• Tidak ada hasil yang ditemukan

Scrambling Index dari Graf Primitif terdiri atas Dua Lingkaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Scrambling Index dari Graf Primitif terdiri atas Dua Lingkaran"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

SCRAMBLING INDEX DARI GRAF PRIMITIF

TERDIRI ATAS DUA LINGKARAN

SKRIPSI

NURUL IZZATI

100803026

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

SCRAMBLING INDEX DARI GRAF PRIMITIF

TERDIRI ATAS DUA LINGKARAN

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

NURUL IZZATI 100803026

DEPARTEMEN STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : Scrambling Index dari Graf Primitif terdiri atas Dua Lingkaran

Kategori : Skripsi

Nama : Nurul Izzati

Nomor Induk Mahasiswa : 100803026

Program Studi : Sarjana (S1) Matematika Departemen : Matematika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Disetujui di Medan, Juli 2014

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2, Pembimbing 1,

Dr. Mardiningsih, M.Si Prof. Dr. Saib Suwilo, M.Sc NIP.19630405 198811 2 001 NIP.19640109 198803 1 004

Disetujui Oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

(4)

PERNYATAAN

SCRAMBLING INDEX DARI GRAF PRIMITIF TERDIRI ATAS DUA LINGKARAN

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2014

(5)

PENGHARGAAN

Tiada kata yang pantas diucapkan sebagai pembuka, selain ucapan syukur penulis kepada Allah SWT. Segala puji hanya bagiNya yang senantiasa memberikan kese-hatan dan nikmat kepada semua manusia, termasuk penulis, sehingga penyusunan skripsi dengan judul Scrambling Index dari Graf Primitif terdiri atas Dua Lingkaran ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam juga disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabat, tabiin, dan setiap orang yang mengikuti mereka sampai hari akhir nanti.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Saib Suwilo M.Sc dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku dosen pem-bimbing yang telah banyak membantu, meluangkan waktu, dan memberi dukun-gan, ilmu pengetahuan, motivasi, dan nasihat kepada penulis. Terima kasih juga kepada Bapak Dr. Suwarno Ariswoyo, M.Si dan Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan, saran, dan dukun-gan yang baik dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima Kasih juga kepada Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika di FMIPA USU, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU, Pembantu Dekan FMIPA USU, seluruh Staf Pengajar Departemen Matematika FMIPA USU, serta pegawai FMIPA USU atas ilmu pengetahuan, waktu, nasihat, dan motivasi yang diberikan selama masa perkuliahan. Mudah-mudahan Allah SWT senanti-asa memuliakan dan meninggikan derajat mereka.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibunda Inong Yasrida, Ayahanda Hidayat Bakhtiar, Kakanda Afdi Alfian, serta Adinda Rizky Ichwan, Nurul Agri, dan Saktira Surahiddin atas doa dan dukungan yang senantiasa diberikan sampai saat ini. Mudah-mudahan keberkahan dan keridhoanNya senan-tiasa melimpahi kita semua.

(6)

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap penulis nantikan demi perbaikan pada tulisan ini ataupun yang lain di masa yang akan datang. Harapan penulis, mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat sebagai tambahan penge-tahuan bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Medan, Juli 2014 Penulis

(7)

SCRAMBLING INDEX DARI GRAF PRIMITIF TERDIRI ATAS DUA LINGKARAN

ABSTRAK

Sebuah graf terhubungGdikatakan primitif apabila terdapat bilangan

bu-lat positifksehingga untuk setiap pasangan titikudanvdiGterdapat jalan yang menghubungkan titik u dan v dengan panjang k. Scrambling index

dari suatu graf primitifG, dinotasikan dengank(G), adalah bilangan bulat positif terkecilksehingga untuk setiap pasangan titikudanvyang berbeda

terdapat sebuah titik w dengan sifat ada jalan yang menghubungkan titik

u dan w dan jalan yang menghubungkan titik v dan w dengan panjang

k. Pada tulisan ini akan didiskusikan mengenai scrambling index dari

graf primitif G terdiri atas tepat dua lingkaran dengan panjang s dan t, dinotasikan dengan k(Ct

s). Apabila s dan t keduanya adalah ganjil, maka

k(Ct

s) = max

( (s−1)

2 , (t−1)

2 )

dan apabila salah satu dari s atau t adalah

ganjil, maka k(Ct s) =

(s+t−1)

2 .

(8)

SCRAMBLING INDEX OF PRIMITIVE GRAPHS CONSISTING OF EXACTLY TWO CYCLES

ABSTRACT

A connected graphs is called primitive if there is positive integerkthat for

each pair of verticesuand vthere is a walk that connecting vertexu andv

of lenghtk. Scrambling index of primitive graphG, denoted byk(G) is the

smallest positive integerksuch that for each pair of verticesu andv, there is a vertexwthat we can get to wfrom uand v inGby walks of lenght k.

In this paper, we discuss about scrambling index of primitive graphG con-sisting of exactly two cycles of lenghtsandt, denoted byk(Ct

s). Ifsandt,

both of them are cycle with odd vertices, then k(Ct

s) = max

( (s−1)

2 , (t−1)

2 )

and if one ofs ortis a cycle with odd vertices, thenk(Ct s) =

(s+t−1)

2 .

