• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH ETNIS TIONGHOA DI KISARAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SEJARAH ETNIS TIONGHOA DI KISARAN."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH ETNIS TIONGHOA DI KISARAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Sejarah

Oleh :

FAKHRI MULIAWAN SITUMORANG NIM. 3123321014

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

FAKHRI MULIAWAN SITUMORANG. NIM 3123321014. SEJARAH ETNIS TIONGHOA DI KISARAN. SKRIPSI S-1 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. FAKULTAS ILMU SOSIAL. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2015.

(6)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan atas kehadiran Allah SWT dimana,

atas rahat dan karunianya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :

“Sejarah Etnis Tionghoa di Kisaran”. Shalawat berangkaikan salam dihadiahkan

kepada junjungan besar Rasullulalh Muhammad SAW, yang mana syafaatnya

diharapkan di yaumul mahsyar kelak.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh

dari sempurna, baik isi tekhnik penelitian, maupun nilai ilmiahnya, mengingat

keterbatasan pengetahuan, pengetahuan dan pengalaman. Oleh sebab itu, dengan

segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran dan kritikan. Maka dalam

kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih serta pengharapan yang

sebesar-besarnya kepada :

 Ayahanda dan Ibunda tercinta yang melahirkan, mendidik dan

memebsarkan peneliti. Karena doa dan restu mereka peneliti bisa menjadi

saat sekarang ini dan sampai pada akhir untuk menyelesaikan studi dalam

perkuliahan. Skripsi ini sengaja ananda persembahkan sebagai bukti

bahwa ananda telah menyelesaikan amanat yang ayah dan ibu berikan

kepada ananda. Kiranya Alla SWT selalu melimpahkan rahmat dan

hidayahnya kepada mereka.

 Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

(7)

 Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

serta sebagai penguji yang telah banyak membantu dan memberi masukan

kepada peneliti

 Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi,

peneliti mengucapkan terima kasih atas masukan dan kemudahan yang

telah bapak berikan kepada peneliti mulai dari proses penyusunan proposal

hingga penyelesaian skripsi.

 Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari, M.S selaku Dosen Pembimbing Akademik

dan penguji yang telah banyak memberi nasehat-nasehat bagi peneliti

selama masa perkuliahan.

 Bapak Tappil Rambe, S.Pd, M.Si selaku Dosen penguji atau pembanding

bebas yang banyak memberi inspirasi bagi peneliti.

 Dosen-dosen peneliti lain yang ada di Jurusan Pendidikan Sejarah, Pak

Ponirin, Pak Pristi Suhendro, Pak Hidayat, Ibu Hafnita Sari Dewi lubis,

Ibu Samsidar Tanjung dan seluruh dosen lainnya yang telah memberikan

ilmu dan pengalaman kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan di

Universiteas Negeri Medan.

 Adik-adik peneliti, Nanda Jupa Rezeki, Nazwan Bukhori, Putri Ayu

Syahfitri, Darna wati, Fikri Hidayat yang ada di Kisaran, yang selalu

menjadi semangat bagi peneiti agar dapat memberi contoh yang baik.

Semoga mereka bisa menjadi kebanggaan buat orang tua.

 Bapak Arifin Widjaya selaku sekretaris Perhimpunan Tionghoa Indonesia

(8)

Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak

yang telah membantu dan jika ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan

terimakasih, peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan. Semoga skripsi

ini bermanfat bagi pembaca dan menjadi bahan masukan bagi yang membacanya,

khususnya di wilaya Faklutas Ilmu Sosial.

