1
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTENPada Bulan
Oktober 2017
Banten Deflasi
Sebesar
0,02
Persen
Memasuki bulan Oktober tahun 2017, harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara umum mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari turunnya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 137,06 pada bulan September menjadi 137,04 pada bulan Oktober atau terjadi perubahan indeks (deflasi) sebesar 0,02 persen. Dua dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada mengalami penurunan indeks, yaitu berturut-turut: kelompok bahan makanan yang turun sebesar 0,36 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar 0,23 persen. Sementara pada kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks yakni: kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,22 persen; kelompok kesehatan naik sebesar 0,22 persen; kelompok sandang naik sebesar 0,13 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,12 persen; serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang naik sebesar 0,07persen.
Komoditas yang dominan menyumbang deflasi pada bulan Oktober ini adalah tarif angkutan udara, bawang putih, bawang merah, melon, semangka, dan telur ayam ras. Laju inflasi tahun kalender tercatat sebesar 2,90 persen, sedangkan inflasi “Year on Year” (IHK Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) tercatat sebesar 4,07 persen
Perkembangan Indeks
Harga Konsumen/Inflasi
2
1. Pendahuluan
Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik terhadap 417 jenis barang dan jasa serta hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2012 di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara mingguan, dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan Oktober 2017 ini sebanyak 229 komoditas mengalami perubahan harga. Rincian lengkapnya adalah 131 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 98 komoditas mengalami penurunan harga.
Hal tersebut diatas menyebabkan deflasi pada Oktober 2017 sebesar 0,02 persen, dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 137,06 pada bulan September menjadi 137,04 pada bulan Oktober. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi Banten berturut-turut sebagai berikut: kelompok bahan makanan sebesar -0,3633 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0657 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,2215 persen; kelompok sandang sebesar 0,1271 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,2160 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,1192 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,2286 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga yang cukup tinggi selama bulan Oktober 2017 antara lain semangka, bawang putih, cabe rawit, sawi hijau dan tarip angkutan udara. Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain adalah sepeda, setrika, magic com, sepeda anak dan kompor.
Tabel 1
IHK, Inflasi, Laju Inflasi Banten
Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Oktober 2017 (2012= 100)
Kelompok Pengeluaran IHK Oktober 2016 IHK September 2017 IHK Oktober 2017 Inflasi Oktober 2017 *) Laju Inflasi Tahun 2017 **) Inflasi “Year on Year” **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U M U M 131,68 137,06 137,04 -0,02 2,90 4,07 1. Bahan Makanan 143,24 145,71 145,18 -0,36 -1,42 1,36 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 144,36 152,55 152,65 0,07 4,68 5,74 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 123,37 129,67 129,95 0,22 5,06 5,33 4. Sandang 112,13 114,55 114,70 0,13 2,31 2,29 5. Kesehatan 130,14 135,08 135,37 0,22 3,16 4,02 6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 127,49 135,52 135,68 0,12 6,19 6,42 7. Transpor, komunikasi & Jasa Keuangan 124,85 129,17 128,87 -0,23 2,02 3,22
Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK Bulan Desember 2016 ***) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK Bulan Oktober 2016
3
Tabel 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Banten Bulan Oktober 2017
Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)
(1) (2)
UMUM -0,0181
1. Bahan Makanan -0,0762 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,0143 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 0,0519 4. Sandang 0,0058 5. Kesehatan 0,0124 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,0103 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0,0368
2. Uraian Menurut Kelompok Pengeluaran
2.1. Kelompok Bahan Makanan
IHK Turun 0,36 persen
Andil Inflasi -0,0762 persen
Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Oktober 2017 kembali mengalami penurunan. Indeks tercatat sebesar 145,18 dimana pada bulan lalu tercatat sebesar 145,71 atau turun sebesar 0,36 persen.
Lima dari sebelas sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami penurunan indeks. Beberapa sub kelompok yang mengalami penurunan
indeks diantaranya adalah sub
kelompok bumbu-bumbuan turun
sebesar 3,18 persen dan sub kelompok
buah-buahan turun sebesar 2,65
persen. Sedang subkelompok yang
mengalami kenaikan indeks
diantaranya adalah sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 1,10 persen dan subkelompok ikan segar naik sebesar 0,56 persen.
