RANTJANGAN
DASAR UNDANGUNDANG PEMBANGUNAN NASIONAL SEMESTA – BERENTJANA
DELAPAN TAHUN : 1961 – 1969 DJILID III
RANTJANGAN
BUKU KE — SATU
POKOKPOKOK PEMBANGUNAN NASIONAL — SEMESTA. — BERENTJANA
III: GARIS BESAR PEMBANGUNAN ISINJA :
BAB Paragrap Hal,
(§)
26. MENTAL DAN RLIHANI
1. Garis Besar Pembangunan Kebudajaan 2. Garis Besar Pembangunan Bidang
Pendidikan
305 — 364 425
27. PENELITIAN
Garis Besar Pembangunan Bidang Pene litian
365 — 380 449
28. KESEDJAHTERAAN RAKJAT
Garis Besar Pembangunan Bidang Ke sedjahteraan Rakjat
381 — 390 463
29. PEMERINTAH
Garis Besar Pembangunan Bidang Pe merintahan
391 — 402 473
30. KEAMANAN DAN PERTAHANAN
Garis Besar Pembangunan Bidang Ke amanan Dan Pertahanan
403 — 415 499
31. PRODUKSI
1. Garis Besar Pembangunan Produksi Pangan
2. Garis Besar Pembangunan
Produksi Sandang
BAB Paragraph Hal (§)
32 DISTRIBUSI
Garis Besar Pembangunan Bidang Distri busi. Komunikasi dan Tourisme 1. Garis Besar Pembangunan Bidang
Distribusi
2. Garis Besar Pembangunan Bidang Komunikasi
3. Garis Besar Pembangunan Bidang Tourisme
503 — 541 581
33. KEUANGAN 542 — 575 601
34. TINDJAUAN ANGGARAN BELAN
DJA NEGARA 576 — 577 641
35. SUMBER PEMBIAJAAN 578 — 592 647
36. GAMBARAN KESELURUHAN MO
DAL JANG DIPERLUKAN 593 — 595 657
37. VOLUME PEMBANGUNAN 596 — 597 661
38. PENGARUH TIMBAL BALIK ANTA RA ANGGARAN TAHUNAN DAN ANGGARAN PEMBANGUNAN
598 — 604 663
39. KERDJASAMA EKONOMI 605 — 608 665
40. PENILAIAN PEMBANGUNAN 609 — 613 667
41. DJAMINAN SELESAI DALAM WAK TU
JANG DITENTUKAN 614 — 621 671
42. KORDINASI, PENGAWASAN DAN
PENILAIAN 623 — 624 675
43. PELAKSANAAN OLEH NEGARA DAN
SWASTA 625 — 635 677
44. TENAGA PEMBANGUNAN DAN
PERENTJANA (PLANNERS) 636 — 644 683
45. BANK PEMBANGUNAN INDONE
SIA 645 — 649 685
46. BANK PEMBANGUNAN SWASTA 650 — 660 687
47. PERBANKAN 661 — 665 689
48. PENGERAHAN TENAGA RAKJAT 666 — 677 691
49. TEMPAT DEPERNAS DALAM PE
LAKSANAAN 678 — 681 695
BAB 26. MENTAL DAN RUHANI.
1. GARIS BESAR PEMBANGUNAN BIDANG KEBUDAJAAN § 305. Pembangunan Kebudajaan bertudjuan
a. mendjamin terlaksananja kehidupan kebudajaan seluruh rakjat,
b. memperkembangkan terletaknja daja kreatip rakjat diselu ruh lapangan.
c. menipertahankan kepribadian bangsa.
§ 306. Usaha2 untuk mentjapai tudjuan diatas, ialah:
a. mendirikan lembaga kebudajaan didaerah dan pusat jang diberi tugas untuk meneliti dan memberi bimbingan dalam : 1. proses perkembangan serta perpaduan antara kebudaja
an daerah, nasional dan asing, agar segala sesuatu membawa keuntungan jang sebesar2nja kepada
masjarakat seluruhnja.
2. proses memperbaiki kebudajaan daerah dan melenjapkan unsurnja jang buruk.
3. usaha menjisipkan bahan kebudajaan Indonesia kedalam alat Komunikasi modern.
4. usaha menjesuaikan tjara hidup Indonesia “aseli” kepa da perubahan zaman
b. Pendidikan diselenggarakan sedemikian rupa sehingga:
1. unsure adat istiadat jang kurang baik dapat dilenjapkan dan unsure jang sehat bagi pembangunan dapat diperkem bangkan jaitu ; hidup hemat menghargai, sopan santun, petuh pada Pantjasila dan sebaginja.
2. buku peladjaran tentang sedjarah ilmu bumi, batjaan dsb., jang tak sesuai dengan tudjuan mengembangkan kepribadian Indonesia diretool.
c. politik kebudajaan didjalankan setjara tegas dengan menga dakan sistem penilaian dan hadiah, mendorong inisiatip swas ta mengirimkan misi2 kebudajaan dan mendjaga pengaruh buruk jang datang dari luar.
d. memperkuat kepribadian bangsa jang dilaksanakan a.l. de ngan :
1. mendirikan suatu ‘Artgallery”.
2. mengadakan pertundjukan kesenian setjara permanen.
3. menggali sumber sedjarah, dengan menghindarkan penje lewengan kearah chauvinisme.
4. menimbulkan rasa kebanggaan nasional. § 307. Usaha2 urgensi dan pokok
Usaha2 tersebut haruslah berlandasan rakjat umum, jang berarti
bahwa sifat usaha itu adalah masal, berazaskan kerakjatan dan bersumber pada potensi rakjat.
Tjara dan alatnja haruslah sedemikian rupa, sehingga dapat di pahami oleh rakjat.
Dalam Rentjana I perlu diwudjudkan :
a. politik pendidikan dan kebudajaan jang sesuai dengan tudju an diatas.
b. studie "humanities" harus berdasarkan kebudajaan nasional.
c. pendidikan kesenian harus berdasarkan kebudajaan nasional,
d. mendirikan/memperbaiki atau mengadakan : 1. theater nasional.
