• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KETERAMPILAN SISWA DALAM MAKE UP KREATIF RIAS WAJAH HOROR KELAS XII SMK NEGERI 8 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KETERAMPILAN SISWA DALAM MAKE UP KREATIF RIAS WAJAH HOROR KELAS XII SMK NEGERI 8 MEDAN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KETERAMPILAN SISWA DALAM

MAKE UP KREATIF RIAS WAJAH HOROR KELAS XII

SMK NEGERI 8 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

TERIMA KASIH LUMBAN GAOL

NIM. 5113344031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa segala rahmat dan

karunianya yang memberi kesehatan kesempatan dan keselamatan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsiini yang disusun untuk memenuhi salah satu

persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul Analisis

Keterampilan Siswa Dalam Make Up Kreatif Rias Wajah Horor kelas XII SMK

Negeri 8 Medan.

Penulis menyadari bahwa banyak sekali hambatan dan kesulitan yang

dialami oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak, baik dalam dukungan moral, spiritual maupun

materi. Khusus teristimewa penulis ucapkan terimakasih banyak kepada

Ayahanda Sopar Lumban Gaol dan Ibunda Resty Pandiangan yang selalu

memotivasi, mendukung, melimpahkan kasih sayang dan bantuan baik moril

maupun materil sekaligus doa kepada penulis.Oleh karena itu penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M. Pd. Selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dr. Dina Ampera, M. Si. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi sekaligus

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, yang telah banyak

membantu, membimbing, mengarahkan, dan memberi dorongan kepada

(6)

iii

3. Ibu Dra. Siti Wahidah, M. Si. Selaku ketua Prodi Pendidikan Tata Rias

sekaligus Dosen Pembimbing Akademik, dan sekaligus Dosen Penguji yang

telah banyak memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu wakil dekan I,II,III Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

5. Ibu Dra. Marnala Tobing, M. Pd, Dra. Rasita Purba, M. Kes. Selaku Dosen

Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan kepada

penulis.

6. Seluruh Staf Pengajar dan Tata Usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

7. Kepada Bapak Drs. H.Simanjuntak, M. Si. Selaku kepala sekolah SMK Negeri

8 Medan yang mengizinkan penulis melakukan penelitian.

8. Kepada ibu Habibah Hanum, S. Pd. Selaku guru bidang studi di SMK Negeri 8

Medan dan sekaligus dosen di Tata Rias yang telah memberikan izin penulis

untuk melakukan penelitian.

9. Kepadasaudara saudari penulis Bapak Justy dan Mamak Justy , Kak Tasya

lumban gaol, bang Tulus lumban gaol, bang Tyson lumban gaol, adik tersayang

Tria Utami lumban gaol yang telah banyak memberikan motivasi dan

dukungan kepada penulis.

10. Kepada sahabat-sahabat terbaik penulis : Lastrie Dian Agusti Simanjuntak,

Vany Chiby Sinaga, Riwando Sianturi, Firmando Banjar Nahor, Ferdinan

Pandiangan, Chency Nainggolan, Ervina Nababan , Meilani Marpaung, Merry

Sinurat, S.Pd, Rukun Mawaty Manik, S.Pd, Rohana Munthe,S.Pd, Ivo

(7)

iv

Voice,Dan Seluruh Rekan-Rekan Mahasiswa PKK Reguler Dan Ekstensi 2011

yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam penulisan skripsi ini.

Akhirnya terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu ,

mendukung dengan Doa dalam menyelesaikan Skripsi ini. Kiranya rahmat Tuhan

Yang Maha Kuasa selalu melimpah untuk kita semua.

Medan, Februari 2016

(8)

i

ABSTRAK

Terima Kasih Lumban Gaol, NIM. 5113344031. Analisis Keterampilan Siswa Dalam Make Up Kreatif Rias Wajah Horor Kelas XII SMK Negeri 8 Medan. Program Studi Tata Rias. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam Make up kreatif rias wajah horor karakter dua dimensi hantu yaitu dalam membersihkan wajah, dalam mengaplikasikan cream body painting ,dalam pembentukan gigi taring, dalam pembuatan efek goresan, dalampengaplikasian darah palsu,ketepatan waktu penyelesaian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016. Lokasi penelitian di SMK Negeri 8 Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan sebanyak 29 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling, sehingga jumlah sampel penelitian adalah 29 orang. Metode pengumpulan data menggunakan pengamatan keterampilan siswa dalam rias wajah horor karakter dua dimensi. Analisis data menggunakan penelitian deskriptif, uji kesepakatan pengamat dan persentase.