(9)

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang Penelitian 1

1.2 Masalah Penelitian 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tinjauan Pustaka 3

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 7

BAB 2 GRAF PRIMITIF

2.1 Definisi Graf 8

2.2 Matriks Adjacency 11

2.3 Matriks Tak Negatif 12

2.4 Graf Terhubung 13

2.5 Primitifitas Graf 15

2.6 Scrambling Index 17

2.7 Scrambling Index dari Lingkaran Ganjil 19

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Menentukan Nilai Scrambling Index 20

3.2 Menentukan Bentuk Umum Scrambling Index 20 3.3 Membuktikan Bentuk Umum Scrambling Index 21

BAB 4 SCRAMBLING INDEX Ct s

4.1 Scrambling index Ct

s untuk s dan t ganjil 23

4.2 Scrambling index Ct

s untuk s atau t ganjil 25

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 27

5.2 Saran 27

(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar

1.1 Representasi Hubungan Sosial dengan Graf tak Berarah 1 1.2 Common outneighbour (tetangga persekutuan luar) dalam graf 2

1.3 Graf Berarah Ds,n 4

2.1 Contoh representasi graf G(V, E) 9

2.2 Graf terhubung dan tidak terhubung 13

2.3 Graf primitif dan tidak primitif 16

2.4 Lingkaran dengan panjang ganjil 19

4.1 Graf primitif terdiri atas dua lingkaran 22

4.2 Graf Ct

s dengan s dan t keduanya ganjil 23

4.3 Graf Ct

(11)

SCRAMBLING INDEX DARI GRAF PRIMITIF TERDIRI ATAS DUA LINGKARAN

ABSTRAK

Sebuah graf terhubungGdikatakan primitif apabila terdapat bilangan

bu-lat positifksehingga untuk setiap pasangan titikudanvdiGterdapat jalan yang menghubungkan titik u dan v dengan panjang k. Scrambling index

dari suatu graf primitifG, dinotasikan dengank(G), adalah bilangan bulat positif terkecilksehingga untuk setiap pasangan titikudanvyang berbeda

terdapat sebuah titik w dengan sifat ada jalan yang menghubungkan titik

u dan w dan jalan yang menghubungkan titik v dan w dengan panjang

k. Pada tulisan ini akan didiskusikan mengenai scrambling index dari

graf primitif G terdiri atas tepat dua lingkaran dengan panjang s dan t, dinotasikan dengan k(Ct

s). Apabila s dan t keduanya adalah ganjil, maka

k(Ct

s) = max

( (s−1)

2 , (t−1)

2 )

dan apabila salah satu dari s atau t adalah

ganjil, maka k(Ct s) =

(s+t−1)

2 .

(12)

SCRAMBLING INDEX OF PRIMITIVE GRAPHS CONSISTING OF EXACTLY TWO CYCLES

ABSTRACT

A connected graphs is called primitive if there is positive integerkthat for

each pair of verticesuand vthere is a walk that connecting vertexu andv

of lenghtk. Scrambling index of primitive graphG, denoted byk(G) is the

smallest positive integerksuch that for each pair of verticesu andv, there is a vertexwthat we can get to wfrom uand v inGby walks of lenght k.

In this paper, we discuss about scrambling index of primitive graphG con-sisting of exactly two cycles of lenghtsandt, denoted byk(Ct

s). Ifsandt,

both of them are cycle with odd vertices, then k(Ct

s) = max

( (s−1)

2 , (t−1)

2 )

and if one ofs ortis a cycle with odd vertices, thenk(Ct s) =

(s+t−1)

2 .

(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Graf merupakan pokok bahasan matematika yang banyak mendapat perhatian karena aplikasinya sangat berguna untuk menyelesaikan persoalan kehidupan ma-nusia. Secara umum, graf mempresentasikan model matematika terhadap sejum-lah objek dalam bentuk simpul atau titik (vertex) dan hubungan antara objek-objek tersebut dalam bentuk garis atau sisi (edge).

Pada persoalan komunikasi misalnya, graf dapat memodelkan hubungan sosial seseorang dengan seorang lainnya. Mahasiswa bernama Ani berteman dengan Budi dan Chaca tetapi tidak berteman dengan Dodi dan Eka, sedang-kan Dodi berteman dengan Budi dan Chaca tetapi tidak berteman dengan Ani dan Eka, dan Eka hanya berteman dengan Budi. Hubungan sosial yang demikian dapat direpresentasikan dalam graf tak berarah seperti pada gambar berikut:

Gambar 1.1. Representasi model hubungan sosial dengan graf tak berarah

(14)

2

dilakukan. Hal inilah yang menarik minat penulis untuk membahas scrambling index sebagai bagian dari pengembangan teori graf itu sendiri.

Istilah scrambling index pertama kali diperkenalkan oleh Akelbek dan Kir-kland pada tahun 2009. Apabila diketahui titik u, v, dan w serta sisi (u, w) dan (v, w) termuat dalam sebuah grafG, maka titik w merupakan common outneigh-bour (tetangga persekutuan luar) dari titik u dan v. Yang dinamakan scram-bling index adalah bilangan bulat positif terkecil k sedemikian hingga setiap pa-sangan titik-titik dalam graf G memiliki tetangga persekutuan luar yang mem-bentuk sisi-sisi dengan panjang k.

Gambar 1.2. Common outneighbour(tetangga persekutuan luar) dalam graf

Secara definisi, scrambling index dari sebuah graf primitif G, dinotasikan dengan k(G) adalah bilangan bulat positif terkecil k sehingga untuk setiap pa-sangan titik u dan v di G, terdapat sebuah titik w dengan sifat ada jalan yang menghubungkan titik u dan w dan jalan yang menghubungkan titik v dan w

dengan panjang k.

(15)

3

Di tahun yang sama, Akelbek dan Kirkland (2009b) mengelompokkan semua graf primitif berarah sedemikian hingga nilai scrambling index sama dengan batas atasnya. Penelitian kemudian dilanjutkan Chen dan Liu (2010) yang mem-bahas hubungan antara scrambling index dan eksponen pada matrix primitif simetris. Mereka juga mengelompokkan semua matriks primitif simetris sede-mikian hingga nilai scrambling index mencapai maksimum.

Selanjutnya, Gao dan Shao (2013) juga telah membahas mengenai scram-bling index dari graf primitif berarah terdiri atas tepat dua lingkaran. Adapun penelitian ini secara khusus akan membahas mengenai scrambling index dari graf primitif tak berarah yang terdiri atas tepat dua lingkaran.

1.2 Masalah Penelitian

AndaikanCt

sadalah sebuah graf primitif terdiri atas dua lingkaran dengan panjang s dan t. Masalah yang akan diselesaikan pada penelitian ini adalah menentukan bagaimana bentuk umum scrambling index dariCt

s, dinotasikan dengank(Cst)

un-tuk lingkarans dan t keduanya adalah ganjil dan untuk salah satu dari lingkaran

s atau t adalah ganjil.