Medan, Desember 2015 Peneliti

(9)

DAFTAR ISI

BAB III METODE PENELITIAN ... 15

3.1. Metode Penelitian... 15

3.2. LokasiPenelitian ... 15

3.3. Sumber Data ... 16

1. Data Primer ... 16

2. Data Sekunder ... 16

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 16

3.5. Teknik Analisis Data ... 17

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 18

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 18

4.1.1. Kondisi geografis ... 18

4.1.2. Kondisi Demografis ... 20

(10)

4.2. Sejarah Kedatangan Etnis Tionghoa Di Kisaran ... 25

4.3. Faktor Penyebab Kedatangan Etnis Tionghoa Di Kisaran ... 35

4.3.1. Faktor Ekonomi ... 35

4.3.2. Faktor Sosial ... 40

4.4. Kebdaraan Etnis Tionghoa Di Kisaran ... 45

4.4.1. Orde Baru ... 46

4.4.2. Reformasi ... 48

4.5. Interaksi Masyarakat Etnis Tionghoa di Kisaran ... 50

BAB V KESIMPULAN ... 61

5.1. Kesimpulan ... 61

5.2. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakangPenelitian

Orang Tionghoa yang ada di Indonesia, sebenarnya tidak merupakan satu

kelompok yang asalnya dari satu daerah di negara Cina/Tiongkok, tetapi terdiri

dari beberapa suku bangsa yang berasal dari propinsi, yaitu Fukien dan Kwantung

yang terpencar daerah-daerahnya. Setiap emigran Tionghoa ke Indonesia

membawa kebudayaan suku bangsanya sendiri-sendiri bersama dengan perbedaan

bahasanya.

Pada 1875 gubernur jendral kolonial Belanda di Sumatera timur yang

bernama Cremer sudah ke Cina untuk menyelidiki kemungkinan mencari tenaga

kerja langsung dari daerah sumbernya. Usaha pertama itu rupanya tak begitu

berhasil, sebagian karena di tentang oleh penguasa setempat di Cina.

Bagaimanapun, alternatif yang lain harus ditemukan . Jumlah cadangan tenaga

kerja di Malaya tampaknya terbatas. Selain itu, Protector of Chinese di Singapura

pada tahun 1881 sudah menyatakan rasa tak senang terhadap buruknya

persyaratan kerja di Tanah Deli. Pada masa itu pekerja Cina dikapalkan

keberbagai tempat di seluruh dunia, namun pemerintah Cina mengancam akan

(12)

Sementara itu dilanjutkan usaha mengambil kuli-kuli Cina langsung dari

tempa tasalnya. Akhirnya berhasil diadakan hubungan langsung antara daerah

asal dan daerah tempat bekerja .Sejumlah perkebunan mengambil kebijakan

mengirim perantara khusus (kheh-thau) atau kuli senior (laukeh) ke daerah

mereka sesudah kontrak mereka selesai. Mereka diberi tugas mengarahkan kuli

baru disekitar kampung mereka dan membawanya ke Deli. Cara ini tidak hanya

berarti pengehematan biaya yang cukup besar. Kaum buruh yang dikerahkan pun

datang langsung dari daerah pedesaan, dan itulah yang diinginkan. Karenanya,

sebagai tenaga kerja mereka itu jauh lebih bermutu dari tenaga kerja yang

kebanyakan dikerehkan oleh kantor pengerah tenaga kerja komersial.

Pada perkembangan dunia dagang pertumbuhan komunitas pedagang Cina

di pelabuhan-pelabuhan yang baru berkembang pesat, Penang dan Singapura,

membawa sebuah perubahan besar . Pedagang Cina Straits Settlement antara Siak

dan Tamiang ketika pengaruh Belanda akhirnya meluas ke wilayah itu

(1858-1865). Ini terutama demikian halnya di Asahan, yang mempercayakan bea impor

dan ekspor, dan juga monopoli candu dan judi, kepada pedagang Penang Boon

Keng. Belanda menganggap pengaruh Boon Keng, dan dukungan yang berhasil

dihimpunnya di Penang,sebagai satu faktor terbesar penyebab perlawanan raja

kepada pendekatan-pendekatan yang dilakukan Belanda sampai 1865, ketika

serdadu Belanda dikirim ke Penang. Satu dari alasan-alasan utama yang diajukan

(13)

Komunitas Cina di Hindia Belanda terdapat paling besar di Sumatera,

yang penyebarannyasampai di luar pulau Jawa, komunitas Cina di Hindia Belanda

terdapat pada kawasan Sumatera Timur yang sekarang bernama Provinsi

Sumatera Utara. Provinsi Sumatera Utara ini mencakup dua bekas keresidenan

pada zaman Hindia Belanda dahulu, yakni keresidenan Tapanuli, jarang

penduduknya, dan pemerintah Pantai Timur Sumatera, yang berpenduduk

keturunan Cina sebanyak 99.000 menurut sensus1905 dan 193.000 menurut

sensus 1930.

