UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAGIAN DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN GAYA MENGAJAR PENEMUAN
TERBIMBING DAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 TANJUNG BALAI
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH
ALI UMAR NASUTION NIM. 6113112021
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
ALI UMAR NASUTION. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bagian Dalam Permainan Sepak Bola Dengan Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Dan Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2015/2016.
Pembimbing : Usman Nasution, S.Pd, M.Pd
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatan Hasil Belajar
Passing Bagian Dalam Permainan Sepak Bola Dengan Gaya Mengajar Penemuan
Terbimbing Dan Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Tanjung
Balai Tahun Ajaran 2015/2016. Dari hasil pre-test yang dilakukan diketahui
bahwa kemampuan siswa dalam melakukan passing dengan kaki bagian dalam
masih tergolong rendah.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang menggunakan gaya mengajar penemuan terbimbing. Dalam hal ini peneliti
menggunakan analisis statistik deskriptif. Misalnya mencari nilai rata-rata,
presentase keberhasilan belajar, dan lain-lain.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa putera dan puteri kelas VII-1
SMP Negeri 4 Kota Tanjung Balai T.A 2015/2016 yang berjumlah 35 orang, 10
orang siswa putra dan 25 orang siswa putri. Untuk mengumpulkan data
menggunakan lembar pengamatan, yang selanjutnya dianalisis dengan cara
deskriptif secara persentase.
Presentase ketuntasan yang diperoleh dalam penelitian bahwa hasil belajar
passing dengan kaki bagian dalam pada siklus I sebanyak 18 orang (51,43%)
tuntas, dan 17 orang (48,57%) tidak tuntas, dengan nilai rata-rata 63,09.
Sedangkan presentase ketuntasan yang diperoleh pada siklus II sebanyak 31 orang
(88,57%) tuntas, dan 4 orang (11,43%) tidak tuntas, dengan nilai rata-rata 75,00.
Pada siklus I terdapat 17 orang tidak tuntas, hal ini disebakan karena siswa
kurang mengerti saat melakukan passing dengan kaki bagian dalam, kaki tumpu
ii
siswa terlalu fokus melihat sasaran sehingga kurang memperhatikan perkenaan
bola yang menyebabkan bola tidak tepat sasaran, dan siswa kurang mampu
melakukan passing dengan kaki bagian dalam pada saat kaki tendang diteruskan
mnuju sasaran. Sedangkan pada siklus II terdapat 4 orang siswa perempuan tidak
tuntas, hal ini dikarenakan minat terhadap materi yang menjadi penyebab
rendahnya hasil belajar.
Pembelajaran passing menggunakan kaki bagian dalam tuntas setelah
siklus II, ini dikarenakan pemberian motivasi yang memicu semangat siswa untuk
belajar. Sedangkan pada siklus I, siswa belum terbiasa dengan gaya mengajar
yang diberikan guru, sehingga siswa perlu beradaptasi dengan gaya belajar yang
diberikan oleh guru.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa gaya penemuan terbimbing dapat
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar passing dengan kaki
bagian dalam pada permainan sepak bola pada siswa kelas VII SMP Negeri 4
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahir Rahmanir Rahim
Alhamdulillah, Puji dan syukur pertama sekali penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas segala rahmat, ridho, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul ” UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAGIAN DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN GAYA MENGAJAR PENEMUAN TERBIMBING DAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VII SMP N 4 TANJUNG BALAI TAHUN AJARAN 2015/2016 ”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik moril
maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini,
secara khusus penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Bapak Drs. Budi Valianto M.Pd sebagai Dekan FIK Unimed.
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, sebagai Wakil Dekan I FIK Unimed.
4. Bapak Samsul Gultom, sebagai Wakil Dekan II FIK Unimed.
5. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO sebagai Wakil Dekan III FIK Unimed.
6. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes sebagai Ketua Jurusan PJKR.
7. Bapak Usman Nasution, S.Pd, M.Pd. sebagai Sekretaris Jurusan PJKR
sekaligus selaku dosen pebibing skripsi, terimakasih yang
sebesar-besarnya karena telah begitu sabar memberikan bimbingan, arahan, kritik,
dan saran yang memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan.
