• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Tekanan Darah pada Penderita Stroke Fase Akut di RSUP H. Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Gambaran Tekanan Darah pada Penderita Stroke Fase Akut di RSUP H. Adam Malik Medan"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

Gambaran Tekanan Darah pada Penderita Stroke Fase Akut di

RSUP H. Adam Malik Medan

Oleh:

NASYA MARISYKA P

090100205

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Gambaran Tekanan Darah pada Penderita Stroke Fase Akut di

RSUP H. Adam Malik Medan

Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh:

NASYA MARISYKA P

090100205

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Gambaran Tekanan Darah pada Penderita Stroke Fase Akut di

RSUP H. Adam Malik Medan

Nama : Nasya Marisyka P NIM : 090100205

Pembimbing Penguji I

dr. Syafrizal Nasution, Sp. PD

NIP: 19680525 200003 1 001 NIP: 19640509 199503 1 001 dr. M. Fahdhy, Sp. OG, MSc

Penguji II

NIP: 19650824 200912 2 001 dr. Lily Irsa, Sp. A(K)

Medan, 26 Desember 2012

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

NIP: 19540220 198011 1 001

(4)

ABSTRAK

Latar Belakang : Stroke merupakan urutan ketiga penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker pada orang Amerika dan Inggris. Di Indonesia, stroke merupakan sindrom yang menempati urutan nomor satu dari penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian dan kecatatan. Stroke dapat dibagi menjadi stroke iskemik dan stroke hemoragik, berdasarkan data dari RSUP H. Adam Malik Medan, stroke iskemik lebih sering daripada hemoragik. Tekanan darah sistolik >140 mmHg pada 48 jam pertama pada penderita stroke akut lebih sering dijumpai daripada ≤140 mmHg.

Tujuan : Untuk mengetahui gambaran tekanan darah pada penderita stroke fase akut di RSUP H. Adam Malik Medan.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan dari tanggal 1 Juni 2011 sampai 31 Mei 2012 dengan menggunakan data rekam medis, dengan jumlah sampel 348 orang.

Hasil : Dari data yang diperoleh, penderita stroke fase akut lebih sering pada laki-laki (55,2%), usia 45-59 tahun (45,4%), dengan stroke iskemik (54,6%), mengalami serangan stroke pada (0 – 24) jam (51,1%), tekanan darahnya pada hipertensi tingkat 3 berdasarkan kriteria WHO (43,4%), dan tidak mempunyai riwayat stroke sebelumnya (77,6%). Jumlah penderita stroke fase akut dengan hipertensi tingkat 3 sangat tinggi dijumpai pada stroke hemoragik (26,7%) dan pada onset (0 -24) jam (25,9%).

Kesimpulan : Tekanan darah pada penderita stroke fase akut lebih sering dijumpai pada hipertensi tingkat 3 (sistolik ≥180 mmHg dan diastolik ≥110 mmHg).

(5)

ABSTRACT

Background : Stroke is the third cause of death in America and England people after heart disease and cancer. In Indonesia, stroke is the first syndrome from uncontagious disease causing mortality and disability. Stroke can be divided into ischemic and haemorrhagic, according to the data from RSUP H. Adam Malik Medan, ischemic is more common than haemorrhagic. Systolic blood pressure >140 mmHg in the first 48 hours is more common in acute stroke patient than

≤140 mmHg.

Objective : To find out description of blood pressure in acute stroke patient in RSUP H. Adam Malik Medan.

Research Methods : This research was a descriptive study, conducted in RSUP H. Adam Malik Medan from Juny 1st, 2011 until Mei 31st, 2012 by using medical records data, with the number of samples were 348 people.

Result : From the data that were found, acute stroke patients were commonly men (55,2%), in age 45-59 (45,4%), with ischemic stroke (54,6%), had stroke attack in (0 – 24) hours (51,1%), blood pressure in grade 3 hypertension based on WHO classifications (43,4%), and did not have prior stroke history (77,6%). Acute stroke patients with hypertension grade 3 occurred higher in people with haemorrhagic stroke (26,7%) and at the onset 0-24 hours(25,9%).

Conclusion : Blood pressure in acute stroke patient were found more common in hypertension grade 3 (systolic ≥180 mmHg and diastolic ≥110 mmHg).

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala petunjuk, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang merupakan salah satu tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis selama melakukan penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah ini telah memperoleh dukungan secara moril maupun materiil dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH.

2. dr. Syafrizal Nasution, Sp. PD selaku Dosen Pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pemikirannya dalam membantu penulis menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

3. dr. M. Fahdhy, Sp. OG, MSc selaku Dosen Penguji I, dr. Lily Irsa, Sp. A (K) selaku Dosen Penguji II, dan dr. Aldy S. Rambe, Sp. S selaku Dosen Penguji II sewaktu ujian proposal, yang telah memberikan masukan serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

4. Staf pegawai RSUP H. Adam Malik Medan yang telah membantu penulis pada saat pengumpulan data.

(7)

6. Teman-teman yang tergabung dalam kelompok bimbingan dr. Syafrizal Nasution, Sp. PD, Nor Shareena binti Baharudin dan Sonya Arih Mehuli Ginting, yang telah bekerjasama dengan baik dalam semua proses penulisan karya tulis ilmiah ini.

7. Teman-teman angkatan 2009 Melysa Kemala Putri, Effinia Kamila Hanum Siregar, Intan Permata Putri, Sherly Wahyuni, Patrice Lwy, Dizalia Ananda, Christella Caroline dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu, yang telah membantu penulis dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan karya tulis ilmiah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang menggunakannya.

Medan, 7 Desember 2012

(8)

DAFTAR ISI

2.1.1. Definisi Tekanan Darah... 4

2.1.2. Jenis Tekanan Darah... 4

2.1.2.1. Tekanan Darah Rendah... 5

2.1.2.2. Tekanan Darah Normal... 5

2.1.2.3. Tekanan Darah Tinggi... 5

2.1.2.3.1. Definisi Tekanan Darah Tinggi.. 5

(9)

2.2. Anatomi Vaskularisasi Otak... 6

2.3. Stroke... 8

2.3.1. Definisi Stroke... 8

2.3.2. Faktor Risiko Stroke... 9

2.3.3. Klasifikasi Stroke... 11

2.3.4. Patofisiologi Stroke... 13

2.3.5. Peran Tekanan Darah dalam Stroke... 14

2.3.6. Diagnosis Stroke... 15

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL.... 18

3.1. Kerangka Konsep... 18

3.2. Definisi Operasional... 18

BAB 4 METODE PENELITIAN... 19

4.1. Rancangan Penelitian... 19

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian... 19

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian... 19

4.3.1. Populasi Penelitian... 19

4.3.2. Sampel Penelitian... 19

4.4. Metode Pengumpulan Data... 20

4.5. Metode Analisis Data... 20

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 21

5.1. Hasil Penelitian... 21

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian... 21

5.1.2. Deskripsi Penderita Stroke Fase Akut... 21

5.1.3. Deskripsi Klasifikasi Hipertensi berdasarkan Lama Serangan Stroke Sebelum Masuk Rumah Sakit... 24

(10)

5.2. Pembahasan... 25

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN... 29

6.1. Kesimpulan... 29

6.2. Saran... 29

DAFTAR PUSTAKA... 30

(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1. Klasifikasi tekanan darah tinggi menurut Joint National Committe (JNC) VII

5

Tabel 2.2. Klasifikasi tekanan darah tinggi menurut WHO-ISH 2003

6

Tabel 2.3. Perbedaan stroke perdarahan dan iskemik 16 Tabel 5.1. Gambaran penderita stroke fase akut 22 Tabel 5.2. Distribusi klasifikasi hipertensi berdasarkan lama

serangan stroke sebelum masuk rumah sakit

24

Tabel 5.3. Distribusi klasifikasi hipertensi menurut jenis stroke

(12)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1. Skema sirkulus willisi, arteri pada otak, dan batang otak

8

Gambar 2.2. (a) Hemorrhagic stroke (b) Ischemic stroke 14 Gambar 2.3. Peran tekanan darah dalam stroke 15

(13)

DAFTAR SINGKATAN

ASNA ASEAN Neurological Association AVM Arteriovenous Malformation

CT Computed Tomography

ISH International Society of Hypertension

JNC Joint National Committe

RISKESDAS Riset Kesehatan Dasar

SPSS Statistical Package for Social Science TIA Transient Ischemic Attack

TIK Tekanan Intra Kranial

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Ethical Clearence

Lampiran 4 Data Induk Penelitian

(15)

ABSTRAK

Latar Belakang : Stroke merupakan urutan ketiga penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker pada orang Amerika dan Inggris. Di Indonesia, stroke merupakan sindrom yang menempati urutan nomor satu dari penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian dan kecatatan. Stroke dapat dibagi menjadi stroke iskemik dan stroke hemoragik, berdasarkan data dari RSUP H. Adam Malik Medan, stroke iskemik lebih sering daripada hemoragik. Tekanan darah sistolik >140 mmHg pada 48 jam pertama pada penderita stroke akut lebih sering dijumpai daripada ≤140 mmHg.

Tujuan : Untuk mengetahui gambaran tekanan darah pada penderita stroke fase akut di RSUP H. Adam Malik Medan.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan dari tanggal 1 Juni 2011 sampai 31 Mei 2012 dengan menggunakan data rekam medis, dengan jumlah sampel 348 orang.

Hasil : Dari data yang diperoleh, penderita stroke fase akut lebih sering pada laki-laki (55,2%), usia 45-59 tahun (45,4%), dengan stroke iskemik (54,6%), mengalami serangan stroke pada (0 – 24) jam (51,1%), tekanan darahnya pada hipertensi tingkat 3 berdasarkan kriteria WHO (43,4%), dan tidak mempunyai riwayat stroke sebelumnya (77,6%). Jumlah penderita stroke fase akut dengan hipertensi tingkat 3 sangat tinggi dijumpai pada stroke hemoragik (26,7%) dan pada onset (0 -24) jam (25,9%).

