• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Gambaran Umum BPS Kab Blitar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB II Gambaran Umum BPS Kab Blitar"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM KABUPATEN

2.1 GEOGRAFIS, TOPOGRAFIS DAN GEOHIDROLOGI 2.1.1 Geografis

Kabupaten Blitar merupakan salah satu dari wilayah Propinsi Jawa Timur yang terletak di kawasan Selatan, berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia.Secara geografis, Kabupaten Blitar terletak diantara 111o 40’ – 112o 10’ Bujur Timur dan 7o 58’ - 8o 9’ 51” Lintang Selatan. Kabupaten Blitar tercatat sebagai salah satu kawasan yang strategis dan mempunyai perkembangan yang cukup dinamis. Kabupaten Blitar berbatasan dengan tiga kabupaten lain. Berikut ini adalah batas-batas wilayah Kabupaten Blitar :

Sebelah timur : Kabupaten Malang

Sebelah barat : Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Kediri Sebelah utara : Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang Sebelah selatan : Samudera Indonesia

(2)
(3)

dataran, bergelombang hingga berbukit. Adapun mengenai persebarannya kondisi topografi sebagai berikut:

 Wilayah Kabupaten Blitar Utara, yaitu mempunyai kemiringan dari 2%-15%, 15%-40% dan lebih besar dari 40%, dengan keadaan bentuk wilayah bergelombang sampai dengan berbukit. Mengingat bagian wilayah utara Kabupaten Blitar adalah merupakan bagian dari Gunung Kelud dan Gunung Butak.

 Bagian tengah wilayah Kabupaten Blitar umumnya relatif datar dengan kelerengan 0-20%, hanya pada bagian sebelah timur agak bergelombang dengan kemiringan rata-rata 2-15%.

 Wilayah Kabupaten Blitar Selatan, sebagian besar merupakan wilayah perbukitan dengan kelerengan rata-rata 15-40%, hanya sebagian kecil yaitu di sekitar DAS Brantas topografinya agak landai yaitu 0-2%.

Berdasarkan keadaan morfologi secara umum di wilayah Kabupaten Blitar, termasuk jenis morfologi pegunungan, morfologi perbukitan dan daratan. Morfologi pegunungan terletak di wilayah Blitar utara dengan ketinggian antara 167 sampai 2.800 meter dari permukaan laut (yaitu Gunung Kombang, Gunung Kelud, Gunung Butak). Pada umumnya morfologi ini terbentuk oleh batuan hasil letusan gunung api yang berumur muda dengan kemiringan antara 2% sampai dengan lebih besar 40%, yaitu meliputi Kecamatan Talun, Kecamatan Doko, Kecamatan Gandusari, Kecamatan Nglegok dan Kecamatan Ponggok.

Morfologi perbukitan terletak di bagian selatan Kabupaten Blitar dengan ketinggian antara sekitar 100 meter dpl sampai dengan sekitar 350 meter dpl. Umumnya morfologi ini terbentuk oleh batuan gamping atau kapur dengan kemiringan antara 20 % sampai dengan lebih besar dari 40%, meliputi kecamatan Kademangan, Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Wates dan Kecamatan Wonotirto.

(4)
(5)

jenis tanah, hidrologi, dan klimatologi Kabupaten Blitar. A. Geologi

Jenis batu-batuan yang dijumpai di wilayah Kabupaten Blitar terdiri dari satuan batu gamping dan satuan batuan vulkanik dan marin yang berumur Miosen, satuan batuan vulkanik muda, batuan endapan alluvial sungai dan satuan endapan alluvial pesisir. Satuan batuan gamping terdiri dari batuan gamping terumbu yang banyak ditemui di wilayah selatan Kabupaten Blitar, dengan jumlah hampir 20% dari luas wilayah selatan, yaitu meliputi Kecamatan Bakung, sebagian Kecamatan Wonotirto, sebagian Kecamatan Panggungrejo dan sebagian Kecamatan Wates. Sedangkan satuan batuan campuran terdiri dari endapan vulkanik (breksi, tufa dan lava) serta endapan marin (batu gamping, napal, serpik, batu pesisir dan konglomerat) yang berjumlah  20% luas wilayah Kabupaten Blitar, meliputi sebagian Kecamatan Kademangan, Sutojayan, Wonotirto, Panggungrejo, Binangun, Wates, Kesamben, Sepuro dan Ponggok.

Satuan batu vulkanik muda terdiri dari lava lahar breksi dan lava andesit sampai besalt, terletak seluruhnya di bagian utara wilayah Kabupaten Blitar, sebesar  50% dari luas wilayah Kabupaten Blitar, yaitu meliputi Kecamatan Udanawu, Srengat, Wonodadi, Ponggok, Nglegok, Garum, Sanan Kulon, Kanigoro, Talun, Gandusari, Wlingi, Doko dan Kesamben. Bahan galian yang terdapat di Kabupaten Blitar sebagian besar berada di bagian selatan dan telah dieksploitasi, antara lain adalah :

 Kaolin di Kecamatan Bakung dan Sutojayan  Ball Clay di Kecamatan Sutojayan

 Bentoit di Kecamatan Binangun

 Batu Bintang di Kecamatan Binangun, Panggungrejo, Winotirto dan Sutojayan

 Batu Tufa di Kecamatan Wates

 Felspar di Kecamatan Sutojayan dan Kecamatan Panggungrejo  Pasir besi di Kecamatan Bakung dan Panggungrejo

B. Jenis Tanah

(6)

Jenis tanah mediteran terdiri dari dua macam yaitu mediteran dengan fisiografi vulkanik lipatan yang penyebarannya terdapat di Kabupaten Blitar bagian timur. Jenis tanah regosol mempunyai penyebaran sepanjang aliran Sungai Brantas dari barat ke timur.

Sedangkan jika ditinjau kondisi tekstur dan kedalaman efektif tanah di wilayah Kabupaten Blitar yaitu tekstur tanah sedang, tekstur tanah kasar dan tekstur tanah halus. Kondisi tekstur tanah sedang yaitu cenderung berada di wilayah Blitar timur, tanah yang bertekstur kasar yaitu kecenderungannya berada di wilayah Blitar utara-barat (yaitu sebagian Kecamatan Udananwu, sebagian Kecamatan Ponggok dan sebagian Kecamatan Gandusari).

C. Hidrologi

Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Blitar mempunyai pola yang berbeda antara wilayah utara Sungai Brantas dengan wilayah selatannya. Wilayah utara Sungai Brantas membentuk pola aliran (drainage system) radial dimana anak sungai dan sungai-sungai utamanya seolah-olah berpusat dari Gunung Kelud dan Gunung Butak, kemudian menyebar keluar dan bermuara di Sungai Brantas. Sungai-sungai utama dan anak-anak sungai sebagian besar bermuara di Samudera Indonesia, hanya sebagian kecil (disekitar Kecamatan Binangun yang bermuara di Sungai Brantas.

Sumber-sumber mata air utama di Kabupaten Blitar dengan debit air yang cukup besar terdapat di Kecamatan Srengat, Gandusari, Wlingi dan Kesamben, sedangkan sumber mata air lainnya mempunyai debit air yang relatif kecil (rata-rata < 5 liter/detik) seperti yang terdapat di Kecamatan Kesamben, Kademangan, Bakung dan Sutojayan.

Tabel 2. 1 Data Pengukuran Debit Sumber Air / Mata Air Kabupaten Blitar Tahun 2007

No

Pengamat Pengairan Nama DPK / Nama Sumber

Baku Sawah (Ha)

Debit 1 Tahun

(Ltr/dtk) Keterangan

1 2 3 4 5

A. I. 1

II. 2 3

III. 4 5

PENGAMAT MANGUNAN DPK. TERMAS

Sbr. Glodog

GEDOG Sbr. Ringin Putih Sbr. Mantenan

DPK. KAJAR Sbr. Gabru I Sbr. Gabru II

34

8 20

-33

71 104

(7)

1 2 3 4 5

Sbr. Karet Sbr. Kleset Sbr. Wonokraman Sbr. Sesek Sbr. Cangkring Sbr. Bacem III Sbr. Petung Sbr. Termas Sbr. Unjo Sbr. Tunjung

PENGAMAT SRENGAT DPK. SRENGAT BARAT Sbr. Jaran Dawuk Sbr. Langon I Sbr. Langon II Sbr. Kerjen

DPK. SRENGAT TIMUR Sbr. Ponggok

Sbr. Pojoklor Sbr. Pojok kidul Sbr. Blonyo Sbr. Kawedusan I Sbr. Kawedusan II

DPK. KUNIR Sbr. Wonorejo Sbr. Karangsono I Sbr. Karangsono II Sbr. Karangsono III Sbr. Utomo Sbr. Luweng Sbr. Maron

DPK. JATIPLEN Sbr. Aren Sbr. Kemiri Sbr. Duren

DPK. NGAGLIK Sbr. Buntung Sbr. Dandang Sbr. Karangsono Sbr. Banyuurip Sbr. Kalmpok I Sbr. Kalmpok II Sbr. Kalmpok III Sbr. Gempolan Sbr. Suwito

DPK. CERME Sbr. Tambakboyo Sbr. Gledug I Sbr. Gledug II Sbr. Sumberingin Sbr. Kluwak/Ringin Sbr. Sumberjo Sbr.Jinggot Sbr. Sananlor

(8)

