• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jilid-03-Depernas 24-Bab-27

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jilid-03-Depernas 24-Bab-27"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 27. BIDANG PENELITIAN

GARIS BESAR PEMBANGUNAN BIDANG PENELITIAN

§ 365.  Penelitian sarat mutlak pembangunan

Penelitian   panting   sekali   untuk   Pembangunan   Semesta   Beren­ tjana di Indonesia, karena penelitian jang luas dan intensif di­ perlukan untuk menggali dan mengusahakan sumber2 kekajaan

alam, serta mengolah bahan2  jang diperoleh dari penggalian itu

setjara lebih sempurna,

Penelitian di­bidang2  ekonomi, kemasjarakatan, kebudajaan, pe­

ngadjaran,   pendidikan   dan   pemerintahan   harus   pula   diseleng­ garakan setjukupnja, sesuai dengan sifat Semesta dari Pemba­ ngunan. Untuk pembangunan Semesta Berentjana diperlukan : ke­tiga2 djenis penelitian ialah :

a. penelitian dasar (basic research). b. penelitian terpakai (applied research)

c. penelitian perkembangan (developmental research).

§ 366. Penelitian untuk mendjamin program sandang­pangan

Penelitian mengenai segi2  produksi, distribusi dan konsumsi di­

bidang sandang dan pangan adalah sarat mutlak untuk mem­ pertjepat   tertjapainja   selfsupporting   dalam   kedua     bidang     itu dan untuk melantjarkan penjaluran hasil produksi sandang dan pangan ketangan Rakjat,

§ 367. Penelitian mengenai masalah perumahan

Masalah perumahan jang harus dipetjahkan se­tjepat2nja dan se­

baik2nja   memenlukan   penelitian   mengenai   pembangunan   ru­

mah dengan segala seginja, berhubung dengan pertambahan pen­ duduk dan mobilitet sosial.

§ 368. Penelitian untuk kepentingan pembangunan industri berat  dan industri kimia dasar

Perlu segera dibangun lembaga2 penelitian jang dapat memenuhi

setjara memuaskan keperluan penelitian untuk kepentingan per­ siapan   dan   perjelenggaraan   pembangunan   industri   berat   dan industri kimia dasar dalam Rentjana I,

§ 369. Keadaan penelitian di Indonesia

(2)
(3)

search.), sedang lembaga2 penelitian jang termasuk dalam depar­

temen   mendjalankan   penelitian   terpakai   (applied   research)   dan pengudjian  (testing),  walaupun  embaga2   ini dalam beberapa hal

dan   untuk   keperluan2  tertentu   mengadakan   djuga.   penelitian

dasar. Menurut tugasnja  lembaga2   dari  Departemen2   seharus­

nja mendjalankan penelitian dasar.

Lembaga2  penelitian itu ada jang berstatus pemerintah, semi­

pemerintah, dan terdapat Pula lembaga2 swasta.

Hampir   semua   lembaga/balai   penelitian   menghadapi   kekurang­ an dilapangan :

a. tenaga ahli.

b. alat perlengkapan.

c. buku, madjalah dan keterangan penelitian dari luar negeri.

d. kerdja­sama   dan   koordinasi   antara   lembaga2  dan   balai2  pe­

M.I.P.I, jang   merupakan   Badan   Ilmiah   tertinggi di Indonesia dan jang dibentuk berdasarkan Undang2, sampai kini mendjum­

pai kesulitan2 dalam usahanja untuk mengumpulkan keterangan2

tentang   kegiatan2  penelitian   dari   lembaga2  penelitian,   sebagai

langkah pertama dalam usaha memadjukan usaha penelitian di Indonesia.

