• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO - MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO - MEDAN."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN

KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD.

Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh : A N D I NIM: 8136122004

PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN

KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD.

Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MEDAN

T E S I S

Disetujui Untuk Melakukan Ujian Mempertahankan Tesis Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Oleh A N D I NIM: 8136122004

Menyetujui, Tim Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. NIP. 19600705 198601 1 001 NIP. 19510820 197803 1 002

Diketahui:

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRACT

ANDI. NIM. 8136122004. The Effect of Learning Strategies and Results Against Logical Thinking Ability in Elementary Mathematics Learning Dr. Wahidin Sudirohusodo - Medan. Thesis. Graduate Program, State University of Medan.

(7)

ii ABSTRAK

ANDI. NIM. 8136122004. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo - Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan kekuatan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam penelitian tesis ini tentunya penulis banyak menghadapi kendala dan keterbatasan. Namun berkat bantuan berbagai pihak akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M,Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Unimed.

Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, selaku Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan bantuan dalam segala urusan administrasi di Program Pascasarjana Unimed.

Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, sebagai Pembimbing I, Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd, sebagai Pembimbing II yang selalu memberikan pengarahan serta bimbingan, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd., sebagai Penguji I, Ibu Prof Asih Menanti, M.S., S.Psi., sebagai Penguji II, dan Bapak Dr. Mursid, M.Pd., sebagai penguji III yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis sehingga terselesaikan tesis ini.

Bapak/Ibu dosen Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pasca sarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan dan tak terlupakan juga rekan mahasiswa Pascasarjana Unimed Program Studi Teknologi Pendidikan Angkatan ke XXIII.

(9)

iv

Batubara penulis ucapkan terima kasih atas motivasinya. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ibu Pelangi W. Wijaya, M.Pd., dan Ibu Madjakani Widjaja serta Ibu Farida Hanum, S.Pd., yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat bagi penulis agar terus berjuang untuk menggapai gelar Magister Pendidikan yang nantinya dapat mengabdikan ilmu yang diperoleh untuk perkembagan dunia pendidikan. Terima kasih juga kepada bapak Charles, S.Mn. (guru matematika SD Dr. Wahidin Sudirohusodo, Ibu Erika, S.Si. (guru matematika SD Dr. Wahidin Sudirohusodo serta rekan-rekan Guru di SD. Dr. Wahidin Sudirohusodo – Medan yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama kegiatan penelitian berlangsung.

Akhir kata ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada ayahanda (Sui Heng) dan Ibunda (Ng Sui Kim) serta seluruh keluarga dan teman sejawat yang telah memberikan dukungan dan motivasi selama penulis mengikuti perkuliahan S2. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan berhasil guna bagi pendidikan di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

BAB II. KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 15

A. Kajian Teoritis... 15

1. Hakikat Hasil Belajar Matematika... 15

2. Hakikat Matematika... 19

3. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 25

3. Hakikat Kemampuan Berpikir Logis... 41

B. Hasil Penelitian yang Relevan... 47

C. Kerangka Berpikir ... 49

D. Hipotesis Penelitian... 57

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 58

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 58

B. Populasi dan Sampel Penelitian... 58

C. Metode Penelitian... 60

D. Desain Penelitian... 60

E. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... 62

F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 63

G. Pengontrolan Perlakuan... 65

H. Teknik Pengumpulan Data dan Instrrumen Penelitian... 67

I. Teknik Analisis Data ... 73

(11)

vi

BAB IV. HASIL PENELITIAN... 75

A. Deskripsi Data Penelitian ... 75

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data... 89

C. Pengujian Hipotesis Penelitian... 92

D. Temuan Penelitian... 96

E. Pembahasan Hasil Penelitian... 102

F. Keterbatasan Penelitian ... 113

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 115

A. Simpulan... 115

B. Implikasi... 116

C. Saran... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 119

(12)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal.