-1 2 3 4 5

PENGAMAT BLITAR DPK. LAHAR Sbr. Pacuh Sbr.Singon Sbr. Jedog Sbr. Banjarjo Sbr. Jajar Sbr. Lumbu Sbr. Wayuh Sbr. Jaran Sbr. Tiloro Sbr. Tanjungsari Sbr. Patihan Sbr. Tanjungsari Sbr. Sanankulon Sbr. Kuntulan Sbr. Mundu

DPK. NGLEGOK Sbr. Saman Sbr. Gedog Sbr. Kotes Sbr. Aren Sbr. Urung-urung Sbr.Jaten Sbr. Jati

Sbr. Rondo Kuning Sbr. Ringin Sbr. Tangis Sbr. Glodog Sbr. Pandan Sbr. Rampal Gading Sbr. Saman

Sbr. Palulo Sbr. Nambaan Sbr. Darungan Sbr. Kajar Sbr. Jiwut Sbr. Dandang Sbr. Berjo Sbr. Bendil Sbr. Ipik Sbr. Jingkat Sbr. Lele Sbr. Ungu Sbr. Kucur Sbr. Bebek

DPK. KREWENG Sbr. Pojok Sbr. Dandang Sbr. Recowarak Sbr. Saman Sbr. Kenyan Sbr. Ngegong Sbr. Ngrebo

DPK. ABAB

(9)

-1 2 3 4 5

Sbr. Jatireco Sbr. Kendi Sbr. Bendo Sbr. Jambe Dawe Sbr. Japlak Sbr. Gadu Sbr. Ploso Sbr. Gong Sbr. Buluroto

PENGAMAT GARUM DPK . TANGGUNG, Sbr. Gatel

Sbr. Doyo Sbr. Kucur Sbr. Klepon Sbr. Puring Sbr. Bogel Sbr. Kutugan Sbr. Buntung Sbr. Ringin Kembar Sbr. Tanjung

DPK.JURANGLUDRUK Sbr. Combong Wetan Sbr. Combong Kulon Sbr. Kendi

DPK. JUDELINGAS. Sbr. Judel

DPK. GLONDONG Sbr. Kemloko Wetan Sbr. Karat

Sbr. Bangkok

Sbr. Menjangan Kalung I Sbr. Menjangan Kalung II Sbr. Kemloko Kulon

DPK. PUTIH Sbr. Rejokaton Sbr. Tawang Sbr. Darungan Sbr. Cangkring Sbr. Pkunpung Sbr. Bendelonje

DPK. DANDER Sbr. Kotes Sbr. Sanan Sbr. Gayam Sbr. Buntung Sbr. Ngaringan

PENGAMAT WLINGI DPK. JARI

Sbr. Ronggo Sbr. Jambe Dawe Sbr. Urung - Urung Sbr. Asri

(10)

1 2 3 4 5

Sbr. Tambak Asri Sbr. Kruwuk Sbr. Sandangrejo a Sbr. Sandangrejo b Sbr. Sandangrejo c Sbr. Bating

Sbr. Buntung Sbr. Gondopuro

DPK. SEMUT Sbr. Bintang I Sbr. Bintang II Sbr. Bongkang Sbr. Jetis Sbr. Biros Sbr. Gondo

DPK.LEKSO Sbr. Asri Sbr. Nyunyur I Sbr. Nyunyru II Sbr. Kluwih Sbr. Slumbung I Sbr. Slumbung II Sbr. Tulungrejo Cemung Sbr. Jail Sbr. Pandang Sbr. Waru Sbr. Judel

PENGAMAT KESAMBEN DPK.LEKSO

Sbr. Tulungrejo Sbr. Gondo Sbr. Delo Sbr. Kepluk Sbr. Dewi Sbr. Kajar Sbr. Pandang Sbr. Rambut monte Sbr. Tirtomoyo Sbr. Sirah Kencong Sbr. Darungan S br. Modong Sbr. Srondol Sbr. Siraman

DPK. BAMBANG Sbr. Jeruk Sbr. Ngembul Sbr. Kisi Sbr. Banaran I Sbr. Banaran II Sbr. Belut Sbr. Wuluh Sbr. Galor Sbr. Telogo Arum Sbr. Sumber Urip Sbr. Precet

(11)

1 2 3 4 5

DPK. TUWUH Sbr. Krenceng Sbr. Cangkring Sbr. Manggis Sbr. Dandang Sbr. Andong Sbr. Buntung Sbr. Songo Sbr. Ulo Sbr. Kotes Sbr. Bob Sbr. Kabng

DPK. SEMBUNGMANIS Sbr. Tapak

Sbr. Tepas Sbr. Kendi Sbr. Tretes Sbr. Asin Sbr. Cungkup I Sbr. Cungkup II Sbr. Nyonya Sbr. Pucung Sbr. Masen Sbr. Bacin Sbr. Aren Sbr. Petung Sbr. Lunyu Sbr. Jirak

Sbr. Ringin Kembar Sbr. Blumbang Sbr. Sentul Sbr. Nyono Sbr. Tunggorono Sbr. Daselan Sbr. Dandang Sbr. Petung kandang

DPK. LEKSOWETAN Sbr. Tretek

Sbr. Pelus Sbr. Waru Sbr. Pluncing Sbr. Agung I Sbr. Agung II Sbr. Pohgajih Sbr. Sidorejo

DPK. LEMON Sbr. Umbul Dawe Sbr. Kanoman Sbr. Saman Sbr. Ngembul Sbr. Sambigede Sbr. Jatireco Sbr. Pelus Sbr. Rowo Sbr. Jabon Sbr. Selok

(12)

1 2 3 4 5

Sbr. Jambe Dawe Sbr. Kembar I Sbr. Kembar II Sbr. Cemoro Sbr. Toro Sbr. Tumpang Sbr. Dawe Sbr. Pandan I Sbr. Pandan II Sbr. Blumbang Sbr. Kedah Sbr. Wonokirun Sbr. Salamrejo Sbr. Soko Sbr. Kluwih Sbr. Agung I Sbr. Agung II Sbr. Agung III Sbr. Pagung Asri I Sbr. Pagung Asri II Sbr. Panggung Asri III Sbr. Nanas

Sbr. Wates I Sbr. Wates II Sbr. Bah Suro Sbr. Banyu Urip I Sbr. Banyu Urip II Sbr. Banyu Urip III Sbr. Mojorejo I Sbr. Mojorejo II Sbr. Barisan I Sbr. Barisan II Sbr. Lodalem Sbr. Lotekol Sbr. Belis Sbr. Kedungwaru Sbr. Tumpakrejo Sbr. Roto Sbr.

DPK. JOLOSUTRO Sbr. Roth

Sbr. Wuluh Sbr. Jambe Dawe Sbr. Wonorejo Sbr. Beji Sbr. Tugurejo Sbr. Sanan Sbr. Karangnongko Sbr. Kembar Sbr. Demangan Sbr. Sukorejo Sbr. Sewu Sbr. Pakem Sbr. Rhginrejo Sbr. Jading Sbr. Watu Sbr. Ayu Sbr. Sidorejo Sbr. Umbulaongo

(13)

1 2 3 4 5 Sbr.Kembar Sbr.Waru II Sbr Arum Sbr.Waru III Sbr.Pur Sbr.Mojorejo

PENGAMAT LODOYO D I JUDEG

Sbr.Jambe Sbr.Soko Sbr.Kelop Sbr.Blimbing Sbr.Puierejo Sbr.Rampalombo Sbr.Ubaian

D I . KLATAK Sbr.Ngaringan Sbr.Dringo Sbr.Beji

Sbr.Sendangrejo Sbr.Banyu Urip Sbr.Buntung Sbr.Gantung Sbr.Miri Sbr.Jorongan Sbr.Wora -Wari Sbr.Loksongo Sbr.Jeding Sbr.Balerejo I Sbr.Balerejo II Sbr.Balerejo III Sbr.Kaibentak Sbr.Waru Sbr.Serang I

(14)
(15)

mempengaruhi perubahan iklim. Iklim Kabupaten Blitar termasuk tipe C.3 apabila dilihat dari rata-rata curan hujan dan bulan-bulan tahun kalender selama tahun 2006. Perubahan iklimnya seperti di daerah-daerah lain mengikuti perubahan putaran 2 iklim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Rata-rata curah hujan pada tahun 2006 paling tinggi terjadi pada bulan Januari, yaitu 450,20 mm. Sementara dilihat dari banyaknya hari hujan per bulan, selama 5 tahun terakhir secara umum terdapat perubahan jumlah hari hujan per bulan.

Pada tahun 2006, jumlah hari hujan paling dominan terjadi pada Bulan November-Mei. Dan jumlah hari hujan paling banyak terjadi pada Januari, yaitu 18 hari. Sementara jumlah hari hujan terendah pada tahun yang sama terjadi pada bulan Juni-Agustus masing-masing 1 hari.

2.2 ADMINISTRATIF

Secara administratif Kabupaten Blitar terdiri dari 22 kecamatan yang dibagi lagi menjadi 220 desa, 28 kelurahan, 759 dusun/Rukun Warga (RW), dan 6.978 Rukun Tetangga (RT). Berikut ini merupakan nama-nama kecamatan di Kabupaten Blitar, antara lain:

1. Bakung

2. Wonotirto

3. Panggungrejo 4. Wates

5. Binangun 6. Sutojayan 7. Kademangan 8. Kanigoro 9. Talus 10. Selopuro 11. Kesamben

12. Selorejo 13. Doko 14. Wlingi 15. Gandusari 16. Garum 17. Nglegok 18. Sanankulon 19. Ponggok 20. Srengat 21. Wonodadi 22. Udanawu 23.

