenderung menyerang usia muda atau kelompok usia non produktif. ( Iskandar, 2003) .Menurut data dasar rumah sakit Indonesia, seperti Yayasan Stroke Indonesia, angka kejadian stroke mencapai 63,52 persen per 100.000 pada kelompok usia 65 tahun keatas. Secara kasar , setiap hari ada dua orang Indonesia yang terkena stroke. Stres bisa memicu stroke karena stres meningkatkan adrenalin. Adrenalin akan memacu tubuh untuk mengalihkan energi yang diperoleh dari pembakaran lemak. Pembakaran lemak akibat stress ini akan menyebabkan kadar lemak dalam darah menjadi tinggi. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan mengelola stres ( Yastroki, 2009 ).

Menurut penelitian Tsong Hai Lee di Taiwan pada tahun 1997 -2001, terdapat 264 orang penderita stroke iskemik pada usia 18 -45 tahun, yang disebabkan oleh kelebihan lemak, merokok, hipertensi dan riwayat stroke. ( Tsong Hai Lee , 2002 )

Berdasarkan data penderita stroke yang dirawat oleh Pusat Pengembangan dan Penanggulangan Stroke Nasional (P3SN) RSUP Bukit Tinggi (2002) , terdapat 501 pasien, yang terdiri dari usia 20 -30 tahun sebesar 3,59%, usia 31 -50 tahun sebesar 20,76%, usia 51-70 tahun sebesar 52,69% dan usia 71-90 tahun sebesar 22,95%.

Hasil penelitian Syarif. R di Rumah Sakit PTP Nusantara II Medan tahun 1999-2003 menunjukkan bahwa dari 220 sampel yang diteliti, berdasarkan suku penderita stroke yang dirawat inap sebagian besar bersuku Jawa sebany ak 120 orang (54,5%) dan yang terendah suku Minang sebanyak 3 orang (1,4%), berdasarkan status perkawinan penderita stroke yang dirawat inap sebagian besar berstatus kawin sebanyak 217 orang (98,6%) dan yang berstatus tidak kawin sebanyak 3 orang (1,4%). ( Syarif R, 2004 )

(23)

sebesar 8,6 per 100.000 populasi pertahun. Di Indonesia diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 orang terkena serangan stroke, 125.000 orang meninggal dunia dengan CFR 25% dan yang mengalami cacat ringan atau berat dengan proporsi 75% (375.000 orang).

Menurut WHO (2005), stroke menjadi penyebab kematian dari 5,7 juta jiwa di seluruh dunia, dan diperkir akan meningkat menjadi 6,5 juta penderita pada tahun 2015 dan 7,8 juta penderita pada tahun 2030.

Berdasarkan Penelitian Misbach di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 2000-2003, menunjukkan bahwa jumlah penderita stroke tahun 2000 sebanyak 641 orang, tahun 2001 sebanyak 722 orang, tahun 2002 sebanyak 706 orang dan tahun 2003 sebanyak 522 orang. Di RSU Banyumas, terjadi peningkatan penderita stroke yang dirawat inap pada tahun 1997 -2000. Pada tahun1997 terdapat penderita stroke sebanyak 255 orang, tahun 1 998 sebanyak 298 orang, tahun 1999 sebanyak 393 orang dan tahun 2000 sebanyak 459 orang. ( Misbach, 2003 )

2.2.3 Faktor Resiko

Faktor resiko terjadinya stroke di bagi menjadi dua kelompok, yaitu Modifiable Risk Factors dan Non Modifiable Risk Factors ( Mohet, A.M. Katzan, 2011 ).

1. Non Modiafable Risk Factors a. Usia

b. Jenis Kelamin c. Ras/Bangsa d. Keturunan/Genetik 2. Modifiable Risk Factors

a.Behaviour - Merokok - Diet tidak sehat - Peminum alcohol - Pemakaian obat-obatan b.Physiological

(24)

- Diabetes Melitus - Infeksi,Arteritis,Trauma - Gangguan ginjal

- Obesitas - Polisitemia

- Kelainan pembuluh darah - Hiperlipidemia

- Stenosis karotis -Amyloid Angiopathy

Adapun faktor resiko utama yang dapat menyebabkan stroke adalah (R opper, Allan H. dan Samuels, Martin A. 2009) :

1.Hipertensi 2.Merokok

3.Diabetes Melitus 4.Kelainan Jantung 5.Kolesterol

2.2.3.1. Faktor risiko yang tidak dapat dirubah

A. Usia

Risiko terkena stroke meningkat sejak usia 45 tahun. Setiap penamb ahan usia tiga tahun akan meningkatkan risiko stroke sebesar 11 -20%. Dari semua stroke, orang yang berusia lebih dari 65 tahun memiliki risiko paling tinggi yaitu 71%, sedangkan 25% terjadi pada orang yang berusia 65 -45 tahun, dan 4% terjadi pada orang ber usia <45 tahun. Menurut penelitian Siregar F (2002) di RSUP Haji Adam Malik Medan dengan desain case control, umur berpengaruh terhadap terjadinya stroke dimana pada kelompok umur ≥45 tahun risiko terkena stroke dengan OR: 9,451 kali dibandingkan kelompok umur < 45 tahun.

(25)

Menurut data dari 28 rumah sakit di Indonesia, ternyata laki -laki banyak menderita stroke dibandingkan perempuan.Insiden stroke 1,25 kali lebih besar pada laki-laki dibanding perempuan. ( Yastroki, 2009 )

C Ras/bangsa

Orang kulit hitam lebih banyak menderita stroke dari pada orang kulit putih. Hal ini disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan gaya hidup.Pada tahun 2004 di Amerika terdapat penderita stroke pada laki -laki yang berkulit putih sebesar 37,1% dan yang berkulit hitam sebesar 62,9% sedangkan pada wanita yang berkulit putih sebesar 41,3% dan yang berkulit hitam sebesar 58,7%. ( American Heart Association, 2007 )

D Keturunan/Genetik

Gen berperan besar dalam beberapa faktor risiko stroke, misalnya hipertensi, jantung, diabetes dan kelainan pembuluh darah. Riwayat stroke dalam keluarga, terutama jika dua atau lebih anggota keluarga pernah mengalami stroke pada usia kurang dari 65 tahun, meningkatkan risiko terkena stroke. Menurut penelitian Tsong Hai Lee di Taiwan pada tahun 1997-2001 riwayat stroke pada keluarga meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 29,3%. ( Tsong Hai Lee, 2003 )

