• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)."

Copied!
201
0
0

Teks penuh

(1)

PERANANPUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA

(Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

Oleh: REFI PRAFITRI

A 14204043

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

(2)

RINGKASAN

REFI PRAFITRI. Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata: Kasus Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. (Di bawah bimbingan NINUK PURNANINGSIH).

Public Relationsatau yang biasa disingkat PR merupakan salah satu aspek yang sangat penting di setiap perusahaan. Salah satu bidang usaha yang

membutuhkan peranan PR untuk menciptakan image positif perusahaan adalah usaha pariwisata berlandaskan pertanian yang sedang berkembang, yaitu

agrowisata.

Banyaknya pihak yang bergerak di bisnis agrowisata mengakibatkan

semakin ketatnya persaingan. Tingginya persaingan yang terjadi di dalam industri

agrowisata menyebabkan setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat

dalam memasarkan produk atau jasanya. Kawasan agrowisata di Bogor yang

menghadapi persaingan diantaranya adalah Kebun Wisata Pasirmukti (KWP).

Sebagai usaha agro yang baru berdiri yaitu pada tanggal 2 April 2003 KWP

dihadapkan pada tantangan untuk dapat bersaing dengan usaha agro lainnya yang

sudah lebih dahulu berkembang.

Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman tentang peranan PR

dalam menjaga eksistensinya di tengah persaingan yang kompetitif. Secara

khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil perusahaan KWP,

menganalisis posisi PR dalam struktur organisasi KWP, mengidentifikasi

(3)

menganalisis pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh

PR pada perusahaan akan mempengaruhi keberlanjutan perusahaan.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif dan

kualitatif. Data primer diperoleh dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

terstruktur yang dibuat dalam bentuk kuesioner penelitian. Kuesioner berisi

sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan penilaian responden mengenai

pelaksanaan peranan PR dalam menjaga eksistensi perusahaan. Data kualitatif

diperoleh dengan wawancara mendalam dengan pihak PR perusahaan, manajemen

perusahaan, PR perusahaan dan beberapa orang responden dengan menggunakan

panduan pertanyaan. Panduan pertanyaan ini bersifat fleksibel (luwes), bisa

berkembang sesuai keadaan di lapang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa KWP sebagai wisata agro yang baru

berdiri pada 2 April 2003 merupakan agrowisata berbasis education dan

entertainment. Melalui wisata agro yang mendidik dan menghibur KWP bertujuan mengangkat pertanian, membuka mata mengenai kecintaan masyarakat terhadap

pertanian dan mematahkan image pertanian yang kurang baik (kotor, tidak baik) di masyarakat umum. Keberadaan KWP dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat sekitar, pengunjung dan pihak pengelola KWP. Fasilitas yang

ditawarkan KWP lengkap dengan mengutamakan kegiatan education dan

entertainment.

Keberadaan KWP sebagai salah satu objek wisata agro yang memiliki

fasilitas wisata edukasi khususnya di bidang pertanian, hal yang menguntungkan

ini perlu mendapatkan perhatian dalam usaha pengembangannya. Pengembangan

(4)

perusahaan. Posisi PR KWP belum berdiri sendiri tetapi masih berada di bawah

divisi sales dan marketing. Meskipun posisi PR masih berada di divisi sales dan

marketing tetapi tidak membatasi PR KWP untuk melakukan kegiatan yang dapat memajukan perusahaan, PR bebas menentukan kegiatan yang diadakan.

PR perusahaan dalam melaksanakan peranannya dipengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal dari perusahaan yang

mempengaruhi peranan PR KWP adalah jumlah target pengunjung yang

ditetapkan oleh perusahaan, jenis fasilitas yang tersedia untuk mendukung

aktivitas PR, ketersediaan dana dari perusahaan untuk mengadakan

kegiatan-kegiatan, sumber daya PR sendiri sebagai karyawan perusahaan dalam hal

kemampuan berkomunikasi, kemampuan membina relasi PR. Faktor eksternal

perusahaan pun mempengaruhi peranan PR. Faktor eksternal perusahaan berasal

dari luar perusahaan, yaitu tingkat kedekatan dengan relasi dan media.

Kegiatan internal yang dilakukan PR KWP adalah special events, family gathering dan forum komunikasi rapat. Kegiatan eksternal yang dilakukan PR KWP adalah promosi, press release dan Corporate Social Responsibility (CSR). Kegiatan promosi dilakukan PR KWP melalui periklanan (below the line), print ad, website, Customer Relationship Management (CRM), publisitas, promosi penjualan melalui seminar, personal selling, direct marketing dan metode

tasting .

Kegiatan internal PR KWP dilakukan bekerjasama dengan divisi Human Resources Departement (HRD) dan Umum perusahaan. Melalui divisi HRD dan Umum tersebut PR KWP dapat terus mengikuti perkembangan yang terjadi di

(5)

Peranan Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) dalam menjaga eksistensi perusahaan dilakukan melalui peranannya sebagai

komunikator, fasilitator dan informator. Eksistensi perusahaan ini ditunjukkan

dengan produktivitas perusahaan yang semakin meningkat, terciptanya

kepercayaan publik dan terwujudnya tanggung jawab sosial perusahaan.

Saran yang dapat disampaikan bagi KWP dan PR KWP antara lain: (1)

Pihak perusahaan sebaiknya mepertahankan kegiatan edukatif yang merupakan

keunggulan perusahaan, (2) PR KWP sebaiknya memperluas media promosi,

tidak hanya memasang iklan pada koran saja tetapi pemasangan iklan dapat

dilakukan melalui televisi, (3) PR KWP sebaiknya memperbanyak penerbitan

press release sebagai media informasi untuk masyarakat, (4) PR KWP sebaiknya melakukan perluasan promosi, tidak hanya melakukan promosi di Jabodetabek

(Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi), (5) Bagi pihak perusahaan KWP

sebaiknya terus meningkatkan kinerja PR untuk mengadakan hubungan dengan

publik eksternal, terutama masyarakat sekitar KWP, mengingat KWP berada di

dekat pemukiman masyarakat, (6) Pengunjung banyak mengeluhkan masalah

faslitas yang kurang terawat, sebaiknya PR KWP bersama divisi Human Resources Departement dan Umum meningkatkan motivasi karyawan harian dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat meningkatkan kepuasan

(6)

PERANANPUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA

(Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

Oleh:

Refi Prafitri

A14204043

SKRIPSI

Sebagai Bagian untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian

Pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

(7)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nama : Refi Prafitri

Nomor Pokok : A 14204043

Judul : Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat).

Dapat diterima sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, MSi NIP. 132 062 245

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019

(8)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI

PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA (KASUS:

KEBUN WISATA PASIRMUKTI, KECAMATAN CITEUREUP,

KABUPATEN BOGOR, PROPINSI JAWA BARAT) INI BENAR-BENAR

MERUPAKAN HASIL KARYA YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR

AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI

INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK

MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU

DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN

RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN

PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA

BERSEDIA MEMPERTANGGUNGJAWABKAN PERNYATAAN INI.

Bogor, Juli 2008

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bogor, 27 Mei 1986 sebagai anak keempat dari empat

bersaudara pasangan H.D. Subardi Wiraatmadja (alm) dan Dra. Hj. Siti

Djuaningsih. Pendidikan formal penulis dimulai di TK Dirgahayu Bogor pada

tahun 1990, kemudian dilanjutkan di SD Polisi I Bogor pada tahun 1992. Lulus

Sekolah Dasar pada tahun 1998, penulis melanjutkan ke SLTP Negeri I Bogor dan

pada tahun 2001 masuk ke SMU Negeri I Bogor. Penulis berkesempatan untuk

melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Pertanian,

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada tahun 2004,

melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru).

Selama mengikuti masa perkuliahan, penulis ikut serta dalam organisasi

yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), penulis pun mengikuti berbagai

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini

ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul: Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Kasus:

Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi

Jawa Barat).

