• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

FM.PHPL-SIC-012 01.03.2018

Bogor, 1 November 2021

Nomor : 952/SIC/Dirut/XI/2021

Perihal : Penyampaian Permohonan Pengumuman Hasil Witness Audit Jarak Jauh (Remote Audit) Penilaian Penilikan IV Kinerja PHPL dan VLK

IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber, Provinsi Sumatera Barat Lampiran : 1 (satu) Set

Kepada Yth,

Sekretaris Direktorat Jenderal PHL

u/p Kepala Bagian Program dan Pelaporan Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Gd. Manggala Wanabhakti Blok I Lt. V, Jakarta di

Tempat Dengan Hormat,

Bersama ini kami sampaikan bahwa Pelaksanaan Witness Penilaian Penilikan IV Kinerja PHPL dan VLK IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber sebagai pemegang IUPHHK-HA Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.502/Menhut-II/2013 tanggal 18 Juli 2013, seluas ± 78.000 Ha yang berlokasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat, telah selesai dilaksanakan.

Mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 Tanggal 1 April 2021 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan di Hutan Lindung dan Hutan Produksi Pasal 219 ayat 4 dan 5, Surat Edaran Plt Dirjen PHPL Nomor : SE.05/PHPL/PPHH/HPL.3/5/2020 tanggal 28 Mei 2020 Tentang Pelaksanaan Audit Jarak Jauh (Remote Audit) Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu dan Keputusan Direktur Jenderal PHPL No. SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 tanggal 2 Desember 2020 Tentang Pedoman, Standar dan/atau tatacara Penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, Verifikasi Legalitas Kayu, Uji Kelayakan, dan Penerbitan Deklarasi Kesesuaian Pemasok, Serta Penerbitan Dokumen V-Legal/Lisensi FLEGT Lampiran 1 (1.1) Huruf H point 10, bahwa LPPHPL mempublikasikan Keputusan dan Resume Hasil Penilikan, di website LPPHPL (www.sic.sarbi.co.id) dan website Kementerian (silk.menlhk.go.id) selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah Pengambilan keputusan. Dengan ini terlampir kami sampaikan hasil Penilaian Penilikan IV Kinerja IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber yang terdiri dari Pengumuman Hasil Penilaian Penilikan IV, Keputusan Direktur Sertifikasi, Resume Hasil Penilaian Penilikan IV dan Amendemen Sertifikat, untuk dapat dimuat dalam Website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Demikian permohonan kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION

Ir. Iin Indasah Direktur Utama

Tembusan : Kepada Yth,

1. Direktur Usaha Hutan Produksi, di Jakarta

2. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, di Padang 3. Kepala Balai Pengelolaan Hutan Produksi Wilayah III, di Pekanbaru

4. Plt. Kasubdit Notifikasi Ekspor dan Impor Produk Industri Hasil Hutan, di Jakarta 5. Komite Akreditasi Nasional (KAN), di Jakarta

6. Direktur Utama PT Minas Pagai Lumber, di Padang

7. Arsip

(2)

FM.PHPL-SIC-012 01.03.2018

PENGUMUMAN WITNESS HASIL AUDIT JARAK JAUH (REMOTE AUDIT)

PENILAIAN PENILIKAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 952/SIC/Dirut/XI/2021

LP&VI PT Sarbi International Certification menyampaikan Hasil

Penilaian Penilikan IV Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) terhadap : a) Nama Auditee : IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber

b) Alamat Lokasi/Sites : Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat c) Alamat Kantor : Jl. S. Parman No. 103A Padang, Sumatera Barat

d) Nomor Izin : Keputusan Menteri Kehutanan No. 502/Menhut-II/2013 tanggal 18 Juli 2013

e) Luas : ± 78.000 Ha

f) Tanggal Pelaksanaan : Tanggal 30 September s.d. 7 Oktober 2021

g) Hasil Penilaian : Nilai Akhir Penilaian Penilikan IV Kinerja PHPL dan VLK IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber dengan total nilai kinerja indikator yang dicapai adalah 82%, tidak terdapat verifier dominan yang bernilai buruk dan Memenuhi norma penilaian untuk setiap verifier yang diterapkan pada VLK, sehingga dinyatakan Lulus dengan predikat “Baik”, dengan demikian Sertifikat yang diperoleh Nomor : 43-SIC-04.01 dapat dilanjutkan dan di Amendemen sesuai Keputusan Direktur Sertifikasi Nomor : 99A/DIRSERTF/X/2021 tanggal 29 Oktober 2021

Data, Informasi dan masukan terkait dengan kegiatan tersebut diatas dapat disampaikan tertulis dan dilengkapi dengan dokumen pendukung ke :

PT Sarbi International Certification

Jalan Raya Taman Pagelaran No. 02 Lt. 2 Ciomas-Bogor Telpon : 0251-8634086, 8635464

Fax : 0251-8634232

Email : sic.sertifikasi@yahoo.co.id

Bogor, 1 November 2021

PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION

Ir. Iin Indasah Direktur Utama

(3)

FU-SIC-064 01.03.2018 Halaman 1 dari 3

KEPUTUSAN DIREKTUR SERTIFIKASI NOMOR : 99A/DIRSERTF/X/2021

Tentang

HASIL AUDIT JARAK JAUH (REMOTE AUDIT) PENILAIAN PENILIKAN IV KINERJA PHPL DAN VLK

PADA PEMEGANG IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM (IUPHHK-HA)

PT MINAS PAGAI LUMBER, PROVINSI SUMATERA BARAT

Keputusan Menteri Kehutanan No. 502/Menhut-II/2013 Tanggal 18 Juli 2013 Seluas ± 78.000 Ha

Menimbang : 1. Hasil Penilaian Penilikan IV Kinerja PHPL dan VLK IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber memperoleh hasil total nilai kinerja seluruh indikator sebesar 82%, tidak terdapat verifier dominan yang bernilai buruk, dan pemenuhan Standar Verifikasi Legalitas Kayu dinyatakan memenuhi Sesuai Standar yang tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No.

SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 tanggal 2 Desember 2020 Tentang Pedoman, Standar dan/atau tatacara Penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, Verifikasi Legalitas Kayu, Uji Kelayakan, dan Penerbitan Deklarasi Kesesuaian Pemasok, Serta Penerbitan Dokumen V- Legal/Lisensi FLEGT, Lampiran 1 (1.1 dan 1.2), dan Lampiran 2 (2.2) Mengingat : 1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia

Nomor 8 Tahun 2021 Tanggal 1 April 2021 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan

2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. SK.5469/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/8/2018 Tanggal 28 Agustus 2018 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LPPHPL) a.n PT Sarbi International Certification Sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP&VI).

3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

SK.821/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/2/2021 tanggal 26 Februari 2021 tentang Penetapan Perubahan Ruang lingkup Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LPPHPL) a.n PT Sarbi International Certification

4. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. SK

6318/MenLHK-PHPL/PPHH/HPL.3/7/2019 Tanggal 16 Juli 2019 tentang

Penetapan Kembali Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) PT Sarbi

International Certification Sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi

Independen (LP&VI)

(4)

FU-SIC-064 01.03.2018 Halaman 2 dari 3

5. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

SK.941/MenLHK-PHPL/PPHH/HPL.3/3/2021 tanggal 8 Maret 2021 tentang Penetapan Perubahan Ruang lingkup Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu PT Sarbi International Certification

6. Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 tanggal 2 Desember 2020 Tentang Pedoman, Standar dan/atau tatacara Penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, Verifikasi Legalitas Kayu, Uji Kelayakan, dan Penerbitan Deklarasi Kesesuaian Pemasok, Serta Penerbitan Dokumen V-Legal/Lisensi FLEGT

7. Pedoman Mutu PT SIC No. SIC-Mutu-01 dan Standar Operasional Prosedur Proses Penilikan PHPL No. SIC-Mutu-13.PHPL

8. SOP Audit Jarak Jauh (Remote Audit) Skema Sertifikasi PHPL dan VLK No.SIC-Mutu-18.PHPL.VLK

Memperhatikan : Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 019/SIC/SPK- Persh/PHPL/IX/2021 tanggal 3 September 2021.

Memutuskan

Menetapkan : 1. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK- HA) PT Minas Pagai Lumber, Provinsi Sumatera Barat pada Penilaian Penilikan IV dinyatakan Lulus dengan predikat “Baik”, Sesuai Standar yang tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 tanggal 2 Desember 2020 Tentang Pedoman, Standar dan/atau tatacara Penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, Verifikasi Legalitas Kayu, Uji Kelayakan, dan Penerbitan Deklarasi Kesesuaian Pemasok, Serta Penerbitan Dokumen V-Legal/Lisensi FLEGT, Lampiran 1 (1.1 dan 1.3), dan Lampiran 2 (2.2)

2. Atas dasar point 1 diatas, maka Sertifikat PHPL atas IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber, dengan Nomor : 43-SIC-04.01 masa berlaku dari tanggal 25 November 2017 s.d. 24 November 2022, dapat dilanjutkan dan di Amendemen sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No.

SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 tanggal 2 Desember 2020 dan, masa berlaku sertifikat menjadi sampai dengan 24 November 2023 (6 Tahun) 3. Selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum berakhir masa berlaku

sertifikat PT Minas Pagai Lumber Harus mengajukan Re-Sertifikasi

4. IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber harus melaporkan kepada PT Sarbi International Certification, apabila terjadi :

a. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan.

b. Perubahan/pergantian struktur manajemen Pemegang S-PHPL

c. Perubahan lainnya yang mempengaruhi kinerja PHPL.

(5)

FU-SIC-064 01.03.2018 Halaman 3 dari 3

5. Dalam hal terdapat perubahan nama perusahaan dan/atau masukan/

rekomendasi dari PI dan/atau terjadi perubahan sebagaimana angka 4.a dan 4.c, PT Sarbi International Certification akan melakukan penilaian terhadap indikator yang terkait

6. Nilai dan Resume Hasil Penilaian Penilikan IV Kinerja PHPL IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber, Provinsi Sumatera Barat, pada masing-masing indikator PHPL dan VLK, seperti terlampir dalam keputusan ini.

7. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Bogor Tanggal 29 Oktober 2021 Mengetahui

Ir. Iin Indasah Ir. Gusdaji

Direktur Utama Direktur Sertifikasi

(6)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 1 dari 30

RESUME REMOTE AUDIT HASIL PENILAIAN PENILIKAN IV KINERJA PHPL DAN VLK IUPHHK-HA PT MINAS PAGAI LUMBER

PROVINSI SUMATERA BARAT

1) Identitas LP&VI :

(a) Nama Lembaga : PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION (b) Nomor Akreditasi LPPHPL : LPPHPL-004-IDN

(c) Nomor Akreditasi LVLK : LVLK-007-IDN

(d) Alamat : Jl. Raya Taman Pagelaran No. 02 Lt 2 Ciomas-Bogor (e) Nomor telepon/faks/E-mail : Telp. (0251) 8635464, 8634086

Fax. (0251) 8634232

Email : sic.sertifikasi@yahoo.co.id (f) Direktur Utama : Ir. Iin Indasah

(a) Standar : Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 Tanggal 1 April 2021 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan di Hutan Lindung dan Hutan Produksi dan Keputusan Direktur Jenderal PHPL No.

SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 tanggal 2 Desember 2020 Lampiran 1 (1.1 dan 1.2) dan Lampiran 2 (2.2)

(b) Teknis Audit : Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 Tanggal 1 April 2021 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan di Hutan Lindung dan Hutan Produksi Pasal 219 ayat 4 dan 5, Surat Edaran Nomor : SE.05/PHPL/PPHH/HPL.3/5/2020 tanggal 28 Mei 2020 dan SOP Audit Jarak Jauh (Remote Audit) Skema Sertifikasi PHPL dan VLK No.SIC-Mutu- 18.PHPL.VLK

(c) Tim Audit :

NO NAMA PERSONIL PENUGASAN (JABATAN) Status

1. Ir. Suwarto Auditor Prasyarat Internal

2. Dr. Ir. Ichsan Suwandhi, S.Hut, M.P.

Lead Auditor merangkap Auditor

Produksi Internal

3. Dr. Yoyo Suhaya, S.Hut, M.Si. Auditor Ekologi Internal 4. Dr. Tatan Sukwika, SP, M.Si. Auditor Sosial Internal

5. Sjahrul Wira Kusuma, S.Hut Auditor VLK Internal

(d) Pengambil Keputusan : Ir. Gusdaji

(7)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 2 dari 30

2) Identitas Auditee :

(a) Nama Pemegang Izin : IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber

(b) Nomor & Tanggal SK : Keputusan Menteri Kehutanan No. 502/Menhut- II/2013 tanggal 18 Juli 2013

(c) Luas dan Lokasi : ± 78.000 Ha, terletak di Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat

(d) Alamat Kantor : Jl. S. Parman No. 103A Padang, Sumatera Barat

(e) Pengurus :

 Dewan Komisaris :

(1) Komisaris Utama : Yapto, S. Soerjosoemarno, SH (2) Komisaris : Mahatma Ilham Panjaitan, SE (3) Komisaris : Sugianto Gunawan

(4) Komisaris : H. Yusril Andy SE

 Dewan Direksi :

(1) Direktur : H. Bakhrial

(2) Direktur : Carolius Niode Sahetapy (f) Nomor S-PHPL : 43-SIC-04.01

3) Masa Berlaku S-PHPL : Tanggal 25 November 2017 s.d. 24 November 2022 menjadi 25 November 2017 s.d. 24 November 2023 4) Ringkasan Tahapan :

Tahapan

Waktu & Tempat

Ringkasan Catatan Auditor Auditee

Perencanaan Kantor PT SIC,

Bogor,

Karawang dan Sumedang, tanggal 20 s.d 29 September 2021

Padang dan Base Camp PT Minas Pagai Lumber

o

Melakukan komunikasi

koordinasi untuk

pelaksanaan audit jarak jauh sekaligus memastikan jenis Aplikasi yang digunakan selama proses audit jarak jauh (remote audit)

o

Membuat perencanaan untuk pelaksanaan kegiatan Penilaian Penilikan IV Kinerja PHPL & VLK pada IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber

o

Menetapkan metodologi Penilaian Penilikan IV Kinerja PHPL & VLK pada IUPHHK- HA PT Minas Pagai Lumber

o

Menyusun Rencana Kerja

Kegiatan Penilaian Penilikan

(8)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 3 dari 30

Tahapan Waktu & Tempat

Ringkasan Catatan Auditor Auditee

IV Kinerja PHPL & VLK pada IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan secara Daring (menggunakan aplikasi Zoom Meeting)

Kantor PT SIC, Bogor,

Karawang dan Sumedang, tanggal 30 September 2021

o

Kantor BPHP Wilayah III, di Pekanbaru

o

Kantor Dinas

Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, di Padang

o

Tim Auditor melapor dan menyampaikan rencana kegiatan Penilaian Penilikan IV Kinerja PHPL & VLK pada IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber kepada pihak BPHP III Pekanbaru dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat

Pertemuan Pembukaan secara Daring

(menggunakan Aplikasi zoom meeting)

Kantor PT SIC, Bogor,

Karawang dan Sumedang, tanggal 30 September 2021

Palangkaraya, dan Base Camp PT Minas Pagai Lumber

o

Lead Auditor

memperkenalkan Tim Auditor, manyampaikan maksud dan tujuan, ruang lingkup, jadwal kegiatan, metodologi penilaian dalam Penilikan IV Kinerja PHPL dan VLK pada IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber

o

PT Minas Pagai Lumber

menyampaikan

perkembangan dan

pencapaian kegiatan pengelolaan hutan setahun terakhir

o

PT Minas Pagai Lumber menunjuk pendamping untuk masing-masing kriteria.

o

Tim Auditor berkoordinasi dengan tim pendamping auditee terkait pelaksanaan penilaian penilikan IV.

Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan (menggunakan Aplikasi zoom meeting, gps, timestamp camera, avenza maps, Video call,

Telephone, Whatsapp)

Kantor PT SIC, Bogor,

Karawang dan Sumedang, tanggal 1 Oktober s.d 5 Oktober 2021.

Kantor, BC dan Areal IUPHHK- HA PT Minas Pagai Lumber

o

Menghimpun, memverifikasi data dan dokumen Auditee serta melakukan analisis terhadap indikator dan verifier setiap kriteria.

o

Melakukan analisis hasil rekaman audio video observasi lapangan (rekaman objek-objek kegiatan di lapangan, situasi kondisi lapangan,

(9)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 4 dari 30

Tahapan Waktu & Tempat

Ringkasan Catatan Auditor Auditee

wawancara dengan

masyarakat, dll) untuk uji kebenaran data Auditee;

termasuk melakukan validasi informasi dari Dinas Kehutanan dan BPHP.

o

Melakukan wawancara dengan pihak manajemen IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber

Pertemuan Penutupan secara Daring

(menggunakan Aplikasi zoom meeting)

Kantor PT SIC Bogor dan Jakarta, tanggal 6 Oktober 2021

Padang dan Base Camp

o

Tim Auditor menyampaikan hasil verifikasi dan temuan lapangan.

o

Tim Auditor melakukan klarifikasi akhir terhadap data dan temuan lapangan kepada Auditee.

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan secara Daring (menggunakan aplikasi zoom meeting)

Kantor PT SIC Bogor dan Jakarta, tanggal 7 Oktober 2021

o

Kantor BPHP Wilayah III Pekanbaru

o

Kantor Dinas

Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, di Padang

o

Tim Auditor menyampaikan resume hasil nilai sementara penilaian dan melaporkan bahwa kegiatan audit Penilikan IV Kinerja PHPL di PT Minas Pagai Lumber telah selesai dilaksanakan.