2.2.3.2 . Faktor risiko yang dapat dirubah:

A. Hipertensi

Hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke. Hipertens i meningkatkan risiko terjadinya stroke sebanyak 4 sampai 6 kali. Makin tinggi tekanan darah kemungkinan stroke makin besar karena terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah sehingga memudahkan terjadinya penyumbatan/perdarahan otak.Sebanyak 70% dari orang yang terserang stroke mempunyai tekanan darah tinggi. ( Marjono, M et al.1994 )

B. Diabetes Melitus

(26)

aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) yang lebih berat sehingga berpengaruh terhadap terjadinya stroke.Menurut penelitian Siregar F (2002) di RSUP Haji Adam Malik Medan dengan desain case control, penderita diabetes melitus mempunyai risiko terkena stroke dengan OR: 3,39. Artinya risiko terjadinya stroke pada penderita diabetes mellitus 3,39 kali dibandingkan dengan yang tidak menderita diabetes mellitus. ( Marjono, M et al.1994 )

C. Penyakit Jantung

Penyakit jantung yang paling sering menyebabkan stroke adalah fibrilasi atrium/atrial fibrillation (AF), karena memudahkan terjadinya penggumpalan darah di jantung dan dapat lepas hingga menyumbat pembuluh darah di otak. Di samping itu juga penyakit jantung koroner, kelainan katup jantung, infeksi otot jantung, pasca operasi jantung juga memperbesar risiko stroke.Fibrilasi atrium yang tidak diobati meningkatkan risiko stroke 4 -7 kali.

D. Transient Ischemic Attack (TIA)

Sekitar 1 dari seratus orang dewasa akan mengalami paling sedikit 1 kali serangan iskemik sesaat (TIA) seumur h idup mereka. Jika diobati dengan benar, sekitar 1/10 dari para pasien ini kemudian akan mengalami stroke dalam 3,5 bulan setelah serangan pertama, dan sekitar 1/3 akan terkena stroke dalam lima tahun setelah serangan pertama.Risiko TIA untuk terkena stroke 35-60% dalam waktu lima tahun. ( Marjono, M et al.1994 )

E. Obesitas

Obesitas berhubungan erat dengan hipertensi, dislipidemia, dan diabetes melitus.Obesitas meningkatkan risiko stroke sebesar 15%. Obesitas dapat meningkatkan hipertensi, jantung, diabetes dan aterosklerosis yang semuanya akan meningkatkan kemungkinan terkena serangan stroke. ( Marjono, Met al.1994 )

F. Hiperkolesterolemia

(27)

risiko, tingginya kolesterol dapat merusak dinding pembuluh darah dan juga menyebabkan penyakit jantung koroner. Kolesterol yang tinggi terutama Low Density Lipoprotein (LDL) akan membentuk plak di dalam pembuluh darah dan dapat menyumbat pembuluh darah baik di jantung maupun di otak. Kadar kolesterol total > 200 mg/dl meningkatkan risiko stroke 1,31 -2,9 kali. ( Marjono, Met al.1994 )

G. Merokok

Berdasarkan penelitian Siregar F (2002) di RSUP Haji Adam Malik Medan dengan desain case control, kebiasaan merokok meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 4 kali.Merokok menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri di seluruh tubuh (termasuk yang ada di otak dan jantung), sehingga merokok mendorong terjadinya aterosklerosis, mengurangi aliran darah, dan menyebabkan darah mudah menggumpal. ( Marjono, M et al.1994 )

H. Alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengganggu metabolisme tubuh, sehingga terjadi dislipidemia, diabetes melitus, mempengaruhi berat badan dan tekanan darah, dapat merusak sel sel saraf tepi, saraf otak dan lain -lain. Semua ini mempermudah terjadinya stroke.Konsumsi alkohol berlebihan meningkatkan risiko terkena stroke 2 -3 kali.( Marjono, M et al.1994 )

I. Stres

Hampir setiap orang pernah mengalami stres. Stres psiokososial dapat menyebabkan depresi. Jika depresi berkombinasi dengan fa ktor risiko lain (misalnya, aterosklerosis berat, penyakit jantung atau hipertensi) dapat memicu terjadinya stroke. Depresi meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 2 kali. ( Marjono, Met al.1994 )

(28)

Pada orang-orang yang menggunakan narkoba terutama jenis suntikan akan mempermudah terjadinya stroke, akibat dari infeksi dan kerusakan dinding pembuluh darah otak. Di samping itu, zat narkoba itu sendiri akan mempengaruhi metabolisme tubuh, sehingga mudah terserang stroke. Hasil pengumpulan data dari rumah sakit Jakarta tahun 2001 yang menangani narkoba, didapatkan bahwa lebih dari 50% pengguna narkoba dengan suntikan berisiko terkena stroke.( Marjono, M et al.1994 )

2.2.4 Klasifikasi Stroke

2.2.4.1 Berdasarkan perubahan patologis pada otak

2.2.4.1.1 Stroke Hemoragik

A. Pendarahan Instraserebral (PIS)

Pendarahan Intraserebral adalah pendarahan yang terjadi di dalam otak karena adanya pembuluh darah yang pecah sehingga darah keluar dan masuk ke jaringan dalam otak dan menyerap kedalamnya. Pendarahan ini banyak disebabkan oleh hipertensi. Selain itu, beberapa faktor penyebab lainnya adalah hemoragik yang menyertai embolus, gangguan koagulasi ( akusisita atau oleh obat ), dan idiopatis. ( Ginsberg, L, 2008 )

B. Pendarahan Subaraknoid (PSA)

Pendarahan Subaraknoid (PSA) adalah pendarahan yang terjadi di ruang subaraknoid ( ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak). Penyebabnya adalah pecahnya suatu aneurisma sehingga darah masuk kedalam jaringan otak , merusak neuron sehingga bagian yang terkena tidak dapat berfungsi dengan benar. Darah yang masuk ke otak pada pendarahan subaraknoid akan mulai terurai setelah beberapa jam kemudian zat -zat hasil penguraian ini bersifat iritatif serta dapat mengakibatkan spasme pembuluh darah sehingga kemungkinan kerusakan otak semakin besar. ( Ginsberg, L, 2008 )

(29)

a. Transient Ishchemic Attack( TIA ) b. Trombosis serebri

Menyebabkan stroke dengan menyumbat arteri serebri dan biasanya didahului oleh TIA (Simon, Roger P. et al. 1999).

c. Emboli serebri

Ketika arteri serebri tersumbat oleh trombus yang berasal dari jantung, aorta, atau arteri besar di otak, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya stroke ( Simon, Roger P. et al. 1999).