Dari 109 komoditas yang ada pada kelompok ini, 100 komoditas diantaranya mengalami koreksi harga. Koreksi harga negatif atau penurunan harga terjadi pada 49 jenis komoditas. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi yang cukup besar antara
Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju
Inflasi
Bahan Makanan 145,18 -0,36 -1,42
Padi2an & umbi2an 115,14 0,37 2,91 Daging & Hasilnya 162,53 1,10 -2,55 Ikan Segar 142,83 0,56 6,10 Ikan Diawetkan 156,53 -0,01 7,00 Telur, Susu & Hasilnya 143,89 -0,94 0,57 Sayur-sayuran 175,33 0,29 5,58 Kacang-kacangan 120,03 0,00 1,75 Buah-buahan 166,78 -2,65 11,25 Bumbu-bumbuan 173,49 -3,18 -34,17 Lemak & Minyak 155,21 -0,64 10,18 Bhn Mkn Lainnya 173,50 0,02 10,84
4
lain bawang putih sebesar -0,0396 persen, bawang merah sebesar -0,0280 persen, melon sebesar 0,0259 persen, semangka sebesar 0,0138 persen dan telur ayam ras sebesar -0,0099 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain: daging ayam ras sebesar 0,0315 persen, beras sebesar 0,0249 persen, ketimun sebesar 0,0064 persen, tomat buah sebesar 0,0059 persen, dan ikan kembung/ gembung/ banyar/ gembolo/aso-aso sebesar 0,0058 persen.
2.2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
IHK Naik 0,07 persen
Andil Inflasi 0,0143 persen
Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan ini mengalami kenaikan dari 152,55 pada bulan lalu menjadi 152,65 pada bulan Oktober 2017 dengan perubahan sebesar 0,07 persen. Andil inflasi yang diberikan tercatat sebesar 0,0143 persen. Dua dari tiga sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks yakni berturut-turut: sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 0,10 persen serta sub kelompok makanan jadi naik sebesar 0,09 persen. Sementara pada sub kelompok minuman yang tidak beralkohol turun sebesar 0,10 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah pada komoditas kue kering berminyak sebesar 0,0082 persen, rokok kretek sebesar 0,0035 persen, teh sebesar 0,0027 persen, dan rokok putih sebesar 0,0019 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar adalah minuman ringan dengan andil -0,0029 persen dan gula pasir dengan andil -0,0019 persen.
2.3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
IHK Naik 0,22 persen
Andil Inflasi 0,0519 persen
Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar mengalami kenaikan dari 129,67 persen pada bulan lalu menjadi 129,95 persen pada bulan Oktober 2017 dengan kenaikan indeks sebesar 0,22 persen.
Dua dari empat sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks. Kenaikan indeks terbesar terjadi pada sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 2,57 persen.
Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju
Inflasi Makanan Jadi, Minuman,
Rokok & Tembakau 152,65 0,07 4,68
Makanan Jadi 149,89 0,09 4,48 Minuman Yg Tdk Beralkohol 138,38 -0,10 1,52 Tembakau & Minuman
beralkohol 172,11 0,10 7,20
Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju
Inflasi
Perumahan, Air, Listrik, Gas &
Bahan Bakar 129,95 0,22 5,06
Biaya Tempat Tinggal 115,47 -0,01 1,46
Bhn Bakar, Penerangan & Air 170,03 -0,02 14,47
Perlengkapan Rumahtangga 134,50 2,57 3,59
5
Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,0519 persen. Komoditas terbesar yang menyumbang andil inflasi pada kelompok ini adalah komoditas kompor dengan andil sebesar 0,0110 persen dan kipas angin sebesar 0,0083 persen. Sementara komoditas yang memberi andil deflasi diantaranya adalah semen sebesar -0,0019 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar -0,0015 persen dan sabun cream detergen sebesar -0,0007 persen.2.4. Kelompok Sandang
IHK Naik 0,13 persen
Andil Inflasi 0,0058 persen
Indeks Harga Konsumen (IHK)
kelompok Sandang tercatat mengalami kenaikan indeks sebesar 0,13 persen yakni 114,55 pada bulan lalu menjadi 114,70 pada bulan Oktober 2017.