2. konservatori nasional.
3. perpustakaan nasional dan perpustakaan desa. 4. museum nasional,
5. gallery kesenian nasional,
6. biro penterdjemahan Kitabkitab Sutji, 7. tjagar alam dan suaka margasatwa. 8. sirkus nasional.
9. lembaga bahasa dan kesusasteraaan, 10. penggalian kekajaan kebudajaan asli. 11. taman kebudajaan:
e. memperkeras dan memperintji larangan ekspor barang pusa ka nasional, dan bahan vital bagi ilmu pengetahuan dan kesenian,
f. memperbaiki dan memperbesar industri film.
g. mengadakan larangan terhadap film, batjaan serta hiburan jang berpengaruh buruk.
h. usaha djangka pendek jang harus dilaksanakan dalam taraf pertama Rentjana I ialah :
1. mendirikan atau memperbaiki taman kebudajaan diting kat ibu kota Swatantra I dan ibukota Daswati II,
2. menentukan patokan untuk segala matjam hiburan dengan tudjuan mengembangkan tjiptaan Indonesia sendiri de ngan :
(a) peraturan jang memadjukan kreasi sendiri. (b) berpedoman pada andjuran pemerintah.
§ 308.Penggalian kekajaan kebudajaan asli
Barang2 purbakala dan bangunan adat perlu dipelihara
Kerdja sama denganIuar negeri hares diadakan untuk mendjage djangan sampai kita ketinggalan dalam pengetahuan tentang tjara2 jang modern mengenai penggaliannja:
Rentjana I menitikberatkan pada :
a. pembentukan kader didalam dan diluar negeri. b. mempermodern tjaratjara bekerdja.
c. mengadakan penjelidikan dan penggalian terhadap daerah peninggalan nirleka, Islam, prasastiprasasti.
d. menambah kantorkantor didaerah.
§ 309.Hubungan dan kerdjasama kebudajaan dengan negara asing, chususnja AsiaAfrika
Hubungan dan kerdjasama kebudajaan dengan negara asing di wadjibkan dan berpedoman pada Manifesto Politik, politik behas dan aktip dan dasasila konperensi AsiaAfrika. Realisasi program ini dilakukan dengan mengadakan kundjungan timbal balik antara petnimpin negara, mahaguru, sardjana, mahasiswa, misike senian, wartawan dan pertukaran basil research.
§ 310.Usaha2 tourisme dalam sangkutpautnja dengan kebudajaan dan
kesenian ialah :
a. untuk menambah saling pengertian dan penghargaan dianta ra bangsabangsa.
b. hal ini dapat diperhebat djika diadakan lembagalembaga usaha2memadjukan tourisme luar negeri dan antar daerah
ialah chusus fang menarik seperti musea, artgallery dan lain. 1. Indonesia menerima konperensi internasional,
2. mempermudah fasilitet dan memperbaiki pelajanan (service) kepada pelantjong2 (a.l. visa dan douane),
3. mengembalikan keamanan selekas mungkin. 4. mentjegah masuknja pengaruh asing jang buruk:
5. memperkuat arganisasi jang bertugas dilapangan tourisme, dalam dan luar negeri.
6. memperluas tourisme antar daerah dengan membuka ob jekobjek baru,
7. mengutamakan arsitektur Indonesia pada bangunan tourisme,
Tjatatan : Usaha tourisme dimasukkan dalam Pola projek bi dang Keuangan.
§ 311.Mengembangkan dan memelihara bahasa Indonesia dan daerah Jang ada sekarang ialah Lembaga Bahasa dan Kesussaste raan jg dibentuk oleh Departemen P.P. & K, Lembaga ini perlu diperkuat dan diperluas supaja dapat memberi basil jang njata dan banjak lapangan.
a. tatabahasa b. pengestilahan c. kesussasteraan d. penterdjemahan e. perkamusan f. penerbitan
Bukubuku untuk Universitas harus ditjiptakan dengan tjepat dan banjak menurut rentjana chusus,
§ 312. Lembaga pembinaan hukum
Lembaga pembinaan hukum nasional jang ada sekarang perlu diperkuat dan diperluas supaja dalam waktu jang singkat sang gup menghadapi tugasnja sebagai berikut :
a. menterdjemahkan dan mengIndonesiakan undangun dang dan peraturan2 dari zaman Hindia Belanda jang masih
berlaku (mengIndonesiakan Kitab2 hukum, seperti kitab
hukum pidana, kitab hukum perdata, d.l.s),
b. membina perundangundangan nasional, diseluruh lapangan termasuk kebudajaan,
Tjatatan : Lembaga ini dimasukkan dalam pola projek bidang pemerintahan.
§ 312. Perundangundangan dalam bidang Kebudajaan bermaksud: a. melindungi unsur aseli,
b. memperkembangkan kabudajaan nasional, c. mentjegah unsur jang merusak,
d. berusaha mentjapai tudjuan :
1. mentjiptakan manusia berkepribadian Indonesia,
2. mengadakan undang2 untuk melindungi hak tjipta dalam
lapangan ilmiah, kesenian dsb, 3. melarang ekspor pusaka nasional.
4. mengadakan stadium generale diperguruan tinggi tentang : (a) Situasi kebudajaan nasional
(b) Pantjasila
(c) Demokrasi terpimpin (d) Sosialisme Indonesia (e) Manifesto politik
5. memelihara kebudajaan didaerah
6. mengadakan dan memperbaiki undang2 tentang tjagar
alam, pusaka nasional dll.
7. melarang penerbitan dan impor buku2 tjabul.
8. mengadakan dan memperbaiki undang2, kolonial
tentang monumen,
9. mengadakan dan memperbaiki undang2 tentang pers.
10.dalam undang2 naturalisasi harus ditjantumkan
kewadjiban warga negara untuk mengetahui bahasa Indonesia, Pantjasila, Udangundang Dasar dan Manifesto politik;
314. Hadiah nasional untuk kesenian
Pemerintah perlu menetapkan suatu badan jang menjelenggara kan pembagian hadiah nasional untuk pelbagai tjabang kesenian dan jang berpedoman pada nilai untuk pembinaan kebudajaan. nasional.