2.2.4.2 Berdasarkan stadium klinik/pertimbangan waktu 2.2.4.2.1 Trancient Ischemic Attack(TIA)

Disebut juga gangguan peredaran darah otak sepintas (GPDOS) adalah timbulnya secara mendadak gejala -gejala defisit neurologik fokal akibat iskemia otak yang menghilang dalam waktu beberapa m enit atau bebrapa jam akan tetapi tidak lebih dari 24 jam. Biasanya dapat dialami berulang dalam 1 hari. Trancient Ischemic Attack juga dapat di bagi menjadi dua golongan, yaitu :

a.Trancient Ischemic Attack pada sitem karotis

b.Trancient Ischemic Attackpada sitem vertebro basiler 2.2.4.2.2 Stroke in Evolution

Terjadinya defisit neurologik yang bertambah berat secara kuantitatif atau kualitatif secara bertahap selama jangka waktu tertentu. ( Harsono, 2003 )

2.2.4.2.3 Completed stroke

Disebabkan adanya trombus atau oklusi karena emboli, dengan ada nya defisit neurologik yang relatif stabil atau hanya sedikit sekali pe -rubahan defisit neurologiknya. ( Harsono, 2003 )

2.2.4.2.4 Reversible Ischemic Neurogical Deficits (RIND)

Adanya defisit neurologik yang berlangsung lebih dari 24 jam dan akan menghilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu, kurangdari 3 minggu. ( Harsono, 2003 )

2.2.4.3 Berdasarkan sistem pembuluh darah

(30)

2.2.4.3.2 Sistem Vertebro -basiler (bagian posterior)

2.2.5 Gejala Stroke 2.2.5.1Gejala Stroke Hemoragik

Marjono,M et al. (1994) dan Harsono (2003) mengelompokkan gejala stroke hemoragik berdasarkan :

a. Gejala Pendarahan Intraserebral (PIS)

Gejala pendarahan ini timbul mendadak dan membu ruk dengan cepat (dalam beberapa menit atau jam), sering sampai koma. Nyeri kepala berat, nausea, muntah dan mempunyai ciri khas yaitu adanya darah di rongga subaraknoid pada pemeriksaan lumbal Pungsi.

b. Gejala Pendarahan Subaraknoid (PSA)

Pada penderita pendarahan subaraknoid akan di jumpai gejala seperti nyeri kepala yang hebat, kadang -kadang muntah, leher terasa kaku serta kehilangan kesadaran yang sementara dan setelah sadar kembali terdapat gejala kaku kuduk, keluhan silau terhadap cahaya, mual dan fot ofobia.

2.2.5.2 Gejala Stroke Iskemik

Sudomo et al. (1980), Sugianto, P. (2001) dan Mulyadi, et al. (2007) memberikan penjelasan mengenai gejala stroke iskemik,yaitu :

1. Gejala penyumbatan arteri serebri anterior a. Buang air kecil tidak disadari

b. Hemiparesis kontralateral dengan kelumpuhan tungkai yang paling dapat dilihat

c. Kehilangan kesadaran secara tiba -tiba.

d. Gangguan sensibilitas pada tungkai yang lumpuh. e. Secara tidak sadar mengikuti kata -kata orang lain. f. Sulit untuk mengungkapkan apa yang ada dalam hati .

(31)

a. Mulut jatuh ke satu sisi dan lidah mencong bila di julurkan.

b. Kata-kata tidak dapat dipahami (afasia), bicara tidak jelas , tidak lancar dan terbata-bata.

c. Kelemahan atau kelumpuhan lengan, tungkai atau salah satu s isi tubuh.

d. Kesadaran menurun.

e. Vertigo (pusing) atau perasaan berputar yang menetap saat tidak beraktifitas.

f. Gangguan rasa di daerah muka atau wajah dan hanya sebelah saja, biasanya disertai gangguan rasa di lengan dan tungkai hanya sebelah saja.

g. Bola mata selalu melirik ke satu sisi saja. h. Tidak dapat membedakan kiri dan kanan.

3. Gejala penyumbatan arteri serebri posterior

a. Hilangnya penglihatan, berupa penglihatan yang terganggu , gangguan pandangan tanpa rasa nyeri , sebagian lapangan pandang tidak terlihat dan penglihatan gelap atau ganda sesaat.

b. Kesulitan memahami barang yang di lihat , namun dapat mengerti jika meraba atau mendengar suaranya.

c. Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan, tungkai atau salah satu sisi tubuh, terasa kesemutan dan m ati rasa pada salah satu sisi tubuh.

d. Hilangnya kemampuan untuk mengenali dan membedakan warna.

4. Gejala penyumbatan sistem vertebrobasilar

a. Kehilangan keseimbangan, gerakan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik.

b. Jalan menjadi sempoyongan atau terjatuh c. Gangguan gerak bola mata

d. Kedua kaki lemah sampai tidak bisa berdiri e. Mual, muntah sulit menelan, atau nyeri kepala

(32)

a. Aphasia

Dibedakan atas 2 kategori yaitu ekspresif ( motorik ) dan reseptif (sensorik). Ekspresif adalah kehil angan kemampuan untuk berbicara, mengeluarkan isi pikiran melalui perkataannya sendiri, sememntara kemampuannya untuk mengerti bicara orang lain tetap baik. Sedangkan reseptif ( sensorik ) adalah sulit untuk mengerti pembicaraan orang lain, namun masih mam pu untuk mengeluarkan kata-kata dengan lancar, walau sebagian diantaranya tidak memiliki arti, hal ini tergantung dari luasnya kerusakan otak.

b. Alexia

Penderita tidak mampu membaca kata, tapi dapat membaca huruf (verbal alexia), atau kebalikannya yaitu ke tidakmampuan membaca huruf, tetapi masih dapat membaca kata ( lateral alexia), dan gabungan dari keduanya yaitu ketidakmampuan membaca baik huruf maupun kata (global alexia).

c. Agraphia

Kehilangan kemampuan menulis karena adanya kerusakan otak yang dibedakan menjadi 5 kategori, yaitu : pure agraphia (tanpa disertai gangguan berbahasa lainnya), aphasic agraphia ( agraphia dengan/karena aphasia), agraphia dengan alexia ( di jumpai pada orang sakit dengan kerusakan di lobus parietal), apraxic agraphia (tidak mampu menulis dengan baik saat menulis spontan, spatial agraphia ( sulit untuk menulis pada garis horizontal atau menulis hanya pada sisi kanan kertas saja ).

d. Acalcullia

Kehilangan kemampuan berhitung atau mengenal angka setelah terjadinya kerusakan otak . Dapat berhubungan dengan alexia agraphia,atau bentuk–bentukaphasialainnya.