8. Bapak Drs. Mulyadi, MS, dan Bapak Zen Fadli, S.Pd, M.Pd yang telah
iv
Alm. Drs. H. Indak Nasution, abang Kandung saya Indra Utama Nasution,
SP dan Iman Syahputra, ST. Terima kasih yang telah membesarkan,
membimbing, dan membiayai serta mendoakan penulis sehingga dapat
menyelesaikan studi ini. Dan yang selalu memberikan semangat dan
dukungan serta doa dalam penulisan skripsi ini.
12.Teristimewa juga buat teman spesial saya Indah Gustianingsih Siregar,
S.Pd, yang telah banyak membantu, mendoakan dan memberi support
serta pengertian selama penyelesaian skripsi.
13.Terima kasih untuk para sahabat-sahabat “Pasukan Berani Mati” (M. Al -Azhari, S.Pd, Pebriyanto, S.Pd, Indra Dermawan, S.Pd).
14.Terimakasih juga untuk para sahabat-sahabat yang tidak bisa disebutkan
satu persatu, khususnya teman-teman PJS D Reguler 2011.
.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa tak ada tulisan yang sempurna selain
Al-qur’an, dan tak ada manusia yang tak mempunyai kesalahan sama hal nya
dengan skripsi ini yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
v
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan. Amin... Ya... Rabbal Alamin.
Medan, Januari 2016
vi A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
1. Hakekat Pendidikan Jasmani ... 11
2. Hakekat Hasil Belajar ... 14
3. Hakekat Permainan Sepak Bola ... 16
4. Teknik Dasar Sepak Bola ... 21
5. Hakekat passing dalam Permainan Sepak Bola ... 23
6. Hakekat Gaya Mengajar ... 27
7. Hakekat Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing ... 29
8. Hakekat Modifikasi Pembelajaran ... 34
B. Kerangka Berfikir ... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40
B. Subjek dan objek ... 40
vii
D. Desain Penelitian ... 41
E. Instrumen Penelitian... 44
F. Teknik Analisa Data ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 49
B. Hasil Penelitian ... 50
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 67
B. Saran ... 67
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Anatomi Gaya Penemuan Terbimbing ... 33
2. Format Portofolio Penilaian Hasil Belajar Passing Bagian Dalam ... 46
3. Indikator dan deskriptor ... 47
4. Daftar Nilai Data Awal, Nilai Siklus I, dan Nilai Siklus II ... 49
5. Hasil Data Awal Passing Dengan Kaki Bagian Dalam ... 50
6. Hasil Post-Test Siklus I Passing Dengan Kaki Bagian Dalam ... 55
7. Hasil Post-Test Siklus II Passing Dengan Kaki Bagian Dalam ... 60
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Lapangan Sepak Bola ... 20
2. Bola ... 20
3. Passing dengan kaki bagian dalam ... 25
4. Bola Plastik ... 37
5. Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 42
6. Presentase Ketuntasan Belajar Pada Data Awal ... 51
7. Presentase Ketuntasan Belajar Pada Siklus I ... 55
8. Presentase Ketuntasan Belajar Pada Siklus II ... 60
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan UUD 1945. Pendidikan
merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan bangsa dan kemajuan suatu
negara. Dengan adanya pendidikan bangsa Indonesia akan mengalami kemajuan dan
meninggalkan suatu bentuk keterpurukan, seperti sekarang ini. Untuk itu pemerintah
harus lebih berkosentrasi terhadap pendidikan di Indonesia dan juga harus membuat
suatu kebijakan yang mengarahkan pada perkembangan pendidikan di Indonesia.
Pendidikan merupakan cara yang srategis untuk mencetak sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas. Dengan kebijakan yang berkelanjutan khususnya
dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan
menciptakan SDM yang berwawasan luas dan berkualitas. Sumber daya manusia
yang berkualitas akan membawa pada kemajuan bangsa terutama dalam menjadikan
masyarakat madani. Sehingga dengan adanya pendidikan yang bermutu maka semua
hal yang berhubungan dengan masalah pendidikan akan cepat terselesaikan. Salah
satu pendidikan yang mengarahkan pada perkembangan keseluruhan aspek manusia
adalah pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani hakikatnya adalah proses pendidikan
yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam
kualitas individu baik secara jasmani dan rohani. Sehingga pendidikan jasmani
2
merupakan salah satu pendidikan yang sangat penting dan utama untuk kemajuan
suatu bangsa.
Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah
disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan
jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan
jasmani cenderung tradisional. Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus
berpusat pada guru, tetapi pada siswa. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan,
dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus
disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan
bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan
pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pembelajaran
pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami oleh mereka yang hendak mengajar
pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik
secara terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum
(general education). Proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi
sistematik antar pelakunya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai
(sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Dalam dunia pendidikan (sekolah), sepak bola merupakan salah satu cabang
olahraga permainan yang di ajarkan di sekolah yang terangkum dalam kurikulum
pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain sepak bola para
siswa sekolah harus menguasai macam-macam teknik dasar bermain sepak bola.
Kemampuan siswa menguasai teknik dasar bermain sepak bola dapat mendukung
penampilannya dalam bermain sepak bola baik secara individu maupun secara
kolektif. Pentingnya peranan penguasaan teknik dasar bermain sepak bola, bagi para
siswa sekolah. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, sepak bola merupakan
pembelajaran yang sangat di gemari oleh siswa khususnya siswa laki-laki. Tetapi
permasalahan yang sering timbul adalah bahwa siswa hanya sekedar bermain dalam
sepak bola. Mereka kurang memperhatikan penguasaan dalam teknik dasar bermain
sepak bola seperti passing, menggiring dan menghentikan bola.
Dari hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 4 Tanjung Balai pada
tanggal 22 April 2015 menunjukan bahwa masih rendah kemampuan siswa pada saat
melakukan passing bagian dalam permainan sepak bola. Contohnya pada saat proses
pembelajaran passing bagian dalam permainan sepak bola banyak ditemukan siswa
4
bola tidak terarah. Selain itu kurangnya media pembelajaran/prasarana, bola hanya
ada 3 buah dan pada saat proses pembelajaran berlangsung sebagian siswa tidak
memahami melakukan passing bagian dalam permainan sepak bola sehingga
mempengaruhi hasil belajar tersebut. Hasil wawancara dengan guru pendidikan
jasmani di SMP Negeri 4 Tanjung Balai mengenai hasil belajar siswa dalam pelajaran
permainan sepak bola dengan materi passing bagian dalam, ternyata masih banyak
siswa yang memperoleh nilai rendah. Nilai rata-rata hasil belajar siswa keseluruhan
58,81. Dari 35 orang siswa kelas VII ternyata 28 orang siswa (80%) memiliki nilai
dibawah rata-rata dan 7 orang siswa (20%) memiliki nilai diatas rata-rata. Sementara
KKM yang harus dicapai siswa adalah 75.
Faktor yang menyebabkan tingginya tingkat kegagalan dalam pelaksanaan
passing bagian dalam permainanan sepak bola ini kurangnya pemahaman siswa
dalam melakukan teknik passing bagian dalam yang benar. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya variasi gaya mengajar yang mengakibatkan proses pembelajaran hanya
diperankan oleh guru itu sendiri, yang membuktikan bahwa strategi belajar yang
digunakan guru belum maksimal karena apabila strategi belajar berhasil maka tercipta
pembelajaran yang efektif. Selain itu karena jumlah bola yang tidak sebanding
dengan jumlah siswa, guru kurang kreatif memodifikasi peralatan dan juga siswa
menjadi kurang mendapatkan kesempatan dalam materi yang diajarkan yaitu passing
permainan sepak bola sehingga hasil akhir pembelajaran passing bagian dalam yang
5
Menurut peneliti hal ini tidak dianggap sebagai hal yang biasa. Apabila hal ini
dibiarkan maka dikhawatirkan akan semakin menurunkan hasil belajar siswa. Perlu
dicari solusi yang tepat untuk masalah ini agar siswa lebih tertarik dalam mengikuti
pembelajaran pendidikan jasmani, terutama saat melakukan pembelajaran passing
bagian dalam permainan sepak bola. Dalam hal ini salah satu alternatif yang dapat
dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas
pembelajaran materi passing bagian dalam permainan sepak bola dengan menerapkan
gaya mengajar penemuan terbimbing dengan modifikasi alat/bola. Untuk itu peneliti
tertarik untuk memperbaiki hasil belajar passing bagian dalam permainan sepak bola
melalui gaya mengajar penemuan terbimbing dan modifikasi alat dalam upaya
meningkatkan hasil belajar passing permainan sepak bola pada siswa kelas VII SMP
Negeri 4 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2015/2016.