Kesimpulan : Tekanan darah pada penderita stroke fase akut lebih sering dijumpai pada hipertensi tingkat 3 (sistolik ≥180 mmHg dan diastolik ≥110 mmHg).

(16)

ABSTRACT

Background : Stroke is the third cause of death in America and England people after heart disease and cancer. In Indonesia, stroke is the first syndrome from uncontagious disease causing mortality and disability. Stroke can be divided into ischemic and haemorrhagic, according to the data from RSUP H. Adam Malik Medan, ischemic is more common than haemorrhagic. Systolic blood pressure >140 mmHg in the first 48 hours is more common in acute stroke patient than

≤140 mmHg.

Objective : To find out description of blood pressure in acute stroke patient in RSUP H. Adam Malik Medan.

Research Methods : This research was a descriptive study, conducted in RSUP H. Adam Malik Medan from Juny 1st, 2011 until Mei 31st, 2012 by using medical records data, with the number of samples were 348 people.

Result : From the data that were found, acute stroke patients were commonly men (55,2%), in age 45-59 (45,4%), with ischemic stroke (54,6%), had stroke attack in (0 – 24) hours (51,1%), blood pressure in grade 3 hypertension based on WHO classifications (43,4%), and did not have prior stroke history (77,6%). Acute stroke patients with hypertension grade 3 occurred higher in people with haemorrhagic stroke (26,7%) and at the onset 0-24 hours(25,9%).

Conclusion : Blood pressure in acute stroke patient were found more common in hypertension grade 3 (systolic ≥180 mmHg and diastolic ≥110 mmHg).

(17)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama (Kalache & Aboderin, 1995). Menurut National Center for Health Statistics (2000), stroke menempati urutan ketiga penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker pada orang Amerika dan Inggris (Emanuel, 2005). Stroke merupakan penyebab terbesar ketidakmampuan fisik di negara-negara berkembang, dan menyebabkan kematian (Wilkinson & Lennox, 2005). Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS, 2007), stroke merupakan sindrom yang menempati urutan nomor satu dari penyakit tidak menular di Indonesia yang menyebabkan kematian dan kecatatan (Misbach, 2011).

Penelitian yang berskala cukup besar di Indonesia dilakukan oleh survey ASNA (ASEAN Neurological Association) di 28 rumah sakit di seluruh Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada penderita stroke akut yang dirawat di rumah sakit (hospital based study). Penderita laki-laki lebih banyak dari perempuan dan profil usia kurang dari 45 tahun yaitu 12,9% dan lebih dari 65 tahun sebanyak 35,8% (Misbach, 2007; dalam Bangun, 2008; Misbach, 2011).

(18)

Pada penderita stroke akut, peningkatan tekanan darah sangat sering dijumpai (Christensen et al., 2002). International Stroke Trial dan Chinese Acute Stroke Trial melaporkan 82% dan 75% pasien memiliki tekanan darah sistolik >140 mmHg pada 48 jam pertama terjadinya stroke akut (Robinson & Potter, 2004). Menurut WHO (2002), tekanan darah yang tinggi menyumbang lebih dari 12,7 juta penderita stroke di dunia. Tekanan darah sistolik dan diastolik tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan kejadian stroke iskemik dan hemoragik dari semua umur dan jenis kelamin (Makino et al., 2000).

Hipotensi sangat jarang dijumpai, 18% pasien di International Stroke Trial

dan 25% pasien di Chinese Acute Stroke Trial didapati tekanan darah sistoliknya ≤140 mmHg pada 48 jam pertama terjadinya stroke (Robinson & Potter, 2004).

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran tekanan darah penderita stroke fase akut dikarenakan penderita stroke yang terus meningkat setiap tahunnya dimana salah satu faktor risiko stroke yang utama adalah peningkatan tekanan darah.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian adalah “Bagaimana gambaran tekanan darah pada penderita stroke fase akut di RSUP H. Adam Malik Medan?”

1.3. TUJUAN PENELITIAN 1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran tekanan darah pada penderita stroke fase akut di RSUP H. Adam Malik Medan.

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui gambaran tekanan darah pada penderita stroke hemoragik fase akut.

(19)

3. Mengetahui gambaran tekanan pada penderita stroke fase akut berdasarkan lama serangan stroke sebelum masuk rumah sakit.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Bagi peneliti:

Menambahkan informasi tentang gambaran tekanan darah pada penderita stroke fase akut dan menambahkan pengalaman apabila peneliti ingin melakukan penelitian selanjutnya.

2. Bagi RSUP H. Adam Malik Medan:

Sebagai bahan masukan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan terhadap pasien stroke.

3. Bagi dinas kesehatan setempat:

Sebagai bahan informasi dalam peningkatan kualitas program pencegahan stroke.

4. Bagi bidang penelitian:

(20)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tekanan Darah

2.1.1. Definisi Tekanan Darah

Tekanan darah adalah gaya (atau dorongan) darah ke dinding arteri saat darah dipompa keluar dari jantung ke seluruh tubuh (Palmer, 2007). Darah yang dengan lancar beredar ke seluruh bagian tubuh berfungsi sangat penting sebagai media pengangkut oksigen serta zat-zat lain yang diperlukan bagi kehidupan sel-sel tubuh. Selain itu, darah juga berfungsi sebagai sarana pengangkut sisa hasil metabolisme yang tidak berguna lagi dari jaringan tubuh (Gunawan, 2001).

Hasil pengukuran tekanan darah berupa dua angka, yang menunjukkan tekanan sistolik dan diastolik (misalnya 120/80, disebut ‘seratus dua puluh per delapan puluh’). Angka yang di atas menunjukkan tekanan sistolik, yaitu tekanan di arteri saat jantung berdenyut atau berkontraksi memompa darah ke sirkulasi. Angka yang di bawah menunjukkan tekanan diastolik, yaitu tekanan di arteri saat jantung berelaksasi di antara dua denyutan (kontraksi). Angka-angka ini memiliki satuan milimeter merkuri (atau mmHg, Hg adalah simbol kimia untuk merkuri) (Palmer, 2007).

Menurut Lumbantobing (2008), tekanan darah bergantung pada:

• Curah jantung

• Tahanan perifer pada pembuluh darah

• Volum atau isi darah yang bersirkulasi

Faktor utama (mayor) dalam mengontrol tekanan arterial ialah output jantung dan tahanan perifer total. Bila output jantung (curah jantung) meningkat, tekanan darah arterial akan meningkat, kecuali jika pada waktu yang bersamaan tahanan perifer menurun.

2.1.2. Jenis Tekanan Darah

(21)

2.1.2.1. Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah rendah adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmHg atau tekanan darah cukup rendah sehingga menyebabkan gejala-gejala seperti pusing dan pingsan (UPT BIT LIPI, 2009).

2.1.2.2. Tekanan Darah Normal

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute tekanan darah normal adalah tekanan darah yang berkisar kurang dari 120 mmHg untuk sistolik dan kurang dari 80 mmHg untuk diastolik.

2.1.2.3. Tekanan Darah Tinggi

2.1.2.3.1. Definisi Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi dapat didefinisikan sebagai hipertensi dimana tekanan diastolik tepat atau di atas 90 mmHg atau tekanan sistoliknya tepat atau di atas 140 mmHg (Lilly, 2007).

2.1.2.3.2. Klasifikasi Tekanan Darah Tinggi

Menurut The Sevent Report of The Joint National Committe on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) klasifikasi tekanan darah tinggi pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2 seperti yang terlihat pada tabel 1 dibawah (Lumbantobing, 2008).

Tabel 2.1. Klasifikasi tekanan darah tinggi menurut Joint National Committe

(22)

Sedangkan menurut World Health Organization (WHO) / International Society of Hypertension (ISH) (2003), klasifikasi tekanan darah tinggi terbagi menjadi kelompok optimal, normal, high normal, hipertensi derajat 1 (ringan), hipertensi derajat 2 (sedang), hipertensi derajat 3 (berat), dan hipertensi sistolik yang terisolasi.

Tabel 2.2. Klasifikasi tekanan darah tinggi menurut WHO-ISH 2003

Classification Systolic Blood Diastolic Blood

Otak diperdarahi oleh dua arteri karotis interna dan dua arteri vertebralis. Dengan kata lain, daerah arteri yang disuplai ke otak berasal dari dua arteri karotis interna dan dua arteri vertebralis serta meluas ke sistem percabangan. Karotis interna dibentuk dari percabangan dua karotis dan memberikan sirkulasi darah otak bagian anterior. Arteri-arteri vertebralis adalah cabang dari arteri subklavia yang mengalir ke belakang bagian vertikal dan masuk tengkorak melalui foramen magnum, lalu saling berhubungan menjadi arteri basilaris pada batang otak. Arteri vertebrobasilaris paling banyak memperdarahi otak bagian posterior. Arteri basilaris terbagi menjadi dua cabang pada arteri serebralis bagian posterior (Batticaca, 2008).

(23)

Lingkaran ini disebut sirkulus Willisi yang dibentuk dari cabang-cabang arteri karotis interna, arteri serebral anterior dan arteri serebral bagian tengah, dan arteri penghubung anterior dan posterior. Aliran darah dari sirkulus Willisi secara langsung mempengaruhi sirkulasi anterior dan posterior serebral, arteri-arteri pada sirkulus Willisi memberi jalur alternatif pada aliran darah jika salah satu peran arteri mayor tersumbat (Batticaca, 2008).

Anastomosis arterial sepanjang sirkulus Willisi merupakan daerah yang sering mengalami aneurisma, yang biasanya bersifat kongenital. Aneurisma dapat terjadi jika tekanan darah meningkat yang dapat menyebabkan dinding arteri menggelembung keluar seperti balon. Aneurisma yang berdekatan dengan struktur serebral dapat menyebabkan penekanan struktur serebral, seperti penekanan khiasma optikum yang menyebabkan gangguan penglihatan. Jika arteri tersumbat karena spasme vaskular, emboli, atau trombus, maka dapat menyebabkan sumbatan aliran darah ke distal neuron-neuron sehingga mengakibatkan sel-sel neuron cepat nekrosis. Keadaan ini menyebabkan stroke (cedera

(24)

Gambar 2.1. Skema sirkulus willisi, arteri pada otak, dan batang otak (Tubbs, 2011).

