• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap RSU. Bunda Thamrin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap RSU. Bunda Thamrin"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

RSU BUNDA THAMRIN MEDAN

OLEH:

RIHI ADNIN HASIBUAN 070502218

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Rihi Adnin Hasibuan

NIM : 070502218

Program Studi : Strata 1 Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul Skripsi : Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap RSU BUNDA THAMRIN Medan

Medan, Maret 2012

Penulis

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

BERITA ACARA UJIAN

Hari : Kamis

Tanggal : 29 Maret 2012

Nama : Rihi Adnin Hasibuan

NIM : 070502218

Program Studi : Strata 1 Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul Skripsi : Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap RSU BUNDA THAMRIN Medan

Ketua Program Studi S1 Pembimbig Skripsi

Manajemen

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA NIP: 19620513 199203 2 001 NIP: 19740407 199802 2 002

Penguji I Penguji II

Dr. Yeni Absah, S.E., M.Si Drs. Liasta Ginting, SE, MSI

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Rihi Adnin Hasibuan

NIM : 070502218

Program Studi : Strata 1 Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul Skripsi : Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap RSU BUNDA THAMRIN.

Tanggal, April 2012 Ketua Program Studi

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si NIP: 19620513 199203 2 001

Tanggal, April 2012 Dekan

(5)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

“PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU BUNDA THAMRIN MEDAN”

Adalah benar hasil karya tulis Saya sendiri yang disusun sebagai tugas akhir guna

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universiy\tas Sumatera

Utara Medan. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, Saya bersedia menerima

sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Medan, Maret 2012

Penulis

(6)

ABSTRAK

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

RSU BUNDA THAMRIN MEDAN

RSU BUNDA THAMRIN MEDAN merupakan sebuah rumah sakit baru yang mempunyai visi untuk menyediakan jasa kesehatan yang berkualitas namun dengan harga yang terjangkau. Didasari oleh pengamatan sementara yang dilakukan kepada 30 orang responden secara acak pada pasien RSU BUNDA THAMRIN MEDAN, 21 diantaranya menyatakan menggunakan jasa di RSU BUNDA THAMRIN Medan karena faktor harga dan kualitas pelayanannya sehingga peneliti memiliki ketertarikan melakukan penelitian mengenai pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien di rumah sakit tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap RSU BUNDA THAMRIN Medan.

Jenis Penelitian ini adalah penelitian asosiatif, karena peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap RSU BUNDA THAMRIN Medan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuisioner yang disebarkan pada kriteria pasien yang berusia minimal 17 tahun, sedang memasuki masa pemulihan, dan penah melakukan rawat inap di RSU BUNDA THAMRIN Medan dengan sampel penelitian sebanyak 57 pasien rawat inap. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif, metode kuantitatif dan uji regresi linear berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 16.00 for Windows.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel harga dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU BUNDA THAMRIN Medan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji regresi linier berganda secara simultan. Berdasarkan uji signifikan secara parsial, bahwa variabel Harga dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kepuasan pasien. Variabel yang paling dominan berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan pasien adalah variabel harga.

Kata kunci:kepuasan pasien, harga, kualitas pelayanan

(7)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRICE AND SEVICE QUALITY ON INPATIENT SATISFACTION at THE BUNDA THAMRIN

HOSPITAL MEDAN

Bunda Thamrin Hospital is a hospital new vision to provide health service quality but at an affordable price . Constituted by observation while done to 30 people at random at The Bunda Thamrin Hospital respondent patients , 21 of them said using services at The Bunda Thamrin Hospital because the prices and service quality so researchers have an interest in doing research on the influence prices and the quality of the service for the satisfaction of the patient at a hospital. The purpose of research to examine the influence of price and service quality on inpatient satisfaction at Bunda Thamrin Hospital.

This type of research is the study of associative, as the researchers want to know how to influence the price and service quality on inpatient satisfaction at Bunda Thamrin Hospital. The collection of primary data is done through the kuisioner spread on the criteria of patients who are at least 17 years of age, was entering a period of recovery, and never doing inpatient at Bunda Thamrin Hospital with a sample of research as much as 57 patient hospitalization. Methods of data analysis used is descriptive method and quantitative methods, multiple linear regression was employed for a hypotheses testing aided by spss version 16.00 for windows.

The result of this research show that the variable price and service quality of influential positive and significant on inpatient satisfaction at the Bunda Thamrin hospital. This can be seen from the result of simultaneous liniear regression test. Using a simultaneous test (F-test), this research showed that combinations of price and service quality positively and significantly influenced inpatient satisfaction at Bunda Thamrin Hospital. Furthermore, a partial test (t-test) revealed that price had a more dominant influence on inpatient satisfaction at Bunda Thamrin Hospital.

Keywords : patient satisfaction , price, service quality

(8)

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam

penulis hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk

memperoleh gelar Strata 1 (S-1) Ekonomi Manajemen.

Penulis khusus mempersembahkan skripsi ini teruntuk kedua orang tua tersayang:

Ayahanda Ir. Jauhari Yuslim Hasibuan dan Ibunda Masnita Geovani Sihombing. Terima kasih atas

kasih sayang, pengorbanan serta do’a yang tulus dan tidak pernah putus untuk penulis. Penulis juga

ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, antara lain:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membimbing serta memberi arahan dalam menyusun skripsi

(9)

6. Ibu Dr. Yeni Absah, S.E., M.Si dan Bapak Drs. Liasta Ginting, SE, MSi selaku Dosen

Penguji I dan II yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam

penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan

dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang berguna selama perkuliahan.

8. Keluarga yang teramat saya sayangi: Adik-adik ku Fikri Hafidz dan Natasya Amelia,

dan My Special Fitri Ariani terima kasih banyak atas doa dan dukungannya.

9. Sahabat tersayang sekaligus kawan seperjuangan: Aya, Reza, Rizky, Donal, Siska,

Cipit, Eva, Juli, dan tim D’lite 07. Terima kasih atas doa dan dukungannya.

10. Seluruh rekan di bangku perkuliahan terutama teman-teman stambuk 2007 Departemen

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, semoga diberikan

balasan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun

dari semua pihak agar penulisan skripsi ini dapat lebih baik lagi.

