• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES MASUK DAN ADAPTASI ETNIS TAMIL DI KOTA TEBING TINGGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSES MASUK DAN ADAPTASI ETNIS TAMIL DI KOTA TEBING TINGGI."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES MASUK DAN ADAPTASI ETNIS TAMIL DI KOTA TEBING TINGGI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SARWENDY SIGALINGGING 3123121049

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama : Sarwendy Sigalingging Tempat/Tanggal Lahir : Suka Damai, 18 Oktober 1994

Agama : Kristen Protestan

Anak Ke : 4

Alamat : Jln. Selamat Ketaren No. 38E Percut Sei Tuan Nama Orang Tua

Nama Ayah : Syamsir Sigalingging Nama Ibu : Nurhayati Br. Marbun Pekerjaan

Ayah : Wiraswasta

Ibu : Wiraswasta

Alamat Orangtua : Jl. Medan-Tebingtinggi KM.8 Dusun 16 Suka Damai Kec. Sei Bamban Kab. Serdang Bedagai

Riwayat Pendidikan

1. Tahun 2000-2006 : SD Negeri 102045 Sei Bamban

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

SARWENDY SIGALINGGING. 3123121049. ADAPTASI ETNIS TAMIL DI KOTA TEBING TINGGI. SKRIPSI S-1. JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. FAKULTAS ILMU SOSIAL. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses adaptasi yang dilakukan kelompok etnis India Tamil yang berada di Tebing Tinggi. Etnis India Tamil merupakan kelompok yang jarang diketahui keberadaannya dikarenakan jumlah anggotanya yang ada berjumlah sedikit. Etnis India Tamil telah lama mendiami kota Tebing Tinggi bahkan sebelum Indonesia merdeka. Awalnya mereka bekerja sebagai pekerja perkebunan bagi kolonial.

Peneliti melakukan studi kepustakaan (library research) dalam melakukan penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan studi dokumen. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan deskriptif. Wilayah studi yang dikaji yaitu Kota Tebing Tinggi. Lokasi yang dipilih adalah Kelurahan Tanjung Marulak Hilir, Rambutan karena didomisili kebanyakan etnis Tamil. Aspek yang dikaji dalam penelitian ini adalah budaya yang dibatasi pada religi dan tradisi. Hasil peneitian menunjukan terdapat dua aspek budaya India Tamil di Kota Tebing Tinggi yang berakulturasi dengan budaya setempat. Pertama aspek budaya tersebut yaitu dari bahasa, dan kegiatan tradisi yang dilakukan. Kedua, terdapat aspek budaya India Tamil yang berkembang cukup mencolok di lingkungan masyarakat Kota Tebing Tinggi, yaitu sistem kepercayaan, sistem perkawinan dan upacara perkawinan, pakaian dan aksesoris. Faktor yang mempengaruhi perkembangan aspek budaya India Tamil adalah karena sistem kasta, mata pencaharian dan sikap terbuka yang dilakukan masyarakat India Tamil.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang masih memberikan saya nikmat kesehatan dan waktu yang membuat saya mampu menyelesaikan Skripsi dan Penelitian dengan judul : “Proses Masuk Dan Adaptasi Etnis Tamil di Kota Tebing Tinggi”, dengan tujuan untuk meraih gelar

sarjana Pendidikan. Serta nikmat-nikmat hidup yang tak terhingga yang masih diberikan hingga sekarang. Semoga kita selalu diberikan kasih karunia dari Tuhan Allah.

Dalam proses penyelesaian Skripsi ini, Penulis tetap bersyukur telah melalui banyak hal dan belajar banyak hal pula. Meskipun hasil penelitian dan tulisan ini masih banyak kekurangan dan masih belum sempurna, oleh karena itu saya berharap kepada pembaca, supaya memberikan masukan dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.Selain itu Penulis juga bersyukur karena tidak mengalami masalah dan kendala apapun yang menganggu penelitian dan penulisan skripsi ini. Melainkan penulis sendirilah yang masih perlu belajar dan mengembangkan ilmu untuk mampu menyelesaikan penelitian ini dengan tepat dan mampu diterima oleh pembaca dan maupun sebagai rujukan penelitian.