1.3 Batasan Masalah

Bentuk umum scrambling index yang dibahas dalam tulisan ini hanya dikhususkan pada satu objek graf, yaitu pada graf primitif yang terdiri atas tepat dua lingkaran, dinotasikan dengan k(Ct

s). Adapun bentuk umum yang ditentukan terbagi

men-jadi dua kasus, yaitu bentuk umum scrambling index untuk kedua lingkaransdan

t adalah ganjil dan untuk salah satu dari s atau t adalah ganjil.

1.4 Tinjauan Pustaka

Pada tahun 2009, Akelbek dan Kirkland memperkenalkan istilah baru dalam graf primitif yang dinamakan scrambling index. Scrambling index, dinotasikan dengan

(16)

4

u dan v di G, terdapat sebuah titikw dengan sifat ada jalan yang menghubung-kan titikudanwdan jalan yang menghubungkan titikvdanwdengan panjangk.

Dalam penelitiannya, Akelbek dan Kirkland (2009a) membahas mengenai scrambling index pada graf primitif berarah dan memberikan batas atas dari scrambling index pada graf primitif berarah terkait dengan order dan girthyang kemudian digunakan untuk menetapkan batas atas pada modulo terbesar kedua dari nilai eigen sebuah matriks primitif. Order adalah jumlah titik dan girth adalah panjang terpendek dari lingkaran pada graf primitif berarah.

Misalkan Dadalah sebuah graf primitif berarah denganntitik dansgirth, maka scrambling index k(D)≤K(n, s).

Gambar 1.3. Graf BerarahDs,n

JikaD=Ds,n dangcd(n, s) = 1 di manaDs,n merupakan graf berarah primitif sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.3, makaK(n, s) = k(n, s) +n−sdan

k(n, s) = ( s

1

2 n, untuk s ganjil

n−1

2 s, untuk s genap

(17)

5

hanya jikaD =Ds,n dan gcd(n, s) = 1.

Misalkan Dadalah sebuah graf primitif berarah denganntitik dansgirth, dengan s genap dan s ≤ 3. Maka scrambling index k(D) = K(n, s) jika dan hanya jika gcd(n, s) = 1 dan D = Ds,n, atau D = Ds,n ∪ {n −r− ts+ 1 →

n − r − ts +ms} untuk sebarang m ∈ N dan sebarang t ∈ {1,2, ..., n−2r s −

1} sedemikian hingga n+h

2 −t−1≡0(modm).

Pada tahun berikutnya, Chen dan Liu (2010) membahas hubungan antara scrambling index dan eksponen pada matrix primitif simetris. Sebuah matriks persegi non negatifA dikatakan primitif apabila terdapat bilangan bulat positifk

sedemikian hinggaAk>0. Scrambling index dari matriks primitifA, dinotasikan

dengan k(A) adalah bilangan bulat positif terkecil k sehingga untuk setiap dua baris pada Ak terdapat sedikitnya satu elemen positif pada posisi kolom yang

sama.

Eksponen dari matriks primitif A, dinotasikan dengan exp(A) adalah bi-langan bulat positif terkecil k sedemikian hingga Ak = dimana menotasikan

1-matriks, yaitu matriks yang semua elemennya memuat 1. Dalam penelitiannya dinyatakan bahwa untuk sebuah matriks primitif A berdasarkan definisi scram-bling index dan definisi eksponen, dapat diketahuik(A)≤exp(A).

Misalkan D adalah sebarang graf berarah primitif simetris dengan n ≥ 2 dan misalkan u dan v adalah pasangan titik di D. Maka

ku,v(D)≤ ⌈expD(u, v)

2 ⌉ dan

k(D) = ⌈exp(D)

2 ⌉

dimana⌈a⌉ menotasikan bilangan bulat positif terkecil yang tidak kurang daria. Misalkan D adalah sebarang graf berarah primitif simetris dengan n ≥ 2 dan misalkanu dan v adalah pasangan titik diD. Jikau↔k1 v dan u↔k2 v dengan

k1−k2 ≡1(mod 2), maka

(18)

6

Selain itu, mereka juga mengelompokkan semua matriks primitif simetris sedemikian hingga nilai scrambling index mencapai maksimum. Diberikan Sn(r) adalah himpunan semua graf primitif dengan ntitik yang memiliki lingkaran sep-anjang r tetapi bukan lingkaran dengan panjang ganjil yang lebih kecil dari r.

Andaikan n dan m adalah bilangan bulat positif dengan n ≥ 2, r ≡

1(mod2) dan 1≤r≤n, dan misalkan

δr = (

1, untuk r = 1

r−1

2 , untuk r≡1(mod2) dan r≥3

danGadalah graf primitif diSn(r), makak(G)≥δr. Misalkannadalah bilangan bulat positif dengan n ≥ 2 dan r adalah bilangan bulat positif ganjil dengan 1≤r≤n. AndaikanG adalah graf primitif di Sn(r) maka persamaan

k(G)≤n− r+ 1

2

dipenuhi jika dan hanya jika:

(i) n≥3 dan G isomorfis terhadapGn,rn−r, atau

(ii) n= 2 (r= 1)dan baikG isomorfis terhadapG21,1 atau Gisomorfis terhadap

G2′,1 ditentukan dari G 2,1

1 dengan menambahkan sebuah loop (titik yang

di-hubungkan dengan sebuah sisi ke dirinya sendiri) pada titik lainnya.

Gao dan Shao (2013) dalam penelitiannya mengemukakan tentang scram-bling index dari graf berarah primitif yang terdiri atas tepat dua lingkaran dan dalam penelitian ini secara khusus akan dibahas mengenai scrambling index dari graf primitif yang terdiri atas tepat dua lingkaran.

1.5 Tujuan Penelitian

(19)

pri-7

yang ditentukan terbagi menjadi dua kasus, yaitu bentuk umum scrambling index dengan lingkaransdantkeduanya adalah ganjil dan bentuk umum scrambling in-dex dengan salah satu lingkarans atau t adalah ganjil.

