SEJARAH ETNIS TIONGHOA DI KISARAN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Pendidikan Sejarah
Oleh :
FAKHRI MULIAWAN SITUMORANG NIM. 3123321014
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
FAKHRI MULIAWAN SITUMORANG. NIM 3123321014. SEJARAH ETNIS TIONGHOA DI KISARAN. SKRIPSI S-1 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. FAKULTAS ILMU SOSIAL. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2015.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan atas kehadiran Allah SWT dimana,
atas rahat dan karunianya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :
“Sejarah Etnis Tionghoa di Kisaran”. Shalawat berangkaikan salam dihadiahkan
kepada junjungan besar Rasullulalh Muhammad SAW, yang mana syafaatnya
diharapkan di yaumul mahsyar kelak.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh
dari sempurna, baik isi tekhnik penelitian, maupun nilai ilmiahnya, mengingat
keterbatasan pengetahuan, pengetahuan dan pengalaman. Oleh sebab itu, dengan
segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran dan kritikan. Maka dalam
kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih serta pengharapan yang
sebesar-besarnya kepada :
Ayahanda dan Ibunda tercinta yang melahirkan, mendidik dan
memebsarkan peneliti. Karena doa dan restu mereka peneliti bisa menjadi
saat sekarang ini dan sampai pada akhir untuk menyelesaikan studi dalam
perkuliahan. Skripsi ini sengaja ananda persembahkan sebagai bukti
bahwa ananda telah menyelesaikan amanat yang ayah dan ibu berikan
kepada ananda. Kiranya Alla SWT selalu melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada mereka.
Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
serta sebagai penguji yang telah banyak membantu dan memberi masukan
kepada peneliti
Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi,
peneliti mengucapkan terima kasih atas masukan dan kemudahan yang
telah bapak berikan kepada peneliti mulai dari proses penyusunan proposal
hingga penyelesaian skripsi.
Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari, M.S selaku Dosen Pembimbing Akademik
dan penguji yang telah banyak memberi nasehat-nasehat bagi peneliti
selama masa perkuliahan.
Bapak Tappil Rambe, S.Pd, M.Si selaku Dosen penguji atau pembanding
bebas yang banyak memberi inspirasi bagi peneliti.
Dosen-dosen peneliti lain yang ada di Jurusan Pendidikan Sejarah, Pak
Ponirin, Pak Pristi Suhendro, Pak Hidayat, Ibu Hafnita Sari Dewi lubis,
Ibu Samsidar Tanjung dan seluruh dosen lainnya yang telah memberikan
ilmu dan pengalaman kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan di
Universiteas Negeri Medan.
Adik-adik peneliti, Nanda Jupa Rezeki, Nazwan Bukhori, Putri Ayu
Syahfitri, Darna wati, Fikri Hidayat yang ada di Kisaran, yang selalu
menjadi semangat bagi peneiti agar dapat memberi contoh yang baik.
Semoga mereka bisa menjadi kebanggaan buat orang tua.
Bapak Arifin Widjaya selaku sekretaris Perhimpunan Tionghoa Indonesia
Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan jika ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan
terimakasih, peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan. Semoga skripsi
ini bermanfat bagi pembaca dan menjadi bahan masukan bagi yang membacanya,
khususnya di wilaya Faklutas Ilmu Sosial.
Medan, Desember 2015 Peneliti
DAFTAR ISI
BAB III METODE PENELITIAN ... 15
3.1. Metode Penelitian... 15
3.2. LokasiPenelitian ... 15
3.3. Sumber Data ... 16
1. Data Primer ... 16
2. Data Sekunder ... 16
3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 16
3.5. Teknik Analisis Data ... 17
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 18
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 18
4.1.1. Kondisi geografis ... 18
4.1.2. Kondisi Demografis ... 20
4.2. Sejarah Kedatangan Etnis Tionghoa Di Kisaran ... 25
4.3. Faktor Penyebab Kedatangan Etnis Tionghoa Di Kisaran ... 35
4.3.1. Faktor Ekonomi ... 35
4.3.2. Faktor Sosial ... 40
4.4. Kebdaraan Etnis Tionghoa Di Kisaran ... 45
4.4.1. Orde Baru ... 46
4.4.2. Reformasi ... 48
4.5. Interaksi Masyarakat Etnis Tionghoa di Kisaran ... 50
BAB V KESIMPULAN ... 61
5.1. Kesimpulan ... 61
5.2. Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakangPenelitian
Orang Tionghoa yang ada di Indonesia, sebenarnya tidak merupakan satu
kelompok yang asalnya dari satu daerah di negara Cina/Tiongkok, tetapi terdiri
dari beberapa suku bangsa yang berasal dari propinsi, yaitu Fukien dan Kwantung
yang terpencar daerah-daerahnya. Setiap emigran Tionghoa ke Indonesia
membawa kebudayaan suku bangsanya sendiri-sendiri bersama dengan perbedaan
bahasanya.
