• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Usia dan Jenis Kelamin Terhadap Sindrom Depresif Pada Anak dan Remaja di Sekolah Favorit Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Usia dan Jenis Kelamin Terhadap Sindrom Depresif Pada Anak dan Remaja di Sekolah Favorit Kota Medan"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : Hubungan Usia dan Jenis Kelamin

Terhadap Sindrom Depresif Pada

Anak dan Remaja di Sekolah Favorit

Kota Medan

Nama Mahasiswa : M. Surya Husada

Nomor Induk Mahasiswa : 117041126

Program Studi : Magister Kedokteran Klinik

Konsentrasi : Ilmu Kedokteran Jiwa

Menyetujui

Pembimbing I : Pembimbing II :

Prof. dr. M. Joesoef Simbolon, Sp.KJ (K)

NIP : 194905181983121001 NIP : 196906091999032001 dr. Arlinda Sari Wahyuni,M. Kes

Ketua Program Magister Ketua TKP-PPDS

Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K)

NIP : 1954062019801100 dr. Zainuddin A, Sp.P(K)

HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP

SINDROM DEPRESIF PADA ANAK DAN REMAJA

DI SEKOLAH FAVORIT KOTA MEDAN

TESIS

OLEH

M. SURYA HUSADA

NIM : 117041126

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK – ILMU

KEDOKTERAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Telah diuji pada

Tanggal : 16 Juli 2012

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. dr. M. Joesoef Simbolon, Sp. KJ(K)

Anggota : Prof. dr. Bahagia Loebis, Sp. KJ(K)

dr. Harun Thaher Parinduri, Sp. KJ(K)

dr. Dapot Parulian Gultom, Sp.KJ, M.Kes

dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes

(3)

PERNYATAAN

HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP SINDROM DEPRESIF

PADA ANAK DAN REMAJA DI SEKOLAH FAVORIT KOTA MEDAN

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang

lain, kecuali secara tertulis mengacu dalam naskah ini dan disebutkan di

dalam daftar rujukan.

Medan, Juli 2012

(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya berkat Ridha dan Karunia-Nya penulisan tesis ini dapat diselesaikan.

Tesis ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas yang ada sebelumnya dan memenuhi salah satu syarat untuk melengkapi keahlian Magister dalam bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Saya menyadari bahwa laporan hasil penelitian tesis ini masih banyak kekurangannya dan masih jauh dari sempurna, namun demikian besar harapan saya kiranya tulisan ini dapat bermanfaat dalam menambah perbendaharaan bacaan khususnya tentang :

“Hubungan Usia dan Jenis Kelamin Terhadap Sindrom Depresif Pada Anak

dan Remaja di Sekolah Favorit Kota Medan”

Dengan selesainya laporan penelitian ini, perkenankanlah saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Ketua Program Studi Magister Kedokteran Klinik dan Ketua TKP PPDS I Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Magister kedokteran Klinik - Ilmu Kedokteran Jiwa di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.

2. dr. Mustafa M. Amin, Sp. KJ, sebagai Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti Program Magister kedokteran Klinis untuk Dokter Spesialis, sering memberi pengarahan, pengetahuan, dorongan, dukungan dan masukan-masukan yang berharga di dalam menyelesaikan tesis ini dan selama penulis mengikuti pendidikan magister.

(5)

yang berharga di dalam menyelesaikan tesis ini dan selama penulis mengikuti pendidikan magister, baik dalam pertemuan formal maupun informal.

4. Prof. dr. Bahagia Loebis, Sp. KJ (K), sebagai guru penulis yang selalu memberi pengarahan, pengetahuan, dorongan, dukungan dan masukan-masukan yang berharga selama ini, khususnya selama penulis mengikuti pendidikan magister.

5. Dr. Harun T. Parinduri, Sp. KJ (K), sebagai guru penulis yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan selama penulis mengikuti pendidikan magister.

6. Alm. Prof. dr. Syamsir BS, Sp. KJ (K), sebagai guru penulis yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan selama penulis mengikuti pendidikan magister.

7. dr. Dapot Parulian Gultom, Sp. KJ, M. Kes, sebagai guru penulis yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan selama penulis mengikuti pendidikan magister.

8. dr. Arlinda Sari Wahyuni, M. Kes, sebagai pembimbing penulis yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan berdiskusi dengan penulis di dalam menyelesaikan tesis ini, terutama di bidang metodologi penelitian dan statistika.

9. dr. Elmeida Effendy, Sp. KJ, sebagai senior penulis yang telah banyak memberikan pengarahan, dorongan, dan dukungan selama penulis mengikuti pendidikan magister.

10. dr. Vita Camellia, Sp. KJ, sebagai senior yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan selama penulis mengikuti pendidikan spesialisasi.

11. Direktur RSUP H. Adam Malik Medan dan Direktur BLUD RSJ Propinsi Sumatera Utara, yang telah memberikan izin, kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk belajar dan bekerja selama mengikuti pendidikan magister.

(6)

13. Para peserta PPDS I Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara : dr. Herny T. Tambunan, dr. Mila Astari Harahap, dr. Baginda Harahap, dr. Ricky W. Tarigan, dr. M. Yusuf Siregar, dr. Ferdinand Leo Sianturi, dr. Superida Ginting, dr. Hanip Fahri, dr. Lenni C. Sihite, dr. Saulina D. Simanjuntak, dr. Duma M. Ratnawati, dr. Endang S. Rahayu, dr. Dian B. Amalina, dr. Tiodoris Siregar, dr. Andreas X. Bangun, dr. Nirwan Abidin, dr. Nauli Aulia Lubis, dr. Nanda Sari Nuralita, dr. Wijaya Taufik Tiji, dr. Alfi Syahri Rangkuti, dr. Agussyah Putra, dr. Rini Gusya Liza, dr. Gusri Girsang, dr. Dessi Wahyuni, dr. Dessy Mawar Zalia, dr. Ritha Mariati Sembiring, dr. Reny Fransiska Barus, dr. Susiati, dr. Annisa Fransiska, dr. Nazli Mahdinasari Nasution, dr. Nining Gilang Sari, dr. Andi Syahputra Siregar, dr. Rosa Yunilda, dr. Arsusy Widyastuty, dr. Poltak Jeremias Sirait, dr. Novi Prasanti, dr. Deasy Hendriaty, dr. Manahap Cerarius Pardosi, dr. Rona Hanani Simamora, dan dr. Endah Tri Lestari yang telah banyak memberikan bantuan dalam proses penelitian dan penyelesaian tesis magister ini.

14. Perawat dan pegawai RSUP. H. Adam Malik dan BLUD RSJ Propinsi Sumatera Utara, yang telah membantu penulis selama mengikuti pendidikan magister.

15. Kedua orangtua yang sangat penulis hormati dan cintai : Alm. dr. H. Masudiharso dan dr. Hj. Lily Emsyah, Sp. A, atas kasih sayang, dorongan semangat dan doa yang telah diberikan selama ini.