(33)

Sejumlah tingkat kemampuan yang sangat kompleks, seperti penanaman , melakukan gerakan yang sesuai dengan peri ntah , atau menirukan gerakan-gerakan tertentu. Kelainan ini sering bersamaan dengan agnosia jari (dapat dilihat dan disuruh menyebutkan nama jari yang disentuh sementara orang sakit tidak boleh melihat jarinya )

f. Hemi Spatial Neglect(viso spatialagnosia )

Hilangnya kemampuan melaksanakan bermacam perintah yang berhubungan dengan ruang. Biasanya akan mengabaikan sebelah sisi ruang kontra lateral dari lesi yang ada pada otaknya, misalnya disuruh menggambar sekuntum bunga dan yang di gambarkannya hanya setengah kuntum bunga.

g. Sindrom Lobus Frontal

Berhubungan dengan tingkah laku, kerusakan pada korteks motor dan premotor dari hemisfer dominan menyebabkan gangguan bicara.

h. Gangguan Mengingat (Amnesia) i. Dementia

Hilangnya fungsi intelektual yang menc akup sejumlah kemampuan/operasi mental. Gangguan pada suatu fungsi luhur saja belum dapat dikatakan dementia.

2.2.6 Usia Stroke

Usia merupakan faktor risiko stroke, semakin tua usia maka risiko terkena strokenya pun semakin tinggi. Namun, sekarang ka um usia non produktif perlu waspada terhadap ancaman stroke. Pada usia non produktif, stroke dapat menyerang terutama pada mereka yang gemar mengkonsumsi makanan berlemak dan narkoba (walau belum memiliki angka yang pasti). ( Iskandar 2003 )

(34)

dengan lemak dan kolesterol tapi rendah s erat. ( Misbach, 2003 )

Generasi muda yang perjalanan hidupnya masih panjang untuk mampu berkiprah dan bersaing dengan sumber daya manusia lain dari luar negeri. Kecacatan yang mereka sandang akibat serangan stroke, bukan hanya menjadi beban keluarga, tapi juga beban masyarakat secara umum. ( Misbach, 2003 )

Menurut Misbach, (2010) serangan stroke timbulnya mendadak tanpa peringatan. Namun, sebenarnya ada yang bisa dijadikan tanda yaitu penyakit -penyakit dan kondisi tertentu yang termasuk ke dalam faktor ri siko stroke.

Penyakit-penyakit yang termasuk ke dalam risiko stroke adalah hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, hiperlipidemia (peninggian kadar lipid dalam darah). Usia lanjut, obesitas, merokok, suku bangsa termasuk dalam kondisi tertentu yang merupakan risiko stroke. ( Misbach, 2010 )

“Kadar kolesterol yang tinggi (hiperkolesterol) memang merupakan faktor risiko stroke karena memperburuk proses arteriosklerotik, yaitu mempertebal dan merusak dinding pembuluh darah secara berangsur -angsur,”. Jadi, makanan-makanan yang kaya kolesterol seperti junk food dapat membahayakan dan mempercepat kemungkinan timbulnya stroke. ( Misbach, 2010 )

Usia merupakan faktor risiko stroke karena proses penuaan terjadi pada semua organ tubuh termasuk pembuluh darah otak yang menjadi rapuh. Di Indonesia ternyata stroke timbul banyak pada usia di bawah 45 tahun, dimana karir sedang menanjak. Sesibuk apa pun kita pada usia non produktif, tetap harus menjaga kesehatan. Jika hanya berjuang mengejar karir tanpa memperhatik an kesehatan, maka usaha tersebut akan sia -sia bila kemudian di puncak karir terkena serangan stroke.(Kalim. et al. 2009 )

Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat non produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Jadi, jangan tidak peduli akan ancaman stroke, melainkan hadapi dengan mulai menjalankan gaya hidup yang sehat.(Kalim. et al. 2009 )

(35)
(36)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

[image:36.612.115.493.172.318.2]

Berdasarkan tujuan diatas , maka konsep penelitian ini adalah :

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.2 Definisi Operasional

I. Penderita stroke adalah semua pasien yang telah didiagnosis menderita stroke oleh dokter spesialis Neurologi di RSUP H. Adam Malik Medan dan telah dikonfirmasi dengan pemeriksaan head CT -scan.

II. Usia produktif adalah usia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun. (Prijono, 2001) maka yang di katakan usia non produktif adalah yang berumur dibawah 15 tahun dan di atas 64 tahun

III. Karakteristik Stroke adalah berbagaipola penyakit yang ditemukan pada penderita stroke dari berbagai aspek, yaitu :

A. Jenis stroke adalah bentuk atau macam -macam kerusakan yang ditemukan pada pembuluh darah otak penderita stroke, dikelompokkan atas :

Karakteristik Sroke

1. Jenis Str oke 2. Lokasi Str oke 3. Faktor Resiko 4. Onset Str oke 5. Manifestasi Klinis 6. Status Pulang 7. Demogr afi Pasien

Penderita Stroke Usia

(37)

1. Hemoragik 2. Iskemik

B. Lokasi lesi stroke adalah lokasi lesi berdasarkan hasil head-ct scan. Dalam penelitian ini,lokasi lesi stroke dilihat melalui hasil pemeriksaan Head CT-scan,yang di bagi dalam 4 macam interpretasi.

a. Ditemukan lesi pada subarachnoid b. Ditemukan lesi pada korteks superfisial

c. Ditemukan lesi pada subkorteks (gangla basalis,talamus), pons,serebelum

d. HasilHead CT-Scandalam batas normal

C.Manifestasi klinis adalah semua tanda dan gejala yang dapat ditemukan pada penderita stroke dan telah dica tat dalam rekam medik.