1.6 Manfaat Penelitian

(20)

BAB 2

GRAF PRIMITIF

Pada Bagian ini akan dijelaskan beberapa definisi dan teorema terkaitgraf, mat-riks adjency, terhubung, primitifitas, dan scrambling indexsebagai landasan teori yang menjadi acuan dalam penelitian ini. Akan dijelaskan pula beberapa termi-nologi serta notasi-notasi yang akan digunakan pada pembahasan berikutnya.

2.1 Definisi Graf

Secara umum graf mempresentasikan model matematika terhadap sejumlah ob-jek dalam bentuk simpul/titik (vertex) dan hubungan antara objek-objek tersebut dalam bentuk garis/sisi (edge). Sederhananya, graf dapat digambarkan sebagai kumpulan titik yang dihubungkan dengan garis. Secara matematika graf didefi-nisikan sebagai pasangan tak berurut yang terdiri dari dua himpunan berikut:

1. Himpunan berhingga tak kosong V ={v0, v1,· · · , vm}, dinotasikan dengan

V(G). Elemen-elemen dari himpunan V ini disebut verteks atau titik dari graf G.

2. Himpunan sisi yang dinotasikan denganE(G), yaitu pasangan tak berurut dari elemen-elemenV(G) dalam bentukE ={(v0, v1); (v1, v2);·; (vm−1, vm)}.

Elemen-elemen dari himpunan E ini disebut edge atau sisi dari graf G.

Sebuah grafG dengan himpunan titikV dan himpunan sisiE dinotasikan denganG(V, E). Banyaknya elemen diV disebutorderdariG, dinotasikan dengan

(21)

9

Suatu graf dengan size 0 dinamakan graf kosong (null graph) sedangkan graf dengan order 1 tanpa sebuah sisi sama sekali dinamakan graf trivial.

Contoh 2.1Berikut adalah grafG(V, E) dengan himpunan titikV ={v1, v2, v3, v4, v5}

dan himpunan sisi E = {v1↔v2, v2↔v3, v3↔v4, v4↔v5, v3↔v5, v5↔v1}.

Repre-sentasi graf tersebut diperlihatkan pada gambar berikut.

Gambar 2.1. Contoh representasi grafG(V, E)

Graf G(V, E) pada gambar 2.1 mempunyai 5 titik dan 6 sisi sehingga order dari

G adalah|V|= 5 dan size dari Gadalah |E|= 6.

Apabila diketahui sisi e = (u, v) termuat dalam graf G, maka titik-titik u

dan v disebut sebagai titik ujung dari sisi e. Titik u merupakan titik awal dan titik v merupakan titik akhir dalam graf G. Titik u dan v dikatakan bertemu dengan sisi edan sebaliknya sisi edikatakan bertemu dengan titik udanv. Dera-jat dari sebuah titiku, dinotasikan dengandeg(u) adalah banyaknya sisi-sisi yang bertemu dengan titik u.

(22)

10

AndaikanGadalah sebuah graf. Sebuah jalan (walk) yang menghubungkan titik u dan titik v di G dengan panjang m adalah sebuah barisan m sisi dengan bentuk

{u=v0, v1},{v1, v2}, ,{vm−1), vm =v}

Jalan yang menghubungkan titiku dan titikv dengan panjang m ini dinotasikan dengan u = v0 ↔ v1 ↔ v2 ↔ · · · ↔ vm = v yang selanjutnya disingkat dengan

penulisan u↔m v.

Sebuah jalan yang menghubungkan u dan v dikatakan terbuka apabila

u 6= v dan dikatakan tertutup apabila u = v. Sebuah jalan tanpa perulangan titik kecuali mungkin titik-titik ujungnya disebut dengan lintasan (path). Titik awal dan titik akhir dari suatu lintasan bisa saja merupakan titik yang sama, lin-tasan yang demikian disebut linlin-tasan tertutup (close path) dan merupakan sebuah lingkaran (cycle).

Suatu lingkaran-s (s-cycle) adalah lingkaran dengan panjang s dan dino-tasikan denganCs. Jarak (distance) dari titikumenuju titikv, dinotasikan dengan

d(u, v) adalah panjang dari jalan terpendek yang menghubungkan titik u dan v. Adapun diameter dari suatu grafGmerupakan maksimum jarak yang dapat dite-mukan antara titik-titik pada grafG.

Dengan menggunakan graf pada gambar 2.1 akan dijelaskan beberapa ter-minologi tersebut di atas.

a. Barisan sisi v1↔v2↔v1↔v5↔v4 adalah sebuah jalan tetapi bukan lintasan

karena ada perulangan titikv1. Karena titik awal dan titik akhirnya berbeda,

jalan ini disebut jalan terbuka.

b. Barisan sisi v1↔v2↔v3↔v4↔v5 adalah sebuah lintasan terbuka.

c. Barisan sisi v1↔v2↔v3↔v4↔v5↔v1 adalah sebuah lintasan tertutup dan

(23)

11

d. Jarakd(v1, v5) adalah jarak dengan panjang ganjil dan jarakd(v1, v3) adalah

jarak dengan panjang genap.

e. Jarak maksimum dari graf G adalah 2, yaitu antara d(v1, v3), d(v1, v4),

d(v2, v4), ataupun d(v2, v5). Maka diameter graf G adalah 2.

2.2 Matriks Adjacency

Matriks adjacency (matriks ketetanggaan) adalah (0,1)-matriks, yaitu sebuah matriks yang hanya memuat elemen 0 atau 1. Matriks ini digunakan untuk menyatakan graf G atas n titik. Matriks adjacency dari sebuah graf G atas n

titik v1, v2,· · · , vn adalah sebuah matriks bujursangkar A = [aij] dengan ordo n

yang setiap elemennya didefinsikan dengan ketentuan berikut:

aij = (

1, jika {vi, vj} ∈E(G) 0, jika {vi, vj}∈/ E(G)

Berdasarkan definisi dapat diketahui bahwa aij =aji untuk semua 1 ≤ i, j ≤ n. Hal ini berakibat matriks ketetanggaanA(G) dari grafGmerupakan sebuah mat-riks simetrik.

