PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 15
M EDANT. P. 2015/2016
Oleh :
WILVAN MANALU NIM 4123121082
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Wilvan Manalu dilahirkan di Medan pada tanggal 19 September 1994.
Ayah bernama Arifin Manalu dan ibu bernama Rismaida Sitindaon dan
merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk
SDN 068083 dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan
sekolah ke SMP Swasta ST.Yoseph dan lulus pada tahun 2009. Kemudian pada
tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas ke SMA
Negeri 15 Medan dan lulus pada tahun 2012. Kemudian pada tahun 2012, penulis
diterima di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED).
Kegiatan yang pernah diikuti di luar UNIMED yaitu Ikatan Keluarga Besar
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SEMESTER II
SMA NEGERI 15 MEDAN TP 2015/2016
Wilvan Manalu NIM 4123121082
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran guided inquiry terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida dinamis kelas XI semester II di SMA Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016.Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil dua kelas dari tujuh kelas yaitu kelas XI IPA 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda yang telah divalidkan oleh validator dan observasi aktivitas belajar siswa. Pada pengujian data pretest kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Ho diterima artinya kemampuan awal siswa pada kedua kelas sama. Setelah pembelajaran selesai, diberikan posttest data posttest kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Karena , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi fluida dinamis dengan menggunakan model pembelajaran guided inquiry lebih baik daripada menggunakan pembelajaran konvensional.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala Kasih,
pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan.
Skiripsi berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided
Inqury) terhadap HasilBelajarSiswapadaMateriFluida Dinamis di Kelas XI Semester II
SMA Negeri 15 MedanT.P 2015/2016.” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan (UNIMED).
Penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Pintor Simamora, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini
2. Bapak Dr. Rahmadsyah, M.Si, Bapak J.B Sinuraya M.Pd, dan Bapak Abd Hakim
S., M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran
mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Purwanto S.Si., M.Si dan Bapak Muhammad Kadri M.Sc selaku dosen
Validator yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk melakukan
penelitian.
4. Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA
UNIMED yang sudah membantu penulis.
6. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Drs. Arifin Manalu
dan Ibunda tercinta bernama Rismaida Sitindaon yang telah membimbing dan
v
penguatan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini penulis persembahkan
untuk kedua orang tua saya sebagai tanda terimakasih yang terdalam.
7. Abang terkasih Enrich Mangasi Manalu dan adik terkasih Elfrisa Manalu, Christ
Seldon Manalu dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan, doa,
perhatian selama penyusunan skripsi ini.
8. Buat sahabat-sahabat saya Walvenmars, Rio, Robin, Ferawati, Victorya, Yemima,
Risma, Yunianti yang telah membantu, memberi semangat dan doa selama
penyusunan skripsi.
9. Terimakasih juga teman seperjuangan selama 4 tahun di kampus tercinta kelas
paling luar biasa gokil membuat bahagia tak terkendali yaitu kelas Fisika Dik B
2012 yang saling memberikan dukungan, menghibur dalam kesedihan, dan lain
sebagianya.
10.Terima kasih juga kepada semua teman-teman PPL SMP Pembangunan Galang
Chandra, Bulan, Destri, Elsi, Fatma, Fitri, Neyo, Sahat, Wenny, Thoibah, Tiara,
Yohana, Pujiadi yang memberi semangat serta hiburan canda tawa selama PPL
berlangsung mengajarkan saya banyak sikap-sikap positif dalam kekeluargaan.
11.Sahabat-sahabat anggota paduan Suara NHKBP Tj.Sari Rade, Mareza, Tina, Ida,
Vebe, Heru, Unggul, Daniel, Christian, dll yang selalu memberikan motivasi agar
cepat terselesaikan Skripsi ini.
12.Ucapan Terima kasih juga disampaikan kepada IKBKF terkhusus buat bgAgus,
Taufan, Hotdon, Marnala, Dwira, Michael, Maringan.
13.Terimakasih juga buat adik privat saya Febby, Yudi, Mutiara, Agnes, Patrecia,
Josua yang telah memberikan motivasi, hiburan yang luar biasa selama penyusunan
skripsi ini.
14.Teman anggota Paduan Suara Voice Of Glory HKBP bg Danny, kak Aget, bg Satria
vi
15.Begitu juga dengan teman-teman assisten Laboratorium Fisika Unimed, Siti Annisa,
Iksan, Rafles, Denny dan lain-lain yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu
terimakasih atas dukungan semangat yang tak pernah hentinya dalam pembuatan
skripsi ini.