Penyusunan Laporan Tanggal 8 s.d 17 Oktober 2021

-

o

Masing-masing Auditor menyusun laporan Penilikan IV Kinerja PHPL dan VLK pada IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber

o

Diskusi hasil penilaian dan pembahasan setiap verifier dan indikator antar auditor.

Rapat Penyampaian Hasil Verifikasi

Kantor PT SIC Bogor, dan Jakarta, tanggal 18 Oktober 2021

-

o

Rapat penyampaian hasil Penilaian Penilikan IV Kinerja PHPL dan VLK pada IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber, Auditor kepada Pengambil Keputusan PT SIC.

(10)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 5 dari 30

Tahapan Waktu & Tempat

Ringkasan Catatan Auditor Auditee

Penyempurnaan Laporan Kantor PT SIC Bogor, dan Jakarta, tanggal 19 s.d 28 Oktober 2021

-

o

Perbaikan dan melengkapi laporan berdasarkan koreksi hasil rapat penyampaian hasil verifikasi dengan pengambilan keputusan Pengambilan Keputusan Bogor, tanggal

29 Oktober 2021

-

o

Nilai Akhir Penilaian Penilikan IV Kinerja PHPL dan VLK IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber dengan total nilai kinerja indikator yang dicapai adalah 82%, tidak terdapat verifier dominan yang bernilai buruk dan VLK Memenuhi setiap verifier yang diterapkan sehingga dinyatakan Lulus dengan predikat “Baik” dan Sertifikat Nomor : 43-SIC-04.01 yang diperoleh dapat dilanjutkan dan di

Amendemen sesuai

Keputusan Direktur Sertifikasi Nomor : 99A/Dirsertf/X/2021 Tanggal 29 Oktober 2021

(11)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 6 dari 30

5) Resume Hasil Penilikan kriteria PHPL :

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Kriteria Prasyarat 1.1

Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-HA

75%

(Sedang)

1. PT Minas Pagai Lumber memiliki dokumen legalitas perusahaan lengkap, namun dokumen administrasi tata batas yang tersedia belum lengkap sesuai dengan tingkat realisasi tata batas yang telah dilakukan karena Laporan Pelaksanaan Tata Batas (TBT) belum disahkan oleh instansi yang berwenang.

2. PT Minas Pagai Lumber telah melaksanakan tata areal sepanjang 323.289meter yang terdiri dari Trayek batas di Pagai Utara sepanjang 145.591meter dan Trayek batas di Pagai Selatan Sepanjang 177.698 meter, dengan jumlah total Pal batas yang dipasang sebanyak 3.138 buah, namun laporan pelaksanaannya (Laporan TBT) belum mendapat pengesahan.

3. Terdapat konflik batas areal IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber dengan sebagian masyarakat dusun/desa setempat (Blok Pagai Selatan), dan terdapat upaya dari pemegang izin menyelesaikan konflik tersebut.

4. Dalam periode setahun terkahir, tidak terdapat perubahan fungsi kawasan hutan dalam areal IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber, seluruhnya masih pada kawasan Hutan Produksi Tetap (HP).

5. Tahun 2018 terdapat surat menyurat antara PT Minas Pagai Lumber dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai tentang rencana re-aktivasi bandara di areal IUPHHK-HA wilayah P. Pagai Selatan, dan Rencana Jalan Trans Mentawai oleh Pemda Kepulauan Mentawai (SK.907/Menlhk/Setjen/Pla,0/10/2019, tgl 18/10/2019). Pada saat penilikan IV tahun 2021 ini belum ada aktifitas terkait dengan penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan tersebut. PT Minas Pagai Lumber telah melakukan pendataan terhadap adanya penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan, namun belum terdapat bukti pelaporan ke Instansi berwenang.

6. Terdapat konflik tenurial kawasan hutan di areal IUPHHK PT MPL dan terdapat upaya pemegang izin untuk menyelesaikan sesuai dengan peraturan perundang undangan dan mencapai penguasaan 99,78 %.

1.2 Komitmen Pemegang IUPHHK-HA

78%

(Sedang)

1. Sosialisasi Visi dan Misi perusahaan PT Minas Pagai Lumber telah dilakukan pada karyawan dan kepada masyarakat yang berada di sekitar areal kerja IUPHHK-HA yaitu pada masyarakat di Desa Taikako, Saumanganya, Silabu, Matobe, Sikakap, Desa Betu Monga Desa Malakopa, Bulasat, Makalo, Desa Sinaka, dibuktikan dengan Berita Acara sosialisasi yang dilampiri daftar hadir dan dokumentasi kegiatan.

(12)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 7 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

2. PT Minas Pagai Lumber telah mengimplementasikan Pengelolaan Hutan Lestari pada bidang perencanaan, Produksi, ekologi dan sosial namun belum seluruhnya terealisasi sesuai rencana, sehingga baru sebgaian yang sesuai dengan visi dan misi Pengelolaan Hutan produksi Lestari.

1.3

Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan pada Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung Pemanfaatan Implementasi Penelitian, Pendidikan dan Latihan.

93%

(Baik)

1. PT Minas Pagai Lumber telah memiliki GANISPHPL pada setiap bidang pengelolaan hutan (GANISPHPL KURPET, CANHUT, NENHUT, BINHUT, PKB-R), namun jumlahnya masih kurang (mengacu pada Perdirjen PHPL No. P.16/PHPL- IPHH/2015) dengan capaian 61,11%.

2. Peningkatan kompetensi SDM PT Minas Pagai Lumber melalui pelatihan eksternal pada instansi terkait dan inhouse training tahun 2021, dengan realisasi jumlah peserta mencapai 83%

(35/42 orang) dari rencana yang telah disusun.

3. Dokumen ketengakerjaan PT Minas Pagai Lumber Tahun 2021 masih tersedia lengkap mengacu pada UU No. 13 tahun 2003 (Pasal 8), yaitu meliputi Tenaga Kerja, Kesempatan kerja, Pelatihan Kerja termasuk Kompetensi Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, Hubungan Industrial, Kondisi Lingkungan Kerja, Pengupahan dan Kesejahteraan Tenaga Kerja, Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

1.4

Kapasitas dan Mekanisme untuk Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan, Pelaporan

Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian (Kegiatan) IUPHHK-HA

80%

(Sedang)

1. PT Minas Pagai Lumber memiliki struktur organisasi dan job description yang disahkan oleh Direktur melalui Keputusan Nomor : Keputusan 088/Dir-074/Pdg/IX/2019 pada tanggal 01 September 2019 yang telah mencakup unit kerja bagian Perencanaan, kelola produksi, kelola lingkungan dan kelola sosial. Hasil analisis terhadap dokumen struktur organisasi dan job description disandingkan dengan dokumen Daftar Karyawan PT MPL Tahun 2021 menyatakan bahwa : Terdapat nomenklatur jabatan yg tidak konsisten antara Struktur Organisasi dengan dokumen Daftar Karyawan, dan terdapat rangkap jabatan, yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan, misalnya SPI bidang Keuangan merangkap Manager Umum/Keu.

2. PT Minas Pagai Lumber memiliki Perangkat Sistem Informasi Manajemen yang memadai dan telah tersedia tenaga pelaksananya pada setiap bidang.

3. PT Minas Pagai Lumber memiliki Perangkat Sistem Informasi Manajemen yang memadai dan telah tersedia seluruh tenaga pelaksananya untuk Sistem Informasi Manajemen pada KemenLHK yang telah ditunjuk oleh direksi dan telah patuh melaksanakan kewajiban sesuai ketentuan.

4. PT Minas Pagai Lumber memiliki Internal Auditor / SPI yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Nomor :

(13)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 8 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

064/Dir--039/JKT/VII-2014 tanggal 01 Juli 2014, dan telah melakukan pengawasan internal pada tahapan kegiatan berdasarkan pelaksanaan RKT 2020, namun belum berjalan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan.

5. Berdasarkan laporan SPI tahun 2020 Manajemen PT Minas Pagai Lumber telah melakukan tindakan perbaikan berbasis monitoring dan evaluasi akan tetapi belum seluruhnya dapat direalisasikan.

1.5

Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA)

100%

(Baik)

1. Kegiatan RKT PT Minas Pagai Lumber Tahun 2020-2021 yang akan mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat telah mendapat persetujuan dari masyarakat setempat dibuktikan adanya Surat Kesepakatan Pelaksanaan RKT dengan masyarakat pemilik lahan yaitu masyarakat Desa Matobe, Kec.

Sikakap dan Desa Taikako Kec. Sikakap pada blok RKT 2021.

2. Proses pelaksanaan CSR/CD PT Minas Pagai Lumber Tahun 2021 telah mendapatkan persetujuan dari masyarakat desa binaan (Prosentase 100%). Adapun realisasi CSR/CD PT Minas Pagai Lumber Tahun 2020 adalah 64%. Dengan demikian terdapat persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CSR/CD dari masyarakat desa binaan sebesar 82%,

3. Terdapat persetujuan sebagian para pihak dalam penetapan kawasan lindung di areal IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber yaitu dari masyarakat desa setempat di sekitar areal kerja, dimana dari 10 desa yang ada telah dilakukan sosialisasi seluruhnya, yaitu Desa Silabu, Desa Saumanganya, Desa Taikako, Desa Matobe Desa Sikakap, Desa Betu Monga, Desa Malakopa, Desa Bulasat, Desa Makalo dan Desa Sinaka.