D. Faktor resiko adalah faktor –faktor yang menyebabkan pasien terkena stroke

E. Onset stroke adalah durasi waktu sejak penderita stroke mengalami serangan hingga mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit.

F.Status pulang adalah situasi-kondisi saat pasien meninggalkan rawatan, dikelompokkan atas :

1. Pulang berobat jalan (PBJ)

2. Pulang atas permintaan sendiri (PAPS) 3. Meninggal

G.Demografi penderita stroke adalah usia, suku bangsa dan jenis kelamin dari penderita stroke yang dit eliti.

(38)

stroke, onset stroke, faktor resiko, manifestasi klinis, dan status pulang pasien berdasarkan hasil anamnesis , pemeriksaan fisik-laboratoriaum, dan pemeriksaan CT-Scan.

2.

Alat Ukur : Lembar pengumpulan data

3.

Hasil Penilaian : Mengetahui jenis stroke, lokasi stroke, onset stroke, faktor resiko, manifestasi klinis, dan status pulang pasien, serta menentukan demografi penderita stroke usia non produktif yang dirawat .

4.

Skala Pengukuran : Nominal.

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional (potong lintang) dimana pengambila n data hanya dilakukan sekali dengan cara mengobservasi rekam medik penderita stroke usianon produktif yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1 Waktu

Penelitian ini akan dilakukan selama 8 minggude ngan mengobservasi rekam medik penderita stroke usianon produktif yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan sejak Januari 2012 sampai dengan Desember 2012.

(39)

Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Adapun alasan d an pertimbangan memilih lokasi tersebut adalah karena sesuai dengan SK MENKES NO.305/MENKES/SK/VII/1990, RSUP H. Adam Malik Medan merupakan pusat rujukan kesehatan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi provinsi Sumatera Utara,DI Aceh, Sumatera Barat da n Riau. Selain itu, Menurut SK MENKES NO.502/MENKES/SK/IX/1991, RSUP H. Adam Malik Medan adalah rumah sakit memiliki pusat pelayanan kesehatan dan pendidikan.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua semua p asien rawatan berusia dibawah 15 dan diatas 64 tahun yang telah didiagnosis menderita stroke oleh dokter spesialis Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan mulai 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012.

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian ditent ukan dengan metode total sampling yaitu seluruh penderita stroke usianon produktif yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 sebagai sample penelitian ini.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang diperoleh d ari kartu status penderita stroke rawat inap yang berasal dari rekam medik RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dan dicatat sesuai dengan variabel yang dibutuhkan.

4.5 Pengolahan dan Analisis Data

(40)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diperoleh dari data rekam medik dari penelitian dilakukan menggunakan data rekam medik yang ada di RSUP H. Adam Malik Medan

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik yang beralamat di Jalan Bunga Lau no. 17 Medan Kelurahan Kemenangan, Kecamatan M edan Tuntungan. RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No.335/Menkes/SK/VIII/1990. Disamping itu, RSUP H. Adam Malik adalah Rumah Sakit Rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau. RSUP H. Adam Malik juga ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan RI No.502/Menkes/IX/1991 tanggal 6 September 1991 dan secara resmi pusat pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dipindahkan ke RSUP H. Adam Malik pada tanggal 11 januari 1993.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Sampel

(41)

5.1.3 Hasil Analisa Data

Berikut adalah hasil analisa data yang di dapat dari penelitian ini d engan menggunakan metode analisa frekuensi deskriptif.

[image:41.612.133.481.369.637.2]

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Stroke

Tabel.5.1 Berdasarkan

hasil penelitian di

dapati jumlah

[image:41.612.134.477.374.638.2]

penderita stroke hemoragik lebih tinggi dengan persentase kejadian 51,2 %,lebih tinggi dibandingkan dengan penderita stroke iskemik dengan persentase 48,8 %. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.2Distribusi Sampel Berdasarkan Lokasi Stroke

Lokasi stroke Frekuensi Persentase

Pendarahan subarachnoid

2 1,6

Tampak lesi pada korteks

suprafisial 7 5.5

Tampak lesi pada subkorteks (ganglia

basalis,talamus),pons dan serebelum

114 89.8

Pendarahan Subarachnoid 4 2,4

Total 127 100.0

Tabel 5.2. Dari hasil penelitian ini di dapati 4 suku lokasi pada hasil head CT scan. Lokasi terbanyak yaitu tampak lesi pada subkorteks dengan jumlah 114 (89,8 %). Lokasi stroke paling sedikit yaitu tampak pendarahan subarachnoid dengan jumlah 2 (1,6 %). Data selengkapnya dapat di lihat pada tabel 5.2

Jenis Stroke Frekuensi Persentase

Iskemik 62 48.8

Hemoragik

65 51.2

(42)
[image:42.612.109.520.120.456.2]

Tabel 5.3 Distribusi Sampel Berdasarkan M anifestasi Klinis Pasien

Tabel 5.3. Berdasarkan hasil penelitian pada manifestasi klinis penderita stroke yang

di rawat di RSUP HAM selama tahun 2012, data yang paling banyak di temukan adalah hempirise dengan 48,0 % serta yang paling sedikit adalah kejang ( 0,8)%. Data selengkapnya dapat di lihat pada tabel 5.3

Manifestasi Klinis Frekuensi Persentase

Kesadaran Menurun

54 42,5

Hemiparise

61 48,0

Nyeri kepala

5 3.93

Kejang

1 0,8

Bicara celat ( pelo )

6 4,72

(43)
[image:43.612.158.446.82.643.2]

Tabel 5.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Faktor Resiko Pasien

Faktor Risiko Jumlah Persen

Tekanan Darah

Hipertensi 103 81.1

Tek.darah normal 24 18.9

Merokok

Merokok 26 20.5

Tidak merokok 101 79.5

Diabetes Mellitus

DM 30 23.6

Normal 97 76.4

Riwayat Stroke

Stroke Sebelumnya 11 8.7

Tidak ada 116 91.3

Gangguan Jantung

Kelainan 11 8.7

Normal 116 91.3

Alkohol

Alkoholik 3 2.4

Bukan peminum 124 97.6

Kadar Kolestrol

Hiperkolesterolemia 2 1.6

Normal 125 98.4

Total 127 100.0

(44)
[image:44.612.205.404.134.229.2]

resiko utama kejadian sementara Hiperkoletrolemia menjadi faktor resiko yang paling rendah dengan1,6 %