Pada 1875 gubernur jendral kolonial Belanda di Sumatera timur yang
bernama Cremer sudah ke Cina untuk menyelidiki kemungkinan mencari tenaga
kerja langsung dari daerah sumbernya. Usaha pertama itu rupanya tak begitu
berhasil, sebagian karena di tentang oleh penguasa setempat di Cina.
Bagaimanapun, alternatif yang lain harus ditemukan . Jumlah cadangan tenaga
kerja di Malaya tampaknya terbatas. Selain itu, Protector of Chinese di Singapura
pada tahun 1881 sudah menyatakan rasa tak senang terhadap buruknya
persyaratan kerja di Tanah Deli. Pada masa itu pekerja Cina dikapalkan
keberbagai tempat di seluruh dunia, namun pemerintah Cina mengancam akan
Sementara itu dilanjutkan usaha mengambil kuli-kuli Cina langsung dari
tempa tasalnya. Akhirnya berhasil diadakan hubungan langsung antara daerah
asal dan daerah tempat bekerja .Sejumlah perkebunan mengambil kebijakan
mengirim perantara khusus (kheh-thau) atau kuli senior (laukeh) ke daerah
mereka sesudah kontrak mereka selesai. Mereka diberi tugas mengarahkan kuli
baru disekitar kampung mereka dan membawanya ke Deli. Cara ini tidak hanya
berarti pengehematan biaya yang cukup besar. Kaum buruh yang dikerahkan pun
datang langsung dari daerah pedesaan, dan itulah yang diinginkan. Karenanya,
sebagai tenaga kerja mereka itu jauh lebih bermutu dari tenaga kerja yang
kebanyakan dikerehkan oleh kantor pengerah tenaga kerja komersial.
Pada perkembangan dunia dagang pertumbuhan komunitas pedagang Cina
di pelabuhan-pelabuhan yang baru berkembang pesat, Penang dan Singapura,
membawa sebuah perubahan besar . Pedagang Cina Straits Settlement antara Siak
dan Tamiang ketika pengaruh Belanda akhirnya meluas ke wilayah itu
(1858-1865). Ini terutama demikian halnya di Asahan, yang mempercayakan bea impor
dan ekspor, dan juga monopoli candu dan judi, kepada pedagang Penang Boon
Keng. Belanda menganggap pengaruh Boon Keng, dan dukungan yang berhasil
dihimpunnya di Penang,sebagai satu faktor terbesar penyebab perlawanan raja
kepada pendekatan-pendekatan yang dilakukan Belanda sampai 1865, ketika
serdadu Belanda dikirim ke Penang. Satu dari alasan-alasan utama yang diajukan
Komunitas Cina di Hindia Belanda terdapat paling besar di Sumatera,
yang penyebarannyasampai di luar pulau Jawa, komunitas Cina di Hindia Belanda
terdapat pada kawasan Sumatera Timur yang sekarang bernama Provinsi
Sumatera Utara. Provinsi Sumatera Utara ini mencakup dua bekas keresidenan
pada zaman Hindia Belanda dahulu, yakni keresidenan Tapanuli, jarang
penduduknya, dan pemerintah Pantai Timur Sumatera, yang berpenduduk
keturunan Cina sebanyak 99.000 menurut sensus1905 dan 193.000 menurut
sensus 1930.
Pemukiman permanen orang Cina dalam jumlah besar mulai ada setelah
Belanda menanamkan kekuasaan di Hindia Belanda. Pada 1875 sudah ada
komunitas Cina yang cukup besar di Bengkalis, dengan sumberdaya ikan dan
kayu yang penting, yang tidak lama kemudian di dominasi oleh orang Cina di
Tanjung Balai (Asahan) pusat-pusat perniagaan dan terutama di
perusahaan-perusahaan pertanian di Deli.