2.3. Stroke

2.3.1. Definisi Stroke

Menurut WHO, stroke adalah tanda-tanda klinik yang berkembang dengan cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular (Sacco, 2000).

(25)

2.3.2. Faktor Risiko Stroke

Heart and Stroke Foundation of Canada membagi faktor risiko stroke menjadi 2 kelompok, yaitu:

1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi a. Usia

Semakin tua usia seseorang akan semakin mudah terkena stroke. Stroke dapat terjadi pada semua usia, namun lebih dari 70% kasus stroke terjadi pada usia di atas 65 tahun (Pinzon & Asanti, 2010).

b. Jenis kelamin

Laki-laki lebih mudah terkena stroke. Hal ini dikarenakan lebih tinggi angka kejadian faktor risiko stroke (misalnya hipertensi) pada laki-laki (Pinzon & Asanti, 2010).

c. Riwayat keluarga

Risiko stroke meningkat pada seseorang dengan riwayat keluarga stroke. Seseorang dengan riwayat keluarga stroke lebih cenderung menderita diabetes dan hipertensi. Hal ini mendukung hipotesis bahwa peningkatan kejadian stroke pada keluarga penyandang stroke adalah akibat diturunkannya faktor risiko stroke (Pinzon & Asanti, 2010).

d. Ras

Penduduk Afrika ‐ Amerika dan Hispanic ‐ Amerika berpotensi stroke

lebih tinggi dibanding Eropa ‐ Amerika. Pada penelitian penyakit artherosklerosis terlihat bahwa penduduk kulit hitam mendapat serangan stroke 38 % lebih tinggi dibandingkan kulit putih (Bethesda Stroke Center, 2007).

e. Riwayat stroke/ TIA

(26)

2. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi a. Hipertensi

Hipertensi merupakan faktor risiko stroke dan penyakit jantung koroner yang paling konsisten dan penting. Hipertensi meningkatkan risiko stroke 2-4 kali lipat tanpa tergantung pada faktor risiko lainnya (Pinzon & Asanti, 2010).

b. Hiperkolesterolemia

Penelitian menunjukkan angka stroke meningkat pada pasien dengan kadar kolesterol diatas 240 mg%. Setiap kenaikan kolesterol 38,7 mg% dapat meningkatkan angka kejadian stroke sebesar 25% (Bethesda Stroke Center, 2007).

c. Diabetes

Diabetes merupakan salah satu faktor risiko stroke iskemik yang utama. Diabetes meningkatkan risiko stroke dua kali lipat. Peningkatan kadar gula darah berhubungan lurus dengan risiko stroke (semakin tinggi kadar gula darah, semakin mudah terkena stroke) (Pinzon & Asanti, 2010).

d. Obesitas

Seseorang dengan berat badan berlebih memiliki risiko yang tinggi untuk menderita stroke. Penelitian Oki, dkk (2006) menyimpulkan bahwa seseorang dengan indeks massa tubuh ≥ 30 memiliki risiko stroke 2,46 kali dibanding yang memiliki indeks massa tubuh < 30 (Pinzon & Asanti, 2010).

e. Konsumsi alkohol

Risiko stroke pada peminum alkohol, tergantung berapa banyak alkohol yang dikonsumsi. Keracunan alkohol akut merupakan faktor yang dapat memunculkan stroke pada orang muda, baik stroke trombotik maupun perdarahan subarakhnoid (Misbach, 2011).

f. Kurangnya aktivitas fisik / olahraga

(27)

sehingga akan menjadi diabetes dan disfungsi endotel (Djoenaidi, 2003; dalam Widjaja, 2010).

g. Merokok

Merokok meningkatkan risiko stroke sampai dua kali lipat. Ada hubungan yang linier antara jumlah batang rokok yang diisap per hari dengan peningkatan risiko stroke. Risiko stroke bertambah 1,5 kali setiap penambahan 10 batang rokok per hari (Pinzon & Asanti, 2010).

h. Stres

Menurut Heart and Stroke Foundation of Canada, jika hidup seseorang penuh dengan stres maka ia akan susah untuk menjalani gaya hidup yang sehat sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

2.3.3. Klasifikasi Stroke

Dikenal bermacam-macam klasifikasi stroke, berdasarkan atas patologi anatomi, sistem pembuluh darah, dan stadiumnya (Misbach, 2011).

1. Berdasarkan Patologi Anatomi dan Penyebabnya a. Stroke Iskemik

Stroke iskemik didefinisikan sebagai sel-sel otak yang mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi yang disebabkan penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah (arteriosklerosis). Hampir sebagian besar pasien stroke mengalami stroke iskemik. Stroke iskemik menyebabkan aliran darah ke sebagian atau keseluruhan otak menjadi terhenti (Redaksi Agromedia, 2009).

• Serangan Iskemik sepintas (Transient Ischemic Attack / TIA)

Gangguan neurologis lokal yang terjadi selama beberapa menit sampai beberapa jam saja. Gejala yang timbul akan hilang dengan spontan dan sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam (Muttaqin, 2008).

• Trombosis Serebri

(28)

• Emboli Serebri

Merupakan jenis stroke yang disebabkan tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah (Redaksi Agromedia, 2009).

b. Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik adalah disfungsi neurologis fokal yang akut dan disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu. Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran klien umumnya menurun (Muttaqin, 2008). Stroke jenis ini terjadi sekitar 20% dari seluruh pasien stroke. Namun, 80% dari orang yang terkena stroke hemoragik mengalami kematian dan hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi (Redaksi Agromedia, 2009).

• Perdarahan Intraserebral (PIS)

Pecahnya pembuluh darah (mikroaneurisma) terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak, membentuk massa yang menekan jaringan otak dan menimbulkan edema otak (Muttaqin, 2008).

• Perdarahan Subarachnoid (PSA)

Perdarahan yang terjadi di ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak) (Redaksi Agromedia, 2009).

2. Berdasarkan Stadium atau Pertimbangan Waktu a. Transient Ischemic Attack (TIA)

b. Stroke In Evolution (Progressing Stroke)

Stroke yang terjadi masih terus berkembang, gangguan neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk. Proses dapat berjalan 24 jam atau beberapa hari (Muttaqin, 2008).

c. Complete Stroke

(29)

3. Berdasarkan Sistem Pembuluh Darah

Pecahnya pembuluh darah (mikroaneurisma) terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak, membentuk massa yang menekan jaringan otak dan menimbulkan edema otak. Peningkatan tekanan intrakranial yang terjadi cepat, dapat megakibatkan kematian mendadak karena herniasi otak (Muttaqin, 2008). b. Perdarahan subarakhnoid

Perdarahan ini berasal dari pecahnya aneurisma berry atau AVM. Aneurisma yang pecah ini berasal dari pembuluh darah sirkulasi Willisi dan cabang-cabangnya yang terdapat di luar parenkim otak. Pecahnya arteri dan keluarnya ke ruang subarakhnoid menyebabkan TIK meningkat mendadak dan vasospasme pembuluh darah serebri yang berakibat disfungsi otak global (nyeri kepala, penurunan kesadaran) maupun fokal (hemiparese, gangguan hemisensorik, afasia, dan lainnya) (Muttaqin, 2008).

2. Stroke Iskemik

(30)

Aterosklerosis sering kali merupakan faktor penting untuk otak, trombus dapat berasal dari plak arterosklerosis, atau darah dapat beku pada area stenosis. Trombus dapat pecah dari dinding pembuluh darah dan terbawa sebagai emboli dalam aliran darah (Muttaqin, 2008).

(a) (b)

Gambar 2.2. (a) Hemorrhagic stroke. (b) Ischemic stroke. Heart and Stroke Foundation of Canada (2008).

2.3.5. Peran Tekanan Darah dalam Stroke

Orang normal mempunyai suatu sistem autoregulasi arteri serebral. Bila tekanan darah sistemik meningkat, pembuluh darah serebral menjadi vasospasme (vasokonstriksi). Sebaliknya, bila tekanan darah sistemik menurun, pembuluh darah serebral akan menjadi vasodilatasi. Dengan demikian, aliran darah ke otak tetap konstan. Walaupun terjadi penurunan tekanan darah sistemik sampai 50 mmHg, autoregulasi arteri serebral masih mampu memelihara aliran darah ke otak tetap normal. Batas atas tekanan darah sistemik yang masih dapat ditanggulangi oleh autoregulasi ialah 200 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan 110-120 mmHg untuk tekanan diastolik (Toole, 1990; dalam Hariyono, 2002).

(31)

tekanan darah meningkat cukup tinggi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, akan menyebabkan diameter lumen pembuluh darah tersebut akan menjadi tetap. Hal ini berbahaya karena pembuluh serebral tidak dapat berdilatasi atau berkonstriksi dengan leluasa untuk mengatasi fluktuasi dari tekanan darah sistemik. Bila terjadi penurunan tekanan darah sistemik maka tekanan perfusi ke jaringan otak tidak adekuat. Hal ini akan mengakibatkan iskemik serebral. Sebaliknya, bila terjadi kenaikan tekanan darah sistemik maka tekanan perfusi pada dinding kapiler menjadi tinggi. Akibatnya, terjadi hiperemia, edema, dan kemungkinan perdarahan pada otak (Toole, 1990; dalam Hariyono, 2002).

