KATA PENGANTAR
Bissmillahirrohmanirrohim……
Ucapan dan aktivitas Alhamdulillahi kepada Allah SWT yang telah
menciptakan konsepsi berupa Alqur’an sebagai bimbingan, solusi atas segala
problematika.
Sholawat dan salam kepada Baginda Rosulullah Muhammad SAW yang
telah mengajarkan teknis berupa Sunnah sebagai cara dalam menyebarkan ajaran
Allah SWT.
Insya Allah kita semua dapat mengamalkan kedua warisan tersebut untuk
mewujudkan jannah di dunia dan mewujudkan hari tegaknya aturan Allah, Amin
ya robbal alamin.
Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “Analisa Manajemen Kas Pada PT.
Burung Laut Banda Aceh Cabang Medan. Tugas akhir ini merupakan salah satu
syarat akademis untuk dapat menyelesaikan studi di Program Diploma III
Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibunda tercinta Roslaini Nasution dan ayahanda tercinta Alm.Fachrul, orang
tua “paling hebat sedunia”. Yang telah memberikan dukungan berupa doa,
moril hingga materil. Doakan ananda agar dapat menjadi anak yang solehah
yang dapat membahagiakan dunia dan akhirat. Buat abangku Alm.Syahmeril
dan buat kakak-kakakku Ipeh dan Ika.
2. Buat H. Raden M. Syafi’i SH. M. HUM (Romo) dan Bunda beserta keluarga
yang telah memberikan dukungan dan motivasi.
3. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Keuangan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan
masukan, bantuan dan meluangkan waktunya untuk penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini, serta seluruh staf pengajar dan karyawan
Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. Buat Manajer Umum dan Personalia serta para staf PT. Burung Laut Banda
Aceh Cabang Medan , yang telah memberikan penulis izin untuk melakukan
riset, serta Ibu Syahridawaty yang telah banyak membantu penulis.
7. Buat Ibu Dra T. Diana Bakti M.Si , selaku Dosen Wali yang telah membantu
penulis selama masa perkuliahan.
8. Buat sahabat-sahabat saya di SMU Kartika I-1 yang sejiwa suka maupun
duka dan sahabat-sahabat yang tebaik (Whita, Icha , Dedek, Kiki, Ratih,
Mhita).
9. Sahabat-sahabat saya di Jurusan Keuangan, (Rika, Yulisha, Hilda, Imey,
Wanda, Eci), serta buat semua anak Keuangan stmbuk 06 khususnya group
A.
10. Buat teman-teman di group magang 6 (Fika, Murni, Echa, Faisal, Yessi,
Rini, Lia, Lulu).
11. Buat seorang teman yang selalu setia menjadi tempat curhat berjam-jam
(Win2y) Thanks a lot atas do’a dan dukungannya selama ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, khususnya Mahasiswa Program Studi Keuangan.
Medan, 22 Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Burung Laut Banda Aceh Cabang Medan ... 7
B. Jenis Usaha ... 9
C. Struktur Organisasi ... 10
D. Uraian Tugas ... 13
E. Kinerja Usaha Terkini ... 15
F. Rencana Kegiatan ... 22
BAB III PEMBAHASAN A. Sumber Kas ... 23
B. Penggunaan Kas ... 25
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan... 38
B. Saran ... 39
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 ... 28
TABEL 3.2 ... 29
TABEL 3.3 ... 30
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan atau badan usaha pada umumnya didirikan untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Tujuan perusahaan adalah untuk
mendapatkan laba yang maksimum, untuk mempertinggi tingkat pertumbuhan
perusahaan. Untuk mencapai laba yang maksimum perusahaan perlu mengetahui
perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Kas di perlukan baik untuk
membiayai biaya operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan
investasi baru dalam aktiva tetap.
Kas memegang peranan penting dan menjadi salah satu pusat perhatian
dan pengawasan dalam menunjang kegiatan perusahaan sehari-hari. Suatu hal
yang tidak mungkin bila suatu perusahaan dapat berkembang tanpa di sertai
pengaturan atau manajemen serta pengawasan atas sumber-sumber penerimaan
kas dan pengeluaran kas. Setiap perusahaan akan berusaha untuk menyediakan
uang kas dalam jumlah yang ideal. Artinya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu
sedikit, yang dapat menurunkan efesiensi akibat tertanamnya uang dalam kas
yang sebenarnya tidak produktif, atau terlampau sedikit karena akan mengganggu
likuiditas perusahaan. Apabila kas yang dimiliki perusahaan terlalu sedikit maka
kegiatan perusahaan tidak dapat dilakukan dengan baik dan efisien karena kas
tidak cukup untuk membiayai kegiatan-kegiatan perusahaan. Oleh karena itu,
Manajemen kas meliputi efesiensi pengumpulan kas dan pengeluaran
kas serta investasi kas temporer pada saat belum di butuhkan. Tugas-tugas
manajemen tersebut biasanya di laksanakan oleh manajemen keuangan
perusahaan. Alat yang penting untuk digunakan disini adalah anggaran kas.
Anggaran kas tersebut menyatakan jumlah kas bersih yang dimiliki perusahaan
dan digunakan untuk berapa lama, karena merupakan dasar untuk pembayaran
dan pengendalian biaya. Secara umum segala transaksi yang terjadi dalam
perusahaan akan berhubungan dengan kas, maka hampir seluruh perusahaan
memusatkan perhatian pada pengawasan intern sebagai hal yang penting.
Menurut Syahyunan (2004 : 49) “tujuan manajemen kas adalah menjaga
jumlah kas minimum yang menempatkan perusahaan dalam posisi likuid dan
profitable, artinya bahwa manajer keuangan harus memandang kedua arah
dengan seimbang, yaitu meminimalkan kas demi meminimumkan biaya serta
menjaga likuiditas dan profitabilitas perusahaan”. Untuk itu perlu pengadaan
organisasi administrasi mencakup di dalamnya suatu sistim akuntansi yang baik
meliputi penciptaan prosedur-prosedur pengawasan intern yang lengkap, sehat,
dan efektif.
Demikian juga peningkatan keahlian para karyawan dengan melakukan
training, pelatihan kilat, pendelegasian wewenang dan kekuasaan sebagai alat
motivasi pada karyawan. Penciptaan sistim komunikasi merangkum seluruh
lapisan dan pemberian insentif yang layak. Sehingga perusahaan yang memiliki
organisasi administrasi yang baik akan memperoleh keuntungan seperti setiap
karyawan dapat menjalankan tugasnya berdasarkan tanggung jawab yang telah di
kesempatan mengadakan manipulasi dan pencurian serta terjadinya kegiatan yang
tidak berhubungan dengan kepentingan perusahaan, menjamin ketelitian
mengenai pencatatan dan pelaksanaan transaksi serta dapat di percayainya
informasi untuk pengambilan keputusan, pimpinan dapat mengetahui dengan
jelas tentang keadaan yang terjadi dalam perusahaan yang bersangkutan.
Hal ini dikarenakan segala transaksi yang terjadi dalam perusahaan
berawal dari kas dan berakhir ke kas baik dalam bentuk penerimaan maupun
pengeluaran kas yang di perlukan untuk biaya operasional perusahaan sehari-hari
dan untuk modal kerja usaha dalam menghasilkan laba. Kas merupakan suatu
bagian yang sangat penting dalam perusahaan. Hubungan antara kas dengan
fungsi-fungsi manajemen sangatlah erat misalnya pada fungsi pemasaran,
efesiensi anggaran kas dengan memperketat pengeluaran biaya dapat
meningkatkan volume penjualan guna meningkatkan laba perusahaan.