Kriteria Produksi 2.1

Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari

100%

(Baik)

1. PT Minas Pagai Lumber dalam pengelolaan hutannya mengacu kepada RKUPHHK-HA yang berbasis IHMB Periode 2014-2023 yang disetujui oleh An Menteri Kehutanan, Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Ub. Direktur Bina Usaha Hutan Alam dengan No. SK. 64/BUHA-2/2014 tanggal 22 desember 2014 dilampiri dengan Peta Kerja Skala 1:50.000. Selama periode pengelolaan berjalan hingga saat ini PT MPL tidak dikenai peringatan terkait pemenuhan kewajiban RKU

2. Implementasi Penataan Areal Kerja di lapangan mengalami perubahan urutan blok dari yang telah direncanakan di RKU.

Hal ini didasarkan oleh persetujuan dan kesepakatan dengan masyarakat adat yang diperkuat oleh persetujuan dari Direktorat UHP Dirjen PHPL. Hingga tahun 2021 telah terjadi perubahan lokasi Blok RKT yang ketiga kalinya yaitu Blok RKT 2022 yang semula dialokasikan di Pulau Pagai Utara diganti dengan lokasi Blok RKT 2023 di Pulau Pagai Selatan.

Perpindahan lokasi dan urutan Blok RKT secara umum masih

(14)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 9 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dalam tata ruang RKUPHHK-HA sepuluh tahunan yang sudah disahkan Tahun 2014. Hasil pengecekan implementasi penataan areal Blok RKT 2021 dan RKT 2022 sesuai dengan

Surat Dir. UHP Dirjen PHPL nomor

S.483/UHP/RKUPHA/HPL.1/7/2021 tanggal 28 Juli 2021 3. Pemeliharaan batas blok dan batas petak telah dilakukan oleh

PT Minas Pagai Lumber, hasil uji petik di Blok RKT 2020, Blok RKT 2021 dan PAK di RKT 2022 seluruhnya terlihat dengan jelas di lapangan baik batas blok, batas petak maupun batas dengan kawasan lindung serta terdapat jalur rintis dan tanda batas berupa 3 buah strip (///) untuk batas Blok dan 2 buah strip (//) untuk batas petak pada pohon-pohon sepanjang jalur rintis, warna kuning untuk batas petak dan batas blok dan warna merah untuk batas kawasan lindung

2.2 Tingkat

pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem

83%

(Baik)

1. PT Minas Pagai Lumber selain memiliki data potensi hasil IHMB pada ekosistem hutan tanah kering, juga memiliki data potensi tegakan untuk 3 (ltiga) tahun terakhir sebagai hasil rekapitulasi LHC dari kegiatan ITSP RKT 2019, 2020 dan 2021 dilengkapi dokumen LHC dan peta peta penyebaran pohon Skala 1 : 1.000.

2. PT Minas Pagai Lumber memiliki lokasi PUP yang terletak di Petak 343 Blok RKT 2018 dan telah dilakukan pengukuran ketiga tahun 2021 dan sudah dianalisis, Hasil analisis menunjukkan Nilai MAI sebesar 1,38 m3/Ha/Th, di lokasi pengamatan melalui rekaman foto, di areal PUP tersebut terdapat plang PUP pada koordinat S 02°35’20’’ dan E 099°59’15,0”, terdapat pohon berpolet kuning (posisi pengukuran diameter) dengan tiga hasil tiga kali pengukuran.

Laporan hasil pengukuran PUP telah disampaikan kepada Dirjen PHPL KLHK, Badan Litbang dan Inovasi KLHK dan BPHP Wil. III Pekanbaru berdasarkan Surat Direktur PT MPL No. 099/Dir.098/PDG/IX-2021. Riap hasil pengkuran PUP ini belum digunakan sebagai dasar penentuan JTT.

2.3

Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan

87%

(Baik)

1. PT Minas Pagai Lumber telah memiliki kelengkapan SOP dalam menjalankan tahapan silvikultur TPTI yang diterapkan dan isinya sudah sesuai dengan ketentuan teknis setelah dilakukan revisi untuk seluruh SOP pada tahun 2019. Seluruh tahapan kegiatan silvikultur telah diimplementasikan sesuai dengan SOP yang ada serta ketentuan teknis terbaru sesuai dengan peraturan yang berlaku, tetapi realisasi sebagian kegiatan tidak mencapai 100%, diantaranya kegiatan pembinaan hutan.

2. Berdasarkan hasil IHMB diketahui bahwa jumlah pohon diameter 20-39 cm adalah 73,31 pohon per ha sedangkan diameter 40 cm up sebesar 28,39 pohon per ha ( ≥ 25 pohon inti per ha). Sedangkan berdasarkan Laporan Hasil

(15)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 10 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Inventarisasi Pohon Permudaan Tahun 2021 di Areal Bekas Tebangan (ABT) RKT 2020 diperoleh potensi rata-rata perhekar untuk pohon inti sebesar 51.79 ph/ha. Kondisi tersebut dapat menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi berikutnya.

3. Berdasarkan hasil IHMB, di areal PT Minas Pagai Lumber jumlah pohon tingkat tiang dari jenis-jenis komersil dari kelas diameter 10-19 cm sebesar 9 4 , 4 3 pohon/hektar, Sedangkan berdasarkan berdasarkan Laporan Inventarisasi Pohon Permudaan di ABT RKT 2020 Tahun 2021 diperoleh potensi permudaan rata-rata perhekar tingkat tiang sebesar 217.98 tiang/ha; 928.68 batang Pancang/ha; dan 5613.64 batang semai/ha. Berdasarkan dokumen tersebut juga dilaporkan terdapat pohon induk sebanyak 21 pohon.

Berdasarkan kondisi tersebut maka kondisi potensi permudaan akan mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke-3.

4. PT MPL telah melakukan inisiatif untuk melaksanakan uji coba sistem silvikultur intensif (SILIN) dengan telah menyusun rencana tapak penerapan SILIN seluas 350 ha yang tersebar di 7 petak pada areal-areal bekas penebangan. Percobaan pertama penerapan SILIN dilakukan dengan penanaman bibit unggul meranti seluas 50 ha di areal Blok RKT 2019. Kagiatan penerapan SILIN ini belum tertuang dalam dokumen RKUPHHK-HA PT MPL 2014-2023 karena baru dilakukan inisiasi setelah RKU berjalan. Pihak PT MPL berencana untuk menyiapkan penerapan SILIN ini pada periode RKU berikutnya.

2.4

Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hasil hutan kayu.

90%

(Baik)

1. PT Minas Pagai Lumber telah memiliki SOP-SOP bidang Produksi dalam mendukung pemanfaatan hutan ramah lingkungan, yaitu : 1) SOP Produksi MPL/SOP/PRD.02/01; 2) SOP Reduce Impact Logging (RIL) MPL/SOP/PRD.02/01; dan 3) SOP-SOP pendukung (SOP non Aktivasi Jalan Sarad;

Perapihan, Non aktivasi TPN; Pembuatan dan Perawatan Jalan; dan Pernggunaan Jalan). Secara umum isi SOP sesuai dengan karakteristik kondisi setempat berupa hutan hujan tropis dengan medan yang berbukit.

2. PT Minas Pagai Lumber telah melakukan penerapan teknologi ramah lingkungan dari mulai tahapan perencanaan (Pembuatan Peta Kerja Skala 1 : 10.000 yang memuat pembagian zonasi areal tebang dan tidak boleh ditebang serta rencana Lokasi TPn), operasi pemanenan (penentuan arah rebah, pengerasan jalan utama dan jalan cabang, penyaradan dengan tractor yang dilengkapi winch), tindakan pasca panen (pembuatan cross darin dan sodetan serta penanaman kembali areal yang terbuka akibat kegiatan penebangan maka PT MPL telah melakukan penerapan teknologi ramah lingkungan pada semua tahapan kegiatan pemanenan hasil atau pengelolaan hutan.

(16)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 11 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3. Rata-rata kerusakan tegakan tinggal sebesar 23.51% dan Keterbukaan wilayah akibat penyaradan sebesar 2.48%, sehingga total rata-rata kerusakan tegakan sebesar 26%.

4. Hasil perhitungan factor eksploitasi (FE) pada kegiatan penebangan RKT 2020 diperoleh nilai FE sebesar 0.75.

2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/

pemanenan/

pemanfaatan pada areal kerjanya

100%

(Baik)

1. Dokumen RKT 2020 dan RKT 2021 PT Minas Pagai Lumber telah disusun berdasarkan RKUPHHK-HA yang berbasis IHMB yang telah disahkan dan penyesuaian perubahan ketiga lokasi blok sebagaimana persetujuan Dir. UHP Dirjen PHPL dan disahkan secara Self Approval. Dalam penyusunan RKT 2020 dan 2021 baik luas maupun volume tebangan yang direncanakan tidak melebihi rencana luas dan volume tebangan yang telah direncanakan pada RKU.

