1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Seiring bertambahnya usia, seluruh aspek dalam tubuh kita menunjukkan efek dari penuaan. Perubahan tersebut terjadi secara alami (Beale dan Jensen, 2004).Penuaan dini bisa terjadi pada siapa saja.Terutama di Indonesia yang merupakan daerah beriklim tropis dengan sinar matahari yang intensitasnya lebih tinggi. Proses degeneratif pada kulit yang terlalu sering terpapar sinar ultraviolet berlangsung lebih cepat (Muliyawan dan Suriana, 2013).
Aging atau penuaan adalah proses alamiah pada kehidupan manusia,
karena adanya radikal bebas, aging atau penuaanakan terus menerus terbentuk baik melalui proses metabolisme maupun akibat dampak negatif lingkungan (Ardhie, 2011). Tanda-tanda penuaan dini dapat terjadi disemua organ tubuh manusia dan yang paling tampak adalah pada kulit (Jaelani, 2009).Saat terjadi proses penuaan pada kulit tidak sama untuk setiap orang dan pada orang tertentu proses penuaan pada kulit terjadi sesuai dengan usianya (Soepardiman, 2003).
Beberapa gejala terlihat jelas pada kulit yang mengalami penuaan, yaitu: adanya keriput, kulit kering dan kasar serta timbul noda-noda gelap (Vinski, 2012).Berbagai cara dapat ditemukan untuk mencegah bahkan mengurangi efek penuaan pada kulit, dimulai dari produk kosmetik yang diaplikasikan secara topikal hingga obat-obatan yang dikonsumsi secara oral, dermabrasi, chemical
peeling, laser peeling, thread lifting, derma fillers, penyuntikan botox, bahkan
hingga perubahan pola hidup, berhenti merokok, dan terapi hormone replacement (Rosi, 2012; Baki dan Alexander, 2015).
2
Menurut Noormindhawati (2013), masker wajah memiliki kemampuan meremajakan kulit dan menghambat penuaan dini. Jenis-jenis sediaan masker yaitu tipe tear-off, tipe wash-off dan tipe sheet (Lee, 2013). Masker sheet umumnya terbuat dari bahan non-woven, bahan kertas, bio selulosa, dan sebagainya, masker ini sangat cocok digunakan karena sangat praktis dibanding sediaan masker lain (Lee, 2013). Masker sheet biasanya diresapi dengan losion atau essence (Mitsui, 1997).
Dibanding bentuk sediaan masker lain, masker sheet mempunyai sifat menutup atau melekat yang baik sehingga meningkatkan efek melembapkan, memutihkan serta anti-aging dari zat aktif. Penggunaan masker dapat membuat suhu kulit meningkat, pori secara perlahan-lahan akan membesar sehingga
essence dapat terabsorbsi ke dalam kulit. Penggunaan masker dapat meningkatkan
penyerapan zat aktif 5-50 kali lipat (Lee, 2013).
Akhir-akhir ini, banyak senyawa baik dari hewan, tumbuhan, kimia sintetis, bahkan manusia diuji dan diteliti sebagai bahan aktif kosmetika, terutama vitamin (Marselina, 2012).Niasinamida dikenal pada awal abad ke-20 sebagai vitamin yang dapat mencegah pelagra, suatu penyakit lesi kulit yang parah (DSM, 2006).Pemanfaatan vitamin B3 (niasinamida) sebagai anti-aging belum banyak diteliti (Marselina, 2012).
Vitamin B3 (niasinamida) merupakan nutrisi esensial. Di dalam tubuh, vitamin B3 akan dikonversikan menjadi kofaktor NADH dan NADPH yang berhubungan dengan reaksi biokimia dalam tubuh. Vitamin B3 mempunyai manfaat yang luas bagi kulit yaitu mengecilkan pori, melembapkan kulit, mengurangi hiperpigmentasi pada kulit, mengurangi kerutan, dan sebagainya (Farris, 2014).
3
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang formulasi dan uji efek anti-aging sediaan masker sheetyang mengandung vitamin B3
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. apakah vitamin B3 dapat diformulasikan dalam sediaan masker sheet? b. apakah perbedaan konsentrasi vitamin B3 dalam sediaan masker sheet
mempengaruhi efektivitas anti-aging?
c. apakah penggunaan sediaan masker sheet yang mengandung vitamin B3 menunjukkan peningkatan kondisi kulit menjadi lebih baik selama empat minggu perawatan?
1.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
a. vitamin B3 dapat diformulasikan dalam sediaan masker sheet.
b. perbedaan konsentrasi vitamin B3 dalam sediaan masker sheet mempengaruhi efektivitas anti-aging.
c. penggunaan sediaan masker sheet yang mengandung vitamin B3 menunjukkan peningkatan kondisi kulit menjadi lebih baik selama empat minggu perawatan.
4 1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. untuk mengetahui apakah vitamin B3 dapat diformulasikan dalam sediaan masker sheet.
b. untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi vitamin B3 terhadap efektivitas anti-aging.
c. untuk mengetahui peningkatan kondisi kulit selama empat minggu perawatan menggunakan sediaan masker sheet yang mengandung vitamin B3.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah membuat sumber informasi tentang kegunaan vitamin B3 sebagai zat aktif untuk mengatasi penuaan dini yang diformulasi dalam sediaan masker sheet sehingga penggunaannya menjadi lebih praktis.