Medan, Maret 2012

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Perumusan Masalah... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Uraian Teoritis ... 8

2.1.1. Pengertian dan karakteristik Jasa ... 8

2.1.2. Bauran pemasaran Jasa ... 10

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1. Jenis Penelitian ... 2 4 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

3.3. Batasan Operasional Variabel ... 24

3.4. Operasionalisasi Variabel... 24

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 27

3.6. Populasi Dan Sampel ... 27

3.6.1. Populasi ... 27

3.6.2. Sampel ... 28

3.7. Jenis dan Sumber Data ... 29

3.8. Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 30

(11)

3.10.1. Metode Analisis Deskriptif ... 31

3.10.2. Analisis Kuantitatif ... 31

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... …... 37

4.1. Gambaran Umum Perusahaan.. ... ….. 37

4.1.1. Sejarah Perusahaan ... ….. 37

4.1.2. Logo RSU BUNDA THAMRIN ... ….. 38

4.1.3. Visi dan Misi RSU BUNDA THAMRIN ... ….. 38

4.1.4. Struktur Organisasi ... ….. 39

4.1.5. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... ….. 40

4.1.6. Jenis-jenis Kamar Rawat Inap RSU BUNDA THAMRIN ... ….. 41

4.1.7. Pelayanan di RSU BUNDA THAMRIN ... ….. 43

4.2. Hasil Penelitian ... …. 46

4.2.1. Analisis Data ... …. 46

4.2.1.1. Analisis Deskriptif ... …. 46

4.2.1.2. Uji Asumsi Klasik ... …. 54

4.2.1.3. Analisis Regresi Linear Berganda ... …. 59

4.2.1.4. Uji Hipotesis ... …. 61

4.2.1.5. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... …. 65

4.3. Pembahasan ... …. 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... …. 69

5.1. Kesimpulan ... …. 69

5.2. Saran ... …. 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(12)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 1.1 Jumlah pasien rawat inap di RSU. BUNDA THAMRIN Medan dari

tahun 2009-2010 ... 4

Tabel 1.2 Perbandingan Harga Tipe-Tipe Kamar Rawat Inap Di RSU BUNDA THAMRIN dan Pesaingnya……… ... 5

Tabel 1.3 Data Kepuasan Pasien Rawat Inap pada bulan Desember 2010.……….………...……... 6

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel………... 26

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 27

Tabel 3.3 Uji Validitas………... .... 31

Tabel 3.4 Uji Reabilitas ... 32

Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin….... 47

Tabel 4.2 Gambaran Umum Berdasarkan Usia………. 47

Tabel 4.3 Gambaran Umum Berdasarkan Pekerjaan……… . 48

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga……. 49

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Pelayanan….. ... 50

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepuasan Pasien ... 53

Tabel 4.7 Kolmogrov Smirnov………... 56

Tabel 4.8 Uji Glejser………. . 58

Tabel 4.9 Uji Nilai Tolerance dan VIF………. . 59

Tabel 4.10 Analisis Regresi Linier Berganda………. . 60

Tabel 4.11 Uji F……….. . 62

Tabel 4.12 Uji T……… ... 64

(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 23

Gambar 4.1 Logo RSU BUNDATHAMRIN……….……... 38

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Inti RSU BUNDA THAMRIN …... 39 Gambar 4.3 Histogram Uji Normalitas……… ... 54 Gambar 4.4 Plot Uji Normalitas……….. ... 55

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian ... 73

Lampiran 2. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas………...…….. . 76

Lampiran 3 Hasil Analisis Deskriptif……….. .. 77

Lampiran 4 Hasil Uji Regresi Linear Berganda……….. .. 83

Lampiran 5 Distribusi Jawaban Responden pada validitas……….. 86

(15)

ABSTRAK

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

RSU BUNDA THAMRIN MEDAN

RSU BUNDA THAMRIN MEDAN merupakan sebuah rumah sakit baru yang mempunyai visi untuk menyediakan jasa kesehatan yang berkualitas namun dengan harga yang terjangkau. Didasari oleh pengamatan sementara yang dilakukan kepada 30 orang responden secara acak pada pasien RSU BUNDA THAMRIN MEDAN, 21 diantaranya menyatakan menggunakan jasa di RSU BUNDA THAMRIN Medan karena faktor harga dan kualitas pelayanannya sehingga peneliti memiliki ketertarikan melakukan penelitian mengenai pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien di rumah sakit tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap RSU BUNDA THAMRIN Medan.

Jenis Penelitian ini adalah penelitian asosiatif, karena peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap RSU BUNDA THAMRIN Medan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuisioner yang disebarkan pada kriteria pasien yang berusia minimal 17 tahun, sedang memasuki masa pemulihan, dan penah melakukan rawat inap di RSU BUNDA THAMRIN Medan dengan sampel penelitian sebanyak 57 pasien rawat inap. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif, metode kuantitatif dan uji regresi linear berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 16.00 for Windows.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel harga dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU BUNDA THAMRIN Medan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji regresi linier berganda secara simultan. Berdasarkan uji signifikan secara parsial, bahwa variabel Harga dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kepuasan pasien. Variabel yang paling dominan berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan pasien adalah variabel harga.

Kata kunci:kepuasan pasien, harga, kualitas pelayanan

(16)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRICE AND SEVICE QUALITY ON INPATIENT SATISFACTION at THE BUNDA THAMRIN

HOSPITAL MEDAN

Bunda Thamrin Hospital is a hospital new vision to provide health service quality but at an affordable price . Constituted by observation while done to 30 people at random at The Bunda Thamrin Hospital respondent patients , 21 of them said using services at The Bunda Thamrin Hospital because the prices and service quality so researchers have an interest in doing research on the influence prices and the quality of the service for the satisfaction of the patient at a hospital. The purpose of research to examine the influence of price and service quality on inpatient satisfaction at Bunda Thamrin Hospital.

This type of research is the study of associative, as the researchers want to know how to influence the price and service quality on inpatient satisfaction at Bunda Thamrin Hospital. The collection of primary data is done through the kuisioner spread on the criteria of patients who are at least 17 years of age, was entering a period of recovery, and never doing inpatient at Bunda Thamrin Hospital with a sample of research as much as 57 patient hospitalization. Methods of data analysis used is descriptive method and quantitative methods, multiple linear regression was employed for a hypotheses testing aided by spss version 16.00 for windows.

The result of this research show that the variable price and service quality of influential positive and significant on inpatient satisfaction at the Bunda Thamrin hospital. This can be seen from the result of simultaneous liniear regression test. Using a simultaneous test (F-test), this research showed that combinations of price and service quality positively and significantly influenced inpatient satisfaction at Bunda Thamrin Hospital. Furthermore, a partial test (t-test) revealed that price had a more dominant influence on inpatient satisfaction at Bunda Thamrin Hospital.

Keywords : patient satisfaction , price, service quality

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini, kesehatan telah menjadi sebuah kebutuhan penting bagi masyarakat.

Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkat pula tuntutan

masyarakat akan kualitas kesehatan. Rumah sakit merupakan salah satu perusahaan yang

menyediakan jasa di bidang kesehatan. Ketika semakin banyak dan meratanya rumah sakit

di wilayah kota Medan yang merupakan harapan Pemerintah daerah merupakan ancaman

bagi pihak rumah sakit, karena dengan semakin banyaknya bermunculan rumah sakit yang

menawarkan bermacam keunggulan, baik dari segi teknologi, harga maupun pelayanan,

maka rumah sakit akan menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.

Masyarakat, sebagai konsumen tentu selalu mengharapkan adanya pelayanan yang

baik dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dengan berkembangnya

ekonomi, teknologi dan daya pikir masyarakat pada saat ini, mereka akan mempunyai

keinginan untuk mendapatkan pelayanan yang baik serta biaya yang dikeluarkan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut harus sesuai dengan apa yang diharapkan,

sehingga dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan keinginan tersebut harus diiringi oleh

tingkat kepuasan.

Menurut Irawan (2003:16), kepuasan pelanggan merupakan salah satu alat ukur

untuk melihat daya saing suatu perusahaan. Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari

perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja dibawah harapan,

maka pelanggan akan sangat kecewa. Bila kinerja sesuai harapan, maka pelanggan akan

(18)

pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari kerabatnya serta

janji dan informasi dari berbagai media. Penawaran harga yang murah merupakan salah

satu strategi penetapan harga perusahaan seperti di rumah sakit untuk mempertahankan

kepuasan pasiennya

Harga menurut Kotler dan Amstrong (2001: 439), adalah sejumlah uang yang

dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas

manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Pada

awalnya rumah sakit sebagai tempat pelayanan sosial yang tidak memikirkan keuntungan

dan bersifat paternalistik (memandang pasien sebagai pelaku pasif), kemudian menjadi

suatu pelayanan berorientasi pada bisnis, maksudnya ialah selain memberikan pelayanan

yang komprehensif sesuai dengan tuntutan dan teknologi serta keinginan masyarakat, maka

pelayanan di rumah sakit mulai memperhatikan keuntungan dengan memberikan pelayanan

yang baik, efisiensi biaya dan memberikan kepuasan kepada pasien. Rumah sakit sebagai

salah satu penyedia jasa kesehatan juga harus memberikan pelayanan kesehatan yang

berkualitas namun sesuai dengan manfaatnya.

Kualitas pelayanan yang baik harus dapat ditonjolkan oleh sebuah rumah sakit

karena merupakan bisnis yang bergerak di bidang jasa. Menurut Parasuraman (dalam

Lupiyoadi, 2001:148), Beberapa produsen membangun sistem sendiri bagaimana cara

agar jasa yang diberikan dapat tepat waktu dan sampai kepada konsumen dengan

melakukan berbagai usaha untuk memperlancar penyampaiannya dengan

meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan melalui keandalan (reliability), cepat

tanggap (responsiveness), kepastian (assurance), empati (empaty), berwujud (tangibles).

(19)

THAMRIN Medan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh harga dan kualitas

pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU BUNDA THAMRIN Medan. Di

tengah persaingan rumah sakit yang cukup ketat di kota Medan, RSU BUNDA THAMRIN

m e r u p a k a n s a l a h s a tu ru m a h s a k i t b a r u y a n g mempunyai visi untuk memberikan

pelayanan kesehatan yang berkualitas namun dengan harga yang terjangkau. R u m a h s a k i t

i n i m u l a i b e r o p e r a s i p a d a ta h u n 2 0 0 9 , n a m u n mereka tidak membutuhkan waktu

yang lama untuk masuk dalam persaingan sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa

kesehatan yang diminati oleh masyarakat kota Medan.

Adapun salah satu strategi rumah sakit ini untuk menjaga kepuasan pasiennya

sehingga dapat bersaing dengan rumah sakit di kota medan yaitu dengan memberikan

fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas seperti ruang tunggu pasien yang nyaman

dan bersih, tempat parkiran yang aman, kebersihan kamar rawat inap yang selalu terjaga,

dan tata letak ruangan rumah sakit yang memudahkan pasien untuk berobat. Selain itu, jenis

pelayanan lain yang dimiliki oleh rumah sakit ini adalah pegawai administrasi rumah sakit

yang mampu memberikan pelayanan yang cepat dan akurat, kehandalan dokter dalam

memberikan diagnosa penyakit, serta daya tanggap perawat yang baik dalam menyelesaikan

segala keluhan pasien rumah sakit. Berikut data pada Tabel 1.1 yang memperlihatkan

jumlah pasien yang menginap di RSU BUNDA THAMRIN Medan.

Tabel 1.1

Jumlah pasien rawat inap di RSU BUNDA THAMRIN dari tahun 2009-2010

Tahun Jumlah Pasien

2009 1.426 orang

2010 3.922 orang

Total 5.348 orang

(20)

Berdasarkan pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah pasien

yang melakukan rawat inap di RSU BUNDA THAMRIN sejak rumah sakit ini didirikan.

Rumah sakit ini mampu melakukan peningkatan sebanyak 2.496 pasien dari tahun 2009

sampai tahun 2010. RSU BUNDA THAMRIN juga mendapatkan penghargaan dalam hal

kualitas pelayanan dari Pemerintah kota Medan untuk lomba rumah sakit swasta terbaik

dalam rangka hari jadi ke 421 kota Medan Tahun 2011.

Selain memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, RSU BUNDA

THAMRIN juga menawarkan tarif harga rawat inap yang murah namun bersaing. Adapun

tarif kamar rawat inap yang ditawarkan oleh RSU BUNDA THAMRIN serta

perbandingannya dengan rumah sakit Martha Friska Multatuli yang juga sama – sama merupakan rumah sakit baru adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2

Perbandingan Harga Tipe-Tipe Kamar Rawat Inap di RSU BUNDA THAMRIN dan RSU MARTHA FRISKA

SUPER VIP Rp545.000 Rp600.000

VIP Rp495.000 Rp500.000

KELAS 1 Rp345.000 Rp400.000

KELAS 2 Rp320.000 Rp200.000

KELAS 3 Rp245.000 Rp100.000

(21)

Pada Tabel 1.2 menerangkan bahwa dari 5 (lima) tipe kamar, terdapat 3 (tiga) tipe kamar

yang ditawarkan RSU BUNDA THAMRIN, memiliki harga yang di bawah harga kamar

pesaingnya. Akan tetapi, harga yang ditawarkan tersebut tidak kalah saing dengan kualitas

pelayanan yang disediakan oleh pesaingnya yang menawarkan harga lebih tinggi. Sehingga

harga yang ditawarkan oleh pihak rumah sakit memberikan kepuasan terhadap pasien karena

harga yang diberikan sesuai dengan harapan.