Keberadaan Etnis Tionghoa di kota-kota besar di Sumtaera Utara seiring
dengan pertumbuhan perekonomian di kawasan Sumatera Utara ini seperti,
Pematang Siantar, Binjai, Tebing Tinggi dll. Kajian tentang keberadaan etnis
Tionghoa di kota-kota besar belum banyak di lakukan. Dari sekian banyak
penelitian yang ada khususnya etnis Tionghoa yang ada di Kisaran belum
Keberadaan etnis Tionghoa di Kisaran yang terus berlanjut dari akhir abad
ke 19 hingga masa sekarang atau kini menjadi sebuah fenomena menarik untuk di
kaji. Minimnya penulisan sejarah etnis Tionghoa di Kisaran merupakan alasan
lain mengapa penelitian ini perlu untuk dilakukan. Oleh karena itu peneliti
mencoba menelusuri keberadaan Etnis Tionghoa di Kisaran dengan judul “Sejarah
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi
masalah adalah:
1. Sejarah masuknya Etnis Tionghoa ke Kisaran
2. penyebab kedatangan Etnis Tionghoa di Kisaran
3. Bagaimana Kebradaan Etnis Tionghoa di Kisaran.
4. Interaksi Etnis Tionghoa di Kisaran
1.3. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadirumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana sejarah masuknya Etnis Tionghoa ke Kisaran ?
2. Apa faktor penyebab kedatangan Etnis Tionghoa datang ke Kisaran ?
3. Bagaimana Kebradaan Etnis Tionghoa di Kisaran?
4. Bagaimana interaksi Etnis Tionghoa di Kisaran
1.4. Tujuan Penelitian
Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena
setiap penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan tertentu. Dengan
berpedoman kepada tujuannya, maka akan lebih mempermudah mencapai sasaran
yang diharapkan. Dengan demikian yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejarah masuknya Etnis Tionghoa ke Kisaran.
2. Untuk mengetahui Apa faktor penyebab kedatangan Etnis Tionghoa
datang ke Kisaran
3. Bagaimana Kebradaan Etnis Tionghoa di Kisaran
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh sesudah melaksanakan penelitian
ini adalah :
1. Menambah wawasan peneliti tentang Sejarah Etnis Tionghoa di Kisaran.
2. Untuk menambah pengetahuan atau informasi bagi para pembaca baik dari
kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum tentang sejarah Etnis
Tionghoa di Kisaran
3. Memperkaya informasi bagi masyarakat khususnya di Kisaran untuk
mengetahui Sejarah Etnis Tionghoa di Kisaran.
4. Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED, khusunya jurusan
Pendidikan Sejarah untuk dapat kiranya mengetahui dan memahami
mengenai Sejarah Etnis Tionghoa di Kisaran
5. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang
bermaksud mengadakan penelitian dalam masalah yang sama.
6. Menambah daftar bacaan kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya
BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diatas, kiranya peneliti dapat
menyimpulkan mengenai keberadaan etnis Tionghoa di Kota Kisaran, yang
mendukung keberadaan etnis Tionghoa di Kota Kisaran hingga membentuk suatu
sejarah etnis Tionghoa di Kota Kisaran.
Etnis Tionghoa yang bermigrasi ke Indonesia secara bergelombang sejak
ratusan tahun yang lalu, melalui catatan-catatan dari Cina yang mneytakan bahwa
kerajaan di Nusantara telah berhubungan erat dengan dinasti-dinasi yang berada di
Negara Cina. Kedatangan etnis Tionghoa di Sumatera Utara disebabkan oleh
dibukanya perkebunan sepanjang Timur Sumatera pada tahun 1880 yang
membutuhkan tenaga kerja lebih banyak sehingga didatangkanlah etnis Tionghoa
dari Pulau Jawa maupun dataran Cina.
Sejarah masuknya etnis Tionghoa di Kota Kisaran tentunya juga
disebabkan oleh berkembangnya migrasi etnis Tioghoa yang dibawa oleh
Kolonial Belanda dari Negara asal mereka. Setelah berakhirnya perkebunan di
Sumatera Timur, maka persebaran etnis Tionghoa kian berkembang di berbagai
Faktor penyebab kedatangan etnis Tionghoa di Kota Kisaran salah satunya
di pengruhi faktor ekonomi, kebiasaan dari etnis Tionghoa merupakan berdagang
yang di pengaruhi dari perekonomian, maka untuk mengembangkan
perdagangannya, Kota Kisaran sebagai objek dari perekonomian para etnis
Tionghoa, selain faktor ekonomi. Faktor sosial jug mempengaruhi sebuah faktor
penyebab kedatangan etnis Tionghoa yang diawali dengan sebuah tekanan dan
diskriminasi dari berbagai daerah dengan segudang kebijakan untuk para etnis
Tionghoa.
