ABSTRAK
EFEK AROMATERAPI MINYAK ESENSIAL ROSEMARY
(Rosmarinus officinalis)
TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK
PADA WANITA DEWASA
Leviani Tan, 2014, Pembimbing I : Sri Nadya,dr.,M.Kes
Seiring berkembangnya zaman, semakin banyak pekerjaan yang menggunakan memori. Sudah banyak obat-obatan kimia yang dikembangkan untuk meningkatkan memori seperti cholinesterase inhibitors (Aricept, Exelon, Razadyne, Cognex), tetapi memiliki banyak efek samping sehingga jaman sekarang banyak dikembangkan aromaterapi dengan minyak esensial dari tumbuhan seperti minyak esensial Rosemary (Rosmarinus officinali). Minyak esensial Rosemary memiliki senyawa aktif yaitu 1,8-cinoele yang dapat merangsang sistem saraf pusat dan locus ceruleus untuk mensekresikan noradrenalin yang bersifat stimulan sehingga dapat meningkatkan memori jangka pendek seseorang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek minyak esensial Rosemary
terhadap memori jangka pendek.
Desain penelitian ini bersifat eksperimental kuasi, dengan menggunakan rancangan pre-test dan post-test, dilakukan terhadap 15 wanita dewasa berusia 18-25 tahun. Data yang diukur adalah jumlah kata yang dapat diingat dari tes memori jangka pendek sebelum dan sesudah menghirup minyak esensial Rosemary. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.
Hasil penelitian yang didapat adalah jumlah kata yang diingat sesudah menghirup minyak esensial Rosemary lebih banyak dibandingkan dengan sebelum menghirup minyak esensial Rosemary (74.93 ± 13.874 vs 53.47 ± 13.679)dengan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01).
Simpulan dari penelitian ini adalah minyak esensial Rosemary meningkatkan memori jangka pendek.
ABSTRACT
THE AROMATHERAPY EFFECT OF ROSEMARY
(Rosmarinus officinalis) ESSENTIAL OIL
TO SHORT-TERM MEMORY IN ADULT FEMALE
Leviani Tan, 2014, 1st Tutor : Sri Nadya,dr.,M.Kes
As the development of the times, there are more works that using memory. There are some chemical drugs like cholinesterase inhibitors (Aricept, Exelon, Razadyne, Cognex) they have been developed for icreasing memory, but that have a lot of side effects. Nowadays, aromatherapy like essential oil from Rosemary plant (Rosmarinus officinalis) has been developed to increase memory. Rosemary essential oil (REO) has an active content, 1,8-cinoele, which can stimulate central nervous system and locus ceruleus to release noradrenaline which is a stimulant that can improve short-term memory.
The aim of this research was to measure the effect of REO in increasing adult female’s short-term memory.
This research was a quasi experimental design with pre and post test method, with subjects 15 adult females between 18 to 25 years old. The measured data was the number of words could remembered in the tests, before andaftert inhalation of aromatherapy. Data was analyzed using “t” test with α = 0.05 The result of this research showed that the number of words could remembered after inhalation were more than before inhalation of REO (74.93 ± 13.874 vs 53.47 ± 13.679) with highly significant diffrence (p<0.01).
The conclusion was the rosemary essential oil can increase short term memory.