24. Secara administratif wilayah Kabupaten Blitar dapat dilihat pada peta dibawah ini.

(16)
(17)
(18)

2.3 KEPENDUDUKAN

32. Hasil registrasi penduduk menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Blitar mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Dari 22 kecamatan di wilayah Kabupaten Blitar, Kecamatan Ponggok menempati urutan teratas yang mempunyai jumlah penduduk yang paling besar, yaitu sekitar 92.446 jiwa (tahun 2009). Sementara kecamatan lain yang juga berpenduduk cukup besar (di atas 60.000 jiwa) adalah Kecamatan Kanigoro (68.452 jiwa), Kecamatan Gandusari (68.682 jiwa), Kecamatan Nglegok (65.708 jiwa), Kecamatan Kademangan (62.676 jiwa), Kecamatan Talun (65.915 jiwa), Kecamatan Srengat (66.314 jiwa). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

33. Tabel 2. 2 Jumlah Penduduk Akhir Tahun Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Sex Ratio Kabupaten Blitar Tahun 2009

34. Kecamatan 35. L

a

37. Total 38. Sex Rati o

39.1. Bakung 40.

13.197 41.

1

3.951 42.

2

7.148 43.95

44.2. Wonotirto 45.

17.805 46.

1

8.188 47.

3

5.994 48.98

49.3.

Panggungrejo 50.

21.249 51.

2

1.179 52.

4

2.429 53.100

54.4. Wates 55.

14.479 56.

1

4.544 57.

2

9.023 58.100

59.5. Binangun 60. 22.334 64.6. Sutojayan 65.

23.070 66.

2

3.691 67.

4 74.8. Kanigoro 75.

34.714 76.

3

3.738 77.

6

8.452 78.103

79.9. Talus 80.

29.433 81.9.1452 82. 8.5785

83. 101 84.10. Selopuro 85.

20.269 86.

1

9.612 87.

3

9.881 88.103

89.11. Kesamben 90.

24.787 91.5.6102 92. 0.3985

93. 97 94.12. Selorejo 95.

17.934 96.

1

7.965 97.

3

5.899 98.100

99.13. Doko 100.

19.643 101.9.3431 102.8.9863 103.102 104. 14.

Wlingi

105.

25.756 106.

2

5.582 107.

5

1.339 108.101

109. 15. Gandusari

110.

34.625 111.

3

4.057 112.

6

32.884 121.

3

2.824 122.

6

(19)

34. Kecamatan 35. L

37. Total 38. Sex Rati o

124. 18. Sanankulon

125.

24.887 126.

2

5.165 127.

5

0.052 128.99

129. 19. Ponggok

130.

46.386 131.

4

6.059 132.

9

29.386 136.9.6512 137.9.0375

138. 99 139. 21.

Wonodadi

140.

22.715 141.

2

2.804 142.

4

5.519 143.100

144. 22. Udanawu

145.

18.984 146.

1

9.180 147.

3 8.165

148. 99

149. Kab

upaten Blitar 2009

150. 555.20

2

151. 5

55.562 152.

1 .110.764

153. 100

154. Sumber : BPS Kabupaten Blitar 2010

155.

156.Rata-rata kepadatan penduduk pada tahun 2009 di Kabupaten Blitar mencapai 699 jiwa per kilometer persegi, dengan kepadatan penduduk tertinggi pada Kecamatan Sanankulon yaitu sebesar 1.502 jiwa per km2. Kepadatan penduduk selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

157. Tabel 2. 3 Kepadatan Penduduk Akhir Tahun Menurut Kecamatan Tahun 2009

158.Kecamata

111,24 167. 27.148 168.-16.48

169.

244 170. 2.

Wonotirto

171.

164,54 172. 35.994 173.-14.22

174.

219 175. 3.

Panggungrejo

176.

119,04 177. 42.429 178.-11.77

179.

356

180. 4. Wates

181.

68,76 182. 29.023 183.-18.58

184.

422 185. 5.

Binangun

186.

76,79 187. 44.476 188.-12.54

189.

579 190. 6.

Sutojayan

191.

44,20 192. 46.761 193.-9.80

194.

1.058 195. 7.

Kademangan

196.

105,28 197. 62.676 198.-12.31

199.

595

200. 8. Kanigoro

201.

55,55 202. 68.452 203.-5.89

204.

1.232 205. 9.

Talus

206.

49,78 207. 58.578 208.-10.34

209.

1.177

(20)

158.Kecamata

Selopuro 39,29 39.881 1.015

215. 11. Kesamben

216.

56,96 217. 50.398 218.-17.38

219.885

220. 12. Selorejo

221.

52,23 222. 35.899 223.-18.95

224.

687 225. 13.

Doko

226.

70,95 227. 38.986 228.-16.16

229.549

230. 14. Wlingi

231.

66,36 232. 51.339 233.-16.87

234.

774 235. 15.

Gandusari

236.

88,23 237. 68.682 238.-12.39

239.

778 240. 16.

Garum

241.

54,56 242. 59.117 243.-8.51

244.

1.084 245. 17.

Nglegok

246.

92,56 247. 65.708 248.-11.69

249.

710 250. 18.

Sanankulon

251.

33,33 252. 50.052 253.-7.50

254.

1.502

255. 19. Ponggok

256.

103,83 257. 92.446 258.-6.92

259.

890 260. 20.

Srengat

261.

53,98 262. 59.037 263.-6.85

264.

1.094 265. 21.

Wonodadi

266.

40,35 267. 45.519 268.-9.56

269.

1.128 270. 22.

Udanawu

271.

40,98 272. 38.165 273.-9.85

274.

931 275. Kabupaten

Blitar

276.

1.588,79 277.1.110.764 278. 279. 699

280.Sumber : BPS Kabupaten Blitar 2010 dan Kumpulan SLHD Kabupaten Blitar Tahun 2010 281.

282. Berdasarkan data jumlah penduduk Kabupaten Blitar dari tahun ke tahun maka dapat dihitung laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Blitar dari tahun 2006 hingga 2009. Berikut adalah data prosentase pertumbuhan penduduk Kabupaten Blitar berdasarkan kumpulan data SLHD (Status Lingkungan Hidup Daerah) Kabupaten Blitar Tahun 2010.

283. Tabel 2. 4 Persentase Pertumbuhan PendudukKabupaten Blitar Tahun 2006-2009

284.Kecamatan

285.% Pertumbuhan Penduduk 287.2

(21)

284.Kecamatan

(22)

284.Kecamatan

285.% Pertumbuhan Penduduk 287.2

400.Ponggok 401.0

,

406.Srengat 407.0

,

412.Wonodadi 413.0

,

418.Udanawu 419.0

,

424.Sumber: Kumpulan SLHD Kabupaten Blitar Tahun 2010 425.

Selain dapat dilihat prosentase pertumbuhan penduduk dari tahun 2006 hingga 2009, maka dapat diketahui pula perkembangan penduduk total kabupaten lima tahun terakhir. Perkembangan jumlah penduduk di Kabupaten Blitar lima tahun terakhir adalah sebagaimana tabel di bawah ini :

426. Tabel 2. 5 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten BlitarTahun 2006-2010

Tahun Sumber data Laki-laki Perempuan Jumlah

2006 DispendukcapilBPS 627.839547.409 622.175547.763 1.250.0141.095.172

2007 DispendukcapilBPS 631.932549.994 626.184550.351 1.258.1161.100.345

2008 DispendukcapilBPS 625.961552.592 633.823552.950 1.259.7841.105.542

2009 DispendukcapilBPS 626.676555.202 634.625555.562 1.261.3031.110.764

2010 DispendukcapilBPS 632.997559.219 628.430556.791 1.261.4271.116.010

427. Sumber : Dispendukcapil dan BPS Kabupaten Blitar tahun 2011 428.

(23)

diketahui bahwa selama 5 tahun terakhir pertambahan penduduk tiap tahunnya rata-rata 0,47% (BPS) dan 1,01% (Dispendukcapil). Sehingga dengan kondisi yang relatif sama, pertambahan penduduk lima tahun kedepan dapat diprakirakan sebagai berikut:

430. Tabel 2. 6 Prakiraan Pertumbuhan Penduduk Kabupaten BlitarTahun 2011-2015

Tahun Sumber Data Jumlah

2011 Dispendukcapil 1.272.290

BPS 1.121.281

2012 DispendukcapilBPS 1.283.2481.126.577

2013 DispendukcapilBPS 1.294.299431.1.131.898

2014 DispendukcapilBPS 432.1.305.445433.1.137.243

2015 DispendukcapilBPS 434.1.316.688435.1.142.615 436. Sumber : BPS dan Dispenduk Capil Kabupaten Blitar Tahun 2011 437.

438. Jika dilihat berdasarkan perkembangan kepadatan penduduk, maka kepadatan penduduk Kabupaten Blitar dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan penurunan. Peningkatan kepadatan penduduk terjadi dari tahun 2004 hingga 2006.Namun, dari tahun 2006 ke tahun 2007 kepadatan mengalami penurunan.Kemudian mengalami peningkatan kembali pada tahun 2009 dan penurunan pada tahun 2010. Berikut data kepadatan penduduk Kabupaten Blitar dari tahun 2004 hingga 2010 berdasarkan kumpulan SLHD Kabupaten Blitar.