16. Kepada mertua : Pungut Prihartono dan Hj. Tuty Suryani, S. Pd yang penulis hormati dan sayangi, abang dan kakak ipar : Heru Pranoto, ST dan Kemalahayati, ST; Ivo Nilasari, S.Sos dan Willianto, S.Sos, serta keponakan-keponakan yang telah banyak memberikan dorongan semangat serta doa kepada penulis selama mengikuti pendidikan magister.

(7)

Akhirnya penulis hanya mampu berdoa dan bermohon semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada seluruh keluarga handaitolan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang telah banyak memberikan bantuan, baik moril maupun materiil, saya ucapkan terima kasih.

Medan, Juli 2012

(8)

ABSTRAK

Tujuan Penelitian : Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah dengan menggunakan kuesioner Children’s Depression Inventory (CDI), dan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui apakah sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan tersebut memiliki hubungan dengan kelompok usia dan jenis kelamin, dan agar anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan yang memiliki sindrom depresif dapat dirujuk ke Departemen Psikiatri untuk mendapatkan penilaian dan perawatan lebih lanjut.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan suatu studi analitik dengan pendekatan cross sectional untuk menilai apakah terdapat sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan, dan apakah sindrom depresif tersebut berbeda berdasarkan umur dan jenis kelamin. Sampel adalah 130 orang anak dan remaja di SD Negeri Percobaan Sei.Petani Medan kelas IV – VI dan SMA Negeri 1 Medan Kelas I – II. Penelitian dilakukan dari bulan April 2012 sampai dengan Mei 2012. Data-data dikumpulkan dengan cara seluruh sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi mengisi kuesioner

Children’s Depression Inventory (CDI), dan kemudian hasilnya dilakukan analisis statistik menggunakan uji hipotesis chi square.

Hasil Penelitian : Pada 130 orang anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan yang menjadi sampel penelitian didapati 41 orang (31,5%) yang mengalami sindrom depresif. Sampel didominasi oleh jenis kelamin perempuan (82,3%) dan kelompok usia 13-17 tahun (57,7%).

Kesimpulan : Proporsi sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan sebesar 31,5%. Terdapat hubungan antara sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan dan jenis kelamin.

(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR SINGKATAN... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

I.1. LATAR BELAKANG... 1

I.2. RUMUSAN MASALAH... 3

I.3. HIPOTESIS... 3

II.1. TUJUAN PENELITIAN... 3

II.2. MANFAAT PENELITIAN... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

II.1. DEFINISI... 5

II.2. EPIDEMIOLOGI... 5

II.3. ETIOLOGI... 6

II.4. GAMBARAN KLINIS DAN DIAGNOSIS... 7

II.5. SEKOLAH... 9

II.6. CHILDREN DEPRESSION INVENTORY (CDI)... 10

BAB III KERANGKA KONSEP... 12

BAB IV METODE PENELITIAN... 13

IV.1. DESAIN PENELITIAN... 13

IV.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN... 13

IV.3. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN... 13

IV.4. KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI... 13

IV.5. BESAR SAMPEL... 14

IV.6. CARA KERJA... 15

IV.7. IDENTIFIKASI VARIABEL... 15

IV.8. RENCANA MANAJEMEN DAN ANALISIS DATA... 16

(10)

BAB V KERANGKA OPERASIONAL... 17

BAB VI HASIL PENELITIAN... 18

KARAKTERISTIK SAMPEL PENELITIAN... 18

SINDROM DEPRESIF PADA ANAK DAN REMAJA DI SEKOLAH FAVORIT KOTA MEDAN... 19

SEBARAN USIA DENGAN SINDROM DEPRESIF... 19

SEBARAN JENIS KELAMIN DENGAN SINDROM DEPRESIF... 20

BAB VII PEMBAHASAN... 21

SINDROMA DEPRESIF PADA ANAK DAN REMAJA DI SEKOLAH FAVORIT KOTA MEDAN... 21

SEBARAN USIA PENDERITA DENGAN SINDROMA DEPRESIF... 22

SEBARAN JENIS KELAMIN DENGAN SINDROMA DEPRESIF... 22

BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN... 23

IX.1. KESIMPULAN... 23

IX.2. SARAN... 23

DAFTAR PUSTAKA... 24

(11)

DAFTAR TABEL

(12)

DAFTAR SINGKATAN

CDI : Children Depression Inventory

DSM-IV-TR : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders- fourth edition-text revision

ICD-10 : The International Classification of Diseases-tenth edition

KBK : Kurikulum Berbasis Kompetensi MGMP : Musyawarah guru mata pelajaran MHPG : 3-methoxy-4-hydroxyphenylethyl glycol PADU : Pendidikan Anak Dini Usia

REM : Rapid Eye Movement

SD : Sekolah Dasar

SMA : Sekolah Menengah Atas SMK : Sekolah Menengah Kejuruan SMP : Sekolah Menengah Pertama SD : Standard Deviation

SPEM : Supervisi Evaluasi Monitoring

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1... 26

Lampiran 2... 27

Lampiran 3... 33

Lampiran 4... 34

Lampiran 5... 35

Lampiran 6………... 36

Lampiran 7………...… 40

(14)

ABSTRAK

Tujuan Penelitian : Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah dengan menggunakan kuesioner Children’s Depression Inventory (CDI), dan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui apakah sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan tersebut memiliki hubungan dengan kelompok usia dan jenis kelamin, dan agar anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan yang memiliki sindrom depresif dapat dirujuk ke Departemen Psikiatri untuk mendapatkan penilaian dan perawatan lebih lanjut.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan suatu studi analitik dengan pendekatan cross sectional untuk menilai apakah terdapat sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan, dan apakah sindrom depresif tersebut berbeda berdasarkan umur dan jenis kelamin. Sampel adalah 130 orang anak dan remaja di SD Negeri Percobaan Sei.Petani Medan kelas IV – VI dan SMA Negeri 1 Medan Kelas I – II. Penelitian dilakukan dari bulan April 2012 sampai dengan Mei 2012. Data-data dikumpulkan dengan cara seluruh sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi mengisi kuesioner

Children’s Depression Inventory (CDI), dan kemudian hasilnya dilakukan analisis statistik menggunakan uji hipotesis chi square.

Hasil Penelitian : Pada 130 orang anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan yang menjadi sampel penelitian didapati 41 orang (31,5%) yang mengalami sindrom depresif. Sampel didominasi oleh jenis kelamin perempuan (82,3%) dan kelompok usia 13-17 tahun (57,7%).

Kesimpulan : Proporsi sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan sebesar 31,5%. Terdapat hubungan antara sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan dan jenis kelamin.