iii
DAFTAR ISI
halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 2
1.3. Tujuan Penelitian ... 2
1.4. Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1. Manfaat Akademis... ... 3
1.4.2. Manfaat Praktis... ... 3
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3
1.5.1. Kerangka Pemikiran ... 3
1.5.2. Hipotesis Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1. Memori ... 5
2.1.1. Memori Positif dan Negatif ... 5
2.1.2. Klasifikasi Memori Berdasarkan Waktu ... 6
2.1.2.1. Memori Jangka Pendek... 6
2.1.2.3. Memori Jangka Panjang... 7
2.1.3. Klasifikasi memori berdasarkan jenis informasi……...……….. 8
2.1.4. Proses Memori ... 8
2.1.5. Proses Konsolidasi Ingatan ... 10
2.1.6. Penyimpanan Memori ... 10
2.1.7. Peranan Otak Dalam Daya Ingat ... 11
2.1.7.1. Sistem Limbik... ... 11
2.1.7.2. Hippocampus... ... 12
2.1.7.3. Amygdala... ... 14
2.1.7.4. Hypothalamus... ... 14
2.1.8. Proses Menghidu... ... 14
2.2. Aromaterapi ... 17
2.2.1. Definisi Aromaterapi ... 17
2.2.2. Sejarah Aromaterapi ... 17
2.2.3. Sifat-sifat Teraupetik Minyak Esensial ... 21
2.2.4. Metode Penggunaan Aromaterapi ... 21
2.3. Rosemary ... 23
2.3.1. Taksonomi Rosemary ... 23
2.3.2. Sejarah Rosemary ... 23
2.3.3. Definisi Rosemary ... 24
2.3.4. Kandungan Rosemary ... 25
2.3.5. Sifat-sifat dan Indikasi Rosemary ... 25
2.3.6. Mekanisme Kerja Rosemary ... 25
2.3.7. Kontraindikasi Rosemary ... 26
v
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 28
3.1. Alat dan Bahan ... 28
3.1.1. Alat dan Bahan Penelitian ... 28
3.1.2. Subjek Penelitian ... 28
3.1.3. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29
3.2. Metode Penelitian ... 29
3.2.1. Desain Penelitian ... 29
3.2.2. Variabel Penelitian... 29
3.2.3. Definisi Operasional ... 29
3.3. Prosedur Kerja ... 30
3.3.1. Persiapan Subjek Penelitian ... 30
3.3.2. Prosedur Penelitian ... 30
3.4 Metode Analisis ... 31
3.5. Aspek Etik Penelitian ... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33
4.1. Hasil dan Pembahasan ... 33
4.2. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 35
5.1. Kesimpulan ... 35
5.2. Saran ... 35
DAFTAR PUSTAKA ... 36
LAMPIRAN ... 37
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Data Dasar ... 33
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Proses Memori... 9
Gambar 2.2. Sistem Limbik ... 12
Gambar 2.3. Hippocampus ... 13
Gambar 2.4. Aktivasi Reseptor Sel Olfaktorius ... 15
Gambar 2.5. Jaras Olfaktorius………... 16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta Dalam Penelitian
(Informed Consent) ... 37 Lampiran 2. Soal Tes Memori Jangka Pendek... 38
Lampiran 3. Data Hasil Penelitian ... 40
Lampiran 4. Data Hasil Pengolahan SPSS Tes Memori Jangka Pendek Sebelum
dan Sesudah Perlakuan ... 41
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di zaman modern ini, stres diyakini memengaruhi kondisi tubuh serta
performance otak, salah satunya adalah penurunan memori. Berbagai penelitian menemukan bahwa salah satu pengobatan alternatif dalam
meredakan stres adalah penggunaan aromaterapi. Di negara-negara maju dan
berkembang telah memiliki kesadaran akan efek samping dari penggunaan
obat-obatan kimiawi sehingga meningkatkan keinginan untuk kembali
menggunakan bahan alamiah yang salah satunya adalah aroma terapi dengan
minyak esensial dari tumbuhan. Aromaterapi semakin populer karena
digunakan secara luas sebagai suatu pendekatan untuk meredakan stres, dan
menciptakan suasana relaks. (N. Christian, 2009)
Memori dapat dikategorikan sebagai memori jangka panjang, memori
jangka menengah, dan memori jangka pendek (Guyton & Hall, 2012).
Memori kerja (working memory) ialah bentuk memori jangka pendek yang mempertahankan informasi sehingga dapat digunakan saat seseorang
merencanakan untuk melakukan sesuatu berdasarkan informasi tersebut
(Ganong, 2005).
Dari berbagai penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan bahwa
obat-obatan herbal, vitamin B12, exercise, dan aromaterapi sangat berguna dalam meningkatkan memori (University Park Campus, 2007). Di negara-negara
maju, yang masyarakatnya sudah sadar akan bahaya obat-obatan kimiawi,
keinginan untuk kembali ke pengobatan alami telah meningkatkan peran
Komponen utama dalam aromaterapi adalah minyak esensial yang dapat
menimbulkan berbagai efek yang baik seperti, anti-inflamasi, antiseptik,
merangsang nafsu makan dan merangsang sirkulasi darah.