(9)

v

BAB IIKAJIAN PUSTAKA,KERANGKA BERFIKIR,PERTANYAAN PENELITIAN ... 9

A. Dskripsi Teori ... 9

1. Pengertian Keterampilan Rias Wajah Horor Dua Dimensi ... 9

2. Make Up/ Rias Wajah ... 10

2.1 Defenisi Make Up Kreatif Dan Jenisnya ... 12

2.2 Rias Wajah Karakter ... 13

3. Rias Wajah Karakter Dua Dimensi ... 15

3.1 Alat Dan Bahan ... 19

3.2 Prosedur Pengerjaan rias wajah horor Karakter Dua Dimensi ... 22

B. Penelitian Relevan ... 25

C. Kerangka Berfikir ... 26

(10)

vi

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN ... 29

A. Desain Penelitian ... 29

B. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 29

1. Defenisi Operasional ... 29

2. Variabel Penelitian ... 30

C. Populasi Dan Sampel ... 31

1. Populasi Penelitian ... 31

2. Sampel Penelitian ... 31

D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 31

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 32

F. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 49

A. Penyajian Data ... 49

B. Deskriptif Data Penelitian ... 49

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Kisi-kisi pengamatan keterampilan rias wajah horor ... 34

2. Rubrik lembar pengamatan rias wajah horor ... 37

3. Distribusi frekuensi keterampilan rias wajah horor dua dimensi hantu ... 50

4. Membersihkan wajah ... 51

5. Pengaplikasian kosmetik body painting ... 53

6. Pembentukan gigi taring ... 55

7. Pembuatan efek goresan ... 56

8. Pengaplikasian darah palsu ... 58

9. Ketepatan dalam menyelesikan ... 59

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Kuas ... 19

2. Spons ... 19

3. Tissue ... 19

4. Face Tonic ... 19

5. Eye shadow ... 20

6. Bedak Tabur ... 20

7. Pensil Alis ... 20

8. Fake Blood ... 21

9. Hair Bando ... 21

10.Handuk Kecil ... 21

11. Kapas ... 22

12. Cream Body Painting ... 23

13. Desain Gambar Make Up Horor ... 22

14. Histogram Membersihkan Wajah ... 52

15. Histogram Pengaplikasian Kosmetik Body Painting ... 54

16. Histogram Pembentukan Gigi Taring ... 56

17. Histogram Pembuatan Efek Goresan ... 57

18. Histogram Pengaplikasian Darah Palsu ... 57

(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Silabus ... 71

2. Tes Soal Pengetahuan Awal ... 74

3. Lembar Validator ... 79

4. Rekapitulasi Data Keterampilan Rias Wajah Horor Karakter Dua Dimenssi Hantu ... 89

5. Data Keterampilan Rias Wajah Horor Karakter Dua Dimensi Hantu ... 90

6. Rata-Rata Hasil Rias Wajah Horor Karakter Dua Dimensi Hantu ... 91

7. Perhitungan Harga Rata-Rata ... 92

8. Rekapitulasi Hasil Penilaian Rias Wajah Horor Dari Tiga Pengamat ... 94

9. Persentase Penilaian Indikator Keterampilan Siswa ... 95

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang ada di Indonesia. Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan untuk

menciptakan siswa-siswi yang siap pakai terutama di dunia usaha dan dunia

industri. SMK Negeri 8 Medan merupakan salah satu sekolah kejuruan yang

terdapat di Kota Medan. Sekolah ini memiliki beberapa program kejuruan

diantaranya kejuruan Tata kecantikan atau yang sering disebut dengan tata rias.

Program kejuruan tata kecantikan ini merupakan program pendidikan yang

melaksanakan serangkaian kegiatan belajar yang meliputi berbagai standart

kompetensi. Standart kompetensi kecantikan ini yang digolongkan menjadi dua

yaitu tata kecantikan rambut dan tata kecantikan kulit.

Manurut Vallesca, (2011) Tata rias atau make up merupakan suatu seni

menghias yang bertujuan untuk memperindah dan mempercantik penampilan.