315. Peranan Pemerintah
Dalam rangka pembangunan kebudajaan jang berentjana, maka:
a. pemerintah harus lebih giat memberi pimpinan dalam mem perkembangan kebudajaan nasional dan kebudajaan daerah baik di dalam maupun diluar negeri.
b. Persatuan dasar, bimbingan dan pemilikan atas perkembang an kebudajaan diselenggarakan oleh Pemerintah.
c. Usaha swasta perlu didorong dan ditilik oleh Pemerintah. 316. Saran2 dan ha12 lain
a. dalam pembuatan film dalam negeri harus diusahakan su paja keperluan sendiri jang minimal dapat dipenuhi oleh produksi sendiri (fiction, dokumentair dan film anak2).
b. pembuatan rekaman musik Indonesia harms ditudjukan pertamatama pada keperluan rakjat dan kemudian pada ekspor.
BAB 26. MENTAL DAN RUHANI,
2. GARIS BESAR PEMBANGUNAN BIDANG PENDIDIKAN. § 317. Mentalita
Mentalita ialah keseluruhan susunan dinamis tjipta, karsa dan rasa jang tertjermin dalam tjitatjita, sifatsifat, tingkahlaku dan perbuatan.
§ 318. Sifat aseli tjara hidup dan berfikir rakjat Indonesia
Jang dimaksud disini ialah sifatsifat setjara hypotetis jang terdapat pada rakjat Indonesia sebelum kedatangan Agama Hindu,
a. Komunal: setiap orang merupakan bagian jang dihargai dari kehidupan bersama,
b. Kekeluargaan: asal bangsa Indonesia adalah satu, jang ke mudian tersebar diseluruh kepulauan.
c. Kerdjasama : disebabkan
1. Sifat kekeluargaan jang tidak mengenal tjaratjara per saingan.
2. Penundukan alam tidak mungkin dihadapi sendiri. d. Sabar : sifat ini setjara positif adalah bawaan dari sifat ke
keluargaan jang suka memaafkan demi kehidupan bersama, setjara negatif adalah karena pengaruh alam dimana musim merupakan faktor utama jang membatasi kegiatan,
§ 319. Pengaruh terhadap pandangan dan silcap hidup rakjat Indonesia a. Pengaruh dari luar :
1. Pengaruh kedatangan agama Hindu, Budha, Islam dan Kristen,
2. Pengaruh keradjaan (susunan masjarakat feodal). 3. Pengaruh pendjadjahan,
4. Pengaruh teknologi modern, b. Akibat pengaruh dari luar :
1. Akibat kedatangan agama dari htar :
Pengaruh keradjaan menimbulkan perbedaan antara go longan ningrat dan golongan orang biasa. (masjarakat mendjadi feodalistis),
3. Akibat pendjadjahan Belanda :
(a) Politik petjah belah dengan menguasai lautan Nusantara seluruhnja sehingga tiap pulau terisolir, memperkuat dan mempertebal rasa kesukuan dan menghalang halangi tumbuhnja rasa kebangsaan:
(b) Pembangunan jang tidak merata melemahkan djuga rasa kebangsaan,
(c) Dynamika rakjat mendjadi berkurang,
(d) Daja tjipta rakjat hampir tidak ada, Rasa kurang harga diri mendalam disanubari rakjat.
4. Akibat pendjadjahan Djepang :
(a) Usaha pemerintah R.I. pada dewasa ini untuk me ngerahkan tenaga rakjat jang didjalankan dengan tegas dihubungkan oleh rakjat pada pengertian "romusha",
(b) Usaha pemerintah R.I. sekarang ini seperti kopera si, gotong rojong, obligasi dan sebagainja, dichawa tirkan oleh rakjat kalau2 akan mengalami penga
laman jang pahit seperti pada djaman Djepang. 5. Akibat pengaruh teknologi modern:
(a) Masjarakat desa hingga dewasa ini kurang mera sakan pengaruh teknologi modern.
(b) Masjarakat kota menerima djauh lebih banjak hasil teknologi modern dan karena itu memandang rendah pada masjarakat desa. Hal itu menimbulkan keingin an pada orang desa untuk pindah kekota,
c. Pengaruh dari dalam : 1. Pengaruh revolusi. 1945.
(a) Kesadaran berbangsa dan bernegara bergelora. Ke sadaran akan harga diri dan semangat gotongro jong timbul kembali.
(b) Tjita2 untuk membentuk masjarakat Indonesia jang
lohdjinawi (subur), adil palamarta (adil) dan mak mur) mendjadi harapan dari segala lapisan masja rakat.
2. Pengaruh penjelewenganpenjelewengan, (a) Sebagian besar rakjat mendjadi apatis.
tah diterima dengan sikap dingin.
(b) Rasa tidak puas timbul dimanamana. Rasa pertja ja kepada Pemerintah mendjadi, berkuraag.
(c) Karena tidak ada petugas jang dapat dipertjajai un tuk melaksanakan pengawasan, maka korupsi bersi maharadjalela.
320. Usaha kembali pada kepribadian bangsa Indonesia a. Membangkitkan dan mempertebal kesadaran nasional, b. Menjadari akan penjelewengan dan bersedia meninggal
kannja.
c. Para pemimpin hendaknja djudjur, sederhana dan berdjiwa besar serta mendjadi tjontoh dalam mentaati peraturan negara,
d. Membawa rakjat kearah pembentukan pribadi bangsa Indo nesia jang memiliki :
1. sifat kekeluargaan 2. djiwa persatuan
3. keichlasan berkorban untuk bangsa dan negara
4. kesederhanaaan dalam segala kehidupan dan mendjauh kan diri dari kemewahan jang berlebihlebihan.