Beberapa contoh bahan aromaterapi yang sering digunakan, adalah minyak
esensial kenanga, lavender, melati, serta peppermint yang memiliki efek
antiseptik, meringankan nyeri otot dan sakit kepala. (Koensoemardiyah,
2009). Salah satu aromaterapi yang sering digunakan adalah tumbuhan
Rosemary. Rosemary dipercaya dapat meningkatkan memori, konsentrasi, dan kreativitas, dan secara tradisional digunakan sebagai antiseptik dan pengawet
makanan serta, menjadi salah satu bahan dalam pembuatan parfum dan
aromaterapi. Rosemary juga sering digunakan untuk kompres serta, obat memar. (Frey R. J., 2011). Selain itu, Pada penelitian di Jepang, Rosemary
diketahui merupakan stimulan otak. (K. Kathi, 2011).
1.2. Identifikasi Masalah
Apakah minyak esensial Rosemary meningkatkan memori jangka pendek pada wanita dewasa.
1.3.
Tujuan Penelitian1.4.
Manfaat Penelitian1.4.1. Manfaat Ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai manfaat
dari aromaterapi, khususnya minyak esensial Rosemary sebagai salah satu terapi untuk meningkatkan memori jangka pendek.
1.4.2. Manfaat Praktis
Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat dari
minyak esensial Rosemary dalam kehidupan sehari-hari.
1.5.
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis1.5.1. Kerangka Pemikiran
Minyak esensial Rosemary memiliki komposisi yang memengaruhi korteks yaitu, 1,8-cinoele. Minyak esensial Rosemary dapat digunakan dengan cara inhalasi (hidung) dan massage (kulit).
Melalui inhalasi, 1,8-cinoele yang terkandung dalam minyak esensial
Rosemary yang dihirup akan berkontak dengan silia Olfaktorius, dan ketika molekul-molekul itu menempel pada silia tersebut, suatu pesan elektrokimia
akan ditransmisikan ke dalam sistem limbik, yaitu hipokampus sebagai pusat
memori, hipotalamus, dan amigdala sebagai pusat emosi. (Price, 1999; Koensoemardiyah, 2009).
Bagian otak yang berhubungan dengan memori jangka pendek adalah
lobus frontal korteks serebri, sedangkan, memori jangka panjang pada lobus
akan menimbulkan perangsangan pada sistem saraf otonom, yaitu sistem saraf
simpatis. Begitu juga dengan perangsangan amigdala akan meningkatkan
emosi yang merangsang simpatis. Bila sistem saraf simpatis terangsang akan
meningkatkan tekanan arteri, peningkatan frekuensi denyut jantung, sehingga
terjadi peningkatan cardiac output dan terjadi peningkatan aliran darah ke otak. Semakin banyak oksigen dan nutrisi yang dipompakan ke otak maka
akan makin optimal fungsi otak dalam bekerja khususnya proses
pembentukan memori (Price, 1999 ; Guyton 2008).
1,8-cinoele juga merangsang Locus cereleus dan sistem norepinefrin. Lokus seruleus adalah area kecil yang terletak bilateral dan di sebelah
posterior pada sambungan antara pons dan mesensefalon. Serabut-serabut
saraf area ini menyebar ke seluruh otak dan menyekresikan norephinefrin. Norephinefrin merangsang otak untuk melakukan peningkatan aktivitas, serta merangsang sistem saraf simpatis dan Diffuse Ascending Reticular Activating System (ARAS) yang akan merangsang seluruh permukaan korteks serebri (Guyton, 2008).
1.6. Hipotesis Penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Minyak esensial Rosemary meningkatkan memori jangka pendek pada wanita dewasa.
5.2. Saran
1. Dalam kehidupan sehari-hari minyak esensial Rosemary dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas seseorang baik dalam bekerja di kantor, membantu belajar sebagai mahasiswa, dan beraktivitas sehari-hari.
2. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh minyak esensial
Rosemary dalam berbagai aplikasi medis, dosis toksisitas dan perbedaan pengaruhnya terhadap pria dewasa.