Tabel 5.5 Distribusi Sampel Berdasarkan Onset Stroke Onset Stroke Jumlah Persentase

< 6 jam 12 9.4

>/= 6 jam 115 90.6

Total 127 100.0

[image:44.612.147.426.350.485.2]

Tabel 5.5. Berdasarkan hasil penelitian yang tertera pada tabel hanya 9,4 % dari keseluruhan pederita stroke mendapatkan pertolongan medis pada golden period (< 6 jam ). Dan berdasarkan analisa deskriptif waktu berobat pasien sangat bervariasi, mulai dari 2 jam bahkan sampai 1 bulan setelah gejala mucul

Tabel 5.6 Distribusi Sampel Berdasarkan Status Pulan g Pasien Status pulang Frekuensi Persentase

PBJ 18 14.2

Meninggal 98 77.2

PAPS 11 8.7

Total 127 100.0

(45)
[image:45.612.123.473.95.199.2]

Tabel 5.7 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis K elamin Pasien Jenis kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 73 55.1

Perempuan 54 42.5

Total 127 100.0

[image:45.612.120.485.289.400.2]

Tabel 5.7. Berdasarkan hasil penelitian didapati jumlah penderita stroke paling banyak pada laki-laki yaitu jumlah kasus 73 (55,1 %) dan pada perempuan sejumlah kasus 54 (42,5 %) . Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 5.8 Distribusi Sampel Berdasarkan Suku Bangsa Pasien

Suku Frekuensi persentase

Batak 91 71.7

Non Batak 36 28.3

Total 127 100.0

(46)

Tabel 5.9 Distribusi Sampel Berdasarkan Kelompuk Umur

Umur Frekuensi Persentase

64.0 4 3.1

65.0 17 13.4

66.0 10 7.9

67.0 10 7.9

68.0 3 2.4

69.0 5 3.9

70.0 5 3.9

73.0 16 12.6

74.0 12 9.4

76.0 3 2.4

77.0 9 7.1

79.0 5 3.9

80.0 2 1.6

81.0 10 7.9

82.0 6 4.7

86.0 4 3.1

88.0 6 4.7

(47)

Tabel 5.7. Dari hasil penelitian didapati distribusi karakteristik pasien berdasarkan kategori umur sebagai berikut: kategori umur penderita penyakit stroke terbanyak adalah pada usia 65 tahun dengan jumlah 17 kasus (13,4 %) kdan yang paling sedikit adalah pada usia 80 tahun dengan jumlah 2 kasus (1,6 %). Data distribusi frekuensi karakteristik sampel berdasarkan umur selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.9. 5.2 Pembahasan

Jenis stroke terbanyak yang di rawat di RSUP HAM Medan selama tahun 2012 adalah stroke hemoragikdengan jumlah 65 kasus ( 51,2 % ) di bandingkan dengan stroke iskemik dengan jumlah 62 kasus ( 48,8 % ). Hal ini berbeda dengan hasil penelitian dari Bachrudin (2009) dari jumlah peneltian oleh Bachrudin yang di lakukan di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya terdapat 101 kasus ( 59,1 %) stroke iskemik dan 70 kasus ( 49,1 %) stroke hemoragik. Pada penelitian Misbach,2001 mendapatkan hasil stroke iskemik 43% dan stroke hemoragik 59 % stroke hemoragik.

Pada hasil penelitian ini, lokasi stroke terbanyak yang terlihat pada gambaran head CT Scan adalah tampak lesi pada subkorteks,pons,serebellumyaitu dengan frekuensi 114 ( 89,8 % ).Pada yang di lakukan oleh Yastroki pada tahun 2009 menunjukkan bahwa pasien dengan lokasi infark pada hemisfer kanan sebanyak 32,5 %, lalu ada 25 % pasien dengan lokasi infark pada hemisfer kiri. Pada penelitian lain di temukan 12,2 % pasien dengan lokasi infark hanya di ganglia basalis..Penelitian Misbach,2001menunjukkan bahwa pasien dengan lokasi hasil head ct-scan pada ganglia basalis 7%,batang otak 2%,serebellum 1% dari 18 kasus ,SAH 1% dari 29 kasus , lobar 9%.

Pada penelitian yang di lakukan menunjukkan bahwa pada pasien stroke

(48)

ditemukan pada pasien stroke adalah gangguan motorik 90%, penurunan kesadaran 36%, kejang 9%, nyeri kepala 40%, muntah 22% dan bicara celat 35%.

Pada penelitian menunjukkan pasien dengan faktor resiko hipertensi 81,1%, merokok 20,5%, diabetes mellitus 23,6%, pasien dengan riwayat stroke sebelumnya 8,7%, gangguan jantung 8,7%, pengkonsumsi alkohol 2,4%, dan koleterol 1,6%.Hipertensi merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya stroke baik stroke iskemik maupun stroke hemoragik.Terdapat hubungan linear antara tinggi tekanan darah dan insidensi primer stroke.Pada orang Asia hubungan antara tekanan darah tinggi dan stroke menunjukkan keterk aitan yang lebih erat (Susilo, 2000). Hipertensi sistolik saja (isolated systolic hypertension),hipertensi diastolik maupun gabungan hipertensi sistolik dan diastolik jelas akan meningkatkan resiko stroke. Resiko relatif adalah 1,5 sampai 2 kali berarti r esiko stroke naiksebanding dengan naiknya tekanan darah ( Susilo, 2000 ; Widjaya,2000). Pustaka ini menunjukkan suatu keterkaitan antara meningkatnya faktor resiko stroke adalah hipertensi,hasil ini cukup cocok dengan hasil penelitian yaitu faktor resiko y ang paling tinggi menyebabkan stroke adalah Hipertensi dengan 103 kasus (81,1%). Adapun dari penelitian Misbach,2001, hipertensi merupakan faktor resiko yang paling banyak di jumpai dengan 79%,lalu merokok dengan 21%, diabetes mellitus 23%, riwayat stroke sebelumnya 21 %, gangguan jantung 8%, pengkonsusmsi alkohol 1% dan kolesterol 16%.