Pemukiman permanen orang Cina dalam jumlah besar mulai ada setelah

Belanda menanamkan kekuasaan di Hindia Belanda. Pada 1875 sudah ada

komunitas Cina yang cukup besar di Bengkalis, dengan sumberdaya ikan dan

kayu yang penting, yang tidak lama kemudian di dominasi oleh orang Cina di

Tanjung Balai (Asahan) pusat-pusat perniagaan dan terutama di

perusahaan-perusahaan pertanian di Deli.

Keberadaan Etnis Tionghoa di kota-kota besar di Sumtaera Utara seiring

dengan pertumbuhan perekonomian di kawasan Sumatera Utara ini seperti,

Pematang Siantar, Binjai, Tebing Tinggi dll. Kajian tentang keberadaan etnis

Tionghoa di kota-kota besar belum banyak di lakukan. Dari sekian banyak

penelitian yang ada khususnya etnis Tionghoa yang ada di Kisaran belum

(14)

Keberadaan etnis Tionghoa di Kisaran yang terus berlanjut dari akhir abad

ke 19 hingga masa sekarang atau kini menjadi sebuah fenomena menarik untuk di

kaji. Minimnya penulisan sejarah etnis Tionghoa di Kisaran merupakan alasan

lain mengapa penelitian ini perlu untuk dilakukan. Oleh karena itu peneliti

mencoba menelusuri keberadaan Etnis Tionghoa di Kisaran dengan judul “Sejarah

(15)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi

masalah adalah:

1. Sejarah masuknya Etnis Tionghoa ke Kisaran

2. penyebab kedatangan Etnis Tionghoa di Kisaran

3. Bagaimana Kebradaan Etnis Tionghoa di Kisaran.

4. Interaksi Etnis Tionghoa di Kisaran

1.3. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadirumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sejarah masuknya Etnis Tionghoa ke Kisaran ?

2. Apa faktor penyebab kedatangan Etnis Tionghoa datang ke Kisaran ?

3. Bagaimana Kebradaan Etnis Tionghoa di Kisaran?

4. Bagaimana interaksi Etnis Tionghoa di Kisaran

1.4. Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena

setiap penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan tertentu. Dengan

berpedoman kepada tujuannya, maka akan lebih mempermudah mencapai sasaran

yang diharapkan. Dengan demikian yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah masuknya Etnis Tionghoa ke Kisaran.

2. Untuk mengetahui Apa faktor penyebab kedatangan Etnis Tionghoa

datang ke Kisaran

3. Bagaimana Kebradaan Etnis Tionghoa di Kisaran

(16)

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh sesudah melaksanakan penelitian

ini adalah :

1. Menambah wawasan peneliti tentang Sejarah Etnis Tionghoa di Kisaran.

2. Untuk menambah pengetahuan atau informasi bagi para pembaca baik dari

kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum tentang sejarah Etnis

Tionghoa di Kisaran

3. Memperkaya informasi bagi masyarakat khususnya di Kisaran untuk

mengetahui Sejarah Etnis Tionghoa di Kisaran.

4. Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED, khusunya jurusan

Pendidikan Sejarah untuk dapat kiranya mengetahui dan memahami

mengenai Sejarah Etnis Tionghoa di Kisaran

5. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang

bermaksud mengadakan penelitian dalam masalah yang sama.