Secara umum tata rias diartikan sebagai seni mengubah penampilan dari bentuk

asli sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik. Istilah tata rias atau

make up lebih sering ditujukan pada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya seluruh tubuh bisa dihias atau di make up. Fungsi make up adalah

untuk menyempurnakan penampilan wajah, menggambarkan karakter tokoh,

(15)

2

tersebut dapat terlaksana diperlukan pengenalan, ketelitian, keseriusan, terkadang

kesabaran serta penyediaan waktu yang cukup untuk melakukannya

Pada kurikulum 2013 SMK Program kecantikan kulit untuk kelas XII di

SMK Negeri 8 Medan salah satunya melaksanakan rias wajah horor, dimana

setiap melakukan rias wajah horor ini terlebih dahulu siswa mengenali,

mengetahui teknik dalam riasan, dan mampu memilih kosmetik serta alat-alat

yang akan digunakan, mampu memahami bagaimana desain atau model horor

yang akan dilakukan untuk menunjang terlaksananya proses riasan dengan baik.

Namun pada kenyataannya, hasil praktek rias wajah horor kelas XII SMK Negeri

8 Medan sekarang ini masih jauh dari kesempurnaan atau dari yang diharapkan,

pada tahun 2013 – 2014 siswa tata kecantikan kulit rata- rata menurun. Hal ini

dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti. Pada tahun 2013 siswa

yang memperoleh nilai A hanya 4 orang, sementara yang memperoleh nilai B

hanya ada 6 orang dan yang memperoleh nilai C sebanyak 10 orang dan yang

memperoleh nilai D sebanyak 9 orang. Sedangkan ditahun 2014 yang memperoleh

nilai A tidak ada, sementara yang memperoleh nilai B sebanyak 8 orang,

sedangkan yang memperoleh nilai C sebanyak 10 orang , dan yang memperoleh

nilai D sebanyak 14 orang. Hal ini diperkuat dengan hasil tes pengetahuan awal

siswa yang penulis laksanakan, diperoleh data sebagai berikut : yang memperoleh

nilai A tidak ada, sementara memperoleh nilai B sebanyak 5 orang, dan yang

memperoleh nilai C sebanyak 10 orang dan yang memperoleh nilai D sebanyak

(16)

3

Paningkiran, (2013) memaparkan bahwa rias wajah horor atau sering

disebut make up hantu yang termasuk juga make up karakter tiga dimensi yang

menggunakan bahan tambahan yang dioleskan pada bagian wajah. Rias wajah

horor ini yang sering muncul adalah kuntilanak atau sundal bolong. Rias wajah

horor mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: garis-garis rias wajah yang tajam,

warna-warna yang digunakan adalah warna yang gelap dan alas bedak

(foundation) yang digunakan lebih tebal dan dengan pengaplikasian warna yang

dibutuhkan sehingga akan menghasilkan rias wajah horor yang menyeramkan dan

menakutkan bagi yang melihat. Kulitnya pucat membuat urat berwarna biru tua

yang menonjol di lehernya makin jelas terlihat. Rias wajah horor atau make up

hantu memiliki tujuan agar wajah kelihatan lebih menarik dengan mengetahui

koreksi wajah, dan dengan tampilan yang menyeramkan untuk mengagetkan atau

mengejutkan para penonton baik dilayar kaca ataupun layar lebar. Untuk membuat

make up hantu terlebih dahulu buat desain wajah, bisa berupa sketsa kemudian

berikan efek pembenaman dengan pensil warna hitam didaerah mata, hidung dan

juga rancangan gigi. Sebelum mulai melakukan make up, perhatikan wajah

pemain terlebih dulu untuk melihat bagian mana yang perlu dibenamkan sesuai

struktur tulang tengkoraknya. Mulailah dengan menekan dan meraba wajah secara

perlahan, mulai dari dahi menuju pelipis, kemudian hidung, rahang atas , bawah

dan dagu. Bagian-bagian tersebut yang perlu pembenaman.

Dalam rias wajah horor karakter dua dimensi hantu ini memiliki enam

langkah untuk menyelesaikannya diantaranya membersihkan wajah,

(17)

4

efek goresan, pengaplikasian darah palsu serta ketepatan waktu penyelesaian dan

disinilah yang menjadi tingkat kesulitan siswa yaitu bagaimana cara dan tehnik –

tehnik yang dipaparkan disetiap langkah dalam menyelesaikan rias wajah horor.