5. toleransi,
e. Membangkitkan kegembiraan bekerdja dengan idealisme, f. Membentuk masjarakat dan bangsa jang berTuhan. 321. Projek pembangunan mental
a. Research tentang situasi mental rakjat Indonesia, jg. dilaksanakan oleh LembagaLembaga Research jang ada dengan petundjuk dari Depernas,
b. Pendidikan mental untuk sekolah jang direntjanakan oleh Panitia Chusus jang dibentuk oleh Departemen P.P. dan K. c. Pendidikan mental untuk petugas negara, jang direntjanakan oleh sebuah Panitia Chusus. Pelaksanaan diselenggarakan oleh Departemen atau Djawatan jang bersangkutan.
d. Penterdjemahan kitabkitab sutji : Al Qur'an, Indjil
(Bible), Weda, Dhamma Padda (Tri Pitaka).
322. Tjara baru untuk menambah dan meninggikan ketjerdasan rakjat
b. Community development, jaitu usaha untuk mentjiptakan kesedjahteraan masjarakat dengan djalan membangkitkan dan memupuk kegiatan dan kesanggupan sendiri untuk me laksanakan usahanja.
c. Memberikan pendidikan dasar kepada masjarakat jang da pat menggerakkan masjarakat. Untuk itu harus dibentuk badanbadan Baru jang menjelenggarakan:
1. gerakan pemberantasan buta huruf 2. kursus kemasjarakatan dan kedjuruan 3. kursus kewanitaan
4. perpustakaan
5. badan jang bertugas menjegarkan kembali djiwaputra kepulauan jang telah dihantjurkan oleh kolonialisme Belanda.
d. Pelaksanaan kewadjiban beladjar.
Jang terpenting pada masa ini adalah melaksanakan kewa djiban beladjar, sehingga semua anak berhasil sepenuhnja djika tidak didampingi oleh kewadjiban beladjar, sebab tan pa kewadjiban beladjar akan selalu timbal bibit buta huruf. e. Mendirikan Perguruan Tinggi Rakjat atau Universitas Rakjat,
dengan maksud untuk memberikan pendidikan kepada orang dewasa didalam suatu lingkungan kerdja ("werkge
meenschap").
Pemberantasan buta huruf setjara lebih intensip,
Diusahakan gerakan pemberantasan buta huruf setjara luas dengan ketentuan bahwa tiap Rukun Tetangga mengusahakan satu Balai pemberantasan Bata Huruf, Dimana perlu balai ter sebut dapat diusahakan oleh gabungan beberapa Rukun Te tangga.
Agar hasil Pemberantasan ButaHuruf dapat terpelihara maka Pemerintah hendaknja menjediakan batjaan bagi mereka jang telah dapat membatja. Lambatlaun harus terbentuk perpusta kaan desa.
323. Tjara mengikut sertakan rakjat dalam pembangunan
a. Rakjat harus dipertinggi pendidikan serta mentalnja, ketja kapannja dalam kedjuruan serta ketjakapan dalam
organisasi.
b. Melatih tenaga kader jang akan memimpin organisasi jang ada didalam desa.
c. Mengadakan latihan buruh setjara massal, guna mengaktif kan desa.
324. Pendidikan kedjuruan tingkatan desa
b. Kursus Dagang Pertengahan, guna mempertinggi mutu per dagangan warung didesa.
c. Sekolah Kepandaian Puteri, guna mendidik wanita dilapa an home economics.
325. Latihan kader pembangunan masjarakat
a. Dalam mengadapi Pembangunan Semesta, pembentukan ka der masjarakat panting sekali.
b. Maksud latihan kader pembangunan masjarakat ialah mem persiapkan kader pembangunan masjarakat jang militant dan penuh tanggung djawab untuk ikut aktip melaksanakanPem
bangunan Semesta, c. Tjorak latihan :
1. Latihan kader umum, jang mentjakup semua bidang pem bangunan.
2. Latihan kader chusus, jang menitik beratkan kepada sa Iah satu segi atau bidang pembangunan.
d. Pengikut latihan :
1. Untuk latihan kader umum, diutamakan pamong desa dan orang terkemuka jang mempunjal funksi pimpinan masjarakat serta tamatan dari kursus kemasjarakatan jang diadakan oleh Pemerintah.
2. Untuk latihan kader chusus, diterima orang jang bet pendidikan serendahrendahnja S.R. VI tahun, berbakti dan mempunjai lapangan pekerdjaan dalam salah satu segi atau dibidang pembangunan.
326. Susunan organisasi pendidikan dewasa ini a. Susunan organisasi pendidikan umum.
1. Tingkat persiapan, berupa taman kanakkanak jang membimbing pertumbuhan anak dibawah umtir 6 tahun. 2. Tingkat dasar, berupa sekolah rakjat 6 tahun, jang
membimbing pertumbuhan anak antara umttr 6 tahun sampai 12 (13, 14) tahun.
3. Tingkat menengah, berupa sekolah2 landjutan pertama
dan sekolah2 landjutan 'atas jang membimbing pertum
buhan anak diatas umur 12 tahun.
4. Tingkat tinggi, berupa universitas2 dengan fakultas2,
akademi2 serta kursus2 tingkat tinggi jang menjiapkan
tenaga2 chusus dalam vak2 tertentu.
1. Pendidikan teknik, 2. Pendidikan ekonomi.
3. Pendidikan kedjuruan kewanitaan. 4. Pendidikan guru kedjuruan.
5. Pendidikan kedjuruan lain2.
e. Disamping pendidikan jang disebut dalam pasal a dan b diatas, ada :
1. Sekolah untuk orang jang dalam keadaan kekurangan, baik rohani maupun djasmani.
2. Sekolah jang diasuh oleh Djawatan Kebudajaan.
3. Sekolah jang diasuh oleh Djawatan Pendidikan Agama. 4. Sekolah jang diasuh oleh Djawatan Pendidikan Masja
rakat.
