• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI I TANJUNG MORAWA T.P. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI I TANJUNG MORAWA T.P. 2014/2015."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Nova Darlina

4113321027

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Skiripsi ini berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu Dan Kalor di Kelas X Semester II SMA N 1 Tanjung Morawa T.P. 2014/2015.”. Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

(5)

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Ginda Nasution dan Ibunda tercinta Alm Nursiah dan Ibu Samsidar, yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti beserta kakak, abang, (Dewi Afrida, Bripda Edi Chandra, Dede Andri Amk, Jelita Andani Amkeb) dan Indra Muammar S.Pd yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi di Unimed ini.

Selain itu penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat terbaik dan teman-teman seperjuangan Maghfirah, Novera yang pengertian dan setia mendengarkan curhatan baik sedih maupun senang, Arini, Ainun yang selalu rela membagikan ilmunya dan mengajarkan saya untuk lebih selalu bersabar dalam menghadapi cobaan, Sarah, Khoirani, Dae yang menginspirasi bahwa hidup itu harus dinikmati, besarta Pendidikan Fisika Ekstensi 2011 yang telah memberikan ide-ide dan kegembiraan selama perkuliahan. Terimakasih juga kepada Rona Diaz, Dara, Tuti, Ringgit, Silmi, Nurhayun, yang telah banyak memotivasi, memberikan masukan-masukan serta nasehat kepada penulis.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skiripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skiripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2015 Penulis,

(6)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Problem based learning 13 Tabel 2.2. Langkah – Langkah dalam Membuat Peta Konsep 21

Table 2.3. Konduktivitas termal zat 31

Table 3.1. Control Group Pretest-Posttest Design 39 Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 42 Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48 Tabel 4.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50 Tabel 4.3. UjiNormalitas Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 51

Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes 52 Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan

Awal / Pretes Siswa 53

Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji t Postes 53 Tabel 4.7. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas

Eksperimen pada Pertemuan I, II dan III 55 Tabel 4.8. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Perpindahan kalor secara konduksi 29 Gambar 2.2. Perpindahan kalor secara konveksi 32 Gambar 2.3. Aliran air ketika air dipanaskan tepat bagian pinggir 33 Gambar 2.4. Arah aliran air saat dipanaskan dibagian tengah 33 Gambar 2.5. Sirkulasi udara di pantai pada malam hari 34 Gambar.2.6. Sirkulasi udara di pantai pada siang hari 34

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 41

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Peta Konsep Suhu dan Kalor 65

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 66 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 74 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 81

Lampiran 5 Lembar Kegiatan Siswa 1 87

Lampiran 6 Lembar Kegiatan Siswa 2 90

Lampiran 7 Lembar Kegiatan Siswa 3 93

Lampiran 8 Soal – soal Tes hasil Belajar 95

Lampiran 9 Tabel kisi-kisi Tes Hasil Belajar 98

Lampiran 10 Validasi tes oleh Validator 99

Lampiran 11 Lembar Aktivitas Belajar kelas eksperimen dan kontrol 110 Lampiran 12 Distribusi Hasil pretes kelas eksperimen 124 Lampiran 13 Distribusi Hasil Postes Kelas eksperimen 126 Lampiran 14 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 128 Lampiran 15 Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 130

Lampiran 16 Data Hasil Belajar 142

Lampiran 17 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 146

Lampiran 18 Uji Normalitas 148

Lampiran 19 Uji Homogenitas 153

Lampiran 20 Uji Hipotesis 157

Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian 153

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional manusia. Oleh karena itu, Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara. Dengan pendidikan yang bermutu, akan tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Akan tetapi salah satu persoalan besar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah rendahnya kualitas pendidikan nasional. Rendahnya kualitas pendidikan tersebut disebabkan oleh banyak faktor (Hasbullah, 1991).

Berdasarkan data Education For All Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh UNESCO, pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 untuk pendidikan di seluruh dunia dari 120 negara. Data Education Development Index (EDI) Indonesia, pada 2011 Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 127 negara (Unitomo, 2014).

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memperihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2011).