2. PT Minas Pagai Lumber telah memiliki Peta RKT 2021 dengan skala 1 : 50.000 dan Peta Kerja skala 1 : 10.000 yang disusun sesuai dengan Peta RKU dengan skala 1 : 50.000 yang menggambarkan areal yang boleh ditebang/ dipanen/

dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung. Penandaan kawasan lindung berupa batas Kawasan Lindung Sempadan Sungai dalam Blok RKT 2021 sudah sesuai dengan Peta RKU.

3. PT MPL telah mengimplementasikan Peta RKT 2021 di lapangan mencakup penandaan batas blok tebangan/

dipanen/dimanfaatkan/ditanam/dipelihara beserta sebagian batas areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung berupa sempadan sungai dan bufferzone hutan lindung, serta areal tidak untuk produksi seperti kebun benih dan PUP.

4. PT Minas Pagai Lumber pada tahun 2020 telah melakukan tebangan dengan realisasi sebesar 70% dari rencana tebangan tahunan pada lokasi yang sesuai dengan RKT yang disahkan serta tidak melebihi luas yang direncanakan.

2.6 Kesehatan finansial

perusahaan dan tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengembangan,

52%

(Buruk)

1. PT Minas Pagai Lumber tidak memiliki dokumen Laporan Keuangan yang diaudit Akuntan Publik untuk realisasi kegiatan periode tahun 2020 dan 2019 yang berimplikasi pada kondisi kesehatan finansial perusahaan tidak dapat dianalisis. Kondisi ini mengindikasikan bahwa PT MLP kurang memenuhi syarat kepatuhan, dimana Laporan keuangan yang diaudit harus selesai diaudit paling lambat Tanggal 31 juni pada tahun audit dilakukan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan, serta dipertegas pula oleh Peraturan Menteri Perdagangan No. 25 Tahun 2020 tentang Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan.

(17)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 12 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia.

2. PT Minas Pagai Lumber tidak memiliki dokumen Laporan Keuangan yang diaudit Akuntan Publik untuk realisasi kegiatan periode tahun 2020 dan 2019 yang berimplikasi pada kondisi kesehatan finansial perusahaan tidak dapat dianalisis. Kondisi ini mengindikasikan bahwa PT MLP kurang memenuhi syarat kepatuhan, dimana Laporan keuangan yang diaudit harus selesai diaudit paling lambat Tanggal 31 juni pada tahun audit dilakukan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan, serta dipertegas pula oleh Peraturan Menteri Perdagangan No. 25 Tahun 2020 tentang Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan.

3. Alokasi dana kelola hutan di PT MPL terjadi selisih yang signifikan antara kegiatan bidang Pembinaan Hutan dengan Produksi. Dari perhitungan proporsi alokasi dana diperoleh tingkat perbedaan alokasi dana dari yang terendah hingga yang tertinggi sebesar 73% (>50%) atau tidak proporsional.

4. Hasil telaah dokumen dan verifikasi di lapangan di PT Minas Pagai Lumber dapat disimpulkan bahwa pendanaan untuk kegiatan-kegiatan teknis kehutanan di tahun 2020 telah terealisasi dengan capaian total 83%, tetapi terdapat kegiatan dengan realisasi alokasi dana yang relative kurang (27 – 70%), diantaranya pembinaan hutan dan penelitian pengembangan belum terealisasi sepenuhnya sesuai dengan tata waktunya.

5. Besarnya biaya yang dikembalikan ke hutan oleh PT Minas Pagai Lumber pada tahun 2020 berdasarkan realisasi alokasi dana untuk kegiatan Pembinaan Hutan, Penanaman Tanah Kosong dan Perlindungan dan Pengamanan Hutan belum secara maksimal, yaitu masing-masing sebesar 60%, 68% dan 75% dari yang direncanakan. Hal ini selaras dengan realisasi kegiatan fisik berada pada kisaran 60% - 100%.

6. PT Minas Pagai Lumber pada tahun 2020 telah merealisasikan kegiatan pembinaan hutan, untuk Pengadaan bibit tercapai 60%, Penanaman Pengkayaan dan Rehabilitasi sebesar 82%, Penanaman Kanan Kiri Jalan 100% dan Penanaman tanah kosong 75%. Kegiatan pemeliharaan tanaman terealisasi 79- 100%. Hasil pengecekan persen tumbuh tanaman sebesar 73- 74%

Kriteria Ekologi 3.1

Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada

74%

(Sedang)

1. Sampai dengan penilikan IV tahun 2021 tidak ada perubahan terkait alokasi jenis dan luas kawasan lindung. Luas total yang di alokasikan dan dikelola untuk kawasan lindung adalah seluas 2.675 Ha, sesuai dengan dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Periode Tahun 2014 s/d 2023 PT Minas Pagai Lumber.

Kondisi biofisik penutupan lahan (citra satelit 2020) berhutan

(18)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 13 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

setiap tipe hutan 2.262 ha (85,96%). Sisanya Belukar 95,4 ha (3,62%), Semak 54,2 ha (2,05%), dan tertutup awan 220 ha (8,36%). Terkait kondisi biofisik lapangan hasil uji petik lapangan pada Kawasan Lindung KKI terdapat indikasi gangguan pada sekitar areal KKI berupa perladangan. Dan berdasarkan Peta Sebaran Peladangan RKT 2021 menunjukkan adanya perladangan pada kawasan lindung Sempadan Sungai Matobe pada Petak 1721, 1711, dan 1352.

2. Sampai dengan kegiatan penilikan IV tahun 2021 Realisasi kegiatan tata batas dan penandaan areal kawasan dilindungi PT MPL secara kumulatif (September 2021) adalah seluas 1731,8 ha atau sebesar 64,7% dari luas total 2.675 Ha. Tanda- tanda batas dan identitas kawasan lindung di lapangan tetap dipelihara oleh pihak PT Minas Pagai Lumber, sehingga dapat dikenali.

3. Berdasarkan hasil analisis peta kawasan lindung PT Minas Pagai Lumber yang di-overlay-kan dengan peta hasil penafsiran Komposit Citra Landsat 8 OLI + Band 654, Path 127 Row 62, liputan tanggal 11 Mei 2020 dan Sentinel 2A +Band 11 8A 4, liputan tanggal 27 Juni 2020, 29 Maret 2020 dan 14 Maret 2020 skala 1:100.000 (tercantum dalam Tabel Luas Tutupan Lahan Kawasan Lindung Hasil Overlay Citra Lansat Tahun 2020) diketahui kondisi penutupan lahan yang masih berhutan (Hutan Lahan Kering Sekunder adalah seluas 2.262 ha (85,96%) dari luas total KL 2.631,4 ha). Sisanya berupa Belukar 95,4 ha (3,62%), Semak 54,2 ha (2,05%), dan tertutup awan 220 ha (8,36%).

4. Bukti upaya PT Minas Pagai Lumber dalam mendapatkan pengakuan dari stakeholder terkait keberadaan kawasan lindung yang ditetapkan dalam Surat Keputusan No. 103/Dir- 095/Pdg/X-2017 tanggal 23 Oktober 2017 tentang Penetapan Kawasan Lindung di Wilayah PT Minas Pagai Lumber meliputi 3 pihak yaitu, dari pemerintah selaku pembuat kebijakan, dari karyawan dan masyarakat desa di sekitar areal. Tetapi kondisi riil di lapangan masih menunjukkan adanya indikasi gangguan berupa perladangan pada kawasan lindung khususnya pada Kawasan Konservasi Insitu (KKI) pada Petak 2525 dan Sempadan Sungai Matobe pada Petak 1721, 1711, dan 1352.

5. Berdasarkan telaah dokumen yang tersedia dan wawancara dengan Pendamping Ekologi dan Manajer PHPL, kegiatan pengelolaan kawasan lindung sejauh ini baru dilaksanakan di wilayah Pagai Utara dan belum dilaksanakan di wilayah Pagai Selatan (KPPN, KKI, Buffer Zone HL dan Sempadan Sungai yang ada di wilayah Pagai Selatan), sehingga belum tersedia atau tercantum dalam laporan pengelolaan kawasan lindung di wilayah tersebut. Pelaporan hasil pelaksanaan RKL-RPL belum sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan RI

(19)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 14 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

No. P.21/Menhut-II/2014 tentang Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Kegiatan Kehutanan, bukti pelaporan pelaksanaan RKL-RPL periode semester II tahun 2020 dan semester I tahun 2021 hanya diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

3.2

Perlindungan dan pengamanan hutan

83%

(Baik)

1. PT Minas Pagai Lumber telah memiliki prosedur terkait perlindungan dan pengamanan hutan di areal kerjanya.

Prosedur yang tersedia telah mencakup seluruh jenis-jenis gangguan yang ada, meliputi perlindungan terhadap perambahan, illegal logging, kebakaran hutan dan perburuan satwaliar.