327. Pengadjaran luar biasa
jang dimaksud dengan pengadjaran luar biasa ialahsekolah
buta huruf, tulibisu dan lemah ingatan. a. Kesukaran jang dihadapi
1. Sukar mendapatkan tenaga pengadjar.
2. Pendidikan luar biasa ini masih merupakan usaha sam piran dari pendidikan jang lain.
3. Masjarakat belum begitu banjak jang menaruh perhatian dan P.P. dan K, belum mempunjai bagian chusus jang mengurus hal itu,
4. Sekolah luar biasa ini memerlukan biaja jang lebih besar dan tenaga jang lebih banjak,
b. Djawatan Pengadjaran Luar biasa,
Untuk urusan ini perlu diadakan Djawatan Pengadjaran Luar Biasa supaja pengadjaran itu dapa diselenggarakan se bagaimana mestinja.
328. Pendidikan djasmani
Untuk memperoleh tenaga pembangunan jang tjukup lahir ha thinnja, pendidikan djasmani adalah panting dalam pendidikan, baik dimasa sekarang maupun dimasa jang akan datang.
329. Kekurangan jang dialami pada sistim pendidikan sekarang a. Sistim pendidikan sekarang sebelum memenuhi keperluan
bangsa Indonesia, walaupun sudah banjak perubahan diada kan dalam reutjana pendidikan dan pengadjaran jang me nudju kearah penjempurnaan, karena perubahan itu terlalu lambat didjalankan dan biaja jang disediakan terlalu sedikit. b. Mutu pendidikan masih belum sempurna, sebagai akibat
dari :
1. Sistim udjian sekarang, jang memungkinkan peladjar2
hanja mengedjar idjazah.
2. Banjak guru jang mengadjar dibeberapa sekolah .dengan memberikan beberapa mata peladjaran.
3. Banjak guru jang kurang berwewenang.
4. Kekurangan gedung dan perlengkapan.serta banjak ru
angan beladjar jang tidak memenuhi sarat kesehatan. 5. Banjak sekolah jang tidak mempunjai alat untuk her
praktek, sehingga peladjaran diberikan setjara teori sadja. 6. Baik disekolah umum maupun disekolah kedjuruan, pela
djaran jang diberikan masih bersifat terlalu umum se'
hingga tamatan dari sekolah2 itu masih tjanggung djika
diserahi sesuatu pekerdjaan.
7. Buku peladjaran masih sangat kurang dan buku peladja ran jang telah ada selalu berganti2.
330. Usaha perbaikan dilapangan pendidikan a. Perluasan sekolah,
Karena djumlah kelahiran tiap tahun meningkat, maka. djumlah anak jang ingin masuk sekolah bertambah. Dengan demikian djumlah sekolah harus bertambah pula.
b. Perbaikan perlengkapan/alat2 sekolah.
c. Mempertinggi mutu pendidikan, Perbaikan mutu pendidikan harus dilakukan disegala tingkatan sekolah, termasuk pendidikan gurunja.
331. Dasar dan tudjuan pendidikan dan pengadjaran
a. Pendidikan dalam segala kegiatannja harus didjiwai Pan tjasila dan disertai kedjudjuran jang seichlas2nja, dengan
tidak melupakan unsur2 kebudajaan Indonesia.
b. Pendidikan harus mempunjai fungsi, menghasilkan tenaga pembangun, karena pendidikan dan pengadjaran adalah Ian dasan utama bagi Pembangunan Semesta,
d. Menanam djiwa perintis pada para siswa antara lain untuk mendorong transmigrasi.
§ 332. Methode pengadjaran
e. Dasar pendidikan dibidang kepanduan ialah Pantjasila. Methode pengadjaran dengan tjara menerima dan mendengar supaja diganti dengan tjara jang dapat memberikan dorongan fikiran dan bakat murid.
Methode pengadjaran harus berdasarkan Pantjasila. § 333. Prinsip dalam menjusun persekolahan
a. Prinsip kedjuruan.
Berpegang kepada prinsip kedjuruan ini, maka susunan se kolahsekolah dalam bentuk jang sekarang harus diubah. b. Prinsip ketrampilan dan kemasjarakatan. jang dimaksud
dengan ketrampilan ialah memiliki keachlian jang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi masjarakat.
Berdaasarkan prinsip ketrampilan dan kemasjarakatan, ma ka setiap djenis sekolah atau bagiananja; diatas sekolah
dasar, harus menghasilkan ahli.
Pada kelas terachir Sekolah Rakjat, hendaknja ditentukan djenis mata peladjaran jang sesuai dengan kebutuhan sosial ekonomi dilingkungan atau kampung halamannja dan dibe rikan pengetahuan dasar jang bersifat peraktis untuk mem bangkitkan dajatjipta dalam suatu lapangan jang bersifat produktif. Misalnja didaerah perikanan diberikan mata pe ladjaran tentang kemungkinan2 perikanan, didaerah perke
bunan kelapa diberikan peladjaran tentang kemungkinan2
perindustrian kelapa. c. Prinsip progesip.
Setiap tamatan sekolah balk umum maupun kedjuruan harus mendapat kesempatan jang sama untuk melandjutkan pela djarannja sampai kesekolah jang setinggianja,
§ 334. Panitia Rentjana Peladjaran keseluruhan
Departemen P.P. dan K. hendaknja mengadakan Panitia Ren tjana Peladjaran Keseluruhan, jang bertugas membuat rentjana peladjaran jang. meliputi segala tingkat pendidikan, sehingga pendidikan, rendah, menengah dan tinggi merupakan satu ke satuan jang utuh dan sesuai dengan prinsip tsb. diatas.