Tiga dari empat sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks, yaitu berturut-turut sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya naik sebesar 0,50 persen, dan sub kelompok sandang anak-anak naik sebesar 0,11 persen serta sub kelompok sandang wanita naik sebesaar 0,04 persen. Sementara pada sub kelompok sandang laki-laki mengalami penurunan sebesar 0,01 persen.
Komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan sebesar 0,0037 persen, baju kaos/T-shirt sebesar 0,0008 persen dan celana panjang jeans sebesar 0,0006 persen. Sementara itu komoditas yang memberikan andil deflasi diantaranya mukena sebesar -0,0005 persen, dan celana dalam pria sebesar -0,0002 persen.
2.5. Kelompok Kesehatan
IHK Naik 0,22 persen
Andil Inflasi 0,0124 persen
Indeks Harga Konsumen kelompok kesehatan pada bulan ini mengalami mengalami kenaikan indeks sebesar 0,22 persen yakni 135,08 pada bulan lalu menjadi 135,37 pada bulan Oktober 2017. Ke-empat sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks, yang terbesar yaitu sub kelompok jasa perawatan jasmani naik sebesar 1,82 persen.
Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju
Inflasi
Sandang 114,70 0,13 2,31
Sandang Laki-laki 124,87 -0,01 3,38 Sandang Wanita 113,22 0,04 3,44 Sandang Anak-anak 114,89 0,11 -0,80 Brg Pribadi & Sandang
lainnya 103,48 0,50 3,16
Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju
Inflasi
Kesehatan 135,37 0,22 3,16
Jasa Kesehatan 134,81 0,00 3,66 Obat-obatan 129,12 0,04 -0,05 Jasa Perawatan Jasmani 191,73 1,82 10,14 Perawatan Jasmani &
6
Dari 38 komoditas yang ada pada kelompok ini, 18 komoditas diantaranya mengalami koreksi harga. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya adalah pasta gigi sebesar 0,0068 persen, tarip gunting rambut pria sebesar 0,0043 persen, dan shampo sebesar 0,0011 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yaitu sabun mandi cair sebesar -0,0004 persen, dan hand body lotion dengan andil -0,0003 persen.
2.6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
IHK Naik 0,12 persen
Andil Inflasi 0,0103 persen
Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik cukup signifikan dari 135,52 pada bulan lalu menjadi 135,68 pada bulan Oktober 2017, atau naik sebesar 0,12 persen.
Kelima sub kelompok yang ada
pada kelompok ini mengalami
kenaikan indeks yaitu berturut turut sub kelompok rekreasi naik sebesar 0,64 persen dan sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan naik sebesar 0,16 persen. Sementara pada sub kelompok kelompok olahraga, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan dan sub kelompok jasa pendidikan naik tapi tidak signifikan yaitu kurang dari 0,01 persen.
Secara keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,0103 persen. Komoditas yang memberi andil inflasi terbesar pada bulan ini adalah televisi berwarna dengan andil 0,0053 persen dan sepeda anak memberikan andil sebesar 0,0030 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi adalah pensil hitam yaitu sebesar -0,0001 persen.