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mood adalah tekanan perasaan yang jelas dan menetap, yang dirasakan secara mendalam, dan mempengaruhi persepsi dan perilaku seseorang terhadap dunia sekitarnya.1 Gangguan depresif pada anak dan remaja memiliki efek merugikan yang jelas pada perkembangan emosional, sosial, dan kognitif mereka. Onset dini dari episode depresi mayor berhubungan dengan episode depresi mayor selanjutnya yang lebih sering, usaha bunuh diri yang lebih sering, lebih banyak komorbiditas kondisi medis umum dan psikiatrik, dan kualitas hidup yang lebih buruk daripada onset depresi pada usia selanjutnya.2

Angka insidensi episode depresi mayor pada anak laki-laki dan perempuan sebelum pubertas adalah sama. Tetapi, setelah pubertas perempuan 2 – 3 kali lebih sering daripada laki-laki untuk mengalaminya. Di Amerika Serikat, prevalensi gangguan depresif mayor diperkirakan sebesar 1 persen pada anak-anak pra-sekolah, 2 persen pada anak-anak-anak-anak usia sekolah, dan 5 – 8 persen pada remaja. Pada usia 18 tahun, insidensi kumulatif dari depresi mayor adalah 20 persen. Gangguan distimik memiliki prevalensi 0,6 sampai dengan 1,7 persen pada anak pra-pubertas dan 1,6 sampai dengan 8 persen pada remaja. Faktor-faktor risiko mencakup suatu riwayat keluarga depresi, episode depresif sebelumnya, konflik keluarga, ketidakyakinan soal orientasi seksual, pencapaian akademik yang buruk, dan kondisi komorbid seperti gangguan distimik, gangguan kecemasan, dan gangguan penyalahgunaan zat.

Depresi dapat terjadi pada para pelajar. Pada masa-masa ini, dapat dijumpai perubahan pada tempat bersekolah, teman-teman, aktivitas di sekolah, dan lain sebagainya. Mereka dapat memiliki perasaan yang berbeda tentang bagaimana menjadi pribadi yang diinginkan, rencana masa depan, dan membuat keputusan-keputusan penting dalam hidup untuk pertama kalinya.

2,3

Costello dan kawan-kawan menyatakan bahwa belakangan ini terdapat peningkatan kesadaran dan persepsi publik terhadap depresi pada anak dan remaja yang telah lama kurang terdiagnosis dengan tepat oleh klinisi.

4

(16)

Pada suatu waktu, hingga mencapai 15 persen anak dan remaja pernah memiliki gejala-gejala depresi. Lima persen dari mereka memenuhi kriteria gangguan depresi mayor, dan 3 persen memiliki gangguan distimik. Insidensi gangguan depresif mayor meningkat dengan jelas setelah pubertas. Depresi dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan, penilaian sekolah, hubungan pertemanan dengan sebaya atau anggota keluarga, dan dapat menjadi fatal. Sejumlah faktor biomedis, psikososial dan lainnya telah dihubungkan dengan gangguan depresif pada anak dan remaja.

Data-data yang ada di Indonesia dan khususnya di kota Medan mengenai sindrom depresif ini masih sangat terbatas. Penelitian yang dilakukan oleh Simbolon pada tahun 1992 terhadap murid-murid sekolah dasar negeri di Kota Medan yang mengalami kesulitan belajar mendapatkan hasil sebesar 59,9 persen, sedangkan pada murid-murid yang tidak mengalami kesulitan belajar sebesar 43,96 persen.

6

7

Penelitian lainnya yang dilakukan Lubis pada tahun 2008 di Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, menemukan hasil 19,7 persen narapidana anak yang mengalami sindrom depresif.8 Di kota Medan terdapat 803 buah sekolah dasar dengan jumlah murid 265.419 orang, 803 sekolah menengah pertama dengan jumlah murid 117. 455 orang, dan 197 sekolah menengah atas dengan jumlah murid 80. 739 orang9

(17)

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan?

2. Apakah sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan berbeda berdasarkan kelompok usia?

3. Apakah sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan berbeda berdasarkan jenis kelamin?

4. Apakah terdapat hubungan antara sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan terhadap kelompok usia?

5. Apakah terdapat hubungan antara sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan terhadap jenis kelamin?

1.3. Hipotesis

1. Terdapat hubungan sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan terhadap kelompok usia

2. Terdapat hubungan sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan terhadap jenis kelamin

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui proporsi sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah dengan menggunakan kuesioner Children’s Depression Inventory (CDI)

1.4.2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui apakah sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah berbeda berdasarkan kelompok usia

b. Mengetahui apakah sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah berbeda berdasarkan jenis kelamin

c. Mengetahui apakah terdapat hubungan sindroma depresif pada anak dan remaja di sekolah terhadap kelompok usia

(18)

II.2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai proporsi sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah dan faktor-faktor risiko yang mempengaruhinya, dalam hal ini kelompok usia dan jenis kelamin, sehingga mereka bisa mendapatkan penilaian dan perawatan psikiatrik yang lebih baik dan adekuat. Selain itu agar anak dan remaja di sekolah yang sudah memiliki sindroma depresif dapat dirujuk ke Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa untuk mendapatkan penilaian dan perawatan lebih lanjut. Hasil penelitian ini juga dapat dilanjutkan untuk bahan penelitian lanjutan yang sejenis atau penelitian lain yang memakai penelitian ini sebagai bahan acuannya.

(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Depresi pada anak dan remaja merujuk pada sindrom-sindrom depresif yang didefinisikan di dalam revisi teks edisi keempat dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV-TR) dan di dalam edisi kesepuluh dari International Classification of Diseases (ICD-10) yang terjadi pada anak dan remaja. Sindrom depresif mengacu pada suatu kelompok tingkah laku dan emosi yang meliputi kecemasan dan depresi yang berupa perasaan kesepian, menangis, takut melakukan hal-hal yang buruk, perasaan tidak dicintai, perasaan bersalah, perasaan tidak berharga, gugup, rasa sedih atau cemas. Diagnosis dari sindrom-sindrom depresif tersebut dapat berupa : gangguan depresi mayor, gangguan distimik, dan gangguan depresi yang tak dapat digolongan di tempat lain (not otherwise specified).2,10-11

2.2. Epidemiologi

Berbagai macam angka prevalensi telah dilaporkan. Berbagai perbedaan tersebut kemungkinan akibat perbedaan populasi sampel, pasien anak-anak rawat inap atau rawat jalan. Perbaikan pada instrumen terstruktur atau semi struktur untuk mendiagnosis gangguan-gangguan psikiatrik pada anak dan remaja sejak tahun 1980-an telah membuat penilaian menjadi lebih akurat.

Studi-studi epidemiologik yang dilakukan di Amerika Serikat melaporkan insidensi depresi sebesar 0,9 persen pada anak pra-sekolah, 1,9 persen pada anak usia sekolah, dan 4,7 persen pada remaja.