Kemudian dalam proses penyelesaian skripsi ini saya selalu dikelilingi oleh orang-orang yang baik hati untuk memberikan bimbingan, arahan, dukungan, semangat, dan kerjasama. Dan pada kesempatan ini penulis ingin mengcapkan banyak terima kasih kepada :

(8)

2. Ibu Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Dra. Nurmala Berutu, M.Pd beserta jajaran Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah.

4. Kedua Orang Tua saya, Syamsir Sigalingging dan Nurhayati br. Marbun. Semoga kesehatan selalu diberikan kepada kalian, dan Semoga Kasih Karunia Tuhan menyertai kalian.

5. Bapak Syahrul Nizar selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah serta Penguji saya.

6. Ibu Dra. Hafnita Sari Lubis, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya, yang telah memberikan saya bimbingan, arahan, dan ilmu-ilmunya semoga selalu diberikan kesehatan dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

7. Bapak Tapil Rambe, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik saya, terima kasih atas semua bimbingan, pengarahan, dan juga nasehat. 8. Bapak Dra. Lukitaningsih, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan arahan dan masukan serta ilmu-ilmu yang berharga.

9. Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak sekalimemberikan arahan dan masukan serta ilmu-ilmu yang berharga. 10.Kepada Narasumber Bapak Pungut serta Bapak Vijay yang memberikan

(9)

11.Bapak/Ibu Dosen dan Staff Jurusan Pendidikan Sejarah, terima kasih banyak. Semoga selalu diberikan kesehatan dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang MahaEsa.

12.Kepada kedua abang saya Sanjaya Sigalingging dan Syahriaman Sigalingging serta kakak saya Susilawati Sigalingging atas dukungan serta semangat yang kalian berikan.

13.Kepada Sahabat-sahabat saya Wiranda Sihaloho, Wido D Manurung, Niko A Hutabarat, Imam Suharyadi, Hendro A Manik, Bayu Satria. Terimakasih atas semangat serta dukungannya selama ini. Sahabat-sahabat yang selalu membuat saya tersenyum A Reguler 2012, Lely, Ela, Dela, Frieda, Susan, Novi, Omy, Tria Anggi, Yosepha, Cendana, Afni, Arifin, Rioby, Amli, Jatmiko, Damson, Desi, Yeni, Dhiah, Neneng, Zein, Tria Devi, Mada, Dyna, Eva, Dewi, Lastrika, Jelita, Sister dan sahabat saya Elvi Rezeki (yang kini tidak bersama kami lagi). Terima Kasih atas semangat, dukungan serta kebersamaannya selama ini.

14.Terimakasih kepada pihak Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Dan Perlindungan Masyarakat Kota Tebing Tinggi yang telah banyak membantu dalam melakukan penelitian ini.

15.Terimakasih kepada pihak pengurus dan pemuda pemudi Arulmigu Shree Singgama Kali Alayam.

(10)

Semoga dengan selesainya Skripsi ini mampu menjadi sumber penelitian dan bacaan yang berguna bagi semua kalangan untuk menambah informasi dan wawasan. Sekali lagi terima Kasih atas bantuan dan bimbingannya kepada semua pihak yang mungkin tidak dapat saya sebtkan satu persatu. Semoga kita semua selalu dalam Perlindungan Tuhan Allah.

Medan, Agustus 2016 Penulis

(11)

DAFTAR ISI

(12)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 19

3.1 Metode Penelitian ... 19

3.2 LokasiPenelitian... 20

3.3 Sumber Data... 20

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 20

3.5 Analisa Data... 22

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 23

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 23

4.1.1 Letak Geografis Kota TebingTinggi……... 23

4.1.2 Iklim………... 24

4.1.3 Pendapatan Perkapita... 24

4.1.4 Batas Wilayah………... 25

4.1.5 Luas Dan Pembagian Wilayah……... 26

4.1.6SejarahSingkat Kota TebingTinggi... 28

4.1.7 GambaranUmumDemografis... 32

4.1.8 PertumbuhanEkonomi…... 33

4.1.9 KesejahteraanMasyarakat... 34

4.2 LatarBelakangKedatanganEtnis India Tamil……… 38

(13)

4.2.1.3 Kedatangan Etnis Tamil di Tebing Tinggi... 46

4.2.3PerbedaanEtnis Tamil di India denganTebingTinggi... 51

4.3 BudayaEtnis India Tamil di TebingTinggi…………... 53

4.3.1BidangTradisi………... 53

4.3.1.1 UpacaraKelahiran……… 54

4.3.1.2 TradisiPernikahan……… 55

4.3.1.3 UpacaraKematian……… 61

4.3.2 BidangReligi……….. 64

4.3.2.1 UpacaraTiruwila………. 67

4.3.2.2 Ritual Thaipussam………... 68

4.3.2.3 Hari Raya Dipawali………. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... … 73

5.1 Kesimpulan... 73

5.2 Saran... 74

(14)

DAFTAR TABEL

(15)

Daftar Istilah

Atma

: Roh atau spirit dalam tubuh

Gementee

: Sebutan untuk kota residen pada masa kolonial

Belanda.