Contoh 2.2GrafG(V, E) pada gambar 2.1 dapat direpresentasikan dalam bentuk matriks adjacency A(G) = [aij] sebagai berikut: Elemen a12 = 1 menyatakan bahwa terdapat sisi yang menghubungkan titik v1

dengan titikv2, yakni sisi{1,2}dan elemena13= 0 menyatakan bahwa tidak

(24)

12

angka 1 pada baris pertama dari A(G) menyatakan derajat dari titikv1.

Teorema 2.1 Andaikan G adalah sebuah graf dan A = (aij) adalah sebuah mat-riks adjacency dari G. Misalkan ak

ij adalah elemen (i, j) dari matriks Ak. Maka ak

ij menyatakan banyaknya jalan dengan panjang k yang menghubungkan titik i

dengan titik j.

Bukti. Pembuktian dilakukan dengan menggunakan induksi atas k. Asumsikan bahwa elemen ak

ij dari Ak menyatakan banyaknya jalan dengan panjang k yang

menghubungkan titiki dengan titikj. Apabilak = 1, maka elemen a1

ij =aij dari A menyatakan banyaknya jalan dengan panjang 1 yang menghubungkan titik i

dengan titik j. Karena Ak+1 =AkA, maka

banyaknya jalan dengan panjangk+ 1 yang melalui titikvl. Sehingga oleh prinsip penjumlahan, akij+1 adalah banyaknya jalan dengan panjang k+ 1 yang

menghu-bungkan titik i dengan titik j.

2.3 Matriks Tak Negatif

Matriks tak negatif A merupakan suatu matriks dengan aij ≥ 0, artinya setiap elemen-elemen aij dari matriksA memuat bilangan bulat tak negatif. Sebaliknya jika setiap elemen-elemen dari matriks A memuat bilangan bulat positif, yaitu

(25)

13

M =

    

7 3 9 2 3 1 2 4 1 4 1 1 4 8 3 1 

    

Matriks N adalah matriks tak negatif dan matriks M adalah matriks positif.

2.4 Graf Terhubung

Sebuah grafG dikatakan terhubung (connected graph) apabila untuk setiap pasa-ngan titik u dan v diGterdapat jalan yang menghubungkan u dan v, sebaliknya grafGdikatakan tidak terhubung apabila tidak terdapat jalan yang menghubung-kan titik u ke titik v.

Dua titik terhubung pada suatu graf bersifat refleksif, artinya apabila u

dan v adalah dua titik yang terhubung maka terdapat jalan yang menghubung-kan u dengan v dan dengan bergerak mundur akan diperoleh sebuah jalan yang menghubungkan v dengan u. Maka dua titik terhubung pada suatu graf juga bersifat simetrik.

Gambar 2.2. Graf terhubung dan tidak terhubung

Gambar 2.2 menunjukkan bahwa (a) adalah graf terhubung karena terdapat jalan yang menghubungkan satu titik ke titik lainnya, sedangkan (b) adalah graf tidak terhubung karena tidak terdapat jalan yang menghungkan titik v1, v2 dan v3 ke

(26)

keter-14

hubungan dari suatu graf.

Teorema 2.2 Andaikan G adalah sebuah graf atas n titik dengan matriks kete-tanggaanA. GrafG adalah terhubung jika dan hanya jika matriksA+A2+· · ·+

An−1 mempunyai elemen yang semuanya bernilai positif.

Bukti. Andaikan G adalah sebuah graf terhubung dan misalkan B = A+A2 +

· · ·+An−1. Telah diketahui bahwa Gmempunyai n titik dan pada suatu lintasan

tidak terdapat titik berulang kecuali u=v. Apabilau6=v, maka terdapat suatu lintasan dengan panjang kurang darin yang menghubungkanu dengan v.

Hal ini mengakibatkan untuk setiap pasangan titiku dan v yang berbeda, terdapat sebuah bilangan bulat positif k dengan 1≤k ≤n−1 sehingga elemen

ak

ij > 0. Artinya, semua elemen di luar elemen diagonal dari matriks B adalah

positif. Apabila u = v, maka terdapat sebuah lingkaran dengan panjang 2 yang memuat titik u sehingga elemen a2

uu > 0 untuk semua u = 1,2,· · · , n. Maka

diagonal dari matriks B adalah positif sehingga dapat disimpulkan bahwa semua elemen dari matriks B =A+A2+· · ·+An−1 adalah positif.

Akibatnya, untuk setiap pasangan titiku danv terdapat sebuah bilangan positifkdengan 1≤k ≤n−1 sehinggaak

ij >0. Hal ini menyatakan bahwa untuk

setiap pasangan titik udan v diG terdapat sebuah jalan dengan panjangk yang menghubungkan titik u dan v, artinya G adalah sebuah graf terhubung.

Berikut adalah proposisi yang menjelaskan beberapa sifat dari jalan yang menghubungkan titik u dan titik v yang dirujuk dari Harleni (2014).

Proposisi 2.1 Misalkan G adalah suatu graf yang memuat titik u dan v. Setiap jalan u ↔t v dapat dikembangkan menjadi sebuah jalan u t+2↔m v, untuk sebarang bilangan bulat positif m.

Bukti. Misalkan titik u dan v termuat dalam graf G dan misalkan W : u =

v0 ↔ v1 ↔v2 ↔ · · · ↔vt−1 ↔vt =v merupakan jalan u

t

(27)

15

W′

yang dimulai dari titik u berpindah ke titik v sepanjang jalan W kemudian berpindah m kali mengelilingi lingkaran v ↔ vt−1 ↔ v merupakan sebuah jalan

ut+2↔mv.

Proposisi 2.2 Misalkan G adalah suatu graf yang memuat titik u,v dan w. Ter-dapat jalanu↔t wdan jalanv ↔t wdi Gjika dan hanya jika terdapat jalanu↔2t v

di G.

