• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Trainer Sistem Pengendali Posisi pada Motor DC Menggunakan Kendali PID T1 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Trainer Sistem Pengendali Posisi pada Motor DC Menggunakan Kendali PID T1 BAB IV"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

23

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS

Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengujian yang dilakukan pada sistem serta hasil pengujian dan analisisnya. Pengujian dilakukan untuk mengetahui keberhasilan alat memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.

4.1 Pengujian Sensor Rotary Encoder

Pengujian dilakukan untuk mengetahui ketelitian sensor rotary encoder. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengukuran sensor dengan sebuah busur.

Hasil dari pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sensor Rotary Encoder

Bacaan sensor (°) Sudut asli (°) Error (°) ketelitian penulis ketika mengukur sudut posisi menggunakan busur belum tentu akurat.

(2)

24 4.2 Pengujian Tanpa Gangguan

Pengujian dilakukan pada sistem open-loop dan closed-loop tanpa diberi gangguan .

4.2.1 Pengujian pada Sistem Open-loop

Pengujian dilakukan dengan membandingkan posisi yang dicapai sistem dengan set point. Pengujian dilakukan dengan menggerakkan posisi dengan interval 30˚, dari 0

sampai 360˚. Error akan terakumulasi, namun cara ini dianggap paling stabil, dikarenakan terdapat perbedaan konstanta pergerakan jika sudut pergeseran diperbesar maupun diperkecil. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Sistem Open-loop

(3)

25

Pengujian dilakukan setelah konstanta waktu dirasa cukup mencapai nilai set point. Kemudian diambil sampel pada percobaan 1 dan 2.

Error rata-rata setiap pergerakan 30˚ pada percobaan 1 adalah 0,5˚. Error rata-rata setiap pergerakan 30˚ pada percobaan 2adalah 0,7˚.

Error rata-rata dari kedua sampel sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Gambar 4.1 Grafik Percobaan Open-loop dengan SP Bernilai 30

(4)

26

Gambar 4.3 Grafik Percobaan Open-loop dengan SP Bernilai 180

Garis biru pada grafik merupakan set point dan garis hijau pada grafik merupakan posisi aktual motor.

4.2.2 Pengujian pada Sistem Closed-loop

Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan nilai parameter KP, KD,

dan KI terhadap respon sistem.

4.2.2.1 Pengujian Parameter KP

Pengujian dilakukan dengan memvariasikan nilai KP pada nilai set pointtetap 180˚

(5)

27

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Parameter KP

KP SP Sudut Aktual Error Rise Time (ms) Settling Time (ms) Max OS

Nilai N/A pada rise time berarti sistem tidak dapat mencapai nilai 90% antara sudut mula-mula 0˚ dan set point180˚, nilai 90% pada percobaan ini terdapat pada sudut 162˚. Nilai N/A pada settling time berarti sistem memiliki errorlebih besar dari 1˚.

Nilai N/A pada Max OS berarti sudut aktual tidak pernah melebihi set point.

Dari hasil pengujian, dapat dilihat ketika nilai KP meningkat, maka nilai rise time

akan berkurangdan nilai Max OS akan meningkat. Hal ini sudah sesuai dengan dasar teori yang terdapat pada BAB II.

4.2.2.2 Pengujian Parameter KD

Pengujian dilakukan dengan memvariasikan nilai KD dengan nilai KP dan set point

tetap, yaitu dengan KD bernilai 4 dan set point bernilai 180˚. Kemudian melihat

pengaruhnya terhadap respon sistem. Hasil dari pengujian parameter KD dapat dilihat

(6)

28

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Parameter KD

KP KD SP Sudut

peningkatan nilai rise time dan pengurangan nilai Max OS. Hal ini sudah sesuai dengan

dasar teori yang terdapat pada BAB II.

4.2.2.3 Pengujian Parameter KI

Pengujian dilakukan dengan memvariasikan nilai KI dengan nilai KP dan set point

tetap, yaitu dengan KD bernilai 0,5 dan set point bernilai 180˚. Kemudian melihat

pengaruhnya terhadap respon sistem. Hasil dari pengujian parameter KI dapat dilihat pada

(7)

29

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Parameter KI

KP KI SP Sudut

Pada pengujian dengan nilai KI 0,1 sampai 0,6 terdapat peningkatan nilai Max OS

walaupun tidak terlalu signifikan.

Pada pengujian dengan nilai KI 0,5 sampai 0,7, sistem mengeluarkan nilai settling

time, namun terdapat error lebih dari 1˚. Hal itu disebabkan terdapat sisa momentum sudut pada motor ketika motor dihentikan yang mengakibatkan bergesernya posisi dari posisi yang diinginkan.