Kas membutuhkan pengelolaan khusus yang di sebut manajemen kas
agar perusahaan dapat berjalan dengan efektif. Ini bertujuan untuk menghindari
resiko kekurangan dana dan resiko kepailitan. Sistim manajemen yang baik di
tandai dengan adanya pemeriksaan dari waktu ke waktu, apakah mengalami
kemajuan atau kemunduran untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan
pada waktu tertentu. Ini dapat di lihat dari laporan pertanggung jawaban
pimpinan dalam bentuk laporan keuangan. Semakin efektif sistim pengawasan
pada suatu perusahaan, maka semakin berkurang terjadinya
penyimpangan-penyimpangan dan pemborosan yang merugikan perusahaan atau keselamatan
Jika semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka
akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya, tetapi suatu perusahaan yang
mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang
besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya
kelebihan investasi dalam kas dan berarti pula bahwa perusahaan yang kurang
efektif dalam mengelola kas sehingga banyak dana yang menganggur, sedangkan
jumlah kas yang efektif kecil akan di peroleh tingkat perputaran kas yang tinggi
dan keuntungan yang di peroleh akan lebih besar, tetapi setiap perusahaan yang
hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan
itu akan dalam keadaan illikuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan perusahaan
akan kesulitan untuk segera memenuhi kewajibannya.
Dalam menganalisa arus kas tersebut, setiap perusahaan mempunyai
sistim yang berbeda-beda sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan tersebut.
Biasanya dalam penentuan dan pemakaian sistim analisa laporan arus kas sering
terjadi kesalahan-kesalahan sehingga hasil dari laporan arus kasnya tidak sesuai
dengan jumlah persediaan kas yang sebenarnya di perusahaan. Laporan sumber
dan penggunaan kas akan dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir
kebutuhan di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau
dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas di
masa yang akan datang.
Berdasarkan uraian di atas, dapat di ketahui betapa pentingnya
manajemen kas dalam mendukung keberhasilan perusahaan dalam menjalankan
dalam skripsi minor ini dengan judul : “ Analisa Manajemen Kas Pada PT.
Burung Laut Banda Aceh Cabang Medan “.
B. Perumusan Masalah
Masalah terjadi karena adanya kesenjangan antara harapan dengan
kenyataan. Setiap perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya akan
menghadapai berbagai masalah, baik di dalam perusahaan maupun di luar
perusahaan. Untuk membatasi masalah yang diteliti, penulis mengkhususkan
penelitian terhadap manajemen kas masuk dan kas keluar perusahaan dengan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana manajemen perusahaan memperoleh dana yang dibutuhkan,
sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan ?
2. Bagaimana arus kas perusahaan pada PT. Burung Laut Banda Aceh
Cabang Medan dapat mendukung pencapaian perusahaan yang telah
ditetapkan ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang di lakukan adalah :
1. Mengetahui bagaimana keadaan kas pada PT. Burung Laut Banda Aceh
Cabang Medan.
2. Untuk mengetahui perkembangan manajemen kas perusahaan pada PT.
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai wawasan baru bagi penulis perihal pengawasan kas dalam
manajemen perusahaan.
2. Sebagai salah satu masukan bagi perusahaan dalam mengambil
keputusan yang tepat di masa mendatang dengan membuat manajemen
kas yang baik dan terencana.
3. Sebagai sumber sarana pengetahuan dan perbandingan bagi pembaca
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Ringkas PT. BURUNG LAUT BANDA ACEH CABANG MEDAN
Perusahaan pelayaran PT. Burung Laut Banda Aceh didirikan sesuai
dengan akte No. 18 April 1988 yang dibuat dihadapan Notaris Aniswar Yanis,
SH di Medan. Akte pendirian tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan.
Terakhir dirubah dengan akte No. 59 tanggal 19 Oktober 1996 dengan Notaris
Djaidir, SH di Medan. PT Burung Laut diberi kepercayaan untuk menjadi
transportir laut dan darat untuk keperluan angkutan BBM keperluan pabrik semen
di Lhoknga Banda Aceh, dimana angkutan laut mempergunakan Kapal MT.
Bumegah dan angkutan darat adalah mobil-mobil tangki milik PT. Karya Ilham
Masa.
PT Burung Laut ini dibeli dan diambil alih kepemilikannya dari pemilik
yang lama oleh H.M. Noernikmat pada tahun 1989, dan semenjak itu pula, PT
Burung Laut diberi kepercayaan oleh P.T Semen Andalas Indonesia (PT SAI)
Lhoknga - Banda Aceh, untuk meneruskan kegiatan selaku mitra usaha PT SAI
menjadi General Agent di pelabuhan-pelabuhan manapun di Indonesia terhadap
kapal-kapal pengangkut Semen Curah (Cemen Carrier) yang dicharter PT SAI
dari Ship Owner's di luar negeri, dalam bentuk Time Charter, karena PT SAI
bukan perusahaan Pelayaran Nasional, maka PT Burung Laut menjadi perantara
untuk bertindak selaku Charterer dengan Ship Owner's di luar negeri, terutama
yang menyangkut pembayaran pajak badan usaha asing yang kapalnya beroperasi
Pada tahun 1996/1997 dibeli 1 (satu) unit tunda TB. Pelita Maju dari
perusahaan pelayaran asing di Singapore secara Purchase Hire yang lunas
dibayar pada bulan September 1997 dan selanjutnnya resmi ganti bendera
Indonesia dan didaftarkan sebagai kapal milik PT. Burung Laut. PT. Burung Laut
Banda Aceh bergerak di bidang usaha pelayaran kapal milik sendiri maupun
sewa. Perusahaan juga berperan sebagai keagenan umum dan komisi dari
perusahaan-perusahaan yang sama atau sejenisnya baik dalam negeri maupun
luar negeri. PT. Burung Laut Banda Aceh dalam menjalankan operasinya
mempunyai empat kapal milik sendiri yaitu :
1. MT. Pelita Laut (Motor Tanker)
2. MT. Pelita Energi (Motor Tanker)
3. MT. Pelita Andalas (Motor Tanker)
4. MT. Pelita Samudera (Motor Tanker)
Sesuai dengan akte perusahaan PT. Burung Laut Banda Aceh
berkedudukan dan berkantor pusat di Banda Aceh dan mempunyai cabang atau
perwakilan di Banda Aceh, Lhoksemawe, Belawan, Medan. Di samping itu, PT.
Burung Laut Banda Aceh memiliki kantor perwakilan utama di Medan yang
beralamat di jalan Bantam No. 3 Medan. Kantor perwakilan utama ini adalah
pusat pengendalian operasional perusahaan karena seluruh anggota Direksi
berdomisili di Medan. PT Burung Laut adalah perusahan Swasta Nasional yang
begerak di bidang pelayaran dan perkapalan serta keagenan sejak tahun 1989,
dengan visi dan misi sebagai berikut :
a. Melaksanakan kegiatan usaha di bidang pelayaran dan perkapalan secara
profesional dan sekaligus ikut membantu pemerintah dalam pengembangan
dunia Maritim di Indonesia
b. Ikut membantu pemerintah dalam upaya mengurangi pengangguran dengan
merekrut tenaga kerja (pelaut) sesuai ijazah dan kemampuan yang dimiliki,
dan mengembangkannya menjadi pelaut yang profesional pada bidangnya.