16.Buat Sifra Sofia Sinaga yang telah membantu, memberikan dekungan semangat dan
doa selama penyusunan Skripsi ini.
17.Dan seluruh rekan seangkatan mahasiswa/i Fisika Unimed stambuk 2012 dan
pihak-pihak yang terkait dan banyak membantu, memberi motivasi dan dukungan yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu sehingga terselesaikan nya Skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skiripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun
demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skiripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu
pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Juni 2016
Penulis,
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
RIWAYAT HIDUP ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR TABEL ix
LAMPIRAN x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 6
1.3 Batasan Masalah 6
1.4 Rumusan Masalah 6
1.5 Tujuan Penelitian 7
1.6 Manfaat Penelitian 7
1.7 Definisi Operasional 8
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1 Kerangka teoritis 9
2.1.1 Pengertian Belajar 9
2.1.2 Ciri-ciri belajar 10
2.1.3 Hasil belajar 12
2.1.4 Evaluasi hasil belajar 13
2.2 Model Pembelajaran 15
2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran 15
2.2.2 Ciri-ciri Model Pembelajaran 16
2.2.3 Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri 16
2.2.4 Inkuiri Terbimbing(Guided Inquiry) 17
2.2.5 Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 18
2.2.6 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 19
vi
2.2.6.2 Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 20
2.3 Pembelajaran Konvensional 20
2.4 Materi Pembelajaran 21
2.4.1 Fluida Ideal 21
2.4.1.1 Defenisi Garis Arus 22
2.4.2 Hukum Kontinuitas 23
2.4.2.1 Pengertian Debit 23
2.4.2.2 Penurunan Persamaan Kontinuitas 24
2.4.2.3 Persamaan Kontinuitas 25
2.4.2.4 Daya oleh Debit Fluida 25
2.4.3 Azas Bernaoli 26
2.3.3.1 Penerapan Hukum Bernouli 26
2.3.3.1.1 Gaya Angkat Pesawat 26
2.3.3.1.2 Karburator Mobil 28
2.3.3.1.3 Venturimeter 29
2.3.3.1.4 Tabung Pitot 30
2.3.3.1.5 Penyemprot Nyamuk 31
2.3.3.1.6 Kebocoran Dinding Tangki 31
2.5 Peneliti Relevan 33
2.6 Kerangka Konseptual 35
2.7 Hipotesis 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 37
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 37
3.2.1 Populasi Penelitian 37
3.2.2 Sampel Penelitian 37
3.3 Variabel Penelitian 37
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 38
3.4.1 Jenis Penelitian 38
3.4.2 Desain Penelitian 38
3.5 Tekhnik Pengumpulan Data atau Prosedur Penelitian 39
3.6 Instrumen Penelitian 40
3.6.1 Wawancara guru 40
3.6.2 Angket siswa 40
3.6.3 Instrumen Hasil Belajar 40
vii
3.7 Validitas Tes Hasil Belajar 44
3.7.1 Validitas Isi 44
3.8 Teknik Analisis Data 45
3.8.1 Menghitung Mean dari Pretes dan Postes 45
3.8.2 Uji Normalitas Data 45
3.8.3 Uji Homogenitas 46
3.8.4 Uji Hipotesis 47
3.8.4.1 Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (Uji t 2 pihak) 47
3.78.4.2 Uji Hipotesis (Uji t satu pihak) 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 50
4.1.1 Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50
4.1.2 Data Posstest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 51
4.1.3 Uji Persyaratan Analisis Data 52
4.1.4 Uji Hipotesis Data 53
4.1.5 Aktivitas Belajar 54
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 61
5.2 Saran 61
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Garis Arus 22
Gambar 2.2 (a) Aliran garis arus atau laminar 23
Gambar 2.2 (b) Aliran turbulen. 23
Gambar 2.3 Dalam selang waktu t sejumlah fluida yang melalui penampang
seluas A telah menempuh panjang lintasan L. 24
Gambar 2.4 Fluida yang mengalir pada suatu bagian pipa. 24
Gambar 2.5 Aliran udara pesawat terbang. 27
Gambar 2.6 Skema Karborator. 29
Gambar 2.7 Venturimeter tanpa manometer. 29
Gambar 2.8 Tabung Pitot 30
Gambar 2.9 Penyemprot Nyamuk. 31
Gambar 2.10 Kebocoran kecil pada dinding tangki. 32
Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 51
Gambar 4.2 Diagram Batang Data Posttest Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol 52
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ciri-ciri Belajar 10
Tabel 2.2 Taksonomi Bloom Revisi 11
Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 18