Selanjutnya keberadaan etnis Tionghoa di Kota Kisaran yang kian terus
berkembang, maka interaksi pun turut mempengaruhi kehidupan sehari-hari para
etnis Tionghoa di Kota Kisaran. Hubungan sosial antara masyarakat Tionghoa
dengan masayarakat pribumi di Kota Kisaran tentunya terjalin cukup baik,
walaupun tetap datang pandangan yang kurang baik dari etnis Tionghoa dan
pribumi. Pada umumnya etnis Tionghoa di Kota Kisaran masih ingin membaur
dengan orang-orang pribumi, dan banyak masyarakat pribumi yang bekerja
sebagai karyawan etnis Tionghoa baik itu sebagai pesuruh atau penjaga toko.
Akan tetapi ada sedikit kesenjangan antara pedagang pribumi dan pedagang
Tionghoa, hal ini dapat dimaklumi dikarenakan sebuah persaingan dalam
berdagang. Dalam berintraksi, masyarakat Tionghoa biasanya berusaha
menyesuaikan komunikasi terhadap pelanggan atau pun orang-orang yang ingin
5.2. Saran
Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analisa terhadap
hasil penelitian, peneliti mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Setelah melihat keberadaan dan sejarah masuknya di masa lalu yang
buram para Etnis Tionghoa, tentunya hal ini menjadi sebuah memori
kolektif bagi kita bersama, bahwasannya etnis Tionghoa keberadaannya
sudah ada sejak diberlakukannya tanam paksa yang di berlakukan oleh
Kolonial Belanda.
2. Selanjutnya etnis Tionghoa merupakan sebuah kelompok yang
kedatangannya di sebabkan oleh faktor ekonomi dan faktor sosial.
Dengan ditandai sebuah pengaruh dari perdagangan dan tekanan serta
diskriminasi maupun stereotip atau pandangan yang kurang baik antara
masayarakat pribumi, penulis mengharapkan kedepannya agar
terwujudnya integritas yang baik.
3. Etnis Tionghoa yang kian berkembang di Kota Kisaran, kedepannya
agar lebih baik lagi membangun kerja sama yang baik dalam bidang
perekonomian yang bisa memberi dampak positif terhadap masyarakat
4. Kehidupan Etnis Tionghoa di Kota Kisaran cukup terbialng baik,
dikarenakan interaksi yang harmonis dnegan di tandainya tidak adanya
dampak dari kerusuhan mei 1998. Penulis menyarankan agar
masyarakat pribumi dan Tionghoa terus bisa saling menerima antara
satu dengan lainnya, agar terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa
demi terwujudnya inetgritas sebuah bangsa dan identitas sebuah bangsa
agar membangun masyarakat yang harmonis tanpa terjadinya konflik
sosial antar kelompok sebagai wujud dari pengamalan pancasila.
5. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini menjadi
sebuah tambahan bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang
lebih baik pada studi kasus yaang sama dalam kebradaan Etnis
DAFTAR PUSTAKA
Barth, Fredrik. 1988. KelompokEtnik Dan Batasannya: Tatanan Sosial Dari
Perbedaan Budaya. Ui Press. Jakarta.
BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Asahan. Asahan Dalam Angka 2014.
Breman, Jan. 1997. Menjinakkan Sang Kuli Politik Kolonial Pada Awal Abad ke
20. PT. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta.
G. Tan, Melly. 2008. EtnisTionghoa di Indonesia.PenerbitYayasanOborIndonesa.
Jakarta.
I wibowo. 2001.Harga Yang HarusDibayarCina. GramediaPustaka
Khaldun bin M, A. Allamah, (2001), Mukaddimah. : Pustaka
Al-Kautsar:Jakarta
Kuntowijoyo, (2003), Metodologi Sejarah. PT. Tiara Wacana:Yogyakarta
Liem, yusiu. 2000.PrasangkaTerhadapEtnisCina : Evaluasi 33 Tahun Di
BawahRejimSoeharto.DjambatanBekerjaSamadenganPenerbit Pena
Klasik; Jakarta.
Lubis, M. Rajab. 1995.Pribumidimata orang cina.Pustakawidyasarana.Medan.
Rahmad. 2014. Sejarah Kota Kisaran. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial-Universitas
Negeri Medan. Medan.
Reid, Anthony. 2011. MenujuSejarah Sumatra: Antara Indonesia danDunia.
PenerbitYayasanObor Indonesia. Jakarta.
Soekanto Soerjono. 2012. Sosisologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers. Jakarta.
Suryadinata, Leo. 1999. Etnis Tionghoa dan Pembangunan Bangsa. LP3ES.
Jakarta.Utama; Jakarta.
.1988. KebudayaanMinoritasTionghoa di Indonesia.PenerbitGramedia.
Jakarta.
Zein, Abdul Baqir. 2000. Etnis Cina: Dalam Potret Pembauran di Indonesia.