• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi dan Uji Efek Anti-Aging Sediaan Masker Sheet yang Mengandung Vitamin B3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Formulasi dan Uji Efek Anti-Aging Sediaan Masker Sheet yang Mengandung Vitamin B3"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 2. Gambar bahan dan alat

Keterangan:

A. Vitamin B3 (niasinamida)

B. Viskometer Brookfield

C. pH meter

A

(3)

Lampiran 2. (Lanjutan)

Keterangan:

D. Neraca analitik

E. Skin analyzer

F. Moisture checker

D

E

(4)

Lampiran 2. (Lanjutan)

Keterangan:

G. Lembaran masker sheet

H. Foil bag

I. Alat penyegel

G

(5)

Natrium Poliakrilat

Lampiran 3. Bagan pembuatan essence masker sheet blanko

Ditambahkan butilen

glikol dan gliserin

Digerus hingga

homogen

Nipagin

Dilarutkan dalam air

panas

Diaduk hingga homogen

Campuran I

Larutan Nipagin

Dicampur perlahan-lahan larutan

nipagin ke dalam campuran I

Digerus homogen

Campuran II

Ditambahkan PEG-40 HCO

Digerus homogen

Ditambahkan etanol dan parfum

Digerus homogen

(6)

Lampiran 4. Bagan pembuatan essence masker sheet vitamin B3

Natrium Poliakrilat

Ditambahkan butilen

glikol dan gliserin

Digerus hingga

homogen

Nipagin

Dilarutkan dalam air

panas

Diaduk hingga homogen

Campuran I

Larutan Nipagin

Dicampur perlahan-lahan larutan

nipagin ke dalam campuran I

Digerus homogen

Campuran II

Vitamin B3

Ditambahkan dengan

PEG-40 HCO

Ditambahkan air suling

Diaduk homogen

Campuran III

Ditambahkan campuran III ke dalam

campuran II

Digerus homogen

Ditambahkan etanol dan parfum

Digerus homogen

(7)
(8)

Lampiran 6. Gambar essence sediaan masker sheet

Keterangan:

A : Pada awal pembuatan

B : Setelah penyimpanan 12 minggu

F0 : Masker sheet formula blanko

F1 : Masker sheet formula I (konsentrasi vitamin B3 1%)

F2 : Masker sheet formula II (konsentrasi vitamin B3 3%)

F3 : Masker sheet formula III (konsentrasi vitamin B3 5%)

F0

F1

F2

F3

A

F0

F1

F2

F3

(9)
(10)

Lampiran 8.Pengujian masker sheetpada sukarelawan

Keterangan:

A. Uji iritasi

B. Aplikasi masker sheet pada sukarelawan

(11)

Lampiran 9. Lampiran skin analyzer

Kadar air (moisture)

Kondisi awal

Perawatan minggu-1

Perawatan minggu ke-2

Perawatan minggu ke-3

(12)

Lampiran 9. (Lanjutan)

Kehalusan/pori (evenness/pore)

Kondisi awal

Perawatan minggu-1

(13)

Lampiran 9. (Lanjutan)

Perawatan minggu ke-3

(14)

Lampiran 9. (Lanjutan)

Noda (spot)

Kondisi awal

Perawatan minggu-1

(15)

Lampiran 9. (Lanjutan)

Perawatan minggu ke-3

(16)

Lampiran 9. (Lanjutan)

Keriput (wrinkle)

Kondisi awal

Perawatan minggu-1

(17)

Lampiran 9. (Lanjutan)

Perawatan minggu ke-3

(18)

Lampiran 10. Data hasil uji statistik

Kadar air (Moisture)

1. Uji Normalitas

a. Lilliefors Significance Correction

b. Kondisi Awal is constant when Formula = BLANKO. It has been omitted. c. Moisture M2 is constant when Formula = BLANKO. It has been omitted. d. Moisture M4 is constant when Formula = BLANKO. It has been omitted. e. Moisture M4 is constant when Formula = F1. It has been omitted.