Tekanan darah sistemik Pembuluh serebral akan meningkat/menurun berkonstriksi/berdilatasi

Pembuluh serebral tidak Diameter lumen pembuluh dapat berdilatasi atau darah tersebut akan berkonstriksi dengan leluasa menjadi tetap

Tekanan perfusi ke jaringan Iskemik Serebral otak tidak adekuat

Tekanan perfusi dinding Hiperemia, edema, kapiler menjadi tinggi perdarahan pada otak

Gambar 2.3. Peran tekanan darah dalam stroke.

2.3.6. Diagnosis Stroke 1. Anamnesis

(32)

Selain itu perlu ditanyakan pula faktor-faktor risiko yang menyertai stroke (misalnya penyakit kencing manis, darah tinggi, dan lainnya), selanjutnya ditanyakan pula riwayat keluarga dan penyakit lainnya (Misbach, 2011).

2. Pemeriksaan Fisik

Setelah penentuan keadaan kardiovaskular penderita serta fungsi vital seperti tekanan darah kiri dan kanan, nadi, pernafasan, tentukan juga tingkat kesadaran penderita. Jika kesadaran menurun, tentukan skor dengan skala koma Glasgow agar pemantauan selanjutnya lebih mudah. Perhatikan pada pernapasan penderita untuk menentukan fungsi lesi di otak untuk dimonitor. Namun jika penderita sadar, tentukan berat kerusakan neurologis yang terjadi, disertai pemeriksaan saraf-saraf di otak dan motorik apakah fungsi komunikasi baik atau adakah disfasia (Misbach, 2011).

Pada penderita stroke hemoragik dengan perdarahan intraserebral hipertensi hampir selalu dijumpai, sedangkan pada penderita stroke hemoragik dengan perdarahan subarakhnoid biasanya tidak dijumpai. Pada penderita stroke iskemik hipertensi sering dijumpai (Dewanto et al., 2009).

(33)

3. Pemeriksaan Penunjang

CT Scan memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia, serta posisinya secara pasti. (Muttaqin, 2008). Dengan pemeriksaan CT Scan otak, kita dapat memastikan apakah strokenya berdarah atau iskemik. Hal ini sangat penting karena penanganannya berbeda (Lumbantobing, 2007).

Pada penderita stroke hemoragik, hasil pemeriksaan CT Scan biasanya didapati massa intrakranial densitas bertambah (lesi hiperdensi), sedangkan pada penderita stroke iskemik didapati densitas berkurang (lesi hipodensi) (Muttaqin, 2008).

Stroke merupakan gangguan pasokan darah di otak dan faktor yang banyak peranannya pada peredaran darah otak ialah jantung, pembuluh darah, dan darah. Pada pemeriksaan penunjang hal ini diteliti. Dilakukan pemeriksaan jantung (misalnya dengan alat elektrokardiogram, dan bila perlu, dengan alat ekokardiogram). Kadang-kadang dibutuhkan pula pemeriksaan pembuluh darah, misalnya pemeriksaan arteriografi pembuluh darah otak, atau pemeriksaan Doppler (Lumbantobing, 2007).

(34)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

Stroke Fase Akut Tekanan Darah

Gambar 3.1. Kerangka konsep penelitian

3.2. Definisi Operasional

Penderita stroke fase akut adalah pasien yang didiagnosa stroke (iskemik ataupun hemoragik) oleh dokter berdasarkan CT Scan, dengan jangka waktu antara awal mula serangan stroke berlangsung sampai satu minggu yang tercatat di rekam medis.

Tekanan darah adalah hasil pemeriksaan tekanan darah pasien pada saat masuk ke rumah sakit.

Cara pengukuran tekanan darah adalah dengan analisis data rekam medis dari pemeriksaan tekanan darah pada saat pertama kali pasien masuk ke rumah sakit sewaktu di Instalasi Gawat Darurat.

Alat ukur yang digunakan adalah data rekam medis yang menunjukkan tekanan darah pada penderita stroke fase akut.

(35)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran tekanan darah pada penderita stroke pada fase akut yang tercatat di RSUP H. Adam Malik Medan.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di bagian rekam medis RSUP H. Adam Malik Medan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan selama dua bulan, yaitu dari tanggal 23 Juli – 23 September 2012.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita stroke fase akut yang di rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan pada tanggal 1 Juni 2011 – 31 Mei 2012.

4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan metode total sampling,

dimana seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian.  Kriteria inklusi:

• Data rekam medis penderita stroke fase akut yang sudah di CT

Scan

 Kriteria eksklusi:

• Data rekam medis penderita stroke fase akut yang tidak ada data

(36)

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pada tahap awal, peneliti mengajukan permohonan izin pelaksana penelitian pada institusi pendidikan Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Kemudian permohonan izin yang diperoleh dikirim ke RSUP H. Adam Malik Medan. Setelah mendapat izin, maka peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pencatatan data rekam medis penderita stroke fase akut yang di rawat inap di Departemen Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan selanjutnya disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

4.5. Metode Analisis Data

(37)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di bagian rekam medis RSUP H. Adam Malik Medan. Tempat ini dipilih karena RSUP H. Adam Malik Medan adalah Rumah Sakit tipe A, yaitu rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas, sesuai SK MENKES No. 335/MENKES/SK/VII/1990 yang merupakan tempat rujukan dari berbagai sarana pelayanan kesehatan sehingga cukup representatif untuk dijadikan acuan sumber data epidemiologi khususnya di provinsi Sumatera Utara. Selain itu RSUP H Adam Malik Medan adalah Rumah Sakit Pendidikan, sesuai SK MENKES No. 502/MENKES/SK/IX/1991, bagi mahasiswa dan PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5.1.2. Deskripsi Penderita Stroke Fase Akut

(38)

Tabel 5.1. Gambaran penderita stroke fase akut

Gambaran Jumlah (N) Persentase (%)

Jenis Kelamin

(39)

Gambaran Jumlah (N) Persentase (%)

Riwayat Stroke

Ada 78 22,4

Tidak Ada 270 77,6

Total 348 100

Tabel 5.1. di atas menunjukkan bahwa penderita stroke fase akut pada tanggal 1 Juni 2011 – 31 Mei 2012 berdasarkan jenis kelamin, lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan sebanyak 192 orang penderita (55,2%). Berdasarkan kriteria WHO, batasan usia dibagi menjadi beberapa kelompok. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kelompok usia pertengahan (45-59 tahun) yang mendominasi sebanyak 158 orang (45,4%).

Berdasarkan jenis stroke, stroke terbagi menjadi stroke iskemik dan stroke hemoragik. Dari data yang diperoleh, jumlah penderita stroke iskemik lebih tinggi dibandingkan penderita stroke hemoragik dengan persentase stroke iskemik 54,6% (190 orang). Tabel di atas menunjukkan bahwa pasien yang mengalami serangan stroke (0 – 24) jam sebelum masuk rumah sakit sangat sering dijumpai, yaitu 178 pasien (51,1%).

(40)

5.1.3. Deskripsi Klasifikasi Hipertensi berdasarkan Lama Serangan Stroke Sebelum Masuk Rumah Sakit

Berdasarkan tabel di bawah ini, jumlah penderita stroke dengan hipertensi tingkat 3 sangat tinggi yang mengalami serangan stroke pada (0 – 24) jam sebelum masuk rumah sakit, dengan persentase 25,9% (90 orang).

Tabel 5.2. Distribusi klasifikasi hipertensi berdasarkan lama serangan stroke sebelum masuk rumah sakit

Klasifik asi Hiperte

nsi

(41)

5.1.4. Deskripsi Klasifikasi Hipertensi menurut Jenis Stroke

Tabel di bawah menunjukkan bahwa jumlah penderita stroke fase akut dengan hipertensi tingkat 3 lebih tinggi dijumpai dengan stroke hemoragik yaitu 93 orang (26,7%).

Tabel 5.3. Distribusi klasifikasi hipertensi menurut jenis stroke Klasifikasi

(42)

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa usia pertengahan (45-59 tahun) sangat tinggi dijumpai pada penderita stroke, yaitu sebanyak 158 orang (45,4%). Hasil penelitian ini kurang sesuai dengan penelitian yang dilakukan ASNA (ASEAN Neurological Association) di 28 rumah sakit di seluruh Indonesia, dimana mereka menyebutkan bahwa usia 65 tahun ke atas persentase penderita stroke semakin banyak. Sedangkan pada penelitian ini diperoleh usia 45-59 tahun persentase penderita stroke sangat tinggi, namun pada usia 60 tahun ke atas persentasenya semakin sedikit. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Ritarwan (2002) yang menyatakan bahwa sebaran umur yang terbanyak pada penderita stroke fase akut adalah pada kelompok (45-65 tahun) ada 25 orang (55,6%), dimana kriteria inklusi penelitian tersebut sudah melakukan CT Scan dan onset serangan stroke berlangsung pada ≤ 72 jam.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penderita stroke lebih tinggi pada penderita stroke iskemik (190 orang dengan persentase 54,6%). Hasil penelitian ini sejalan dengan Ritarwan (2002) yang menyatakan bahwa penderita stroke iskemik 31 kasus (68,9%) dan stroke hemoragik 14 kasus (31,1%), dimana kriteria inklusi penelitian tersebut sudah melakukan CT Scan dan onset serangan stroke berlangsung pada ≤ 72 jam.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penderita yang mengalami serangan stroke pada (0 – 24) jam sebelum masuk rumah sakit sangat tinggi, yaitu 178 orang (51,1%). Hasil penelitian ini kurang sesuai dengan penelitian yang dilakukan International Stroke Trial dan Chinese Acute Stroke Trial yang menyatakan 82% dan 75% pasien memiliki peningkatan tekanan darah pada 48 jam pertama terjadinya stroke akut (Robinson & Potter, 2004). Namun pada penelitian tersebut 40% pasien stroke akut sudah diberi terapi antihipertensi, sedangkan pada penelitian ini tidak ada data mengenai pasien sudah diberi antihipertensi. Hasil penelitian ini sejalan dengan Ritarwan (2002) yang menyatakan bahwa 88,9% dijumpai onset stroke ≤ 24 jam dan 11,1% onset stroke > 24 jam, dimana kriteria inklusi penelitian tersebut sudah melakukan CT Scan