2. Telah tersedia sarana prasarana terhadap jenis-jenis gangguan di PT Minas Pagai Lumber yaitu sarana prasarana pengamanan dan perlindungan hutan (Pamlinhut) dan sarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Dalkarhutla). Dalam hal perlindungan terhadap kebakaran hutan sampai dengan kegiatan penilikan IV tahun 2021 jumlah sarana prasarana yang tersedia belum memenuhi/ sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. P.32/Menlhk/Setjen/ Kum.1/3/2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

3. Telah tersedia SDM pengamanan dan perlindungan hutan di PT Minas Pagai Lumber yaitu organisasai pengamanan dan perlindungan hutan (Pamlinhut) dan memiliki 10 anggota satpam serta sudah memiliki kompetensi . Dalam hal pengendalian kebakaran hutan dan lahan (dalkarhutla), telah tersedia organisasi dengan 2 regu inti dalkarhutla, tetapi baru 1 orang yang memiliki kompetensi dalkarhutla a.n. Edi Sutrisno, S.Hut. Telah dibentuk masyarakat peduli api di wilayah Desa Matobe, Silaoinan dan Mangaungau.

4. Selama periode penilikan IV tahun 2020-2021, implementasi perlindungan hutan telah dilakukan oleh PT Minas Pagai Lumber melalui kegiatan yang bersifat preemtif, preventif dan represif. Berdasarkan laporan patroli satpam tahun 2021 dan diklarifikasi dengan wawancara, tidak terdapat (nihil) kejadian gangguan kebakaran hutan, penebangan liar, dan penambahan perladangan berpindah. Terkait aktifitas perambahan (perladangan) yang ada, telah dilakukan pemetaan dan identifikasi nama-nama para peladang dan diketahui luas total perladangan yang terjadi seluas 139 ha (5 lokasi).

3.3

Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaat

72%

(Sedang)

1. PT Minas Pagai Lumber telah memiliki prosedur yang dijadikan acuan dalam kegiatan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air. Prosedur yang tersedia telah mencakup seluruh dampak meliputi erosi, sedimentasi dan kualitas air. Seluruh prosedur telah ditetapkan sebagai acuan kerja bagi seluruh karyawan yang terdaftar dalam Daftar SOP. Legalitas/bentuk pengesahan

(20)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 15 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

an hutan dokumen prosedur tersebut yaitu berupa pembubuhan tanda tangan oleh Direktur yang memandai bahwa prosedur tersebut telah disetujui.

2. PT Minas Pagai Lumber telah memiliki beberapa sarana prasarana pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air. Uji kualitas air telah dilakukan pada Sungai Matobe dan Sungai C.Pungan tertanggal 13 September 2021 (Semester II 2021), dan tidak tersedia data hasil pengujian kualitas air untuk periode Semester II 2020 dan Semester I 2021 (berdasarkan dokumen RPL seharusnya 2 kali dalam 1 tahun). Pemantauan Erosi Tanah (Bak Penampungan Erosi) baru dilakukan pada 2 lokasi yaitu ABT 2018 dan ABT 2020, dan belum dilakukan pada ABT 2019 (belum sesuai dengan dokumen RPL, bahwa pemantauan erosi dilakukan pada jalan sarad 1-3 tahun setelah ditinggalkan). Sarana prasarana pengelolaan limbah B3 belum berijin dan belum sesuai dengan ketentuan PP No. 101 tahun 2014 dan Permen LH No. 30 tahun 2009 terkait pengelolaan limbah B3.

3. PT Minas Pagi Lumber telah menyediakan SDM pengelolan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air. Dalam struktur organisasi diketahui bahwa tanggung jawab terkait pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air ada pada Bagian Pembinaan dan Bagian Pengelolaan Lingkungan dan Litbanghut. Mengacu pada peraturan sebelumnya yang pernah berlaku sebelumnya bahwa jumlah tenaga teknis Binhut dengan luasan hutan 50.000-100.000 ha dibutuhkan minimal 5 orang Ganis Binhut, sehingga masih terdapat kekurangan Ganis Binhut sebanyak 3 orang. Meskipun demikian terdapat beberapa karyawan dengan kualifikasi teknis terkait bidang kehutanan dan pertanian yaitu : 3 Sarjana Kehutanan, 1 Sarjana Pertanian, dan 2 Sarjana Muda Kehutanan.

4. Terdapat dokumen rencana pengelolaan yaitu dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Periode Tahun 2014 s.d 2023 dan dokumen RPL HPH PT Minas Pagai Lumber Corporation Tahun 1994, dan bukti implementasi kegiatan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air di PT Minas Pagai Lumber baik secara teknik sipil maupun vegetatif (penanaman). Realisasi penanaman (vegetatif) berdasarkan luasan berkisar antara 60,4-89,8% dengan persen tumbuh tanaman berkisar 72,5-74%

(belum terealisasi seluruhnya). Terkait pengelolaan dampak terhadap tanah dan air akibat limbah B3 juga diketahui bahwa pembangunan TPS Limbah B3 dan pengelolaan TPS Limbah B3 di PT Minas Pagai Lumber sejauh ini belum mendapatkan ijin dari instansi/ pemda setempat.

5. Terdapat dokumen rencana pemantauan dampak terhadap tanah dan air yaitu dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB

(21)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 16 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Periode Tahun 2014 s.d 2023 dan dokumen RPL HPH PT Minas Pagai Lumber Corporation Tahun 1994. Rencana pemantauan meliputi perubahan laju erosi tanah, perubahan beban sedimentasi, perubahan sifat fisik air (kekeruhan air), serta perubahan iklim mikro (peningkatan suhu dan penurunan kelembaban udara mikro). Berdasarkan data/dokumen &

laporan yang tersedia, pemantauan kualitas air (uji kualitas air) telah dilakukan pada Sungai Matobe dan Sungai C.Pungan tertanggal 13 September 2021 (Semester II 2021), tetapi tidak tersedia data hasil pengujian kualitas air untuk periode Semester II 2020 dan Semester I 2021 (berdasarkan dokumen RPL seharusnya 2 kali dalam 1 tahun). Sudah dilakukan Pemantauan Erosi Tanah (Bak Penampungan Erosi) tetapi baru dilakukan pada 2 lokasi yaitu ABT 2018 dan ABT 2020 (belum dilakukan pada ABT 2019) sehingga belum sesuai dengan dokumen RPL, bahwa pemantauan erosi dilakukan pada jalan sarad 1-3 tahun setelah ditinggalkan. Sarana prasarana pengelolaan limbah B3 belum berijin dan belum sesuai dengan ketentuan PP No. 101 tahun 2014 dan Permen LH No. 30 tahun 2009 terkait pengelolaan limbah B3.

6. Uji kualitas air telah dilakukan pada air Sungai Matobe dan Sungai C.Pungan tertanggal 13 September 2021 (Semester II 2021), tetapi tidak tersedia data hasil pengujian kualitas air untuk periode Semester II 2020 dan Semester I 2021 (berdasarkan dokumen RPL seharusnya dilakukan 2 kali dalam 1 tahun). Sehingga tidak dapat terlihat dampak terhadap tanah dan air yang terjadi pada periode tersebut. Pemantauan Erosi Tanah (Bak Penampungan Erosi) hanya dilakukan pada 2 lokasi saja yaitu Areal Bekas Tebangan (ABT) 2018 dan ABT 2020, tidak dilakukan pada ABT 2019. Berdasarkan dokumen RPL pemantauan dilakukan pada areal jalan sarad 1-3 tahun setelah ditinggalkan, sehingga tidak tersedia data/ informasi kondisi erosi yang terjadi pada areal ABT 2019 ini. Terkait dengan Pengelolaan limbah B3 belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat mengakibatkan dampak terhadap tanah dan air.

3.4

Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik.

83%

(Baik)

1. PT Minas Pagai Lumber sudah memiliki prosedur (SOP) terkait identifikasi untuk seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik. Secara umum, kerangka prosedur memuat tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab, acuan, pengertian, prosedur/ langkah kerja, monitoring, dokumentasi dan distribusi. Legalitas / bentuk pengesahan diberikan melalui pembubuhan tanda tangan oleh Direktur.

SOP sudah mengacu pada ketentuan yang berlaku saat ini

yaitu CITES, IUCN dan

P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi.

(22)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 17 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

2. Hasil identifikasi flora dan fauna berdasarkan laporan yang tersedia, belum dilakukan menyeluruh untuk seluruh kawasan hutan (seluruh kawasan lindung dan areal produksi). Proses identifikasi/survey belum dilakukan secara sistematis dan hanya didasarkan pada informasi yang diperoleh dari karyawan dan masyarakat, dan sejauh ini belum dilakukan identifikasi serta pendataan pada seluruh areal termasuk di wilayah Pagai Selatan. Selain dari Kawasan lindung Buffer Zone HL di Pagai Utara, informasi dan data masing-masing jenis flora dan fauna dilindungi secara lengkap mencakup data kelimpahan jenis, nilai penting dan indeks keanekaragaman sejauh ini belum tersedia, termasuk untuk data flora dan fauna dilindungi di wilayah Pagai Selatan.