MISI
a. Melaksanakan angkutan laut untuk jenis muatan cair terutama BBM
PERTAMINA serta semen curah (Bulk Carrier), sesuai order dari pemilik
muatan atau pencarter atau penyewa kapal, dengan memperhatikan mutu
layanan yang memuaskan, tepat waktu dan tepat guna
b. Melaksanakan usaha keagenan umum (General Agent) untuk kapal-kapal
perusahaan pelayaran asing (luar negeri) maupun kapal-kapal perusahaan
pelayaran nasional yang mempercayakan PT Burung Laut untuk melayani
kapal-kapalnya yang ditunjuk di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia,dengan
biaya keagenan yang wajar dan bersaing
B. Jenis Usaha
PT. Burung Laut Banda Aceh bergerak di bidang usaha pelayaran kapal
milik sendiri maupun sewa. Perusahaan juga berperan sebagai keagenan umum
dan komisi dari perusahaan-perusahaan yang sama atau sejenisnya baik dalam
negeri maupun luar negeri. PT. Burung Laut Banda Aceh dalam menjalankan
operasinya mempunyai empat kapal milik sendiri yaitu : MT. Pelita Laut (Motor
MT. Pelita Samudera (Motor Tanker). Kapal lain yang tetap dioperasikan oleh
PT. Burung Laut adalah MT. Bumeugah yang mulai Bulan Mei tahun 2000
beroperasi untuk melayani angkutan BBM milik PT. Kiani Kertas dari Pulau
Sambu ke Sungai Brau, Tanjung Redeb, Kalimantan Timur.
C. Struktur Organisasi
Untuk menjalankan sebuah perusahaan maka dibutuhkan berbagai
sumber daya, yang digerakkan untuk mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.
Sumber daya ini seperti manusia, mesin-mesin, bahan baku dan lain-lain.
Manusia mengambil peranan penting dalam menjalankan perusahaan. Dalam
menjalankan perusahaan maka dibuat struktur organisasi dalam perusahaan,
struktur organisasi ini berisikan pembagian kerja, tugas, dan tanggungjawab
daripada anggota-anggota dalam sebuah organisasi perusahaan yang diarahkan
untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.
Struktur merupakan perwujudan yang menunjukkan di antara
fungsi-fungsi dalam tubuh organisasi serta wewenang dan tanggung jawab setiap
anggota organisasi yang menjalankan tugas-tugas dapat dengan jelas diterima.
Untuk itulah struktur organisasi perlu dibuat setiap perusahaan agar kegiatan
yang menyangkut kepentingan perusahaan dapat dijalankan secara efisien sesuai
dengan fungsi masing-masing.
Struktur organisasi yang dipergunakan PT. Burung Laut Banda Aceh
adalah sistem organisasi garis dan staf, dimana pada sistem ini seorang pemimpin
perusahaan harus menetapkan kebijaksanaan secara konsekuen terhadap
tertentu secara terperinci dan kelas terhadap penerimaan kerja, dengan demikian
pihak pimpinan data mengkoordinasikan hanya kepada kepala bagian saja.
Sebelum menjalankan aktivitas perusahaan sangatlah penting membuat tata
hubungan pada wewenang dan tugas masing-masing bagian pada perusahaan. Hal
ini sangatlah berguna agar pembagian tugas dan tanggung jawab dapat diketahui
dengan jelas oleh masing-masing individu di dalam perusahaan tersebut,
sehingga tugas setiap bagian dapat dipertanggung jawabkan dengan sepenuhnya.
Untuk menggerakkan operasi tersebut dibutuhkan personil yang
memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana masing-masing personil
diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya.
Hubungan dan kerja sama dari orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk
mencapai tujuan. Struktur organisasi diharapkan dapat memberikan gambaran
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan laporan yang
mencakup setiap tingkat dalam organisasi tersebut.
Struktur organisasi PT. Burung Laut Banda Aceh digambarkan sebagai
D. Uraian Tugas
Susunan struktur organisasi pada PT. Burung Laut Banda Aceh Cabang
Medan sebagai penjabaran tugas dan wewenang serta tanggung jawab dari
masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
Direktur Utama
Adapun tugas dan tanggung jawab dari Direktur Utama antara lain
adalah menetapkan tujuan, kebijaksanaan, program dan prosedur yang mencakup
semua segi dari kegiatan PT. Burung Laut Banda Aceh.
Direktur
Memberikan saran dan pertimbangan kepada direktur utama sesuai
dengan hirarki tentang langkah-langkah pengembangan perusahaan yang perlu
diambil. Direktur juga bertugas mewakili perusahaan bila direktur utama
berhalangan.
Manajer Keuangan
Manajer keuangan ini bertugas untuk memberikan otorisasi mengenai
uang keluar maupun uang masuk. Manajer keuangan bertanggung jawab secara
penuh terhadap masalah keuangan. Dalam melaksanakan tugasnya manajer
keuangan menggunakan anggaran biaya sebagai alat pengendalian atas
pengeluaran yang dilakukannya
Manajer Operasi
1. Mengkoordinasikan tugas-tugas pemasaran, pelayanan pelanggan di seluruh
cabang.
2. Menyelenggarakan tugas-tugas yang diberikan oleh Direktur Utama.
Melaksanakan kegiatan administrasi, kepegawaian dan kesejahteraan
karyawan, promosi jabatan dan kenaikan pangkat serta membuat dan
mengirimkan surat-surat atau dokumen penting baik keluar maupun ke dalam
perusahaan.
Kepala Pembukuan
1. Memeriksa daftar kas harian.
2. Melakukan kas opname, stock opname serta membuat laporannya.
3. Melakukan pencatatan atas mutasi akuntansi dan memeriksa kebenaran atas
pencatatan semua transaksi.
4. Memeriksa kesesuaian jurnal transaksi dan memastikan semua transaksi
sudah dilengkapi dengan bukti pendukung.
Juru Bayar
1. Bertanggung jawab atas keamanan dan kelancaran atas penerimaan maupun
pengeluaran kas.
2. Mencatat bukti penerimaan dan pengeluaran kas ke dalam daftar kas harian.
3. Melaporkan daftar kas harian kepada bagian akuntansi dan klaim.
Kepala Penagihan
1. Bertanggung jawab atas penagihan dan dokumentasinya.
2. Membuat daftar tagihan terhadap faktur-faktur yang telah jatuh tempo.
3. Melakukan opname faktur secara berkala.
E. Kenerja Usaha Terkini
Kinerja usaha terkini pada PT. Burung Laut Banda Aceh Cabang Medan
dikhususkan di bidang keuangan sebagai berikut :
a) Kas dan Setara Kas
Saldo perkiraan kas dan setara kas per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah
sebagai berikut :
Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006 % Naik (turun)
Kas dan Setara
Kas 1.559.786.151 1.770.504.621 (11,90) %
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa kas perusahaan
pada tahun 2006 sebesar Rp 1.770.504.621 dan pada tahun 2007 kas mengalami
penurunan menjadi Rp 1.559.786.151. Selisih penurunan kas dari tahun 2006 ke
tahun 2007 yaitu sebesar Rp 210.718.470 dengan persentase penurunan kas
sebesar 11,90 %.
b) Piutang Usaha
Saldo perkiraan piutang usaha per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah dengan
rincian sebagai berikut :
Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006 % Naik (turun)
Piutang Dagang
6.593.917.427 8.358.819.132 (21.11) %
Piutang lain-lain
5.156.930.970 3.876.408.445 33,03 %
Melalui hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa piutang usaha
pada PT. Burung Laut Banda Aceh Cabang Medan terdiri dari piutang dagang,
dan piutang lain-lain dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Piutang Dagang
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa piutang dagang
pada tahun 2006 sebesar Rp 8.358.819.132 dan pada tahun 2007 piutang usaha
mengalami penurunan menjadi Rp 6.593.917.427. Selisih penurunan piutang
dagang yang diperoleh perusahaan dari tahun 2006 ke tahun 2007 yaitu sebesar
Rp 1.764.901.705 dengan persentase penurunan piutang dagang sebesar 21,11 %.