Sebagai gambaran, skripsi ini dilatarbelakangi oleh peningkatan jumlah

kawasan agrowisata khususnya di Kabupaten Bogor. Penulis melihat adanya suatu

persaingan diantara perusahaan agrowisata. Perusahaan dihadapi tantangan untuk

menjaga eksistensi perusahaan di tengah persaingan yang kompetitif, salah satu

caranya adalah dengan mengoptimalkan perananPublic Relations perusahaan. Di sini penulis berupaya menganalisis posisi Public Relations perusahaan, peranan

Public Relations dalam menjaga eksistensi perusahaan melalui kegiatan internal dan eksternal yang dilakukanPublic Relations perusahaan.

Skripsi ini berupa penelitian yang menelaah aspek komunikasi bisnis yang

aktual di masyarakat. Demikianlah skripsi ini disusun dengan suatu tema yang

dipandang relevan untuk ditelaah lebih lanjut saat ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang berkepentingan.

Bogor, Juli 2008

(11)

PERANANPUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA

(Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

Oleh: REFI PRAFITRI

A 14204043

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

(12)

RINGKASAN

REFI PRAFITRI. Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata: Kasus Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. (Di bawah bimbingan NINUK PURNANINGSIH).

Public Relationsatau yang biasa disingkat PR merupakan salah satu aspek yang sangat penting di setiap perusahaan. Salah satu bidang usaha yang

membutuhkan peranan PR untuk menciptakan image positif perusahaan adalah usaha pariwisata berlandaskan pertanian yang sedang berkembang, yaitu

agrowisata.

Banyaknya pihak yang bergerak di bisnis agrowisata mengakibatkan

semakin ketatnya persaingan. Tingginya persaingan yang terjadi di dalam industri

agrowisata menyebabkan setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat

dalam memasarkan produk atau jasanya. Kawasan agrowisata di Bogor yang

menghadapi persaingan diantaranya adalah Kebun Wisata Pasirmukti (KWP).

Sebagai usaha agro yang baru berdiri yaitu pada tanggal 2 April 2003 KWP

dihadapkan pada tantangan untuk dapat bersaing dengan usaha agro lainnya yang

sudah lebih dahulu berkembang.

Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman tentang peranan PR

dalam menjaga eksistensinya di tengah persaingan yang kompetitif. Secara

khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil perusahaan KWP,

menganalisis posisi PR dalam struktur organisasi KWP, mengidentifikasi

(13)

menganalisis pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh

PR pada perusahaan akan mempengaruhi keberlanjutan perusahaan.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif dan

kualitatif. Data primer diperoleh dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

terstruktur yang dibuat dalam bentuk kuesioner penelitian. Kuesioner berisi

sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan penilaian responden mengenai

pelaksanaan peranan PR dalam menjaga eksistensi perusahaan. Data kualitatif

diperoleh dengan wawancara mendalam dengan pihak PR perusahaan, manajemen

perusahaan, PR perusahaan dan beberapa orang responden dengan menggunakan

panduan pertanyaan. Panduan pertanyaan ini bersifat fleksibel (luwes), bisa

berkembang sesuai keadaan di lapang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa KWP sebagai wisata agro yang baru

berdiri pada 2 April 2003 merupakan agrowisata berbasis education dan

entertainment. Melalui wisata agro yang mendidik dan menghibur KWP bertujuan mengangkat pertanian, membuka mata mengenai kecintaan masyarakat terhadap

pertanian dan mematahkan image pertanian yang kurang baik (kotor, tidak baik) di masyarakat umum. Keberadaan KWP dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat sekitar, pengunjung dan pihak pengelola KWP. Fasilitas yang

ditawarkan KWP lengkap dengan mengutamakan kegiatan education dan

entertainment.

Keberadaan KWP sebagai salah satu objek wisata agro yang memiliki

fasilitas wisata edukasi khususnya di bidang pertanian, hal yang menguntungkan

ini perlu mendapatkan perhatian dalam usaha pengembangannya. Pengembangan

(14)

perusahaan. Posisi PR KWP belum berdiri sendiri tetapi masih berada di bawah

divisi sales dan marketing. Meskipun posisi PR masih berada di divisi sales dan

marketing tetapi tidak membatasi PR KWP untuk melakukan kegiatan yang dapat memajukan perusahaan, PR bebas menentukan kegiatan yang diadakan.

PR perusahaan dalam melaksanakan peranannya dipengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal dari perusahaan yang

mempengaruhi peranan PR KWP adalah jumlah target pengunjung yang

ditetapkan oleh perusahaan, jenis fasilitas yang tersedia untuk mendukung

aktivitas PR, ketersediaan dana dari perusahaan untuk mengadakan

kegiatan-kegiatan, sumber daya PR sendiri sebagai karyawan perusahaan dalam hal

kemampuan berkomunikasi, kemampuan membina relasi PR. Faktor eksternal

perusahaan pun mempengaruhi peranan PR. Faktor eksternal perusahaan berasal

dari luar perusahaan, yaitu tingkat kedekatan dengan relasi dan media.

Kegiatan internal yang dilakukan PR KWP adalah special events, family gathering dan forum komunikasi rapat. Kegiatan eksternal yang dilakukan PR KWP adalah promosi, press release dan Corporate Social Responsibility (CSR). Kegiatan promosi dilakukan PR KWP melalui periklanan (below the line), print ad, website, Customer Relationship Management (CRM), publisitas, promosi penjualan melalui seminar, personal selling, direct marketing dan metode

tasting .

Kegiatan internal PR KWP dilakukan bekerjasama dengan divisi Human Resources Departement (HRD) dan Umum perusahaan. Melalui divisi HRD dan Umum tersebut PR KWP dapat terus mengikuti perkembangan yang terjadi di

(15)

Peranan Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) dalam menjaga eksistensi perusahaan dilakukan melalui peranannya sebagai

komunikator, fasilitator dan informator. Eksistensi perusahaan ini ditunjukkan

dengan produktivitas perusahaan yang semakin meningkat, terciptanya

kepercayaan publik dan terwujudnya tanggung jawab sosial perusahaan.

Saran yang dapat disampaikan bagi KWP dan PR KWP antara lain: (1)

Pihak perusahaan sebaiknya mepertahankan kegiatan edukatif yang merupakan

keunggulan perusahaan, (2) PR KWP sebaiknya memperluas media promosi,

tidak hanya memasang iklan pada koran saja tetapi pemasangan iklan dapat

dilakukan melalui televisi, (3) PR KWP sebaiknya memperbanyak penerbitan

press release sebagai media informasi untuk masyarakat, (4) PR KWP sebaiknya melakukan perluasan promosi, tidak hanya melakukan promosi di Jabodetabek

(Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi), (5) Bagi pihak perusahaan KWP

sebaiknya terus meningkatkan kinerja PR untuk mengadakan hubungan dengan

publik eksternal, terutama masyarakat sekitar KWP, mengingat KWP berada di

dekat pemukiman masyarakat, (6) Pengunjung banyak mengeluhkan masalah

faslitas yang kurang terawat, sebaiknya PR KWP bersama divisi Human Resources Departement dan Umum meningkatkan motivasi karyawan harian dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat meningkatkan kepuasan

(16)

PERANANPUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA

(Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

Oleh:

Refi Prafitri

A14204043

SKRIPSI

Sebagai Bagian untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian

Pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

(17)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nama : Refi Prafitri

Nomor Pokok : A 14204043

Judul : Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat).

Dapat diterima sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, MSi NIP. 132 062 245

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019

(18)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI

PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA (KASUS:

KEBUN WISATA PASIRMUKTI, KECAMATAN CITEUREUP,

KABUPATEN BOGOR, PROPINSI JAWA BARAT) INI BENAR-BENAR

MERUPAKAN HASIL KARYA YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR

AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI

INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK

MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU

DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN

RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN

PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA

BERSEDIA MEMPERTANGGUNGJAWABKAN PERNYATAAN INI.