Adapun suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh rumah sakit ini terhadap

kepuasan pasiennya yaitu dengan cara melakukan survey kepuasan pasien rawat inap

melalui kotak saran. Berikut data kepuasan pasien rawat inap pada bulan Desember Tahun

2010.

Tabel 1.3

Data Kepuasan Pasien Rawat Inap dari Kotak Saran pada Bulan Desember 2010

(22)

Berdasarkan hasil dari Tabel 1.3 tingkat kepuasan pasien RSU BUNDA THAMRIN

pada bulan Desember tahun 2010, terdapat beragam jumlah responden yang bersedia

mengisi form pertanyaan. Dapat dilihat keterangan data diatas, dari pertanyaan yang

diberikan di setiap jenis pelayanan yang ditawarkan, rata-rata pasien menyatakan puas

dengan jenis-jenis pelayanan yang ada, namun ada juga beberapa jenis pelayanan yang

pasien juga tidak puas terhadap kinerjanya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di paparkan tersebut, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: ”Pengaruh Harga dan Kualitas

Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSU BUNDA THAMRIN

Medan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang

menjadi perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: ”Apakah faktor harga

dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan

pasien rawat inap di RSU BUNDA THAMRIN Medan?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU BUNDA

(23)

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Instansi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi yang bermanfaat

bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan harga yang sesuai dalam

mempengaruhi kepuasan pasien rawat inap.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi peneliti khususnya

dalam bidang pemasaran jasa di sebuah rumah sakit.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan referensi dan bahan perbandingan bagi penulis lain dalam melakukan

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Jasa

Menurut Kotler (dalam Tjiptono, 2005: 16), jasa adalah setiap tindakan atau

perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya

bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan proses atau aktivitas yang di dalamnya selalu

ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun bagi

pihak-pihak yang terlibat tidak sadar melakukannya. Contohnya jasa pengobatan, jasa

pengangkutan, jasa telekomunikasi, hiburan, dan berbagai macam jasa lainnya.

Sifat perusahaan yang menghasilkan jasa ialah bahwa jasa itu tidak dapat

ditimbun seperti barang-barang lain sambil menunggu untuk dijual, hal ini

disebabkan jasa memiliki karakteristik-karakteristik yang unik. Menurut Tjiptono (2005:

18), jasa memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Tidak Berwujud ( Intangibility)

Ketidakpastian bagi para pelanggan dalam pembelian jasa relatif tinggi, karena

terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi

(25)

credence quality yang tinggi. Experience quality adalah karakteristik-karakteristik

yang hanya dapat dinilai pelanggan setelah pembelian, misalnya kualitas, efisiensi,

dan kesopanan. Sedangkan credence quality merupakan aspek-aspek yang sulit

dievaluasi, bahkan setelah pembelian dilakukan, misalnya sebagian besar orang sulit

untuk peningkatan kemampuan berbahasa Inggris selama periode tertentu.

Intangibility juga menimbulkan masalah bagi penyedia jasa. Kurangnya

karakteristik fisik menyebabkan penyedia jasa sulit memajang dan mendiferensiasika n

penawarannya.

b. Tidak Dapat Dihasilkan SecaraTerpisah (Inseparability)

Pada umumnya, barang diproduksi terlebih dahulu kemudian dijual dan

dikonsumsi. Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu kemudian

diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. Contohnya

pemeriksaan medis. Dokter tidak dapat memproduksi jasanya tanpa kehadiran pasien.

c. Hasilnya Bervariasi Tergantung Siapa yang Memberikan Jasa (Variability)

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya

banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan di

mana jasa tersebut diproduksi. Ini disebabkan jasa melibatkan unsur manusia dalam

proses produksi dan konsumsinya, di mana manusia biasanya tidak bisa diprediksi

dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.

d. Tidak Tahan Lama (Perishability)

Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi bus yang kosong,

(26)

akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak dapat disimpan.

e. lack of ownership

Merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang,

konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya.

Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan, atau menjualnya. Di lain pihak, pada

pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa

untuk jangka waktu yang terbatas.

2.1.2. Bauran Pemasaran Jasa

Menurut Tjiptono (2005: 30), bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang

digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada

pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang

dan merancang program taktik jangka pendek. Unsur-unsur bauran pemasaran tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Produk (product), merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang

ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan

keinginan pelanggan. Keputusan bauran produk yang dihadapi pemasar jasa bisa

sangat berbeda dengan apa yang dihadapi pemasar barang. Aspek

pengembangan produk jasa baru juga memiliki keunikan khusus yang berbeda.

Dengan barang, yakni jasa baru sukar diproteksi dengan paten. Selain itu, aspek

kualitas dari produk jasa juga merupakan faktor yang berperan penting dalam

(27)

produk jasa pesaing juga merupakan faktor penting dalam konsep pemasaran. Salah

satu konsep pemasaran jasa adalah fokus pada kemauan dan keinginan konsumen

sehingga organisasi dapat membedakan produknya dari produk yang ditawarkan

oleh para pesaing (Lamb, Hair, Mc Daniel 2001: 268).

2. Harga (pricing), merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran dalam

mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb, Hair, Mc Daniel 2001: 268). Harga

berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur

diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga di antara

berbagai kelompok pelanggan. Menurut Tjiptono (2005:181), penetapan harga

maksimum akan dibatasi oleh permintaan pelanggan, khususnya daya beli.

3. Lokasi (place), keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa

bagi para pelanggan potensial. Suryana (2001: 105), menyatakan bahwa tempat

yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis,

menyenangkan, dan efisien. Memilih lokasi dekat dengan pelangga n perlu untuk

mempertahankan daya saing. Selain faktor kedekatan dengan pelanggan faktor

kenyamanan juga hendaknya diperhatikan.

4. Promosi (promotion), meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan

manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode tersebut terdiri atas

periklanan, promosi, penjualan, direct marketing, personal selling, dan public

relations. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang sama dengan

jasa, promosi jasa seringkali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya

(28)

produksi juga menjadi bagian penting.

5. Orang (people), unsur ini adalah unsur vital dalam bauran pemasaran. Dalam

industri jasa, setiap organisasi harus secara jelas menentukan apa yang

diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan.

6. Bukti fisik (physical evidence), unsur ini digunakan untuk mengurangi tingkat resiko

terhadap persepsi konsumen terhadap suatu jasa yang akan digunakan. Bukti fisik

ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya brosur paket liburan yang memuat foto

lokasi liburan dan tempat menginap; penampilan staf yang rapi dan sopan; dan lain

sebagainya.

7. Proses (process), merupakan faktor penting bagi konsumen high-contact

services. Faktor ini berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan.