2. Piutang Lain-lain
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa piutang lain-lain
pada tahun 2006 sebesar Rp 3.876.408.445 dan pada tahun 2007 piutang
lain-lain mengalami kenaikan menjadi Rp 5.156.930.970. Selisih kenaikan piutang
lain-lain yang diperoleh perusahaan dari tahun 2006 ke tahun 2007 yaitu sebesar
Rp 1.280.522.525 dengan persentase kenaikan piutang lain-lain sebesar 33,03 %.
Jumlah piutang usaha perusahaan yang terdiri dari piutang dagang dan
piutang lain-lain pada tahun 2006 sebesar Rp 12.235.227.577 dan pada tahun
2007 jumlah piutang usaha mengalami penurunan menjadi Rp 11.750.848.397.
Selisih penurunan jumlah piutang usaha dari tahun 2006 ke tahun 2007 yaitu
sebesar Rp 484.379.180 dengan persentase penurunan jumlah piutang usaha
sebesar 3,95 %.
c) Persediaan
Saldo perkiraan persediaan merupakan jumlah persediaan sparepart kapal dan
Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006 % Naik (turun)
Persediaan 13.167.855 13.167.855 0
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa persediaan
perusahaan dari tahun 2006 dan tahun 2007 tetap sebesar Rp 13.167.855. Hal ini
berarti Tidak ada kenaikan ataupun penurunan persediaan yang dialami oleh
perusahaan.
d) Hutang Lancar
Saldo perkiraan hutang lancer per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah dengan
rincian sebagai berikut :
Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006 % Naik (turun) Hutang
Dagang
1.113.723.693 9.278.405.371 (88) %
Hutang
Lain-lain
4.250.273.975 2.061.141.521 106,2 %
PPN 1.560.044.824 1.260.269.827 23,8
BNI KMK 468.104.872 473.883.671 (1,22)
Jumlah 7.392.147.364 13.073.700.390 (43,45)
Melalui hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa piutang usaha
pada PT. Burung Laut Banda Aceh Cabang Medan terdiri dari piutang dagang,
dan piutang lain-lain dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Hutang Dagang
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa hutang dagang
perusahaan pada tahun 2006 sebesar Rp 9.278.405.371 dan pada tahun 2007
penurunan hutang dagang yang diperoleh perusahaan dari tahun 2006 ke tahun
2007 yaitu sebesar Rp 8.164.681.678 dengan persentase penurunan hutang
dagang sebesar 88 %.
2. Hutang Lain-lain
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa hutang lain-lain
perusahaan pada tahun 2006 sebesar Rp 2.061.141.521 dan pada tahun 2007
hutang lain-lain mengalami kenaikan menjadi Rp 4.250.273.975. Selisih
kenaikan hutang lain-lain yang diperoleh perusahaan dari tahun 2006 ke tahun
2007 yaitu sebesar Rp 2.189.132.454 dengan persentase kenaikan hutang
lain-lain sebesar 106,2 %.
3. PPN
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa hutang PPN
perusahaan pada tahun 2006 sebesar Rp 1.260.269.827 dan pada tahun 2007 PPN
mengalami kenaikan menjadi Rp 1.560.044.824. Selisih kenaikan PPN yang
diperoleh perusahaan dari tahun 2006 ke tahun 2007 yaitu sebesar Rp
299.774.997 dengan persentase kenaikan PPN sebesar 23,8 %.
4. BNI KMK
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa BNI KMK
perusahaan pada tahun 2006 sebesar Rp 473.883.671 dan pada tahun 2007 BNI
KMK mengalami penurunan menjadi Rp 468.104.872. Selisih penurunan BNI
KMK yang diperoleh perusahaan dari tahun 2006 ke tahun 2007 yaitu sebesar Rp
5.778.799 dengan persentase penurunan BNI KMK sebesar 1,22 %.
Jumlah hutang lancar perusahaan yang terdiri dari hutang dagang,
dan pada tahun 2007 jumlah hutang lancar mengalami penurunan menjadi Rp
7.392.147.364. Selisih penurunan jumlah hutang lancar dari tahun 2006 ke tahun
2007 yaitu sebesar Rp 5.681.553.026 dengan persentase penurunan jumlah
hutang lancar sebesar 43,45 %.
f) Modal
Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006 % Naik (turun)
Modal 25.934.278.177 15.143.867.094 71,25 %
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa modal perusahaan
pada tahun 2006 sebesar Rp 15.143.867.094 dan pada tahun 2007 modal
mengalami kenaikan menjadi Rp 25.934.278.177. Selisih kenaikan modal yang
diperoleh perusahaan dari tahun 2006 ke tahun 2007 yaitu sebesar Rp
10.790.411.083 dengan persentase kenaikan modal sebesar 71,25 %.
g) Pendapatan Usaha
Saldo perkiraan pendapatan usaha per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah
dengan rincian sebagai berikut :
Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006 % Naik (turun) Pendapatan MT.
Pelita Laut
19.101.834.177 12.735.666.480 49,98 %
Pendapatan MT. Pelita Energi
26.770.105.598 17.159.788.054 56%
Jumlah 45.871.939.775 29.895.454.534 53,44 %
Melalui hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa pendapatan pada
PT. Burung Laut Banda Aceh Cabang Medan terdiri dari pendapatan MT. Pelita
Laut, dan pendapatan MT. Pelita Energi dengan penjelasan sebagai berikut :
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa pendapatan MT.
Pelita Laut pada tahun 2006 sebesar Rp 12.735.666.480 dan pada tahun 2007
pendapatan MT. Pelita Laut mengalami kenaikan menjadi Rp 19.101.834177.
Selisih kenaikan pendapatan MT. Pelita Laut yang diperoleh perusahaan dari
tahun 2006 ke tahun 2007 yaitu sebesar Rp 6.366.167.697 dengan persentase
kenaikan pendapatan MT. Pelita Laut sebesar 49,98 %.
2. Pendapatan MT. Pelita Energi
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa pendapatan MT.
Pelita Energi pada tahun 2006 sebesar Rp 17.159.788.054 dan pada tahun 2007
pendapatan MT. Pelita Energi mengalami kenaikan menjadi Rp 26.770.105.598.
Selisih kenaikan pendapatan MT. Pelita Energi yang diperoleh perusahaan dari
tahun 2006 ke tahun 2007 yaitu sebesar Rp 9.610.317.544 dengan persentase
kenaikan pendapatan MT. Pelita Energi sebesar 49,98 %.
Jumlah pendapatan usaha perusahaan yang terdiri dari pendapatan MT.
Pelita Laut dan pendapatan MT. Pelita Energi pada tahun 2006 sebesar Rp
29.895.454.534 dan pada tahun 2007 pendapatan usaha perusahaan mengalami
kenaikan menjadi Rp 45.871.939.775. Selisih kenaikan jumlah pendapatan usaha
dari tahun 2006 ke tahun 2007 yaitu sebesar Rp 15.976.485.241 dengan
persentase kenaikan jumlah pendapatan sebesar 53,44 %.
h) Biaya Umum
Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006 % Naik (turun)
Operasional Tetap
4.334.990.775 3.114.751.686 39,17 %
Operasional Tidak Tetap
1.716.092.624 2.352.302.081 (27,4) %
Melalui hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa biaya umum
pada PT. Burung Laut Banda Aceh Cabang Medan terdiri dari operasional tetap,
dan operasional tidak tetap dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Operasional Tetap
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa operasional tetap
perusahaan pada tahun 2006 sebesar Rp 3.114.751.686 dan pada tahun 2007
operasional tetap perusahaan mengalami kenaikan menjadi Rp 4.334.990.775.
Selisih kenaikan operasional tetap yang diperoleh perusahaan dari tahun 2006 ke
tahun 2007 yaitu sebesar Rp 1.220.239.089 dengan persentase kenaikan
operasional tetap sebesar 39,17 %.