1.1. Hasil KKM Matematika Siswa Kelas IV ... 58

2.1. Komponen Strategi Pembelajaran... 28

2.2. Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri ... 34

2.3. Sintaks Model Pembelajaran Diskoveri ... 40

3.1. Data Siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo Kelas 4 Tahun Ajaran 2014/2015 ... 58

3.2. Sampel Penelitian... 58

3.3. Rancangan Penelitian Desain Faktorial 2 x 2... 61

3.4. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Matematika ... 68

3.5. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Logis... 69

4.1. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika Kelas Strategi pembelajaran diskoveri ... 75

4.2. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika Kelas Strategi pembelajaran inkuiri... 77

4.3. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika pada Kemampuan berpikir logis tinggi... 78

4.4. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika pada Kemampuan berpikir logis rendah ... 80

4.5. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika Kelas Strategi pembelajaran diskoveri dengan Kemampuan berpikir logis tinggi.... 82

4.6. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika Kelas Strategi pembelajaran diskoveri dengan Kemampuan berpikir logis rendah .. 84

4.7. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika Kelas Strategi pembelajaran inkuiri dengan Kemampuan berpikir logis tinggi... 86

4.8. Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar matematika Kelas Strategi pembelajaran inkuiri dengan Kemampuan berpikir logis rendah ... 88

4.9. Rangkuman Hasil Perhitungan Normalitas Data ... 89

4.10. Rangkuman Data Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif... 93

4.11. Ringkasan Analisis Varians Hasil Belajar Matematika ... 93

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal.

2.1. Revisi Diagram Taksonomi Bloom... 17 2.2. Proses Inkuiri... 31 2.3. Tahapan Pembelajaran Diskoveri... 38 4.1. Histogram Skor Hasil belajar matematika Kelas strategi

pembelajaran diskoveri ... 76 4.2. Histogram Skor Hasil belajar matematika Kelas strategi

pembelajaran inkuiri... 78 4.3. Histogram Skor Hasil belajar matematika pada Kemampuan

berpikir logis tinggi ... 79 4.4. Histogram Skor Hasil belajar matematika pada Kemampuan

berpikir logis rendah... 81 4.5. Histogram Skor Hasil belajar matematika Kelas strategi

pembelajaran diskoveri dengan Kemampuan berpikir logis tinggi.... 82 4.6. Histogram Skor Hasil belajar matematika Kelas strategi

pembelajaran diskoveri dengan Kemampuan berpikir logis rendah .. 83 4.7. Histogram Skor Hasil belajar matematika Kelas strategi

pembelajaran inkuiri dengan Kemampuan berpikir logis tinggi... 85 4.8. Histogram Skor Hasil belajar matematika Kelas strategi

pembelajaran inkuiri dengan Kemampuan berpikir logis rendah ... 87 4.9 Garis Interaksi Strategi pembelajaran dan Kemampuan berpikir

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal.

1. Silabus ... 122

2. Rencana Program Pembelajaran (RPP)... 124

3. Instrumen Penelitian... 140

4. Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Butir Tes Hasil Belajar Matematika ... 150

5. Sebaran Data Kemampuan Berpikir Logis dan Hasil Belajar Matematika... 156

6. Data Pokok Penelitian ... 160

7. Perhitungan Distribusi Frekuensi... 161

8. Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 180

9. Uji Homogenitas Varians Data ... 190

10. Perhitungan ANAVA ... 193

11. Uji Scheffe... 196

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya setiap manusia menyadari pentingnya mempelajari

matematika. Pendidikan matematika penting diajarkan di sekolah, tetapi

terdapat kesadaran baik dari negara-negara maju maupun di negara-negara

berkembang bahwa pembelajaran matematika di sekolah belum melayani

anak-anak dengan sepenuhnya (Thomas dalam Runtukahu dan Selpius, 2014:117).

Oleh karena itu, kurikulum dan pendekatan mengajar di kelas perlu

dikembangkan dan dioptimalkan. Istilah pembelajaran terjermahan dari kata

instruction yang digunakan dalam pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini

berkembang yang dipengaruhi oleh psikologi kognitif yang mengutamakan

anak sebagai kegiatan pembelajaran. Mengajar (teaching) adalah bagian dari

pembelajaran.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 terkait

Standar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa kompotensi adalah seperangkat

sikap, pengetahuan, keterampilan, yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasi

oleh siswa setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu

program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.

Tujuan umum di jenjang pendidikan dasar adalah: (1) mempersiapkan

anak agar sanggup menghargai perubahan dalam kehidupan dan dunia yang

(16)

2

menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan

kesehariannya dan dalam mempelajari ilmu pengetahuan lain. Anak

berkesulitan belajar matematika pada umumnya dibantu dengan bimbingan

belajar di rumah seperti: les matematika, les kumon, les sempoa, dan lain

sebagainya. Tujuan pembelajaran matematika bagi mereka tidak berbeda

dengan anak-anak lainnya, tetapi karena keterbatasan belajar yang dimilikinya.