Tabel 3.1 Pretest-Postes Control Design 39
Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Materi Fluida Dinamis 40
Tabel 3.3 Kategori Kemampuan Siswa 41
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen 42
Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Aktivitas Belajar Kelas Kontrol 43
Tabel 3.6 Kriteria Aktivitas Belajar Siswa 43
Tabel 4.1 Hasil pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50
Tabel 4.2 Hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 51
Tabel 4.3 Ringkasan Uji Normalitas Data Pretest dan Postest 52
Tabel 4.4 Ringkasan Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest 53
Tabel 4.5 Ringkasan Uji Kesamaan Rata-Rata Prestest 53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP Debit dan Hukum Kontinuitas. 64
Lampiran 2 : RPP Hukum Bernaolli. 78
Lampiran 3 : RPP Penerapan Hukum Bernaolli 91
Lampiran 4 : LKS Debit dan Hukum Kontinuitas 105
Lampiran 5 : LKS Hukum Bernaolli. 109
Lampiran 6 : LKS Penerapan Hukum Bernaolli 112
Lampiran 7 : Data Hasil Belajar Siswa 115
Lampiran 8 : Tabulasi Hasil Jawaban Pretest Kelas Eksperimen 117
Lampiran 9 : Tabulasi Hasil Jawaban Postest Kelas Ekperimen 118
Lampiran 10 : Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
Pada Pretest 125
Lampiran 11 : Uji Normalitas dan Homogenitas Data Nilai Pretest 126
Lampiran 12 : Analisis Kemampuan Awal (Pretest) 128
Lampiran 13 : Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
Pada Posttest 129
Lampiran 14 : Uji Homogenitas Dan Normalitas Data Nilai Posttest 132
Lampiran 15 : Analisis Hipotesis Posttest 136
Lampiran 16 : Penilaian Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen 138
Lampiran 17 : Penilaian Aktivitas Belajar Kelas Kontrol 143
Lampiran 18 : Kisi Tes Hasil Belajar 150
Lampiran 19 : Angket Siswa 169
Lampiran 20 : Angket Guru 171
Lampiran 21 : Dokumentasi Penelitian 179
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang.
Pendidikan merupakan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia
(SDM) yang memiliki peranan dominan dalam kehidupan manusia. Hasil yang
ingin dicapai dalam proses pendidikan adalah terbinanya sumber daya manusia
(SDM) sesuai dengan tuntutan pembangunan, yaitu sosok manusia Indonesia
seutuhnya yang bisa memecahkan persoalan hari ini dan masa mendatang.
Pendidikan juga merupakan suatu proses pembudayaan nilai-nilai, yang kemudian
nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam bentuk kerja nyata di lapangan. Pada
hakekatnya pendidikan adalah suatu usaha penyiapan peserta didik untuk
menghadapi lingkungan hidup yang selalu mengalami perubahan yang semakin
pesat. Pendidikan merupakan dasar dalam memajukan suatu negara. Majunya
suatu negara tercermin dari pendidikan yang maju dan mendapat perhatian secara
serius. Undang–Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta perdaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan akhir pendidikan itu ialah
mendidik anak agar berguna bagi dirinya sendiri serta berguna bagi masyrakat,
bangsa dan negaranya (Ahmadi dan Uhbiyati, 2003).
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen
pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan.
Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menentukan kualitas hasil
pencapian tujuan pendidikan. Yang menjadi tujuan utama pengelolaan proses
pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.
Pengelolaan proses pendidikan memegang peranan penting. Pengelolaan proses
pendidikan harus memperhitungkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Tirtarahardja dan Sulo, 2008)
Pembangunan bidang pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh
2
dunia pendidikan, pendidikan formal merupakan salah satu wadah yang sangat
strategis untuk meningkatkan kualitas SDM. Semua bidang studi yang diajarkan
di sekolah (termasuk fisika) diharapkan dapat berkontribusi bagi pengembangan
dan peningkatan kemampuan siswa. Dalam upaya peningkatan kemampuan siswa
melalui pendidikan fisika di sekolah, maka peningkatan mutu Pendidikan Fisika
di semua jenis dan jenjang pendidikan haruslah terus dilakukan.Pendidikan Fisika
bagi siswa diharapkan dapat mengembangkan pemahaman, keterampilan,
kemampuan, dan sikap ilmiah.