2.7. Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
IHK Turun 0,23 persen
Andil Inflasi -0,0368 persen
Indeks Harga Konsumen pada
kelompok ini tercatat mengalami
penurunan sebesar 0,23 persen yakni dari 129,17 pada bulan lalu menjadi 128,87 pada bulan Oktober 2017. Dua dari empat kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami penurunan indeks yaitu berturut-turut sub kelompok transpor turun sebesar 0,30 persen dan sub
Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju
Inflasi Pendidikan, Rekreasi & OR 135,68 0,12 6,19
Jasa Pendidikan 134,40 0,00 8,56 Kursus2/Pelatihan 186,28 0,00 4,79 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 137,72 0,16 2,20 Rekreasi 123,18 0,64 0,74 Olahraga 156,56 0,00 6,55
Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju
Inflasi Transpor, Komunikasi &
Jasa Keuangan 128,87 -0,23 2,02
Transpor 136,98 -0,30 0,48 Komunikasi & Pengiriman 105,34 -0,02 3,67 Sarana & Penunjang
Transpor 142,21 0,00 14,63 Jasa Keuangan 118,15 0,00 0,14
7
kelompok komunikasi dan pengiriman turun sebesar 0,02 persen. Sementara pada sub kelompok sarana dan penunjang transpor serta sub kelompok jasa keuangan mengalami kenaikan indeks tetapi tidak signifikan atau kurang dari 0,01 persen.Komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar pada kelompok ini adalah tarip angkutan udara dengan andil yang turun dan memberikan andil sebesar -0,0413 persen, disusul kemudian oleh telepon seluler sebesar -0,0011 persen dan bahan pelumas/oli dengan andil -0,0001 persen. Sementara komoditas yang memberikan andi inflasi, diantaranya adalah sepeda dengan andil sebesar 0,0057 persen.
3. Perkembangan Inflasi Kota Serang, Tangerang Dan Cilegon Bulan Oktober 2017
Pada bulan Oktober 2017, perkembangan harga barang dan jasa (inflasi) di tiga kota IHK di Banten adalah sebagai berikut : Kota Serang 0,15 persen, Kota Tangerang -0,06 persen dan Kota Cilegon 0,01 persen. Laju inflasi tahun kalendernya adalah Kota Serang 4,43 persen; Kota Tangerang 2,31 persen dan Kota Cilegon 4,40 persen.Tabel 3
IHK, Inflasi, Laju Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Oktober 2017 (2012 = 100)
Kelompok Pengeluaran
Serang Tangerang Cilegon
IHK Oktober 2017 Inflasi Oktober 2017 *) Inflasi Tahun Kalender **) IHK Oktober 2017 Inflasi Oktober 2017 *) Inflasi Tahun Kalender **) IHK Oktober 2017 Inflasi Oktober 2017 *) Inflasi Tahun Kalender **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) U M U M 138,91 0,15 4,43 136,70 -0,06 2,31 136,75 0,01 4,40 1. Bahan Makanan 146,42 0,10 2,49 144,46 -0,56 -2,99 147,74 0,20 3,08 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 158,34 0,38 4,18 152,94 0,04 4,41 144,54 -0,17 6,92 3. Perumahan, Air,
Listrik, Gas & Bahan Bakar 134,10 0,06 9,01 128,27 0,30 3,96 134,44 -0,03 6,53 4. Sandang 112,98 0,14 2,90 113,87 0,14 2,22 121,21 0,04 2,17 5. Kesehatan 128,27 0,22 2,15 138,73 0,23 3,18 125,07 0,12 4,24 6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 131,43 0,16 3,80 134,51 0,13 7,52 146,94 0,04 2,27 7. Transpor, komunikasi & Jasa Keuangan 129,69 0,01 3,26 130,41 -0,31 1,66 119,51 -0,06 2,70
Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK Bulan Desember 2016
8
Tabel 4
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon Bulan Oktober 2017 (%)
Kelompok Pengeluaran Serang Tangerang Cilegon
(1) (2) (3) (4)
UMUM 0,1546 -0,0593 0,0104
1. Bahan Makanan 0,0197 -0,1197 0,0531 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,0909 0,0079 -0,0380 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 0,0116 0,0708 -0,0054 4. Sandang 0,0084 0,0060 0,0021 5. Kesehatan 0,0113 0,0141 0,0047 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,0122 0,0112 0,0034 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,0005 -0,0496 -0,0095
Gambar 1
Perkembangan IHK Kota Serang, Tangerang, Cilegon dan Banten (2012=100) Bulan Oktober 2017
Umum Bahan Makanan
Makanan
Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Serang 138,91 146,42 158,34 134,10 112,98 128,27 131,43 129,69 Tangerang 136,70 144,46 152,94 128,27 113,87 138,73 134,51 130,41 Cilegon 136,75 147,74 144,54 134,44 121,21 125,07 146,94 119,51 Banten 137,04 145,18 152,65 129,95 114,70 135,37 135,68 128,87 100,00 110,00 120,00 130,00 140,00 150,00 160,00
9
Tabel 5
Perbandingan IHK, Inflasi/Deflasi dan Laju Inflasi 26 Kota Di Pulau Jawa dan Banten Bulan Oktober 2017
Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK Bulan Desember 2016 ***) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2017 terhadap IHK Bulan Oktober 2016
Pada bulan Oktober 2017, 17 kota IHK yang ada di pulau jawa mengalami inflasi dan 9 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bogor yaitu sebesar yaitu sebesar 0,26 persen, disusul kemudian oleh Tegal sebesar 0,21 persen dan Yogyakarta sebesar 0,16 persen. Sementara untuk kota yang mengalami deflasi, tertinggi terjadi di Depok sebesar 0,19 persen. Kota berikutnya yang mengalami deflasi tertinggi adalah Jember dan Probolinggo, dengan besaran yang sama yaitu sebesar 0,17 persen.
Kota IHK Oktober 2016 IHK September 2017 IHK Oktober 2017 Inflasi Oktober 2017 *) Laju Inflasi Tahun Kalender 2017 **) Inflasi Year on Year **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Jakarta 125,63 126,27 130,02 0,06 2,97 3,49 2. Bogor 125,11 126,07 130,77 0,26 3,73 4,52 3. Sukabumi 124,01 125,09 129,23 0,08 3,31 4,21 4. Bandung 123,84 125,28 128,17 -0,03 2,31 3,50 5. Cirebon 120,73 121,16 125,53 0,07 3,61 3,98 6. Bekasi 121,77 123,07 126,22 0,07 2,56 3,65 7. Depok 123,65 124,35 128,31 -0,19 3,18 3,77 8. Tasikmalaya 123,49 124,43 128,44 -0,08 3,22 4,01 9. Cilacap 127,01 127,81 132,15 0,02 3,40 4,05 10. Purwokerto 121,84 123,23 126,83 0,09 2,92 4,10 11. Kudus 129,94 131,20 135,39 -0,09 3,19 4,19 12. Surakarta 121,31 122,41 124,65 0,01 1,83 2,75 13. Semarang 123,67 124,59 127,88 -0,15 2,64 3,40 14. Tegal 122,18 122,49 126,46 0,21 3,24 3,50 15. Yogyakarta 122,39 123,21 126,98 0,16 3,06 3,75 16. Jember 121,05 122,56 125,62 -0,17 2,50 3,78 17. Banyuwangi 121,62 122,50 125,21 0,09 2,21 2,95 18. Sumenep 121,72 123,01 125,93 0,03 2,37 3,46 19. Kediri 121,48 122,56 125,94 -0,12 2,76 3,67 20. Malang 125,06 126,35 130,10 0,02 2,97 4,03 21. Probolinggo 122,05 123,08 125,79 -0,17 2,20 3,06 22. Madiun 121,57 122,74 127,88 0,14 4,19 5,19 23. Surabaya 124,75 125,77 129,92 0,05 3,30 4,14 24. Tangerang 131,99 133,61 136,70 -0,06 2,31 3,57 25. Cilegon 129,14 130,99 136,75 0,01 4,40 5,89 26. Serang 132,44 133,02 138,91 0,15 4,43 4,89 27. BANTEN 131,68 137,06 137,04 -0,02 2,90 4,07
10
Laju inflasi year on year, tertinggi masih tercatat di Cilegon yaitu sebesar 5,89 persen. Kota berikutnya yang menempati urutan tertinggi adalah Madiun sebesar 5,19 persen, Serang sebesar 4,89 persen, dan Bogor sebesar 4,52 persen. Sedangkan laju inflasi
year on year terendah terjadi di kota Surakarta sebesar 2,75 persen. Berturut-turut
berikutnya adalah Banyuwangi sebesar 2,95 persen, Probolinggo sebesar 3,06 persen dan Semarang sebesar 3,40 persen.
Diterbitkan oleh:
Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Banten
Jl. Syech Nawawi Al Bantani Kav H1-2, KP3B, Serang, Banten 42171
Ir. Agoes Soebeno, M.Si. Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: (0254)267027, E-mail: [email protected] Website: http://[email protected]