Koil

: Rumah ibadah Hindu Tamil.

Kuli

: Pekerja kasar.

Onderneming

: Sebutan untuk perkebunan

Potte

: Tanda bulat yang diletakkan di dahinya dengan

warna.

Sari

: Pakaian tradisional India.

Tandil

: Penarik kereta lembu.

Thali

: Tanda kawin

Wallewi

: Gelang plastik berwarna merah, hijau, biru atau

(16)

Daftar Lampiran

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Lampiran 2 : Daftar Informan

Lampiran 3 : Peta Kota Tebing Tinggi Lampiran 4 : Lokasi Penelitian

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Tebing Tinggi merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Sumatera Utara dilihat dari komposisi penduduknya merupakan daerah yang berpenduduk heterogen. Awalnya bernama Kerajaan Padang, namun setelah kekalahan terhadap Deli menjadi wilayah bagian dari Kesultanan Deli. Berdiri sejak tahun 1887 pada masa pemerintahan kesultanan Deli setelah pengakuan menjadi onder afdelling guna sebagai wilayah perluasan perkebunan di Sumatera Timur dan kemudian menjadi salah satu wilayah Gementee. Suku yang berdomisili didaerah ini terdiri dari berbagai suku bagsa Indonesia dan beberapa suku bangsa asing. Suku bangsa asing antara lain, Tionghoa dan India. Pertumbuhan dan perkembangan penduduk kota Tebing Tinggi itu sendiri tentunya tidak terlepas dari segala pertumbuhan perkebunan di Sumatera Timur yang berkerja sebagai kuli pada masa itu sehingga kota ini menjadi daerah yang multi etnis.

(18)

karena lebih murah dan memiliki upah rendah serta menurut mereka berwatak lebih tenang dan tak terlalu suka berkomplot. Kebanyakan dari mereka datang dikarenakan mencari peruntungan agar kehidupan mereka lebih baik yaitu dengan berkerja sebagai buruh di Sumatera Timur. Pada saat itu daerah India Selatan termasuk kedalam wilayah dengan tingkat kemiskinan terutama pada etnis Tamil di India.(Bremen, 1997:55-56).

Berbeda dengan etnis India lain seperti Benggala, Bombay maupun Punjab yang memiliki kecenderungan pekerjaan yang berbeda. Pihak perkebunan memanfaatkan etnis Tamil sebagai buruh dalam membangun sarana jalur transportasi, membuat jalan-jalan yang menghubungkan lokasi perkebunan dengan lokasi-lokasi lainnya, seperti tempat pemukiman ataupun pusat kegiatan seperti kota. Selain bekerja membangun jalan ada dari mereka yang berprofesi sebagai pedagang (Mahyuddin, 2014:8).

Setelah proses nasionalisasi dan berakhirnya masa kontrak kerja mereka (India Tamil) dengan perkebunan dimana mereka berkerja, maka sebahagian dari mereka ada yang pulang ke negara asal yaitu India sedangkan sebahagian menetap di Sumatera Timur. Sebagian etnis Tamil yang menetap salah satunya tinggal di Kota Tebing Tinggi.

(19)

Salah satu peninggalan dari etnis Tamil yang dapat dilihat di kota Tebing Tinggi adalah sebuah kuil. Kuil ini bernama Singgemakali Alayam. Sebenarnya kuil ini dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda di Tebing Tinggi namun dilakukan pemugaran kembali oleh masyarakt etnis Tamil pada tahun 1991 dan selesai dibangun 21 tahun kemudian pada tahun 2011. Disebelah kuil terdapat beberapa rumah yang menjadi lingkungan tempat tinggal bagi mayoritas etnis Tamil yang ada di Tebing Tinggi. Oleh karena itu, perkampungan yang hingga saat ini masih didiami oleh mayoritas etnis Tamil ini bernama Kampung Keling yang terletak di kecamatan Rambutan, kota Tebing Tinggi.