Fisika merupakan pelajaran yang memberikan pengetahuan tentang alam
semesta untuk berlatih berfikir dan bernalar, melalui kemampuan penalaran
seseorang yang terus dilatih sehingga semakin berkembang, maka orang tersebut
akan bertambah daya pikir dan pengetahuannya. Atas dasar inilah fisika mutlak
wajib diajarkan pada setiap siswa. Fenomena tersebut merupakan masalah yang
serius dan perlu mendapatkan perhatian penuh dari semua pihak, baik pemerintah
sekolah, masyarakat/orang tua maupun siswa itu sendiri. Pendidikan di Indonesia
masih terbilang rendah dan belum berhasil optimal, terlebih lagi untuk
pembelajaran fisika. Masalah utama dalam pendidikan di Indonesia adalah
rendahnya hasil belajar siswa disekolah. Dalam konteks pendidikan Fisika,
sebagai contoh, hasil belajar dimaksud tidak hanya pada aspek kemampuan
mengerti fisika sebagi ilmu pengetahuan alam atau cognitive tetepi juga aspek
sikap atau attitude terhadap Fisika. Fisika juga merupakan bagian dari Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan dengan cara mencari tahu fenomena
alam yang dapat diamati dan diukur secara sistematis. Sebagaimana yang
tercantum pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), bahwa proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ditandai oleh munculnya metode ilmiah.
Seorang guru harus berusaha untuk menggunakan pendekatan, metode dan
model-model yang melibatkan peserta didik dalam memahami suatu konsep. Hal ini
bertujuan agar ilmu yang diterima siswa dapat bermakna.
Rendahnya hasil belajar fisika disebabkan oleh banyak hal antara lain:
kurikulum yang padat, materi pada buku pelajaran yang dirasakan terlalu sulit
untuk di ikuti, media belajar kurang efektif, laboratorium yang tidak memadai,
3
optimal dan kurangnya keselarasan siswa itu sendiri, atau sifat konvesional,
dimana siswa tidak banyak terlibat dalam proses pembelajaran dan keaktifan
sebagian besar didominasi oleh guru (Supardi, 2010).
Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti selama mengikuti kegiatan PPL di
Yayasan Pembangunan Galang Kabupaten Deli Serdang, hampir semua siswa
mengatakan bahwa fisika itu merupakan pelajaran yang paling susah untuk
dipelajari karena banyak sekali rumus yang harus dihapal. Hal ini senada dengan
Observasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa di kelas XI SMA
Negeri 15 Medan, diketahui yakni 65% siswa menganggap bahwa pembelajaran
fisika sulit untuk dipahami oleh siswa dibuktikan dengan hasil ujian siswa di
bawah rata-rata atau tidak tuntas. Dimana Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 75.
Peneliti dalam studi ini melakukan wawancara dengan guru bidang studi
fisika kelas XI yang mengatakan hasil belajar siswa masih dibawah ketuntasan.
Permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran yaitu: (1) Dalam proses
pembelajaran guru menggunakan model konvensional seperti ceramah, mencatat,
dan mengerjakan soal dan pembelajaran hanya berlangsung satu arah yaitu dari
guru ke siswa (teacher oriented), sehingga siswa kurang aktif dalam belajar. (2)
Keterbatasan waktu dan media menjadi alasan lebih memilih model konvensional.
Setiap proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk bertanya, tetapi masih
sedikit yang antusias untuk memberikan pertanyaan hal ini dikarenakan masih
adanya rasa takut atau bingung mengenai apa yang ditanyakan.(3) Guru lebih
menekankan rumus dibandingkan konsep fisika sehingga siswa kesulitan dalam
memecahkan masalah fisika. (4)Sarana dan prasarana laboratorium yang sangat
kurang, hal ini menyebabkan guru tidak dapat melakukan percobaan pada setiap
materi fisika.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan menggunakan angket dan wawancara
peneliti menyimpulkan bahwa proses pembelajaran tidak berpusat pada siswa
yang mengakibatkan siswa berperan tidak aktif dalam memperoleh pengetahuan.