11

11 Rutter dan kawan-kawan

(20)

pada pasien rawat jalan di klinik psikiatrik, dan 40 - 60 persen pada tempat-tempat perawatan psikiatrik. Sebagai perbandingan, prevalensi 7 persen ditemukan pada anak-anak yang mengalami rawat inap di rumah sakit. Emsli dan kawan-kawan pada tahun 1990 yang menilai simtom-simtom depresif pada murid-murid sekolah menengah, menemukan bahwa perempuan hispanik lebih depresi , sedangkan laki-laki kulit putih lebih jarang mengalami depresi. Jenis kelamin wanita, berada di kelas bagian belakang, dan etnis selain kulit putih ditemukan memiliki simtom-simtom depresif yang lebih tinggi.13 Menurut Allen dan kawan-kawan, anak-anak yang mendapat perawatan khusus memiliki skor rata-rata CDI yang lebih tinggi daripada anak-anak biasa. Mereka melaporkan simtom-simtom depresif yang lebih banyak daripada anak-anak biasa. Simtom-simtom depresif ini berhubungan dengan usia, namun tidak berhubungan dengan faktor demografik dan variabel lainnya. 13 Depresi pada anak dan remaja menurut Calles ditemukan sebesar 0,4 persen sampai dengan 2,5 persen pada anak-anak, kemudian 0,4 persen sampai dengan 8,3 persen pada remaja di komunitas.14

2.3. Etiologi

Terdapat sejumlah teori tentang etiologi gangguan depresif pada anak dan remaja. Teori-teori tersebut antara lain adalah :

2.3.1. Abnormalitas Neuroendokrin.

(21)

deksametason. Penanda biologis lainnya adalah hormon pertumbuhan, dimana dijumpai hiposekresi pada anak yang terdepresi sebagai respons terhadap perubahan insulin. McKnew dan Cytrin melaporkan penurunan 3-methoxy-4-hydroxyphenylethyl glycol (MHPG) pada urin anak yang terdepresi.

2.3.2. Studi-Studi Tidur

Pada dewasa yang terdepresi telah dilaporkan pemendekan latensi

rapid eye movement (REM), peningkatan densitas REM, gelombang lambat abnormal, dan penurunan dalam efisiensi tidur. Pada anak telah dilaporkan hasil yang sebaliknya. Dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memperjelas hal ini.

2.3.3. Studi-studi Genetik

Studi anak kembar telah melaporkan angka konkordansi pada kembar monozigot sebesar 76 persen dibandingkan dengan 19 persen pada kembar dizigot. Pada studi anak-anak dari orangtua yang terdepresi telah ditemukan peningkatan kejadian gangguan afektif. Pada studi orangtua dari anak dan remaja yang terdepresi telah ditemukan risiko morbiditas sesuai usia untuk gangguan afektif dibandingkan dengan risiko terhadap anggota keluarga lainnya.11-12

2.4. Gambaran Klinis dan Diagnosis

Depresi mayor pada anak dan remaja ditentukan dengan menggunakan kriteria DSM-IV-TR sekurangnya ada gejala depresi atau mood iritabel selama 2 minggu dan kurangnya ketertarikan, diikuti dengan sekurangnya empat simtom : perubahan berat badan, gangguan tidur, retardasi atau agitasi psikomotor, kelelahan atau berkurangnya energi, perasaan bersalah, penurunan konsentrasi, dan ide atau rencana bunuh diri. Simtom harus menyebabkan gangguan dalam fungsi anak, sebagai contoh, penampilan dalam lingkungan sekolah atau hubungan dengan teman sebaya, hal ini penting untuk mendiagnosis pada anak remaja. Gangguan tersebut membantu untuk membedakan simtom ini dari fase anak atau remaja.

(22)

Remaja yang mempunyai beberapa tilikan terhadap iritabilitas mereka mungkin mengatakan bahwa segalanya membuat mereka marah baik itu penting atau tidak. Kehilangan kegembiraan atau perhatian dapat membuat anak remaja menarik diri dari sekolah atau aktivitas dan pertemanan mereka. Gangguan tidur biasa terdapat pada anak remaja yang terdepresi, sebagian mengalami sulit tidur. Berkurangnya berat badan atau susahnya naik berat badan lebih sering daripada kenaikan berat badan. Anak remaja yang terdepresi sering merasa lelah dan beristirahat sepulang sekolah. Kurangnya konsentrasi dapat bermanifestasi terhadap prestasi sekolah. Seorang anak sering menggambarkan perasaan bersalah seolah-olah tak ada yang menyukainya. Usaha bunuh diri dan ciri psikotik lebih umum djiumpai pada remaja yang terdepresi daripada anak.

Anak remaja yang terdepresi seringkali tidak menganggap mereka sedang depresi oleh karena mood mereka lebih sering iritabel daripada terdepresi. Orangtua seringkali tidak mengenali gejala-gejala dari anak remaja mereka yang terdepresi. Anak dan remaja yang terdepresi lebih sering dibawa untuk evaluasi oleh karena adanya penurunan prestasi di sekolah, penyalahgunaan zat, usaha bunuh diri, atau suatu perubahan perilaku.

Untuk kriteria diagnostik gangguan distimik menurut DSM-IV-TR, anak atau remaja haruslah memiliki mood terdepresi atau iritabel sekurang-kurangnya selama 1 tahun. Sebagai tambahan, harus ada sekurangnya 2 gejala berikut : selera makan yang menurun atau makan yang berlebihan, insomnia atau hipersomnia, energi yang rendah atau perasaan kelelahan, harga diri yang rendah, konsentrasi yang buruk atau kesulitan untuk membuat keputusan, dan perasaan hilang harapan/keputusasaan. Anak remaja dengan gangguan distimik memiliki simtom-simtom melankolik dan neurovegetatif yang lebih rendah daripada yang dengan gangguan depresif mayor. Kronisitas dari gangguan distimik menghasilkan gangguan psikososial yang signifikan.

Gangguan depresif pada anak dan remaja sering komorbid dengan kondisi psikiatrik lainnya seperti gangguan ansietas, gangguan hiperaktivitas, gangguan tingkah laku, dan penyalahgunaan zat.2,11-17

(23)

2.5. Sekolah

Fungsi Pendidikan

Fungsi pendidikan sangat strategis dan penting dalam upaya mewujudkan kemajuan dan peningkatan kemakmuran masyarakat, bahkan berkorelasi dengan upaya-upaya peningkatan kesempatan kerja, dan mengurangi kemiskinan. Oleh karenanya, fungsi pendidikan merupakan salah satu prioritas urusan wajib yang diselenggarakan selama tahun 2006.