Pada era informasi global seperti sekarang ini, semua pihak

memungkinkan mendapatkan informasi secara melimpah, cepat, dan mudah

dari berbagai sumber dan dari berbagai penjuru dunia. Untuk itu, manusia

dituntut memiliki kemampuan dalam memperoleh, memilih, mengelola, dan

menindaklanjuti informasi itu untuk dimanfaatkan dalam kehidupan yang

dinamis, sarat tantangan, dan penuh kompetisi. Ini semua menuntut agar

memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, logis, dan sistematis. Kemampuan

ini dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran matematika karena

tujuan pembelajaran matematika di sekolah menurut Depdiknas (2004:37)

adalah: (1) melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan;

(2) mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan

penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin

tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba; (3) mengembangkan

kemampuan memecahkan masalah; dan (4) mengembangkan kemampuan

menyampaikan informasi dan mengkomunikasikan gagasan. Dengan demikian,

(17)

3

peranan strategis dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)

Indonesia.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

semua jenjang pendidikan yang memliki peran yang sangat penting dalam

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran matematika di

Sekolah Dasar (SD) perlu mendapat perhatian yang serius dari berbagai pihak

yaitu pendidik, pemerintah, orang tua, maupun masyarakat, karena

pembelajaran matematika di sekolah dasar merupakan peletak konsep dasar

yang dijadikan landasan untuk belajar pada jenjang berikutnya, selain itu

penguasaan matematika yang kuat sejak dini diperlukan untuk penguasaan dan

penciptaan teknologi di masa depan.

Belajar matematika di sekolah masih menjadi beban bagi sebahagian

siswa. Anggapan belajar matematika itu sulit dan bahkan sangat sulit, hanya

bisa dikerjakan siswa yang pintar, dan membosankan begitu melekat dibenak

anak. Penguasaan konsep-konsep matematika yang seharusnya diprioritaskan

untuk dipahami anak-anak sekolah dasar hingga ke jenjang berikutnya sudah

mampu mengaplikasikan matematika dalam kehidupan justru terlupakan.

Padahal penguasaan matematika merupakan kunci penting untuk mendukung

daya saing dan kemajuan suatu bangsa. Belajar matematika bisa mendorong

hal lain pada diri anak seperti berfikir sistematis, logis, punya daya analisis.

Revolusi cara belajar memiliki beberapa pokok pikiran yaitu mengaktifkan

siswa, variasi pengelolaan kelas, melayani perbedaan individual serta

(18)

4

Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa adalah sebagai subjek dan

objek dari kegiatan pembelajaran. Sehingga inti dari proses pembelajaran

adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan. Tercapai atau

tidaknya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh

siswa setelah proses pembelajaran selesai. Hasil belajar merupakan salah satu

tujuan dari proses pembelajaran. Hasil belajar dipengaruhi oleh kemampuan

siswa dan tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses pembelajaran. Sudjana

(2008:147) menyatakan dalam proses pembelajaran di sekolah, guru

hendaknya memilih dan menggunakan pendekatan, metode, strategi dan teknik

yang dapat melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik,

maupun sosial.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengemukakan bahwa

pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke siswa. Siswa

adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari,

mengolah, mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar

benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, siswa perlu didorong

untuk belajar memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya,

dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya.

Di dalam proses pembelajaran di kelas, seorang guru harus berupaya

semaksimal mungkin agar materi pelajaran dapat diterima dan dicerna siswa

dengan baik. Untuk itu, seorang guru harus dapat menggunakan strategi

pembelajaran yang tepat sesuai materi dan kemampuan siswanya. Perbedaan

(19)

5

merupakan faktor yang harus diperhitungkan guru sebelum menentukan

strategi pembelajaran mana yang akan digunakannya untuk memberikan

dampak positif pada siswa dan hasil belajarnya.