Gaya penemuan terbimbing merupakan alternatif gaya yang dapat dipilih
dalam mengajarkan pelajaran penjas, mengingat dalam proses pembelajaran tersebut
diperlukan suatu bentuk kegiatan yang dapat mengarahkan siswa untuk dapat
menemukan suatu konsep melalui praktek mengusai gerakan yang dipelajari atau
penemuan secara langsung. Penerapan gaya penemuan terbimbing pada pokok
bahasan tersebut antara lain bertujuan agar siswa mampu memecahkan masalah dan
menarik kesimpulan dari permasalahan yang sedang dipelajari. Di dalam penggunaan
gaya ini, guru harus berusaha meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar
6
Menurut Muska Musston (1992:172) menyatakan bahwa, “Gaya penemuan
terbimbing adalah versi lain dari pemecahan masalah yang dilakukan secara tertuntun
oleh guru, dimana setiap langkahnya guru memberikan bimbingan hingga sampai
pada pertemuan yang diinginkan oleh guru”. Penemuan terbimbing adalah suatu hasil
yang melibatkan adanya kerja sama baik secara emosional merupakan kognitif antara
siswa dan guru, keterkaitan antara siswa dengan mata pelajaran dijalin adanya
perintah serta contoh-contoh serta rancangan-rancangan yang didesain oleh guru.
Keterampilan semacam ini membutuhkan sedikit keterampilan kognitif. Inti sari dari
gaya ini adalah sebuah fakta hubungan guru dan siswa yang mana rangkaian
pertanyaan guru membawa serangkaian respon siswa yang sesuai. Masing-masing
pertanyaan guru menimbulkan respon tunggal yang benar yang ditemukan oleh siswa.
Pengaruh komulatif dari rangkaian ini adalah sebuah proses yang memandu siswa
untuk menemukan konsep yang dicari, prinsip, atau gagasan. Pada dasarnya
pembelajaran penemuan terbimbing menekankan pada siswa untuk bekerja dalam
suatu kelompok yang dibentuk sedemikian rupa agar setiap anggotanya dapat
berkomunikasi dengan nyaman dalam menyampaikan pendapat ataupun bertanya
dalam rangka bertukar pengalaman keberhasilan belajar satu dengan yang lainnya.
Selain penemuan terbimbing, untuk meningkatkan hasil belajar passing dapat
dilakukan dengan modifikasi alat. Modifikasi adalah sebuah pendekatan yang
menekankan pada kegembiraan kecakapan jasmani dan pengayaan gerak anak.
Pengertian modifikasi pembelajaran olahraga dalam pendidikan jasmani tidak
7
menunjuk kepada berbagai keterampilan mengajar yang diadaptasi secara tepat oleh
guru selama proses pembelajaran. Dalam pendidikan jasmani, modifikasi sama sekali
tidak mengubah isi kurikulum yang telah ditetapkan. Modifikasi juga diartikan
sebagai perubahan dari yang asli ke yang sederhana.
Faktor sarana dan prasarana dalam permainan sepak bola yang dapat
dimodifikasi, seperti: memperkecil ukuran lapangan, mengganti bola menjadi lebih
ringan, mengurangi jumlah pemain, dan lain sebagainya. Berdasarkan uraian di atas,
diharapkan dengan menerapkan gaya mengajar penemuan terbimbing dan modifikasi
alat dapat mempengaruhi hasil belajar passing bagian dalam permainan sepak bola,
khususnya pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Tanjung Balai Tahun Ajaran
2015/2016.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang terkait dengan
pembelajaran sepak bola yang terjadi disekolah dapat di identifikasikan sebagai
berikut :
1. Siswa lebih banyak menunggu untuk dapat giliran melakukan passing
bagian dalam permainan sepak bola.
2. Siswa pasif dalam melakukan passing bagian dalam permainan sepak bola
3. Perhatian siswa ke materi passing bagian dalam permainan sepak bola
8
4. Guru belum menerapkan media modifikasi alat dalam permainan sepak
bola.
5. Kurangnya kreatifitas guru dalam melakukan variasi gaya mengajar penjas
pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Tanjung Balai Tahun Ajaran
2015/2016.
6. Hasil belajar passing bagian dalam permainan sepak bola yang kurang baik
pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Tanjung Balai Tahun Ajaran
2015/2016.
Seharusnya siswa berperan aktif dalam setiap langkah dan sampai akhirnya
mengetahui dan mencapai tujuan pembelajaran. Dan sarana yang kurang lengkap
karena keterbatasan jumlah bola dapat dilakukan dengan variasi pembelajaran juga
bisa kita memodifikasi alat sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif
dan efesien.
