Nama produk: Triisopropanolamine 99 Tanggal Terbit: 02.08.2016 Tanggal Cetak: 03.08.2016 PT DOW INDONESIA mendorong dan mengharapkan Anda membaca dan memahami LDK secara keseluruhan, karena ada informasi penting dalam seluruh dokumen tersebut. Kami mengharapkan anda untuk mengikuti tindakan pencegahan yang diidentifikasi dalam dokumen ini kecuali kondisi penggunaan akan memerlukan metode atau tindakan lain yang sesuai.
1. PRODUK DAN IDENTIFIKASI PERUSAHAAN
Nama produk: Triisopropanolamine 99
Penggunaan yang dianjurkan dan pembatasan penggunaan Penggunaan yang teridentifikasi: Membantu pengolahan.
Identitas perusahaan PT DOW INDONESIA
Wisma GKBI, Lt. 20 Suite 2001, Jl. Jend. Sudirman No. 28 10210 JAKARTA
INDONESIA
Nomor Informasi Pelanggan: (62) 21-2995-6200 SDSQuestion@dow.com NOMOR TELEPON DARURAT
Nomor Darurat 24 Jam: 62-21-7591-2862
Penghubung Tanggap Darurat Lokal: 21-7591-2862
2. IDENTIFIKASI BAHAYA
Klasifikasi GHS
Kerusakan mata serius/iritasi pada mata - Kategori 2A Elemen label GHS
Piktogram bahaya
Kata sinyal: AWAS!
Pernyataan Bahaya
Menyebabkan iritasi mata yang serius.
Pernyataan Kehati-hatian
Pencegahan
Cuci kulit dengan seksama setelah menangani.
Pakai perlindungan mata/ perlindungan muka.
Respons
JIKA TERKENA MATA : Bilas dengan seksama dengan air untuk beberapa menit. Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah melakukannya.Lanjutkan membilas.
Jika iritasi mata tidak segera sembuh: Cari pertolongan medis.
Bahaya lain Tidak berlaku
3. KOMPOSISI/INFORMASI TENTANG BAHAN PENYUSUN
Produk ini adalah sebuah bahan.
Komponen CASRN Konsentrasi
Triisopropanolamine 122-20-3 99,5 - 100,0 %
4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama
Saran umum: Tenaga P3K harus memperhatikan pelindungan diri dan menggunakan pakaian
pelindung yang telah direkomendasikan (sarung tangan tahan kimia, perlindungan terhadap percikan).
Jika potensi untuk pemaparan terjadi, silakan merujuk pada bagian 8 untuk perlengkapan pelindung pribadi tertentu.
Penghirupan: Pindahkan korban ke udara segar; jika ada efek yang terjadi, hubungi dokter.
Kena kulit: Cuci bersih dengan banyak air.
Kena mata: Segera bilas mata dengan air; lepaskan lensa kontak bila ada setelah 5 menit pertama, selanjutnya teruskan pembilasan mata selama sekurang-kurangnya 15 menit. Jangan tunda untuk mendapatkan bantuan pengobatan, sebaiknya dari dokter ahli mata. Fasilitas pencuci mata darurat yang sesuai harus tersedia secepatnya.
Tertelan: Jika tertelan, dapatkan perhatian medis. Jangan memaksakan muntah kecuali diarahkan untuk melakukannya oleh tenaga medis.
Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda: Selain dari informasi yang ditemukan dibawah Deskripsi langkah-langkah pertolongan pertama (atas) dan indikasi perhatian medis segera dan perlakuan khusus diperlukan (dibawah), semua gejala tambahan dan efek-efek yang dijelaskan dalam seksi 11: Informasi Toksikologi.
Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan
Instruksi kepada dokter: Jika ada luka bakar, tangani sebagaimana luka bakar lainnya, setelah dilakukan dekontaminasi. Tidak ada obat penangkal khusus. Perawatan terhadap pemaparan harus diarahkan untuk mengendalikan gejala dan kondisi klinis pasien
5. TINDAKAN PEMADAMAN KEBAKARAN
Media pemadaman yang sesuai: Kabut air atau penyemprotan halus. Pemadam api kimia kering.
Alat pemadam kebakaran karbon dioksida. Busa. Busa tahan alkohol (jenis ATC) lebih dipilih. Busa sintetis untuk penggunaan umum (termasuk AFFF) atau busa protein meskipun dapat berfungsi, tetapi merupakan sarana kurang efektif.