Berdasarkan hasil observasi peniliti di lapangan di SD Dr. Wahidin

Sudirohusodo ditemukan bahwa para pengajar biasanya membuat persiapan

mengajar dengan cara menuliskan rencana pembelajaran secara terperinci,

sementara sewaktu membuat persiapan pembelajaran, sering kali mereka

terlalu memikirkan apa yang harus dikerjakan dalam pengajaran, bukan pada

apa yang harus dilakukan oleh siswa agar dapat berhasil dalam

pembelajarannya. Proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan pada

saat ini belum memenuhi harapan pada guru sebagai pengembang strategi

pembelajaran di kelas. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika,

khususnya dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan kemampuan

pemecahan masalah matematik dan menghubungkannya dalam kehidupan

sehari-hari. Hal ini juga tercermin dari rata rata kelas untuk mata pelajaran

matematika, daya serap dan ketuntasan belajar siswa kelas IV di SD

Dr. Wahidin Sudirohusodo berdasarkan nilai KKM seperti terlihat pada

Tabel 1.1 menunjukkan hasil relatif kurang memuaskan.

Tabel 1.1. Hasil KKM Matematika Siswa Kelas IV

No Tahun pelajaran Nilai Nilai Rata-rata

Tertinggi TerendahNilai Rata-rataNilai KKM

1 2011/2012 79 60 67 70

2 2012/2013 80 62 68 71

3 2013/2014 74 58 65 72

(20)

6

Pada Tabel 1.1 terlihat bahwa masih terdapat hasil belajar matematika

siswa di bawah KKM pada empat tahun ajaran berturut-turut. Menurut

keterangan dari guru matematika siswa kelas IV SD Dr. Wahidin Sudirohusodo

Medan umumnya disebabkan para siswa cenderung mengalami kesulitan

memahami bagaimana cara menjawab pertanyaan guru terkait materi

matematika dengan tepat. Artinya, masalah juga terdapat pada guru-guru

matematika, yang kurang mampu menjelaskan materi matematika secara tepat

dan sederhana.

Dari kenyataan di atas, perlu dilakukan usaha yang sungguh-sungguh

untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika yang dapat dilakukan

dengan meningkatkan peranan guru dalam membelajarkan siswa. Pada

umumnya para siswa menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran

yang sulit dipahami sehingga tidak sedikit siswa yang takut terhadap mata

pelajaran matematika. Dengan keadaan yang demikian dan juga kurang

semangatnya siswa mengakibatkan hasil belajar matematika sering rendah.

Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor

internal dan eksternal. Di antara faktor internal dan eksternal tersebut termasuk

di dalamnya faktor siswa, guru, strategi, metode, media, sarana dan prasarana

yang tersedia di sekolah. Faktor dari dalam yang sifatnya internal yang

termasuk di dalamnya kemampuan, minat, bakat dan motivasi dari dalam diri

sendiri. Faktor eksternal sendiri terkait kepada strategi yang digunakan guru

yang bersangkutan dalam pembelajaran, selain itu proses belajar mengajar

(21)

7

menerapkan strategi pembelajaran yang baik dan menarik dalam proses

pembelajaran, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan kurang menarik,

hanya mengajar secara konvensional dengan menggunakan metode ceramah,

berlangsung monoton dan membosankan, serta interaksi yang terjadi hanya

satu arah karena guru yang dominan aktif, sementara siswanya pasif.

Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, seorang guru perlu

menggunakan strategi pembelajaran yang tepat sesuai kemampuan siswa.

Dalam hal ini, Supritihaningrum (2013:152) mengemukakan beberapa unsur

penting mengenai strategi pembelajaran, yaitu: memiliki tujuan yang jelas,

adanya perencanaan yang jelas, menuntut adanya tindakan (action) guru,

merupakan serangkaian prosedur yang harus dikerjakan, melibatkan materi

pembelajaran, dan memiliki urutan/ langkah-langkah yang teratur. Selanjutnya

dikemukakan beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam

mengajar, yaitu: (a) strategi pembelajaran inquiry-discovery, (b) Strategi

pembelajaran dengan pendekatan proses, (c) Strategi pembelajaran dengan

science technology and society(STS), dan (d) Strategi pembelajarancontextual

teaching and learning (CTL). Dari beberapa strategi pembelajaran yang

dikemukakan di atas, peneliti mengambil strategi pembelajaran

inquiry-discovery. Strategi pembelajaran inquiry-discovery merupakan suatu kegiatan

penyelidikan ilmiah, yang mana guru melibatkan siswa untuk berpikir reflektif,

kreatif, dan kritis dalam memecahkan persoalan secara sistematik untuk

menemukan suatu konsep ataupun prinsip (Sani, 2013:69). Dengan

(22)

8

mengaktifkan siswa untuk belajar dengan cara menemukan dan menyimpulkan

sendiri pemecahan masalah belajar yang ditemukannya.