§ 370. Reorganisasi penelitian nasional

Untuk mengatasi kesulitan dan kekurangan itu, perlu diadakan reorganisasi   penelitian   nasional   dengan   tudjuan   memberi   tugas dan   wewenang   Madjelis   Ilmu   Pengetahuan   Indonesia   untuk mengawasi,   mengkoordinasi   dan   menstimulasi   seluruh   peneli­ tian, termasuk penelitian swasta:

§ 371. MIPI sebagai badan koordinasi dan supervisi

a. Dalam   rangka   reorganisasi   itu   perlu   sekali   kepada   MIPI memberi suatu kedudukan jang diatur dalam Undang2, jang

memungkinkan Madjelis itu untuk melaksanakan tugasnja se­ perti tersebut diatas.

b. Dalam   melakukan   koordinasi   perlu   diingat,   bahwa.   Peneliti­ an   tertentu  jang   mendekati  applied   research,   tetapi  sesung­ guhnja   hanja   technical   service   jang   kini   dikerdjakan   oleh balai2 penelitian tertentu dalam lingkungan Departemen, tidak

mudah   dapat   ditugaskan   pada   Universitas2,   Karena   itu,   pe­

(4)
(5)

luas dan mendalam tentang keadaan penelitian di Indonesia dewasa   ini   dan   tentang   isi   Berta   tudjuan   Rentjana   I   jang mutlak membutuhkan penelitian dibanjak bidang.

c. Untuk   dapat  melaksanakan  koordinasi  se­baik2nja,   MIPI   ha­

rus diberi tjukup wewenang untuk menembus barriere2 Depar­

temen,   dalam   art   bahwa   MIPI   hares   dapat   mengkoordinasi lembaga2  penelitian   melalui   Departemen2  jang   bersangkutan

tanpa   adanja   rintangan2  dari   dan   antara     Departemen2  itu.

MIPI   setiap   waktu   hares   dapat   meminta   dan   memperoleh keterangan2  jang   diperlukan   dari   lembaga   atau   balai   jang

bersangkutan,   Hendaknja   koordinasi   itu   djangan   membatasi kegiatan usaha, tetapi lebih inempertinggi effisiensi.

d. Apabila dimasukkannja MIPI kedalam suatu Departemen jang chusus   bergerak   dalam   lapangan   Perguruan   Tinggidan   Ilmu Pengetahuan   akan   mempermudah   segala   tudjuan   terse­but diatas, maka hal itu dapat diandjurkan. 5. Lembaga   Elektronika   Nasional,   dengan   biaja   Rp.   175

djuta,

6. Lembaga Biologi Nasional, dengan biaja Rp. 262 djuta. 7. Lembaga Ekonomi dan Masjarakat, dengan biaja Rp. 25

djuta

b.  Pendirian lembaga2 ini djika perlu dilaksanakan dengan ban­

tuan luar Negeri (tenaga ahli alat); dengan sarat2 jang dapat

mendjamin   kelantjaran   usaha   dan   pendidikan   tenaga   ahli nasional.

(6)
(7)

§ 373. Panitia Negara Penelitian Pembangunan Nasional (PNPPN)

Ketua : Ketua Depernas, Wakil Ketua :  Ketua M.I,P.I,

Anggota2 : Wakil2  Departemen2  jang   menjelenggarakan

penelitian,   wakil   Universitas2  dan   wakil

Lembaga2  penelitian   jang   berada   dibawah

Menteri Pertama.

Pekerdjaan Sekertariat PNPPN dilakukan oleh Bagian Pene­ litian Depernas,

b. Tugas PNPPN ialah : 

1.  Menertibkan organisasi lembaga2 penelitian jang ada.

2.  Mengusahakan adanja koordinasi antara lembaga2 peneli­

tian mengenai soal :

(a) perentjanaan bersama,

(b) kerdja­sama   dalam   masalah   jang   menjangkut   bebe­ rapa bidang,

(c) synchronisasi dan korrelasi dari usaha2 lembaga,

(d) saling membantu dengan alat2, lektur, pengalaman, 

ten.aga ahli,

(e) ber­sama2 mentjari tjara2 bekerdja jang effisien,

(f) kerdja­sama dalam publikasi,

3.  Merentjanakan bersama anggaran belandja,

4.  Ber­sama2  mengadakan/mengusahakan  pemasukah  tena­

ga ahli dan alat.