2. Operasional Tidak tetap
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa operasional tidak
tetap perusahaan pada tahun 2006 sebesar Rp 2.352.302.081 dan pada tahun
2007 operasional tidak tetap perusahaan mengalami penurunan menjadi
Rp1.716.092.624. Selisih penurunan operasional tidak tetap yang diperoleh
perusahaan dari tahun 2006 ke tahun 2007 yaitu sebesar Rp 636.209.457 dengan
persentase penurunan operasional tidak tetap sebesar 27,4 %.
Jumlah biaya umum perusahaan yang terdiri dari operasional tetap, dan
operasional tidak tetap pada tahun 2006 sebesar Rp 5.467.053.767 dan pada
tahun 2007 biaya umum perusahaan mengalami kenaikan menjadi
Rp6.051.083.399. Selisih kenaikan jumlah biaya umum perusahaan dari tahun
2006 ke tahun 2007 yaitu sebesar Rp 15.976.485.241 dengan persentase kenaikan
F. Rencana Kegiatan
PT. Burung Laut Banda Aceh Cabang Medan mempunyai rencana kegiatan
perusahaan untuk tahun mendatang yaitu sebagai berikut :
a. Menambah Jumlah Kapal
Perusahaan berencana untuk menambah kapal untuk memaksimalkan
kelancaran pengangkutan untuk jenis muatan cair terutama BBM
Pertamina.
b. Memperluas Perpustakaan
Pihak perusahaan berencana untuk memperluas perpustakaan kantor yang
terletak di jalan Bantam No. 3 untuk tahun mendatang guna untuk
menambah buku-buku yang di perlukan perusahaan dalam menambah
pengetahuan untuk mengelola perusahaan menjadi lebih baik.
c. Menambah Inventaris Kantor
Inventaris kantor sangat di perlukan para karyawan perusahaan untuk
menjalankan kegiatan perusahaan. Perusahaan berencana untuk
menambah mesin fotokopi serta komputer untuk mendukung dan
BAB III PEMBAHASAN
Melakukan manajemen kas merupakan tugas yang sulit bagi manajer
keuangan sehingga ia harus siap menerima kritik kalau pelaksanaannya tidak
tepat. Apabila kas yang dimiliki terlalu sedikit, maka kegiatan tidak dapat
dilakukan dengan baik karena kas tidak cukup untuk membiayai kegiatan
perusahaan. Tetapi sebaliknya apabila perusahaan memiliki kas yang terlalu
banyak maka akan timbul kesan bahwa perusahaan tidak dapat memanfaatkan
kesempatan untuk memperoleh pengembalian yang lebih besar, sebab dalam
keadaan normal tingkat pengembalian uang kas akan sangat rendah. Oleh karena
itu, manajer keuangan harus menentukan jumlah kas yang seimbang, dalam arti
cukup untuk memenuhi kebutuhan pembayaran yang timbul dari kegiatan pokok
perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada PT. Burung Laut
Banda Aceh Cabang Medan maka dilakukan pembahasan sebagai berikut :
A. Sumber Kas
B. Penggunaan Kas
C. Analisa Laporan Arus Kas
A. Sumber kas
1. Sumber kas yang berasal dari kegiatan operasi
Laba bersih merupakan sumber dana yang utama bagi perusahaan, dalam
periode tahun 2007 PT. Burung Laut Banda Aceh Cabang Medan
memperoleh laba bersih sebesar Rp 13.187.726.043, sedangkan pada
akhir tahun 2006 laba bersih sebesar Rp 640.985.843, hal ini berarti
terjadi peningkatan laba bersih dari tahun 2006 ke tahun 2007 sebesar Rp
12.546.740.200.
b. Penyusutan
Penyusutan dilakukan untuk mengurangi nilai buku aktiva tetap sesuai
dengan penggunaannya. Penyusutan aktiva tetap pada PT. Burunmg Laut
Banda Aceh Cabang Medan pada tahun 2007 sebesar Rp 3.261.018.261,
sedangkan pada tahun 2006 penyusutan sebesar Rp 1.799.921.104, hal ini
berarti terjadi penurunan dari tahun 2006 ke tahun 2007 penyusutan
sebesar 1.461.097.157.
c. Hutang Dagang
Penurunan hutang dagang tidak termasuk penggunaan kas pada periode
ini, karenanya harus ditambahkan sebagai sumber kas sebesar Rp
8.164.681.678
d. Hutang Bank
Sumber dana dari hutang bank pada tahun 2007 sebesar Rp468.104.872,
sedangkan pada tahun 2006 hutang bank sebesar Rp 473.883.671, hal ini
berarti terjadi penurunan hutang bank sebesar Rp 5.778.779
e. Hutang Lain-lain
Sumber dana dari hutang jangka pendek lainnya pada tahun 2007 sebesar
Rp 2.061.141.521, hal ini berarti hutang lain-lain mengalami kenaikan
sebesar Rp 2.189.132.454.
f. Pajak Pertambahan Nilai
Sumber dana dari pajak pertambahan nilai pada tahun 2007 sebesar Rp
1.560.044.824, sedangkan pada tahun 2006 pajak pertambahan nilai
sebesar Rp 1.260.269.827, hal ini berarti terjadi kenaikan pajak
pertambahan nilai dari tahun 2006 ke tahun 2007 sebesar Rp 229.774.997.
2. Sumber kas yang berasal dari kegiatan pendanaan
Sumber kas yang berasal dari kegiatan pendanaan pada tahun 2007 sebesar
Rp 14.097.500.000, sedangkan pada tahun 2006 sumber kas yang berasal dari
kegiatan pendanaan sebesar Rp 2.597.500.000, hal ini berarti pada periode
tahun 2006-2007 mengalami peningkatan sebesar Rp 11.500.000.000.
B. Penggunaan Kas
1. Penggunaan kas dari aktivitas operasi
a. Piutang Dagang
Penggunaan dana untuk piutang dagang pada tahun 2007 sebesar Rp
6.593.917.427, sedangkan pada tahun 2006 penggunaan dana untuk
piutang dagang sebesar Rp 8.358.819.132, hal ini berarti terjadi
penurunan penggunaan kas untuk piutang dagang sebesar Rp
1.764.901.705.
b. Piutang Lain-lain
Penggunaan dana untuk piutang lain-lain pada tahun 2007 sebesar Rp
5.156.930.970, sedangkan pada tahun 2006 penggunaan dana untuk
peningkatan penggunaan dana untuk piutang lain-lain sebesar Rp
1.280.522.525.
2. Penggunaan kas dari aktivitas investasi
a. Inventaris Kantor
Penggunaan dana untuk inventaris kantor pada tahun 2007 sebesar Rp
1.102.505.763, sedangkan pada tahun 2006 penggunaan dana untuk
inventaris kantor sebesar Rp 624.501.623, hal ini berarti terjadi
peningkatan penggunaan dana untuk inventaris kantor sebesar Rp
1.280.522.525. dan ini menunjukkan adanya pengeluaran kas.
b. Kendaraan Kantor
Penggunaan dana untuk kendaraan kantor pada tahun 2007 sebesar Rp
7.195.626.200, sedangkan pada tahun 2006 penggunaan dana untuk
kendaraan kantor sebesar Rp 1.903.928.600, hal ini berarti terjadi
peningkatan penggunaan dana untuk kendaraan kantor sebesar Rp
5.291.697.600
c. Tanah dan Bangunan
Penggunaan dana untuk tanah dan bangunan pada tahun 2007 sebesar Rp
7.406.836.897, sedangkan pada tahun 2006 penggunaan dana untuk tanah
dan bangunan sebesar Rp 3.616.278.487, hal ini berarti terjadi
peningkatan penggunaan dana untuk tanah dan bangunan sebesar Rp
3.790.558.410
d. Kapal
Penggunaan dana untuk kapal pada tahun 2007 sebesar Rp
kapal sebesar Rp 25.401.496.896, hal ini berarti terjadi penurunan
penggunaan dana untuk kapal sebesar Rp 1.174.203.983.