8. Customer Service, diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh

pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab atas unsur bauran pemasaran ini tidak

dapat dibatasi hanya pada departemen layanan pelanggan tetapi menjadi perhatian

dan tanggung jawab semua personel perusahaan.

2.1.3. Harga

Harga menurut Kotler (2001 : 439) harga adalah sejumlah uang yang dibebankan

atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas

manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Namun istilah lain

harga ialah merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk

mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb, Hair, Mc Daniel 2001: 268). Agar dapat

(29)

dulu dengan keputusan-keputusan sebelumnya, yaitu: dalam bidang produksi, distribusi,

dan strategi promosi. Penyesuaian ini dibutuhkan agar dapat menciptakan suatu bauran

pemasaran yang konsisten, terpadu, dan mampu mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Harga merupakan sejumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non moneter) yang

mengandung utilitas/ kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa

(Tjiptono, 2005:178).

Menurut Tjiptono (2005: 35), ada empat hal yang menjadi tujuan penetapan

harga, yaitu:

a. Tujuan berorientasi pada laba

Ini didasarkan pada asumsi teori ekonomi klasik yang menyatakan bahwa setiap

perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang maksimum.

Dalam kondisi persaingan yang ketat dan serba kompleks penerapannya sangat

sulit untuk dilakukan.

b. Tujuan berorientasi pada volume

Tujuan ini berorientasi pada volume, di mana harga ditetapkan sedemikian rupa

agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan, ataupun untuk

menguasai pangsa pasar. Misalnya: biaya operasional pemasangan jalur telepon untuk

satu rumah tidak berbeda jauh dengan biaya pemasangan untuk lima rumah.

c. Tujuan berorientasi pada citra

Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan

citra perusahaan.Sebaliknya, harga rendah dapat dipergunakan untuk membentuk citra

(30)

d. Tujuan stabilisasi harga

Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk

mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga

pemimpin industry.

e. Tujuan-tujuan lainnya

Penetapan harga dapat juga bertujuan untuk mencegah masuknya pesaing,

mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau

menghindari campur tangan pemerintah.

Perusahaan dalam menetapkan harga suatu produk atau jasa, ada dua faktor

yang harus dipertimbangkan, yaitu:

a. Faktor internal perusahaan

Faktor ini berasal dari dalam perusahaan, yang meliputi:

1. Tujuan pemasaran perusahaan

Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah tujuan pemasaran

perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimalisasi laba, mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan

kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung

jawab sosial, dan lain-lain.

2. Strategi bauran pemasaran

Harga adalah salah satu komponen bauran pemasaran. Oleh karena itu, harga

(31)

lainnya, yaitu produk, distribusi, dan promosi.

3. Biaya

Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan

perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan

sangat memperhatikan biaya (biaya tetap dan biaya variabel), serta jenis-jenis

biaya lainnya.

b. Faktor eksternal perusahaan

Merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan, yaitu:

1. Sifat pasar dan permintaan

Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang

dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan

monopoli, maupun oligopoli. Faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya ialah

elastisitas permintaan.

2. Persaingan

Kebebasan perusahaan dalam menentukan harga itu bergantung pada jenis pasar

yang berbeda-beda. Berdasarkan bentuk persaingannya, ada empat jenis pasar,

antara lain:

a. Pasar Persaingan Murni (Pure Competition), yaitu pasar yang terdiri dari

banyak pembeli dan penjual yang memperdagangkan komoditas yang seragam.

(32)

terdiri dari banyak pembeli dan penjual yang berdagang pada kisaran harga

tertentu, bukan pada satu harga pasar.

c. Pasar Persaingan Oligopoli (Oligopolistic Competition) yaitu pasar yang

terdiri dari sedikit penjual yang sangat sensitif pada penetapan harga dan

strategi pemasaran yang dilakukan oleh pesaing.

d. Pasar Monopoli Murni (Pure Monopoly) yaitu pasar yang hanya ada satu

penjual saja.

Menurut Tjiptono (2005:183), Dalam penjualan ritel, ada segmen pembeli yang

sangat sensitive terhadap faktor harga (menjadikan harga sebagai salah satunya

pertimbangan membeli produk) dan ada pula yang tidak. Mayoritas konsumen agak

sensitive terhadap harga, namun juga mempertimbangkan faktor lain (seperti citra merk,

lokasi toko, layanan, nilai (value), fitur produk dan kualitas).

2.1.4 Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan

konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen

(Tjiptono, 2005:259). Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan

persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima dengan pelayanan

yang sesungguhnya mereka harapkan / inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu

perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang

diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang

diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik

dan berkualitas. Menurut Gronoos dalam Nasution (2004 : 47) kualitas total pelayanan

(33)

a. Technical quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas output pelayanan

yang diterima pelanggan.

b. Functional quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas cara

penyampaian suatu pelayanan.

c. Corporate image, yaitu profil, reputasi, citra umum dan daya tarik khusus suatu

perusahaan.

Pada industri jasa, interaksi antara pelanggan dan penyedia jasa sangat

penting dalam menentukan kualitas jasa. Setiap perusahaan jasa harus memiliki service

excellence (pelayanan yang unggul), yakni suatu sikap atau cara karyawan dalam

melayani pelanggan secara memuaskan. Sasaran dan manfaat dari service excellence

secara garis besar terdiri dari empat unsur pokok yaitu: kecepatan, ketepatan,

keramahan dan kenyamanan. Keempat unsur tersebut merupakan suatu kesatuan yang

terintegrasi artinya pelayanan jasa menjadi tidak sempurna bila ada salah satu unsur

tersebut diabaikan. Menurut Nasution (2004:49), pada prinsipnya ada tiga kunci dalam

memberikan pelayanan yang unggul kepada pelanggan, yaitu:

a. Kemampuan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.

b. Pengembangan database yang lebih akurat dari pada pesaing yang mencakup

data kebutuhan setiap pelanggan.

c. Pemanfaatan informasi yang diperoleh dari riset pasar dalam suatu kerangka

strategis.

Menurut Parasuraman dalam Lupioyadi (2001:148), didalam mengevaluasi kualitas

(34)

1. Bukti fisik, kemampuan perusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada

eksternal. Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.

2. Kehandalan, yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan

segera, akurat dan memuaskan.

3. Daya tanggap, yaitu keinginan dari para staff dan karyawan untuk membantu

para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap.

4. Jaminan, mencakup pengetahuan, kompetensi, dan sifat dapat dipercaya yang

dimiliki para staff, bebas dari bahaya, keragu-raguan atau resiko.

5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,

perhaatian pribadi dan memahami kebutuhan pelangga n.