RIWAYAT HIDUP
Nama : Leviani Tan
NRP : 1110184
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Januari 1993
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Said Perintah No.28, Ambon
Riwayat Pendidikan :
1996-1998 TK Xaverius, Ambon
1998-2004 SD Xaverius A2, Ambon
2004-2007 SMP Kristen Kalam Kudus, Ambon
2007-20110 SMA Negeri 1, Ambon
2011-Sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha,
EFEK AROMATERAPI MINYAK ESENSIAL ROSEMARY
(Rosmarinus officinalis) TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA WANITA DEWASA
THE AROMATHERAPY EFFECT OF ROSEMARY (Rosmarinus officinalis) ESSENTIAL OIL TO SHORT-TERM MEMORY IN ADULT FEMALE
Sri Nadya,dr.,M.Kes 1, Leviani Tan2
1Bagian Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, 2Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Seiring berkembangnya zaman, semakin banyak pekerjaan yang menggunakan memori. Sudah banyak obat-obatan kimia yang dikembangkan untuk meningkatkan memori seperti cholinesterase inhibitors (Aricept, Exelon, Razadyne, Cognex), tetapi memiliki banyak efek samping sehingga jaman sekarang banyak dikembangkan aromaterapi dengan minyak esensial dari tumbuhan seperti minyak esensial Rosemary (Rosmarinus officinali). Minyak esensial
Rosemary memiliki senyawa aktif yaitu 1,8-cinoele yang dapat merangsang sistem saraf pusat
dan locus ceruleus untuk mensekresikan noradrenalin yang bersifat stimulan sehingga dapat meningkatkan memori jangka pendek seseorang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek minyak esensial Rosemary terhadap memori jangka pendek.
Desain penelitian ini bersifat eksperimental kuasi, dengan menggunakan rancangan pre-test dan post-test, dilakukan terhadap 15 wanita dewasa berusia 18-25 tahun. Data yang diukur adalah jumlah kata yang dapat diingat dari tes memori jangka pendek sebelum dan sesudah menghirup minyak esensial Rosemary. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan
α = 0,05.
Hasil penelitian yang didapat adalah jumlah kata yang diingat sesudah menghirup minyak esensial Rosemary lebih banyak dibandingkan dengan sebelum menghirup minyak esensial Rosemary (74.93 ± 13.874 vs 53.47 ± 13.679)dengan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01). Simpulan dari penelitian ini adalah minyak esensial Rosemary meningkatkan memori jangka pendek.
Kata kunci : minyak esensial Rosemary, memori jangka pendek, wanita dewasa
ABSTRACT
The aim of this research was to measure the effect of REO in increasing adult female’s short-term memory.
This research was a quasi experimental design with pre and post test method, with subjects 15 adult females between 18 to 25 years old. The measured data was the number of words could remembered in the tests, before andaftert inhalation of aromatherapy. Data was analyzed using “t” test with α = 0.05
The result of this research showed that the number of words could remembered after inhalation were more than before inhalation of REO (74.93 ± 13.874 vs 53.47 ± 13.679) with highly significant diffrence (p<0.01).
The conclusion was the rosemary essential oil can increase short term memory.
Keywords : rosemary essential oil, short-term memory, adult female
PENDAHULUAN
Di zaman modern ini, stres diyakini memengaruhi kondisi tubuh serta
performance otak, salah satunya adalah
penurunan memori. Berbagai penelitian menemukan bahwa salah satu pengobatan alternatif dalam meredakan stres adalah penggunaan aromaterapi. Di negara-negara maju dan berkembang telah memiliki kesadaran akan efek samping dari penggunaan obat-obatan kimiawi sehingga meningkatkan keinginan untuk kembali menggunakan bahan alamiah yang salah satunya adalah aroma terapi dengan minyak esensial dari tumbuhan. Aromaterapi semakin populer karena digunakan secara luas sebagai suatu pendekatan untuk meredakan stres, dan menciptakan suasana relaks. (N. Christian, 2009)
Memori dapat dikategorikan sebagai memori jangka panjang, memori jangka menengah, dan memori jangka pendek (Guyton & Hall, 2012). Memori kerja
(working memory) ialah bentuk memori
aromaterapi sangat berguna dalam meningkatkan memori (University Park Campus, 2007). Di negara-negara maju, yang masyarakatnya sudah sadar akan bahaya obat-obatan kimiawi, keinginan untuk kembali ke pengobatan alami telah meningkatkan peran aromaterapi (Rachmi Primadiati, 2002).
Komponen utama dalam aromaterapi adalah minyak esensial yang dapat menimbulkan berbagai efek yang baik seperti, anti-inflamasi, antiseptik, merangsang nafsu makan dan merangsang sirkulasi darah.