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang

menekankan pada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak

diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan

menemukan sendiri materi pelajarannya, sedangkan guru berperan sebagai

fasilitator dan pembimbing untuk siswa. Menurut Sanjaya (2011:196) strategi

pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses

berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan

siswa. Menurut Piaget, pengetahuan itu akan bermakna manakala dicari dan

ditemukan oleh siswa. Sejak kecil, menurut Piaget, setiap individu berusaha

dan mampu mengembangkan pengetahuan sendiri melalui skema yang ada

dalam struktur kognitifnya. Skema itu secara terus-menerus diperbaharui dan

diubah menjadi proses asimilasi dan akomodasi. Dalam hal ini guru perlu

menggunakan strategi pembelajaran inkuiri untuk mendukung keberhasilan

proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Diskoveri ialah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan

suatu konsep atau prinsip. Proses mental yang dimaksud antara lain:

mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan,

(23)

9

ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri,

guru hanya membimbing dan memberikan intruksi.

Menurut Wilcolx dalam Suprihatiningrum (2013:241) menyatakan

dalam pembelajaran diskoveri ini, siswa didorong untuk belajar aktif melalui

keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan

guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan

yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka

sendiri. Dengan demikian strategi pembelajaran diskoveri ialah suatu

pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui

tukar pendapat, dengan berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar

anak dapat belajar sendiri. Dalam mengaplikasikan strategi ini guru berperan

sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan

mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan.

Di dalam pembelajaran diskoveri penekanannya ditujukan kepada

ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui.

Pembelajaran inkuiri juga menuntut usaha menemukan seperti itu.

Perbedaannya dengan pembelajaran diskoveri ialah bahwa diskoveri masalah

yang diberikan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru.

Sedangkan pada pembelajaran inkuiri masalahnya bukan rekayasa, sehingga

siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk

(24)

10

Selain pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, maka perolehan

hasil belajar matematika juga dipengaruhi faktor karakteristik siswa. Salah satu

faktor karakteristik siswa yaitu kemampuan berpikir logis. Kemampuan

berpikir logis adalah suatu proses menalar tentang suatu objek dengan cara

menghubungkan serangkaian pendapat untuk sampai pada sebuah kesimpulan

menurut aturan-aturan logika. Kemampuan berpikir logis diperlukan individu,

pada saat beraktivitas dalam mengambil keputusan, menarik kesimpulan, dan

melakukan pemecahan masalah. Bentuk aktivitas yang dilakukan dapat

berkaitan dengan masalah matematis maupun masalah yang ditemukan dalam

kehidupan sehari-hari. Aktivitas lain yang dilakukan individu dalam

kemampuan berpikir logis adalah ketika menjelaskan mengapa dan bagaimana

suatu hasil diperoleh, bagaimana cara menarik kesimpulan dari premis yang

tersedia, dan menarik kesimpulan berdasarkan aturan inferensi tertentu. Bentuk

aktivitas yang lebih luas dari kemampuan berpikir logis adalah menyelesaikan

masalah secara masuk akal. Dengan demikian anak yang memiliki kemampuan

berpikir logis tinggi cenderung memiliki kemampuan belajar yang baik untuk

menyelesaikan soal, memecahkan masalah baru atau permasalahan yang

dihadapinya. Sebaliknya jika siswa memiliki kemampuan berpikir logis yang

rendah maka diprediksi kesulitan dalam melatih diri untuk menyelesaikan

soal-soal tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut maka pada kesempatan ini penulis ingin

(25)

11

logis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Dr. Wahidin

Sudirohusodo-Medan.