e. Perpustakaan
Penggunaan dana untuk perpustakaan pada tahun 2007 sebesar Rp
34.539.369, sedangkan pada tahun 2006 penggunaan dana untuk
perpustakaan sebesar Rp 29.588.197, hal ini berarti terjadi peningkatan
penggunaan dana untuk perpustakaan sebesar Rp 4.951.172
f. Inventaris kapal
Penggunaan dana untuk inventaris kapal pada tahun 2007 sebesar Rp
1.674.867.583, sedangkan pada tahun 2006 penggunaan dana untuk
inventaris kapal sebesar Rp935.571.508, hal ini berarti terjadi peningkatan
penggunaan dana untuk inventaris kapal sebesar Rp 739.296.075
C. Analisa Laporan Arus Kas
Laporan arus kas pada PT. Burung Laut Banda Aceh Cabang Medan
dibuat dengan menggunakan metode tidak langsung yang telah sesuai dengan
standard akuntansi keuangan. Langkah awal yang dilakukan perusahaan membuat
laporan laba rugi untuk dua tahun terakhir. Berdasarkan laporan tersebut disusun
neraca untuk dua tahun terakhir, selanjutnya disusun laporan arus kas yang
berakhir pada periode tersebut. Untuk pembahasan ini digunakan analisa laporan
arus kas tahun 2007 yang diperoleh dari neraca untuk periode tahun 2006 dan
2007. Laporan tersebut menggambarkan dari masing-masing elemen neraca yang
kemudian disusun menjadi laporan arus kas. Berikut daftar tabel yang bersumber
TABEL 3.1
PT. BURUNG LAUT BANDA ACEH CABANG MEDAN NERACA
PER 31 DESEMBER 2007 & 2006
Uraian 2006
Rp
2007
Rp
Naik (turun) %
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas 1.770.504.621 1.559.786.151 (210.718.470)
(11,90)
Deposito - 500.000.000 - -
Piutang Dagang 8.358.819.132 6.593.917.427 (1.764.901.705) (21.11)
Piutang Lain-lain 3.876.408.445 5.156.930.970 1.280.522.525 33.03
Persediaan 13.167.855 13.167.855 - -
Pajak dibayar dimuka 992.202.412 66.936.000 (925.266.412) (93.25)
Jumlah Aktiva Lancar 15.011.102.465 13.890.738.403 (1.620.344.062) (10.79)
Aktiva tetap
Tanah dan Bangunan 3.616.278.487 7.406.836.897 3.790.558.410 104.8
Kendaraan Kantor 1.903.928.600 7.195.626.200 5.291.697.600 277.9
Kapal 25.401.496.896 24.227.292.913 (1.174.203.983) (4.62)
Perpustakaan 29.588.197 34.539.369 4.951.172 16.73
Inventaris Kantor 624.501.623 1.102.505.763 478.004.140 76.54
Inventaris Kapal 935.571.508 1.674.867.583 739.296.075 79.02
Jumlah Aktiva Tetap 32.511.365.311 41.641.668.725 9.130.303.413 28.08
Akumulasi penyusutan (6.139.354.512) 9.387.555.428) 3.248.200.916 52.9
Nilai buku aktiva tetap 26.372.010.799 32.254.113.297 5.882.102.497 22.3
Aktiva Lain-lain
Izin Usaha 102.203.690 102.203.690 - -
Akumulasi Penyusutan (84.725.773) (97.543.118) 12.817.345 15.12
Jumlah Aktiva Lain-lain 17.477.917 4.660.572 (12.817.345) 73.33
Total Aktiva 41.400.591.181 46.149.512.272 4.784.921.090 11.47
TABEL 3.2
PT. BURUNG LAUT BANDA ACEH CABANG MEDAN NERACA
PER 31 DESEMBER 2007 & 2006
Uraian 2006 (Rp) 2007 (Rp) Naik/(turun) %
Passiva
Hutang Lancar
Hutang Dagang 9.278.405.371 1.113.723.693 (8.164.681.678)
(88.09)
Hutang Bank 473.883.671 468.104.872 (5.778.799) (1.23)
Hutang Lain-lain 2.061.141.521 4.250.273.975 2.189.132.454 106.2
Pajak Pertambahan Nilai 1.260.269.827 1.560.044.824 299.774.997 23.78
Jumlah Hutang Lancar 13.073.700.390 7.392.147.364 (5.681.553.026) (43.45)
Hutang Jangka Panjang
BNI.PK.KPR.No.03.136 364.579.884 392.351.547 (35.228.337) (9.66)
BNI.PK.KI.No.05.300 1.872.000.000 528.000.000 (1.344.000.000) (71.79)
BNI.PK.No.2006.040.
COC
232.645.000 120.985.000 (111.660.000) (47.99)
BNI.SKC.PK.2006.221.
COC
1.419.000.000 1.095.000.000 (324.000.000) (22.83)
BNI.SKC.PK.2006.226.
COC
3.294.798.813 2.540.000.000 (754.798.813) (22.90)
BNI.SKC.PK.2006.014/01 6.000.000.000 4.800.000.000 (1.200.000.000) (20)
B.NIAGA.PK.034/PK/01 - 739.020.000 - -
B.NIAGA.PK.015/PK/027/
02/02/07
- 1.225.224.183 - -
B.NIAGA.PK.105/IND/07 - 1.445.500.000 -
Jumlah Hutang Jangka
Panjang
3.183.023.697 12.823.080.730 (359.942.967) (2.73)
Modal
Modal Saham 2.597.500.000 14.097.500.000 11.500.000.000 442.73
Laba Ditahan 12.546.367.094 11.836.778.177 (709.588.917) (5.65)
Jumlah Modal 15.143.867.094 25.934.278.177 10.790.411.083 71.25
Total Passiva 41.400.591 46.149.506.271 4.748.915.090 11.47
TABEL 3.3
PT. BURUNG LAUT BANDA ACEH CABANG MEDAN LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2007 & 2006
Uraian 2007 (Rp) 2006 (Rp)
Pendapatan Operasi
MT.Pelita Laut 19.101.834.177 12.735.666.480
MT.Pelita Energi 26.770..105.598 17.159.788.054
Jumlah Pendapatan operasi 45.871.939.775 29.895.454.534
Biaya Eksploitasi Kapal
TB.Pelita Maju 70.390.000 284.349.949
MT.Pelita Laut 13.026.040.371 11.259.766.354
MT.Pelita Energi 14.402.092.042 13.479.686.096
Biaya Entertainment Call Fee - 132.328.546
Jumlah biaya Eksploitasi Kapal 27.498.522.413 25.156.130.945
Laba Kotor 18.373.417.362 4.739.323.589
Biaya Umum
Biaya Operasional Tetap 4.334.990.775 3.114.751.686
Biaya Operasional Tidak Tetap 1.716.092.624 2.352.302.081
Jumlah Biaya Umum 6.051.083.399 5.467.053.767
Laba / Rugi Operasi 12.322.333.963 (727.730.178) Pendapatan dan Biaya
Lain-lain
Hasil Call Fee 664.752.718 876.570.816
Hasil Call Fee Insidentil 121.711.306 274.914.984
Hasil Principal 73.967.436 87.146.671
Bunker Fee - 64.046.118
Jasa Deposito 12.771.940 -
Jasa Giro 8.534.778 10.782.494
Hasil Restitusi Pajak 297.139.866 -
Selisih Kurs 94.810.229 (76.601.983)
Brokerage Fee 885.676.891 490.602.375
Rugi Penjualan/Kehilangan Aktiva
(482.232.655) -
Biaya Tahun Berjalan (261.277.156) -
Total Pendapatan Lain-lain 1.415.855.352 1.727.461.475 Laba Usaha Sebelum Pajak 13.738.189.315 999.731.297