5.  Menentukanbersama   pedoman   kerdja   dan   kebidjaksana­ an umum,

6.  Membantu   Depernas   dalam   mengadakan   pemeliharaan berhubung dengan pembuatan. dan pelaksanaan pola pem­ bangunan,

(8)

7. Membantu reorganisasi M.I.P.I. mendjadi suatu Badan Penelitian Nasional.

§ 374.  Sagan Organisasi Peneitian Nasional jang mendjadi tudjuan

x x x

a. Keterangan x x x = lembaga2.

      = hubungan hierarchi.        = hubungan koordinasi.        = permintaan penelitian 

b. Penelitian nasional dilakukan pada :

1. Lembaga2 jang langsung dibawah menteri pertama.

2. Lembaga2 dibawah Departemen2,

3. Lembaga2 dibawah Universitas2,

4. Lembaga2  dibawah   MIPI   (Madjelis   Ilmu   Pengetahuan

Indonesia),

5. Lembaga2 dibawah Depernas.

ad 1.  Lembaga2  jang   langsung   dibawah   Menteri   Pertama

misalnja

(9)
(10)

Biro   Statistik,   Lembaga   Tenaga   Atom,   Lembaga   Ad­ ministrasi   Negara,  melakukan  penelitian   jang   mempunjai arti jang chusus untuk negara.

ad 2. Lembaga   dibawah   Departemen2  melakukan   penelitian

terpakai   djangka   pendek,   penelitian   perkembangan   dan pengudjian2  (applied   short   term   research,   development

research, testing).

ad 3. Lembaga2  dibawah   Universitas   melakukan   penelitian

dasar   dan   penelitian   terpakai   (basic   and   applied   re­ search),

ad 4. Lembaga2  dibawah MIPI melakukan penelitian dasar dan

penelitian terpakai djangka pandjang.

ad 5. Depernas   memerlukan   hasil2  penelitian   untuk   perentja­

naan Pembangunan Semesta, Pada umumnja penelitian2

untuk keperluan Depernas itu dilakukan pada lembaga2

djenis   1   s/d   4   jang   oleh   Depernas   dimintakan   pada lembaga2 meliwati Menteri Pertama dan/atau MIPI.

Untuk hal2 jang chusus Depernas dapat mempunjai lem­

baga   penelitian   sendiri   (misalnja   Lembaga   Penelitian Ekonomi dan Keuangan),

MIPI   diberi   kedudukan   langsung   dibawah   Menteri   Per­ tama dan merupakan badan nasional.  tertinggi dilapang­

an ilmu pengetahuan.

MIPI   mempunjai   tugas   mengkoordinasi   dan   mensti­ mulasi   seluruh   penelitian  nasional,  termasuk  penelitian swasta,

§ 375.  Penelitian oleh Depernas.

Berhubung   dengan   pembentukan   Panitya   Negara   Penelitian Pembangunan   Nasional   (PNPPN)   maka   Depernas   dapat   mem­ bentuk   suatu   „Bagian   planing   dan   research”  jang   bertindak   se­

bagai Biro dart PNPPN tersebut dan jang meneliti   soal2    menge­

nai penduduk, pendapatan nasional dan komponen2nja (national

income   dan   national   income   accounting),   tenaga kerdja dan lain sebagainja,

§ 376.  Pengutamaan penelitian

Rentjana usaha penelitian untuk masa 1961 — 1969 harus di­ dasarkan   pada   pengutamaan   lapangan2  tertentu   dalam   rangka

Rentjana   I,   ialah   lapangan2  sandang,   pangan,   perumahan,   in­

dustri   berat,   industri   kimia   dasar,   pertambangan,   penduduk, tenaga   kerdja,   distribusi   dan   komunikasi,   serta   mengenai   ef­ fisiensi aparatur negara.