Bogor, Juli 2008

(19)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bogor, 27 Mei 1986 sebagai anak keempat dari empat

bersaudara pasangan H.D. Subardi Wiraatmadja (alm) dan Dra. Hj. Siti

Djuaningsih. Pendidikan formal penulis dimulai di TK Dirgahayu Bogor pada

tahun 1990, kemudian dilanjutkan di SD Polisi I Bogor pada tahun 1992. Lulus

Sekolah Dasar pada tahun 1998, penulis melanjutkan ke SLTP Negeri I Bogor dan

pada tahun 2001 masuk ke SMU Negeri I Bogor. Penulis berkesempatan untuk

melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Pertanian,

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada tahun 2004,

melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru).

Selama mengikuti masa perkuliahan, penulis ikut serta dalam organisasi

yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), penulis pun mengikuti berbagai

(20)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini

ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul: Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Kasus:

Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi

Jawa Barat).

Sebagai gambaran, skripsi ini dilatarbelakangi oleh peningkatan jumlah

kawasan agrowisata khususnya di Kabupaten Bogor. Penulis melihat adanya suatu

persaingan diantara perusahaan agrowisata. Perusahaan dihadapi tantangan untuk

menjaga eksistensi perusahaan di tengah persaingan yang kompetitif, salah satu

caranya adalah dengan mengoptimalkan perananPublic Relations perusahaan. Di sini penulis berupaya menganalisis posisi Public Relations perusahaan, peranan

Public Relations dalam menjaga eksistensi perusahaan melalui kegiatan internal dan eksternal yang dilakukanPublic Relations perusahaan.

Skripsi ini berupa penelitian yang menelaah aspek komunikasi bisnis yang

aktual di masyarakat. Demikianlah skripsi ini disusun dengan suatu tema yang

dipandang relevan untuk ditelaah lebih lanjut saat ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang berkepentingan.

Bogor, Juli 2008

(21)

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama masa penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari

dorongan dan dukungan, baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan kali ini penulis panjatkan puji syukur kepada Allah

SWT, atas segala nikmat, karunia dan hidayah yang telah diberikan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi. Penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, M.Si, sebagai dosen pembimbing yang telah

memberikan banyak bimbingan, semangat dan meluangkan waktu, pikiran

sejak awal hingga akhir proses penulisan skripsi ini.

2. Ir. Dwi Sadono, MS atas kesediannya menjadi penguji utama

3. Ratri Virianita, S.sos, M.Si atas kesediannya menjadi penguji wakil komisi

pendidikan.

4. Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS. DEA, selaku dosen pembimbing

akademik penulis selama perkuliahan atas perhatian dan masukan yang

berharga.

5. Orang tuaku tercinta (Alm. H. D. Subardi Wiraatmadja dan Dra. Hj. Siti

Djuaningsih), kakak-kakakku tercinta Annisa, Reta, Reti yang selalu

memberikan dukungan, semangat, dan kasih sayang yang tak pernah henti

dan tak akan pernah terhenti.

6. Direktur Utama Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Pak Hibran atas izin

yang diberikan sehingga penelitian ini dapat dilakukan, Public Relations

(22)

penelitian dilakukan dan seluruh karyawan KWP atas waktu dan

bantuannya.

7. Tante Yayah dan Widya atas bantuan literatur dan dukungannya selama

masa penyusunan proposal hingga penulisan skripsi.

8. Mardiansyah, terima kasih atas dukungan, perhatian dan pengertian selama

proses penulisan skripsi ini.

9. Teman-temanku Disty, Frita, Intan, Momon, Nceq, Nci, Nessa, Pieth, Tina

dan Tutut yang selalu memberi semangat, dukungan saat kesedihanku,

memberikan keceriaan, masukan, pengertian dan kebahagiaan.

10. Achmad Zaelani teman satu bimbingan atas dukungan dan kerjasamanya.

11. Teman-teman KPM 41 atas kebersamaannya selama ini.

12. Prasetyo Yudha Pratama atas bantuannya dari penyusunan proposal

sampai sidang skripsi.

13. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Pertanian.

14. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, untuk segala

perhatian, dorongan semangat, dukungan materiil dan moril berupa

(23)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR GAMBAR ... xv DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 6 1.3 Tujuan Penelitian ... 7 1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9 2.1Public Relations(PR) ... 9 2.1.1 DefinisiPublic Relations(PR) ... 9 2.1.2 TugasPublic Relations (PR) ... 11 2.1.3 FungsiPublic Relations (PR) ... 14 2.1.4 Relasi dan KhalayakPublic Relations (PR) ... 15 2.1.5 Media dan Teknik-TeknikPublic Relations (PR) ... 18 2.1.6 Kegiatan-KegiatanPublic Relations (PR)... 19 2.2 Eksistensi Perusahaan ... 20 2.2.1 Definisi Perusahaan ... 20 2.2.2 Definisi Eksistensi Perusahaan ... 21 2.3Public Relations (PR) dalam Perusahaan ... 22 2.3.1Public Relations (PR) dan Perusahaan... 22 2.3.2 PerananPublic Relations (PR) terhadap Eksistensi

(24)

2.4 Agrowisata ... 27 2.4.1 Definisi Agrowisata ... 27 2.4.2 Ruang Lingkup dan Potensi Agrowisata ... 27

BAB III KERANGKA TEORITIS ... 29 3.1 Kerangka Pemikiran ... 29 3.2 Hipotesis Penelitian ... 31 3.3 Definisi Operasional ... 34

BAB IV METODE PENELITIAN ... 39 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39 4.2 Metode Pengumpulan Data ... 39 4.3 Teknik Pemilihan Responden ... 40 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 43

BAB V GAMBARAN UMUM KEBUN WISATA PASIRMUKTI (KWP) ... 44 5.1. Sejarah Berdirinya Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 44 5.2. Profil Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 43 5.3. Visi, Misi dan Tujuan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 48 5.4. Manfaat Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 50 5.5. Fasilitas Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 51 5.6. Paket Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 55 5.7. Aktivitas Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 59 5.8. Struktur Organisasi Perusahaan Kebun Wisata

Pasirmukti (KWP) ... 59

BAB VI KARAKTERISTIK RESPONDEN... 62 6.1. Karakteristik Karyawan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 62 6.2. Karakteristik Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ... 63

BAB VII PERANAN DAN KEGIATAN-KEGIATANPUBLIC

(25)

7.2. Kegiatan InternalPublic Relations Perusahaan Kebun Wisata

Pasirmukti (KWP) ... 68 7.2.1. KegiatanSpecial Events ...69 7.2.2. KegiatanFamily Gathering ...70 7.2.3. Forum Komunikasi Rapat ... 70 7.3.Kegiatan EksternalPublic Relations Perusahaan Kebun

Wisata Pasirmukti (KWP) ... 71 7.3.1. Kegiatan Promosi ... 72 7.3.2. KegiatanPress Release ... 76 7.3.3. KegiatanCorporate Social Responsibility (CSR) ... 77

BAB VIII PENILAIAN KARYAWAN TERHADAP

PERANANPUBLIC RELATIONS PERUSAHAAN ... 79 8.1. Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Mempengaruhi

PerananPublic Relations Perusahaan ... 79 8.1.1. Faktor Internal Perusahaan Mempengaruhi

PerananPublic Relations Perusahaan ... 79 8.1.1.1. Hubungan antara Jumlah Target Pengunjung

dengan PerananPublic Relations Perusahaan ... 80 8.1.1.2. Hubungan antara Jenis Fasilitas yang Tersedia

dengan PerananPublic Relations Perusahaan. ... 83 8.1.1.3. Hubungan antara Tingkat Ketersediaan Dana

dengan PerananPublic Relations Perusahaan ... 85 8.1.1.4. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi

Public Relations dengan PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Komunikator ... 87 8.1.1.5. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi

Public Relations dengan PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Fasilitator ... 92 8.1.1.6. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi

Public Relations dengan PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Informator ... 96 8.1.1.7. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi

Public Relations terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Komunikator ... 97 8.1.1.8. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi

Public Relations terhadap PerananPublic Relations

(26)

8.1.1.9. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi

Public Relations terhadap PerananPublicRelations

Perusahaan Sebagai Informator ... 103 8.1.2. Faktor Eksternal Perusahaan Mempengaruhi

PerananPublic Relations Perusahaan ... 105 8.1.2.1. Hubungan antara Tingkat KedekatanPublic Relations

dengan Relasi terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Komunikator... 106 8.1.2.2. Hubungan antara Tingkat KedekatanPublic Relations

dengan Relasi terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Fasilitator ... 107 8.1.2.3. Hubungan antara Tingkat KedekatanPublic Relations

dengan Relasi Terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Informator ... 109 8.1.2.4. Hubungan antara Tingkat KedekatanPublic Relations

dengan Media terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Komunikator ... 110 8.1.2.5. Hubungan antara Tingkat KedekatanPublic Relations

dengan Media terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan Sebagai Fasilitator ... 111 8.1.2.6. Hubungan antara Tingkat KedekatanPublicRelations

dengan Media terhadap PerananPublicRelations

Perusahaan Sebagai Informator ... 113

BAB IX PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP PERANAN

PUBLIC RELATIONS PERUSAHAAN ...115 9.1. Penilaian Pengunjung Terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan sebagai Komunikator ...115 9.2. Penilaian Pengunjung Terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan sebagai Fasilitator...118 9.3. Penilaian Pengunjung Terhadap PerananPublic Relations

Perusahaan sebagai Informator ...121

BAB X PERANANPUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA

EKSISTENSI PERUSAHAAN ...124 10.1. Hubungan antara PerananPublic Relations Terhadap

Tingkat Produktivitas Perusahaan ...124 10.1.1. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Komunikator Terhadap Tingkat

(27)

10.1.2. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Fasilitator Terhadap Tingkat

Produktivitas Perusahaan ...126 10.1.3. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Informator Terhadap Tingkat

Produktivitas Perusahaan ...128 10.2. Hubungan antara PerananPublic RelationsTerhadap

Penciptaan Kepercayaan Publik ...129 10.2.1. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Komunikator Terhadap

Penciptaan Kepercayaan Publik ...129 10.2.2. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Fasilitator Terhadap

Penciptaan Kepercayaan Publik ...132 10.2.3. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Informator Terhadap

Penciptaan Kepercayaan Publik ...134 10.3. Hubungan antara PerananPublic RelationsTerhadap

Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...135 10.3.1. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Komunikator Terhadap Terwujudnya

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...135 10.3.2. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Fasilitator Terhadap Terwujudnya

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...137 10.3.3. Hubungan antara PerananPublic Relations

sebagai Fasilitator Terhadap Terwujudnya

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...138

BAB XI KESIMPULAN DAN SARAN...141 10.1. Kesimpulan ...141 10.2. Saran ...144

DAFTAR PUSTAKA ...145

(28)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Tabel 1 Jumlah Kawasan Agrowisata di Jawa Barat Tahun 2006... 3

Tabel 2 Pertumbuhan Jumlah Objek Wisata di Kabupaten Bogor

Tahun 2002-2007 ... 4

Tabel 3 Sebaran Responden Menurut Penilaian tentang Upaya yang dilakukanPublic Relations Perusahaan untuk Mencapai Target Pengunjung ... 81

Tabel 4 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan

Public Relations dalamPress Release ...89 Tabel 5 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan

Public Relations dalam Memotivasi Karyawan ... 90 Tabel 6 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan

Public Relations Sebagai Fasilitator antara Perusahaan dengan Karyawan ... 93

Tabel 7 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan

Public Relations dalam Promosi ... 95 Tabel 8 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan

Public Relations dalam Menyediakan Informasi... 96 Tabel 9 Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi dengan Peranan

Public Relations dalamPress Release ... 98 Tabel 10 Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi dengan Peranan

Public Relations dalam Memotivasi Karyawan ... 99 Tabel 11 Hubungan antara Kemampuan BerkomunikasiPublic Relations

dengan Peranan Sebagai Fasilitator antara Perusahaan dengan Publiknya ... 101

Tabel 12 Hubungan antara Kemampuan BerkomunikasiPublic Relations

dengan PerananPublic Relations dalam Promosi ... 102 Tabel 13 Hubungan antara Kemampuan BerkomunikasiPublic Relations

dengan PerananPublic Relations dalam Menyediakan

(29)

Tabel 14 Penilaian Karyawan terhadap Efektivitas Forum Komunikasi yang Terdapat di Kebun Wisata Pasirmukti ... 104

Tabel 15 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan Terhadap PerananPublic Relations dalamPress Release ...106 Tabel 16 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan

Terhadap PerananPublic Relations dalam Promosi ... 108 Tabel 17 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan

Terhadap PerananPublic Relations dalam Menyediakan

Informasi ... 110

Tabel 18 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media Terhadap PerananPublic Relations dalamPress Release ...111 Tabel 19 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media Terhadap

PerananPublic Relations dalam Promosi ... 112 Tabel 20 Hubungan antara PerananPublic Relations Sebagai Komunikator

dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan ... 124

Tabel 21 Hubungan antara PerananPubic Relations Sebagai Fasilitator dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan ... 127

Tabel 22 Hubungan antara PerananPublic Relations Sebagai Informator dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan ... 128

Tabel 23 Hubungan antara PerananPublic Relations Sebagai Komunikator dengan Penciptaan Kepercayaan Publik... 130

Tabel 24 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagi Fasilitator dengan Penciptaan Kepercayaan Publik ... 132

Tabel 25 Hubungan antara PerananPublic Relations Sebagai Informator dengan Penciptaan Kepercayaan Publik ... 134

Tabel 26 Hubungan antara PerananPublic Relations Sebagai Komunikator dengan Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 136

Tabel 27 Hubungan antara PerananPublic Relations Sebagai Fasilitator dengan Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 137

(30)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran PerananPublic Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan ... 31

Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan Kebun Wisata

Pasirmukti ... 60

Gambar 3 Sebaran Karyawan Berdasarkan Divisi Bekerja ... 63

Gambar 4 Sebaran Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 64

Gambar 5 Sebaran Pengunjung Berdasarkan Daerah Asal ... 65

Gambar 6 Sebaran Responden Pengunjung Berdasarkan Alasan Kunjungan ke Kebun Wisata Pasirmukti ... 66

Gambar 7 Sebaran Pengetahuan Pengunjung Berdasarkan Publikasi

Media Massa Cetak... 117

Gambar 8 Sebaran Pengetahuan Pengunjung Berdasarkan Publikasi

Media Massa Elektronik ... 117

Gambar 9 Sebaran Pengetahuan Pengunjung mengenai Sumber Iklan

Kebun Wisata Pasirmukti ... 119

Gambar 10 Sebaran Media Penyampaian Saran Pengunjung ... 120

(31)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Karyawan Kebun Wisata Pasirmukti ... 148

Lampiran 2 Kuesioner Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti ... 155

Lampiran 3 Panduan Pertanyaan untuk Manajemen Perusahaan ... 158

Lampiran 4 Panduan Pertanyaan untukPublic Relations Perusahaan... 162 Lampiran 5 Teknik Pengumpulan Data ... 164

Lampiran 6 Jadwal Penelitian ... 165

Lampiran 7 ContohPress Release ...166 Lampiran 8 Contoh Publisitas di Media Massa Cetak ... 168

Lampiran 9 Peta Kecamatan Citeureup... 173

Lampiran 10 Peta Kebun Wisata Pasirmukti ... 174

Lampiran 11 ContohLeaflet Kebun Wisata Pasirmukti ... 175 Lampiran 12 Contoh Katalog Kebun Wisata Pasirmukti... 176

Lampiran 13 Berita Berkala yang di keluarkan oleh Kebun Wisata

Pasirmukti ... 177

(32)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Public Relationsatau yang biasa disingkat PR merupakan salah satu aspek penting di setiap perusahaan, baik milik pemerintah maupun swasta. PR muncul

karena adanya tuntutan kebutuhan dari perusahaan untuk mengembangkan

usahanya. Kebanyakan perusahaan kini mengakui peranan PR cukup menonjol

dalam kegiatan-kegiatan perusahaan. Kegiatan PR dalam suatu perusahaan sangat

diperlukan agar dapat memajukan suatu perusahaan, terutama dalam hal

komunikasi dalam perusahaan, gambaran atau image, dan identitas perusahaan tersebut.