Pola pemukiman yang mengelompok mayoritas etnis Tamil pada gilirannya mempengaruhi pola sikap mereka seperti kecenderungan untuk mempertahankan unsur-unsur budaya asal tanah leluhur mereka yang berada di India Selatan. Sebahagian unsur-unsur budaya yang masih dapat dilihat antara lain sebagaimana wanita tamil yang telah menikah menggunakan tali kawin (manggal sutera) dan perhiasan dan merayakan tahun baru. Etnis Tamil yang berada di

(20)

Etnis tamil yang tinggal di Tebing Tinggi terutama daerah kampung keling dilihat dari sisi kehidpuan ekonominya, mereka masih tertinggal dari masyarakat sekitarnya. Kebanyakan wanita yang telah menikah tidak berkerja diluar rumah, mereka hanya mengurusi rumah dan keluarganya. Sedangkan para pria ataupun suami mereka kebanyakan berkerja sebagai pedagang bumbu, pedagang makanan dan sopir.

Dengan melihat uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui informasi tentang bagaimana masuknya etnis Tamil dan juga kehidupannya masyarakatnya lewat sebuah penelitian ilmiah dengan judul : “Proses Masuk Dan Adaptasi Etnis Tamil diKota Tebing Tinggi”

1.2

Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang permasalahan diatas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Faktor yang mempengaruhi etnis Tamil datang ke Tebing Tinggi 2. Proses masuknya etnis Tamil datang ke Tebing Tinggi

3. Adaptasi etnis Tamil dalam aspektradisi di Tebing Tinggi. 4. Adaptasi etnis Tamil dalam aspekreligi di Tebing Tinggi.

1.3

Pembatasan Masalah

(21)

1.4

Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah guna membatasi permasalahan yang akan dikaji adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana etnis India Tamil masuk ke Tebing Tinggi?

2. Bagaimana adaptasi etnis Tamil dalam segi tradisi dan religi di Tebing Tinggi?

1.5

Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses masuknya etnis Tamil masuk ke Tebing Tinggi. 2. Untuk mengetahui dan menjelaskanadaptasi etnis Tamil baik dalam segi

tradisi dan religi di Tebing Tinggi.

1.6

Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Menambah wawasan peneliti tentang kota Tebing Tinggi tentang sejarah dan masyarakatnya.

2. Memperkaya informasi bagi masyarakat, agar masyarakat mengetahui tentang masuknya etnis Tamil di kota Tebing Tinggi secara khususnya. 3. Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED, khususnya jurusan

(22)
(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian di atas maka kesimpulan yang dapat diperoleh sebagai berikut yakni :

1. Kedatangan etnis India Tamil ke Indonesia dilakukan secara bergelombang sejak ribuan tahun lalu. Kedatangan mereka berasal dari Pantai Selatan India menuju Pantai Barat Sumatera. Mereka tinggal dan berbaur dengan masyarakat sekitar sebagai pekerja kuli perkebunan tembakau Deli bersamaan dengan orang-orang Tionghoa dan Jawa, penyebaran mereka ke Tebing Tinggi juga akibat dari dibukanya perkebunan baru yang terus menyebar ke seluruh wilayah Pantai Timur Sumatra pada saat itu.

2. Selama tinggal di Indonesia, mereka membentuk perkampungan yang dikenal sebagai Kampung Keling. Kini, penggunaan kata keeling tidak dipakai lagi sehingga biasanya mereka menyebut daerah mereka dengan sebutan Kampung Madras. Baik di Medan ataupun daerah lainnya yang memiliki pemukiman India Tamil mengalami hal yang sama.

(24)

4. Dibandingkan dengan kota Medan, komunitas etnis Tamil yang ada di kota Tebing Tinggi lebih sedikit.

5. Pernikahan bagi etnis Tamil terdapat 3 prosesi upacara yang harus dilakukan, yaitu; upacara melamar, upacara tunangan, dan upacara perkawinan.

6. Ada dua jenis pemakaman bagi etnis Tamil yaitu kremasi dan penguburan. Masing-masing menggunakan ritual Paal dalam ritualnya.

7. Sebagai kota Multietnis, Tebing Tinggi menerima keberadaan etnis India Tamil dan juga pengajaran agama mereka, Hindu Tamil.