Berhubung   dengan   itu   maka   Pemerintah   harus   memberi   lebih banjak   dorongan   dan   fasilitet2  pada   lembaga2  penelitian   jang

(11)
(12)

a. Balai2  penelitian  jang termasuk  dalam lingkungan  Institut

Teknologi dan. Pendidikan (Djawatan Balai2 Penjelidikan dan

Pendidikan),   Departemen   Perindustrian   Rakjat,   teru­ tamajang berhubungan dengan produksi sandang.

b. Balai2 penelitian jang termasuk dalam lingkungan Departe­

men Pertanian dan jang bertugas menjelenggarakan pene­ litian dibidang peternakan, perkebunan, pertanian, kehuta­ nan,   perikanan,   chususnja   jang   langsung   berguna   untuk mempertinggi produksi pangan.

c. Balai Penjelidikan  Masalah  Air,  Bendungan2  Besar,  Hidro­

logi   dan   Hidrometri,   Departemen   Pekerdjaan   Umum   dan Tenaga.

d. Lembaga   Penjelidikan   Masalah   Bangunan2  (Regional   Hou­

sing Centre). dari   Pusat   Djawatan   Pertambangan,   Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan.

j. Pusat Djawatan Geologi, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan.

k. Lembaga Aerial Survey.

l. Biro Pusat Statistik dan Lembaga2 penelitian lain dilapang­ an

ekonomi, kemasjarakatan dan administrasi negara.

§ 377.  Kekurangan tenaga ahli

Pada   umumnja   kekurangan   akan   tenaga   ahli   dirasakan   oleh semua Imbaga/balai penelitian dan hal ini sangat menghambat kemadjuan dalam biding penelitian.

Berdasarkan   keterangan   jang   diberikan   oleh   28   Lembaga   pe­ nelitian jang bertugas dilapangan pertanian, kehutanan, perter­ nakan, geologi dan tehnik, maka kekurangan tenaga ahli di 28 lembaga   itu   untuk   masa   lima   tahun   pertama   Rentjana   I,   se­ kurang­kurangnja sebagai berikut:

Sardjana Tenaga Menengah

Ahli pertanian 147 114

Ahli kehutanan 30 64

Ahli kimia/kimia Tehnik 9 1

(13)
(14)

Sardjana Tenaga Menengah

Ahli biologi 75 47

Ahli perikanan 55

Ahli kedokteran hewan 36 41

Ahli mesin 12 29

Ahli listrik 20 40

Ahli geologi 28

Ahli fisika/fisika tehnik 12 —

Ahli geofisika 3

Ahli matematika 8

Ahli metrologi 6

Ahli statistik 7

Ahli tehnik sipil/bangunan 25 15

Ahli planologi 2

Djumlah : 425 416

Perintjian :

I.  Ahli Pertanian

Sardjana Tenaga Menengah

Lembaga Penjelidikan Beras ­­­ 2

Bagian Teknologi Makanan,

Djawatan Pertanian Rakjat Pusat 1 Bplai Penjelidikan Pertanian 8 BaTai Penjelidikan Karat Rakjat

Bogor. 17 81

Lembaga Botani Umum "Traub" 81 11

Lembaga HortusBotanicus 15 20

Lembaga Museum Zoologium

Lembaga Penjelidikan Kehutanan 8 21

Lembaga Penjelidikan Hasil 8 20

(15)

Sardjana Tenaga Menengah Lembaga Penjelidikan

Tehnologi — Kimia 6 11

Hasil Hutan

Lembaga Penjelidikan Beras 3 1

Balai Penjelidikan Pertanian 2 ­­

Balai Penjelidikan Perikanan

Darat 1 ­­

Lembaga Penjakit Mulut/Kuku 1 ­­

Pusat Djawatan Geologi 2 ­­

9 1

Sardjana Tenaga Menengah

IV. Ahli Tehnologi Makanan

Bagian Tehnologi Makanan 5 ­­

V.   Ahli Biologi (Ilmu Hajat)

Bagian Tehnologi Makanan

Djawatan Pertanian Rakjat Pusat 3 ­­

Balai Penjelidikan Pertanian 2 ­­

Lembaga Botani Umum "Treub" 10 10

Lembaga Microbiologi 13 10

Lembaga Pengawetan Alam 12 10

Lembaga Penjelidikan Laut 20 12

Bagian Penjelidikan Hasil2 laut,

Djawatan Perikanan Laut Pusat 3 ­­

Balai Penjelidikan Perikanan Darat

12 ­­

75 47

IV. Ahli Perikanan

Bagian Penjelidikan Hasila Laut,

Djawatan  Perikanan  Laut 

Pusat ­­ 55

(16)