Suatu perusahaan membutuhkan peranan PR untuk mencapai tujuan

perusahaan. Hal ini disebabkan karena bidang komunikasi dan PR kini menjadi

salah satu ujung tombak sektor industri untuk bersaing dalam era globalisasi,

mereka saling bersaing dalam menciptakan image yang positif bagi perusahaan. Salah satu bidang usaha yang membutuhkan peranan PR untuk mendongkrak

image perusahaan adalah usaha pariwisata berlandaskan pertanian yang sedang berkembang, yaitu agrowisata.

Agrowisata merupakan salah satu usaha bidang pertanian yang memiliki

potensi besar. Preferensi dan motivasi wisatawan yang berkembang secara

dinamis serta kecenderungan wisatawan untuk kembali ke alam menyebabkan

pengembangan daya tarik wisata yang berbasiskan alam (wisata agro) menjadi

(33)

Dengan kondisi yang sangat kompetitif saat ini, bidang PR berupaya

merebut dukungan publik melalui kegiatan yang dilakukannya agar perusahaan

mereka tetap mampu bersaing dan berkembang terus. Perusahaan-perusahaan

agrowisata yang sedang menghadapi persaingan untuk meningkatkan eksistensi

perusahaan memanfaatkan peranan PR untuk mencegah adanya kemunduran

perusahaan.

PR merupakan suatu bidang yang luas menyangkut hubungan dengan

berbagai pihak. PR bukan sekedar menjual senyum, propaganda dengan tujuan

memperoleh keuntungan, atau mendekati pers dengan tujuan untuk memperoleh

suatu berita. Lebih dari itu, PR mengandalkan strategi agar perusahaan disukai

dan dipercaya oleh pihak-pihak yang berhubungan, yaitu publik perusahaan.

Publik dalam PR terdiri dari dua kelompok, yaitu publik internal dan

publik eksternal. Publik internal yaitu orang-orang yag terdiri dari top management sampai bawahan yang berada di dalam perusahaan. Publik eksternal yaitu orang-orang yang berada di luar perusahaan yang perlu diberikan

penerangan atau informasi untuk menumbuhkangoodwilldari mereka (Rachmadi, 1992). Dengan demikian peranan PR bersifat dua arah, yaitu berorientasi ke dalam

(inward looking) dan ke luar (outward looking).

PR harus mampu mengemban fungsi dan tugasnya dalam melaksanakan

hubungan komunikasi ke dalam, yaitu upaya membina hubungan yang harmonis

antara pimpinan dengan para karyawan. Begitu juga kemampuannya untuk

menjembatani atau membangun hubungan komunikasi dengan masyarakat luar

sebagai publiknya yang pada akhirnya dapat menentukan sukses atau tidaknya

(34)

Berkembangnya usaha agrowisata telah menuntut perusahaan untuk

memperhatikan pentingnya peran PR dalam perusahaan. Banyaknya pihak yang

bergerak di bisnis agrowisata ini mengakibatkan semakin ketatnya persaingan.

Tingginya persaingan yang terjadi di dalam industri agrowisata menyebabkan

setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam memasarkan produk

atau jasanya. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat merebut pangsa pasar

pesaing dan menjaga eksistensi perusahaannya.

Berdasarkan data Departemen Pertanian (2006) jumlah kawasan wisata

agro di Indonesia yang telah berkembang salah satunya yaitu propinsi Jawa Barat.

Tabel 1. Jumlah Kawasan Agrowisata di Jawa Barat Tahun 2006

Agrowisata Lokasi

1. Taman Wisata Mekarsari Cileungsi

2. Kebun Wisata Pasirmukti Citeureup

3. Kebun Raya Bogor Bogor

4. Taman Bunga Nusantara Cipanas

5. Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas Cipanas

6. Kebun Raya Cibodas Cipanas

7. Perkebunan Gunung Mas PTP XII (PTPN VIII) Cisarua

8. Pulang Kampung Desa Cinangneng Ciampea

9. Alam Desa Tapos Bogor

10. Batulawang-Afdeling Cisaga Ciamis

11. Kebun Percobaan Pasir Sarongge Cianjur

12. Peternakan Ayam Pelung Cianjur

13.Horticulture Research Institut Lembang Lembang

14. Kebun Anggrek dan Tanaman Hias Lembang

15. Balai Inseminsi Buatan Lembang Lembang

16. Perkebunan Gambung Bandung

17. Perkebunan Rancabali PTP XII (PTPN XIII) Bandung

18. Perkebunan Kelapa Sawit Garut

19. Seni Ketangkasan Domba Garut

20. Perkebunan Ciater (PTP XII) Subang

21. Tambaksari Subang

22. BBT Hortikultura Sumedang

Sumber: Departemen Pertanian (2006)

Pada Tabel 1 terlihat bahwa banyak kawasan agrowisata di Jawa Barat terdapat di

(35)

daerah tujuan wisata primadona di Jawa Barat karena dari segi geografis strategis,

karakteristik alamnya yang berpotensi untuk dikembangkan agrowisata dan

memiliki berbagai daya tarik wisata yang menarik seperti obyek wisata alam dan

buatan.

Jumlah kawasan objek wisata di Kabupaten Bogor bertambah setiap

tahunnya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2. Meningkatknya jumlah objek wisata

di Kabupaten Bogor saat ini menyebabkan tingkat persaingan khususnya

persaingan para pelaku bisnis di bidang wisata (termasuk wisata agro) untuk

menarik minat pengunjung.

Tabel 2. Pertumbuhan Jumlah Objek Wisata di Kabupaten Bogor Tahun 2002-2007

Tahun Jumlah Persentase Kenaikan (%)

2002 25 0

2003 26 4

2004 29 11,53

2005 29 0

2006 31 6,89

2007 43 38,7

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Tahun 2007

Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) yang terletak di Citeureup, Kabupaten

Bogor adalah satu dari puluhan agrowisata yang ada di Bogor yang memiliki

keunikan dan keindahan. KWP adalah objek wisata yang memberikan fasilitas

yang menarik untuk para pengunjung. KWP merupakan salah satu objek

(36)

entertainment di bidang pertanian. Selain fasilitas penginapan, kebun buah, kolam pemancingan, dan outbond, KWP juga menawarkan petualangan Combat Battle Fields sepertiPaintball danWater Gun yang dapat menarik minat pengunjung.

Pengusaha agrowisata harus dapat melihat pengunjung sebagai faktor yang

menjadi prioritas utama karena eksistensi suatu perusahaan agrowisata sangat

tergantung pada pengunjung. Pengunjung agrowisata yang berkembang secara

dinamis dan kecenderungan pengunjung untuk kembali ke alam menyebabkan

pengembangan wisata yang berbasis alam menjadi alternatif pilihan wisata

pengunjung. KWP tentunya dihadapkan pada tantangan untuk menarik para

pengunjung. Hal ini menuntut kreativitas pengembangan usaha yang kompetitif

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pengunjung dan publikasi yang dapat

meningkatkan jumlah pengunjung.