Dari sample penelitian mendapatkan bahwa penderita stroke yang di tangani di bawah 6 jam yaitu 9,4 % dan yang lebih dari 6 jam 90,6%. Menurut Misbach, bahwa pasien di Indonesia sebanyak 27% menerima pertolongan medis di bawah 6 jam dan 69% di atas 6 jam. Hal ini cukup buruk mengingat sangat minimnya angka penanganan awal pasien dari pertama kali nya terkenan serangan hingga di bawa kerumah sakit.

Pada hasil penelitian menun jukkan angka tertinggi dari status pulang pasien

yang terkena stroke adalah meninggal,dengan frekuansi 98 pasien ( 77,2%). Menurut

American Heart Association ( 2007 ) dan WHO (2005, di China (2005), terdapat 1,5

juta penderita stroke dan 1 juta penderita s troke meninggal dunia dengan CFR 66,66

persen. Di Indonesia diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 orang terkena serangan

stroke, 125.000 orang meninggal dunia dengan CFR 25 % dan yang mengalami cacat

(49)

kematian dari 5,7 juta jiwa di seluruh dunia, dan diperkirakan meningkat menjadi 6,5

juta penderita pada tahun 2015 dan 7,8 juta penderita pada tahun 2030.Pada penelitian

Misbach, di Indonesia pasien stroke yang pulang atas perm intaan sendiri didapati

dengan jumlah 9 %, status pasien dengan pulang berobat jalan didapati dengan jumlah

57% dan yang meninggal 23 %. Pada penelitian misbach ini menunjukkan hasil yang

tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan,namun memicu dari data yang di

temukan WHO dan American Heart Association angka kematian yang terjadi yang

disebabkan oleh stroke cukup tinggi.

Pada hasil penelitian yang tertera pada tabel bahwa laki laki yang terkena stroke dengan 55,1 % lebih besar di bandingkan dengan jumla h wanita yang terkena yaitu 42 %.Insiden stroke meningkat secara eksponensial dengan bertambahnya usia dan 1,25 kali lebih besar pada pria dibanding wanita. ( Sustrani, 2006 ).Dikatakan bahwa insidensi wanita lebih rendah daripada pria adalah karena estrog en yang berfungsi memberikan proteksi pada prosesaterosklerosis. Dilain pihak pemakaian hormon estrogen dosisi tinggi menyebabkan peningkatan kematian akibat penyakit kardiovaskular pada pria ( Japardi,2002). Menurut Misbach dari 2052 jumlah kasus yang di teliti tedapat 54 persen laki -laki dan 46 % perempuan.

(50)

2001 melakukan penelitian terhadap pasien yang memiliki umur lebih dari 64 tahun dan mendapatkan hasil jumlah kasus 735 kasus (36 %).

5.2.1 Kelemahan Penelitian

Pada penelitian ini ditemuka beberapa kelemahan,seperti :

1. Tidak ditemukannya data lengkap akan faktor resiko pada rekam medis terhadap pasien stroke yang di rawat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada tahun 2012

(51)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Ber dasar kan penelitian yang telah di lakukan di RSUP HAM dengan total sample 127 or ang,dapat dibuat kesimpulan sebagai ber ikut ;

1. Hasil analisa penelitian ini menunjukkan bahwa jenis stroke Hemoragik lebih besar di bandingkan dengan stroke Iskemik.

2. Lokasi stroke terbesar dari hasil gambaran head CT SCAN adalah terlihatnya lesi pada subkorteks dengan jumlah kasus

89,8%

3. Hasil manifestasi klinis pada pasien terbanyak dengan kasus pada penelitian ini adalah 47,2 %

4. Faktor resiko yang paling banyak meyebabkan stroke adalah Hipertensi dengan 81,1 %

5. Pasien yang datang kerumah sakit sete lah 6 jam muncul gejala stroke adalah sebanyak 90,6% dari keseluruha penderita stroke usia non produktif

6. Status pulang yang paling sering terjadi pasien yaitu pasien meninggal dengan jumlah 77,2 %

7. Jenis kelamin yang paling banyak terkena stroke adalah Laki -Laki dengan jumlah 55,1 %

8. Suku bangsa yang paling banyak terjadi yaitu suku batak dengan jumlah 71,7 %

9. Umur yang diteliti pada pasien ini adalah pada usia non produktif yaitu dibawah 15 tahun dan di atas 64 tahun. Dalam penelitian ini di dapati bahwa umur terbanyak yang terkena stroke sepanjang tahun 2012 pada usia non produktif di RSUP HAM adalah umur 65 tahun dengan 13,4 %

(52)

Dar i selur uh pr oses penelitian yang dijalani oleh penulis dalam penuyusunan lapor an hasil penelitian ini, beber apa sar a n yang dapat di sampaikan ber upa

1. Dihar apkan hasil penelitian ini dapat member ikan gambar an bagi pihak RSUP Haji Adam Malik Medan mengenai kar akter istik pender ita str oke usia non pr oduktif sehingga untuk masa yang akan datang penyebab pender ita str oke u sia non pr oduktif dapat di tekan angka kejadiannya

2. Dihar apkan pada Instalasi Rekam medik RSUP haji Adam malik Medan untuk memper baiki administr asi r ekam medik yang banyak di jumpai tidak lengkap sehinga menyulitkan peneliti -peneliti yang menggunakan data sekunder ber upa r ekam medik

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Andersen, K.K,et al.2009. Hemorraghic and Ischemic Strokes Compared Stroke Severity, Mortality, and Risk Factors. American Heart Association

Al Rasyidet al.2006. Stroke Unit : Does it make difference ? Assesment of the early Effectivenessof a Stroke Unit in imp roving functional state in Dr. Cipto Mangunkusumo Hsopital. Med J Indones

Bustan, Mn, 2000. Epidimiologi Penyakit Tidak Menular. PT. Rineka Cipta : Jakarta. Hal. : 79-93

CDC, 2003.Atlas of Stroke Mortality: Racial, Ethnic and Geographic Disparities

in the United States . Available from :

http://www.cdc.gov/dhdsp/atlas/stroke_mortality_atlas/ [Accessed 28 May 2013]

Ginanjar, G, 2009. Stroke Hanya Menyerang Orang Tua?. PT. Benteng Pust aka : Yogyakarta.