439. Tabel 2. 7 Kepadatan Penduduk Kabupaten Blitar Tahun 2004-2010 440.Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

441.

2 442.2 443.2

444.2 0 0 7

445.2 0 0 8

446.2 0 0 9

447.2 0 1 0

448. 7

449. 8

450. 8

451. 7 9 2

452. 7 9 3

453. 7 9 4

454. 7 0 2 455. Sumber: Kumpulan SLHD Kabupaten Blitar Tahun 2010

456.

457. Salah satu faktor yang juga berpengaruh terhadap perkembangan jumlah penduduk adalah pelaksanaan Program Keluarga Berencana di Kabupaten Blitar. Jika dilihat dari perkembangan jumlah peserta KB aktif dalam kurun waktu tahun 2006 sampai dengan 2010 terus menunjukkan peningkatan. Hal ini bermakna bahwa kesadaran masyarakat sudah cukup tinggi, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

(24)

459.Uraian 460.2006

465.PUS 466.22

0.

477.Sumber : Badan PP dan KB Kabupaten Blitar Tahun 2011 478.

479. Untuk mengetahui jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Blitar, maka berikut ini terdapat data jumlah rumah tangga miskin menurut kecamatan pada tahun 2009 dan jumlah rumah tangga miskin yang terbagi atas Pra S dan KS I.

480. Tabel 2. 9Jumlah Rumah Tangga Miskin Menurut Kecamatan Tahun 2009

484.Jumlah Rumah Tangga Miskin

485.

1 522.Kani

goro 523.25.081 524. 7.711

525.

1 526.Kadema ngan

527.21.704 528. 12.504

529.

1 530.Sananku lon

531.16.525 532. 6.136

533.

1 534.Sren

(25)

537.

1 538.Udanaw u

539.20.504 540. 6.459

541.

1 542.Pon

ggok 543.23.785 544. 6.311

545.

1 546.Ngle

gok 547.15.181 548. 6.034

549.

1 550.Garu

m

2 562.Won

otirto

563.12.913 564. 6.270

565.

2 566.Selo

rejo

567.10.700 568. 3.884

569.

2 570.Selo

puro

571.14.162 572. 7.056

573. Sumber :Kumpulan SLHD Kabupaten Blitar Tahun 2010 Berdasarkan Data Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Blitar

574. Tabel 2. 10 Jumlah Rumah Tangga Miskin Menurut Kecamatan Tahun 2009

575.

N 576.Kecamatan

577.Ju

579.Jumlah Keluarga Miskin (jiwa) 584.

Pr

585.

K 586.Total

587.

1 588.Bakung

589.6,44

1, 593.6,44

6

594.

2 595.Sutojayan

596.6,05

3 602.Panggungrejo 603.3,692

604.11,

2, 607.3,69

2

608.

4 609.Wates 610.10,415

611.32,

7, 614.10,4

15

615.

5 616.Binangun

617.7,12

6 623.Kesamben 624.11,010

625.33,

5, 628.11,0

10

629.

7 630.Doko 631.7,474

632.24,

4, 635.7,47

4

636.

8 637.Wlingi

638.6,92

644.Talun 645.9,77

(26)

575.

N 576.Kecamatan

577.Ju

579.Jumlah Keluarga Miskin (jiwa) 584.

Pr

585.

K 586.Total

4

658.Kademangan 659.12,504

660.39,

9, 663.12,5

04 664.

1

665.Sanankulon 666.6,136

667.19,

3, 670.6,13

6

679.Udanawu 680.6,459

681.21,

4, 684.6,45

9 685.

1

686.Ponggok 687.6,311

688.19,

3, 691.6,31

1

707.Gandusari 708.4,467

709.14,

1, 712.4,46

7

721.Wonotirto 722.6,270

723.19,

3, 726.6,27

0 727.

2

728.Selorejo 729.3,884

730.12,

2, 733.3,88

4 748.Keterangan :

749.Pra S : Kategori Keluarga Sangat Miskin 750.KS I : Kategori Keluarga Miskin

751.

752. Sumber : Kumpulan SLHD Kabupaten Blitar Tahun 2010 Berdasarkan Data Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Blitar

753.

(27)

kebutuhan dan ketersediaan rumah di Kabupaten Blitar berdasarkan data RPIJM Kabupaten Blitar Tahun 2011.

755. Tabel 2. 11Kebutuhan dan Ketersediaan Rumah di Kabupaten Blitar Tahun 2010

756.Kec

3,83 775.15.80 0

776.

6787 777.9.0

778.Gan

4,08 782.28.08 4

783.

8999 784.19.

785.Gar

7,78 789.25.40 3

2,76 796.25.44 8

797.

7256 798.18.

799.Kan

8,01 803.19.83 4

(28)

756.Kec

20,54 824.15.43 9

7,39 838.21.78 1

839.

9970 840.11.

841.Talu

10,12 845.19.33 0

8,76 852.13.69 3

853.

8975 854.4.7

855.Wlin

5,87 859.17.86 3

860.

9747 861.8.1

862.Wo

12,72 866.13.90 1

6,17 873.13.81 8

3,59 880.17.50 4

(29)

756.Kec

7,28 894.13.39 5

13,36 908.17.83 7

7,99 915.17.38 7

7,31 922.13.62 6

923.

9541 924.4.0

925.Ju

932. Sumber: RPIJM Kabupaten Blitar Tahun 2011 933.

934. Sebagian besar rumah di Kabupaten Blitar memiliki kondisi atau kualitas bangunan yang baik. Hal itu dikarenakan sebagian besar bangunan merupakan rumah atau bangunan permanen.Berikut ini merupakan data kualitas bangunan rumah dirinci tiap kecamatan.

(30)

936.

N 937.Kecama tan

938.Kualitas Bangunan Rumah 941.P

942.Semi Perma nen

943.Tidak Perman

1 947.4.106

948.0

8 952.1.276

953.692

4 957.2.033

958.365

959.

4 960.Wates

961.3. 2 3

4 962.1.998

963.2.050

964.

5 965.Binangun

966.7. 3 9

6 967.2.620

968.1.614

3 972.547

973.1.558

8 977.1.626

978.3.264

3 982.868

983.1.722

984.

9 985.Talun

986.1 5. 8 0

2 987.159

988.384

989.

1 990.Kani

goro

991.1 8. 2 8

9 992.94

993.972

994.

1 995.Kadema ngan

996.1 4. 5 7

3 997.1.673

998.1.592

(31)

936.

N 937.Kecama tan

938.Kualitas Bangunan Rumah 941.P

942.Semi Perma nen

943.Tidak Perman

1 1017. 1.638

1018.

2 1040.Wonotirt o

Selorejo 1046.7.459 1047. 1.018

1048.

1054. 1055.Jumlah

1056. 250.6

0

0 1057.29.016 1058.23.217 1059. Sumber: BPS Kabupaten Blitar Tahun 2009

1060.

2.4 PENDIDIKAN

(32)

kualitasmanajemen pendidikan berupa: Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Buta Huruf, Angka Putus/Tidak Sekolah. Namun begitu pencapaian indikator diatas sangat mustahil tanpa didukung oleh ketersedianaan sarana prasarana pendidikan yang memadai.

1068. Angka partisipasi Kasar (APK) untuk Sekolah Dasar pada tahun 2008 sebesar 97,38 mengalami perkembangan dibanding tahun 2007 sebesar: 97,14. Untuk Tingkat SLTP mengalami kemajuan yaitu tahun 2008 sebesar: 94,65 dibanding tahun 2007 sebesar 90,09. Sedangkan Tingkat SLTA mengalami perkembangan sebesar 26,46 pada tahun 2008 terhadap tahun 2007 sebesar 26,34. Rendahnya angka partisipasi kasar (APK) untuk tingkat SLTA ini disebabkan masih banyaknya lulusan SLTP yang melanjutkan ke kota lain.

1069. Tabel 2. 13 Angka Buta Huruf dan APK Kabupaten Blitar Tahun 2006-2010

1070.

N 1071. Uraian

1072. Tahun 1075.

2

1076. 2

1077. 2

1078. 2

1079. 2

1080.

1. 1081.10-44ThAngka Buta Huruf 1082.8 1083.7 1084.7 1085.0 1086.0

1087.

2. 1088.Kasar (APK) :Angka Partisipasi 1089. - SD

1090. - SLTP 1091. - SLTA

1092. 1093. 9

1094. 8

1095. 2

1096. 1097. 9

1098. 9

1099. 2

1100. 1101. 9

1102. 9

1103. 2

1104. 1105. 9

1106. 9

1107. 3

1108. 1109. 9

1110. 9

1111. 3

1112. Sumber: RJMD Kabupaten Blitar Tahun 2011-2016 1113.

1114. Angka Partisipasi Kasar (APK) dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 terus menunjukkan peningkatan meskipun relatif kecil, hal tersebut merupakan suatu pertanda bahwa angka “eksodus” lulusan dari Kabupaten Blitar ke sekolah di luar Wilayah Kabupaten Blitar, seperti Kota Blitar, Tulungagung, Kediri bahkan Malang sebagai dampak persepsi buruk kualitas pendidikan di wilayah Kabupaten Blitar dibanding di luar Wilayah Kabupaten Blitar telah semakin terkikis. Namun demikian, masih banyak sekali upaya yang harus dilaksanakan agar APK pendidikan utamanya pendidikan menengah (SMP-SMA) semakin tinggi, bahkan bila mungkin justru dapat menarik lulusan dari daerah lain untuk bersekolah di Kabupaten Blitar karena lebih baiknya mutu pendidikan yang diberikan.