(43)

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penderita stroke hipertensi tingkat 3 sering dijumpai pada penderita stroke fase akut, yaitu 151 orang (43,4%). Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Christensen dkk (2002) yang menyatakan bahwa pada penderita stroke akut peningkatan tekanan darah sering dijumpai, dimana pada penelitian tersebut menggunakan metode pengamatan selama 1 tahun 8 bulan pada pasien stroke fase akut (onset sampai 6 jam).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada penderita stroke fase akut tidak dijumpai riwayat stroke sangat tinggi, yaitu 270 orang (77,6%). Hasil penelitian ini sejalan dengan Marlina (2011) yang menyatakan bahwa dari 217 penderita stroke iskemik, kelompok yang tidak memiliki riwayat TIA atau stroke sebelumnya berjumlah 149 orang (68,7%), dimana dalam penelitian tersebut dinyatakan 25% orang yang sudah sembuh dari serangan stroke yang pertama dalam jangka waktu lima tahun akan mengalami serangan berulang. Pada penelitian tersebut menggunakan teknik total sampling dan sampel penelitian yang digunakan adalah pasien yang dirawat inap dalam 1 tahun mulai dari Januari 2010 sampai Desember 2010.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penderita stroke fase akut dengan hipertensi tingkat 3 banyak dijumpai pada penderita yang mengalami serangan stroke pada (0 – 24) jam sebelum masuk rumah sakit sebanyak 90 orang (25,9%). Hasil penelitian ini kurang sesuai dengan penelitian yang dilakukan International Stroke Trial dan Chinese Acute Stroke Trial yang menyatakan bahwa 82% dan 75% pasien memiliki tekanan darah sistolik >140 mmHg pada 48 jam pertama terjadinya stroke akut (Robinson & Potter, 2004).

(44)

perdarahan otak mempunyai tekanan darah diastolik yang tinggi dibandingkan tipe lainnya, walaupun penelitian tersebut menggunakan metode case-control study yaitu menganalisa tekanan darah pada pasien hipertensi dengan riwayat stroke kemudian diterapi lebih dari 1 tahun sebagai kelompok kasus dan pasien hipertensi dengan tidak ada riwayat stroke kemudian diterapi lebih dari 1 tahun sebagai kelompok kontrol. Peneliti berasumsi bahwa persentasi peningkatan tekanan darah didapatkan pada penderita stroke hemoragik lebih tinggi daripada stroke iskemik dikarenakan penyebab sebagian besar dari stroke hemoragik adalah hipertensi yang mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak, membentuk massa yang menekan jaringan otak dan menimbulkan edema otak (Muttaqin, 2008). Sedangkan pada stroke iskemik hipertensi merupakan salah satu penyebab, namun penyebab lain seperti hipoksia, emboli, dan trombus yang juga turut mempengaruhi terjadinya stroke iskemik.

(45)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Tekanan darah pada penderita stroke hemoragik fase akut lebih sering dijumpai pada hipertensi tingkat 3 (sistolik ≥180 mmHg dan diastolik ≥110 mmHg) dengan persentase 26,7%.

2. Tekanan darah pada penderita stroke iskemik fase akut lebih sering dijumpai pada hipertensi tingkat 3 (sistolik ≥180 mmHg dan diastolik ≥110 mmHg) dengan persentase 16,7%.

3. Tekanan darah pada penderita stroke fase akut berdasarkan lama serangan stroke sebelum masuk rumah sakit lebih sering dijumpai pada hipertensi tingkat 3 (sistolik ≥180 mmHg dan diastolik ≥110 mmHg) pada (0 – 24) jam dengan persentase 25,9%.

6.2. Saran

1. Perlu dilakukan deteksi dini dan peningkatan kewaspadaan sejak muda terutama dengan risiko tinggi.

2. Kontrol tekanan darah penting untuk ditingkatkan, terutama pada lansia. 3. Informasi tentang stroke agar selalu disebarkan ke masyarakat melalui

dinas yang terkait.

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Batticaca, F.B., 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Bethesda Stroke Center, 2007. Faktor Risiko Stroke Terkini. Available from: http://www.strokebethesda.com/component/option,com_docman/task,doc_d ownload/gid,32/Itemid,26/

Christensen, H., Meden, P., Overgaard, K., Boysen, G., 2002. The Course of Blood Pressure in Acute Stroke is Related to the Severity of the

Neurological Deficits. UK: Blackwell Munksgaard. [Downloaded 24 April 2012].

Departemen Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan, 2011. Data Penderita Rawat Inap Tahun 2011.

Dewanto, G., Suwono, W.J., Riyanto, B., Turana, Y., 2009. Panduan Praktis Diagnosis & Tata Laksana Penyakit Saraf. Jakarta: EGC.

Djoenadi, W., 2003. Klinis dan Penatalaksanaan Stroke dan Kelainan Neurovaskular Lain. Dalam: Widjaja, A.C., 2010. Uji Diagnostik Pemeriksaan Kadar D-dimer Plasma Pada Diagnosis Stroke Iskemik.

Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro RS. Dr. Kariadi Semarang.

Emanuel, E.J. & Emanuel, L.L., 2005. Palliative and End-of-Life Care. In: Kasper, D.L., Fauci, A.S., Longo, D.L., Braunwald, E., Hauser, S.L., Jameson, J.L., ed. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th Edition. United States of America: McGraw-Hill.

Gunawan, L., 2001. Hipertensi. Yogyakarta: Kanisius.

Heart and Stroke Foundation of Canada, 2012. Heart Disease - Prevention of Risk

Factors. Available from:

Heart and Stroke Foundation of Canada, 2008. Stroke - Hemorrhagic Stroke.

(47)

http://www.heartandstroke.com/site/c.ikIQLcMWJtE/b.3484153/k.7675/Str oke__Hemorrhagic_stroke.htm

Heart and Stroke Foundation of Canada, 2008. Stroke - Ischemic Stroke. Available from:

[Accessed 11 May 2012].

http://www.heartandstroke.com/site/c.ikIQLcMWJtE/b.3484151/k.7916/Str oke__Ischemic_stroke.htm

Junaidi, I., 2011. STROKE, Waspadai Ancamannya. Dalam: Tandung, D., ed. Yogyakarta: ANDI.

[Accessed 11 May 2012].

Kalache, A. & Aboderin, I., 1995. Stroke: The Global Burden. Available from: 2012] {abstrak}.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2009. Tekanan Darah. Unit Pelaksana Teknis Balai Informasi Teknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. [Downloaded 11 May 2012].

Lilly, L.S., 2007. Pathophisiology of Heart Disease. Fourth Edition. United States of America: Lippincott Williams & Wilkins.

Lumbantobing, S.M., 2007. Stroke Bencana Peredaran Darah di Otak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Lumbantobing, S.M., 2008. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Makino, Y., Kawano, Y., Minami, J., Yamaguchi, T., Takishita, S., 2000. Risk of

Stroke in Relation to Level of Blood Pressure and Other Risk Factors in

Treated Hypertensive Patients. Texas: American Heart Association. [Downloaded 10 May 2012].

Marlina, Y., 2011. Gambaran Faktor Risiko pada Penderita Stroke Iskemik di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(48)

Misbach, J., 2007. Pandangan Umum Mengenai Stroke. Dalam: Rasyid, A. & Soertidewi, L., ed. Manajemen Stroke Secara Komprehensif. Dalam: Bangun, R., 2008. Hubungan Kadar Albumin Serum dan Outcome Fungsional Penderita Stroke Iskemik dengan dan Tanpa Diabetes. Program Studi Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran USU RSUP H. Adam Malik Medan.

Misbach, J., 2011. Stroke Aspek Diagnosis, Patofisiologi, Manajemen. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Muttaqin, A., 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Nasution, I.K., 2011. Perbedaan Nilai GFR Pada Penderita Stroke dengan atau Tanpa Sindroma Metabolik. Program Studi Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran USU RSUP H. Adam Malik Medan.

National Heart, Lung, and Blood Institute. What is Blood Pressure? Guide to

Lowering High Blood Pressure. Available from:

Noerjanto. 2000. Diagnosis Stroke. Dalam: Widjaja, A.C., 2010. Uji Diagnostik Pemeriksaan Kadar D-dimer Plasma Pada Diagnosis Stroke Iskemik.

Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro RS. Dr. Kariadi Semarang.

Palmer, A., 2005. Simple Guide Blood Pressure.Dalam: Williams, B., ed. 2007.

Simple Guide Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: EGC.

Pinzon, R. & Asanti, L., 2010. AWAS STROKE! Pengertian, Gejala, Tindakan, Perawatan, dan Pencegahan. Yogyakarta: ANDI, 5-14.

Redaksi AgroMedia, 2009. Solusi Sehat Mengatasi Stroke. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Ritarwan, K., 2002. Pengaruh Suhu Tubuh terhadap Outcome Penderita Stroke yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan. Program Studi Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran USU RSUP H. Adam Malik Medan.

(49)

Sacco, R.L., 2000. Pathogenesis, Classification, and Epidemiology of Cerebrovascular Disease. In: Rowland, L.P., ed. Merritt’s Neurology. Tenth Edition. New York: Lippincott Williams & Wilkins, 177-185.

Surnantri, D., Hindariati, E., Rudyatmoko. 2001. Peran ACE-Inhibitor pada Disfungsi Endotel dan Remodeling Kardiovaskular. Dalam: Hariyono, T.,

2002. Hipertensi dan Stroke. Available from:

2012].

Toole, J.F., 1990. Cerebrovascular Disorder. Dalam: Hariyono, T., 2002.

Hipertensi dan Stroke. Available from:

2012].

Tubbs, R.S., 2011. Circle of Willis Anatomy. Available from:

[Accessed 10

May 2012].

Widjaja, A.C., 2010. Uji Diagnostik Pemeriksaan Kadar D-dimer Plasma Pada Diagnosis Stroke Iskemik. Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro RS. Dr. Kariadi Semarang.