Sebagai objek wisata agro yang belum lama dikenal oleh umum KWP

dituntut untuk mempertahankan atau meningkatkan jumlah pengunjung jika ingin

tetap bertahan. Salah satu cara untuk mengambil peluang ini adalah dengan

meningkatkan peranan seorang PR dalam perusahaan. Profesional PR dari suatu

perusahaan secara aktif menjual perusahaannya agar pembentukan citra positif

perusahaan dapat terwujud yang akan mempengaruhi eksistensi perusahaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peranan PR merupakan hal yang

menarik untuk dikaji karena berhubungan dengan penyebaran informasi kepada

publik yang dapat mempengaruhi citra perusahaan. Penelitian yang selama ini

telah banyak dilakukan sebatas pada pembentukan citra positif perusahaan. Pada

penelitian ini akan lebih difokuskan mengenai peranan PR pada perusahaan

(37)

1.2. Perumusan Masalah

Public Relations (PR) pada suatu perusahaan harus dapat menjadi informan yang baik bagi perusahaan. Dengan kondisi yang sangat kompetitif saat

ini, bidang PR harus berupaya merebut dukungan publik melalui kegiatan yang

dilakukannya agar perusahaan yang diwakilinya tetap mampu bersaing dan

berkembang terus. Salah satu perusahaan yang sedang menghadapi persaingan

adalah perusahaan agrowisata, untuk meningkatkan eksistensi perusahaan

agrowisata memanfaatkan peranan PR untuk mencegah adanya kemunduran

perusahaan.

Agrowisata bukan semata merupakan usaha di bidang jasa untuk

memenuhi kebutuhan pengunjung akan panorama indah dan udara segar. Namun

berperan juga sebagai media promosi bagi produk pertanian dan menjadi salah

satu media pendidikan masyarakat. Peningkatan jumlah kawasan agrowisata di

Bogor meningkatkan persaingan perusahaan, kawasan agrowisata di Bogor yang

menghadapi persaingan diantaranya adalah Kebun Wisata Pasirmukti (KWP).

KWP harus dapat mengembangkan perusahaannya dengan meningkatkan peranan

PR perusahaan.

Publik eksternal perusahaan menjadi prioritas utama untuk diperhatikan

oleh perusahaan. PR harus dapat membangun hubungan yang baik dengan

publiknya hal ini dilakukan untuk menjaga eksistensi perusahaan.

Perumusan Masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana profil perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti?

(38)

3. Apa kegiatan-kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh Public Relations perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti?

4. Bagaimana pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan

Public Relations pada perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti akan mempengaruhi keberlanjutan suatu perusahaan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi profil perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti.

2. Menganalisis posisi Public Relations dalam struktur organisasi perusahaan pada perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti.

3. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh

Public Relations perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti.

4. Menganalisis pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan

oleh Public Relations pada perusahaan akan mempengaruhi keberlanjutan perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak,

diantaranya adalah:

1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan mengenai

(39)

2. Bagi Public Relations perusahaan, penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan evaluasi atas kinerja yang telah dilakukan agar dapat meningkatkan

prestasi kerja.

3. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan

perusahaan sehingga dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin

meningkat.

4. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

(40)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Public Relations (PR)

2.1.1. DefinisiPublic Relations(PR)

Definisi Public Relations (PR) banyak dikemukakan oleh beberapa ahli, dari ribuan definisi para ahli melihat hal yang sangat mencolok, yakni konsepnya

menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik secara teratur antara

organisasi dengan publiknya . Publik yang dimaksud adalah publik internal dan

eksternal perusahaan. Hasil yang ingin diperoleh dari tindakan PR ini pada

dasarnya adalah public understanding, yakni memperoleh pengertian dari publiknya, sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik.

Goodwill yang ingin diperoleh adalah bagaimana PR dapat menjaga dan memelihara hubungan baik dengan publiknya.

Definisi PR dijelaskan dalam beberapa pengertian yang berbeda namun

mempunyai esensi yang sama. Definisi PR yang disepakati para ahli yang

bergabung dalamInternational Public Relations Association (IPRA) menyatakan bahwa PR adalah fungsi manajemen, artinya PR tersebut melekat pada

manajemen.

Definisi lain mengenai PR diungkapkan oleh Jefkins (1992) yaitu sesuatu

yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam

maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka

mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian. PR

merupakan semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang

(41)

Hubungan dan komunikasi yang terjadi dalam PR harus bersifat timbal

balik, sehingga dalam penerapannya pun berbeda. Pada intinya, kegiatan PR

adalah untuk menciptakan pemahaman melalui pengetahuan dan melalui

kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa perubahan

yang positif.

Greener (2002) menyatakan PR merupakan presentasi positif suatu

organisasi kepada keseluruhan publiknya. Keberadaan PR diperlukan dalam suatu

perusahaan untuk menciptakan reputasi perusahaan, mempertinggi nama baik

perusahaan, dan menyelenggarakan kampanye untuk mencapai tujuan tertentu.

Terdapat tiga aturan utama dalam pengertian PR, yaitu menjelaskan, menyatakan,

dan meyakinkan.

Menurut seorang ahli PR, yakni Simoes (1984) yang dikutip oleh Rumanti

(2005), PR merupakan: (1) proses, (2) fungsi manajemen, (3) kegiatan kreativitas,

(4) profesi, (5) tugas dalam multidisiplin ilmu. Dapat disimpulkan PR adalah:

(1) Proses interaksi, melalui proses interaksi PR menciptakan opini publik sebagai

input yang menguntungkan kedua belah pihak.

(2) Fungsi manajemen, PR menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik

pada publik internal maupun eksternal.

(3) Aktivitas di berbagai bidang ilmu, PR menanamkan pengertian,

menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan

goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.

(4) Profesi profesional dalam bidangnya, PR merupakan faktor yang sangat

(42)

(5) Penggabungan berbagai ilmu.

Harlow yang dikutip oleh Ruslan (2005) mengatakan, PR adalah fungsi

manajemen khas yang mendukung pembinaan dan membangun upaya saling

menguntungkan melalui komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama yang

baik antara organisasi dengan publiknya. Dalam definisi kerja IPRA terbitan

Gold Paper Nomor 4 dengan judul A Model for Public Relations Education for Professional Practice, dinyatakan berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli atau pakar PR, walaupun ada perbedaan, tetapi terdapat kesamaan arti, yaitu:

(1) PR merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good will, kepercayaan, saling pengertian, dan citra baik dari masyarakat.

(2) Sasaran PR adalah berupaya menciptakan opini publik yang favourable dan menguntungkan semua pihak.

(3) PR merupakan unsur yang cukup penting dalam mendukung manajemen

untuk mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau lembaga.

(4) PR adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu

lembaga atau organisasi dengan pihak masyarakat melalui suatu proses

komunikasi timbal balik, hubungan yang harmonis, saling mempercayai, dan

menciptakan citra yang positif.

2.1.2. TugasPublic Relations

Menurut Suhandang (2004), inti tugasPublic Relations adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga

mencapai suasana akrab, saling mengerti, dan muncul suasana yang

(43)

(2005) dinyatakan bahwa tugas utama sebagai seorang praktisi PR menurut

adalah:

(1) Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara

lisan, tertulis maupun melalui gambar (visual) kepada publik, agar publik

mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan

serta kegiatan yang dilakukan.

(2) Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan, serta pendapat umum

atau masyarakat.

(3) Memperbaiki citra organisasi.

Bagi praktisi PR, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk

gedung, presentasi, publikasi, dan lain-lainnya tetapi terletak pada :

a. Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai,

memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan

yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi.

b. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan suatu gambaran yang

kompleks.

(4) Tanggung jawab sosial.

Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama

kelompok publik internal (karyawan), publik eksternal, dan pers. Suatu

organisasi mempunyai kewajiban adanya usaha pelayanan sosial.

Salah satu contoh dari tanggung jawab sosial adalah jika terjadi sesuatu yang

buruk terhadap organisasi atau perusahaan sehingga menimbulkan citra

(44)

menjelaskan secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik itu informasi

yang salah atau suatu perilaku yang keliru.

(5) Komunikasi.

Komunikasi merupakan suatu hal yang penting bagi Public Relations (PR), karena dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, PR berpusat pada

komunikasi.