PPh Final (550.463.272) (358.745.454)
TABEL 3.4
PT. BURUNG LAUT BANDA ACEH CABANG MEDAN LAPORAN ARUS KAS
PER 31 DESEMBER 2007 & 2006
Uraian 2007 (Rp) 2006 (Rp)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Laba / Rugi Usaha Setelah Pajak 13.187.726.043 640.985.843 Penyesuaian :
Penyusutan & Amortisasi 3.261.018.261 1.799.921.104
Jumlah 16.448.744.304 2.440.906.947
Perubahan Modal Kerja
Penurunan Deposito (500.000.000) -
Penurunan Piutang Dagang (1.764.901.705) (1.014.573.747) Penurunan Piutang Lain-lain (1.280.522.525) (1.235.615.181) Kenaikan Hutang Jangka Pendek 5.681.553.026 3.707.590.703 Kenaikan Hutang Jangka
Panjang
359.936.967 8.647.585.894
Kenaikan Pajak di Bayar di Muka
1.284.011.866 (389.632.927)
Kas Bersih Yang Tersedia Dari Aktivitas Operasi
(4.773.098.947) 9.715.354.742
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian Aktiva Tetap (9.130.303.413) (12.350.620.933) Penambahan Aktiva Tak
Berwujud
- (2.500.000)
Kas Bersih Yang Digunakan Aktivitas Investasi
(9.130.303.413) 12.353.120.933
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan Modal Disetor 1.405.112.548 598.627.869 Penghapusan pajak Dibayar
Dimuka
1.350.947.865 358.745.454
Kas Bersih yang Digunakan Aktivitas Pendanaan
2.756.060.413 957.373.323
Kenaikan (penurunan) Kas & Setara Kas
(210.718.470) 760.514.079
Kas / Setara Kas Awal Tahun 1.770.504.621 1.009.990.543 Kas / Setara Kas Akhir Tahun 1.559.786.151 1.770.504.622
Berdasarkan tabel-tabel tersebut maka diperoleh total sumber kas
periode tahun 2007 adalah sebesar Rp 7.529.159.360 dan pada periode tahun
2006 sebesar Rp 10.672.728.065 (sumber kas dari aktivitas operasi dan aktivitas
pendanaan), sedangkan total penggunaan kas yang diperoleh sebesar Rp
14.524.135.616 (penggunaan kas dari aktivitas operasi dan aktivitas investasi).
Menurut Sundjaja dan Barlian (2003 : 99) arus kas perusahaan dibagi
menjadi 3 bagian , yaitu :
1) Arus kas dari aktivitas operasi
Arus kas yang berhubungan langsung dengan produksi dan penjualan dari produk
maupun jasa perusahaan, contoh :
a. Pembayaran tunai atas pembelian bahan baku
b. Pembayaran hutang atas pembelian bahan baku secara kredit
c. Pembayaran kewajiban jatuh tempo yang harus dibayar
d. Pembayaran gaji atau upah yang harus dibayar
e. Pembayaran biaya-biaya eksploitasi
f. Pembayaran biaya operasi
g. Pengeluran kas untuk pembayaran pajak
h. Penerimaan tunai daril penjualan barang dan jasa
i. Penerimaan kas dari penagihan piutang
2) Arus kas dari aktivitas investasi
Arus kas yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan aktiva tetap
maupun investasi pada bisnis lain, dimana pembelian mengakibatkan kas keluar
dan transaksi penjualan menghasilkan kas masuk, contoh :
b. Penerimaan kas atas penjualan aktiva tetap
c. Pengeluaran kas untuk melakukan investasi pada bisnis lainnya
d. Penerimaan kas karena adanya divestasi atas investasi yang ada
3) Arus kas dari aktivitas pendanaan
Arus kas ini dihasilkan dari pinjaman dan ekuitas, contoh :
a. Penerimaan kas atas hutang jangka pendek atau hutang jangka panjang
b. Pembayaran hutang jangka pendek atau hutang jangka panjang
c. Penerimaan kas atas penjualan saham
d. Pengeluaran kas atas pembelian kembali saham
Berikut komposisi kas ( sumber dan penggunaan kas ) pada tahun 2007 dari
masing-masing aktivitas.
1. Sumber Kas
a). Jumlah masing-masing sumber kas yang berasal dari aktivasi operasi
per 31 Desember 2006 dan 2007 adalah sebagai berikut:
Keterangan Tahun 2007 Tahun 2006
-Laba Bersih 31 Desember Rp. 13.187.726.043,- Rp. 640.985.843,-
-Penyusutan Rp. 3.261.018.261,- Rp. 1.799.921.104,-
-Penurunan Hutang Dagang Rp. 1.764.901.705,- Rp. 1.764.901.705,-
-Penurunan Hutang Bank Rp. 5.778.779,- Rp. 5.778.779,-
-Penurunan Hutang Lain-lain Rp. 2.189.132.454,- Rp. 9.375.281,-
-Kenaikan PPN Rp. 229.774.997,- Rp. 229.774.997,-
Sumber : Laporan laba rugi & Neraca perbandingan PT. Burung Laut Banda Aceh Cabang
Persentase masing-masing sumber kas 31 Desember 2007 terhadap total
sumber kas adalah sebagai berikut:
a. Laba Bersih =
360 . 159 . 529 . 7 043 . 726 . 187 . 13
x 100 % = 175,15 %
b. Akumulasi Penyusutan =
360 . 159 . 529 . 7 261 . 018 . 261 . 3
x 100 % = 43,31 %
c. Penurunan Hutang Dagang =
360 . 159 . 529 . 7 705 . 901 . 764 . 1
x 100 % = 23,44 %
d. Penurunan Hutang Bank =
360 . 159 . 529 . 7 779 . 778 . 5
x 100 % = 0,076 %
e. Penurunan Hutang Lain-lain =
360 . 159 . 529 . 7 454 . 132 . 189 . 2
x 100 % = 29,07 %
f. Kenaikan PPN =
360 . 159 . 529 . 7 997 . 774 . 229
x 100 % = 3,05 %
Persentase masing-masing sumber kas 31 Desember 2006 terhadap total
sumber kas adalah sebagai berikut:
a. Laba Bersih =
065 . 728 . 672 . 10 843 . 985 . 640
x 100 % = 6,00 %
b. Akumulasi Penyusutan =
065 . 728 . 672 . 10 104 . 921 . 799 . 1
x 100 % = 16,86 %
c. Penurunan Hutang Dagang =
065 . 728 . 672 . 10 705 . 901 . 764 . 1
x 100% = 16,53 %
d. Penurunan Hutang Bank =
065 . 728 . 672 . 10 779 . 778 . 5
x 100 % = 0,054 %
e. Penurunan Hutang Lain-lain =
065 . 728 . 672 . 10 454 . 132 . 189 . 2
x 100 % = 20,51 %
f. Kenaikan PPN =
065 . 728 . 672 . 10 997 . 774 . 229
b). Jumlah masing-masing sumber kas yang berasal dari aktivasi
pendanaan per 31 Desember 2006 dan 2007 adalah sebagai berikut:
Keterangan Tahun 2007 Tahun 2006
- Kenaikan Modal Rp.1.405.112.548,- Rp. 598.627.869,-
Sumber : Neraca perbandingan &Laporan Arus Kas PT. Burung Laut Banda Aceh Cabang
Medan.