8. Kuil Hindu Tamil yang ada di Tebing Tinggi bernama Arulmigu Shree Singgamakali Alayam, memuja dewi Durga.

9. Jumlah pengikut Hindu Tamil di Tebing Tinggi bukan hanya berasal dari kalangan India Tamil namun juga Singh, Tionghoa dan juga Indonesia. 10.Etnis Tamil yang berada di kota Tebing Tinggi bukan hanya beragama

Hindu namun ada yang beragama Islam dan Kristen.

5.2 Saran

Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analiasa terhadap hasil penelitian, peneliti mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi masyarakat setempat

(25)

saling menghargai akan identitas yang dimiliki oleh setiap etnis khususnya etnis India Tamil dan tidak terjadi kecemburuan social.

2. Bagi Etnis India Tamil

Sebagai makluk sosial, memang sudah seharusnya untuk tetap menjaga tradisi yang kita miliki sebagai jati diri atau identitas yang dimiliki supaya tidak punah oleh zaman. Modernisasi dijadikan cara menunjukan identitas etnis dan menonjolkan kebudayaan bukan hanya dalam aspek tradisi namun juga religi. Diharapkan agar masyarakat etnis India Tamil khususnya kaum muda semakin bergiat dalam melestarikan identitas mereka. Namun bukan sebagai bukti kesetian kepada negara leluhur namun hanya bukti keragaman budaya yang dimiliki Indonesia.

3. Bagi Pemerintahan setempat

Pemerintah diharapkan dapat menyamaratakan dalam memberikan dukungan baik secara moral maupun secara materi terhadap etnis apapun tanpa ada pengecualiaan sehingga tidak menimbulkan kesenjangan dan tidak ada etnis yang merasa di eksklusifkan didalam pemerintahan serta penghargaan bagi kaum Hindu.

4. Bagi peneliti

(26)

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik. 2016. Tebing Tinggi Dalam Angka. Tebing Tinggi : BPS Kota Tebing Tinggi.

__________. 2016. Rambutan Dalam Angka. Tebing Tinggi : BPS Kota Tebing Tinggi.

Barth, Frederick. 1988. Kelompok Etnik Dan Batasannya, terj. Nining L. Soesilo, Jakarta : UI Press.

Basundoro, Purnawan. 2012. Pengantar Sejarah Kota. Yogyakarata : Ombak. Bremen, Jan. 1997. Menjinakkan Sang Kuli : Politik Kolonial, Tuan Kebun, dan

Kuli di Sumatera Timur, terj. Toer, Koesalah Soebagyo, Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

Jurusan Pendidikan Sejarah. 2013. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. Medan : Nn

Kartodirjo, Sarjono. 2014. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta : Ombak

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta. Mahyudin, dkk. 2014. Anna Amarta Dharma D. Kumarasamy (D.K) Biografi.

Medan : Yayasan Sai Ganesha.

Nasution, Farizal. 2015. Menelusuri Jejak Sejarah Kerajaan Padang. Medan : CV. Mitra.

Naim, Mokhtar. 1984. Merantau Pola Migrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta : UGM

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Pelly, Usman. 2013. Urbanisasi dan Adaptasi. Medan : Unimed Press.

Pelzer, Karl. J. 1977. Toean Keboen Dan Petani. Connecticut :Penerbit Sinar Harapan.

Reid, Anthony. Menuju Sejarah Sumatra : Antara Indonesia dan Dunia. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah.Yogyakarta : Ombak.

(27)

Sunarto, HS. 1985. Penduduk Indonesia dalam Dinamika Migrasi 1971-1980. Nn : Dua Dimensi.

Takari, Muhammad. 2013. Mengenal Budaya Masyarakat Tamil di Kota Medan. Makalah untuk seminar dengan tema Sejarah Dan Kebudayaan India Tamil di Kota Medan oleh Universitas Sumatera Utara, 2013.

Gambar

Tabel 4.1

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ PEMBUATAN

Segala Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Yang telah memberikan banyak nikmat yang tidak terhingga. Atas izin Tuhan penulis dapat menyelesaikan

Segala puji dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sampai saat ini masih melimpahkan nikmat kesehatan dan kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan kelimpahan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “PENGARUH LITERASI

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat serta kasih dan karuniaNya saya dapat menyelesaikan skripsi saya yang berjudul “Transportasi Darat

Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Mobilitas Fungsional

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Sistem Pengadaan Bahan

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmatNya saya dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap