DR. Hasballah M. Saad
Komnas HAM
Selama ini ada kecenderungan kuat bahwa beberapa media elektronik dan media cetak sudah menjadi alat kapitalis, sehingga mengejar pangsa pasar dan laku dijual secara terbuka. Kaitan dengan itu maka para pemodal bisa dengan seenaknya menguasai dan sekaligus mengatur media untuk menyuguhkan sesuatu berita yang cepat laku dijual. Misalnya, dengan memuat gambar-gambar yang sedikit porno dan berbau seks. Isinyapun berita-berita yang sensasional. Media elektronik juga demikian, mereka selalu membuat program yang memiliki rating tinggi yang menyuguhkan tayangan-tayangan yang semi porno.Jadi kapitalis itu mesti demikian. Selalu saja mengejar pangsa pasar tanpa memperhatikan norma dan budaya.
Makanya dalam bulan Ramadhan tahun ini kita harus mengusulkan berbagai program tayangan televisi yang memiliki nuansa Islam. Untuk itu perlu ada kebijakan dari pemerintah untuk menekan para pemegang kebijakan media agar selama bulan Ramadhan tidak menayangkan film-film yang berbau porno.
Saya mengusulkan agar Badan Sensor Film bisa bertindak tegas dalam persoalan ini. Karena itu Ramadhan sebagai bulan yang penuh rahmah jangan sampai dicemari oleh tayangan yang menjurus kemaksiatan. Untuk itu harus ada balance antara hiburan publik dengan pendidikan. Komisi Penyiaran Indonesia seharusnya tidak mandul, mereka harus berperan aktif untuk mengawasi hal-hal yang bersifat kontroversial antara berita
sensasional dengan berita-berita yang bersifat religius. Makanya harus ada dukungan dari presure politik di lembaga legislatif. Dalam bulan Ramadhan tahun ini semua tayangan TV harus menyesuaikan dengan suasana ramadhan, mengingat bahwa mayoritas penonton TV adalah umat Islam. Momentum Ramadhan ini kita jadikan sebagai
perubahan hijrah ke arah yang positif. Kalau TV mengemas acara program Ramadhan ini dengan baik, maka pemirsa akan berubah dan akan meningkat dalam kegiatan amalan keagamaannya.
Disamping itu saya kira sangat tepat apabila Ramadhan tahun ini pesantren-pesantren dan pendidikan agama di sekolah-sekolah ditingkatkan dengan menambah jam pelajaran pendidikan agama Islam. Dalam hal ini peran Muhammadiyah angat penting. Karena Muhammadiyah memiliki lembaga pendidikan dari TK hingga Perguruan Tinggi yang tersebar di seluruh Nusantara. Karena itu Muhammadiyah harus memberikan fatwa bahwa pada bulan suci Ramadhan segala bentuk kegiatan kemaksiatan harus di stop untuk menghormati umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa, baik pada siang maupun malam hari.
Chaerul Umam
Seniman dan Sutradara Film, Ketua Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah
itu bisa berpengaruh langsung pada generasi muda bangsa Indonesia. Mulai dari perubahan perilaku dan perubahan pemikirannya.
Sekalipun demikian, saya berharap agar acara drama religius ini tidak hanya tampil dalam bulan ramadhan tetapi pada hari-hari biasa setelah ramadhan juga terus berlanjut, karena ini dari segi dakwah kultural sangat mengena. Kita harus bisa bersaing dengan tayangan televisi yang berselera rendahan. Mengingat bahwa tayangan TV itu telah dikuasai oleh para pemegang modal besar, sehingga terkadang atas pesan sponsor itu tayangan semi porno sering tampil membabi buta, hanya untuk mengejar keuntungan material semata, selera rendah itu kebetulan sangat laku dan bisa mendatangkan untung besar. Jadi resikonya anak-anak muda mudah terbius, sehingga mudah merusak moral dan mental bagi remaja dan anak-anak.
Untuk mengantisipasi hal tersebut saya juga telah mempersiapkan naskah alternatif yang lebih bagus, yakni berupa film sinetron yang kental dengan muatan pendidikan agama. Harapan saya mudah-mudahan bulan ramadhan tahun ini bisa meningkatkan kualitas iman bagi seluruh umat Islam di Indonesia, khususnya bagi anak-anak muda yang aktif dan kreatif.
Syafar SE, Msi
Program Studi Ilmu Pembangunan, Pasca Sarjana IPB Bogor
Dalam kurun satu tahun terakhir ini saya sangat muak terhadap tayangan Televisi, yang menyuguhkan film-film khayalan yang tidak mendidik. Dunia Ghaib, Uji nyali dan sebagainya, film-film porno tengah malam yang ditayangan berbagai stasiun TV tidak bermutu. Karena itu dalam bulan ramadhan ini agar Lembaga Sensor Film dan Komisi Penyiaran Indonesia bersama-sama pemerintah melakukan tindakan tegas agar tayangan tersebut di hapuskan, menghormati umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa baik di pagi, siang dan malam hari.
Melihat berbagai fenomena tayangan yang bisa menyesatkan generasi muda, maka saya mengusulkan kepada Persyarikatan Muhammadiyah, untuk segera
merealisasikan berdirinya TV Muhammadiyah. Hadirnya TV Muhammadiyah bisa untuk mengkounter tayangan-tayangan yang berbau porno yang berakibat bisa merusak mental anak muda.
Dalam Muktamar Muhammadiyah mendatang yang akan berlangsung di Kota Malang Jawa Timur, agar bisa merealisasikan berdirinya Stasiun TV Muhammadiyah. Untuk biaya operasional saya kira bukan menjadi persoalan, karena bisa bekerja sama dengan UM Malang yang besar itu, RSIJ Jakarta, dan beberapa Universitas
Muhammadiyah ternama di tanah air, itu bukan persoalan berat, yang penting ada kemampuan dan kemauan, saya yakin hal ini bisa terealisasi.
Ramadhan tahun ini sebagai awal dari kebangkitan Gerenasi Muda Islam di Indonesia, karena pemimpin Nasional kita sangat peduli dengan program keagamaan. SBY jadi Presiden tidak main-main, mereka sangat mendukung aktivitas Angkatan Muda Islam yang berbasis gerakan di Masjid-masjid. Semaraknya Ramadhan di dominasi oleh angkatan muda Islam, meraka sangat potensial, tinggal bagaimana pemerintah bersama Ormas Islam membina dan mengembangkannya, Insya Allah berhasil. (im, ton)