Pada pengujian dengan nilai KI 0,8 sampai 1, terdapat peningkatan nilai settling

time terhadap nilai KI sebelumnya. Hal itu disebabkan terdapat sisa momentum sudut

pada sama seperti pada nilai KI 0,5 sampai 0,7. Namun, error yang dihasilkan cukup besar

sehingga sistem menggunakan fungsi koreksi gangguan, mengakibatkan meningkatnya nilai settling time.

Dari hasil pengujian, dapat dilihat peningkatan nilai KI akan mengurangi nilai rise

(8)

30 4.2.2.4 Pengujian Paremeter KP, KD, dan KI

Pengujian dilakukan dengan memvariasikan kombinasi KP, KD, dan KI pada nilai

set point tetap bernilai 180˚. Kemudian melihat pengaruhnya pada respon sistem. Hasil dari pengujian parameter KP, KD, dan KI dapat dilihat pada Tabel 4.6.

akan mengganggu kestabilan sistem. Pada rentang nilai KI = 0,3 sampai dengan KI = 0,4,

terlihan bahwa error dapat dikurangi bahkan dieliminasi.

Pada data 3 dan 4, dapat terlihat peningkatan nilai KP menyebabkan rise time

berkurang dan Max OS bertambah.

(9)

31

Gambar 4.4 Grafik Percobaan Closed-loop dengan

SP = 180, KP = 1, KD = 3, dan KI = 0,3.

Gambar 4.5 Grafik Percobaan Closed-loop dengan

(10)

32

Gambar 4.6 Grafik Percobaan Closed-loop dengan

SP = 180, KP = 4, KD = 3,3, dan KI = 0,4.

4.3 Pengujian dengan Gangguan

Pengujian dilakukan dengan memberi gangguan berupa pergeseran posisi motor dengan menggunakan tangan setelah motor berhenti bergerak.

4.3.1 Pengujian pada Sistem Open-loop

(11)

33

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Sistem Open-loop dengan Gangguan

SP Sudut Aktual Error Error tanpa gangguan Keterangan

30 31,2 1,2 1,2 +15

(12)

34

Gambar 4.8 Efek Gangguan pada SP = 60

Gambar 4.9 Efek Gangguan pada SP = 90

(13)

35 4.3.2 Pengujian pada Sistem Closed-loop

Pengujian dilakukan dengan cara menggeser posisi motor ketika sistem sudah mencapai keadaan tunak (steady-state). Sistem akan berusaha mengembalikan posisi ke posis sebelum diberi gangguan.

Gambar 4.10 Grafik Sistem Closed-loop dengan Gangguan

SP = 180, KP = 1, KI = 0,3, dan KD = 3

Gambar 4.11 Grafik Sistem Closed-loop dengan Gangguan

(14)

36

Gambar 4.11 Grafik Sistem Closed-loop dengan Gangguan

SP = 180, KP = 4, KI = 0,4, dan KD = 3,3

Sistem closed-loop dapat mengkoreksi error yang terjadi, hal ini dikarenakan sistem closed-loop memiliki umpan balik, sehingga sistem closed-loop dimungkinkan untuk melakukan koreksi error dengan umpan balik yang diterima.

Diberi gangguan

Gangguan dilepas Diberi gangguan

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sensor Rotary Encoder
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Sistem Open-loop
Gambar 4.1 Grafik Percobaan Open-loop dengan SP Bernilai 30
Gambar 4.3 Grafik Percobaan Open-loop dengan SP Bernilai 180
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari percobaan, ketika nilai Kd terlalu kecil maka kemampuan meredam error negatif untuk mendekati jarak yang dimasukkan akan semakin kecil; seperti pada percobaan mencari nilai

Pada box trainer terdapat switch yang berfungsi untuk menentukan alat ini akan berkerja open-loop atau closed loop.. Perta a klik

From the testing conducted using the method of closed-loop and open-loop control, it is known that the closed-loop method can make the speed of the motor rpm stabilized

Pada sub bab ini dilakukan pengujian terhadap sistem open-loop maupun closed-loop yang diberi gangguan menggunakan magnetic brake dengan level 10.. Pengujian pada Sistem

 Nilai MV yang didapatkan kemudian digunakan untuk mengatur pulsa input motor DC yang akan mengatur kecepatan motor DC. User Interface GUI

Pada trainer yang akan dibuat, magnetic brake akan berguna sebagai gangguan kecepatan motor nantinya.. Magnetic brake yang digunakan disini tanpa adanya gesekan atau sering

satu faktor yang mempunyai pengaruh dalam pencapaian hasil belajar adalah media.. pembelajaran yang digunakan saat proses belajar

Untuk perancangan root locus pada pengendali Proporsional, Integral dan Proporsional Integral memperlihatkan respon yang tidak stabil, dengan overshoot dan settling time yang tidak