B. Identifikasi Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah dan kenyataan yang diuraikan di

atas Maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan di antaranya adalah:

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa SD

Dr. Wahidin Sudirohusodo? Apakah guru telah memperhatikan karakteristik

siswa? Apakah guru mengetahui adanya berbagai strategi dalam pembelajaran

matematika di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo? Kemampuan guru dalam

menggunakan pendekatan pembelajaran apakah juga mempengaruhi hasil

belajar matematika? Apakah kemampuan berpikir logis mempengaruhi hasil

belajar matematika siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo? Apabila guru

menggunakan beberapa strategi pembelajaran yang berbeda apakah hasil

belajar diperoleh siswa berbeda? Adakah interaksi antara strategi pembelajaran

dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar matematika?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan maka penelitian ini

diberi batasan yaitu strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah

strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran diskoveri, dimana

karakteristik belajar dibatasi hanya pada kemampuan berpikir logis yaitu siswa

yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan siswa yang memiliki

(26)

12

bidang studi Matematika Sekolah Dasar kelas IV yang diukur melalui tes pada

ranah kognitif aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan aplikasi (C3).

Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat perbedaan keefektifan strategi

yang digunakan pada mata pelajaran matematika dengan strategi pembelajaran

inkuiri dan strategi pembelajaran diskoveri di kelas IV SD Dr Wahidin

Sudirohusodo yaitu ada 10 kelas yaitu kelas 4 A sampai 4 J yang akan diambil

hanya dua kelas sebagai objek penelitian. Perbandingan strategi ini dilihat dari

hasil belajar siswa kelas IV SD Dr. Wahidin Sudirohusodo pada mata pelajaran

matematika. Penelitian ini dibatasi pada tiga variabel yaitu strategi

pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran diskoveri sebagai variabel

bebas, kemampuan berpikir logis sebagai moderator dan hasil belajar

Matematika sebagai variabel terikat.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang diajukan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi

pembelajaran diskoveri lebih tinggi dibandingkan hasil belajar matematika

siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri?

2. Apakah hasil belajar matematika siswa kemampuan berpikir logis tinggi

lebih baik dibandingkan hasil belajar matematika siswa kemampuan

berpikir logis rendah?

(27)

13

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka

penelitian ini bertujuan:

1. Mengetahui hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan

strategi pembelajaran diskoveri lebih tinggi dibandingkan hasil belajar

matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri.

2. Mengetahui hasil belajar matematika siswa yang memiliki kemampuan

berpikir logis tinggi lebih baik dibandingkan hasil belajar matematika siswa

yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah.

3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan

kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar matematika.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoretis maupun praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoretis

Manfaat Penelitian ini secara teoretis adalah untuk memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan khususnya teori yang berkaitan dengan strategi

pembelajaran dengan kemampuan berpikir logis yang kaitannya dengan

hasil belajar matematika. Selain itu penelitian ini dapat bermanfaat untuk

menambah sumber kepustakaan dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan

(28)

14

2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Guru

Diharapkan dapat dijadikan sebagai:

1) Bahan pertimbangan dan masukan untuk bahan pertimbangan

kemajuan kebutuhan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

2) Bahan pertimbangan dan masukan dalam menentukan strategi

pembelajaran yang tepat dan efektif serta sesuai dengan kemampuan

berpikir logis siswa dalam meningkatkan hasil belajar matematika

siswa.

b. Bagi Kepala Sekolah

1) Bahan pertimbangan dalam melakukan tes kemampuan berpikir logis

pada setiap siswa di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo-Medan.

2) Bahan pertimbangan untuk menerapkan strategi pembelajaran guna

mendukung setiap proses pembelajaran di SD Dr. Wahidin

Sudirohusodo-Medan.

3) Bahan Pertimbangan dalam peningkatan kemampuan guru SD Dr.

Wahidin Sudirohusodo-Medan dalam menggunakan strategi

pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan berpikir siswa.

c. Bagi siswa. Sebagai bahan masukan untuk lebih aktif dalam proses

kegiatan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran matematika.

d. Bagi Peneliti. Diharapkan dapat menjadi pembelajaran dalam penulisan

penelitian ilmiah untuk mengembangkan kemampuan sebagai pendidik di

(29)

115 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka

dapat disimpulkan:

1. Hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi

pembelajaran diskoveri lebih tinggi dari hasil belajar matematika siswa yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri pada siswa SD Dr.

Wahidin Sudirohusodo - Medan.