(10)

2

dipahami dan membosankan. Hanya 20% siswa yang menganggap fisika menarik dan menyenangkan, 11,43% siswa menganggap fisika tidak sulit dipahami dan tidak membosankan. Salah satu faktor yang menyebabkan siswa menganggap fisika kurang menarik dan kurang menyenangkan adalah metode mengajar yang belum tepat untuk mengajarkan fisika yang menarik bagi siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru fisika di kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa, mengatakan bahwa dalam melaksanakan pembelajaran beliau masih menggunakan pembelajaran konvensional. Pola mengajar yang digunakan masih menggunakan metode ceramah, mencatat, dan mengerjakan soal sehingga kurang variatif dan siswa menjadi tidak aktif dalam proses pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa masih dibawah standart, dimana hanya 45% siswa yang memiliki nilai ≥60 (KKM = 70), sedangkan 55% siswa selebihnya memiliki <60.

Telah diketahui bersama bahwa banyak mata pelajaran yang diikut sertakan dalam standar kompetensi lulusan Ujian Nasional salah satunya adalah mata pelajaran fisika. Dalam belajar fisika hendaknya fakta konsep dan prinsip-prinsip fakta tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan penalaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (guru) kepada orang lain (siswa). Siswa sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman–pengalaman mereka. Pengetahuan atau pengertian dibentuk oleh siswa secara aktif, bukan hanya diterima secara pasif yang berpusat pada guru mereka (teacher centered).

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan mengembangkan model pembelajaran yang efektif, yang melibatkan siswa secara aktif, memperhatikan kemampuan siswa dan menggunakan alat peraga yang tepat. Sehubungan dengan masalah diatas, maka salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan model PBL( Problem Based Learning) menggunakan peta konsep.

(11)

permasalahan yang ada. Pembelajaran berdasarkan masalah mengorientasikan siswa kepada masalah, multidisiplin, menuntut kerjasama dalam penelitian, dan menghasilkan karya.

Peneliti pohan, (2012) yang menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok listrik dinamis, menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari 35,29 menjadi 60,43. Selain itu, Siagian (2009) yang menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok listrik dinamis diperoleh nilai pretes kelas eksperimen 4,197 setelah dilakukan perlakuan dengan model PBL diperoleh hasil postes 7,54. Selanjutnya yang meneliti tentang model pembelajaran berdasarkan masalah, husnah (2013) pada materi pokok listrik dinamis hasil belajar sebelum menerapkan model PBL adalah 41,5 sedangkan rata-rata hasil belajar setelah menerapkan model PBL adalah 66,2.

Berdasarkan uraian di atas penulis berkeinginan melakukan penelitian

dengan judul: “PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA T.P. 2014/2015”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu :

1. Hasil belajar fisika siswa di SMA N 1 Tanjung Morawa masih rendah.

2. Model pembelajaran yang digunakan guru fisika di SMA Negeri 1

Tanjung Morawa kurang bervariasi.

3. Dalam proses belajar mengajar, proses pembelajaran masih cenderung berpusat pada guru (teacher centered).

4. Peran siswa dalam proses pembelajaran kurang aktif dan siswa lebih banyak mendengarkan..

(12)

4

1.3. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, sehingga memungkinkan tujuan penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Problem Based

Learning untuk kelas eksperimen dan pembelajaran Konvensional untuk kelas kontrol.

2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi kelas X semester II yaitu materi Suhu dan Kalor.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2014/2015.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model

Problem Based Learning menggunakan peta konseppada materi Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2014/2015 ?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan

pembelajaran Konvensional pada materi Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2014/2015?

3. Apakah ada pengaruh hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model

Problem Based Learning pada materi Suhu dan Kalor dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional?

(13)

1.5. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning menggunakan peta konsep pada materi Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2014/2015.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan pembelajaran Konvensional pada materi Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2014/2015.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh hasil belajar siswa yang dibelajarkan

dengan model Problem Based Learning pada materi pokok Suhu dan Kalor dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

4. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama pembelajaran

berlangsung dengan model Problem Based Learning menggunakan peta konsep pada materi Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA N 1 Tanjung Morawa T.P. 2014/2015.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Sebagai informasi hasil belajar Fisika dengan menerapkan model Problem Based Learning dengan menggunakan media peta konsep di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa pada materi pokok Suhu dan Kalor.

