BAB : 48. PENGERAHAN TENAGA RAKJAT
§ 666. Potensi jang terbesar di Indonesia, adalah rakjat Indonesia. Potensi tersebut telah menundjukkan kesanggupannja pada waktu pergolakan Revolusi kita. Pembangunan jang akan kita kerdjakan tidak mungkin berhasil, djika tidak dibantu oleh rak jat. Bantuan rakjat itu hanja dapat diperoleh, djika rentjana pembangunan mengandung harapan2 bagi rakjat.
§ 667. Sekarang timbal persoalan bagaimana kita mengerdjakan tena Departemen Penerangan, Departemen P.P. & K., Departemen Dalam Negeri dan Departemen Agama. Potensi daripada ke empat Departemen ini harus diarahkan untuk memberi pene rangan kepada rakjat. Untuk itu perlu dipilih tenaga2 dari ke
empat Departemen jang sanggup menunaikan tugas ini de ngan persiapan seperlunja. Agar djangan ada simpang siur da lam hal ini tanggung djawab mengenai kordinasi diserahkan kepada Departemen Penerangan,
§ 670. Tingkatan kedua diserahkan tanggung djawabnja kepada De partemen Pengerahan Tenaga Ra'kjat. Departemen tersebut
diwadjibkan mengadakan sistim pengumpulan tenaga dan te nagatenaga pimpinan jang mempunjai kesanggupan organi satoris teknis.
Kemudian kepada Pamongpradja jang paling dekat ketempat projek diberi tugas menumpin gerakan tersebut dengan pem bantu utamanja seorang tenaga organisatoris teknis, jang di siapkan oleh Departemen Pengerahan Tenaga Rakjat. Dalam
hal ini tidak perlu diliwati tangga2 hierarchis jang mungkin akan
melambatkan usaha pembangunan kita. Sekarang timbul 3 persoalan
a. lapangan pekerdjaan, b. dasar2 organisasi,
c. dasar2 penghargaan,
§ 671. Lapangan pekerdjaan
Lapangan jang paling baik diusahakan dengan pengerahan te naga rakjat harus memenuhi sarat2 sebagai berikut:
a. usaha tersebut harus mengandung kepentingan atau man faat jang dapat dirasakan langsung oleh sesuatu lingkungan hidup. .
b. pekerdjaan tersebut tidak boleh memerlukan pengetahuan teknis jang tinggi, tetapi harus sederhana.
c. pada umumnja pekerdjaan harus dekat pada tempat tinggai rakjat jang dikerahkan, sehingga seal pengangkutan dja ngan menimbulkan masalah baru.
Dibawah ini ditjantumkan beberapa lapangan dan usaha di mana pengerahan rakjat dapat dilakukan.
§ 672. Bidang Pertanian : a. kebun bibit, b. irigasi ketjil2an,
c. pengangkutan rabuk, d. pemberantasan hama, e. dan lain.
§ 673. Perikanan: perbaikan pantai2 ketjil untuk tempat berlabuh
perahu2.
§ 674. Bidang pengangkutan: perbaikan dan pembuatan djembatan2
i. bank desa, j. lumbung desa,
k.
pembuatan alun2,l. pembuatan lapangan oleh raga,
dan lain? projek jang memenuhi sarat2 diatas,
§ 676. Dasar2 organisasi
a. Pengerahan tenaga rakjat didasarkan atas dasar sukarela. b. Tenaga2 dihimpun dalam kesatuan (unit) pekerdja jang di
pimpin oleh Pamongpradja sebagai pemegang komando/pe pimpin oleh Pamong Pradja sebagai pemegang komando/pe tugas Departemen Pengerahan Tenaga Rakjat sebagai tena ga pengorganisasi teknis:
Kesatuan pekerdja dapat diberi nama menurut keperluan. Birokrasi harus dihindarkan,
Hasil2 pekerdjaan harus diusahakan agar djadi pendorong
bagi regu lainnja supaja tertjapai semangat perlombaan dalam membangun,
c. Untuk setiap kesatuan harus diadakan pendaftaran lebih dahulu,
§ 677. Dasar penghargaan ,
a. Penghargaan jang terbesar ialah: kebanggaan masjarakat itu atas terlaksananja suatu projek oleh tenaga sendiri da lam semangat gotongrojong,
b. Penghargaan atas djasa harus ditetapkan lebih dahulu oleh Pamongpradja, Wakil Departemen Pengerahan Tenaga Rakjat dan beberapa orang jang terkemuka Bari kesatuan pekerdja, dengan tudjuan tertentu bahwa harus ditjapai penghematan tenaga dan biaja.
c. Penghargaan dalam bentuk institut jang berguna bagi ma sjarakat mendapat prioritet utama.
d. Pengharapan natura dalam bentuk bahan pakaian untuk anak2 mereka atau isteri mereka atau untuk mereka sendiri.
e. Penghargaan uang,
f. Dalam menjalurkan penghargaan ini harus didjaga dengan sungguh2 supaja segalagalanja disalurkan dengan djudjur.