Wilkinson, I. & Lennox, G., 2005. Essential Neurology. Fourth Edition. UK: Blackwell.

(50)

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nasya Marisyka P

Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 30 Juni 1992

Agama : Islam

Alamat : Jalan Cempaka No.20 Medan 20151 Orang Tua : Ayah : Ir. H. Chamrialsyah Noerdin Ibu : Hj. Cut Lisma Yohanita, SE

Riwayat Pendidikan :

1. TK Kemala Bhayangkari Medan (1995‐1996)

2. SD Kemala Bhayangkari 1 Medan (1996‐2002)

3. SLTP Negeri 2 Medan (2002‐2003)

4. SMP Harapan 2 Medan (2003‐2005)

5. SMA Negeri 1 Medan (2005‐2008)

6. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2009‐Sekarang)

Riwayat Organisasi : -

Pas Photo

(51)
(52)
(53)
(54)

LAMPIRAN 4

Data Induk Penelitian

“Gambaran Tekanan Darah pada Penderita Stroke Fase Akut di RSUP H. Adam Malik Medan”

(55)

17. 00.38.61.83 SP Lk 59 Stroke Iskemik 4 hari 170 80 Ada

18. 00.38.73.44 TS Pr 68 Stroke Iskemik 1 hari 100 60 Ada

19. 00.39.00.02 AG Lk 66 Stroke Iskemik 1 hari 140 90 Ada

20. 00.39.13.60 AHN Lk 73 Stroke Iskemik 0,5 jam 160 80 Tidak Ada

21. 00.39.27.82 DG Pr 61 Stroke Hemoragik 2 jam 140 90 Tidak Ada

22. 00.39.95.75 MBB Pr 72 Stroke Iskemik 12 jam 130 70 Tidak Ada

23. 00.40.69.23 KBS Pr 69 Stroke Iskemik 12 jam 200 110 Tidak Ada

24. 00.42.35.51 TM Lk 89 Stroke Iskemik 10 jam 100 80 Tidak Ada

25. 00.43.58.43 RH Pr 62 Stroke Iskemik 5 jam 200 100 Tidak Ada

26. 00.45.31.64 RB Lk 69 Stroke Hemoragik 3 jam 140 80 Tidak Ada

27. 00.45.42.20 SN Lk 54 Stroke Iskemik 2 hari 160 100 Tidak Ada

28. 00.45.66.42 MR Pr 55 Stroke Hemoragik 4 jam 160 120 Tidak Ada

29. 00.45.69.80 NT Pr 59 Stroke Iskemik 1 hari 100 60 Tidak Ada

30. 00.45.70.61 DT Pr 44 Stroke Hemoragik 3 jam 140 90 Tidak Ada

31. 00.45.82.86 RS Pr 53 Stroke Hemoragik 1 hari 110 80 Tidak Ada 32. 00.46.60.39 SST Pr 84 Stroke Hemoragik 12 jam 190 110 Ada

33. 00.46.96.97 AS Lk 50 Stroke Hemoragik 7 jam 90 70 Tidak Ada

34. 00.47.04.58 FD Lk 49 Stroke Iskemik 1 hari 140 110 Tidak Ada

35. 00.47.17.15 MH Lk 33 Stroke Iskemik 3 hari 140 80 Tidak Ada

36. 00.47.34.60 LP Lk 56 Stroke Iskemik 3 hari 200 100 Tidak Ada

37. 00.47.39.07 TT Pr 48 Stroke Iskemik 2 hari 160 90 Ada

(56)

41. 00.47.43.90 RBG Pr 68 Stroke Hemoragik 3 jam 190 100 Tidak Ada 42. 00.47.45.43 JST Pr 61 Stroke Hemoragik 1 hari 150 80 Tidak Ada 43. 00.47.46.52 SH Pr 79 Stroke Hemoragik 7 hari 180 100 Tidak Ada

44. 00.47.48.44 RBG Pr 54 Stroke Iskemik 12 jam 120 90 Tidak Ada

45. 00.47.48.73 HT Pr 72 Stroke Iskemik 7 jam 160 100 Ada

46. 00.47.48.75 KS Lk 55 Stroke Iskemik 3 hari 160 100 Ada

47. 00.47.51.01 SBG Pr 60 Stroke Hemoragik 12 jam 120 90 Tidak Ada 48. 00.47.52.11 TK Pr 71 Stroke Hemoragik 2 hari 140 70 Tidak Ada 49. 00.47.52.37 RGH Lk 52 Stroke Iskemik 16 jam 170 110 Tidak Ada

50. 00.47.54.22 DB Lk 55 Stroke Iskemik 1 hari 180 100 Tidak Ada

51. 00.47.54.65 SU Lk 54 Stroke Iskemik 4 hari 140 100 Tidak Ada

52. 00.47.56.01 GS Lk 69 Stroke Iskemik 5 hari 130 80 Tidak Ada

53. 00.47.58.33 SP Lk 52 Stroke Hemoragik 1 hari 220 130 Ada

54. 00.47.61.17 SF Lk 57 Stroke Hemoragik 5 jam 220 100 Tidak Ada

55. 00.47.61.92 IN Lk 52 Stroke Iskemik 8 jam 120 80 Tidak Ada

56. 00.47.61.95 ES Lk 47 Stroke Hemoragik 5 jam 250 110 Tidak Ada 57. 00.47.62.32 AS Lk 63 Stroke Hemoragik 5 hari 140 100 Tidak Ada

58. 00.47.64.96 FS Pr 27 Stroke Iskemik 2 hari 130 80 Tidak Ada

59. 00.47.65.63 HA Lk 71 Stroke Hemoragik 5 jam 220 100 Tidak Ada

60. 00.47.66.13 NH Pr 65 Stroke Iskemik 1 hari 180 100 Tidak Ada

61. 00.47.67.07 SM Pr 72 Stroke Hemoragik 2 hari 90 50 Tidak Ada

(57)

65. 00.47.73.63 EB Pr 44 Stroke Hemoragik 12 jam 130 70 Tidak Ada 66. 00.47.75.07 IKN Pr 51 Stroke Hemoragik 1 hari 180 100 Tidak Ada

67. 00.47.75.88 KT Lk 53 Stroke Iskemik 7 hari 120 80 Ada

68. 00.47.78.14 RT Lk 52 Stroke Hemoragik 5 jam 180 100 Ada

69. 00.47.83.86 BBB Pr 85 Stroke Hemoragik 7 hari 130 80 Tidak Ada

70. 00.47.83.92 RS Pr 65 Stroke Iskemik 4 hari 130 80 Tidak Ada

71. 00.47.84.18 SH Lk 47 Stroke Hemoragik 5 jam 180 90 Tidak Ada

72. 00.47.84.33 DM Pr 45 Stroke Hemoragik 11 jam 160 100 Ada

73. 00.47.85.04 MBS Pr 49 Stroke Iskemik 6 hari 170 100 Tidak Ada

74. 00.47.89.95 PBM Pr 67 Stroke Iskemik 7 hari 160 90 Tidak Ada

75. 00.47.90.73 NS Pr 71 Stroke Iskemik 7 hari 130 70 Tidak Ada

76. 00.47.91.27 LDN Lk 41 Stroke Hemoragik 10 jam 240 160 Tidak Ada

77. 00.47.91.28 NS Pr 53 Stroke Iskemik 4 hari 140 100 Tidak Ada

78. 00.47.99.72 DR Lk 58 Stroke Iskemik 1 hari 200 100 Tidak Ada

79. 00.48.00.44 HP Lk 59 Stroke Hemoragik 2,5 jam 110 80 Tidak Ada

80. 00.48.03.52 JS Lk 48 Stroke Hemoragik 3 hari 240 160 Ada

81. 00.48.05.36 IM Lk 54 Stroke Iskemik 5 hari 160 90 Tidak Ada

82. 00.48.05.54 AN Pr 51 Stroke Hemoragik 3,5 jam 150 90 Tidak Ada

83. 00.48.05.60 TM Lk 59 Stroke Iskemik 3 hari 120 80 Tidak Ada

84. 00.48.05.88 NH Pr 74 Stroke Hemoragik 5 hari 200 100 Tidak Ada

85. 00.48.06.24 ST Pr 59 Stroke Hemoragik 3 jam 180 100 Ada

86. 00.48.06.32 SR Lk 49 Stroke Iskemik 2 hari 170 110 Tidak Ada

87. 00.48.06.88 SM Lk 50 Stroke Iskemik 7 hari 120 80 Tidak Ada

(58)

89. 00.48.08.69 SL Pr 48 Stroke Hemoragik 1 hari 210 100 Tidak Ada

90. 00.48.08.99 RBS Pr 63 Stroke Iskemik 4 hari 240 100 Ada

91. 00.48.10.69 SJS Lk 73 Stroke Hemoragik 2 hari 160 100 Ada

92. 00.48.10.71 SM Lk 70 Stroke Hemoragik 2 hari 170 90 Ada

93. 00.48.12.18 ST Pr 62 Stroke Hemoragik 1 hari 190 90 Tidak Ada

94. 00.48.14.01 BN Lk 58 Stroke Iskemik 7 hari 110 70 Tidak Ada

95. 00.48.14.19 BP Lk 25 Stroke Iskemik 2,5 jam 150 90 Tidak Ada

96. 00.48.15.11 MD Lk 55 Stroke Hemoragik 1 hari 180 100 Tidak Ada 97. 00.48.15.99 DM Lk 55 Stroke Hemoragik 1 hari 180 100 Tidak Ada

98. 00.48.17.28 SK Lk 59 Stroke Iskemik 2 hari 180 100 Tidak Ada

99. 00.48.17.55 MP Lk 65 Stroke Hemoragik 2 hari 180 90 Tidak Ada

100. 00.48.17.61 SI Lk 59 Stroke Iskemik 6 jam 200 100 Tidak Ada

101. 00.48.19.08 NBP Pr 80 Stroke Iskemik 3 hari 110 80 Tidak Ada 102. 00.48.20.59 PM Lk 55 Stroke Iskemik 1 hari 170 130 Tidak Ada 103. 00.48.21.96 RS Lk 19 Stroke Hemoragik 5 hari 170 130 Tidak Ada