2. Sebagai bahan informasi alternatif dalam pemilihan model pembelajaran di sekolah.

(14)

6

1.7. Defenisi Operasional

Beberapa defenisi/istilah yang diambil dari judul penelitian ini yaitu :

1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau polah yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer dan lain-lain Trianto (2011: 5).

2. Model Problem Based Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan ketrampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. (Arends, 2008).

3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang di miliki siswa setelah ia

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian hipotesis maka disimpulkan bahwa:

1. Nilai rata–rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model Problem based learning menggunakan peta konsep pada materi Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2014/2015 adalah 62,37.

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada materi Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P 2014/2015 adalah 56,50.

3. Hasil pengujian hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk = 78, untuk pengujian postes diperoleh thitung = 2,85 sedangkan ttabel = 1,668. Kriteria

pengujian thitung > ttabel(2,85 > 1,668), maka Ha diterima dan H0 ditolak,

dengan demikian disimpulkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning ada perbedaan yang signifikan akibat pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2014/2015.

(16)

59

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan maka untuk tindak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai saran-saran sebagai berikut:

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model Problem based learning ini agar peneliti lebih membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi, dan mengarahkan agar setiap siswa aktif berdiskusi.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model Problem based learning, ada baiknya memberikan motivasi agar siswa merasa percaya diri untuk bertanya dan menjawab persoalan di dalam kelas.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Apriono, Djoko, (2011), Strategi dan metode dalam model pembelajaran, PenerbitTim GP press , Jakarta.

Arends, R. I., (2008), Learning to Teach Edisi Ketujuh, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hasbullah, (2005), Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan , Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Husnah, Miftahul. (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Berbantuan Komputer terhadap hasil belajar fisiska siswa pada materi pokok lisrik dinamis di kelas X SMA Negeri 16 Medan. T.A. 2009/2010, Skripsi,FMIPA, UNIMED, Medan.

Kamajaya, (2007), Cerdas Belajar Fisika untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas, Penerbit Grafindo Media Pratama, Bandung.

Kanginan, M., (2007), Fisika SMA Kelas X A, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Pohan,Ahmad Fauzi, (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik

Dinamis Kelas IX SMP N 5 Pematangsiantar T.P 2012/2013,

Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA, UNIMED, Medan.

Sanjaya, Wina. (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Penerbit Kencana Prenada Media Group, Bandung.

Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Siagian, L. (2009), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Berdasarkan Masalah dan Model Pembelajaran Konvensional pada Materi

Pokok Listrik Dinamis di Kelas IX SMP N 2 Rantau Parapat T.A 2008/2009.

Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Slameto, (2010), Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

(18)

61

Sudjana,. (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Surya, Yohannnes. (1997), Olimpiade Fisika. Jakarta : Penerbit PT Primatika Cipta Ilmu.

Tarigan, Ratelit , dkk. (2011), Strategi Belajar Mengajar. FMIPA UNIMED, Medan.

Tim Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2015), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi

Pendidikan, FMIPA Unimed; Medan.

Gambar

Gambar 2.1. Perpindahan kalor secara konduksi

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri

Nilai rata-rata hasil belajar fisika dengan menggunakan model pembelajaran latihan inkuiri pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Swasta Darussalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar siswa kelas X semester II pada materi pokok suhu dan kalor di SMA

FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II DI SMA.. NEGERI 1 SIANTAR NARUMONDA

Pada kelas eksperimen aktivitas belajar siswa dengan model problem based learning pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Negeri 20 Medan T.P.2015/2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester II SMA Negeri

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) mengembangkan instrumen asesmen penguasaan konsep dalam bentuk tes testlet pada materi suhu dan kalor untuk siswa kelas X SMA dengan

Peta Konsep Suhu dan Kalor Konduksi, Konveksi, Radiasi Rumus-rumus yang berhubungan dengan suhu dan kalor Kesetimbangan Termal