(33)

tenaga pendidik (guru) yang berkualitas. Pada Tahun 2008, jumlah lembaga PAUD sebanyak 107 dengan jumlah guru 258 dan jumlah murid sebanyak 2.051 siswa. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang harus memperoleh proritas yang memadai mengingat masa ini merupakan periode emas dalam proses pengembangan psikologis anak yang ikut menentukan pertumbuhan kemampuan anak di masa yang akan datang.

1116. Peran sektor swasta di bidang pendidikan di Kabupaten Blitar sangat menggembirakan. Hal tersebut dapat dilihat adanya komitmen untuk ikut ambil bagian dalam upaya mencerdaskan masyarkat dengan mendirikan sekolah-sekolahswasta dan tingkat anak usia dini, tingkat Sekolah Dasar sederajat (194 lembaga) dan SDLB (7 lembaga), tingkat SLTP sederajat sebanya 85 lembaga dan SMPLB sebanyak 5 lembaga. Untuk tingkat SLTA sederajat sebanyak 45 lembaga dan Pondok Pesantren sebanyak 75 lembaga yang terbesar di wilayah Kabupaten Blitar.

1117. Jika dilihat dari jumlah fasilitas pendidikan yang terdapat di tiap kecamatan, maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

1118. Tabel 2. 14 Jumlah Sekolah menurut Kecamatan dan Tingkat Pendidikan Kabupaten Blitar Tahun 2010

1119.

N 1120.camatanKe

1121. SD 1122.

(uni t )

1123. SLT

P 1124. (uni

t )

1125. SLT

A 1126.

(uni t ) 1127.

1

1128. Ba

kung

1129. 27

1130. 3

1131. 1 1132.

2

1133. Wo

notirto

1134. 35

1135. 6

1136. 0 1137.

3 1138.nggungrejoPa 1139.38 1140.5 1141.1

1142.

4 1143.tes Wa 1144.30 1145.5 1146.3

1147.

5 1148.angun Bin 1149.4 1150.5 1151.2

1152. 6

1153. Sut

ojayan

1154. 36

1155. 7

1156. 5 1157.

7

1158. Ka

demangan

1159. 48

1160. 7

1161. 3 1162.

8 1163.nigoro Ka 1164.57 1165.10 1166.5

1167.

9 1168.un Tal 1169.42 1170.10 1171.2

1172.

1 1173.opuro Sel 1174.39 1175.6 1176.2

1177.

1 1178.samben Ke 1179.39 1180.10 1181.8

(34)

1119.

N 1120.camatanKe

1121. SD 1122.

(uni t )

1123. SLT

P 1124. (uni

t )

1125. SLT

A 1126.

(uni t )

1 orejo 35 7 3

1187.

1 1188.ko Do 1189.36 1190.4 1191.1

1192.

1 1193.ngi Wli 1194.36 1195.7 1196.6

1197.

1 1198.ndusari Ga 1199.54 1200.7 1201.0

1202.

1 1203.rum Ga 1204.42 1205.8 1206.3

1207.

1 1208.egok Ngl 1209.52 1210.8 1211.3

1212.

1 1213.nankulonSa 1214.44 1215.5 1216.2

1217.

1 1218.nggok Po 1219.71 1220.9 1221.2

1222. 2

1223. Sre

ngat 1224.45 1225.9 1226.3

1227. 2

1228. Wo

nodadi 1229.40 1230.7 1231.4

1232.

2 1233.anawu Ud 1234.31 1235.3 1236.2

1237. Jumlah 1238.

917

1239. 148

1240. 61

1241. Sumber : Kumpulan Data SLHD Kabupaten Blitar Tahun 2010 Berdasarkan Data Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar dan BPS Kabupaten Blitar

1242. 1243. 1244.

(35)

1246.

N 1247. Uraian

1248. Tahun 1251. – sekolah 1258. - SD

1282. Tingkat Kelulusan

1307. Rata-rata UAN

1332. Angka putus/ tidak sekolah 1333. - SD

1356. Sumber: RJMD Kabupaten Blitar Tahun 2011-2016 1357.

1358. Dari sisi ketersediaan sekolah, Kabupaten Blitar telah cukup baik. Dapat dilihat dari rasio siswa dan sekolah tahun 2010 untuk SD adalah 123 :1, untuk SLTP 334 : 1 dan untuk SLTA 298 :1. Rasio tersebut akan semakin membaik dalam lima tahun mendatang dikarenakan masih akan terus diadakan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan baik berupa unit sekolah baru maupun ruang kelas agar semakin dapat mengakomodir kebutuhan peserta didik.

(36)

1360.

N 1361. Uraian

1362. Tahun 1365.

1371. Pembangunan

Ruang Kelas Baru :

- SD/MI

- SMP/MTS

- SMA/MAN

- SMK

2. - SD/MI1398. Rehab Ruang Kelas:

- SMP/MTS

1399. - SMA/MAN 1420.Sumber: RJMD Kabupaten Blitar Tahun 2011-2016

1421.

2.5 KESEHATAN

1427. Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi sehingga pembangunan kesehatan dapat dianggap sebagai investasi bagi pembangunan masyarakat di masa yang akan datang. Oleh sebab itu peningkatan pelayanan di bidang kesehatan dan akses masyarakat terhadap sektor kesehatan perlu mendapatkan perhatian utama.

(37)

hingga mencapai 72 tahun pada tahun 2010.Perkembangan angka harapan hidup adalah sebagaimana gambar 2.1 dibawah ini :

1429.

1430. Gambar 2. 1 Perkembangan Angka Harapan Hidup di Kabupaten Blitar 1431. Tahun 2006 – 2010

1432. Sumber : BPS Kab. Blitar Tahun 2010 1433.

1434. Perkembangan pelayanan terhadap masyarakat miskin dari tahun 2006 baik melalui 24 Puskesmas yang tersebar di 22 Kecamatan maupun RSUD Ngudi Waluyo Wlingi adalah sebagaimana gambar 2.2 berikut :

1435.

1436. Gambar 2. 2 Perkembangan Pelayanan Kesehatan Terhadap Masyarakat Miskin

1437. di Puskesmas dan RSUD Tahun 2006 – 2010

1438. Sumber : Dinas Kesehatan dan RSUD Ngudi Waluyo Tahun 2010

1439.

(38)

diberikan secara cuma-cuma baik di Puskesmas maupun di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.

1441. Pada tahun 2006 pemegang kartu Askeskin berjumlah 64.783 orang, jumlah tersebut terus bertambah seiring semakin lengkapnya data yang berhasil dihimpun, dan alokasi dana untuk pelayanan kesehatan masyarakat miskin hingga pada tahun 2010 jumlah pemegang Kartu Askeskin telah mencapai 257.070 orang. Peningkatan jumlah pemegang kartu Askeskin terlihat jelas dalam gambar 2.8 dibawah ini :

1442.

1443. Gambar 2. 3 Perkembangan Jumlah Pemegang Kartu Askeskin Tahun 2006 – 2010

1444. Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Blitar Tahun 2010

1445. Indikator bidang kesehatan yang lain selama kurun waktu tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 adalah sebagaimana disajikan dalam tabel 2.17 dibawah ini :

1446. Tabel 2. 17 Indikator Bidang Kesehatan Kabupaten Blitar Tahun 2006 – 2010

1447.

N 1448. Indikator 1449.Satuan

1450. Tahun

1454.

2 1455.2 1456.2 1457.2 1458.2

1459. 1

1460. Angka

Kematian Bayi

1461. /1000

Kelahir an Hidup

1462.

8 1463.1 1464.1 1465.1 1466.1

1467. 2

1468. Angka

Kematian Ibu melahirkan

1469. /100.000

kelahira n hidup

1470. 5

1471. 8

1472. 9

1473. 8

1474. 8

1475. 3

1476. Kasus Gizi

Buruk

1477. Kasus

1478. 5

1479. 6

1480. 3

1481. 5

1482. 4

1483. 4

1484. Prevalensi

Balita Kurang Gizi

1485. Persen

1486.

(39)

1447.

N 1448. Indikator 1449.Satuan

1450. Tahun

1454.

Tenaga Medis terhadap Jumlah

Penduduk /Orang

-1 1 1 8

1499. 6

1500. Cakupan

Imunisasi

1508. Persalinan

oleh Tenaga Kesehatan

1516. Kasus

HIV/AIDS

1524. Imunisasi

Ibu Hamil

1525. Persen

1526.

2 1527.7 1528.8 1529.7 1530.1

1531.

1 1532.Anak SekolahImunisasi 1533.Persen

1534.

1539. Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Blitar Tahun 2010 1540.

1541. Pembangunan bidang kesehatan mencakup ketersediaan tenaga dan fasilitas kesehatan yang mampu melayani masyarakat sehingga mampu mendorong meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Blitar. Berikut ini merupakan data jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Blitar.

1542. Tabel 2. 18 Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Blitar 1543.

N 1544. s SaranaJeni

1545. Tahun

1548.

1 1554.ah RumSakit Umum

1555.