335. Laboratoria psychologi dan paedogogi
a. Supaja diusahakan adanja laboratoria psychologi dan pae dagogi. Tudjuan laboratoria itu ialah mentjari methode dan sistim, balk untuk pendidikan, maupun untuk test, jang tjo tjok untuk siswa Indonesia.
b. Hasil' penemuan laboratoria itu hendaknja disalurkan ke padapendidikan guru sehingga guru' kita tjakap mengawasi dan menjelidiki bakat2 muridnja,
336. Usaha jang harus dilakukan berhubungan dengan pembaharuan sistim
a. Gedung sekolah harus mempunjai ruangan jang besar, me menuhi sarat kesehatan dan hams berdiri didalam peka rangan jang luas.
b. Gedung sekolah harus mempunjai ruangan jang besar untuk perpustakaan, laboratorium, pekerdjaan tangan dan seba gainja,
c. Setiap sekolah harus mempunjai lapangan jang luas. untuk pendidikan djasmani, mempunjai tanah untuk pertanian, pe rikanan, pemeliharaan ternak dan sebagainja.
d. Setiap sekolah harus diperlengkapi dengan alat jang tjukup untuk praktek,
e. Bangku harus diganti dengan medja dan kursi, supaja mudah dapat dipindahkan menurut keperluan sesuatu kegiatan. f. Sekolah Guru, baik untuk sekolah dasar maupun untuk se
kolah landjutan harus mempunjai asrama.
g. Buku peladjaran untuk setiap djenis sekolah ditindjau, di tjukupi dan diseragamkan,
h. Kurikulum S.M.A. harus dirubah jaitu djumlah mata pela djjarannja harus dikurangi, tetap peladjaran diperdalam. Perlu diadakan sistim mata peladjaran mutlak dan pilihan. i. P.P. dan K, mengadakan penerangan tentang kemungkinan
beladjar kedjuruan.untuk keperluan :
(1) Tenaga jang diperlukan dalam pembangunan semesta, (2) Transmigrasi sebagai kegiatan nasional.
(3) Angkatan Udara, Angkatan Darat dan Angkatan Laut. j. Integrasi pendidikan guru.
337. Pendidikan Guru
b. Untuk memenuhi tenaga guru jang dibutuhkan, dapat dila kukan dengan djalan :
1. Menambah F.K.I.P. atau mengkorisolidir F.K.I.P. jang ada dengan tenaga dosen jang lengkap, alat serta biaja jang tjukup.
2. Disediakan perumahan bagi Dosen,
3. Diadakan peraturan wadjib kerdja bagi para ahli,
4. Integrasi semua pendidikan guru sekolah landjutan ke dalam F.K.I.P.
c. Kursus penjegaran bagi guru2. ,
Bagi guru2 perlu diadakan kursus penjegaran (refresher courses). Tudjuan kursus2 tersebut ialah agar para guru selain memperdalam mata peladjarannja djuga dapat me ngikuti perkembangan soal2 pendidikan,
338. Perubahan sistim pendidikan berhubung dengan adjaran Pantja sila disekolah pada umumnja
a. Adjaran Pantjasila tidak mungkin meresap pada djiwa sang anak djika sistim pendidikan sekarang tidak diubah.
b. Filsafat Pantjasila harus ditanamkan disekolah rendah sam pai sekolah tinggi dalam segala peladjaran.
c. Llntuk itu sistim pendidikan harus diubah sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk melaksanakan djiwa Pan tjasila di sekolah.
339. Pantjasila sebagai dasar pendidikan di universitas a. Pelaksanaan Pantjasila harus terdapat. dalam :
1. Kurikulum jang harus disusun sedemikian rupa sehing ga Pantjasila dapat mendjiwai segala bahan jang dia djarkan.
2. Pantjasila sebagai mata kuliah. 3. Methode mengadjar.
4. Pergaulan antara guru dan murid.
5. Hubungan antara universitas dengan masjarakat.
340. Tjara melaksanakan adjaran Pantjasila diperguruan tinggi menurut kenjataan dan pengalaman
a.
Lembaga Penjelidikan Pendidikan chusus menjelidiki dan merumuskan serta mengadakan siaran tentang adjaran Pantjasila.c. Pengadjaran Pantjasila harus didjiwai dengan suatu pim pinan jang dinamis.
§ 341. Perimbangan antara pendidikan umum dan pendidikan kedju ruan pada permulaan tahun 1957
a. Perbandingan antara djumlah sekolah menengah umum (tingkat pertama dan atas) dan sekolah kedjuruan adalah 2 : 1.
b. Perbandingan anggaran belandja untuk sekolah menengah umum dan sekolah kedjuruan adalah 4 : 3.
§ 342. Perbandingan antara mahasiswa social sciences dan natural sciences pada permulaan tahun 1957
Tidak terhitung mahasiswa jang menuntut peladjaran dibidang pemeliharaan kesehatan rakjat, perbandingannja adalah 18.338 lawan 7.425 atau 7 : 3.
§ 343. Politik pendidikan dan pengadjaran
a. Karena Pembangunan Semesta lebih banjak membutuhkan tenaga teknis daripada tenaga administratif, maka perban dingan pada pasal 341 dan 342 harus diubah sehingga dari sudut anggaran belandja akan terlihat perbandingan 7 : 3 atau 2 : 1.
b. Tjara untuk mengubah perbandingan ialah dengan menam bah anggaran belandja untuk Departemen P.P. dan K.
c. Tjara mengubah perbandingan pada tingkat perguruan ting gi dapat dilaksanakan dengan :
1. mahasiswa natural sciences boleh diberi ikatan dinas 2. mahasiswa sosial sciences boleh diberi ikatan dinas tetapi
hanja sebagai perketjualian.
§ 344. Perkembangan perguruan tinggi dalam rangka demokrasi ter pimpin
a. Tugas dari perguruan tinggi ialah membentuk tenaga ahli jang berdjiwa nasional dan berwatak susila Berta mampu memperkembangkan ilmu pengetahuan dan kebudajaan atas dasar Pantjasila.
b. Beladjar terpimpin,
Untuk memperoleh hasil peladjaran jang setinggi2nja bagi
1. Menentukan djumlah siswa bagi tiap2 fakultas atau dju
rusan dari fakultas.
2. Menentukan sarat2 penerimaan siswa,
3. Menentukan waktu tentamina dan udjian. 4. Membatasi kemerdekaan beladjar,
5. Menggunakan sistim „tutorship”,
c. Pemberian Studium Generale diperguruan tinggi tentang Pantjasila dan USDEK.