Gregory (2004), memberikan arti penting dari komunikasi, yaitu:

(1) Komunikasi untuk menjelaskan lebih lanjut tentang tujuan-tujuan strategik

suatu organisasi karena organisasi memerlukan dukungan dari berbagai

kelompok atau publik utama.

(2) Komunikasi secara positif memupuk terjalinnya hubungan dengan publik

utama karena publik memiliki peran yang besar terhadap kelangsungan

organisasi.

Menurut Djaja (1985) tugas PR secara ideal ada dua, yaitu tugas ke dalam

(internal PR) dan tugas ke luar (eksternal PR). Kedua jenis tugas tersebut adalah:

a. Tugas internal PR

Tujuan internal PR adalah untuk mencapai karyawan yang mempunyai

kegairahan kerja.

b. Tugas eksternal PR

Tugas yang harus dilaksanakan dalam eksternal PR atas dasar untuk

memperoleh dukungan, pengertian dan kepercayaan dari pihak luar,

(45)

2.1.3. FungsiPublic Relations

Public Relations (PR) terlibat dan bersifat integratif dalam manajemen organisasi tempat ia bekerja. Seorang PR harus memberi identitas organisasinya

dengan tepat dan benar, serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik

menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap

organisasi tersebut.

Rumanti (2005) mengemukakan fungsi PR adalah bertanggung jawab

terhadap organisasi dan produk atau jasanya agar diakui dan diterima publik, yaitu

(1) PR secara terus-menerus mengadakan komunikasi dan dialog dengan publik

internal dan eksternal, (2) PR merupakan instrumen dalam manajemen yang

secara kontinu memberi informasi kepada kelompok publik terkait, (3)

Menginformasikan mengenai peraturan organisasi dan bertanggung jawab

terhadap apa yang dilakukan organisasi, (4) PR merupakan fungsi manajemen

untuk mencapai keuntungan.

Menurut Djanaid (1993) yang dikutip oleh Kusumastuti (2002) disebutkan

dua fungsi PR, yaitu:

(1) Fungsi Konstruktif

Humas merupakan garda terdepan dari organisasi atau lembaga untuk

mencapai tujuannya. Tujuan tersebut mencakup tujuan marketing, produksi, personalia, dan sebagainya. Fungsi konstruktif ini mendorong Humas

membuat aktivitas atau pun kegiatan-kegiatan yang terencana,

(46)

(2) Fungsi Korektif

Humas dalam organisasi atau lembaga berperan sebagai jembatan yang

menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi. Humas harus

berperan mengatasi masalah tersebut.

Lebih lanjut Cultip dan Center yang dikutip Kusumastuti (2002)

mengatakan fungsi PR meliputi:

(1) Kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi

(2) Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan

informasi perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada

perusahaan.

Fungsi PR yang dilaksanakan dengan baik merupakan alat yang ampuh

untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya perusahaan, suasana

kondusif, peka terhadap karyawan yang perlu pendekatan khusus, perlu dimotivasi

dalam meningkatkan kinerjanya, dan lain-lain (Rumanti, 2005). Dapat dikatakan

fungsi PR adalah memelihara, mengembangkan, menumbuhkan, dan

mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam

menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya

masalah.

2.1.4. Relasi dan KhalayakPublic Relations

Relasi dan khalayak merupakan komponen penting dalam pelaksanaan

(47)

eksternal (Jefkins, 2003). PR akan sukses dalam fungsinya apabila mampu

menciptakan, membangun, dan mengembangkan relasi.

Proses membangun relasi penting dilakukan dalam mensukseskan fungsi

PR. Membangun komunikasi dengan publik adalah dengan berbicara jelas, jujur,

dan transparan. Membangun komunikasi diperlukan strategi. Strategi yang dapat

dilakukan dalam membentuk relasi, yaitu dengan mengetahui latar belakang

kedua belah pihak. Peningkatan relasi dapat dilakukan PR apabila (1) semakin

mengetahui latar belakang dari mitra wicara; (2) menaruh perhatian sehingga

dapat mendalami norma-norma, budaya, karakter, kondisi, pengalaman,

pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain dari mitra wicara (Rumanti, 2005).

Lebih lanjut Rumanti (2005) mengatakan semakin besar membangun

komunikasi dengan relasi, berarti: (1)menciptakan yang belum ada menjadi suatu

kebutuhan dan tuntutan; (2) mengembangkan yang sudah ada sesuai dengan

tuntutan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat; (3) membuat maju yang

sudah berkembang sehingga mampu bersaing.

Menurut Jefkins (1992) meskipun khalayak dari suatu organisasi berbeda,

tetapi dapat diidentifikasi ada delapan khalayak utama yang paling sering menjadi

subyek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum:

(1) Masyarakat luas

Segmen masyarakat yang menjadi khlayak bagi suatu organisasi jelas berbeda

dengan khalayak organisasi yang lain. Sebuah organisasi yang bijaksana akan

mengawali kegiatannya dengan mengenali masalah dan kebutuhannya yang

(48)

(2) Calon pegawai atau anggota

Mereka bisa berada di organisasi lain atau juga lembaga-lembaga pendidikan

mulai dari sekolah menengah kejuruan, akademi hingga ke perguruan tinggi.

(3) Para pegawai atau anggota

Pegawai atau anggota suatu organisasi meliputi semua orang yang bekerja

atau menunjang suatu organisasi, yakni mulai dari pucuk pimpinan (pihak

manajemen) dan para eksekutif, petugas, para staf, dan sebagainya.

(4) Pemasok jasa atau berbagai macam barang yang merupakan kebutuhan rutin

dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan

Ada dua jenis pemasok, yakni yang memasok jasa-jasa, seperti air bersih dan

energi, serta pemasok berbagai macam bahan baku dan komponen produksi.

(5) Para investor

Di tingkat yang paling sederhana, unsur pasar uang atau masyarakat keuangan

adalah bank kecil lokal atau berbagai lembaga simpan pinjam, seperti Bank

Perkreditan Rakyat. Untuk perusahaan-perusahaan besar yang telahgo public, maka unsur atau kalangan masyarakat keuangan yang dilibatkannya tentu saja

jauh lebih luas, yakni sampai ke Bursa Saham Nasional.

(6) Konsumen dan pemakai produk organisasi

Konsumen dan pemakai produk bukan hanya rumah tangga, tetapi juga

perusahaan pembeli dalam partai besar yang lazim disebut sebagai pemasok

sekunder . Mereka tidak langsung memakai produk itu, tetapi mengolahnya

(49)

(7) Para pemimpin pendapat umum.

Terdiri dari orang-orang yang berpengaruh sehingga setiap pendapatnya dapat

menentukan naik turunnya atau bahkan jatuh bangunnya suatu organisasi.

Menurut Jefkins (1992) alasan pokok mengapa suatu perusahaan harus

mengenali atau menetapkan unsur masyarakat luas yang menjadi khalayaknya :

(1) Untuk mengidentifikasi segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat

untuk dijadikan sasaran suatu program;

(2) Untuk menciptakan skala prioritas, sehubungan dengan adanya keterbatasan

anggaran dan sumber-sumber daya lainnya;

(3) Untuk memilih media dan teknik publikasi yang paling sesuai;

(4) Untuk mempersiapkan pesan-pesan agar cepat dan mudah diterima

2.1.5. Media dan Teknik-TeknikPublic Relations

Media merupakan jalur terpenting kegiatan Public Relations (PR). Hubungan dengan media akan menghasilkan publisitas. Hal ini salah satu fase

terpenting dari proses PR, karena media merupakan hasil yang paling nyata dari

program PR. Menurut Greener (2002) seorang PR harus mengetahui sifat media.

PR dalam penentuan pemilihan media harus dapat : (1) mencapai masyarakat yang

dituju, (2) mempunyai keinginan untuk menuliskan cerita mengenai perusahaan.