Program Dan Kegiatan

Dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang “Pendidikan“ yang terdiri dari fungsi pendidikan dan fungsi perpustakaan daerah, ditetapkan prioritas program dan kegiatan pokok fungsi pendidikan selama Tahun 2006, sebagai berikut :

a. Program Beasiswa Terarah 1. Pemberian beasiswa terarah 2. Penerimaan siswa baru

b. Program Peningkatan Kemampuan Penyelesaian Pendidikan 1. Ujian akhir sekolah

2. Ujian nasional

c. Program Peningkatan Mutu Prasarana dan Sarana Pendidikan 1. Pengadaan kapur tulis

2. Biaya operasional untuk Tkt. SMP, SMA dan SMK 3. Biaya operasional untuk SD

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Medan Tahun 2006

III-2

4. Pengadaan laptop 5. Rehabilitasi SD

d. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 1. Inventarisasi dan pendataan persekolahan 2. Pengadaan sarana aparatur

3. Penyusunan Renstra Dinas Pendidikan 4. Profil pendidikan

(24)

3. Musyawarah guru mata pelajaran ( MGMP ) 4. Hari aksara internasional

5. Keaksaraan fungsional 6. Kegiatan karang pamitran III

7. Supervisi evaluasi monitoring (SPEM ) 8. Pendidikan anak dini usia (PADU)

9

2.5.1. SMA Negeri 1 Medan

SMA Negeri (SMAN) 1 Medan, merupakan salah satu SMA pada umumnya di ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Saat ini SMA Negeri 1 Medan berstat Sekolah ini beralamat di Jalan T. Cik Di Tiro no. 1 Medan. Pada t sekolah ini menggunaka dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

2.5.2. SD Negeri Sei. Petani Medan 18

SD Negeri Sei. Petani merupakan sekolah dasar negeri percobaan di kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Sekolah ini beralamat di Jalan Sei. Petani no. 19 Medan. SD ini merupakan salah satu SD favorit di kota Medan.19

2.6. Children Depression Inventory (CDI)

(25)

Skala penilaian ini telah mendapat nilai “A” dari penelitian-penelitian yang terpublikasi. Skor total terentang dari 0 – 54, dimana cutt-off scorenya dari skor total adalah sebesar 13.20-22

(26)

BAB 3

KERANGKA KONSEP

Anak dan Remaja

Kriteria Inklusi

N

- Usia

- Jenis Kelamin

SINDROM DEPRESIF

(27)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan cross sectional23-25

untuk menilai apakah terdapat sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah dan apakah sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah tersebut berhubungan dengan kelompok usia dan jenis kelamin.

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian :

1. SD Negeri Percobaan Sei.Petani Medan kelas IV – VI 2. SMA Negeri 1 Medan Kelas I - II

Waktu Penelitian :

2 April 2012 – 2 Mei 2012

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi Target :

Anak dan remaja di sekolah favorit berusia 7 - 17 tahun Populasi Terjangkau :

Anak dan remaja di sekolah favorit berusia 7 - 17 tahun di Kota Medan

Sampel Penelitian :

Anak dan remaja berusia 7 - 17 tahun di sekolah-sekolah favorit yang menjadi tempat penelitian

4.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi :

1. Anak dan remaja di sekolah 2. Berusia 7 - 17 tahun

3. Bersedia menjadi subyek penelitian Kriteria eksklusi :

1. Memiliki gangguan membaca

(28)

4.5. Besar Sampel

Besar sampel untuk uji hipotesis terhadap 2 proporsi independen pada siswa SMA (remaja) menggunakan rumus berikut :

( Zα √ 2PQ + Zβ√ P1Q1 + P2Q2 ) 2

n1 = n2 =

( P1 – P2 )2

Zα= Nilai batas bawah dari tabel Z yang besarnya tergantung pada nilai α

yang ditentukan ; untuk nilai α = 0,05 → Zα

Besar sampel untuk uji hipotesis terhadap 2 proporsi independen pada siswa SD (anak) menggunakan rumus berikut :

( Zα √ 2PQ + Zβ√ P1Q1 + P2Q2 ) 2 n1 = n2 =

(29)

Zα= Nilai batas bawah dari tabel Z yang besarnya tergantung pada nilai α

Pemilihan sampel dilakukan dengan cara systematic sampling dengan memilih subyek dengan nomor absensi kelas ganjil.

4.6. Cara Kerja

Seluruh murid yang memenuhi kriteria inklusidan tidak memiliki gangguan membaca atau sedang dalam keadaan berdukacita mengisi persetujuan secara tertulis untuk ikut ke dalam penelitian setelah mendapatkan penjelasan yang terperinci dan jelas, selanjutnya subyek penelitian mengisi kuesioner CDI 27-item. Sampel yang memiliki skor ≥ 13 dimasukkan ke dalam kelompok yang memiliki simtom-simtom depresi yang signifikan (sindrom depresif). Kemudian melalui uji statistik dilihat apakah terdapat hubungan antara sindrom depresif yang dialami penderita dengan kelompok usia dan jenis kelamin.

4.7. Identifikasi Variabel

4.7.1 Variabel bebas :

Anak dan remaja 7 – 17 tahun, usia, jenis kelamin. 4.7.2 Variabel tergantung :

(30)

4.8. Rencana Manajemen dan Analisis Data

Untuk menilai ada tidaknya sindrom depresif pada anak dan remaja digunakan kuesioner CDI 27-item. Untuk menilai ada tidaknya perbedaan antara sindroma depresif yang dialami penderita dengan kelompok usia dan jenis kelamin, digunakan uji hipotesis chi-square. Perbedaan dikatakan bermakna bila nilai p<0,05. Pengolahan dan analisis statistik dari data yang diperoleh, dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan alat bantu program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 15.

4.9. Definisi Operasional

1. Anak dan remaja adalah orang yang berusia kurang dari 18 tahun.

2. Depresi adalah suatu sindroma klinis yang terdiri dari sifat mood yang menurun (perasaan sedih yang menyakitkan), kesulitan dalam berpikir, dan retardasi psikomotor.

3. Sindrom depresif adalah kumpulan dari simtom-simtom depresif yang signifikan secara klinis yang dinilai berdasarkan kuesioner CDI 27-item. 4. The Children Depression Inventory (CDI) 27-item adalah suatu kuesioner

untuk mengevaluasi ada tidaknya sindrom depresif pada anak dan remaja. Skor ≥ 13 berarti sindrom depresif (+), sedangkan skor < 13 berarti sindrom depresif (-).

5. Sekolah favorit : sekolah yang telah memiliki program kelas unggulan, akselerasi, atau internasional.

6. Usia : lamanya hidup sejak lahir yang dinyatakan dalam satuan tahun. Dikelompokkan dalam 2 kategori, yaitu :

• Umur 07-12 tahun

• Umur 13-17 tahun

(31)

BAB 5

KERANGKA OPERASIONAL

Kriteria Inklusi

- Usia

- Jenis Kelamin

Kriteria Eksklusi Anak dan

Remaja

CDI

SINDROM DEPRESIF (+)

SINDROM DEPRESIF (-)

(32)

BAB 6

HASIL PENELITIAN

Sampel penelitian berjumlah 130 orang anak dan remaja yang merupakan siswa-siswa SMA Negeri 1 Medan dan SD Negeri Percobaan Sei. Petani Medan, dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan cara systematic sampling dalam periode waktu antara 2 April 2012 – 2 Mei 2012. Dari keseluruhan sampel penelitian didapatkan mean skor untuk CDI sebesar 11,1 (SD : 4,9). Penyajian hasil-hasil penelitian dilakukan dalam bentuk tabel-tabel distribusi frekuensi.

6.1. DATA UMUM

Tabel 1. Karakteristik Usia dan Jenis Kelamin.