2.1.5 Kepuasan

Kepuasan adalah fungsi dari seberapa sesuainya harapan pembeli produk dengan

kinerja yang di pikirkan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah

dari pada harapan, pelanggan akan kecewa; jika ternyata sesuai harapan, pelanggan akan

puas; jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas (Kotler dan Keller, 2007:243).

Menurut Lupiyoadi (2001: 195), kepuasan konsumen adalah suatu penilaian yang

diberikan oleh konsumen setelah menggunakan jasa. Penilaian kepuasan dilakukan oleh

konsumen mengacu pada penilaian tentang seluruh pengalamannya selama menjadi

pengguna jasa.

Menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2001: 110) bahwa untuk menentukan tingkat

kepuasan pelanggan, terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh

(35)

1. Kualitas Produk

Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukan bahwa

produk yang mereka gunakan berkualitas. Konsumen rasional selalu menuntut

produk yang berkualitas untuk setiap pengorbanan yang dilakukan untuk

memperoleh produk tersebut. Dalam hal ini, kualitas produk yang baik akan

memberikan nilai tambah dibenak konsumen.

2. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan terutama dibidang jasa, pelanggan akan merasa puas bila

mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang

diharapkan. Pelanggan yang puas akan menunjukan kemungkinan untuk kembali

membeli produk yang sama. Pelanggan yang puas akan menunjukan

kemungkinan untuk kembali membeli produk yang sama. Pelanggan y ang puas

cendrung akan memberikan persepsi terhadap produk perusahaan.

3. Emosional

Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang

lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu

yang cendrung memiliki kepuasan yang tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan

karena kualitas dari produk tetapi nilai social atau self esteem yang membuat

pelanggan menjadi puas terhadap merk tertentu.

4. Harga

Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang

(36)

5. Biaya

Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu

membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cendrung puas

terhadap produk atau jasa itu.

2.2Penelitian Terdahulu

1. Antona (2007) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Harga, Fasilitas dan Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen di Rumah Sakit Umum Islam

Kustati Surakarta”. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui besarnya

pengaruh faktor tarif, fasilitas dan pelayanan terhadap tingkat kepuasan konsumen

Rumah Sakit Umum Islam Kustati Surakarta, 2) Untuk mengetahui faktor yang paling

dominan pengaruhnya terhadap tingkat kepuasan konsumen Rumah Sakit Umum

Islam Kustati Surakarta. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel secara proporsional random

sampling. Adapun hasil uji F diperoleh F hitung > F tabel ; 35,431 > 2,800 maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel

tarif, fasilitas, dan pelayanan terhadap variabel kepuasan konsumen secara simultan.

Berarti hipotesis pertama (Ha1) terbukti kebenarannya.

2. Martin (2009) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSU DELI Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU DELI

Medan. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif,

(37)

pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial serta pengujian

koefisien determinasi. Dimana hasil pengujian koefisien determinasi yang

disesuaikan (Adjusted R square) diperoleh nilai sebesar 0,706 berarti 70,6%

kepuasan pasien sebagai variabel terikat dapat dijelaskan oleh harga dan kualitas

pelayanan sebagai variabel bebas. Sedangkan sisanya 29,4% dapat dijelaskan oleh

variabel lainnya.

2.3. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama di mana

sepenuhnya proyek penelitian itu ditujukan, di mana hal ini merupakan jaringan

hubungan antarvariabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi

dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi,

dan survei literatur (Kuncoro, 2009:52).

Menurut Kotler (2001 : 439), harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas

suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas

manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Penawaran harga

yang murah namun sesuai dengan manfaatnya merupakan salah satu strategi penetapan

harga perusahaan seperti di rumah sakit untuk mempertahankan kepuasan pasiennya.

Menurut Tjiptono (2005:259), kualitas pelayanan adalah suatu upaya

pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk

mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas pelayanan yang baik sangat diharapkan oleh

pasien untuk mendapatkan manfaat pelayanan yang diberikan agar dapat memperoleh

(38)

Menurut Lupiyoadi (2001: 195), kepuasan konsumen adalah suatu penilaian yang

diberikan oleh konsumen setelah menggunakan jasa. Penilaian kepuasan dilakukan oleh

konsumen mengacu pada penilaian tentang seluruh pengalamannya selama menjadi

pengguna jasa.

Dalam menciptakan suatu kepuasan terutama pelanggan jasa kesehatan, hal

yang terpenting adalah kualitas pelayanan dan harga (Tjiptono, 2005: 178). Pelanggan

akan merasa puas apabila mereka mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan apa yang

diharapkannya namun dengan pengeluaran yang setimpal (harga sesuai dengan pelayanan

yang didapatkan). Berdasarkan teori pendukung tersebut, maka kerangka konseptual pada

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Harga (X1)

Kepuasan Pasien (Y)

Kualitas Pelayanan (X2)

Sumber: Kotler (2001), Tjiptono (2005) , dan Lupiyoadi (2001) data diolah Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian 2.4. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh

karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan

(Sugiyono, 2008:93). Berdasarkan kerangka pemikiran maka dihipotesiskan sebagai

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang

menghubungkan dua variable atau lebih (Sugiyono, 2008:12). Dalam penelitian ini penulis

ingin melihat pengaruh Harga dan Kualitas pelayanan terhadap Kepuasan rawat inap di

RSU BUNDA THAMRIN Medan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSU BUNDA THAMRIN yang berlokasi di Jalan

Sei Batanghari no.28-30, Medan. Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan, y a k ni dari

bulan Februari sampai Mei 2012.

3.3 Batasan Operasonal Variabel

Adapun batasan operasional dalam penelitian ini ádalah membahas pangaruh

harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU BUNDA

THAMRIN Medan.

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel adalah untuk menjelaskan variabel-variabel yang

sudah diidentifikasi.

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang diteliti, yaitu:

1. Variabel Independen (X1) : Harga

harga adalah jumlah dari nilai yang ditukar pasien atas manfaat-manfaat karena

(40)

2. Variabel Independen (X2) : Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan adalah keseluruhan karakteristik dari suatu jasa dalam hal

kemampuannya untuk memenuhi kepuasan dan harapan pasien yang di evaluasi

melalui lima dimensi pokok yaitu:

1. Bukti fisik, kemampuan rumah sakit dalam menunjukan eksistensinya kepada

eksternal. Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana

komunikasi.

2. Kehandalan, yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan

segera, akurat dan memuaskan.

3. Daya tanggap, yaitu keinginan dari para karyawan untuk membantu para pasien

dan memberikan layanan dengan tanggap

4. Jaminan, mencakup pengetahuan, kompetensi, dan sifat dapat dipercaya yang

dimiliki staff, bebas dari bahaya, keraguan atau resiko.