Menurut Siagian, dalam kutipan Zahriah, (2008) mengemukakan bahwa

keterampilan atau kemampuan adalah perpaduan antara talenta dalam diri, teori

dan pengalaman yang diperoleh dalam praktek lapangan atau pelatihan yang

termasuk peningkatan kompetensi. Sementara dari paparan tes awal yang telah

dilakukan terlihat masih ada beberapa siswa yang belum mencapai

kompetensinya. Hal ini dikarenakan sebagian siswa masih ada yang kurang

mengetahui prosedur make up kreatif rias wajah horor karakter dua dimensi hantu

ini seperti membersihkan wajah terlebih dahulu, pengaplikasian cream body

painting, pembentukan gigi taring bagian kiri dan kanan, pembuatan efek

goresan, pengaplikasian darah palsu dan yang terakhir ketepatan waktu untu

menyelesaikan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka penulis

melakukan penelitian :” Analisis Keterampilan Siswa Dalam Make Up Kreatif

Rias Wajah Horor Kelas XII SMK Negeri 8 Medan”.

B

. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, ada

beberapa permasalahan yang terdapat pada peserta didik. Masalah-masalah yang

(18)

5

1. Keterampilan dalam melakukan prosedur rias wajah horor karakter dua

dimensi Hantu SMK Negeri 8 Medan belum maksimal.

2. Pengaplikasian kosmetik body painting pada prosedur make up kreatif

rias wajah horor karakter dua dimensi Hantu SMK Negeri 8 Medan belum

maksimal.

3. Tingkat keterampilan siswa dalam pembentukan gigi taring pada prosedur

make up kreatif rias wajah horor karakter dua dimensi Hantu SMK Negeri

8 Medan belum maksimal.

4. Tingkat keterampilan siswa dalam pembuatan efek goresan pada prosedur

make up kreatif rias wajah horor karakter dua dimensi Hantu SMK Negeri

8 Medan belum maksimal.

5. Tingkat keterampilan siswa dalam pengaplikasian darah palsu pada

prosedur make up kreatif rias wajah horor karakter dua dimensi hantu

SMK Negeri 8 Medan belum maksimal.

6. Ketepatan waktu siswa dalam menyelesaikan make up kreatif rias wajah

horor karakter dua dimensi hantu SMK Negeri 8 Medan.

7. Hasil belajar rias wajah horor masih belum mencapai kompetensi

C.

Pembatasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta untuk

meningkatkan kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan

pembatasan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Peneliti hanya membahas Make up kreatif rias wajah horor karakter dua

(19)

6

2. Keterampilan siswa dalam membersihkan wajah pada make up kreatif rias

wajah horor karakter dua dimensi hantu kelas XII SMK Negeri 8 Medan

3. Keterampilan siswa dalam mengaplikasikan kosmetik body painting pada

make up kreatif rias wajah horor karakter dua dimensi hantu kelas XII SMK

Negeri 8 Medan

4. Keterampilan siswa dalam pembentukan gigi taring bagian kanan dan kiri

pada make up kreatif rias wajah horor karakter dua dimensi Hantu SMK

Negeri 8 Medan

5. Keterampilan siswa dalam pengaplikasian darah palsu pada make up kreatif

rias wajah horor karakter dua dimensi hantu SMK Negeri 8 Medan.

6. Ketepatan waktu siswa dalam menyelesaikan make up kreatif rias wajah

horor karakter dua dimensi hantu SMK Negeri 8 Medan

7. Sampel yang dipakai sebanyak 29 orang dalam make up kreatif rias wajah

horor karakter dua dimensi hantu kelas XII SMK Negeri 8 Medan.

D.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah : ”Bagaimana keterampilan Siswa Dalam Melakukan

make up kreatif rias wajah horor Kelas XII SMK Negeri 8 Medan.

E.

Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

(20)

7

karakter dua dimensi hantu kelas XII Program Keahlian Tata kecantikan SMK

Negeri 8 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian

bermanfaat sebagai:

1. Bagi siswa, hasil pnelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk

membantu pelajaran siswa dalam memahami teknik make up kreatif rias

wajah horor

2. Bahan masukan bagi guru dan calon guru tata rias untuk menerapkan tehnik

dalam make up kreatif rias wajah horor

3. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis tentang make up

kreatif rias wajah horor yang dapat digunakan dalam mengajar.