BAHAN DAN CARA
Penelitian ini menggunakan aromaterapi minyak esensial Rosemary yang ditetesi pada kapas, serta lembar tes memori (pre test dan post test) yang berisi kata-kata yang familiar untuk diingat oleh subjek penelitian. Setelah itu, subjek penelitian ditempatkan di ruang yang tenang dan tertutup agar aroma terlokalisir dengan baik, kemudian subjek penelitian diberikan lembar tes memori A (pre test) dan diberikan waktu mengingat selama 1 menit setelah itu subjek penelitian menuliskan kembali kata-kata yang telah diingat, kemudian subjek penelitian diberikan kapas yang telah ditetesi aromaterapi minyak esensial Rosemary dan sambil dihirup subjek penelitian diberikan lembar tes memori B (post test) dan diminta mengingat selama 1 menit, setelah selesai subjek penelitian diminta menuliskan kembali kata-kata yang telah diingat. Kemudian, hasil dari pre test dan post test dibandingkan. Skor memori jangka pendek yang diperoleh berdasarkan perhitungan : jumlah kata yang diingat x 4.
Analisis Data
Analisis data menggunakan metode uji t berpasangan dengan α = 0,05. T hitung akan dibandingkan dengan T tabel. Bila p < 0,05, maka perbedaan disebut signifikan. Tetepi jika p ≥ 0,05 maka hasil yang didapatkan adalah non signifikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan didapatkan rata-rata skor memori jangka pendek sebelum menghirup minyak esensial Rosemary adalah sebesar 53.47 (SD = 13.679). Sedangkan rata-rata skor
memori jangka pendek setelah menghirup minyak esensial Rosemary adalah sebesar 74.93 (SD = 13.874). Maka, diketahui bahwa terdapat peningkatan rata-rata skor memori jangka pendek setelah menghirup minyak esensial Rosemary. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1 :
Tabel 4.1 Data Dasar meningkatkan memori jangka pendek karena mengandung 1,8 cinoele yang akan mempengaruhi locus seruleus yang akan mensekresi norepinephrin kemudian merangsang Reticular Activating System (RAS) setelah itu merangsang cortex
cerebri khususnya lobus frontal yang
Tabel 4.2 Hasil Analisis Data
Dari hasil penelitian didapatkan peningkatan skor memori jangka pendek setelah menghirup minyak esensial Rosemary . hal ini terlihat dari rata-rata skor memori jangka pendek setelah menghirup minyak esensial Rosemary sebesar 74.93 (SD = 13.874), lebih besar dari rata-rata skor memori jangka pendek
sebelum menghirup minyak esensial
Rosemary adalah sebesar 53.47 (SD =
13.679), dengan p = 0.000. dan dari tabel 4.2 didapatkan hasil skor yang sangat signifikan (p<0.01) peningkatan skor memori jangka pendek setelah menghirup minyak esensial Rosemary sebesar -21.467 (SD = 8.467).
SIMPULAN
Minyak esensial Rosemary meningkatkan memori jangka pendek pada wanita dewasa.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonymous (2006) The brain from top
to bottom. www.thebrain.mcgill.ca.
2. Frey R.J. (2011) Rosemary. http://www.minddisorders.com/Py-Z/Rosemary.html.
3. Ganong, W. F. (2005). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. 4. Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008).
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Jakarta: EGC.
Cantik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
11. Sherwood, L. (2007). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC. 12. Sherwood, L. (2013). Human
Physiology From Cells To System (8th ed.). Toronto: Cengage.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous (2006) The brain from top to bottom. www.thebrain.mcgill.ca.
Frey R.J. (2011) Rosemary. http://www.minddisorders.com/Py-Z/Rosemary.html.
Ganong, W. F. (2005). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:
EGC.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2012). Medical Physiology (3rd ed.). New York,
Canada: Elsevier.
Jaelani. 2009. Aroma terapi. Jakarta. : Pustaka Populer Obor.
Koensoemardiyah. (2010). A to Z Minyak Atsiri untuk Industri Makanan,
Kosmetik, dan Aromaterapi. Yogyakarta: ANDI.
Price, S., & Price, L. (1997). Aromaterapi Bagi Profesi Kesehatan. Jakarta: EGC.
Price, S., & Price, L. (1999). Aromatherapy for health (2nd ed.). Churcill
Livingstone.
Primadiati, R. (2002). Aromaterapi Perawatan Alami untuk Sehat dan Cantik.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sherwood, L. (2007). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.
Sherwood, L. (2013). Human Physiology From Cells To System (8th ed.).
Toronto: Cengage.
Tortora, G., & Derrickson, B. (2009). Principles Anatomy and Physiology. USA:
John Wiley and Sons.
University Park Campus. (2007). Your guide to aromatherapy. Miami: Florida