Sardjana Tenaga Menengah VII. Ahli Kedokteran Hewan

Balai Penjelidikan Pertanian 8 ---Lembaga Pusat Penjakit Hewan 19 35 Balai Penjelidikan Gabungan

Pengusaha Perkebunan Sumatra

(Gappersu) 9 6

36 41

VIII .

Ahli Mesin

Lembaga Penjelidikan Beras -- 9 Bagian Teknologi Makanan,

Djawatan Pertanian Rakjat

Pusat 1

---Pusat Djawatan Geologi 1 ---Laboratorium P.L.N. Pusat 10 20

12 29

Sardjana Tenaga Menengah IX. Ahli Listrik

Laboratorium P.L.N. Pusat 20 40 X. Ahli Geologi

Pusat Djawatan Geologi 28 ---XI. Ahli Fisika/Fisika Teknik

Lembaga Metrologi dan Geofisik 9

---Lembaga Ukur 3

---12

---XII. Ahli Geofisika.

Pusat Djawatan .Geologi 3 ---XIII. Ahli Matematika

Lembaga Meteorologi dan

Geofisik 8

(17)

Sardjana Tenaga Menengah

XIV. Ahli Metrologi 

Lembaga Ukur 6 ­

XV. Ahli Statistik

Lembaga Pars dan Pendapatan

Umum 7 ­

XVI. Ahli Teknik Sipil/Bangunan

Balai Penjelidikan Masalah Air.  Bendunganz besar, Hidrologi 

dan Hidrometri 6 15

Lembaga Penjelidikan Masalah 

Bangunan 19 ­­­

25 15

XVII. Ahli Planologi 2 ­­

Perkiraan kebutuhan tenaga ahli dart seluruh lembaga setjara­ terperintji sukar dilakukan karena tenaga ahli jang dibutuhkan oleh masingz  lembaga tidaklah sedjenis dan perbandingan an­

tara djumlah sardjana dengan djumlah tenaga menengah jang dibutuhkan djuga tidak sama. Rata' untuk tiap sardjana diper­ lukan ± 3 —  5 orang. Disamping itu  kebutuhan tenaga  ahli disuatu lembaga sangatlah bergantung kepada perkembangan

Kegiatan2 penelitian pada dewasa terutama meliputi:

a. Perkebunan/pertanian.

Pembiajaan   jang   dikeluarkan   oleh   Negara   jang   belum   madju ekonominja untuk penelitian disegala bidang berkisar sampai

(18)
(19)

± % — 1% dari pendapatan nasional. Berdasarkan itu pem­ biajaan penelitian nasional kita dapat di­kira2kan ±½ — 1%

dari pendapatan nasional kita, dengan pengertian, bahwa kita harus berpegang pada pengutamaan jang ditetapkan dan mem­ punjai kemampuan untuk menilai hasil2 penelitian selama Ren­

tjana I ini dilaksanakan dan mengadakan usaha jang kontlnu kearah perbaikan dan keselarasan serta approach jang „flexible”

dalam soal anggaran lembaga, untuk memenuhi, kebutuhan per­ luasan usaha se­waktua.

Kebidjaksanaan dalam hal pembiajaan jang  "flexible"  itu  me­

rupakan keharusan, karena usaha2  penelitian merupakan/ber­

dasarkan atas kebutuhan2  jang tidak langsung (indirect) dan

hasilnja, selain bersifat abstrak djuga, tidak mungkin ditentu­ luasan usaha2 penelitian jang kini sedang dilakukan oleh pel­

bagai 1embaga/balai penelitian dibidang geologi/pertambangan, aerial survey,  industri (termasuk industri sandang), pangan, perkebunan dan kehutanan, P.T.T., lalu­lntas kereta api dan penerbangan.