4. Serta sebagai syarat menyelesaikan program sarjana pendidikan di jurusan

(21)

66 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian keterampilan siswa dalam rias wajah horor

karakter dua dimensi hantu tergolong cukup dengan 6 indikator yaitu (1)

Membersihkan wajah memperoleh skor 4 dengan keterampilan sangat baik

sebanyak 90%. Dengan skor yang didapatkan siswa sudah banyak yang

melakukan pembersihan wajah dengan tepat, akan tetapi beberapa orang masih

ada yang belum memahami langkah tersebut yaitu pembauran susu pembersih

dengan bantalan jari dengan asal-asalan, peletakan susu pembersih dengan lima

titik tumpu juga masih ada yang tidak melakukan. (2) Pengaplikasian kosmetik

body painting memperoleh skor 3 memiliki keterampilan baik sebanyak 52%.

Dengan skor yang siswa peroleh pada indikator pengaplikasian kosmetik body

painting siswa masih ada yang kurang memahami setiap langkah

pengaplikasiannya yaitu pengaplikasian kosmetik body painting warna hitam

tidak sesuai langkah yang dimulai dari mata, hidung, dan rahang serta

pengaplikasiannya tidak dilakukan dengan teknik pengolesan kuas dengan cara

posisi vertikal/mengarah ke bawah. (3) Pembentukan gigi taring memperoleh skor

2 dengan keterampilan cukup sebanyak 52%. Dengan skor yang diperoleh dengan

keterampilan cukup yaitu tidak mengikuti pola anatomi gigi serta tampilan gigi

tidak terbuka lebar karena pembentukan gigi tidak melebihi sudut bibir. (4)

(22)

67

62,1%. Dengan skor yang diperoleh siswa dengan keterampilan cukup yaitu

karenapembuatan efek goresan dengan bentuk garisnya tebal berliku-liku dan

posisi efek goresan tidak pada posisi yang ditentukan. (5) Pengaplikasian darah

palsu memperoleh skor 2 dengan memiliki keterampilan cukup sebanyak 48,28%.

Dengan skor yang diperoleh siswa dengan keterampilan cukup yaitu karena

pengaplikasian darah palsu tidak mengenai gigi taring bagian kiri serta pengolesan

tidak terputus-putus. (6) Ketepatan waktu penyelesaian memperoleh skor 4

dengan keterampilan sangat baik sebanyak 69%. Tetapi masih ada beberapa siswa

yang keterampilannya cukup dan dan rendah karena ketepatan waktu penyelesaian

lewat dari 60 menit.

Berdasarkan hasil nilai rata-rata bahwa nilai per indikator terendah

terdapat pada indikator 4 yaitu pembuatan efek goresan dengan skor rata-rata

2,37 yaitu tampilan efek goresan dengan menggunakan eyeshadow warna biru

menggunakan kuas kecil dengan tehnik menggambar garis-garis tipis berliku-liku

untuk tampilan horor pembuuh darah pecah. Skor yang siswa peroleh paling

rendah karena siswa banyak mendapat skor dua pada indikator ini yaitu teknik

menggambar garisnya tidak tipis dan tidak berliku-liku melainkan tebal dan kaku.

Sedangkan skor tertinggi terdapat pada inikator ke 1 yaitu membersihkan wajah

dengan skor rata-rata 3,89 yaitu membersihkan wajah dengan susu pembersih

dengan teknik peletakan lima titik tumpu pada dahi, pipi kiri kanan, dan dagu

serta dibaurkan pada wajah dengan bantalan jari tangan. Setelah itu diangkat

dengan menggunakan kapas atau tissue dilanjutkan dengan pengaplikasian toner

(23)

68

Dengan hasil yang sudah diperoleh siswa dari hasil penelitian penulis

bahwa keterampilan siswa dalam make up kreatif rias wajah horor karakter dua

dimensi hantu cenderung cukup dengan interval >45 – 59 sebanyak 24 orang

(82,8%). Tetapi secara keseluruhan hasil rias wajah horor karakter dua dimensi

hantu yang diperoleh siswa seluruhnya baik.

B.Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas maka saran yang dapat diajukan

adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan kepada para siswa agar lebih banyak berlatih sehingga dapat

memahami dan menerapkan teknik atau prosedur dalam rias wajah horor

karakter dua dimensi hantu diantaranya membersihkan wajah dengan prosedur

yang sudah ditentukan, pengaplikasian kosmetik body painting dengan teknik

atau langkah yang ditentukan , pembentukan gigi taring dengan patokan yang

ditentukan, pembuatan efek goresan dengan teknik yang sudah ditentukan,

pengaplikasian darah , dan selanjutnya ketepatan waktu penyelesaian.