Bukti. Andaikan terdapat jalan u ↔t w dan jalan v ↔t w di G. Maka dapat dinyatakan bahwa jalan yang dimulai dariuyang berpindah kewsepanjang jalan

u↔t wkemudian berpindah kev sepanjang jalanv ↔t w, merupakan jalan u↔2t v. Asumsikan bahwa W : u =v0 ↔ v1 ↔ v2 ↔ · · · ↔v2t−1 ↔ v2t =v merupakan

jalanu↔2t v di G. Jikaw=vt, maka terdapat u↔t w dan jalanv ↔t w di G.

Syahmarani dan Suwilo (2012) juga memberikan Lemma mengenai graf terhubung sebagai berikut.

Lemma 2.1 Andaikan G adalah graf terhubung maka setiap titik v di G ter-letak pada suatu lingkaran.

Bukti. Ambil sebarang titik v di G. Karena G terhubung, maka terdapat su-atu sisi yang menghubungkan titik v ke suatu titiku. Akibatnya, akan diperoleh suatu lintasan tertutup di G yang dibentuk oleh sisi dari titik u ke titik v dan lintasan dari titik v ke titik u di G. Oleh definisi, diketahui bahwa lintasan ter-tutup merupakan suatu lingkaran. Karena titik v adalah sebarang titik di G, maka setiap titik v diG terletak pada suatu lingkaran.

2.5 Primitifitas Graf

(28)

16

Graf G(V, E) yang ditunjukkan pada gambar 2.1 sebelumnya adalah salah satu contoh graf primitif. Berikut akan diperlihatkan graf primitif dan tidak pri-mitif.

Gambar 2.3. Graf primitif dan tidak primitif

Gambar 2.3 memperlihatkan bahwa (a) merupakan graf primitif karena graf tersebut memuat lingkaranv1 ↔v2 ↔v3 ↔v1 dengan panjang 3, sehingga syarat

memuat paling sedikit sebuah lingkaran dengan panjang ganjil telah dipenuhi. Gambar (b) merupakan graf tidak primitif karena tidak memuat lingkaran ganjil sama sekali.

Primitifitas suatu graf juga dapat dilihat melalui representasi matriksnya. Sebuah matriks persegi non negatifAdikatakan primitif apabila terdapat bilangan bulat positif k sedemikian hingga Ak > 0. Berikut adalah representasi matriks

dari graf primitif pada gambar 2.3 bagian (a).

(29)

17

Karena terdapatk = 2 sedemikian hingga setiap elemen-elemen padaA2 memuat

bilangan bulat positif, maka diketahui bahwa untuk matriksAdari graf tersebut, terdapat A2 >0. Sehingga terbukti bahwa graf tersebut adalah graf primitif.

2.6 Scrambling Index

Scrambling index dari graf primitif G, dinotasikan dengan k(G) adalah bilangan bulat positif terkecil k sehingga untuk setiap dua titik u dan v yang berbeda, terdapat sebuah titik w dengan sifat terdapat u ↔k w dan v ↔k w. Adapun un-tuk dua titik u dan v yang berbeda, scrambling index lokal dari u dan v adalah bilangan bulat positif ku,v(G) yang didefinisikan sebagai berikut:

ku,v(G) = min w∈V{k:u

k

↔w dan v ↔k w}

Dari definisi scrambling index k(G) dan scrambling index lokal ku,v(G) diperoleh hubungan k(G) ≥ ku,v(G). Karena G adalah graf terhubung, maka untuk setiap bilangan bulatl≥ku,v(G) dapat ditemukan sebuah titikw′

sehingga terdapat u ↔l w′

dan v ↔l w′

. Hal ini mengakibatkan nilai dari k(G) yang juga disebut dengan scrambling index global adalah maksimum dari nilai-nilai scrambling index lokal ku,v(G) yang didefinisikan sebagai berikut:

k(G) =max

u6=v {ku,v(G)}

Contoh 2.3 Dengan menggunakan graf G(V, E) pada gambar 2.1, nilai scram-bling index dari graf tersebut dapat ditentukan. Terlebih dahulu ditentukan nilai-nilai scrambling index lokal-nya sebagai berikut:

(30)

18

Maka scrambling index dari graf tersebut adalah maksimum dari semua scram-bling index lokal yang diperoleh, yaitu k(G) = max{2,1,2,1,2,2,1,1,1,1}= 2.

Karena graf dapat dinyatakan dalam bentuk matriksadjacency, nilai scram-bling index dapat pula ditentukan dari matriks primitif. Scramscram-bling index dari matriks primitifA, dinotasikan dengank(A) adalah bilangan bulat positif terkecil

k sehingga untuk setiap dua baris padaAkterdapat sedikitnya satu elemen positif

pada posisi kolom yang sama.

Dengan mempresentasikan graf G(V, E) pada gambar 2.1 dalam bentuk matriks adjacency A sebagai berikut, nilai scrambling index graf tersebut juga dapat diketahui.

Dapat dilihat bahwa pada matriks A2 terdapat sebuah kolom (kolom ke-5) yang

(31)

19

sama telah dipenuhi. Sehingga diketahui nilai scrambling index dari graf tersebut adalah 2.

2.7 Scrambling Index dari Lingkaran Ganjil

Gao dan Shao (2013) dalam penelitiannya mengemukakan tentang scrambling index dari lingkaran ganjil. Scrambling index dari sebuah lingkaran atas n titik ganjil

Cn :v1 ↔v2 ↔...↔vn−1 ↔vn↔v1

didefinisikan sebagai berikut:

Lemma 2.2 Andaikan Cn adalah sebuah lingkaran atas n titik ganjil, maka

k(Cn) = (n−21)

Bukti. Jalan dengan panjang genap terpendek yang menghubungkan vn dengan

vn−1 adalah jalan Wvn,vn−1 : vn ↔ v1 ↔ v2 ↔ ... ↔ vn−1 dengan panjang n−1.

Hal ini berakibat Kvn,vn−1(Cn) =

(n−1)

2 sehingga k(G)≥ (n−1)

2 .