Rp, 40 djuta (devisen) disediakan untuk mentjukupi keperluan akan literatur luar negeri chemicalien dan alat2  perlengkapan

tertentu jang sangat terasa oleh pelbagai lembaga jang ada.

380.  Usaha2  konkrit   jang   perlu   dilaksanahan

Usaha2 konkrit jang perlu dilaksanakan ialah

a.  pendidikan dan penjempurnaan kader didalam dan diluar lembaga2/balai2 penelitian di Indonesia.

e.  memperbaiki hubungan dan kerdja­sama dengan lembaga2

penelitian diluar negeri, agar Indonesia dapat menarik ke­ untungan   dari   kemadjuan2  jang   diperoleh   dibidang

penelitian di­negara2 lain,

f.disediakan   tjukup   biaja   dan   fasilitet   bagi   penelitian   jang dipandang urgen,

g. disediakan tjukup devisen untuk mendatangkan buku2 ma­

djalah­madjalah, brosur2  dan penerbitan2  luar negeri dan

(20)
(21)

h. untuk   memelihara   alat2  jang   sudah   ada   harus.   disediakan

repair­shops.

i. menghilangkan hambatan2 birokrasi.

j. menstimulir   latihan   (training)   tenaga2  tehnisi   jang   panting

dalam djumlah  jang mentjukupi (peniup galas,  pembuat  in­ strumen ahli reparasi),

k. memperbesar   stabilitet   dalam   bidang   personalia,   chususnja pimpinan2 lmbaga,

1.  memberikan penerangan pada para peladjar tentang lapang­ an     kerdja    penelitian    di  Perguruan  Tinggi,  Sekolah  Mene­ ngah dan organisasi lain jang dipandangperlu.

m. memberikan   penerangan   kepada   masjarakat   tentang   usaha2

penelitian,

n. memberikan penghargaan (hadiah) setiap tahun kepada mereka jang  berdjasa   benar   dalam  lapangan  ilmu  pengetahuan  dan penelitian,

o. segera   mendorong   lebih   kuat   usaha2  penelitian   dasar   (basic

research) pada Universitas,

p.  negara   memadjukan   penelitian   terpakai   (applied   research) setjara lebih intensif,

q.  segera   mendirikan   Perpustakaan   Ilmu   Pengetahuan   dan   se­ buah   Perpustakaan   Nasional   dan   Badan   Pusat   Ilmu   Penge­ tahuan   dan   Tehnologi   (Sciences   and   Technology   Central Office),   jang   antara   lain   bertugas   mengumpulkan   microfilm. baik  dari   luar   negeri   maupun   jang   dihasilkan  didalam     ne­ geri,

r.  mendirikan sebuah pusat pembuatan dan perhbetulan instru­ men­instrumen; badan ini dapat digabungkan pada Lembaga Fisika Nasional.

s.  menjusun  sebuah  katalogus mengenai buku2   jang terdapat

di­perpustakaan2.

Referensi

Dokumen terkait

Secara kimia Benzo(a)pirene terbentuk dalam asap hasil pembakaran tidak sempurna karena bahan pencemaran dari efek samping selama proses pembakaran senyawa organik, bersifat

[r]

Keterlibatan kecelakaan diekspresikan sebagai jumlah pengemudi kendaraan dengan karakteristik yang pasti terlibat dalam kecelakaan per 100 juta vehicle-miles

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA V

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 047/Menkes/SKI/2002 tentang Laboratorium

Kolonel Wa hid U

Adapun tujuan khusus penelitian antara lain: (1) menganalisis perubahan luasan tutupan/penggunaan lahan di Kabupaten Luwu Timur tahun 2002 dan 2013; (2) menganalis

d) Kajian / Penelitian / Perencanaan Lingkungan Hidup yang dilakukan oleh pemerintah Kota Semarang pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :. 1) Laporan pra pelingkupan