Afdhal (2004) mengatakan tindakan pertama yang dilakukan PR dalam

mengembangkan hubungan dengan media secara efektif adalah mengidentifikasi

media yang menjadi sasaran. Menurut Kusumastuti (2001), media PR dapat

(50)

(1) media cetak, termasuk di dalamnya house journal, surat kabar, tabloid, dan majalah.

(2)broadcasting media

(3)special events, termasuk di dalamnya konferensi pers, seminar dan pameran.

(4) media luar ruangan, termasuk di dalamnya spanduk, papan reklame, dan

lain-lain.

Secara umum, menurut Rumanti (2005), penggunaan media dalam

kegiatan PR mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut: membantu

mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa, menjalin

komunikasi berkesinambungan, meningkatkan kepercayaan publik dan

meningkatkan citra baik perusahaan.

2.1.6. Kegiatan-KegiatanPublic Relations

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seorang Public Relations (PR) merupakan langkah penting dalam menjaga eksistensi perusahaan. Kegiatan yang

dilakukan seorang PR tersebut dapat berupa kegiatan internal dan eksternal

perusahaan. Menurut Jefkins (1992), jenis kegiatan yang harus dilakukan oleh PR

tentu berbeda-beda dari suatu organisasi ke organisasi yang lain, banyak hal yang

akan mempengaruhinya.

Suhandang (2004), menyebutkan bahwa titik berat kegiatan PR adalah

kepentingan dan kepercayaan publiknya. Praktisi PR harus berusaha menciptakan

dan memelihara hubungan yang bermanfaat bagi publiknya. Kegiatan PR

bertujuan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, jasa baik, kepercayaan

(51)

dapat dilakukan adalah dengan bersikap simpatik, terbuka dalam menerima saran,

kritik, atau pun opini publik. Jika hal ini dapat dilakukan maka akan memberikan

keuntungan bagi kelangsungan hidup perusahaan.

2.2. Eksistensi Perusahaan 2.2.1. Definisi Perusahaan

Definisi perusahaan yang dikemukakan Reksohadiprodjo, dkk (1991)

adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan

barang-barang dan jasa-jasa untuk masyarakat dengan motif keuntungan. Sebagai suatu

lembaga, perusahaan merupakan suatu wadah yang terorganisir, yang betul-betul

didirikan dan diterima dalam kehidupan masyarakat. Perusahaan merupakan

lembaga sosial, yang berbeda dengan lembaga-lembaga sosial yang lain, seperti

pemerintahan, pertanian, kehidupan keluarga dan kegiatan-kegiatan perseorangan,

golongan untuk mencapai tujuan yang sama.

Lebih lanjut Reksohadiprodjo, dkk (1991) menyatakan bahwa perbedaan

itu terletak pada organisasinya dan pada sistem penggunaan sumber-sumber

ekonomi yang semuanya itu diarahkan (pada usaha) untuk memperoleh

keuntungan atau laba. Di samping itu, juga ada tujuan-tujuan lain yang ingin

dikejarnya seperti: perkembangan, prestise, servis dan diterimanya lembaga dalam

kehidupan masyarakat.

Apabila tujuan untuk mencapai keuntungan tidak dapat direalisasikan

dalam jangka waktu tertentu, maka kapital yang telah ditanam oleh para pemilik

perusahaan itu akan ditarik atau diminta kembali dan perusahaan tersebut akan

(52)

perusahaan. Dalam praktek, tidak ada jaminan bahwa perusahaan akan selalu

memperoleh laba, kecuali dengan manajemen yang baik.

2.2.2. Definisi Eksistensi Perusahaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) dinyatakan definisi

eksistensi adalah adanya, keberadaan. Menujukkan suatu hal yang diakui sehingga

menciptakan pengakuan atas keberadaan sesuatu, dalam hal ini adalah perusahaan.

Keberadaan yang dimaksud adalah ketika perusahaan dapat menjalankan

usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu melaksanakan

kewajibannya. Eksistensi sebuah organisasi sangat ditentukan dari

kemampuannya menjaga dan meningkatkan pertumbuhan bisnis.

Fondasi untuk mendapatkan pengakuan terhadap keberadaan perusahaan

adalah kemandirian, etika, reputasi, profesionalitas, kepercayaan, dan tanggung

jawab sosial perusahaan. Reputasi perusahaan yang baik akan memudahkan

perusahaan diterima oleh publiknya, penerimaan yang baik secara berkelanjutan

akan menciptakan pengakuan atas keberadaan perusahaan.

Etika perusahaan adalah perilaku profesional perusahaan yang benar

sesuai dengan nilai moral yang diterima secara umum sebagai norma di

masyarakat. Setiap tindakan dari perusahaan diarahkan untuk membentuk sesuatu

yang terbaik bagi publiknya tidak semata-mata untuk memperoleh keuntungan.

Jika perusahaan dapat menerapkan etika perusahaan dengan menjunjung

profesionalitas, maka akan memberikan kepercayaan pada publiknya.

(53)

Tanggung jawab sosial perusahaan pun penting bagi perusahaan untuk

menunjukkan keberadaannya. Perusahaan harus memenuhi harapan dan

kewajiban moral pada tingkatan masyarakat. Komitmen untuk melayani

masyarakat sebagai publiknya harus dilaksanakan dengan baik. Bertanggung

jawab kepada masyarakat secara serius dan profesional.

2.3.Public Relationsdalam Perusahaan 2.3.1.Public Relations (PR) dan Perusahaan

Kegiatan Public Relations (PR) dalam perusahaan pada hakikatnya merupakan bagian dari kegiatan berkomunikasi dengan ciri khas komunikasi dua

arah antara perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau sebaliknya.

Setelah melakukan kegiatan komunikasi tersebut, pihak PR menganalisa untuk

mengetahui efeknya atau feed back, apakah berdampak baik atau sebaliknya menjadi negatif sehingga kurang menguntungkan posisi perusahaan di mata

publiknya.

Menurut James E. Grunig yang dikutip oleh Ruslan (2006), bahwa

perkembangan PR dalam konsep dan praktek proses komunikasi terdapat empat

model, yaitu:

(1) Model-Publicity or Press Agentry

Pada model ini, PR melakukan propaganda atau kampanye melalui proses

komunikasi searah untuk tujuan publisitas yang menguntungkan secara sepihak,

khususnya menghadapi media massa dengan mengabaikan kebenaran informasi

Gambar

Tabel 1. Jumlah Kawasan Agrowisata di Jawa Barat Tahun 2006
Tabel 2. Pertumbuhan Jumlah Objek Wisata di Kabupaten Bogor Tahun 2002-2007
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Peranan Public Relations dalamMenjaga Eksistensi Perusahaan
Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti
+7

Referensi

Dokumen terkait

External public relations merupakan salah satu bentuk dari kegiatan public relations yang ditujukan kepada pihak yang berada di luar instansi atau.. perusahaan yang

Dalam penelitian ini, penulis merumuskan masalah mengenai bagaimana fungsi Public Relations yang dijalankan oleh Public Relations Solo Radio FM dalam kegiatan Off Air

KEGIATAN INTERNAL PUBLIC RELATIONS PT SEBANGUN BUMI ANDALAS WOOD INDUSTRIES PALEMBANG DALAM.. MENCIPTAKAN HUBUNGAN YANG HARMONIS ANTAR KARYAWAN              

Dalam penelitian ini, penulis merumuskan masalah mengenai bagaimana fungsi Public Relations yang dijalankan oleh Public Relations Solo Radio FM dalam kegiatan Off

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja peran Public Relations dalam menjalin hubungan dengan publik internal perusahaan, kegiatan-kegiatan apa

Bahwa peran public relations internal yang dilakukan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk untuk tetap menjaga saluran komunikasi organisasi adalah dengan : Seorang public

Strategi Cyber Public Relations Di XM Gravity Dalam Kegiatan Pencitraan Kartu XL Menggunakan Social Media Twitter... Internet Eticon Rekayasa Teknik.” Mempromosikan Destinasi Wisata