Persentase masing-masing sumber kas yang berasal dari aktivitas pendanaan
terhadap total sumber kas 31 Desember 2007 sebagai berikut :
a. Kenaikan Modal =
360 . 159 . 529 . 7 548 . 112 . 405 . 1
x 100 % = 18,66 %
Persentase masing-masing sumber kas yang berasal dari aktivitas pendanaan
terhadap total sumber kas 31 Desember 2006 sebagai berikut :
a. Kenaikan Modal =
065 . 728 . 672 . 10 869 . 627 . 598
x 100 % = 5,60 %
Selisish masing-masing persentase sumber kas yang berasal dari aktivitas operasi
dan aktivitas pendanaan terhadap total sumber kas periode 2006 da 2007 dapat
dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Sumber Kas Dari Aktivitas Operasi
Keterangan % 2007 % 2006 Selisih
Laba Bersih 175,15 % 6,00 % 169,15 %
Penyusutan 43,31 % 16,86 % 26,45 %
Penurunan Hutang Dagang 23,44 % 16,53 % 6,91 %
Penurunan Hutang Bank 0,076 % 0,054 % 0,022 %
Penurunan Hutang lain-lain 29,07 % 20,51 % 8,56 %
Sumber Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Keterangan % 2007 % 2006 Selisih
Kenaikan Modal 11,66 % 5,60 % 6,06 %
Sumber kas terbesar berasal dari aktivitas operasi yaitu penerimaan laba bersih
pada tahun 2007 sebesar 175,15 % dari total sumber kas, sedangkan pada tahun
2006 sebesar 6,00 % dari total sumber kas, dengan selisih persentase penerimaan
laba bersih sebesar 169,15 % dari total sumber kas. Sementara persentase sumber
kas terkecil berasal dari aktivitas operasi yaitu penurunan hutang bank pada tahun
2006 yaitu 0,054 % dibandingkan pada tahun 2007 yaitu 0,076 %, dengan selisih
perbandingan 0,022 %.
2. Penggunaan Kas
a). Jumlah masing-masing penggunaan kas untuk aktivitas operasi pada
periode 2006 dan 2007 yang bersumber dari neraca dan laporan arus kas adalah :
a. Penurunan Piutang Dagang = Rp. 1.764.901.705,-
b. Kenaikan Piutang lain-lain = Rp. 1.280.522.525,-
Persentase masing-masing penggunaan kas terhadap total sumber kas adalah
sebagai berikut :
a. Penurunan Piutang Dagang =
616 . 135 . 524 . 14 705 . 901 . 764 . 1
x 100 % = 12,15 %
b. Penurunan Piutang Lain-lain =
616 . 135 . 524 . 14 525 . 522 . 280 . 1
x 100 % = 8,81 %
b). Jumlah masing-masing penggunaan kas untuk aktivitas investasi pada
yang bersumber dari neraca dan laporan arus kas adalah :
Persentase masing-masing penggunaan kas terhadap total sumber kas
adalah sebagai berikut:
a. Kenaikan Sarana Transportasi =
616 . 135 . 524 . 14 600 . 697 . 291 . 5
x 100 % = 36,43 %
b. Kenaikan Inventaris =
616 . 135 . 524 . 14 140 . 004 . 478
x 100 % = 3,29 %
Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan, sumber kas terbesar
berasal dari aktivasi operasi yaitu penerimaan laba bersih pada tahun 2007
sebesar 175,15 % dari total sumber kas, dengan selisih perbandingan sebesar
169,15 % terhadap penerimaan laba bersih pada tahun 2006 sebesar 6,00 % dari
total sumber kas. Sementara penggunaan kas terbesar periode 2006 dan 2007
berasal dari aktivasi operasi yaitu penurunan aktiva lancar berupa piutang usaha
sebesar 12,15 %.
Dari neraca konsolidasi dapat kita lihat berapa besar jumlahkas yang
tersedia selama dua tahun terakhir, yaitu:
a. Tahun 2006 Jumlah Kas =
465 . 102 . 011 . 15 621 . 504 . 770 . 1
x 100 % = 11,79 %
b. Tahun 2007 Jumlah Kas =
403 . 738 . 890 . 13 151 . 786 . 559 . 1
x 100 % = 11,22 %
c. Jumlah Rata-rata =
2 % 22 , 11 % 79 , 11 +
= 23,01 %
Jumlah kas yang ada dalam perusahaan hendaknya tidak kurang dari 5 %
sampai 10 % dari jumlah aktiva lancarnya. Jika ditinjau dari perhitungan tersebut
jumlah kas yang ada dalam perusahaan melebihi dari jumlah minimum yaitu
sebesar 5 % sampai 10 % dari total aktiva lancar. Pada tahun 2006 terjadi kas
terjadi kas menganggur 1,22 % dari jumlah kas minimum. Jumlah kas rata-rata
selama dua tahun terakhir adalah sebesar 23,01 % atau 13,01 % diatas kas
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian pada PT. Burung Laut Banda Aceh Cabang
Medan, penulis mendapat kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. Burung Laut Banda Aceh Cabang Medan tidak memakai Buku Kas,
tetapi hanya memakai Buku Bank untuk mencatat segala transaksi
penerimaan maupun pengeluaran.
2. Manajemen perusahaan memperoleh dana yang dibutuhkan dari sumber
kas yang berasal dari kegiatan operasi yaitu laba bersih yang merupakan
sumber dana yang utama bagi perusahaan, dalam periode tahun 2007 PT.
Burung Laut Banda Aceh Cabang Medan memperoleh laba bersih sebesar
Rp 13.187.726.043, sedangkan pada akhir tahun 2006 laba bersih sebesar
Rp 640.985.843, hal ini berarti terjadi peningkatan laba bersih dari tahun
2006 ke tahun 2007 sebesar Rp 12.546.740.200.
3. Jika ditinjau dari perhitungan jumlah kas yang ada dalam perusahaan,
jumlah kas melebihi dari jumlah minimum yaitu sebesar 5 % sampai 10 %
dari total aktiva lancar. Pada tahun 2006 terjadi kas menganggur sebesar
1,79 % dari kas minimum, sementara pada tahun 2007 terjadi kas
menganggur 1,22 % dari jumlah kas minimum. Jumlah kas rata-rata
selama dua tahun terakhir adalah sebesar 23,01 % atau 13,01 % diatas kas
manajemen kas yang dilakukan perusahaan tidak begitu efektif karena
masih terdapat kas menganggur walaupun tidak cukup besar.
B. SARAN
Dari uraian tersebut diatas maka penulis memberikan saran-saran
sebagai bahan pertimbangan dalam mencapai tujuan yang akan dicapai oleh
perusahaan tersebut. Dalam hal ini memberikan saran sebagai berikut:
1. Perusahaan seharusnya membuat ramalan kas atau taksiran kas, karena
ramalan kas ( cas forecash ) merupakan proyeksi mengenai penerimaan
kas atau pengeluaran dalam satu periode tertentu, ini merupakan suatu
fungsi yang perlu dalam setiap rencana administrasi yang dikelola
dengan baik.
2. Perlu adanya penekanan biaya pada arus kas keluar untuk periode
berikutnya agar terdapat kesesuaian antara arus kas masuk dan arus kas
keluar.
3. Perusahaan perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap
pengeluaran kas dalam kegiatan operasi dan investasi perusahaan.
Pengawasan dapat dilakukan secara rutin dan terus menerus dengan
menekan biaya seminimal mungkin. Perusahaan juga harus mampu
menyediakan kas apabila dibutuhkan secara tanpa terduga sesuai
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Faisal. 2005.Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Penerbit: UMM Press. Malang
Sundjaja, Ridwan S dan Barlian Inge. 2003. Manajemen Keuangan 1 (satu), Edisi 5. Penerbit: Literata Lintas Media. Jakarta
Syahyunan. 2004. Manajemen Keuangan 1, Cetakan 1. Penerbit: USU Press. Medan