345. Science of planning sebagai mata kuliah
Science of planning dapat diadjarkan di Universitas, jang bo leh dituntut dalam dua katagori:
a. Mendjadi Master of Science of planning.
b. Sesudah mendapat M.A. dalam suatu vak ditambah dengan science of planing,
346. Otonomi perguruan tinggi
a. Otonomi keuangan diberikan 100%.
b. Otonomi pelaksanaan, jaitu dalam memberikan keahlian, ti dak perlu diatur.
347. Departemen perguruan tinggi dan ilmu pengetahuan Perlu didirikan dengan alasan sbb.:
a. Perkembangan ilmu pengetahuan berdjalan demikian tjepat sehingga perlu ada suatu organisasi jang memikirkan hal itu agar supaja negara dapat melajani dan mengikuti per kembangan keilmuan itu.
b. Pertumbuhan universitas akan mendapat perhatian chusus dengan sungguhsungguh.
c. Perkembangan ilmu pengetahuan akan berdjalan lebih baik. d. Pekerdjaan akan sempurna djika diurus oleh satu tangan. e. Untuk mengurus sekolah rakjat dan sekolah. menengah jang
meliputi seluruh Indonesia. oleh Departemen P.P. dan K. dirasakan sangat berat.
f. Pada hari depan Indonesia membutuhkan penelitian (re search) jang sangat leas dan mendalam,
g. Dalam rangka Pembangunan Semesta sangat dibutuhkan ahli, sardjana jang mempunjai pengetahuan dalam dan Iuas, ka rena itu tjalon sardjana harus mendapat perhatian sebesar besarnja. Perhatian itu harus terletak pada tjara menjeleng garakan perguruan tinggi dan penjelenggaraan perguruan
tinggi itu akan terdjamin apabila ada satu badan tersendiri jang inerupakan suatu Departemen, jang chusus ditugaskan melaksanakan hal itu,
348. Perluasan sekolah Umum
Perlu diadakan perluasan dengan rentjana sebagai berikut a. Sekolah Rakjat ditiap desa 1 (satu) buah.
b. Sekolah Menengah tingkat Pertama ditiap kewedanaan2
2( dua) buah.
c. Sekolah Menengah tingkat Atas ditiap kabupaten 1 (satu) buah.
d. Sekolah Guru Atas ditiap keresidenan 4 (empat) buah, e. Sekolah Guru Taman Kanak2.
349. Perluasan sekolah kedjuruan
Sekolah kedjuruan jang harus diperluas: a. Pendidikan teknik.
1. Sekolah Keradjinan. 2. Sekolah Teknik
3. Sekolah Teknik Menengah 4. Kursus Ahli Teknik A dan B. b. Pendidikan ekonomi.
1. Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Pertama. 2. Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Atas, 3. Kursus Dagang Pertama.
4. Kursus Dagang Atas.'
c: Pendidikan Pelajaran dan perkapalan. d. Pendidikan kedjuruan kewanitaan.
1. Sekolah Kepandaian Puteri 2 (dua) tahun. 2. Sekolah Kepandaian Puteri 4 (empat) tahun, e. Pendidikan kedjuruan lain'
1. Kursus Pegawai Administrasi.
2. Kursus Pegawai Administrasi tingkat Atas. 3. Sekolah Analis
4. Sekolah Kedjuruan Perhotelan 5. Kursus Karantina,
8. Sekolah Perikanan Menengah Atas. 9. Sekolah Kehewanan
f. Pendidikan guru kedjuruan.
1. Sekolah Guru Pengadjaran Teknik. 2. Sekolah Guru Kepandaian Puteri. 350. Perluasan sekolah guru pendidikan djasmani,
Sekolah guru pendidikan djasmani jang perlu diperluas : a. Sekolah Guru Pendidikan Djasmani
b. Kursus Aplikasi bagi guru pendidikan djasmani, 351. Perluasan sekolah kesenian
Sekolah kesenian jang perlu diperluas a. Sekolah Musik Indonesia.
b. Konservatori Kerawitan,
c. Kursus Kader dan Guru Kesenian. d. Sekolah Grafik.
352. Perluasan sekolah dan kursus pendidikan masjarakat Sekolah dan kursus jang harus diperluas:
a. Kursus Pemberantasan Buta Huruf, b. Kursus Kemasjarakatan.
c. Kursus Dinas. d. Kursus Kader, e. Kursus Kedjuruan.
f.Kursus Pendidikan Masjarakat.
353. Perluasan sekolah Agama Sekolah jang perlu diperluas : a. Pendidikan Guru Agama.
b. Pendidikan Hakim Islam Negeri. c. Pegawai Urusan Peradilan Agama, 354. Perluasan untuk Perguruan Tinggi
a. Universitas/Perguruan Tinggi ditiap Daswati I, 1 buah. b. F.K.I.P. didirikan pada tiap pusat Universitas/Perguruan
Tinggi.
1. Universitas Gadjah Mada, 2. Universitas Indonesia 3. Universitas Airlangga 4. Universitas Hassanudin 5. Universitas Sumatera Utara 6. Universitas Andalas
7. Universitas Padjadjaran 8. Universitas Teknologi 9. Universitas Sriwidjaja 10. Universitas (Kalimantan) 11. Universitas (Maluku).
§ 355. Perguruan Swasta
Perguruan Swasta terbagi atas :
a. Pendidikan umum jang terdiri dari 1. Sekolah Taman Kanaka
2. Sekolah Dasar,jang sebagian besar didirikan karena aga ma.
3. Sekolah landjutan tingkat Pertama. 4. Sekolah landjutan tingkat Atas. b. Pendidikan kedjuruan jang terdiri dari:
1. Pendidikan Teknik 2. Pendidikan Ekonomi
3. Pendidikan Kedjuruan Kewanitaan. c. Pendidikan guru jang terdiri dari :
Sekolah Guru Atas, d. Perguruan Tinggi,
§ 356. Bantuan dan Subsidi
Perguruan Swasta jang harus mendapat bantuan dan subsidi dari Pemerintah :
a. Pendidikan Kedjuruan b. Pendidikan Guru c. F.K.I.P.