Ginsberg, L, 2008. Neurologi.Erlangga Medical Series : Jakarta. Hal. 89 -98 Goldszmidt, 2002. Esensial Stroke.Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Harsono, 2003.Kapita Selekta Neurologi Edisi Kedua. Gadjah Mada University Press :Yogyakarta. Hal. : 81-82; 84-90; 93-106

Herman,et al.2003. Epidimiology of Stroke in Tilburg, The Netherland. American Heart Association

Ilmu Penyakit Saraf FK UNPAD, 1984. Simposium Stroke : Pencegahan, Penanggulangan dan Rehabilitasi. FK UNPAD : Bandung

Iskandar, 2003. Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan Stroke. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer

Liu M, 2007 Stroke In China : Epidimiology,Prevention, and Menagement Strategies. Available from :

http://europepmc.org/abstract/MED/17434100/reload=0;isessionid=5nV6nCI1

[ Accessed 05 April 2013 ]

Lumbantobing, S. 2001.Neurogeriatri. Balai Penerbit FKUI : Jakarta

Mandip S.et al.2007. Risk of Myocardial Infarction or Vasc ular Death After First Ischemic Stroke.American Heart Association

Marini, C,et al.2005. Contribution of Atrial Fibrilation to Incidence and Outcome of Ischemic Stroke : Result from a Population -Based Study.American Heart Association

Marjono, Met al.1994. Neurologi Klinis Dasar. PT. Dian Rakyat : Jakarta. Hal. 269-291

Milikan, CH, 1979. Stroke Intensive Care Units : Objective and Results. American Heart Association

Misbach, J . 2001 Pattern of Hospitalized/Stroke patient in ASEAN countries and ASNA

stroke epidimiological study. Dalam : Indonesian, Medical Journal 2001 ; 10 : 48-56

Mohet, A.M. dan Katzan, I. 2011. Stroke.Available from :

http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemenagement/neu rology/ischemic-stroke/ [Accessed 21 May 2013]

(54)

Prijono, 2001. Proyeksi Penduduk,Angkatan Kerja, Tenaga Kerja, dan Peran Serikat Serikat Pekerja dalam Peningkatan Kesejahteraan. Majalah Perencanaan Pembangunan

Putaala, J, et al. 2009.Causes of Death and Predictors of 5 Year Mortality in Young Adults After First Ever Ischemic Stroke. American Heart Association

Rasyid, 2007. Unit Stroke : Menajemen Stroke Secara Komperehensif. Balai Penerbit FKUI : Jakarta.

Ropper, Allan H. dan Samuels, Martin A. 2009. Adams and Victor’s : PRINCIPELS OF NEUROLOGY NINTH EDITION. McGrawHill Medical : New York. pp. :746–749 ; 773-794

Setyopranoto, Ismail, 2005. Stroke Acute Menagement. FK UGM. Jogjakarta

Simon, Roger P.et al1999.Clinical Neurology Fourth Edition. Appleton & Lange : Stamford.pp.: 274; 278-304

Sudomo,et al .1980.Naskah Lengkap Simposium Stroke. FK Universitas Diponegoro ,Semarang

Tang, Jet al.2008. Perfomance of Comordibity Measures to Predict Stroke and Death in a Community Dwellings, Hyper tensive, Medicaid Population. American Heart Association

Tarent A, 2000. Public Health and Aging : Hospitalizations for Stroke Among Adults Aged > 65 Years. United States. Available from :

http://www.cdc.gov/mmwrhtml/mm5225a3.htm [Accessed20 Mei 2013 ] Wong, K.S.et al.2000. Risk Factors for Early Death in Acute Ischemic Stroke

And Intracerebral Hemorrhage. American Heart Association WHO, 2008. The Atlas of Heart Disease and Stroke. Available from :

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs310/en/index.html [Accessed20 Mei 2012 ]

Yastroki, 2009. Yastroki Tangani Masalah Stroke di Indonesia. www.yastroki.or.id

[Accessed22 Mei 2013]

(55)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Irsazulharto Mulana Nasution

Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 22 April 1992

Agama : Islam

Alamat : Komplek Taman Setiabudi Indah 2 Blok 3 No.66 Jenis Kelamin : Pria

Telepon : 081397277423

e-mail : irsazulharto2@gmail.com

Pendidikan : 1. TK An-Nur Pekanbaru (1997-1999)

2. SD Negeri 005 Bukit Raya Pekanbaru (1999 -2004) 3. SMP Negeri 1 Pekanbaru (2004 -2007)

4. SMA Negeri 9 Pekanbaru (2007 -2010) 5. Fakultas Kedokteran USU (2010 -sekarang) Riwayat Pelatihan dan

Seminar :

-Riwayat Organisasi : - Ketua Umum PORSENI FK USU 2012

- Bendahara Umum UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa ) Basket

(56)

Jenis Stroke

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid I

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 5.2. Dari hasil penelitian ini di dapati 4 suku lokasi pada hasil head CT scan.
Tabel 5.3. Berdasarkan hasil penelitian pada manifestasi klinis penderita stroke yang
Tabel 5.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Faktor Resiko Pasien
+3

Referensi

Dokumen terkait

Prevalensi penderita karsinoma hepatoseluler proporsi terbanyak pada kelompok umur 40-60 tahun yaitu 89 pasien (58,2%) , pada penelitian ini jenis kelamin terbanyak

Distribusi Proporsi Tindakan Medis Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan di RSUP H Adam Malik Medan tahun 2012 ... Distribusi Proporsi

Distribusi data pasien berdasarkan jenis kanker paru dapat dilihat pada tabel di atas yaitu dengan jenis sel kanker yang terbanyak yaitu adenokarsinoma sebanyak 70 orang (49,3%),

Tabel 4.14 Distribusi Proporsi Tipe Stroke Berdasarkan Riwayat Penyakit Sebelumnya Penderita Karakteristik Stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe Tahun

Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan di RSUP H Adam Malik Medan tahun 2012 ... Lama Rawatan Rata-rata

Untuk mengetahui karakteristik penderita stroke hemoragik yang dirawat inap, dilakukan penelitian di RSUP Haji Adam Malik Medan dengan desain case series.. Populasi dan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 30 sampel pasangan penderita stroke terdapat penyebaran pengetahuan tentang bagaimana penyakit stroke dima- na pasangan

Distribusi karakteristik penderita HIV/AIDS dengan penyakit kulit Penelitian yang dilakukan di Nigeria melibatkan 490 pasien HIV/AIDS dengan penyakit kulit menyebutkan