2. Hasil belajar matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis

tinggi lebih tinggi dari hasil belajar matematika siswa yang memiliki

kemampuan berpikir logis rendah pada siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo

- Medan.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir

logis terhadap hasil belajar matematika pada siswa SD Dr. Wahidin

Sudirohusodo - Medan. Untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis

tinggi lebih unggul bila diajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri, dan

sebaliknya untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah lebih

(30)

116

B. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan

kesimpulan penelitian, di antaranya:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, yakni hasil belajar

matematika kelas strategi pembelajaran diskoveri lebih tinggi dari hasil

belajar matematika kelas strategi pembelajaran inkuiri pada siswa SD Dr.

Wahidin Sudirohusodo - Medan. Dengan demikian, hasil penelitian

memberikan informasi bahwa penggunaan strategi pembelajaran memiliki

kaitan dengan hasil belajar matematika. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi

pembelajaran yang tepat dan efektif serta sesuai dengan kemampuan

berpikir logis siswa dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

Bagi kepala sekolah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk

menerapkan strategi pembelajaran guna mendukung setiap proses

pembelajaran di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo-Medan, dan sebagai bahan

pertimbangan dalam peningkatan kemampuan guru SD Dr. Wahidin

Sudirohusodo-Medan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Bagi

siswa digunakan sebagai bahan masukan dalam peningkatan hasil belajar

matematika.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, yakni hasil belajar

matematika siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih

tinggi dari hasil belajar matematika siswa yang memiliki kemampuan

(31)

117

Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam meningkatkan kemampuan berpikir

logis siswa dalam belajar. Dengan demikian, hasil penelitian memberikan

informasi bahwa kemampuan berpikir logis memiliki kaitan dengan hasil

belajar matematika. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam menentukan tingkat kemampuan berpikir logis

siswa dalam peningkatan hasil belajar matematika. Bagi kepala sekolah,

sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan tes kemampuan berpikir

logis pada setiap siswa di SD Dr. Wahidin Sudirohusodo-Medan. Bagi

siswa sebagai bahan masukan dalam mengetahui kemampuan berpikir logis.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, yakni terdapat terdapat

interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis

terhadap hasil belajar matematika pada siswa SD Dr. Wahidin Sudirohusodo

- Medan. Hal ini menggambarkan bahwa ada keterkaitan antara strategi

pembelajaran yang digunakan guru dengan tingkat kemampuan berpikir

logis siswa. Dari hasil penelitian diperoleh informasi tentang interaksi

strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir logis yang kaitannya

dengan hasil belajar matematika. Bagi guru hasil penelitian dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan strategi pembelajaran yang

sesuai dengan kemampuan berpikir logis siswa. Bagi kepala sekolah sebagai

bahan pertimbangan dalam melakukan tes kemampuan berpikir logis dan

peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran di

kelas. Bagi siswa sebagai bahan masukan untuk lebih aktif dalam proses

(32)

118

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Untuk dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa perlu

dilakukan upaya dengan menggunakan strategi pembelajaran diskoveri.

Penggunaan strategi pembelajaran diskoveri dalam pembelajaran di kelas

dapat dilakukan dengan: (a) melaksanakan pelatihan penggunaan strategi

pembelajaran diskoveri kepada seluruh guru, (b) pihak sekolah harus

menyediakan peralatan belajar yang dipakai untuk menggunakan strategi

pembelajaran diskoveri, dan (c) mengharuskan guru menggunakan strategi

pembelajaran diskoveri dalam pembelajaran matematika,

2. Untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis pada siswa perlu

dilakukan upaya sebagai berikut: (a) melakukan tes kemampuan berpikir

logis siswa sebelum melakukan pembelajaran matematika, untuk

mengetahui posisi awal pembelajaran dilakukan, dan (b) sekolah

memfasilitasi les tambahan untuk melatih kemampuan siswa dalam

pembelajaran.