C.Pembatasan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan yang dikaji dalam
penelitian ini dibatasi hanya dalam upaya meningkatkan hasil belajar passing bagian
dalam permainan sepak bola melalui gaya mengajar penemuan terbimbing dengan
modifikasi alat pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Tanjung Balai Tahun Ajaran
9
D.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah, maka
masalah yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
‘’Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar passing bagian dalam permainan
sepak bola melalui gaya mengajar penemuan terbimbing dengan modifikasi alat pada
siswa kelas VII SMP Negeri 4 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2015/2016”.
E.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar passing bagian dalam
permainan sepak bola melalui gaya mengajar penemuan terbimbing dengan
modifikasi alat pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Tanjung Balai Tahun
Ajaran 2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi guru pendidikan jasmani, untuk memperkaya ilmu pengetahuan
tentang gaya mengajar dalam mencapai tujuan belajar.
2. Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat melakukan passing bagian
dalam permainan sepak bola dengan benar sehingga hasil belajar dapat
10
3. Sebagai bahan pertimbangan dan pemikiran untuk meningkatkan mutu
pendidikan jasmani dimasa yang akan datang, khususnya tentang
pembelajaran upaya meningkatkan hasil belajar passing bagian dalam
permainan sepak bola menggunakan gaya penemuan terbimbing.
4. Bagi siswa, agar lebih mudah mencapai tujuan pembelajaran yang di
berikan oleh guru dalam menerima materi yang diajarkan disekolah dan
dapat menyenangi cabang olahraga khususnya olahraga sepak bola pada
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
penerapan Gaya Penemuan Terbimbing dapat memperbaiki proses pembelajaran
passing dengan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola siswa kelas VII-1
SMP Negeri 4 Kota Tanjung Balai Tahun Ajaran 2015/2016.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan sebagai
berikut:
1. Kepada guru pendidikan jasmani agar dapat menerapkan Gaya Penemuan
Terbimbing khususnya materi passing dengan kaki bagian dalam pada
permainan sepak bola.
2. Agar guru memberi perhatian khusus dalam proses pembelajaran kepada
siswa-siswi yang belum tuntas.
3. Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang passing
dengan kaki bagian dalam karena pada penelitian ini masih belum
sempurna.
68
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. S, Suharjono, Supriadi (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara.
Baharuddin, H. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta:Ar- Ruzz Media.
Bidzinski, Martin. 1996. The Soccer Coaching. Marlborough; The Crowood Press.
FIFA. 2005. Laws Of The Game (Peraturan Permainan). Jakarta; PSSI.
Hamalik, Oemar. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta:Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:PT Bumi Aksara.
Husdarta dan Saputra Y.M. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal.Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Setara D-III.
Husdarta dan Yudha M. Saputra (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Liestiadi dkk.2004. Buku Penuntun Kurikulum Pelajaran Sepak Bola. Medan. Pengda PSSI Sumut.
Lutan, Rusli (2000). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagian Proyek Penataran Setara D-III.
Mielke, Danny. (2007). Dasar Dasar Sepak Bola. Bandung:Pakar Raya Pakarnya Pustaka.
Mosston, Muska (2002). Teaching Physical education. Bandung: Pakaraya Pakarnya Pustaka
69
Muchtar, Remy. (1992). Olahraga Pilihan Sepak Bola. Jakarta : Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta.
Nusri, Ardi. (2003). Diktat Sepak Bola. Medan. Unimed Medan.
Nurkencana. (1986). Evaluasi Pendidikan. Jakarta.
Remmy, Muchtar. (1992). Olahraga Pilihan Sepak Bola. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Roestiyah, N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.
Sabri, Ahmad. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Padang:Quantum Teaching.
Sarumpaet, dkk. (1992). Permainan Bola Besar. Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Samsudin. (2008). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta:Litera.
Sucipto, dkk. (2000). Sepak Bola. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran D-III. Jakarta.
Sukatamsi (1984). Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Solo: Tiga Serangkai
Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Jakarta. DEPDIKBUD.
Suryosubroto, B. (1997). Proses Belajar Mengajar Di sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Suyono, Hadi, dkk. (1997). Teknik – teknik Dasar Sepak Bola, Medan : FPOK,