3.5

Pengelolaan flora untuk :

1.Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu dan bagian yang tidak rusak.

2.Perlindungan terhadap species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik

78%

(Sedang)

1. Terdapat 5 jenis flora dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemic di areal PT Minas Pagai Lumber yaitu, Durian Kinoso (Durio sp), Durian Toktuk (Durio sp), Kantong Semar (Nephentes sp), Gaharu (Aquilaria malaccensis), dan Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) dan sudah tersedia prosedur (SOP) untuk pengelolaan jenis-jenis tersebut.

2. PT Minas Pagai Lumber telah melakukan implementasi pengelolaan flora tetapi belum sepenuhnya berbasis jenis flora dilindungi, dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik. Selain itu, pengelolaannya belum mencakup seluruh areal kerjanya yaitu : (a) Belum terdapat bukti implementasi kegiatan inventarisasi dan identifikasi flora di dalam areal Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah, Kawasan Konservasi Insitu dan Sempadan Sungai, demikian juga untuk kawasan- kawasan lindung di wilayah Pagai Selatan. Sehingga data yang tersedia belum dapat merepresentasikan kondisi keberadaan flora dilindungi di seluruh areal PT Minas Pagai Lumber, (b) Belum terdapat analisis kondisi populasi per jenis flora seperti perhitungan indeks kerapatan, frekuensi, dominasi, indeks nilai penting, indeks keragaman jenis dan populasi, (c) Hasil pemantauan belum dapat menggambarkan kecenderungan perkembangan populasi jenis flora dari waktu ke waktu (time series), karena hasil pemantauan hanya berupa nama-nama jenis flora serta klasifikasi status konservasi dan status perlindungannya. Sehingga belum dapat dilihat dinamika populasi untuk masing-masing jenis dilindungi.

3. Berdasarkan Data Tabel Luas Perladangan tahun 2021 diketahui masih terdapat perladangan masyarakat di dalam areal PT Minas Pagai Lumber seluas ±139 ha. Berdasarkan Peta Sebaran Perladangan sebagian perladangan terjadi pada kawasan lindung yaitu, Sempadan Sungai Matobe pada Blok RKT 2020 pada Petak 1721, 1711, dan 1352, sehingga tentu saja telah menyebabkan gangguan pada jenis-jenis flora yang

(23)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 18 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

ada di kawasan lindung tersebut yang harusnya terjaga.

Sejauh ini (berdasarkan laporan yang tersedia) belum tersedia informasi / data lebih detail terkait jumlah / kelimpahan, dan nilai penting untuk masing-masing jenis flora dilindungi yang ada di seluruh areal. Kegiatan identifikasi baru dilakukan pada kawasan lindung Buffer Zone Hutan Lindung (BZHL), sehingga secara mewaktu (time series) untuk melihat dinamika populasi yang terjadi pada masing-masing jenis flora dilindungi belum dapat dilakukan.

3.6

Pengelolaan fauna untuk:

1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

2.Perlindungan terhadap species fauna dilidungi dan/ atau jarang, langka, terancam punah dan endemik

78%

(Sedang)

1. Terdapat 13 jenis fauna dilindungi dan/ atau langka, jarang, terancam punah dan endemic di areal PT Minas Pagai Lumber yaitu, 4 species primata endemik Mentawai (Joja atau Lutung Mentawai (Presbytis potenziani), Simakobu atau Monyet Ekor Babi (Simias Concolor), Bokoi atau Beruk Mentawai (Macaca Pagensis), dan Bilou atau Siamang Kerdil (Hylobates closii)), Burung Beo Mentawai (Gracula religiosa), Burung Celepuk Mentawai (Otus mentau), Burung Murai Batu (Copsychus malabaricus), Burung Elang Ular Bido (Spilomis cheela), Burung Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus), Musang Congkok/ Linsang (Prionodon linsang), Trenggiling (Manis javanicus), dan Rusa Sambar (Cervus unicolor). Berdasarkan ketersediaan SOP, untuk masing-masing jenis dilindungi tersebut sudah tercover atau tersedia prosedur (SOP) pengelolaannya.

2. PT Minas Pagai Lumber telah berupaya mengimplementasikan pengelolaan fauna tetapi belum sepenuhnya berbasis jenis.

Selain itu, pengelolaannya belum mencakup seluruh areal kerjanya, yaitu (a) Belum terdapat bukti implementasi kegiatan inventarisasi dan identifikasi fauna di dalam areal Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah, Kawasan Konservasi Insitu dan Sempadan Sungai, demikian juga untuk kawasan-kawasan lindung di wilayah Pagai Selatan. Sehingga data yang tersedia belum dapat merepresentasikan kondisi keberadaan fauna dilindungi di seluruh areal PT Minas Pagai Lumber. (b) Belum terdapat analisis kondisi populasi per jenis fauna seperti perhitungan indeks kerapatan, frekuensi, dominasi, indeks nilai penting, indeks keragaman jenis dan populasi. (c) Hasil pemantauan belum dapat menggambarkan kecenderungan perkembangan populasi jenis fauna dari waktu ke waktu (time series), karena hasil pemantauan hanya berupa nama-nama jenis fauna serta klasifikasi status konservasi/ perlindungannya, sehingga belum dapat dilihat dinamika populasi untuk masing- masing jenis dilindungi.

3. Gangguan langsung terhadap fauna dilindungi adalah adanya gangguan akibat perburuan yang sudah biasa/ membudaya di kalangan masyarakat setempat dan diperkuat informasi dari pihak Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat (Kabid

(24)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 19 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

PHKSDAE/ KKPH Mentawai) terkait perburuan Burung Murai Batu dan Beo Mentawai di wilayah Pagai. Selain itu masih terdapat gangguan dalam areal kerja IUPHHK-HA PT Minas Pagai Lumber, diantaranya terdapat areal terbuka akibat perladangan. Berdasarkan Data Tabel Luas Perladangan tahun 2021 diketahui masih terdapat perladangan masyarakat di dalam areal PT Minas Pagai Lumber seluas 139 ha.

Berdasarkan Peta Sebaran Perladangan sebagian perladangan terjadi pada kawasan lindung yaitu, Sempadan Sungai Matobe pada Blok RKT 2020 pada Petak 1721, 1711, dan 1352, sehingga tentu saja kondisi ini telah menyebabkan gangguan bagi habitat jenis-jenis fauna yang ada di kawasan lindung tersebut. Sejauh ini (berdasarkan laporan yang tersedia) belum tersedia informasi / data lebih detail terkait jumlah / kelimpahan, dan nilai penting untuk masing-masing jenis fauna dilindungi yang ada di seluruh areal. Kegiatan identifikasi baru dilakukan pada kawasan lindung Buffer Zone Hutan Lindung (BZHL), sehingga secara mewaktu (time series) untuk melihat dinamika populasi yang terjadi pada masing-masing jenis flora dilindungi belum dapat dilakukan.

Kriteria Sosial 4.1

Kejelasan deliniasikawasan operasional perusahaan/

pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat

86%

(Baik)

1. PT Minas Pagai Lumber telah memiliki dokumen pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, dan rencana pemanfaatan SDH berupa: Amdal, RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Periode Tahun 2014 s/d 2023, RKTUPHHK Tahun 2021 dan Rencana Operasional Kelola Sosial Tahun 2021. Sementara, data tentang identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat dituangkan berupa: Laporan Pemetaan Konflik dan Peta Dusun/Kaum di areal kerja RKT 2021.

2. PT Minas Pagai Lumber telah memiliki mekanisme pembuatan batas kawasan secara parsitipatif, berupa dokumen MPL /SOP/SOS.02/01 Deliniasi Batas Kawasan Konsesi dengan Kawasan Komunitas Setempat, dan dokumen MPL/SOP/

SOS.08/.01 tentang Penyelesaian Konflik dengan Masyarakat, namun Auditee tidak memiliki bukti bahwa kedua SOP tersebut telah dilakukan sosialisasi kepada parapihak khususnya masyarakat desa binaan.

3. PT Minas Pagai Lumber memiliki mekanisme pengakuan hak- hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfaatan SDH yang telah dilegalkan oleh PT MPL seperti mekanisme SOP Kelola Sosial Partisipatif, Nomor: MPL/POS/SOS.01/01, SOP Pemanfaatan Hasil Hutan oleh Masyarakat, Nomor: MPL/SOP/SOS.06.01, SOP Konsultasi dan Sosialisasi Pemanfaatan Sumberdaya Hutan, Nomor: MPL/SOP/SOS.04/01 dan SOP Meningkatkan Akses Masyarakat terhadap Hutan Nomor: MPL/SOP/SOS.12.00. Isi

(25)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 20 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dan alur naskah keempat mekanisme tersebut jelas dan lengkap.

4. PT Minas Pagai Lumber telah memiliki peta kerja yang secara jelas memberikan informasi luas areal kerja atau konsesi perusahaan serta menunjukkan batas luar yang jelas antara lahan perusahaan dengan kawasan kehidupan masyarakat.