5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang

baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pasien. Skala pengukuran

yang digunakan adalah skala likert.

3. Variabel Dependen (Y) : Kepuasan Pasien

kepuasan merupakan tingkat perasaan di mana seseorang menyatakan hasil

perbandingan atas kinerja jasa yang diterima dan yang diharapkan. Skala

(41)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Sumber: Kotler (2001), Lupiyoadi (2001) dan Tjiptono( 2005) data diolah

Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala

Pengukuran

Harga (X1)

Jumlah dari nilai yang ditukar pasien atas

manfaat-manfaat karena

1. Perasaan puas terhadap

(42)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah menggunakan

skala Likert. Tujuannya adalah untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Melalui skala Likert, variabel yang akan

diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan titik

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan (Sugiyono,

2008:133).

Tabel 3.2

Instrumen skala Likert

Pernyataan Skor

Sangat tidak setuju 1

Tidak setuju 2

Kurang setuju 3

Setuju 4

Sangat setuju 5

Sumber: Sugiyono (2008) data diolah

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1. Populasi

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah pasien yang menginap di RSU

BUNDA THAMRIN. Populasi ini termasuk jenis populasi tidak terbatas karena

pengguna jasa (pasien) yang datang jumlahnya berbeda setiap hari. Populasi tidak

terbatas adalah suatu populasi yang mengalami proses secara terus menerus sehingga

ukuran (jumlah populasi) menjadi tidak terbatas perubahan nilainya (Suharyadi dan

(43)

3.6.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Sugiyono, 2008:116). Menurut Supramono dan Haryanto (2003:62) untuk menentukan

jumlah sampel yang tidak diketahui secara pasti jumlahnya, dapat digunakan rumus:

Dimana :

Za = Z tabel dengan tingkat signifikansi tertentu (α) Bila α = 0,05 → Z = 1,96

Bila α = 0,01 → Z = 1,65

P = Proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakteristik tertentu (1-p)

Q = Proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki karakteristik tertentu

d = Tingkat kesalahan yang dapat ditolerir (dinyatakan dalam %)

Teknik yang digunakan dalam menentukan individu sampel adalah dengan

menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008:122).

Adapun kriteria pasien yang dapat dijadikan sampel adalah:

a. Pasien RSU BUNDA THAMRIN Medan yang pernah melakukan rawat inap.

b. Berusia minimal 17 tahun, karena usia tersebut dianggap sebagai pasien dewasa

yang dapat memberikan penilaian terhadap pelayanan rawat inap di RSU

BUNDA THAMRIN.

c. Pasien rawat inap RSU BUNDA THAMRIN yang sudah memasuki masa

(44)

Dari observasi awal, Responden yang sesuai dengan kriteria sampel adalah 30 pasien

rawat inap di RSU BUNDA THAMRIN Medan. Diketahui bahwa 70% atau sekitar 21

pasien menggunakan jasa di RSU BUNDA THAMRIN Medan karena faktor harga dan

kualitas pelayanannya. Maka dapat dihitung jumlah sampel yang diambil dengan tingkat

signifikansi 5% dan tingkat kesalahan 10% yaitu:

n = 57,17

Berdasarkan uraian tersebut maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel dalam

penelitian ini adalah 57 pasien.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Jenis Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu :

1. Data primer yaitu data yang didapatkan secara langsung dari responden dalam

hal ini pasien rawat inap di RSU. BUNDA THAMRIN Medan. Data primer ini

diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan (Questioner) dan wawancara

(Interview) kepada responden di lokasi penelitian.

2. Data sekunder yaitu data yang mendukung data primer yang didapatkan dari

buku-buku referensi, majalah, Internet serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan

topik bahasan dalam penelitian.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain:

(45)

langsung dengan pasien rawat inap atau keluarga dekat pasien yang menemami

pasien selama masa opname di RSU. BUNDA THAMRIN Medan.

2. Daftar pertanyaan (Questionare), yaitu data yang didapatkan dengan cara

mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada responden. Dalam hal ini

responden adalah pasien rawat inap atau keluarga dekat pasien yang menemani

pasien selama masa opname di RSU. BUNDA THAMRIN Medan.

3. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan mengumpulkan data dari

buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah diperoleh setelah

penelitian merupakan data valid dengan alat ukur yang digunakan. Penelitian ini diuji

pada pasien yang menginap di RSU. BUNDA THAMRIN Medan. Uji validitas

dilakukan pada 30 orang konsumen (tamu) hotel di luar sampel. Pengujian validitas

menggunakan SPSS 16.0 for windows. Kriteria pengujian validitas kuesioner sebagai

berikut:

a. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30

responden pasien rumah sakit diluar dari responden penelitian. Nilai r tabel dengan

ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka

(46)

Tabel 3.3

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 (Febuari 2012)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena r hitung > r

tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

3.9.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk meliaht apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan

akurasi dan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pertanyaan yang telah

dinyatakan valid dalam uji validitas, akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria

sebagai berikut:

a. Jika r alpha positif atau > r tabel maka pertanyaan reliabel.

b. Jika r alpha negatif atau < r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha Jumlah Pertanyaan

0.882 16

(47)

Pada 16 Pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien

alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0.882. ini berarti 0.882 > 0.60 dan 0.882 >

0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat

disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1.Metode Analisis Deskript if

Metode Analisis Deskriptif merupakan cara untuk merumuskan dan menafsirkan

data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,

penyusunan, dan menginterpretasikan data sehingga dapat diketahui gambaran

umum instansi yang diteliti.

3.10.2.Analisis Kuantitatif

1. Uji asumsi klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, sehingga perkiraan menjadi tidak biasa,

maka dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi :

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Ujinormalitas dilakukan

dengan menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunkan

tingkat signifikansi 5% maka jika nilai asymp.sig. (2-tailed) di atas nilai

signifikansi 5% artinya variabel residual berdistribusi normal. (Ginting.dkk,

(48)

b. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas.

Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu

variable independent (homokedastisitas) Heteroskedastisitas diuji dengan

menggu nakan Uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variable

independent signifikan secara statistic mempengaruhi variable dependen,

maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedostisitas menguji

terjadinya perbedaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode

pengamatan lainnya.

c. Uji Multiko linieritas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti

di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan

melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan

membandingkan sebagai berikut :

a. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas

b. Tolerance > 0.1 maka tidak terdapat multikolinearitas

2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan

dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya dua atau lebih (X1, X2)

terhadap variabel dependen (Y).