2. Uji Kruskal Wallis

Test Statisticsa,b

Kondisi Awal Moisture M1 Moisture M2 Moisture M3 Moisture M4 Chi-square 6.381 9.339 9.954 10.311 10.722

df 3 3 3 3 3

Asymp. Sig. .094 .025 .019 .016 .013

a. Kruskal Wallis Test

(19)

Lampiran 10. (Lanjutan)

3. Uji Mann-Whitney

Blanko dengan F1

Test Statisticsb

Kondisi Awal Moisture M1 Moisture M2 Moisture M3 Moisture M4 Mann-Whitney U 1.500 .000 .000 .000 .000 a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

Blanko dengan F2

Test Statisticsb

Kondisi Awal Moisture M1 Moisture M2 Moisture M3

Moisture a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

Blanko dengan F3

Test Statisticsb

Kondisi Awal Moisture M1 Moisture M2 Moisture M3 Moisture M4 Mann-Whitney U .000 .000 .000 .000 .000 a. Not corrected for ties.

(20)

Lampiran 10. (Lanjutan)

F1 dengan F2

Test Statisticsb

Kondisi Awal Moisture M1 Moisture M2 Moisture M3 Moisture M4 Mann-Whitney U 4.500 2.500 2.000 .000 .000 a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

F1 dengan F3

Test Statisticsb

Kondisi Awal Moisture M1 Moisture M2 Moisture M3 Moisture M4 Mann-Whitney U 2.000 .000 .000 .000 .000 a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

F2 dengan F3

Test Statisticsb

Kondisi Awal Moisture M1 Moisture M2 Moisture M3 Moisture M4 Mann-Whitney U 2.000 1.000 .500 .500 .000 a. Not corrected for ties.

(21)

Lampiran 10. (Lanjutan)

a. Lilliefors Significance Correction

b. Evenness M3 is constant when Formula = F1. It has been omitted.

2. Uji Kruskal Wallis

Test Statisticsa,b

Kondisi Awal Evenness M1 Evenness M2 Evenness M3 Evenness M4 Chi-square 2.591 3.824 4.258 7.859 10.077

df 3 3 3 3 3

Asymp. Sig. .459 .281 .235 .049 .018 a. Kruskal Wallis Test

(22)

Lampiran 10. (Lanjutan)

3. Uji Mann-Whitney

Blanko dengan F1

Test Statisticsb

Kondisi Awal Evenness M1 Evenness M2 Evenness M3 Evenness M4 Mann-Whitney U 3.000 4.000 3.500 3.000 .500 a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

Blanko dengan F2

Test Statisticsb

Kondisi Awal Evenness M1 Evenness M2 Evenness M3 Evenness M4 Mann-Whitney U 3.000 3.000 2.500 1.000 .000 a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

Blanko dengan F3

Test Statisticsb

Kondisi Awal Evenness M1 Evenness M2 Evenness M3 Evenness M4 Mann-Whitney U 4.500 2.500 1.000 .000 .000 a. Not corrected for ties.

(23)

Lampiran 10. (Lanjutan)

F1 dengan F2

Test Statisticsb

Kondisi Awal Evenness M1 Evenness M2 Evenness M3 Evenness M4 Mann-Whitney U 3.500 3.500 3.000 1.500 .500 a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

F1 dengan F3

Test Statisticsb

Kondisi Awal Evenness M1 Evenness M2 Evenness M3 Evenness M4 Mann-Whitney U 1.000 1.500 1.000 .000 .000 a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

F2 dengan F3

Test Statisticsb

Kondisi Awal Evenness M1 Evenness M2 Evenness M3 Evenness M4 Mann-Whitney U 1.500 .000 1.500 1.000 .000 a. Not corrected for ties.

(24)

Lampiran 10. (Lanjutan)

a. Lilliefors Significance Correction

b. Kondisi Awal is constant when Formula = F2. It has been omitted.

2. Uji Kruskal Wallis

Test Statisticsa,b

Kondisi Awal Pori M1 Pori M2 Pori M3 Pori M4 Chi-square .689 3.089 8.145 10.001 10.188

df 3 3 3 3 3

Asymp. Sig. .876 .378 .043 .019 .017 a. Kruskal Wallis Test

(25)

Lampiran 10. (Lanjutan)

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

Blanko dengan F2

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

Blanko dengan F3

a. Not corrected for ties.