Karakteristik Sampel Jumlah %

Usia 07-12 tahun 55 42,3

13-17 tahun 75 57,7

Mean = 14,1 tahun (SD : 5,4)

Jenis Kelamin Laki-laki 23 17,7

Perempuan 107 82,3

SD = Standard Deviation

Dari tabel 1 diatas dapat diamati bahwa sampel didominasi oleh kelompok jenis kelamin perempuan (82,3%). Sedangkan dari kelompok usia didominasi oleh kelompok usia 13-17 tahun (57,7%).

(33)

Tabel 2. Distribusi Sampel Berdasarkan Ada Tidaknya Sindrom Depresif

Sindroma Depresif Jumlah %

Ya 41 31,5

Tidak 89 68,5

Total 130 100,0

Dari tabel 2 diatas dapat diamati bahwa 31,5% sampel menunjukkan adanya simtom-simtom depresif yang bermakna secara klinis (yaitu skor CDI>13). Mean skor CDI didapati sebesar 11,27 (SD : 4,9).

6.2. DATA KHUSUS

Tabel 3. Sebaran Usia Penderita dengan Sindrom Depresif

Umur Sindroma Depresif (+) Sindroma depresif (-) Total

N % N % N %

07-12 tahun 17 41,6 38 42,7 55 42,3 13-17 tahun 24 58,4 51 57,3 75 57,7 Total 41 100,0 89 100,0 130 100,0

Dari tabel 3 diatas dapat diamati bahwa sindrom depresif paling banyak terjadi pada anak dan remaja kelompok usia 13-17 tahun (58,4%) daripada kelompok umur 07-12 tahun. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada sindroma depresif berdasarkan kelompok umur.

(34)

Tabel 4. Sebaran Jenis Kelamin dengan Sindrom Depresif

Jenis Sindroma Depresif (+) Sindroma depresif (-) Total

Kelamin N % N % N %

Laki-laki 2 4,9 21 23,6 23 17,7 Perempuan 39 95,1 68 76,4 107 82,3 Total 41 100,0 89 100,0 130 100,0

p

Dari tabel 4 diatas dapat diamati bahwa sindrom depresif paling banyak terjadi pada anak dan remaja dengan jenis kelamin perempuan (95,1%) daripada laki-laki. Terdapat perbedaan bermakna pada sindrom depresif berdasarkan jenis kelamin.

(35)

BAB 7

PEMBAHASAN

Penelitian “Sindrom Depresif pada Anak dan Remaja” ini merupakan suatu penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit Kota Medan dengan menggunakan kuesioner CDI 27-item dan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara sindrom depresif pada anak dan remaja dengan kelompok usia dan jenis kelamin, serta agar anak dan remaja yang sudah memiliki sindrom depresif dapat dirujuk ke Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran USU untuk mendapatkan penilaian dan perawatan lebih lanjut.

7.1. Data Umum

Tabel 1 menunjukkan bahwa sampel didominasi oleh jenis kelamin perempuan (82,3%), dengan kelompok usia yang didominasi oleh kelompok usia 13-17 tahun (57,7%).

7.2.Proporsi Sindrom Depresif

Tabel 2 menunjukkan bahwa proporsi sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit adalah 31,5 persen. Hasil ini lebih tinggi daripada yang dilaporkan oleh Bhatia yang menyatakan bahwa pada suatu waktu, sekitar 15 persen anak dan remaja pernah mengalami gejala-gejala depresi.6 Hasil ini juga lebih tinggi daripada yang dilaporkan oleh Rutter dan kawan-kawan dimana pada remaja 14 tahun didapati gangguan depresif sebesar 14 persen.12 Menurut Calles, pada remaja diperkirakan sampai dengan 8,3 persennya memiliki gejala depresif di komunitas.14 Di Indonesia, khususnya di Medan hasil ini lebih tinggi daripada yang ditemukan oleh Lubis pada tahun 2008 di Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan yaitu sebesar 19,7 persen narapidana anak yang mengalami sindrom depresif.8 Namun hasil ini sedikit lebih rendah daripada yang dilaporkan oleh Simbolon pada tahun 1992 yang menyatakan bahwa 59,9 persen anak yang mengalami kesulitan belajar di sekolah dan 43,96 persen anak yang tidak mengalami kesulitan belajar mengalami sindrom depresif.7

(36)

7.3. Sebaran Usia dengan Sindrom Depresif

Tabel 3 menunjukkan bahwa sindrom depresif paling banyak terjadi pada anak dan remaja di sekolah kelompok usia 13-17 tahun (58,4%) daripada kelompok umur 7-12 tahun. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada sindroma depresif berdasarkan kelompok umur (p=0,895). Hasil ini secara umum sejalan dengan yang dikemukakan oleh Weller dan kawan-kawan bahwa pada studi-studi epidemiologik di Amerika Serikat, walaupun dalam proporsi yang lebih kecil, terdapat peningkatan insidensi depresi dari anak pra sekolah (0,9%), anak usia sekolah (1,9%), hingga ke remaja (4,7%).11 Hasil ini secara umum juga sejalan dengan yang dilaporkan oleh Calles bahwa terdapat peningkatan gejala-gejala depresi pada anak (hingga 2,5%) dengan gejala-gejala-gejala-gejala depresi pada remaja (hingga 8,3%).14

7.4. Sebaran Jenis Kelamin dengan Sindrom Depresif

(37)

BAB 8

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. KESIMPULAN

Penelitian ini mendapati hasil bahwa proporsi sindrom depresif cukup tinggi dijumpai pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan, yaitu sebesar 31,5 persen. Salah satu hipotesis terbukti benar, yaitu terdapat perbedaan sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit berdasarkan jenis kelamin. Tidak terdapat perbedaan sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit kota Medan berdasarkan kelompok usia.

8.2. SARAN

Melihat tingginya angka sindrom depresif pada anak dan remaja di sekolah favorit Kota Medan, maka perlu ditekankan pentingnya deteksi sedini mungkin dan penanganan awal yang tepat, sebelum dilakukan konsultasi dan rujukan untuk penatalaksanaan yang lebih lanjut.

Perlunya peranan orang tua, guru-guru, dan instansi pemerintah di bindang pendidikan untuk lebih mewaspadai adanya gejala-gejala depresi pada anak dan remaja di sekolah, terutama di sekolah-sekolah favorit Kota Medan, serta bagaimana penanganan dan pencegahannya. Untuk peningkatan pelayanan terhadap anak dan remaja di sekolah favorit yang memiliki sindrom depresif, perlu dipertimbangkan adanya kerjasama antara Dinas Pendidikan Kota Medan dengan Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

1. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry. Behavior Sciences/Clinical Psychiatry. 10th

2. Wagner KD, Brent DA. Depressive Disorders and Suicide. In : Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s Comprehensive Textbook of Psychiatry. 9

ed. Lippincott Williams & Wilkins, 2007, p.527-30.

th

3. Son ES, Kirchner JT. Depression in Children and Adolescents. Am Fam Physician 15;62(10). 2000, p.2297-308.

Ed., 2010, p.3652-63.