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

(49)

Y = Kepuasan pasien rawat inap

a = konstanta

b1, b2 = koefisien regresi

X1 = Harga

X2 = Kualitas pelayanan

3. Uji Fhitung (Uji Serentak)

Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel

bebas mempunyai daya dukung yang signifikan atau tidak terhadap variabel

terikat.

Model hipotesis dalam uji Fhitung ini adalah: Ho : b1 = b2 = 0

(variabel bebas berupa harga dan kualitas pelayanan secara bersama-sama

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap

RSU. BUNDA THAMRIN sebagai variabel terikat)

Ha : bi ≠ b2 ≠ 0

(variabel bebas berupa harga dan kualitas pelayanan secara bersama-sama

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap RSU.

BUNDA THAMRIN sebagai variabel terikat) Nilai Fhitung akan

dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

Ho diterima, bila Fhitung < Ftabel pada α = 5% Ho ditolak, bila Fhitung >

Ftabel pada α = 5%

4. Analisis Statistik t

Yaitu sebagai uji signifikan individual. Uji ini menunjukkan seberapa

(50)

Bentuk pengujiannya adalah:

Ho : bi = 0

Artinya, secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

variabel bebas (harga dan kualitas pelayanan) terhadap kepuasaan pasien rawat

inap RSU. BUNDA THAMRIN sebagai variabel terikat. Ho : bi ≠ 0 Kriteria

Pengambilan Keputusan Ho diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% Ho

ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5%

5. Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel bebas (X1, X2) terhadap

variabel tidak bebas (Y), dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda

(R2) dimana 0<R2<1. Hal ini menunjukkan jika R2 semakin dekat dengan 1,

maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel tidak bebas

(Y) semakin kuat. Sebaliknya jika R2 semakin dekat pada 0 maka pengaruh

(51)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum perusahaan

4.1.1. Sejarah Perusahaan

RSU BUNDA THAMRIN Medan merupakan sebuah rumah sakit baru dengan

konsep pelayanan yang baik namun dengan strategi penawaran harga yang terjangkau.

Selain itu, dengan konsep pelayanan yang baik itu pula rumah sakit ini mendapatkan

penghargaan dari Pemerintah Kota Medan atas kualitas pelayanan yang dimilikinya.

Pemilik rumah sakit ini bernama Bapak Hendra Wibowo Sedangkan Direktur di rumah

sakit ini adalah Bapak Dr. Deli Theo.

Proyek pembangunan RSU BUNDA THAMRIN Medan ini dimulai sekitar bulan

November tahun 2008 dan selesai pada Febuari tahun 2009 dengan arsitektur bangunan Ir.

Leo Wijaya. Sementara proyek pembangunan rumah sakit ini dikerjakan oleh PT

THAMRIN SINAR SURYA dan yang mengawasi proyek ini hingga sampai tahap akhir

yaitu bapak Husin Siregar yang sekarang menjadi kepala di bagian rumah tangga &

keperluan logistik RSU BUNDA THAMRIN Medan.

Soft Opening RSU BUNDA THAMRIN Medan yaitu pada bulan tiga Tahun 2009,

dan dihadiri oleh beberapa pejabat Pemerintah daerah Sumatera Utara. Sedangkan

peresmian RSU BUNDA THAMRIN Medan diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara

yaitu bapak Syamsul Arifin, SE.

RSU BUNDA THAMRIN Medan berlokasi di Jalan Sei Batanghari No. 28-30

Medan. Lokasi rumah sakit ini sangat mudah dijangkau karena akses jalan menuju ke

(52)

memiliki fasilitas umum yang lengkap seperti keamanan, tempat parkir, kantin, musholla,

dan fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Sehingga Rumah sakit ini menjadi salah satu

tempat pelayanan kesehatan terbaik dikota Medan. Seiring dengan berjalannya waktu,

rumah sakit umum Bunda Thamrin Medan juga sedang mempersiapkan diri untuk

memenuhi standar yang seminimal mungkin dari sisi pelayanan, ketenagaan, fasilitas

peralatan dan fisik bangunan guna mendapatkan agreditasi yang lebih baik lagi.

4.1.2. Logo RSU BUNDA THAMRIN Medan

RSU BUNDA THAMRIN Medan memberikan sentuhan citra warna logo yang

terkesan simpel namun memiliki desain yang cukup menarik. Di dalam logo rumah sakit ini

terdapat simbol palang merah yang menunjukan arti dari perlindungan yang pada umumnya

di pakai disetiap lembaga2 kesehatan lainnya.

Sumber : RSU BUNDA THAMRIN bagian Rekam Medik ( Diolah Penulis ) Gambar 4.1

Logo RSU BUNDA THAMRIN Medan

4.1.3. Visi dan Misi RSU BUNDA THAMRIN Medan

a. Visi RSU BUNDA THAMRIN Medan adalah Menjadikan Rumah Sakit

terdepan dalam memberikan pelayanan dan kesehatan bermutu.

b. Misi RSU BUNDA THAMRIN Medan adalah melaksanakan kegiatan-kegiatan

kesehatan yang bermutu dan terpadu sehingga dapat memberikan kepuasan

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah pasien rawat inap di RSU BUNDA THAMRIN dari tahun 2009-2010
Tabel 1.2 Perbandingan Harga Tipe-Tipe Kamar Rawat Inap di RSU BUNDA THAMRIN dan
Tabel 1.3 Data Kepuasan Pasien Rawat Inap dari Kotak Saran
Gambar 2.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian : 1) Menganalisis pengaruh tarif rawat inap, kualitas pelayanan dan promosi terhadap kepuasan pasien di RSU Jati Husada Karanganyar. 2)

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penggunaan obat-obatan pada pasien ibu hamil di instalasi rawat jalan RSU Bunda Thamrin Medan tahun 2015 dengan

Hasil penelitian menunjukkan distribusi responden tentang perhatian dan tanggapan dokter saat mengutarakan keluhan yang lebih banyak pada kurang puas sebanyak 36

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penggunaan obat-obatan pada pasien ibu hamil di instalasi rawat jalan RSU Bunda Thamrin Medan tahun 2015 dengan

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai profil penggunaan obat pada pasien ibu hamil di instalasi rawat jalan RSU Bunda Thamrin

Hasil penelitian menunjukkan distribusi responden tentang perhatian dan tanggapan dokter saat mengutarakan keluhan yang lebih banyak pada kurang puas sebanyak 36

yang berjudul “Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri dan Penghargaan Terhadap Prestasi Kerja Perawat Pada RSU Bunda Thamrin Medan”.. 1.2

Untuk Assurance jaminan, pasien merasa baik atas pelayanan yang diberikan oleh dokter, perawat, atau karyawan Rumah Sakit Umum Bunda Palembang atas pengetahuan terhadap produk secara