(26)

Lampiran 10. (Lanjutan)

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

F1 dengan F3

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

F2 dengan F3

a. Not corrected for ties.

(27)

Lampiran 10. (Lanjutan)

a. Lilliefors Significance Correction

b. Spot M4 is constant when Formula = F2. It has been omitted.

2. Uji Kruskal Wallis

Test Statisticsa,b

Kondisi Awal Spot M1 Spot M2 Spot M3 Spot M4 Chi-square 6.070 2.852 7.159 9.562 10.607

df 3 3 3 3 3

Asymp. Sig. .108 .415 .067 .023 .014

a. Kruskal Wallis Test

(28)

Lampiran 10. (Lanjutan)

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

Blanko dengan F2

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

Blanko dengan F3

a. Not corrected for ties.

(29)

Lampiran 10. (Lanjutan)

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

F1 dengan F3

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

F2 dengan F3

a. Not corrected for ties.

(30)

Lampiran 10. (Lanjutan)

a. Lilliefors Significance Correction

2. Uji Kruskal Wallis

Test Statisticsa,b

Kondisi Awal Keriput M1 Keriput M2 Keriput M3 Keriput M4 Chi-square 1.872 4.033 4.587 6.621 7.887

df 3 3 3 3 3

Asymp. Sig. .599 .258 .205 .085 .048 a. Kruskal Wallis Test

(31)

Lampiran 10. (Lanjutan)

3. Uji Mann-Whitney

Blanko dengan F1

Test Statisticsb

Kondisi Awal Keriput M1 Keriput M2 Keriput M3 Keriput M4 Mann-Whitney U 2.000 2.000 3.500 4.000 3.000 a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

Blanko dengan F2

Test Statisticsb

Kondisi Awal Keriput M1 Keriput M2 Keriput M3 Keriput M4 Mann-Whitney U 2.500 3.000 4.000 2.500 2.000 a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

Blanko dengan F3

Test Statisticsb

Kondisi Awal Keriput M1 Keriput M2 Keriput M3 Keriput M4 Mann-Whitney U 3.000 4.500 2.500 .000 .000 a. Not corrected for ties.

(32)

Lampiran 10. (Lanjutan)

F1 dengan F2

Test Statisticsb

Kondisi Awal Keriput M1 Keriput M2 Keriput M3 Keriput M4 Mann-Whitney U 3.000 4.000 1.500 4.000 1.000 a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

F1 dengan F3

Test Statisticsb

Kondisi Awal Keriput M1 Keriput M2 Keriput M3 Keriput M4 Mann-Whitney U 3.500 .500 .000 .000 .000 a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Formula

F2 dengan F3

Test Statisticsb

Kondisi Awal Keriput M1 Keriput M2 Keriput M3 Keriput M4 Mann-Whitney U 2.000 .500 1.000 .000 .000 a. Not corrected for ties.

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat D-panthenol diaplikasikan pada permukaan kulit maka D- panthenol akan berpenetrasi ke dalam epidermis dan diubah menjadi asam pantotenat (vitamin B5) yang merupakan

Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk memformulasi provitamin B5 dalam bentuk sediaan masker sheet , serta menguji efektivitas anti-aging terhadap kulit wajah sukarelawan..

Kulit kering dianggap sebagai tanda kulit yang mulai mengalami penuaan dini dan juga merupakan subyek dari banyak penelitian yang menunjukkan pentingnya zat aktif dalam produk yang

Pada saat D-panthenol diaplikasikan pada permukaan kulit maka D- panthenol akan berpenetrasi ke dalam epidermis dan diubah menjadi asam pantotenat (vitamin B5) yang merupakan

Pengujian terhadap basis essence masker sheet meliputi pemeriksaan homogenitas, uji viskositas, uji pH, uji kestabilan, uji iritasi dan uji efektivitas anti-aging masker

Manfaat dari penelitian ini adalah membuat formulasi masker sheet yang memiliki efek sebagai perawatan wajah dari putih telur sehingga dapat digunakan sebagai bahan alami

lingkungan terbesar yang dapat mempercepat proses penuaan dini karena dapat merusak serabut kolagen kulit dan matriks dermis sehingga kulit menjadi tidak.. elastis, kering dan

Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.. Ditjen