4. Department of Health and Human Service. Depression and High School Students. National Institute of Mental Health, 2011, p.1-4.

5. Costello EJ, Erkanli A, Angold A. Is There an Epidemic of Child or adolescent Depression? Journal of Child Psychology and Psychiatry 47:22, 2006, p.1263-71.

6. Bhatia SK, Bhatia SC. Childhood and Adolescent Depression. Am Fam Physician 75(1). 2007, p.73-80.

7. Simbolon, MJ. Depresi pada Murid-Murid Sekolah Dasar yang Mengalami Kesulitan Belajar. Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, 1992, hal.70-73.

8. Lubis, A. Sindrom Depresif pada Narapidana Lembaga Permasyarakatan Anak Medan. Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, 2008, hal. 35-40.

9. Pemko Medan. Pendidikan. Diunduh dari : http//:www.pemkomedan.go.id. 10. Santrock, JW. Perkembangan Remaja. Ed.6 (Terjemahan).Editor : Kristiaji,

WC. Jakarta : Erlangga, 2003, hal.356.

11. Weller EB, Weller RA, Svadjian H. Mood Disorders. In : Lewis,M. Child and Adolescent Psychiatry. 2nd

12. Gelder M, Gath D, Mayou R, Cowen P. Oxford Textbook of Psychiatry. 3 Ed., 1996, p.655-60.

th

13. Allen EC, Combs-Orme T, McCarter RJ, Grossman, LS. Self-Reported Depressive Symptoms in School-age Children at the time of Entry into Foster Care. Ambulatory Child. Health. 2000 (6) : 45-57.

(39)

14. Calles, JL. Depression in Children and Adolescents. Primary Care Clinical Office Practiced. 34 (2007) : 243-58.

15. First MB, Tasman A. DSM-IV-TR Mental Disorder : Diagnosis, Etiology, and Treatment. 1st

16. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder. 4

Ed., Wiley & Son, 2005, p. 749-50

th

17. Facts for Families. The Depressed Child. American Academy of Child & Adolescent Psychiatry 4(10/92). 2008, p.1-2.

Ed. Arlington, VA, 2004, p.369-76.

18. SMA Negeri 1 Kota Medan. Profil Sekolah. Diunduh dari

19. SD Negeri Sei. Petani Kota Medan. Profil Sekolah. Diunduh dari

20. Kovacs M. Children’s Depression Inventory (CDI). Multi-Health System Inc. 2004, p.1-4.

21. Kovacs M. Children’s Depression Inventory (CDI). Diunduh dari

22. Multi-Health System Inc. Screening and Assesment Tools for Child

Welfare. Diunduh dari

23. Sastroasmoro S, Gatot Dj. Et al. Usulan Penelitian. Dalam : Sastroasmoro S, Ismael S, ed. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ketiga. Jakarta : Sagung Seto, 2008. h. 29-56.

24. Ghazali MV, Sastromiharjo S. et al. Studi cross-sectional. Dalam :

Sastroasmoro S, Ismael S, ed. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ketiga. Jakarta : Sagung Seto, 2008. h. 112-125.

25. Portney LG, Watkins MP. Foundations of Clinical Research Application to Practice. New Jersey : Prentice-Hall, 2000. h. 269-71.

(40)

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

No : _____

Nama : _________________________________ Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

Usia : __________tahun

Sekolah : ________________________________ Kelas : ________________________________

Alamat : _____________________________________________ Skor CDI : _________

(41)

LAMPIRAN 2

( CHILDREN DEPRESSION INVENTORY ) PENILAIAN DEPRESI PADA ANAK

Nama : Jenis Kelamin :

Umur : Agama :

Suku : Tanggal :

Anak-anak kadang-kadang mempunyai perasaan dan pikiran yang berbeda. Daftar ini menyusun perasaan dan pikiran dalam kelompok-kelompok. Dari setiap kelompok pilihlah satu kalimat

Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Pilih saja kalimat yang paling sesuai dengan dirimu akhir-akhir ini.

yang paling sesuai dengan keadaan dirimu dalam dua minggu terakhir ini. Setelah memilih satu kalimat dari kelompok pertama lanjutkanlah pada kelompok berikutnya.

Beri tanda : X disamping jawaban tersebut. Tulislah tanda X itu dalam kotak yang letaknya di samping jawaban yang kamu pilih. Di bawah ini ada contoh bagaimana mengerjakannya.

Cobalah beri tanda pada kalimat yang paling sesuai dengan keadaan dirimu. Contoh :

Saya selalu membaca buku

Kadang-kadang saya membaca buku Saya tidak pernah membaca buku

Ingatlah , pilihlah kalimat yang menggambarkan pikiran dan perasaanmu dalam dua minggu terakhir ini.

1. Saya kadang-kadang merasa sedih

Saya sering merasa sedih

Saya selalu merasa sedih

(42)

2. Saya tidak pernah berhasil

Saya tidak yakin apakah saya akan berhasil

Biasanya saya berhasil

3. Saya hampir selalu melakukan segalanya secara benar

Saya melakukan banyak hal secara benar

Saya melakukan segalanya secara salah

4. Saya menyenangi banyak hal

Saya menyenangi beberapa hal

Saya tidak menyenangi apapun

5. Saya selalu tidak baik

Saya sering tidak baik

Saya kadang-kadang tidak baik

6. Saya kadang-kadang memikirkan hal buruk yang dapat menimpa diri saya

Saya cemas mengenai hal buruk yang akan menimpa diri saya

Saya yakin bahwa hal buruk akan menimpa diri saya

7. Saya membenci diri saya

Saya tidak menyukai diri saya

(43)

8. Semua hal yang buruk adalah salah saya

Banyak hal yang buruk adalah salah saya

Hal-hal yang buruk biasanya bukan salah saya

9. Saya tidak memikirkan untuk bunuh diri

Saya memikirkan untuk bunuh diri tapi tidak akan melakukannya

Saya ingin bunuh diri

10. Setiap hari saya merasa ingin menangis

Pada banyak hari saya merasa ingin menangis

Kadang-kadang saya merasa ingin menangis

11. Saya selalu merasa diri disusahkan

Saya sering kali merasa diri disusahkan

Saya kadang-kadang merasa diri disusahkan

12. Saya senang berada bersama orang lain

Saya sering merasa tidak senang berada bersama orang lain

Saya sama sekali tidak senang berada bersama orang lain

13. Saya tidak bisa mengambil keputusan

Saya sukar memutuskan sesuatu

(44)