1 1556.1 1557.1 1558.1 1559.1

1560. 2

1561. Rum

ah Sakit

Bersalin

1568. Pusk

esmas

4 1575.esmas Pusk 1576.24 1577.24 1578.24 1579.24 1580.24

1581.

5 1582.andu Posy 1583.1.427 1584.1.427 1585.1.428 1586.1.444 1587.1.444 1588.

6

1589. Polin

des

1596. Pos

Kesehatan

1602. Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2009 1603.

(40)

Desa (Poskesdes) mengalami perkembangan yang signifikan dengan upaya pemerintah dan swasta untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

1605. Seperti telah ditetapkan dalam Agenda RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2006-2011 dan prioritas pembangunan Tahun 2008 bahwa peningkatan aksesbilitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat merupakan salah satu prioritas yang secara terus menerus akan ditingkatkan sehingga akan memberikan konstribusi yang nyata terhadap Pembangunan Manusia di Kabupaten Blitar.

1606. Tabel 2. 19 Jumlah Tenaga Medis di Kabupaten Blitar 1607.

N 1608.is TenagaJen

1609. Tahun

1612.

2004 1613.2005 1614.2006 1615.2007 1616.2008 1617.

1 1618.ter UmumDok 1619.40 1620.26 1621.33 1622.37 1623.36

1624. 2

1625. Dok

ter Gigi

1626. 13

1627. 9

1628. 12

1629. 19

1630. 19 1631.

3

1632. Dok

ter Spesialis

1633. 0

1634. 0

1635. 0

1636. 0

1637. 0 1638.

4 1639.an Bid 1640.289 1641.184 1642.175 1643.282 1644.278

1645.

5 1646.awat Per 1647.137 1648.140 1649.145 1650.141 1651.136

1652.

6 1653.teker Apo 1654. 3 1655. 1 1656. 1 1657. 2 1658.2

1659. 7

1660. Par

amedis lainnya

1661. 147

1662. 123

1663. 110

1664. 99

1665. 97

1666.

1667. RSUD Ngudi Waluyo

1668. RSUD Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar mempunyai peran yang strategis terhadap upaya peningkatan kesehatan masyarakat diantaranya dengan menyediakan sarana-prasarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Blitar. Adapun layanan tersebut meliputi: layanan kelas I,kelas II,kelas III, kelas VIP Paviliun serta layanan lain seperti: laboratorium, radiologi, Instalasi Bedah Sentral, Rehabilitasi Medik dan unit layanan yang lain. Berikut merupakan unit pelayanan fungsional yang terdapat di RSUD Ngudi Waluyo.

Unit Pelayanan Fungsional Penyakit Dalam

1669. Tersedia Poliklinik Penyakit Dalam dan Ruang Rawat Inap bagi Penyakit Dalam yang dilayani oleh 2 orang dokter spesialis penyakit dalam.1 orang dokter spesialis paru dan 1 orang dokter umum.

(41)

Unit Pelayanan Fungsional Penyakit Anak

1671. Menyediakan poliklinik anak dan ruang rawat inap ana yang dilayani oleh dokter spesialis anak. Dengan fasilitas pelayanan :section pupm, nebulezer incubator dll.

Unit Pelayanan Funsional Kebidanan dan Kandungan

1672. Pada unit layanan kebidanan dan kandungan tersedia poloklinik kebidanan dan penyakit kandungan, KB dan ruang rawat inap kebidanan dan penyakit kandungan dilayani 2 orang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan serta dibantu 1 orang dokter umum. Pelayanan yang diberikan adalah kontrasepsi mantap, operasi obsertri dan Gynekologi dengan peralatan yang tersedia, meliputi USG (ultra sonographi), pesawat Mamographi dan ruangan/tindakan sectio cesaria.

1673.

Unit Pelayanan Fungsional Bedah

1674. Tersedia Poloklinik Bedah dan Ruang rawat Inap Bedah yang dilayani 2 orang Ahli Bedah dibantu 1 orang dokter umum. Pelayanan penunjang adalah instalasi operasi yang terdiri dari 2 unit kamar operasi yang dapat digunakan untuk operasi kecil, sedang dan besar.

Unit Pelayanan Fungsional THT

1675. Tersedia poliklinik THT yang dilayanai 1 orang dokter spesialis yang melayani penyakit telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dan juga tindakan operasi.

Unit Pelayanan Fungsional Syaraf

1676. Tersedia poloklinik syaraf dan fasilitas rawat inap yang dilayani oleh 1 orang dokter spesialis syaraf.

Unit Pelayanan Fungsional Medik

1677. Pelayanan Rehabilitasi Medik dilayani oleh seorang dokter spesialis rehabilitasi medik yang dibantu oleh ahli madya rehabilitasi medik untuk pelayanan tindakan dan konsultasi. Fasilitas yang dimiliki :electrical traksi automatic, lampu infra merah, padice dan alat bantu latihan bahu dan tangan.

Fasilitas Pelayanan Penunjang Medik

1678. Adapun fasilitas penunjang medik yang tersedia di RSUD Ngudi Waluyo meliputi: instalasi radiologi, instalasi laboratorium, instalasi kamar operasi, instalasi farmasi, instalasi rawat darurat (IRD), instalasi pemeliharaan sarana, instalasi gizi.

(42)

2.6 SOSIAL MASYARAKAT 1. Agama

1680. Dari sisi keagamaan, penduduk Kabupaten Blitar didominasi oleh pemeluk agama Islam, disusul oleh Kristen Protestan, Hindu, Katholik, dan yang berjumlah paling sedikit adalah pemeluk agama Budha. Komposisi jumlah pemeluk agama di Kabupaten Blitar adalah sebagaimana tabel di bawah ini:

1681. Tabel 2. 20 Perkembangan Jumlah Pemeluk Agama di Kabupaten Blitar 1682. Tahun 2006-2009

1683. Agama

1684.Tahun 1686.200

6

1687.200 7

1688. 200 8

1689. 200 9

1690. Islam 1691. 1.0

93.517 1692.1.079.898 1693.1.210.454 1694. 1.079.898 1695. Kristen Protestan 1696. 24.

841 1697.25.852 1698.18.809 1699. 27.480

1700. Hindu 1701. 23.

391 1702.23.465 1703.14.351 1704. 25.060

1705. Katholik 1706. 21.

853

1707.21. 867

1708.13. 242

1709. 21. 923

1710. Budha 1711. 6.0

50

1712.6.0 82

1713.2.9 13

1714. 5.0 85 1715. Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2010

1716. 1717. 2. Budaya

1718. Dari segi kebudayaaan masyarakat Blitar termasuk bagian dari Jawa Mataraman atau Masyarakat Jawa yang memiliki produk kebudayaan tidak jauh berbeda dari komunitas Jawa yang tinggal di Surakarta dan Yogyakarta. Masyarakat Jawa Mataraman mempunyai pola kehidupan sehari-hari sebagaimana pola kehidupan orang Jawa pada umumnya. Pola bahasa Jawa yang digunakan, meskipun tidak sehalus masyarakat Surakarta dan Yogyakarta, mendekati kehalusan dengan masyarakat Jawa yang terpengaruh kerajaan Mataram di Yogyakarta. Begitu pula pola cocok tanam dan sistem sosial yang dianut sebagaimana pola masyarakat Surakarta dan Yogyakarta. Pola cocok tanam dan pola hidup di pedalaman Jawa Timur, disebagian besar, memberi warna budaya Mataraman tersendiri bagi masyarakat ini. Sedangkan selera berkesenian masyarakat ini sama dengan selera berkesenian masyarakat Jawa pada umumnya. Dalam masyarakat Jawa Mataraman ini banyak jenis kesenian seperti ketoprak, wayang purwa, campur sari, tayub, wayang orang, dan berbagai tari yang berkait dengan keraton seperti tari Bedoyo Keraton.

(43)

1719. Sebagai amanat Millenium Development Goals (MDG’s) yaitu komitmen dunia untuk mempercepat pembangunan manusia dan pemberantasan kemiskinan, dimana pemerintah Indonesia adalah salah satu Negara yang menandatangani deklarasi millennium untuk mencapai 8 buah sasaran pembangunan millennium yaitu:

1. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim, 2. Pemerataan pendidikan dasar,

3. Mendukung adanya persamaan gender dan pemberdayaan perempuan 4. Mengurangi tingkat kematian anak

5. Meningkatkan kesehatan ibu

6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya 7. Menjamin daya dukung lingkungan hidup

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

1720. Begitu juga dengan arahan RPJM Propinsi Jawa Timur maupun nasional masalah kemiskinan, pengangguran menjadi urusan bersama yang sangat prioritas. Sama halnya dengan Kabupaten Blitar yang sudah dimulai sejak RPJMD tahun 2005-2011 sudah memprioritaskan pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja yang dikaikan dengan seluruh program prioritas pembangunan yang pada taraf impactnya dapat mengurangi angka kemiskinan dan menurunkan pengangguran.

(44)

1722.

Sangat Miskin Miskin Hampir Miskin

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000

11711

35633 35010

12723

34667

31847

PPLS 2008 Non Grema 2010

1723. Gambar 2. 4 Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) Di Kabupaten BlitarBerdasarkan PPLS 2008 dan Survey Non Grema 2010

1724.

1725. Sebagaimana telah diketahui bahwa salah satu upaya untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan membuka seluas-luasnya kesempatan kerja bagi masyarakat agar dapat menyerap tenaga kerja dan memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan keluarga miskin. Sehingga segala program dan kegiatan yang bertujuan memperluas peluang kerja, peningkatan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sangatlah sesuai bagi upaya penanggulangan kemiskinan.

(45)

1727.

2007

2007

2008

2009

2010 -

1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

5.63

4.54

3.02

3.87

2.71

TPT (%)

1728. Gambar 2. 5 Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Blitar Tahun 2006–2010

1729.

1730. Dari gambar 2.5 diatas, dapat dillihat bahwa bila dibandingkan dengan kondisi tahun 2006, Tingkat pengangguran telah berkurang 51,8 persen. Artinya pada tahun 2010 hanya 2,7 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Blitar yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan.

1731. Hakikat pembangunan tidak hanya terfokus pada perbaikan perekonomian regional. Pembangunan akan semakin mengena jika langsung menyentuh subyek sekaligus obyek dari pelaku pembangunan itu sendiri yaitu manusia. Perkembangan pembangunan manusia bisa dilihat dari besaran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tersusun dari tiga komponen utama, yaitu indeks harapan hidup yang mencerminkan tingkat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat, indeks pendidikan yang mencerminkan seberapa luas pengetahuan dan tingkat pendidikan dari masyarakat serta indeks daya beli yang menggambarkan kemampuan daya beli masyarakat.

(46)

dan 2009 IPM Kabupaten Blitar tercatat masing-masing sebesar 72,28%, 72,74% dan 73,22% dan pada tahun 2010 mencapai 73,62%sebagaimana gambar 2.6 dibawah ini :

1733. 1734. 1735.

1736. Gambar 2. 6 Grafik Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten BlitarTahun 2006–2010

1737. Sumber : Data makro Ekonomi 2010 (diolah) 1738.

(47)

terakhir, dapat diprediksi kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) lima tahun mendatang adalah sebagai berikut:

1740. Tabel 2. 21 Proyeksi Angka Kemiskinan, Pengangguran, dan IPMKabupaten Blitar Tahun 2011-2015

1741. Uraian

1742. 2

1743. 2

1744. 2

1745. 2

1746. 2

1747. Tingkat

Kemiskinan (persen)

1748.

1 1749.1 1750.1 1751.1 1752.1

1753. Tingkat

Pengangguran (persen)

1754.

2 1755.2 1756.1 1757.1 1758.1

1759. IPM

1760. 7

1761. 7

1762. 7

1763. 7

1764. 7

1765. Indeks

Harapan Hidup

1766. 7

1767. 7

1768. 7

1769. 7

1770. 8

1771. Indeks

Pendidikan

1772.

7 1773.8 1774.8 1775.8 1776.8

1777. Indeks Daya

Beli

1778. 5

1779. 5

1780. 5

1781. 5

1782. 5

1783. Sumber: RJMD Kabupaten Blitar Tahun 2011-2016 1784.

4. Perlindungan Sosial

1785. Penanganan masalah sosial masyarakat melalui pembangunan kesejahteraan sosial di era reformasi saat ini memiliki posisi yang penting dan strategis. Hal tersebut tidak dapat dielakkan mengingat dengan terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menimbulkan banyak permasalahan social yang utamanya bersumber dari kemiskinan. Oleh sebab itu peran pemerintah dalam rangka pengentasan kemiskinan guna meminimalisir permasalahan sosial lainnya mutlak diperlukan.

1786. Disamping itu perhatian pemerintah kepada masyarakat yang berkondisi cacat atau penyandang ketunaan harus senantiasa serius dilakukan, mengingat kaum cacat, penyandang masalahan kesejahteraan sosial (PMKS) dan anak terlantar juga merupakan bagian dari anak bangsa yang harus mendapatkan perhatian setara dengan masyarakat normal. Penanganan masalah kesejahteraan sosial terutama yang bersumber dari kemiskinan juga harus dilaksanakan secara tepat guna menghindari timbulnya permasalahan sosial lainnya. Berikut disampaikan indikator kinerja bidang sosial tahun 2006 sampai dengan 2010 sebagaimana tabel 2.22 :

1787. Tabel 2. 22 Indikator Kinerja Bidang Sosial Tahun 2006-2010

(48)

tor Satua n

1793.

2006 1794.2007 1795.2008 1796.2009 1797.2010

1798. Penan

ganan PMKS

1799. Kegia t a n

1800. 8 1801. 9 1802. 9 1803. 7 1804. 7

1805. Jumla

h PMKS

1806. Oran

g

1807. 2

42.058

1808. 2

45.877

1809. 2

54.161

1810. 2

54.157

1811. 2

54.143

1812. Penya

ndang Cacat : 1813.1814. 1815. 1816. 1817. 1818.

1819.

-Cacat Tubuh 1820.Oran g

1821. 4

30 1822. 404 1823. 294 1824. 294 1825. 174

1826. - Tuna

Netra

1827. Oran

g

1828. 6

8

1829. 6

8

1830. 6

8

1831. 6

8

1832. 6

8

1833. - Bisu

Tuli

1834. Oran

g

1835. 4

0 1836. 04 1837. 04 1838. 04 1839. 04

1840.

-Cacat Mental 1841.Oran g

1842. 1

15 1843. 151 1844. 151 1845. 151 1846. 151

1847. - Eks

Gangguan Jiwa 1848.Oran g

1849. 4

5 1850. 54 1851. 54 1852. 54 1853. 54

1854. Jumla

h Panti Jompo

1855. Buah

1856. 1 1857. 1 1858. 1 1859. 1 1860. 1

1861. Jumla

h Panti Asuhan

1862. Buah

1863. 1

9

1864. 1

9

1865. 1

9

1866. 2

0

1867. 2

0

1868. Pembi

naan WTS 1869.Kegia

t a n

1870. 3 1871. 3 1872. 3 1873. 5 1874.

-1875. Sumber : Dinas Sosial Kab. Blitar Tahun 2010 1876.

1877. Jumlah tersebut adalah jumlah yang didata dan berada dalam binaan Dinas Sosial Kabupaten Blitar, yang akan terus dibina dan diupayakan penanggulangan dan pertolongan yang dibutuhkannya.

5. Kesetaraan Gender

1878. Dari sisi Pemberdayaan Perempuan, Pemerintah Kabupaten Blitar telah mengambil langkah-langkah dengan membuka Konseling Centrebagi perempuan dan anak korban KDRT yang mau melapor dan terus melaksanakan sosialisasi dan seminar mengenai pengarustamaan gender sehingga peranan perempuan dalam pembangunan bisa lebih maksimal dan potensi yang dimiliki perempuan dapat digali dan dikembangkan dengan maksimal.

(49)

ada.Di unsur legislatif saat ini terdapat 3 (tiga) orang perempuan sebagai anggota DPRD.

1880.

2.7 PEREKONOMIAN 2.7.1 Pertumbuhan Ekonomi

1881. Pada umumnya masyarakat Kabupaten Blitar memiliki mata pencaharian dalam sektor pertanian. Hal ini ditandai dengan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku yang memiliki nilai terbesar adalah pada sektor Pertanian (2007) yang mencapai Rp.4.109.030.030.000,-. Dan sub-sektor yang paling dominan adalah pada sub-sektor pertanian tanaman pangan.

1882. Tabel 2. 23 PDRB Kabupaten Blitar Atas Dasar Harga Berlaku(Juta Rupiah) Tahun2004- 2009

1883. Sektor / Sub

Sektor 1884.2006 1885.2007 1886.2008 1887.2009

1888. (1) 1889.

(2)

1. Pertanian 1893.

3.771.3

a. Tanaman Bahan Makanan 1897.

1.639.7

b. Tanaman Perkebunan 1901.

499.028 c. Peternakan dan

Hasil-hasilnya

d. Kehutanan 1909.

39.685,

e. Perikanan 1913.

48.163,

2. Pertambangan dan Penggalian 1917.

190.453

a. - Pertambangan Migas 1921.

0

- Pertambangan tanpa Migas 1925.

5.303,5

b. – Penggalian 1929.

185.149

3. Industri 1933.

187.962

a. Industri Migas 1937.

0 1938. 0 1939. 0 1940. 0

(50)

1883. Sektor / Sub

Sektor 1884.2006 1885.2007 1886.2008 1887.2009

1888. (1) 1889.

(2) 1890.(3) 1891.(4) 1892.(5)

0 0 0 0

2. Gas Alam Cair 1945.

0 1946. 0 1947. 0 1948. 0

b. Industri Tanpa Migas 1949.

187.952 1. Makanan, Minuman &

Tembakau 1953.160.988

,52 2. Tekstil, Pakaian Jadi & Kulit 1957.

376,41 3. Kayu, Bambu & Sejenisnya 1961.

3.118,7

4. Kertas & Barang Cetakan 1965. 2.995,1

5. Kimia, Karet & Plastik 1969. 14.229,

6. Barang Galian Bukan Logam 1973.

5.125,6

7. Logam Dasar, Besi & Baja 1977. 0

8. Alat Angkutan , Mesin 1981.

919,03

9. Barang Lainnya 1985.

209,66 4. Listrik, Gas & Air Bersih 1989.

75.342,

a. Listrik 1993.

74.129,

c. Air Bersih 2001.

1.212,6

1481,37 2004.1.653,35

5. Bangunan 2005.

160.239 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 2009.

2.047.5

a. Perdagangan Besar & Eceran

b. Perdagangan Besar & Eceran

c. Hotel 2021.