BAB : 49, TEMPAT DEPERNAS DALAM PELAKSANAAN
§ 678. Dalam uraian diatas telah dinjatakan, bahwa dengan selesainja rentjana ini tidaklah berachir tanggung djawab Depernas. Djus tru sesudah pelaksanaan dimulai Depernas harus membantu agar pelaksanaan mendjadi sukses,
Menurut Undahg2 pembentukan Depernas, pengawasan dan
penilaian pembangunan adalah mendjadi tugas Depernas. Hasil tersebut harus dilaporkan kepada rakjat Indonesia dan Pemerintah, agar rakjat dan Pemerintah mengetahui apakah harapanharapannja dapat dipenuhi dan djika tidak agar Pe merintah dapat mengambil tindakan2 jang dapat memberi lebih
banjak djaminan .untuk memenuhi harapan rakjat itu.
§ 679. Pekerdjaan diatas dengan sendirinja (otomatis) berarti, bahwa tugas kordinasi dalam pelaksanaan projek2. Sudah pasti, bahwa
perkembangan satu projek bertalian erat dengan projek lain; pabrik jang lebih tjepat selesai daripada waktu rentjana semu la (waktu jang telah ditentukan) memaksakari kita mengada
kan bahan baku lebih tjepat dari rentjana semula.
Sebaliknja akan mungkin djuga terdjadi, bahwa kita melambat kan satu projek karena ketjepatan itu tidak dapat diikuti oleh projek2 lain jang mendjadi bahagiaan dalam proses keseluruh
annja.
§ 680. Untuk dikemudian hari, dalam melaksanakan planning ini di harapkan ada hubungan jang erat antara Depernas dan pelak sana Pemerintah atau swasta atau gabungan dari kedua instan si itu. Djuga untuk pembangunan projek2 jang tidak tertjantum
dalam rentjana ini, sebaiknja diadakan perundingan2 antara De
pernas dan jang berkepentingan agar dapat dihindarkan kema
§ 681. Dalam perdjalanan waktu dan perobahan keadaan serta pe nindjauan jang lebih mendalam akan ternjata bahwa beberapa rentjana perlu dirobah, perlu disesuaikan, perlu diganti tidak sadja mengenai waktu pelaksanaan tetapi djuga mengenai vo Iume basil sesuatu projek. Hal jang digambarkan diatas itu la zim terdjadi dalam setiap perentjanaan.
PENUTUP.
§ 682. Maka selesailah kini pembukuan Rantjangan Dasar Undang Pembangunan Nasional Semesta Berentjana, Tetapi tugas De wan Perantjang Nasional tidak berachir dengan pembuatan rentjana, Menjatakan keperluan dan keinginan Rakjat tidaklah tjukup, Dewan Perantjang Nasional harus sanggup membantu mewudjudkan keinginan itu.
Tugas Dewan Perantjang Nasional sesudah rentjana diterima oleh Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara ialah pertama. tama membantu, menerangkan tudjuan dan arti Rentjana Pem bangunan kepada semua golongan diseluruh daerah tanahair Indonesia. Kedua membantu mengadjak semua tenaga jang sanggup dan tjakap mengabdikan dirinja pada pelaksanaan pembangunan. Ketiga membantu mengadjak aeluruh masjarakat agar bergotongrojong mengerdjakan rentjana
Revolusi Nasional masuk kedalam tingkatan Revolusi Pemba ngunan.
Depernas mengetahui dengan sungguh2, bahwa kita dihadapkan
pada masa pelaksanaan jang amat sulit. Suatu rentjana pem bangunan tidak mungkin dilaksanakan dengan andjuran sadja, tempi hanja dapat diwudjudkan dengan membanting tulang, memeras keringat, penelitian teknisekonomis dan mengambil keputusan dari hal2 jang sulit.
Dania sosialis, hanja dapat dibentuk dan dipelihara dengan be pun. Pokok modal Depernas ialah hanja tjita2 membangun jang
diberikan pengandjur Sukarno,
Sebab kedua ialah kurangnja keterangan2, Sebab ketiga ialah
Pekerdjaan ini ialah mungkin, pertamapertama karena restu ber isi dorongan P.J.M, Presider, bantuan J.M. Menteri Pertama, kerdjasama dengan J.M. para Menteri, sumbangan pikiran da ri para anggota Panitia Keahlian Pembangunan Depernas, sum banganberharga dari Universitas Gadjah Mada, tenaga2 team
Institut Teknologi Bandung, team Fakultas Pertanian Bo gor team Universitas Padjadjaran, team Balai Pendidikan Guru dan seluruh anggota Depernas jang bekerdja dengan sungguhZ dan sepenuh hati serta seluruh Sekertariat Depernas
jang bekerdja slang dan malam, didorong oleh kejakinan me njumbangkan tenaganja membantu Depernas, menebus djan djinja,
Kepada semua jang membantu pelaksanaan pekerdjaan ini, Pim pinan Depernas atas nama seluruh keluarga Depernas menjam paikan terima kasih.
§ 685. Pada tempat ini Depernas mengambil kesimpulan menjampai kan harapana kepada semua hadirin dan pembatja terbitan ini,
jang memegang peranan panting dalam kehidupan Negara dan Bangsa Indonesia, Depernas mengharap, supaja terbentuklah Masjarakat Sosioalis Indonesia :
a. Rentjana ini dapat menaikkan kesedjahteraan rakjat Indo nesia.
b. Rentjana pertama ini memberikan pekerdjaan kepada djutaan bangsa Indonesia,
c. Rentjana permata ini dapat memperbaiki dan memperluas pengangkutan dan perhubungan kita,
d. Rentjana ini dapat memenuhi keperluan sandangpangan. e. Rentjana pertama ini dapat meletakkan batu pertama jang
kuat dari industri berat dan industri kimiadasar kita, f. Rentjana pertama ini dapat mentjiptakan titika permulaan
kesedjahteraan rakjat sampai kedesadesa,
g. Rentjana pertama ini dapat menggerakkan potensi jang ter besar dari negara kita jaitu : Masjarakat Desa.
§ 686. Selandjutnja Depernas mengharap agar rentjana ini dapat di kerdjakan dalam waktu jang lebih singkat dan biaja jang lebih rendah; sebagai akibat daripada kegembiraan bekerdja mem bangun, kegembiraan bekerdja dan kebanggaan Nasional akan pasti 8apat ditimbulkan, djika para pemimpin Indonesia dengan segala kedjudjuran pikiran, dan kedjudjuran perbuatan mem berikan pimpinan, Disamping itu diharapkan devosi jang men dalam dari semua pimpinan. pelaksana, Revolusi Nasional In donesia kita landjutkan dengan pengorbanan untuk mentjapai tudjuannja dan dengan darmabakti penuh kedjudjuran untuk
melaksanakan Pembangunan sebagai alat pengisi Proklamasi Kemerdekaan untuk membentuk Masjarakat Sosialis Indonesia jang benar2 bertjorak adil dan makmur.
§ 687. Buku Rentjana Dasar LIndanga ini terbagi alas 8 parwa da
1am.17 djilid, jang terbagi atas 1945 pasal.
Diharapkan supaja Pembangunan Semesta dimuhui melaksana. kannja pada tahun 1961, setelah Republik Indonesia menfjapai usia dua windu,
Kemudian diharapkan, supaja waktu 8.tahun ini mendjadi waktu persiapan jang sungguha untuk menjiapkan Rentjana Pemba
ngunan Nasional Semesta jang kedua, jang lebih luas,
Depernas jakin bahwa sebagian besar dari harapannja dapat mendjadikenjataan djika.para pemimpin bangsa Indonesia dapat mentjiptakan kegembiraan membangun dikalangan seluruh masjarakat dan dapat mengembangkan kebanggaan Nasional bahwa bangsa Indonesia tidak kalah potensinja dengan bangsa manapun djuga didunia ini.
§ 688. Presiden telah memberi namaa karakteristik pada tahun2 jang
lampau waktu kita merajakan hari kemerdekaan kita,
Tahun 1957 disebut Tahun Tantangan (A year of Challenge). Tahun 1958 disebut Tahun Ketentuan (A year of Decision).
Tahun 1959 disebut Tahun Peneinuan Kembali Revolusi Kita
(The Rediscovery of our Revolution).
Depernas menghasilkan agar Presiden dapatlah menjebut win du Pembangunan Semesta „The windu of Development”.
Mudahmudahan dengan berkat Tuhan Jang MahaEsa ter bentuklah hendaknja Masjarakat Adil dan Makmur dilingkung an Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam abad XX ini djua, sebagai nikmat Revolusi Nasional Indonesia jang berda sarkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.