Gambar 2.4. Lingkaran dengan panjang ganjil

Untuk dua titikvidanvj yang berbeda, telah diperlihatkan bahwa terdapat jalan yang menghubungkan vi dan vj dengan panjang genap t ≤ n−1. Hal ini berakibat untuk dua titik vi dan vj yang berbeda terdapat sebuah jalan yang menghubungkanvidanvj dengan panjang tepatn−1. Sehingga diperolehk(Cn)≤

(n−1)

2 . Maka terbukti k(Cn) = (n−1)

(32)

BAB 3

METODE PENELITIAN

Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan dan membaca informasi-informasi serta literatur yang berkaitan. Berikut akan dijelaskan langkah-langkah yang di-lakukan untuk menentukan bentuk umum scrambling index dari graf primitif ter-diri atas dua lingkaran.

3.1 Menentukan Nilai Scrambling Index

Dengan menggunakan algoritma program yang ditulis dalam M AT LAB akan diperoleh nilai-nilai scrambling index dari graf primitif terdiri atas dua lingkaran dengan panjang s dan t dengan s, t ≥ 3. Berikut adalah algoritma umum yang digunakan:

input(matriks A); k=1;

B=A;

while (B not scrambling) k=k+1;

B=B*A; end;

output(k);

3.2 Menentukan bentuk umum scrambling index

Setelah memperoleh nilai-nilai scrambling indexk(Ct

s) untuks, t ≥3 pada proses

sebelumnya, langkah selanjutnya adalah menentukan persamaan yang dapat diben-tuk berdasarkan nilai-nilaik(Ct

(33)

21

Karena graf primitif, maka persamaan yang perlu ditentukan terbagi men-jadi dua kasus, yaitu bentuk umum scrambling index untuk lingkaran s dan t

keduanya adalah ganjil dan bentuk umum scrambling index untuk salah satu dari lingkaran s atau t adalah ganjil.

3.3 Membuktikan bentuk umum scrambling index

Setelah ditemukan bentuk umum scrambling indexk(Ct

s) untuk lingkarans dant

keduanya adalah ganjil dan untuk salah satu dari lingkaransataut adalah ganjil. Langkah selanjutnya adalah membuktikan kedua persamaan tersebut.

Pembuktian dilakukan dengan menganalisa dan menentukan jalan terpen-dek dengan panjang genapk yang menghubungkan setiap pasangan titik berbeda pada graf primitif terdiri atas dua lingkaran sedemikian hingga untuk setiap pa-sangan titik vi dan vj yang berbeda pada graf tersebut, terdapat titik w dengan sifat terdapat vi ↔k w dan vj ↔k w. Sehingga akan didapatkan nilai scrambling index k(Ct

(34)

BAB 4

PEMBAHASAN: SCRAMBLING INDEX Cs t

Andaikan Ct

s adalah graf primitif yang terdiri atas ”tepat dua lingkaran”, yakni

lingkaran

Cs :v1 ↔v2 ↔ · · · ↔vs−1 ↔vs ↔v1

dengan panjang s dan lingkaran

Ct:vs ↔vs+1 ↔ · · · ↔vs+t−1 ↔vs

dengan panjang t sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 4.1. Graf primitif terdiri atas dua lingkaran

Karena Ct

s adalah graf primitif, maka graf tersebut harus memuat

se-dikitnya satu dari lingkaran s atau t adalah ganjil. Sehingga bentuk umum scrambling index yang perlu ditentukan terbagi menjadi dua kasus, yaitu un-tuk lingkarans dan t keduanya adalah ganjil dan untuk salah satu dari lingkaran

(35)

23

4.1 Scrambling index Ct

s untuk s dan t keduanya adalah ganjil

Teorema 4.1Andaikan Ct

s adalah sebuah graf primitif terdiri atas dua lingkaran

dengan panjang s dan t. Apabila s dan t adalah ganjil, maka

k(Ct

Bukti. Tanpa kehilangan keumuman pembuktian, andaikan s≤t. Dengan mem-perhatikan titik vs+t−1

2 dan titik vs+

t+1

2 , dapat diketahui jalan terpendek dengan

panjang genap yang menghubungkan kedua titik tersebut adalah jalan

vs+t+1

dengan panjang t−1. Sehingga kv

s+t−21, vs+

sdengansdant keduanya ganjil

Selanjutnya, untuk dua titik vi dan vj yang berbeda akan diperlihatkan terdapat jalan yang menghubungkan vi dan vj dengan panjang t−1. Apabila

(36)

24

Sekarang diasumsikan vi ∈ Cs dan vj ∈ Ct. Maka diketahui diameter dari Cs

tasan pvi,vj dapat diperpanjang menjadi jalan yang menghubungkan vi dan vj

dengan panjang t−1.

Selanjutnya diasumsikan bahwa jarak d(vi, vj) adalah ganjil dan diketahui

d(vi, vj) = d(vi, vs) +d(vs, vj). Apabila d(vi, vs) > d(vs, vj), maka jalan yang menghubungkan vi dan vj dengan panjang s −d(vi, vs) + d(vs, vj) adalah jalan dengan panjang genap kurang darit−1. Apabila d(vi, vs)< d(vs, vj), maka jalan yang menghubungkan vi dan vj dengan panjang t −d(vs, vj) +d(vi, vs) adalah jalan dengan panjang genap kurang dari t−1.

Untuk kedua kasus ganjil dan genap, lintasanpvi,vjdengan panjangd(vi, vj)

dapat diperpanjang menjadi jalan yang menghubungkan vi dan vj dengan pan-jang t−1. Akibatnya untuk titik-titik vi dan vj yang berbeda terdapat titik w

sehingga ada vi

Karena lingkaran s dan t keduanya adalah ganjil, jika diandaikan t < s

akan diperoleh jalan terpendek dengan panjang genap yang menghubungkan se-tiap pasangan titik vi dan vj yang berbeda pada graf Ct

s adalah jalan dengan

panjang s−1. Akibatnya untuk titik-titik vi dan vj yang berbeda terdapat titik

w sehingga adavi

s−1

(37)

25

4.2 Scrambling index Ct

s untuk salah satu s atau t adalah ganjil

Teorema 4.2Andaikan Ct

s adalah sebuah graf primitif terdiri atas dua lingkaran

dengan panjang s dan t. Apabila salah satu dari s atau t adalah ganjil, maka

k(Ct

s) = s+2t−1.