14. Penampilan saya baik

Ada beberapa hal pada penampilan saya yang tidak baik

Penampilan saya buruk

15. Saya selalu harus memaksa diri saya untuk membuat PR

Saya sering kali harus memaksa diri saya untuk membuat PR

Mengerjakan PR bagi saya bukan masalah besar

16. Saya sukar tidur setiap malam

Saya sukar tidur pada banyak malam

Saya tidur cukup baik

17. Saya kadang-kadang merasa lelah

Saya pada banyak hari merasa lelah

Saya setiap saat merasa lelah

18. Hampir setiap hari saya merasa tidak ingin makan

Pada banyak hari saya merasa tidak ingin makan

Saya makan cukup baik

19. Saya tidak cemas mengenai nyeri dan rasa sakit

Saya sering kali cemas mengenai nyeri dan rasa sakit

Saya selalu cemas mengenai nyeri dan rasa sakit

20. Saya tidak merasa sendirian

Saya sering merasa sendirian

(45)

21. Saya tidak pernah merasa senang di sekolah Saya kadang-kadang merasa senang di sekolah Saya sering merasa senang di sekolah

22. Saya punya banyak kawan

Saya punya beberapa kawan tapi ingin punya lebih banyak

Saya tidak punya kawan

23. Hasil pekerjaan sekolah saya baik

Hasil pekerjaan sekolah saya tidak sebaik dahulu

Hasil pekerjaan saya buruk dalam mata pelajaran yang dahulu saya kuasai

24. Saya tidak pernah akan sebaik anak lain

Saya bisa sebaik anak lain bila saya mau

Saya sama baiknya dengan anak lain

25. Tak seorangpun benar-benar mencintai saya

Saya tidak yakin apakah ada seorang yang mencintai saya

Saya yakin bahwa ada orang yang mencintai saya

26. Saya biasanya melakukan apa yang disuruh

Saya sering tidak melakukan apa yang disuruh

(46)

27. Saya dapat bergaul dengan anak lain

Saya sering kali terlibat perkelahian

Saya hampir selalu terlibat dalam perkelahian

Setiap jawaban dalam kelompok pernyataan pikiran dan perasaan mempunyai urutan nilai : 0, 1 dan 2.

CARA PENILAIAN

Nilai : 0 --- Tidak ada simtom 1 --- Simtom moderat 2 --- Simtom serius/berat

Skor total adalah jumlah skor pada 27 pernyataan.

(47)

LAMPIRAN 3

Lembaran Penjelasan Untuk Subyek Penelitian

Dengan hormat,

Anak-anak, kalian akan mengisi suatu angket yang disebut dengan skala penilaian depresi pada anak dan remaja (Children’s Depression Inventory)

untuk mengetahui apakah kalian memiliki gejala-gejala sindrom depresi atau tidak, karena gangguan tersebut belakangan ini sering ditemui pada anak dan remaja. Setelah diketahui, akan dicari apakah ada hubungan antara sindrom depresi tersebut dengan kelompok usia dan jenis kelamin. Tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk mengisi angket ini, kalian dapat mengisinya dalam waktu sekitar 10 -12 menit saja.

Partisipasi kalian dalam penelitian ini adalah secara sukarela dan tanpa paksaan serta tekanan dari siapapun. Seandainya pun kalian menolak untuk berpartisipasi, tidak ada sanksi atau pengaruh terhadap kalian. Data yang kalian berikan adalah rahasia dan hanya diketahui oleh peneliti dan kalian sendiri serta diolah secara ilmiah demi menambah ilmu pengetahuan di bidang ilmu kedokteran jiwa, khususnya dalam bidang ilmu kedokteran jiwa anak dan remaja. Hasil penelitian ini juga akan menjadi dasar untuk melakukan konsultasi lanjutan jika ada diantara kalian yang mengalami sindrom depresi tersebut, tentunya dengan sepengetahuan guru dan orangtua kalian masing-masing.

Jika selama menjalani penelitian ada hal-hal yang kurang dimengerti yang berhubungan dengan penelitian ini, kalian, bapak ibu guru, atau orangtua dapat menghubungi saya : dr. M. Surya Husada, Sp.KJ, staf pengajar (dosen) di Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara / Rumah Sakit H. Adam Malik Medan, dengan nomor Telepon Genggam : 08126439886.

(48)

LAMPIRAN 4

Lembaran Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Sekolah :

Kelas :

Telah menerima dan mengerti penjelasan Dokter tentang penelitian : “Hubungan Usia dan Jenis Kelamin Terhadap Sindrom Depresif di Sekolah Favorit Kota Medan” dengan menimbang segala untung ruginya. Saya bersedia menjadi peserta penelitian tersebut dengan kesadaran dan kerelaan sendiri.

Demikianlah surat persetujuan ini saya buat atas kesadaran sendiri tanpa paksaan dari siapapun.

Medan, April 2012

Yang menyatakan, Peneliti,

( ) (dr. M. Surya Husada, SpKJ)

(49)

LAMPIRAN 5

JADWAL PENELITIAN

No Uraian Feb.

2012

Maret 2012

April 2012

Mei 2012

Juni 2012

Juli 2012

1 Persiapan X

2 Seminar proposal X

3 Pengumpulan data X X X

4 Analisis data X

5 Penyusunan laporan X

6 Seminar hasil X

(50)

LAMPIRAN 6

TABEL INDUK PENELITIAN

NAMA UMUR JENIS KELAMIN SKOR CDI

(51)
(52)
(53)

Umur : 1 = 7-12 2 = 13-17

Jenis Kelamin : 1 = Laki-laki 2 = Perempuan

(54)

Gambar

Tabel 1. Karakteristik Usia dan Jenis Kelamin.
Tabel 3. Sebaran Usia Penderita dengan Sindrom Depresif
Tabel 4. Sebaran Jenis Kelamin dengan Sindrom Depresif

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui gambaran status karies gigi berdasarkan jenis kelamin pada anak sindrom Down usia 12-18 tahun di SLB-C kota Medan. Untuk mengetahui gambaran status gizi pada

Hubungan antara kondisi saliva (volume, laju aliran, kapasitas buffer, pH) dengan pengalaman karies pada anak sindrom Down usia 12-18 tahun di SLB-C Kota Medan.. x + 41

Hubungan antara kondisi saliva (volume, laju aliran, kapasitas buffer, pH) dengan pengalaman karies pada anak sindrom Down usia 12-18 tahun di SLB-C Kota Medan.. x + 41

karies gigi anak sindrom Down pada usia 12-18 tahun di SLB-C Kota Medan. Menganalisis hubungan antara kondisi kapasitas buffer saliva

Judul : Hubungan Kebiasaan Bermain Game Oline pada Anak Usia Sekolah dengan Kebutuhan Dasar Istirahat dan Tidur di SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru, Medan. Anak

Judul : Hubungan Kebiasaan Bermain Game Oline pada Anak Usia Sekolah dengan Kebutuhan Dasar Istirahat dan Tidur di SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru, Medan.. Anak

untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian saya mengenai “GAMBARAN STATUS KARIES GIGI DAN STATUS GIZI PADA ANAK SINDROM DOWN USIA 12-18 TAHUN DI SLB C KOTA MEDAN”..

Angle pada anak sindrom Down usia 6-18 tahun di SLB-C Kota Medan sebesar.. 31,71% anak memiliki hubungan molar Klas I, 3,66% Klas II, dan 48,78%