6. Menambah daftar bacaan kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya

(17)

BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diatas, kiranya peneliti dapat

menyimpulkan mengenai keberadaan etnis Tionghoa di Kota Kisaran, yang

mendukung keberadaan etnis Tionghoa di Kota Kisaran hingga membentuk suatu

sejarah etnis Tionghoa di Kota Kisaran.

Etnis Tionghoa yang bermigrasi ke Indonesia secara bergelombang sejak

ratusan tahun yang lalu, melalui catatan-catatan dari Cina yang mneytakan bahwa

kerajaan di Nusantara telah berhubungan erat dengan dinasti-dinasi yang berada di

Negara Cina. Kedatangan etnis Tionghoa di Sumatera Utara disebabkan oleh

dibukanya perkebunan sepanjang Timur Sumatera pada tahun 1880 yang

membutuhkan tenaga kerja lebih banyak sehingga didatangkanlah etnis Tionghoa

dari Pulau Jawa maupun dataran Cina.

Sejarah masuknya etnis Tionghoa di Kota Kisaran tentunya juga

disebabkan oleh berkembangnya migrasi etnis Tioghoa yang dibawa oleh

Kolonial Belanda dari Negara asal mereka. Setelah berakhirnya perkebunan di

Sumatera Timur, maka persebaran etnis Tionghoa kian berkembang di berbagai

(18)

Faktor penyebab kedatangan etnis Tionghoa di Kota Kisaran salah satunya

di pengruhi faktor ekonomi, kebiasaan dari etnis Tionghoa merupakan berdagang

yang di pengaruhi dari perekonomian, maka untuk mengembangkan

perdagangannya, Kota Kisaran sebagai objek dari perekonomian para etnis

Tionghoa, selain faktor ekonomi. Faktor sosial jug mempengaruhi sebuah faktor

penyebab kedatangan etnis Tionghoa yang diawali dengan sebuah tekanan dan

diskriminasi dari berbagai daerah dengan segudang kebijakan untuk para etnis

Tionghoa.

Selanjutnya keberadaan etnis Tionghoa di Kota Kisaran yang kian terus

berkembang, maka interaksi pun turut mempengaruhi kehidupan sehari-hari para

etnis Tionghoa di Kota Kisaran. Hubungan sosial antara masyarakat Tionghoa

dengan masayarakat pribumi di Kota Kisaran tentunya terjalin cukup baik,

walaupun tetap datang pandangan yang kurang baik dari etnis Tionghoa dan

pribumi. Pada umumnya etnis Tionghoa di Kota Kisaran masih ingin membaur

dengan orang-orang pribumi, dan banyak masyarakat pribumi yang bekerja

sebagai karyawan etnis Tionghoa baik itu sebagai pesuruh atau penjaga toko.

Akan tetapi ada sedikit kesenjangan antara pedagang pribumi dan pedagang

Tionghoa, hal ini dapat dimaklumi dikarenakan sebuah persaingan dalam

berdagang. Dalam berintraksi, masyarakat Tionghoa biasanya berusaha

menyesuaikan komunikasi terhadap pelanggan atau pun orang-orang yang ingin

(19)

5.2. Saran

Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analisa terhadap

hasil penelitian, peneliti mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Setelah melihat keberadaan dan sejarah masuknya di masa lalu yang

buram para Etnis Tionghoa, tentunya hal ini menjadi sebuah memori

kolektif bagi kita bersama, bahwasannya etnis Tionghoa keberadaannya

sudah ada sejak diberlakukannya tanam paksa yang di berlakukan oleh

Kolonial Belanda.

2. Selanjutnya etnis Tionghoa merupakan sebuah kelompok yang

kedatangannya di sebabkan oleh faktor ekonomi dan faktor sosial.

Dengan ditandai sebuah pengaruh dari perdagangan dan tekanan serta

diskriminasi maupun stereotip atau pandangan yang kurang baik antara

masayarakat pribumi, penulis mengharapkan kedepannya agar

terwujudnya integritas yang baik.