104. 00.48.25.76 KS Pr 69 Stroke Iskemik 4 hari 160 100 Ada

105. 00.48.31.51 RL Lk 63 Stroke Iskemik 2 jam 180 100 Tidak Ada

106. 00.48.34.88 AL Lk 32 Stroke Iskemik 3 jam 130 80 Tidak Ada

107. 00.48.38.01 RN Lk 60 Stroke Iskemik 1 jam 160 80 Tidak Ada

108. 00.48.40.89 BAR Lk 69 Stroke Iskemik 6 jam 150 100 Tidak Ada

109. 00.48.41.35 MUB Lk 54 Stroke Iskemik 4 jam 160 130 Ada

110. 00.48.50.15 RB Pr 50 Stroke Hemoragik 1 hari 200 130 Tidak Ada

111. 00.48.50.71 MJ Lk 43 Stroke Hemoragik 13 jam 160 90 Ada

(59)

113. 00.48.51.34 SAS Lk 56 Stroke Iskemik 4 hari 160 80 Tidak Ada

114. 00.48.52.66 DD Lk 69 Stroke Iskemik 10 jam 140 80 Ada

115. 00.48.56.15 SS Lk 52 Stroke Iskemik 1 hari 130 70 Tidak Ada

116. 00.48.56.16 AF Lk 42 Stroke Hemoragik 3 hari 180 80 Tidak Ada

117. 00.48.57.23 PT Lk 65 Stroke Iskemik 4 hari 180 90 Tidak Ada

118. 00.48.57.97 SB Lk 80 Stroke Iskemik 2 hari 130 80 Tidak Ada

119. 00.48.59.21 BIS Lk 46 Stroke Hemoragik 18 jam 200 100 Tidak Ada

120. 00.48.61.10 SW Lk 32 Stroke Iskemik 8 jam 100 60 Tidak Ada

121. 00.48.61.22 MS Lk 78 Stroke Hemoragik 1 hari 140 70 Tidak Ada

122. 00.48.63.13 HN Pr 63 Stroke Iskemik 1 hari 140 70 Tidak Ada

123. 00.48.63.48 LT Lk 70 Stroke Iskemik 5 hari 140 90 Ada

124. 00.48.67.26 FT Pr 42 Stroke Hemoragik 1 hari 220 120 Tidak Ada 125. 00.48.68.49 SP Lk 54 Stroke Hemoragik 2 hari 230 150 Ada 126. 00.48.69.26 YY Pr 40 Stroke Hemoragik 14 jam 120 70 Tidak Ada

127. 00.48.69.40 KS Lk 66 Stroke Iskemik 2 hari 110 80 Tidak Ada

128. 00.48.69.93 SP Lk 46 Stroke Hemoragik 1 hari 220 120 Tidak Ada 129. 00.48.71.28 SA Pr 53 Stroke Iskemik 3 hari 140 100 Tidak Ada 130. 00.48.71.29 IT Pr 74 Stroke Hemoragik 2 hari 120 80 Tidak Ada 131. 00.48.73.19 TBH Pr 81 Stroke Hemoragik 2 hari 170 100 Tidak Ada 132. 00.48.74.35 LW Pr 45 Stroke Hemoragik 3 hari 190 140 Tidak Ada 133. 00.48.75.35 SR Pr 45 Stroke Hemoragik 2 hari 220 100 Tidak Ada 134. 00.48.78.10 LBS Pr 73 Stroke Iskemik 3 hari 130 90 Tidak Ada

135. 00.48.78.80 ETN Pr 72 Stroke Iskemik 2 hari 180 80 Ada

(60)

137. 00.48.79.58 MY Lk 55 Stroke Hemoragik 3 jam 220 100 Tidak Ada

138. 00.48.81.13 HS Pr 71 Stroke Iskemik 5 hari 150 70 Tidak Ada

139. 00.48.81.21 EW Pr 57 Stroke Hemoragik 3 jam 210 110 Tidak Ada 140. 00.48.81.37 ST Pr 52 Stroke Hemoragik 15 jam 180 130 Tidak Ada 141. 00.48.81.38 SR Lk 46 Stroke Hemoragik 7 jam 200 120 Tidak Ada 142. 00.48.82.51 KR Pr 46 Stroke Iskemik 4 hari 190 120 Tidak Ada

143. 00.48.82.56 SG Lk 63 Stroke Iskemik 6 jam 220 140 Tidak Ada

144. 00.48.84.20 SM Lk 60 Stroke Iskemik 15 jam 130 80 Tidak Ada

145. 00.48.84.23 SAA Pr 68 Stroke Iskemik 15 jam 160 110 Tidak Ada 146. 00.48.86.65 RST Pr 60 Stroke Hemoragik 4 hari 210 120 Tidak Ada

147. 00.48.87.50 EBS Pr 68 Stroke Iskemik 4 jam 100 60 Tidak Ada

148. 00.48.87.78 SGI Lk 72 Stroke Iskemik 2 hari 110 70 Ada

149. 00.48.91.21 JM Lk 69 Stroke Iskemik 4 hari 170 90 Tidak Ada

150. 00.48.92.73 THL Lk 58 Stroke Iskemik 4 jam 150 100 Tidak Ada

151. 00.48.92.77 TBB Pr 51 Stroke Hemoragik 2jam 200 120 Ada

152. 00.48.93.99 SPT Lk 42 Stroke Iskemik 4 jam 110 60 Tidak Ada

153. 00.48.96.51 PY Lk 60 Stroke Hemoragik 5 jam 240 190 Tidak Ada 154. 00.48.96.55 MSS Lk 75 Stroke Iskemik 3 hari 140 70 Tidak Ada 155. 00.48.96.59 EBS Pr 64 Stroke Iskemik 1 hari 160 60 Tidak Ada 156. 00.48.98.72 AAN Lk 69 Stroke Iskemik 4 hari 240 140 Tidak Ada

157. 00.49.01.51 KS Pr 73 Stroke Iskemik 7 hari 160 80 Tidak Ada

158. 00.49.02.78 RN Lk 46 Stroke Iskemik 2 hari 180 120 Ada

(61)

161. 00.49.08.45 MBG Pr 65 Stroke Iskemik 1 hari 140 100 Tidak Ada 162. 00.49.08.55 STH Lk 55 Stroke Hemoragik 1 hari 240 130 Tidak Ada 163. 00.49.09.91 AAR Pr 61 Stroke Hemoragik 5 hari 180 100 Tidak Ada

164. 00.49.11.33 SRM Pr 56 Stroke Iskemik 4 hari 170 100 Ada

165. 00.49.12.48 MBS Pr 74 Stroke Iskemik 1 hari 120 80 Tidak Ada

166. 00.49.12.51 HH Lk 58 Stroke Iskemik 2 hari 180 100 Ada

167. 00.49.13.45 SSD Pr 67 Stroke Iskemik 1 hari 200 110 Tidak Ada 168. 00.49.13.52 ARN Lk 61 Stroke Hemoragik 1 hari 210 130 Tidak Ada

169. 00.49.13.54 LL Lk 66 Stroke Iskemik 2 hari 130 70 Tidak Ada

170. 00.49.13.67 MM Lk 58 Stroke Iskemik 3 hari 180 100 Tidak Ada 171. 00.49.13.81 GT Lk 65 Stroke Hemoragik 1 hari 220 120 Tidak Ada

172. 00.49.15.07 SIR Lk 42 Stroke Iskemik 7 jam 130 90 Ada

173. 00.49.15.14 SC Lk 60 Stroke Hemoragik 1 hari 170 100 Tidak Ada 174. 00.49.16.00 AKD Lk 70 Stroke Iskemik 5 jam 180 100 Tidak Ada 175. 00.49.16.56 KSH Pr 49 Stroke Iskemik 3 hari 150 110 Tidak Ada 176. 00.49.16.61 PBS Pr 72 Stroke Iskemik 7 hari 180 100 Tidak Ada 177. 00.49.18.02 WM Pr 72 Stroke Iskemik 6 hari 200 120 Tidak Ada 178. 00.49.18.23 TTH Pr 48 Stroke Hemoragik 3,5 jam 140 110 Tidak Ada 179. 00.49.19.67 SHH Pr 48 Stroke Iskemik 2 hari 160 100 Tidak Ada 180. 00.49.20.85 NE Pr 65 Stroke Iskemik 1 hari 200 100 Tidak Ada 181. 00.49.22.08 KTN Lk 59 Stroke Hemoragik 1 hari 210 90 Tidak Ada 182. 00.49.22.28 MNO Lk 47 Stroke Hemoragik 2 hari 150 100 Tidak Ada

183. 00.49.24.28 AT Lk 31 Stroke Iskemik 4 hari 110 80 Tidak Ada

(62)

185. 00.49.29.56 TB Lk 52 Stroke Iskemik 9 jam 110 80 Tidak Ada

186. 00.49.29.68 SHN Lk 49 Stroke Iskemik 2 hari 200 110 Ada

187. 00.49.29.74 ASN Lk 54 Stroke Hemoragik 2 hari 150 100 Tidak Ada 188. 00.49.34.64 NBP Pr 56 Stroke Hemoragik 1 hari 160 90 Tidak Ada

189. 00.49.36.19 TIA Pr 74 Stroke Iskemik 1 hari 140 90 Ada

190. 00.49.37.91 SSK Pr 65 Stroke Iskemik 7 hari 130 80 Ada

191. 00.49.38.51 NSP Lk 42 Stroke Hemoragik 3 hari 150 100 Tidak Ada 192. 00.49.38.66 PRD Lk 73 Stroke Hemoragik 2 jam 210 110 Ada 193. 00.49.40.07 DBT Pr 55 Stroke Hemoragik 3 jam 200 150 Ada 194. 00.49.40.14 KSG Pr 88 Stroke Iskemik 4 hari 140 60 Tidak Ada