Batas luar telah disetujui oleh masyarakat, namun masih terdapat perladangan masyarakat dan perambahan hutan pada areal kerja perusahaan PT Minas Pagai Lumber.

5. PT Minas Pagai Lumber telah melakukan pelaksanaan tata batas, namun belum terlaksana karena masih ada penolakan dari 4 desa dari 10 desa yang ada. Pada tahun 2020 terjadi konflik masyarakat dengan perusahaan, namun konflik dapat dikelola dengan baik.

4.2

Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku.

67%

(Sedang)

1. PT Minas Pagai Lumber memiliki dokumen menyangkut tanggung jawab sosial sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku diantaranya adalah Rencana Umum Jangka Panjang (RKU), Rencana Tahunan (RKT), SOP atau mekanisme tanggungjawab sosial, dan Mekanisme pelaksanaan kegiatan PMDH, sementara keberadaan dokumen Rencana Operasional (RO) PMDH, laporan kegiatan PMDH, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan tersedia sebagian.

2. PT Minas Pagai Lumber memiliki beberapa mekanisme pemenuhan kewajiban sosial terhadap masyarakat yaitu: SOP tentang Kelola Sosial Partisipatif (MPL/SOP/SOS.01/01), SOP tentang Deliniasi Batas Kawasan Masyarakat (MPL/SOP/SOS.02/01), SOP tentang Konsultasi dan Pemanfaatan Sumberdaya Hutan (MPL/SP/SOS.04/01), SOP tentang Mekanisme Resolusi Konflik (MPL /SOP/SOS.08/01), SOP tentang Pemanfaatan Hasil Hutan oleh Masyarakat (MPL/SOP/SOS.06/01) dan SOP tentang Kontribusi Sosial (MPL/SOP/SOS.03/01).

3. PT Minas Pagai Lumber telah melakukan sosialisasi hak dan kewajiban pemegang izin telah dilakukan kepada perwakilan masyarakat yang memiliki hak di RKT 2021. Kelengkapan dokumen dari kegiatan sosialisasi belum seluruhnya mencakup ketersediaan: rencana operasional, surat undangan, bahan materi, absensi, notulensi, foto, berita acara.

4. Kegiatan tanggungjawab sosial perusahaan masih difokuskan pada pembenahan infrastruktur, penyerapan tenaga kerja dan bidang sosial keagamaan. Kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi kreatif teruatama memanfaatkan sumber bahan lokal belum optimal. Berdasarkan laporan kelola sosial PT Minas Pagai Lumber tahun 2020 (Januari-Desember) realisasi kegiatan kelola sosial sebesar 64% dan tahun 2021 (Januari-September) realisasi kegiatan kelola sosial sebesar 54%.

(26)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 21 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

5. PT Minas Pagai Lumber memiliki laporan pelaksanaan PMDH yang dilengkapi dengan implementasi pembayaran ganti rugi kepada masyarakat.

4.3 Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak

74%

(Sedang)

1. PT Minas Pagai Lumber memiliki sebagian data dan informasi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH berupa Laporan HHBK tahun 2020, namun belum dilengkapi dengan data angka potensi HHBK dari informasi keberadaan rotan madu, gaharu, bambu dan daun salam.

2. PT Minas Pagai Lumber memiliki mekanisme mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat, yang telah dilegalkan oleh pimpinan UM dengan isi sistematika mekanisme yang lengkap dan prosedur yang jelas.

3. PT Minas Pagai Lumber memiliki dokumen rencana kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang mengacu pada dokumen RKUPHHK, RKT dan rencana kegiatan kelola sosial. Namun pada ketiga dokumen tersebut tidak ditemukan program kerjasama peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat berbasis pengembangan produk lokal.

4. PT Minas Pagai Lumber telah melaksanakan sebagian kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat sebesar 68 %. Adapub bagian yang belum dilaksanakan adalah PT Minas Pagai Lumber belum memfollow-up rencana pemberdayaan masyarakat berbasis pengembangan produk unggulan lokal dalam peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat seperti Ekowisata air terjun dan produk pengolahan buah menjadi Nata de coco.

5. PT Minas Pagai Lumber memiliki sebagian laporan hasil kegiatan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak yang disertai dengan bukti pembayaran kepada masyarakat dan kepada negara.

4.4

Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal

83%

(Baik)

1. PT Minas Pagai Lumber telah memiliki dokumen mekanisme Prosedur Resolusi Konflik Sosial (MPL/SOP/SOS.09/01) yang telah dilegalkan oleh pimpinan UM dengan isi sistematika mekanisme yang lengkap dan prosedur yang jelas sesuai Perdirjen PHPL No 5 tahun 2016 tentang Pemetaan Potensi dan Resolusi Konflik.

2. PT Minas Pagai Lumber telah memiliki peta konflik dan lahan/

perladangan dengan masyarakat pada baik Pulau Pagai Utara maupun Pulau Pagai Selatan. Pemetaan telah sesuai dengan kaidah pemetaan berdasarkan ketentuan pemetaan potensi dan resolusi konflik yang diatur oleh Perdirjen PHPL No.5 tahun 2016.

(27)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 22 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3. PT Minas Pagai Lumber telah memiliki struktur organisasi kelembagaan resolusi konflik, memiliki sumberdaya manusia dan pendanaan yang cukup untuk menyelesaikan konflik. Pada dokumen struktur organisasi kelembagaan resolusi konflik tidak tersedia tupoksi atau job-descriptionnya. SO pun belum memasukan keberperanan BPHP pada resolusi konflik IUPHH;

Surat Edaran No. SE.7/PHPL/UHP/HPL.1/2/2018.

4. PT Minas Pagai Lumber telah memiliki bukti lapor penyerahan dokumen Pemetaan dan Potensi Konflik, dan telah dilaporkan kepada Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat sebagaimana diatur dalam ketentuan Perdirjen PHPL No.

P5/2016. Laporan Pemetaan Potensi Konflik hanya sampai pada bagian penilaian status konflik, belum dilengkapi dengan bagian rumusan program dan strategi resolusi konflik terhadap status konflik yang dipetakan khususnya di areal yang terdapat peladangan.

4.5

Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja

67%

(Sedang)

1. PT Minas Pagai Lumber telah merealisasikan sebagian besar hubungan industrial (88%) dengan karyawan yang dijabarkan kedalam bentuk Perjanjian Kerja sesuai dengan Dokumen Peraturan Perusahaan Tahun 2019-2021. PT Minas Pagai Lumber belum menyampaikan dokumen bipartit Tahun 2021.

2. PT Minas Pagai Lumber telah merealisasikan sebagian besar rencana pengembangan kompetensi dari rencana yaitu 76.12%.

3. PT Minas Pagai Lumber telah memiliki sebagian kelengkapan pada dokumen yang tersedia terkait dengan standar jenjang karir, yaitu dokumen SOP Pelatihan Karyawan, SOP Penilaian dan Evaluasi Karyawan, Formulir Penilaian dan Evaluasi Karyawan. Dokumen standar jenjang karir baru diimplementasikan sebagian dengan persentase 68%.

4. PT Minas Pagai Lumber telah mengimplementasikan sebagian besar tunjangan kesejahteraan karyawan (80%). Perusahaan masih menunda pembayaran tunjangan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Pemenuhan Standar Verifikasi Legalitas Kayu pada Audit VLK pada IUI PT Pelangi Kreasi Solusi Dewata dapat memenuhi norma penilaian untuk setiap verifier yang

1.1.3 Baik Sebagaimana hasil Penilikan I PHPL PT BSN tahun 2014, hasil Penilikan II tahun 2015 menunjukan bahwa keberadaan IUPHHK- HTI PT BSN telah mendapatkan pengakuan dari

Penerimaan produk kayu olahan (Furnitur) sebanyak 220 pcs dengan volume 8,1540 m 3 dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah yaitu 37 Surat Jalan, produk

Hasil Pemenuhan Standar Verifikasi Legalitas Kayu pada Penilikan II VLK Eksportir Non-Produsen PT Bumimas Tirtawana dapat memenuhi norma penilaian untuk setiap verifier yang

Hasil Pemenuhan Standar Verifikasi Legalitas Kayu pada Audit VLK pada IRT/Pengrajin Wahana Giri dapat memenuhi norma penilaian untuk setiap verifier yang diterapkan sesuai

Not Applicable IUI Wahana Giri selama periode September 2019 - Mei 2021 tidak melakukan pembelian bahan baku kayu, sehingga tidak tersedia dokumen angkutan hasil

Penilikan II IUPHHK-HA PT Kayu Ara Jaya Raya di Provinsi Kalimantan Tengah dinyatakan LULUS karena telah MEMENUHI norma penilaian untuk setiap verifier yang diterapkan

Selama Periode satu tahun terakhir (April 2020 s.d Maret 2021) dalam areal kerja IUPHHK-HA PT Nusapadma Corporation tidak terdapat konflik batas dengan perusahaan yang