3. Etnis Tionghoa yang kian berkembang di Kota Kisaran, kedepannya

agar lebih baik lagi membangun kerja sama yang baik dalam bidang

perekonomian yang bisa memberi dampak positif terhadap masyarakat

(20)

4. Kehidupan Etnis Tionghoa di Kota Kisaran cukup terbialng baik,

dikarenakan interaksi yang harmonis dnegan di tandainya tidak adanya

dampak dari kerusuhan mei 1998. Penulis menyarankan agar

masyarakat pribumi dan Tionghoa terus bisa saling menerima antara

satu dengan lainnya, agar terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa

demi terwujudnya inetgritas sebuah bangsa dan identitas sebuah bangsa

agar membangun masyarakat yang harmonis tanpa terjadinya konflik

sosial antar kelompok sebagai wujud dari pengamalan pancasila.

5. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini menjadi

sebuah tambahan bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang

lebih baik pada studi kasus yaang sama dalam kebradaan Etnis

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Barth, Fredrik. 1988. KelompokEtnik Dan Batasannya: Tatanan Sosial Dari

Perbedaan Budaya. Ui Press. Jakarta.

BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Asahan. Asahan Dalam Angka 2014.

Breman, Jan. 1997. Menjinakkan Sang Kuli Politik Kolonial Pada Awal Abad ke

20. PT. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta.

G. Tan, Melly. 2008. EtnisTionghoa di Indonesia.PenerbitYayasanOborIndonesa.

Jakarta.

I wibowo. 2001.Harga Yang HarusDibayarCina. GramediaPustaka

Khaldun bin M, A. Allamah, (2001), Mukaddimah. : Pustaka

Al-Kautsar:Jakarta

Kuntowijoyo, (2003), Metodologi Sejarah. PT. Tiara Wacana:Yogyakarta

Liem, yusiu. 2000.PrasangkaTerhadapEtnisCina : Evaluasi 33 Tahun Di

BawahRejimSoeharto.DjambatanBekerjaSamadenganPenerbit Pena

Klasik; Jakarta.

Lubis, M. Rajab. 1995.Pribumidimata orang cina.Pustakawidyasarana.Medan.

Rahmad. 2014. Sejarah Kota Kisaran. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial-Universitas

Negeri Medan. Medan.

Reid, Anthony. 2011. MenujuSejarah Sumatra: Antara Indonesia danDunia.

PenerbitYayasanObor Indonesia. Jakarta.

Soekanto Soerjono. 2012. Sosisologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers. Jakarta.

Suryadinata, Leo. 1999. Etnis Tionghoa dan Pembangunan Bangsa. LP3ES.

Jakarta.Utama; Jakarta.

.1988. KebudayaanMinoritasTionghoa di Indonesia.PenerbitGramedia.

Jakarta.

Zein, Abdul Baqir. 2000. Etnis Cina: Dalam Potret Pembauran di Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Maka dapat disimpulkan bahwa latar belakang terjadinya migrasi etns Tionghoa yaitu mencari daerah baru yang cocok dijadikan tempat berdagang, proses migrasi etnis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan pergeseran tradisi Cap Go Meh yang dilakukan masyarakat etnis Tionghoa di Kelurahan Sei Bilah Timur – Pangkalan Brandan dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan sosial dan ekonomi etnis Tionghoa di Kota Tebing Tinggi yang ditinjau dari kemajuan ekonomi dan sosial yang sangat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya Perguruan Tamansiswa di Kota Kisaran, untuk mengetahui peranan Perguruan Tamansiswa dibidang

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil bahwa etnis Tamil yang ada di Kisaran diawali dengan latar belakang masuknya etnis Tamil di Sumatera Timur yang

Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa yang menjadi latar belakang etnis Tionghoa menjadi korban pada peristiwa Kerusuhan Mei 1998 di Jakarta adalah

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan self-efficacy antara kelompok siswa etnis Tionghoa dan Non Tionghoa

Sofyan Tan, seorang tokoh masyarakat Tionghoa di kota ini, Pemilukada kota Medan yang berlangsung 12 Mei 2010 telah menjadi momentum bagi etnis Tionghoa menunjukkan peran