3. Kepada peneliti disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang lebih

mendalam mengingat banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Matematika, khusus tentang keterkaitan hasil belajar matematika siswa

ditinjau dari penggunaan strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir

(33)

119

DAFTAR PUSTAKA

Albrecht, K. 1992.Doya Pikir. Semarang: Dahar Prize

Andriani, Nely. 2011. “Efektifitas Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)”. http://portal.fi.itb.ac.id/cps/. diakses tanggal 21 Oktober 2014

Anggareni, N.W., N. P. Ristiati, dan N.L.P.M. Widiyanti. 2013. “Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA (Volume 3 Tahun 2013)

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Ary, D., Lucy C.J dan Asghar, R. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, terjemahan Arif Furchan, Judul Asli: Introduction to Research In Education. Surabaya: Usaha Nasional

Bakhtiar, Amsal. 2014.Filsafat Ilmu. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Budiningsih, C. Asri. 2012.Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Dick, Walter., Lou Carey, dan James O. Carey. 2005. The System Design of

Instructional. New York: Haper Collins Publisher

Effendi dan Leo Adhar. 2012. “Pembelajaran Matematika Dengan Metode Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP”. Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 13 No. 2 Oktober 2012

Gulo, W. 2011. Strategi Belajar – Mengajar. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Hartono, R. 2014. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid. Jogjakarta: Diva Press

(34)

120

Illah, Ato. 2012. “Penerapan Model Inkuiri Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa”. Jurnal Tarbawi, Vol. 1 No. 2 Juni 2012

Isnaningsih, D. S. Bimo. 2013. “Penerapan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Discovery Berorientasi Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA”.Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (2) (2013) 136-141 Jannah, R. 2011. Membuat Anak Cinta Matematika dan Eksak Lainnya.

Jogjakarta: Diva Press

Khodijah, N. 2014.Psikologi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Kosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia Irham, Muhayat, 2009, “Studi tentang Bimbingan Konseling Islami di SMP

Muhammadiyah 3 Ampel Tahun Pelajaran 2007/2008”.Skripsi. Surakarta: Fakultas Agama Islam UMS (tidak diterbitkan).

Mundiri. 2011.Logika. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Niroo, Mohammad., Gholamreza Haji Hossein Nejhad, dan Mahmoud Haghani. 2012. “The Effect of Gardner Theory Application on Mathematical/ Logical Intelligence and Student’s Mathematical Functioning Relationship”.Procedia - Social and Behavioral Sciences 47 (2012) 2169 – 2175

Purwanto. 2011.Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Purwanto, Moh. Ngalim. 2012. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Seefeldt, Carol dan Nita Barbour. 1994. Early Childhood Education: An Introduction. United State of Amerika: MacMillan Publishing Company Sefrina, A. 2013.Deteksi Minat Bakat Anak. Yogyakarta: Media Presindo

(35)

121

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sundayana, R. 2013.Media Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Supriyanto, Bambang. 2014. “Penerapan Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI B Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Keliling dan Luas Lingkaran di SDN Tanggul Wetan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember”. Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 165-174, Mei 2014

Surajiyo, Sugeng Astanto, dan Sri Andiani. 2014. Dasar-Dasar Logika. Jakarta: Bumi Aksara

Suriasumantri, Jujun S. 1990. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Susilawati, S. 2011. “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika SIswa SMP Negri 1 Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur.Tesis. Medan: PPS Unimed

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya

Syah, Muhibbin. 2004.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tohirin. 2006. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Tombokan, Kandou. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz-Media

Gambar

Tabel 1.1. Hasil KKM Matematika Siswa Kelas IV

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan nilai RB ikan lele pada perlakuan C yang setelah uji tantang menunjukkan bahwa dosis 6 g/kg ekstrak batang pisang yang diberi melalui pakan mampu

Bentuk pengelolaan ekosistem terumbu karang dan ikan ekor kuning di perairan Kepulauan Seribu secara terpadu dan berkelanjutan yang diusulkan dalam penelitian ini adalah

BAB IV Konflik Batin Tokoh Utama Novel Pusparatri karya Nurul Ibad Tinjauan Psikologi Sastra, merupakan bab inti dari penelitian yang meliputi konflik batin

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman purwoceng tanpa naungan dan tanpa cekaman air menghasilkan pertumbuhan paling baik dari jumlah anak daun, jumlah tangkai daun,

Dengan demikian yang dimaksud dengan judul evaluasi pembelajaran pendidikan akhlak (Studi Kasus pada kelas XI MAN 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/20011) adalah

Penelitian ini mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) peranan perempuan Tionghoa dalam novel Amoi Gadis yang Menggapai Impian karya Mya Ye, (2) latar belakang

2.6 Pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended melalui Keteram- pilan Membaca Matematika ... METODE

Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah Terhadap Efektivitas Sekolah Menengah Pertama Swasta di Kota Depok. Disetujui dan