195. 00.49.40.36 ASY Lk 62 Stroke Iskemik 4 hari 150 70 Ada

196. 00.49.42.76 RBS Pr 42 Stroke Iskemik 6 hari 150 100 Tidak Ada

197. 00.49.43.39 TSR Pr 74 Stroke Iskemik 6 hari 170 80 Ada

198. 00.49.44.91 IMS Pr 60 Stroke Iskemik 3 hari 220 110 Ada

(63)

209. 00.49.64.35 AAM Lk 45 Stroke Hemoragik 5 hari 160 100 Tidak Ada 210. 00.49.64.43 LS Pr 77 Stroke Hemoragik 3 jam 210 130 Tidak Ada 211. 00.49.69.90 NNF Pr 65 Stroke Iskemik 3 hari 180 110 Tidak Ada 212. 00.49.70.26 WYS Pr 64 Stroke Iskemik 4 hari 140 100 Tidak Ada 213. 00.49.71.12 NSG Pr 56 Stroke Hemoragik 9 jam 200 140 Tidak Ada 214. 00.49.71.67 SMH Pr 51 Stroke Hemoragik 9 jam 200 140 Tidak Ada 215. 00.49.72.46 ZK Lk 51 Stroke Iskemik 1 hari 210 120 Tidak Ada 216. 00.49.73.23 WHS Lk 67 Stroke Iskemik 1 hari 160 90 Tidak Ada 217. 00.49.75.00 REP Pr 61 Stroke Hemoragik 1 hari 230 140 Ada 218. 00.49.76.08 NSN Lk 72 Stroke Hemoragik 1 hari 170 90 Tidak Ada 219. 00.49.76.45 DRM Lk 44 Stroke Iskemik 5 hari 100 70 Tidak Ada 220. 00.49.77.40 MIR Lk 66 Stroke Hemoragik 7 hari 210 130 Tidak Ada

221. 00.49.78.66 JH Lk 43 Stroke Iskemik 14 jam 130 70 Tidak Ada

222. 00.49.81.39 FB Pr 60 Stroke Iskemik 3 jam 140 90 Ada

223. 00.49.83.58 SS Pr 56 Stroke Hemoragik 1 hari 220 120 Tidak Ada

224. 00.49.86.18 RK Lk 59 Stroke Iskemik 1 hari 130 80 Ada

225. 00.49.87.96 PBR Pr 70 Stroke Hemoragik 3 hari 160 80 Tidak Ada

226. 00.49.92.97 IH Lk 73 Stroke Iskemik 2 hari 180 80 Tidak Ada

227. 00.49.93.37 NG Lk 67 Stroke Hemoragik 2 hari 190 90 Ada

(64)

233. 00.50.02.23 NBT Pr 47 Stroke Hemoragik 3 jam 220 130 Tidak Ada 234. 00.50.05.83 BMT Pr 90 Stroke Iskemik 3 hari 180 90 Tidak Ada 235. 00.50.05.92 RMB Lk 58 Stroke Iskemik 3 hari 120 70 Tidak Ada 236. 00.50.07.37 HMP Lk 36 Stroke Iskemik 1 hari 120 80 Tidak Ada

237. 00.50.08.93 WSB Lk 75 Stroke Iskemik 1 jam 110 60 Ada

238. 00.50.09.79 WG Pr 45 Stroke Hemoragik 3 jam 200 130 Tidak Ada

239. 00.50.09.91 PBK Pr 68 Stroke Iskemik 5 hari 130 80 Ada

240. 00.50.10.04 AS Pr 54 Stroke Iskemik 1 hari 170 80 Ada

241. 00.50.10.11 SRM Pr 87 Stroke Iskemik 7 hari 130 80 Tidak Ada 242. 00.50.10.80 SMN Lk 42 Stroke Hemoragik 1 hari 190 130 Tidak Ada

243. 00.50.11.04 DRI Lk 48 Stroke Iskemik 1 hari 140 100 Ada

244. 00.50.16.57 DS Lk 62 Stroke Iskemik 3 hari 130 80 Ada

245. 00.50.17.86 ASD Lk 56 Stroke Iskemik 2 hari 130 70 Tidak Ada 246. 00.50.18.82 RST Pr 64 Stroke Hemoragik 1 hari 130 90 Tidak Ada 247. 00.50.20.57 SHT Lk 45 Stroke Hemoragik 5 jam 210 130 Ada 248. 00.50.20.86 SMI Pr 70 Stroke Iskemik 4 hari 170 100 Tidak Ada 249. 00.50.20.88 SFY Pr 45 Stroke Iskemik 3 jam 160 100 Tidak Ada 250. 00.50.22.19 KM Pr 52 Stroke Iskemik 1 hari 190 120 Tidak Ada 251. 00.50.22.22 KS Lk 47 Stroke Hemoragik 2 hari 190 110 Tidak Ada

252. 00.50.22.28 HT Pr 82 Stroke Iskemik 1 hari 110 70 Ada

253. 00.50.23.70 MS Pr 58 Stroke Hemoragik 7 hari 170 90 Tidak Ada

254. 00.50.23.85 SGI Pr 59 Stroke Iskemik 3 hari 130 70 Ada

(65)

257. 00.50.24.29 SGN Lk 51 Stroke Hemoragik 7 jam 210 150 Tidak Ada 258. 00.50.25.61 AZ Lk 50 Stroke Hemoragik 14 jam 170 100 Tidak Ada 259. 00.50.25.71 SD Lk 46 Stroke Hemoragik 1 hari 170 120 Ada 260. 00.50.26.55 RLS Lk 42 Stroke Iskemik 1 hari 110 70 Tidak Ada 261. 00.50.27.67 SHU Lk 64 Stroke Hemoragik 1 hari 190 110 Ada 262. 00.50.29.56 EL Lk 29 Stroke Hemoragik 1 hari 100 60 Tidak Ada 263. 00.50.29.70 MTS Lk 62 Stroke Iskemik 4 hari 160 90 Tidak Ada 264. 00.50.29.73 DSI Pr 73 Stroke Hemoragik 5 hari 180 90 Tidak Ada 265. 00.50.29.86 ET Pr 42 Stroke Hemoragik 1 hari 110 90 Tidak Ada 266. 00.50.31.56 HWB Lk 23 Stroke Iskemik 2 hari 120 70 Tidak Ada 267. 00.50.36.03 RGI Lk 54 Stroke Iskemik 2 hari 140 80 Tidak Ada

268. 00.50.37.88 BG Lk 48 Stroke Iskemik 4 hari 150 90 Tidak Ada

269. 00.50.38.13 MSU Pr 59 Stroke Hemoragik 2 hari 160 100 Tidak Ada 270. 00.50.38.29 AM Lk 73 Stroke Iskemik 5 hari 190 120 Tidak Ada 271. 00.50.40.83 NR Pr 59 Stroke Iskemik 1 hari 140 90 Tidak Ada 272. 00.50.43.23 BT Lk 57 Stroke Iskemik 5 hari 190 110 Tidak Ada

273. 00.50.44.30 NM Pr 59 Stroke Iskemik 1 hari 130 90 Tidak Ada

274. 00.50.49.10 RTR Lk 60 Stroke Iskemik 5 hari 190 110 Tidak Ada

275. 00.50.49.55 NLU Pr 54 Stroke Iskemik 4 jam 200 140 Ada

276. 00.50.51.45 MBM Pr 57 Stroke Hemoragik 5 hari 180 90 Tidak Ada 277. 00.50.52.59 DDS Lk 53 Stroke Hemoragik 4 hari 150 90 Tidak Ada

278. 00.50.52.77 HSN Pr 66 Stroke Iskemik 8 jam 150 80 Tidak Ada

279. 00.50.53.69 MTN Lk 57 Stroke Iskemik 4 hari 130 80 Tidak Ada

Gambar

Tabel 2.1. Klasifikasi tekanan darah tinggi menurut Joint National Committe
Tabel 2.2. Klasifikasi tekanan darah tinggi menurut WHO-ISH 2003
Gambar 2.1. Skema sirkulus willisi, arteri pada otak, dan batang otak (Tubbs,
Gambar 2.2. (a) Hemorrhagic stroke. (b) Ischemic stroke. Heart and Stroke
+6

Referensi

Dokumen terkait

Cut Aria Arina : Hubungan tipe stroke dengan abnormalitas gambaran elektro kardiografi..., 2006.. Cut Aria Arina : Hubungan tipe stroke dengan abnormalitas gambaran

Akan me lakukan penelitian dengan judul “Gambaran Tekanan Darah Pasien Saat Menjalani Hemodialisis Di RSUP Haji Adam Malik Medan”. Saya sebagai peneliti mohon kesediaan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola makan dan tingkat keparahan stroke pada pasien stroke iskemik yang dirawat inap di Departemen Neurologi RSUP H.. Adam

Pasien stroke iskemik maupun hemoragik paling banyak sampai di rumah sakit adalah setelah 1 – 7 hari, gejala klinis stroke iskemik paling banyak ditemui adalah

Teman-teman angkatan 2009 Melysa Kemala Putri, Effinia Kamila Hanum Siregar, Intan Permata Putri, Sherly Wahyuni, Patrice Lwy, Dizalia Ananda, Christella Caroline dan

Hubungan Tekanan Darah dengan Kejadian Stroke Iskemik Pada Penderita DMT2 Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita DMT2 dengan hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90 mmHg)

GAMBARAN OBESITAS PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK YANG DIRAWAT INAP DI SMF NEUROLOGI RSUP H... GAMBARAN OBESITAS PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK YANG DIRAWAT INAP DI SMF NEUROLOGI

11 Stroke Hemoragik dan Stroke Iskemik Stroke heamoragik terjadi pendarahan spontan di dalam otak atau kurangnya pasokan darah yang memadai ke otak, stroke iskemik akibat 7 dari