Dominasi guru dalam pembelajaran ini menyebabkan siswa lebih banyak
menunggu sajian dari guru daripada menemukan sendiri. Oleh karena itu, untuk
mengatasi hal tersebut perlu digunakan suatu model pembelajaran yang berpusat
4
dapat digunakan adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Sani
(2014:88:89) menyatakan bahwa: Pembelajaran berbasis inkuiri adalah
pembelajaran yang melibatkan siswa dalam merumuskan pertanyaan yang
mengarahkan untuk melakukan investigasi dalam upaya membangun pengetahuan
dan makna baru. Inkuiri adalah investigasi tentang ide, pertanyaan, dan
permasalahan. Investigasi yang dilakukan dapat berupa kegiatan laboratorium atau
aktivitas lainnya yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi,
membangun pengetahuan, dan mengembangkan pemahaman yang mendalam
tentang sesuatu yang diselidiki. Selain itu menurut Kuhithau (2012:10). Inkuiri
terbimbing adalah cara berpikir, belajar dan mengajar yang mengubah budaya
sekolah menjadi sebuah komunitas penyelidikan yang kolaboratif. Inkuiri
terbimbing adalah model yang fleksibel yang membantu. Guru untuk memandu
siswa melalui alur penemuan dalam proses belajar dari berbagai sumber informasi
untuk mempersiapkan siswa berhasil dalam pembelajaran dan hidup di era
informasi. Dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri diharapkan siswa
akan mendapatkan pemahaman-pemahaman yang lebih baik mengenai pelajaran
fisika dan akan lebih tertarik dan termotivasi belajar fisika jika siswa dilibatkan
secara aktif dalam pembelajaran. Hal itu sejalan dengan pernyataan Kuhlthau
(2007:6) inkuiri terbimbing menciptakan lingkungan yang memotivasi siswa
untuk belajar dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk membangun
makna mereka sendiri dan mengembangkan pemahaman yang mendalam.
Pembelajaran inkuiri terbimbing dapat mengembangkan cara berpikir ilmiah yang
menempatkan siswa sebagai pembelajar dalam memecahkan permasalahan dan
memperoleh pengetahuan yang bersifat penyelidikan sehingga dapat memahami
konsep sains.
Model pembelajaran guided inquiry pernah diteliti sebelumnya oleh Elyani
(2011) dalam penelitianya, diperoleh skor pretes fisika untuk kelompok
eksperimen adalah 36,94 dan skor rata-rata dan skor rata-rata kelompok kontrol
adalah 35.17. Pada penelitian ini kelas eksperimen dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing, dan kelas kontrol dengan model konvensional. Sedangkan
hasil postes untuk kelompok eksperimen diperoleh skor rata-rata 77,17 dan skor
5
pengaruh yang signitifikan pada penerapan model pembelajaran inkuiri
terbimbing.
Peneliti selanjutnya Sofiani (2011), yang melakukan penelitian pada
kelompok eksperimen dengan model inkuiri terbimbing dan kelompok kontrol
dengan metode demonstrasi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur
pengaruh hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis. Untuk uji kesamaan dua
rata-rata postes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh harga
thitung sebesar 2,94 dan ttabel sebesar 1,98. Hasil pengujian diperoleh menunjukan
bahwa ttabel< thitung. Dengan demikian H0 ditolak Ha diterima pada taraf 96%. Hal
ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara rata-rata skor postes
kelompok eksperimen dengan rata-rata skor postest kelompok kontrol, dapat
diartiakn bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran
inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa.
Berkaitan dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, sehingga judul penelitian ini adalah:
6
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan
masalah yang ada di sekolah tersebut yaitu:
1. Siswa menganggap pelajaran fisika pelajaran yang sulit dan kurang
menarik.
2. Hasil belajar siswa masih di bawah ketuntasan.
3. Siswa kurang optimal saat mengikuti pembelajaran sehingga pemahaman
konsep siswa kurang baik dan siswa hanya menghafal materi.
4. Model pembelajaran yang kurang bervariasi dan pembelajaran hanya
berpusat pada guru (teaching centered)
1.3. Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan diteliti, maka perlu
dijelaskan batasan masalah dalam penelitian, yaitu:
1. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI semester Genap di SMA
Negeri 15 Medan.
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Inquiri Terbimbing.
3. Hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas
XI Semester Genap SMA Negeri 15 Medan.
1.4. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa di kelas eksperimen pada
materi pokok fluida dinamis di kelas XI SMA Negeri 15 Medan.
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
konvensional terhadap hasil belajar siswa kelas kontrol pada materi pokok
7
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan
model konvensional terhadap hasil belajar pada materi pokok fluida
dinamis di kelas XI Negeri 15 Medan.
1.5.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui hasil belajar siswa dengan model pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap hasil belajar siswa di kelas eksperimen pada materi
pokok fluida dinamis di kelas XI di SMA Negeri 15 Medan.
2. Mengetahui hasil belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional
terhadap hasil belajar siswa di kelas kontrol pada materi pokok fluida
dinamis di kelas XI di SMA Negeri 15 Medan.
3. Mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan
model konvensional terhadap hasil belajar pada materi pokok fluida
dinamis di kelas XI di SMA Negeri 15 Medan.
1.6. Manfaat Penelitian.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
Untuk Mahasiswa
1. Sebagai bahan informasi mengenai pengaruh model pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida dinamis
kelas XI di SMA Negeri 15 Medan.
2. Sebagai bahan informasi alternatif model pembelajaran inkuiri terbimbing
3. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lanjutan.
Untuk Guru
1. Menambah kepustakawaan guru.
2. Memperbanyak model pembelajaran.
8
1.7. Defenisi Operasional
Defenisi Opersional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini adalah
1. Pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu suatu model pembelajran inkuiri
yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk
cukup luas kepada siswa.
2. Pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran interaksi dengan
siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai dengan yang
siberikan guru dan guru cenderung aktif dibanding siswa.
3. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebelum
diberikan perlakuan adalah 43,4 dan setelah diberikan perlakuan dengan
model pembelajaran guided inquiry memiliki nilai rata-rata sebesar 85,3.
2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol sebelum diberikan
perlakuan adalah 42,3 dan setelah diberi perlakuan dengan pembelajaran
konvensional memiliki nilai rata-rata sebesar 72,7.
3. Ada perbedaan dengan menggunakan model pembelajarn guided inquiry
terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida dinamis kelas XI
semester II di SMA Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa, antara
lain:
1. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran guided inquiry agar lebih baik dalam mengelola kelas agar
situasi kelas lebih kondusif selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Bagi guru diharapkan menggunakan model guided inquiry sebagai salah
satu alternatif dalam proses pembelajaran karena model ini adalah cara
yang efektif dalam mencapai hasil belajar akademik siswa maupun
62
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,A dan Uhbiyati, N, (2003), Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S, (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2: Bumi Aksara.
Budiada, (2011), Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Asesmen Portofolio Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X ditinjau dari Adversity Qoutient.
Dimyanti dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, A., (2006),Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka setia.
Hamiyah, N, dan Jauhari, N., (2014), Strategi Belajar – Mengajar di Kelas, Jakarta: Prestasi Pustaka.
Kanginan, M,(2013),Fisika SMA Kelas X , Erlangga: Jakarta.
Kanginan, M, (2006), Fisika SMA Kelas XI, Erlangga: Jakarta.
Kuhlthau, C.C., Maniotes, L.K., dan Caspari, A.K., (2007), Guided Inquiry :Learning in 21st Century School, Greenwood Publishing Group, USA.
Kuhlthau, C.C., Maniotes, L.K., dan Caspari, A.K., (2012), Guided Inquiry Design : a framework fo inquiry in your school, ebook: www.abc.clio.com. California.
Purwanto.,(2011), Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka belajar.
Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran, Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Sagala, S, (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Jakarta: Rineka Cipta.
Sani, R. A., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, Bumi Aksara, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistika Edisi 6, Bandung: Tarsito.
63
Terhadap Hasil belajar di SMA N 1 Sumenep. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika.Vol 02 No 02: 62 – 65.
Sugesti, (2013). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Structured Numbered Heads (SNH) dan Two Stay Stray (TSTS) Dengan Pendekatan Realistic Mathematics education (RME) Pada Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Adversity Qoutient (AQ) Siswa (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Se Kota Surakarta Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.
Elyani, (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Getaran Dan Gelombang. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Trianto, (2010), Mendesian Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana.
Wulan. (2001). Taksonomi Bloom-Revisi [online]. Tesedia.