(51)

1883. Sektor / Sub

Sektor 1884.2006 1885.2007 1886.2008 1887.2009

1888. (1) 1889.

(2) 1890.(3) 1891.(4) 1892.(5) a. Pemerintahan Umum

1.Adm. Pem. & Pertahanan 2.Jasa Pemerintahan Lainnya

b. Swasta 1.Jasa Sosial

Kemasyarakatan

2.Jasa Hiburan dan Rekreasi 3.Jasa Perorangan dan

Rumtg

2057. PDRB Dengan

Migas

2062. PDRB Tanpa

Migas 2067. Sumber : BPS Kabupaten Blitar 2010

2068.

2069. Tabel 2. 24 PDRB Kabupaten Blitar Atas Dasar Harga Konstan(Juta Rupiah)Tahun 2004- 2009

2070. Sektor / Sub

Sektor 2071.2006 2072.2007 2073.2008 *) 2074.2009 *)

2075. (1) 2076.

(2) 2077.(3) 2078.(4) 2079.(5)

1. Pertanian 2080.

2.298.84

a. Tanaman Bahan Makanan 2084.

1.104.94

b. Tanaman Perkebunan 2088.

254.819, c. Peternakan dan

Hasil-hasilnya 2092.897.595,

92

d. Kehutanan 2096.

16.866,4

(52)

2070. Sektor / Sub

Sektor 2071.2006 2072.2007 2073.2008 *) 2074.2009 *)

2075. (1) 2076.

(2) 2077.(3) 2078.(4) 2079.(5)

2. Pertambangan dan Penggalian 2104.

114.445,

a. - Pertambangan Migas 2108.

0 2109. 0 2110. 0 2111. 0

- Pertambangan tanpa Migas 2112.

3.218,30

b. - Penggalian 2116.

111.227,

3. Industri 2120.

144.208,

a. Industri Migas 2124.

0

1. Penyilangan Minyak Bumi 2128.

0

2. Gas Alam Cair 2132.

0 2133. 0 2134. 0 2135. 0

b. Industri Tanpa Migas 2136.

144.208, 1. Makanan, Minuman &

Tembakau 2. Tekstil, Pakaian Jadi & Kulit 2144.

302,31 3. Kayu, Bambu & Sejenisnya 2148.

2.279,25 4. Kertas & Barang Cetakan 2152.

1.823,40 2153.1.959,5 8

5. Kimia, Karet & Plastik 2156.

10.028,6

6. Barang Galian Bukan Logam 2160.

4.258,08 7. Logam Dasar, Besi & Baja 2164.

0

8. Alat Angkutan , Mesin 2168.

752,09

1. Barang Lainnya 2172.

141,31 7. Listrik, Gas & Air Bersih 2176.

34.399,2

a. Listrik 2180.

33.732,8

c. Air Bersih 2188.

(53)

2070. Sektor / Sub

Sektor 2071.2006 2072.2007 2073.2008 *) 2074.2009 *)

2075. (1) 2076.

(2) 2077.(3) 2078.(4) 2079.(5) 9. Perdagangan, Hotel & Restoran 2196.

1.105.01 a. Perdagangan Besar &

Eceran

b. Hotel 2204.

127,64 2205.134,95 2206.136,33 2207.137,32

c. Restoran 2208.

45.973,2

10. Angkutan & Komunikasi 2212.

90.714,0

a. Angkutan 2216.

69.289,0 1. Angkutan Rel

2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut

4. Angkutan Sungai, Danau & Penyeb.

5. Angkutan Udara

6. Penunjang Jasa Angkutan

2220. b. Komunikasi

1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang

Komunikasi 9. Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan a. Bank

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank

c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan

e. Jasa Perusahaan

(54)

2070. Sektor / Sub

Sektor 2071.2006 2072.2007 2073.2008 *) 2074.2009 *)

2075. (1) 2076.

(2) 2077.(3) 2078.(4) 2079.(5) 10. Jasa-Jasa

a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pem. & Pertahanan 2. Jasa Pemerintahan

Lainnya b. Swasta

1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 2. Jasa Hiburan dan Rekreasi 3. Jasa Perorangan dan Rumtg

2284.

11. Bangunan 2316.

85.699,6

2320. PDRB Dengan

Migas 2321.4.571.92

1,96

2325. PDRB Tanpa

Migas 2326.4.571.92

1,96 2330. Sumber : BPS Kabupaten Blitar 2010

2331.

A. Penerimaan Daerah

2332. Penerimaan pendapatan adalah penerimaan yang merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah kekayaan bersih.Pendapatan Daerah bersumber dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, lain-lain pendapatan.

1. Pendapatan Asli Daerah

(55)

untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi Daerah sebagai perwujudan Desentralisasi.Pendapatan asli daerah Kabupaten Blitar pada tahun anggaran 2011 (APBD) adalah sebesar Rp. 66.516.349.217,67 meningkat sebesar Rp. 2.627.796.088,67 (4,11%) dari tahun 2010 yaitu Rp. 63.888.553.129,00.

(56)

2342. 2.168,00

2359. 2

0.162.49 7.409,00

2360. 2

5.473.88 0.688,00

2361. 1

2 2365.Pajak 2366..181.151.8 494,00

2367. 1

1.077.75 4.474,00

2368. 1

2.679.24 1.000,00

2369. 1

3 2373.Bagian lab 4.507,41

2376. 9

4 2381.Peneri m 7.255,46

2383. 1

0.243.24 4.661,31

2384. 6

2388. Ju

(57)
(58)

meningkat pada tahun tertentu) setiap tahunnya dimana tingkat pertumbuhan rata-ratanya mencapai 13,53% dalam kurun waktu 6 tahun. Pada tahun 2011, pos yang memberikan kontribusi paling besar terhadap PAD Kabupaten Blitar adalah dari pos lain yang sah yaitu sebesar Rp. 37.3324.697.675,00 atau sekitar 56,97%, pos penerimaan retribusi sebesar Rp. 14.795.299.920 (21,06%), dari pos pajak sebesar Rp. 13.150.474.159,87 (20,07%), dan pos yang memberikan kontribusi paling sedikit adalah pos bagian laba usaha daerah Rp. 1.245.877.462,07 (1,90%).

2. Dana Perimbangan

2397. Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana Perimbangan bertujuan mengurangi kesenjangan fiskal antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah dan antar Pemerintah Daerah. Dana Perimbangan terdiri atas:

a. Dana Bagi Hasil b. Dana Alokasi Umum c. Dana Alokasi Khusus, serta

d. Transfer dari pemerintah pusat/ provinsi/ dan lainnya.

2398. Profil dana perimbangan Kabupaten Blitar tahun 2006 sampai dengan 2010 dapat dilihat pada tabel berikut:

(59)
(60)

N 2415. B agian dan Pos

2420. 20

06

2421. 2

007

2422. 2

008

2423. 20

09

2424. 2

010

2425. 2

011

2426. Dana Perimbangan 2427.

2428.

1 2429.AU D 2430.39.135.000. 5 000,00

2431.

587.733.0 00.000,00

2432.

634.378.0 20.000,00

2433. 6

29.881.991. 000,00

2434.

639.739.42 7.000,00

2435. 6 0.000,00

2440.

67.376.00 0.000,00

2441.

4 2453.BHDP D 2454.721.679.461. 9,10

ransfer pemerint ah pusat/pr ovinsi/ dan 3.f329,00

2464.

33.324.65 1.989,00

2465. 4

2468. Jumla

h

2469. 62

7.235.657.5

2472. 80

Gambar

Tabel 2. 3 Kepadatan Penduduk Akhir Tahun Menurut Kecamatan
Tabel 2. 5 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten BlitarTahun
Tabel 2. 10 Jumlah Rumah Tangga Miskin Menurut Kecamatan Tahun
Tabel 2. 12 Banyaknya Bangunan Rumah Sesuai KualitasBangunannya dirinci menurut Kecamatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Jembrana adalah rencana yang mencakup sistem perkotaan wilayah Kabupaten Jembrana yang berkaitan dengan kawasan

 pengembangan  dan  peningkatan  fungsi  kawasan  perkotaan  di  sekitarnya  sebagai  pusat  pemerintahan  kabupaten,  kota,  dan/atau  kecamatan,  pusat 

3 Tuo Limbur PKL pusat pemerintahan skala sub regional, perdagangan dan jasa skala sub regional, pusat kesehatan skala kabupaten, pusat pendidikan skala sub

Pada kawasan permukiman perkotaan tersebut pada umumnya berkembang kegiatan berupa non pertanian dan merupakan wilayah pusat kabupaten sehingga kawasan perkotaan ini juga

1) PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten; yaitu Kota Kudus dengan fungsi utama

59 Berdasarkan RTRW Kota Cimahi Tahun 2012-2032, Kecamatan Cimahi tengah berada pada fungsi pusat pelayanan kawasan yang terdiri dari daerah CBD meliputi Kelurahan Cimahi,

Berikut dijelaskan kawasan perkotaan, miskin dan daerah bantaran sungai yang dijadikan sebagai wilayah studi buku putih antaralain Kecamatan Babussalam, Badar, Lawe

Struktur batuan geologi yang ada di wilayah perkotaan Tanjung Redeb terbentuk pada jaman Pre Tersier hingga jalan Kwarter, yang terdiri dari jenis batuan Alluvium di