Media pemadaman yang tidak sesuai: Jangan gunakan penyiraman air secara langsung. Dapat menyebabkan api merebak.
Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran
Produk pembakaran berbahaya: Selama terjadi kebakaran, asap mungkin menandungbahan asli disamping hasil pembakaran dengan beragam komposisi yang mungkin beracun dan/atau
menyebabkan iritasi. Hasil pembakaran antara lain dapat berupa: Oksida nitrogen. Karbon monoksida. Karbon dioksida.
Bahaya Kebakaran dan Ledakan Luar Biasa: Wadah dapat pecah karena terbentuknya gas dalam keadaan kebakaran.
Saran bagi petugas pemadam kebakaran
Prosedur Pemadaman Kebakaran: Jangan biarkan orang mendekat. Api harus diisolasi, jangan biarkan orang yang tidak berkepentingan masuk. Gunakan semprotan air untuk mendinginkan wadah yang terkena api dan wilayah yang terkena dampak api, sampai api dapat dipadamkan dan bahaya menyala kembali sudah lewat. Cairan yang terbakar dapat dipadamkan dengan menambah air.
Cairan yang terbakar dapat dipindahkan dengan menyiram air, guna melindungi personil dan mengurangi kerusakan harta benda.
Alat pelindung khusus bagi petugas pemadam kebakaran: Gunakan alat pernafasan mandiri bertekanan positif dan pakaian tahan api (termasuk helm, mantel, celana, sarung tangan dan sepatu boot pemadam kebakaran). Hindari terkena bahan ini selama melakukan pemadaman kebakaran.
Bila ada kemungkinan terkena, gunakan baju pemadam kebakaran yang sepenuhnya tahan bahan kimia dilengkapi alat pernafasan mandiri. Apabila tidak tersedia, gunakan pakaian yang sepenuhnya taha Mengenai peralatan pelindung pada keadaan pasca kebakaran atau operasional pembersihan bukan kebakaran, silakan rujuk pada bagian yang terkait.
6. TINDAKAN PENANGGULANGAN JIKA TERJADI TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
Langkah-langkah pencegahan diri, alat pelindung dan prosedur tanggap darurat: Isolasikan area. Cegah personil yang tidak diperlukan dan tanpa perlindungan agar tidak memasuki area. Rujuk pada Bagian 7, Penanganan, untuk mendapatkan informasi tentang langkah-langkah pencegahan tambahan. Gunakan peralatan keselamatan yang sesuai. Untuk informasi tambahan, silakan rujuk pada Bagian 8, Pengendalian pemaparan dan Perlindungan Diri.
Langkah-langkah pencegahan bagi lingkungan: Jangan sampai masuk ke dalam tanah, selokan,
saluran air dan/atau air tanah. Lihat Bagian 12, Informasi Ekologi.
Metode dan bahan untuk penangkalan (containment) dan pembersihan: Tumpahan kecil:
Menyerap dengan bahan seperti: Bahan tidak mudah menyala. Pasir. Tanah liat Vermiculite Zorb- all 'R' TIDAK menggunakan bahan penyerap seperti: Sellulosa. Serbuk kayu Tumpahan besar:
Tampung tumpahan bahan jika memungkinkan. Pompakan ke dalam wadah yang sesuai dan diberi label sebagaimana mestinya. Untuk informasi tambahan, lihat Bagian 13, Pertimbangan
Pembuangan.
7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN
Kehati-hatian dalam menangani secara aman: Hindari kontak dengan mata, kulit dan pakaian Cucilah bersih-bersih setelah menangani. Jangan gunakan sodium nitrit atau zat nitrosatasi lainnya dalam ramuan yang mengandung produk ini. Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya nitrosamina yang diduga dapat menyebabkan kanker. Tumpahan bahan-bahan organik pada isolasi berserat panas dapat menyebabkan penurunan suhu autosulutan mungkin mengakibatkan pembakaran spontan. Lihat di bagian No. 8, Pengendalian Pemaparan dan Perlindungan Pribadi
Kondisi untuk penyimpanan yang aman: Jangan simpan di dalam: Aluminium. Baja karbon.
Tembaga. Campuran logam tembaga. Wadah berlapis seng.
Kestabilan penyimpanan
Waktu penyimpanan :
Besar
6 Month
Drum logam.
18 Month
8. KONTROL PAPARAN/ PERLINDUNGAN DIRI
Parameter pengendalian
Batas paparan didaftarkan berikut ini, jika ada.
Komponen Peraturan Jenis pendaftaran Nilai/Notasi