Bukti. Andaikan lingkaran sadalah ganjil dan lingkaran tadalah genap. Dengan memperhatikan titik vs+t−2

2 dan titik vs+

t

2, berdasarkan Proposisi 2.2 diketahui

bahwa jalan terpendek dengan panjang genap yang menghubungkan kedua titik tersebut adalah jalanW, yaitu jalan yang bermula divs+t

2, bergerak kevs melalui

lintasan dengan panjang t

2, kemudian mengitari lingkaran Cs sekali dan kembali

ke vs, lalu dilanjutkan ke titikvs+t−2

2 melalui lintasan dengan panjang t−2

2 .

Maka diketahui bahwa jalan W mempunyai panjang s +t−1 sehingga

kv

sdengan salah satusataut adalah ganjil

Selanjutnya, untuk dua titikvidanvj yang berbeda akan diperlihatkan ter-dapat jalan yang menghubungkanvi dan vj dengan panjang genap tak lebih dari

s+t−1

2 . Apabilad(vi, vj) adalah genap, maka terdapat jalan yang menghubungkan

vidanvj dengan panjang genap kurang dari s+t−1

2 . Sekarang diasumsikand(vi, vj)

(38)

26

Apabilavi ∈Csdanvj ∈Ctmakad(vi, vj) = d(vi, vs)+d(vs, vj). Berdasar-kan Proposisi 2.2, hal ini mengakibatBerdasar-kan terdapat jalan W yang bermula di titik

vi menuju vs melalui lintasan dengan panjang d(vi, vs), kemudian mengitari Cs

sekali lalu lanjutkan ke titik vj melalui lintasan dengan panjang d(vs, vj) adalah sebuah jalan dengan panjang genaps+d(vi, vs) +d(vs, vj)≤s+t−1. Akibatnya,

k(Ct s)≤

s+t−1 2 .

Sehingga terbukti bahwa scrambling index dengan salah satu lingkaran s

atau t adalah ganjil yaitu

k(Cst) =

(39)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Diberikan suatu graf primitif Ct

s terdiri atas tepat dua lingkaran, yakni lingkaran Cs :v1 ↔v2 ↔ · · · ↔vs−1 ↔vs ↔v1

dengan panjang s dan lingkaran

Ct:vs ↔vs+1 ↔ · · · ↔vs+t−1 ↔vs

dengan panjang t. Maka scrambling index dari graf primitif Ct

s, dinotasikan

dengan k(Ct

s) dapat ditentukan dengan menggunakan dua persamaan berikut:

1. Apabila sdan t pada graf primitif Cs

t keduanya adalah ganjil, maka

scram-bling index dari graf tersebut adalah

k(Ct

2. Apabila salah satu dari s atau t pada graf primitifCs

t adalah ganjil, maka

scrambling index dari graf tersebut adalah

k(Cst) =

s+t−1

2 ; s, t ≥3

5.2 Saran

Bentuk umum scrambling index yang dibahas dalam tulisan ini hanya terkhusus pada satu objek graf, yaitu pada graf primitif terdiri atas tepat dua lingkaran, dinotasikan k(Ct

s) untuk kedua lingkaran s dan t adalah ganjil dan salah satu

(40)

Daftar Pustaka

Akelbek, M and Kirkland, S. 2009a. Coefficients of Ergodicity and The Scram-bling Index. Linear Algebra and its Applications, Volume 430, Issue 4, 1111-1130.

Akelbek, M and Kirkland, S. 2009b. Primitive Digraphs with The Largest Scram-bling Index. Linear Algebra and its Applications, Volume 430, Issue 4, 1099-1110.

Brualdi, R. A and Ryser, H.J .1991. Combinatorial Matrix Theory. Cambridge University Press,Cambridge.

Chen, S and Liu, B. 2010. The Scrambling Index of Symmetric Primitive Ma-trices. Linear Algebra and its Applications, Volume 433, Issue 6, 1110-1126.

Gao, Y and Shao, Y. 2013. Scrambling Index of primitive Digraphs Consisting of Exactly Two Cycles. Ars Combinatoria.

Harleni, S. 2014. Batas Atas untuk Scrambling Index dari Graf Primitif. [Tesis]. Medan: Universitas Sumatera Utara, Program Pascasarjana.

Gambar

Gambar 1.1. Representasi model hubungan sosial dengan graf tak berarah
Gambar 1.2. Common outneighbour (tetangga persekutuan luar) dalam graf
Gambar 1.3. Graf Berarah Ds,n
Gambar 2.1. Contoh representasi graf G(V, E)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi pembuatan situs gallery lukisan menggunakan XML, PHP dan MySQL, Macromedia Dreamweaver MX untuk mengetik perintah XML dan PHP, phpmyadmin untuk penulisan database,

Peserta seleksi sederhana yang diundang agar mengirimkan 1 (satu) orang dari wakil perussahaan yang disertai surat kuasa apabila pimpinan perusahaan berhalangan

Microsoft Access merupakan salah satu program pengolah database yang canggih, yang digunakan untuk mengolah berbagai jenis data dengan pengoperasian

Peserta seleksi sederhana yang diundang agar mengirimkan 1 (satu) orang dari wakil perussahaan yang disertai surat kuasa apabila pimpinan perusahaan berhalangan

high density in hapas Little et al., 1996. The numbers of broodfish and hapas used is indicated in Table 1. Conditioning hapas were allowed to sun-dry in situ to control fouling of

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT.. TOTAL LABA (RUGI)

triploids’ PTs , which when compared with diploid scallops from within the same treatment Ž treated diploids , had a significantly larger muscle weight than the differences

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) KOMITMEN KONTIJENSI/OFF BALANCE SHEET.