2. Sebagai masukan bagi pihak pengelola jurusan dan bagi para guru pengajar

diharapkan supaya lebih memperhatikan penguasaan teori terlebih dahulu

tentang teori rias wajah horor sehingga dalam melakukan praktek, siswa

benar-benar memahami prosedur atau tehnik mulai dari langkah yang pertama sampai

(24)

69

DAFTAR PUSTAKA

Andiyanto, dkk. 2005. The Make Over Rahasia Rias Wajah Sempurna. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta.

Arta, 2015. Analisis Kemampuan Rias Wajah Karakter Pada Siswa Jurusan Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 3 Siantar. Medan: FT UNIMED. Skripsi. Aryanaarik, 2012. Film Horor Terbaik. Diakses pada tanggal 28 agustus 2015 dari

http://blogspot.com/2012/12/10-21st-century.html

Edu, 2012. Prinsip Dasar Tata Rias Wajah. Diakses pada tanggal 16 November 2015 dari http://www.academia.edu/7356103/_prinsip_dasar_tata_rias_wajah

Garwati, dkk. 2010. Panduan Make Up Sehari-Hari. jakarta: PT. Buku Kita

Gatot. 2001. Merias Karakter Cacat. Modul. Jakarta: SMK Tata Kecantikan Kulit

Ilahi, Hikmah. 2010. Panduan Tata Rias Kecantikan Wajah Terkini. Jakarta: Flashbooks

Kicantik, 2014. Cara Make Up Karakter Zombie. Diakses pada tanggal 16 September 2015 dari

http://kicantik.com/cara-make-up-karakter-zombie/.Diposting oleh kicantik pada 07:35, 18-maret-14

Mulyasa E 2007. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja Rosdakarya

Nur, Fauziah. 2012. Hubungan Pengetahuan Tata Rias Wajah Panggung Dengan Kemampuan Penari Dalam Merias Wajah Panggung Ditaman Budaya Sumatera Utara. Medan: FT UNIMED. Skripsi.

(25)

70

Reni, 2009. Let’s Make-Up. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Reza ,Prames. 2009. Membuat-Darah-Palsu. Jakarta : Puspa Populer Senin, 07 Desember 2015 / 15:47 WIB dari http://id.wikihow.com/Membuat-Darah-Palsu

Rizqia, Anisa. 2015. Analisis Hasil Praktek Rias Wajah Geriatri Pada Mata Pelajaran Dasar Kecantikan Kulit Siswa Kelas XI SMK 1 Beringin. Medan:FT UNIMED. Skripsi.

Robbins, S.P. (2007) Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi Dan Aplikasi. Jakarta: Perlindo

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sumadi, Suryabrata. 2014. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada diakses pada tanggal 27 agustus 2015 dari www.wikipedia.co.id

Thowok, Didik Nini. 2012. Stage Make Up. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Tjoa, Elly. 2012. Instan Beauty: Panduan Make Up Sehari-Hari, Jakarta : Puspa Populer

Usman, Husaini. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi rias wajah malam hari di kelas

menarik untuk dijadikan suatu pene litian yang berjudul “ Hubungan Penguasaan Teori Koreksi Wajah Dengan Hasil Praktek Rias Wajah Pada Siswa Kelas XI Tata Kecantikan

Kemampuan siswa dalam melakukan rias wajah tidak terlepas dari pengetahuan tentang kosmetik dekoratif, karena dalam merias wajah panggung banyak menggunakan kosmetik

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Rias Wajah Dasar Siswa Kelas X SMK Negeri

MEDAN 2016.. Hubungan Pemilihan Kosmetik Dengan Hasil Rias Wajah Karakter Tokoh Siswa SMK Negeri 1 Beringin T.A 2015-2016. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.

Hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) hasil praktek rias wajah malam siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Konvensional memiliki rata-rata 132,77 dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara nyata tentang pembelajaran keterampilan tata rias wajah pengantin Sunda pada peserta didik

Perias atau yang sering dikenal dengan Make Up Artis MUA adalah orang yang menekuni dunia Tata rias wajah dengan memoles dengan berbagai alat make up, dalam riasan wajah perlu