§ 357. Biro Perguruan Swasta
Bagian subsidi Departemen P.P. dan K. perlu diubah didjadikan Biro Perguruan Swasta jang terdiri dari :
a.
Dewan Bimbingan Swasta, diketuai oleh Kepala Biro de ngan dibantu oleh :1. Staf ahli tata usaha, jang merumuskan dan menjalurkan. pikiran jang timbul dalam dewan sebagai instruksi.
2. Staf ahli pendidikan, jang mengadakan hubungan antara sekolah negeri.dengan sekolah sw. psta.
3. Staf penjiaran, jang mempunjai tugas untuk menjampai kan pendapat sekolah swasta.
b. Bagian A : untuk Urusan Umum, meliputi tiga seksi : 1. Seksi Penerangan dan Dokumentasi
2. Seksi Expedisi dan Rumah Tangga 3. Seksi Pertangguingan djawab.
c. Bagian B : Untuk Llrusan Kepegawaian, meliputi tiga Seksi: 1. Seksi Sekolah Kedjuruan
2. Seksi Sekolah Umum
3. Seksi Pensiun dan Tundjangan,
d. Bagian C : Untuk Urusan Kebendaan, meliputi tiga Seksi : 1. Seksi Sokongan Sekolah
2. Seksi Barang dan Bangunan
3. Seksi Usaha Kebudajaan dan Perguruan Tinggi. 358. Lembaga Perguruan Tinggi Swasta
Agar makin tepatgrata mengerahkan tenaga swasta mengenai pendidikan kader tinggi dalam rangka pembangunan, Pemerin tah hendaknja mengadakan Lembaga Perguruan Tinggi Swasta. Lembaga tersebut bertugas memberi bimbingan dan pengawasan pada Perguruan2 Tinggi Swasta. Anggota dan Ketuanja diang
kat oleh Pemerintah, sebagian dari golongan pegawai negeri, sebagian dari golongan perguruan Swasta, sehingga dalam Lem baga resmi ini terlaksana pertemuan antara pikiran2 Pemerintah dan pikiran2 masjarakat kearah pembangunan masjarakat jang
adil dan makmur,
Lembaga tersebut bertanggungdjawab langsung kepada Men teri P.P. dan K,
§ 359. Undangundang perguruan Swasta
Karena Ordonansi Pengawasan Pengadjaran Partikelir tidak sesuai lagi dengan alam kemerdekaan, maka harus ditjabut dan diganti dengan Undang2 jang sesuai dengan tjita2 kehidupan
§ 360. Alat2 untuk sekolah dan perguruan tinggi
a. Keadaan alat2 untuk sekolah dan perguruan tinggi sangat
menjedihkan Sebab :
1. Alat jang diperlukan tjukup
2. Keuangannja sangat sedikit disediakan
3. Pengaturan Keuangan menghambat pembelian alat2
itu
b. Alat jang didatangkan dari luar negeri ada 75% dari ke perluan untuk sekolah dan perguruan tinggi
c. Alat2 jang sangat dibutuhkan untuk sekolah rakjat dan se
kolah menengah : 1. buku
2. alat2 peladjaran
d. Biaja jang harus disediakan tiap tahun : 1. Sekolah rakjat Rp. 150, per capita 2. Sekolah landjutan Rp. 400, per capita 3. Perguruan Tinggi Rp. 10.000, per capita e. Djumlah murid dan mahasiswa :
1. Sekolah Rakjat 7.500.000 orang 2. Seklah landjutan 500.000 orang 3. Perguruan tinggi 50.000 orang
Maka biaja jang harus disediakan ialah 7.500.000 x Rp. 150, + 500.000 x Rp. 400, + 50.000 x Rp. 10.000 = Rp. 1,825.000.000, setahun
§ 361. Pambangunan industri alat2 peladjaran
Rentjana pembangunan industri alat2 peladjaran terdiri atas:
a. Rentjana djangka pendek, jang dapa
t
dilaksanakan dalam tahun 1961 dengan bantuan pabrik jang telah ada di In donesia.b. Rentjana djangka panjang, jang dapat menghasilkan semua alat peladjaran untuk sekolah rendah, landjutan (se gala djenis) dan pergururan tinggi dengan bahan dari negara kita sendiri
1. Modal dan organisasi dari rentjana djangka pendek di gunakan sebagai dasar dari rentjana djangka pandjang.
2. Jang harus didirikan :
(a) langkah demi langkah Menurut rentjana :
pabrik kaju, logam dan bengkel, kulit, gelas, kapur tulis, tinta, tjat obatobatan, plastic batu tulis dan pensil
(1) – analis (2) – monteur
(3) – pembuatan instrument (4) – peniup gelas
(5) – tukang
(c). bagian penelitian (research) § 362. Kebutuhan kertas setahun
a. Untuk pentjetakan buku peladjaran 9.600 ton H.V.S, H.H.I atau kertas Koran.
b. Untuk pembuatan buku tulis 9.600 ton H.V.S., H.H.I. atau kertas Koran
c. Untuk pentjetakan buku guna “aftercare” hasil pemberan tasan buta huruf, batjaan waktu senggang bagi pekerdja dan batjaan anak 57.600 ton kertas Koran
d. Untuk kulit buku 10.000 ton setahun
e. Djumlah kebutuhan setahun 86.800 ton kertas dengan uku ran 65 x 100 cm
§ 363. Pabrik kertas, pertjetakan dan sekolah pertjetakan jang harus didirikan
a. Pabrik kertas dan karton 12 buah b. Pertjetakan (diluar Djawa) 10 buah c. Sekolah pertjetakan 10 buah § 364. Kesimpulan
Tudjuan Pendidikan :
a. Manghabiskan buta huruf dalam waktu sesingkat2 nya
b. Menghasilkan tenaga ahli jang dapat diikut sertakan dalam Pembangunan Semesta
c. Menghasilkan orang jang djujur, taat kepada Tuhan, ber djiwa besar dan bertanggung djawab atas terselenggaranja masjarakat Indonesia jang lohdjinawi (subur), adil pala marta (adil dan makmur) diatas dasar sistem sosialisme Indonesia.