• Tidak ada hasil yang ditemukan

7.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nganjuk 7.1.1. Kawasan Strategis Kabupaten Nganjuk A. Kawasan Strategis dari Sudut Pertumbuhan Ekonomi - DOCRPIJM 3a8338cda7 BAB VII007. Bab 7 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Nganjuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "7.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nganjuk 7.1.1. Kawasan Strategis Kabupaten Nganjuk A. Kawasan Strategis dari Sudut Pertumbuhan Ekonomi - DOCRPIJM 3a8338cda7 BAB VII007. Bab 7 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Nganjuk"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

7.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nganjuk

7.1.1. Kawasan Strategis Kabupaten Nganjuk

A. Kawasan Strategis dari Sudut Pertumbuhan Ekonomi

Kawasan strategis dari sudut pertumbuhan ekonomi, penetapan lokasi dalam wilayah kabupaten, meliputi :

1) Strategis agropolitan lingkar wilis ditetapkan di kawasan Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos dan kawasan Loceret;

2) Kawasan strategis perbatasan Jombang-Nganjuk-Kediri; 3) Kawasan agropolitan Sukomoro dan sekitarnya; dan 4) Kawasan strategis sepanjang koridor jalan arteri.

B. Kawasan Strategis dari Sudut Sosial Budaya

Kawasan strategis dari sudut sosial budaya, penetapan lokasi dalam wilayah kabupaten, meliputi :

1) Candi Lor di Desa Candirejo Kecamatan Loceret; 2) Candi Ngetos di Desa Ngetos Kecamatan Ngetos;

3) Masjid Al Mubarok dan Makam Kanjeng Jimat berada di Desa Kacangan Kecamatan Berbek; 4) Makam Syekh Suluki berada di Desa Wilangan Kecamatan Wilangan;

5) Monumen Jenderal Sudirman berada di Desa Bajulan Kecamatan Loceret; 6) Monumen dan Museum Dr. Sutomo berada di Desa Ngepeh Kecamatan Loceret; 7) Museum Anjuk Ladang berada di Kota Nganjuk;

8) Makam Ki Ageng Ngaliman berada di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan; 9) Makam Menteri Supeno berada di. Desa Ngliman Kecamatan Sawahan; 10)Pertapaan Sadepok berada di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan;

11)Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis berada di Desa Bajulan Kecamatan Loceret; 12)Petilasan Kadipaten Posono berada di Desa Ngrombot Kecamatan Patianrowo; 13)Makam dan masjid desa wisata religi di Desa Pakuncen Kecamatan Patianrowo; 14)Makam Nyi Ageng Sepet berada di Desa Joho Kecamatan Pace;

15)Makam Sentono Kocek berada di Desa Pace Kulon, Kecamatan Pace; 16)Makam Kyai Poleng di Desa Mojoduwur Kecamatan Ngetos;

A

B

(2)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

17)Makam Keniten berada di Desa Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom; 18)Klenteng Sukomoro berada di Kelurahan Sukomoro Kecamatan Sukomoro; 19)Makam Sono Gedong berada di Desa Ngluyu Kecamatan Ngluyu;

20)Makam Rajegwesi berada di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngluyu; dan 21)Pertapaan Argojali berada di Desa Blongko Kecamatan Ngetos.

C. Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan

Hidup

Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, penetapan lokasi dalam wilayah kabupaten, meliputi Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas dan sub DAS Widas, kawasan rawan bencana alam dan bencana gunung berapi berada di Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos, Kecamatan Loceret dan sebagian di Kecamatan Rejoso.

D. Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Pertahanan dan Keamanan

Kawasan strategis dari sudut-sudut kepentingan pertahanan dan keamanan penetapan lokasi di wilayah kabupaten meliputi seluruh kecamatan di Kabupaten Nganjuk yang berupa spot-spot.

Kawasan strategi Kabupaten Nganjuk divisualisasikan pada Peta 7.1.

7.1.2. Arahan Pengembangan Pola dan Struktur Ruang

7.1.2.1. Arahan Pengembangan Pola Ruang

Arahan pengembangan pola ruang ini memaparkan rencana sebaran kawasan lindung dan kawasan budidaya serta dijelaskan lokasi dan arahan pengembangannya.

Arahan pengelolaan kawasan lindung meliputi semua upaya perlindungan, pengawetan, konservasi serta pelestarian fungsi sumber daya alam dan lingkungannya guna mendukung kehidupan secara serasi yang berkelanjutan. Maka tidak dapat dialihfungsikan menjadi kawasan budidaya, dan kawasan lindung meliputi kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, serta kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.

(3)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Peta 7.1. Kawasan Strategis Kabupaten Nganjuk

RENCANA PEMBANGUNAN INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KAB. NGANJUK

(4)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Tabel 7.1. Arahan Pengembangan Pola Ruang Kabupaten Nganjuk

No Jenis Kawasan Luas (Ha) Lokasi Arahan Pengembangan

A Kawasan Lindung

1 Hutan Lindung 7.708,60 Bagian selatan sekitar lereng Gunung Wilis dan bagian utara, meliputi Sawahan, Kecamatan Ngetos, Loceret, Rejoso dan Ngluyu

 Untuk daerah dengan kelerengan > 70%, upaya pengembalian ke fungsi hutan dapat

mempertimbangkan fungsi ekonomis dan ekologis, yakni menanam kembali dengan pohon buah

 Teknologi konservasi yang dapat diterapkan penanaman dengan system terasering dan rorak mengikuti arah contur. Jenis tegakan yang tepat adalah : pete, akasia, penanaman pohon buah (durian, sawo, apokat) sehingga dapat dipanen tanpa mengganggu tegakannya.

 Pengelolaan dengan konsep hutan kemitraan, melibatkan masyarakat lokal secara aktif dalam

pengelolaan,

penanaman-pemeliharaan-panen-pasca panen sehingga tidak mengorbankan mayarakat yanng awalnya mengelola hutan ini sebagai sandaran ekonominya. 2 Kawasan yang

Memberi Perlindungan Kawasan Bawahannya

1.094,40 Kawasan resapan air sekitar kawasan lindung di Kabupaten Nganjuk tersebar di Sawahan, Kecamatan Ngetos, Kecamatan Rejoso, dan Kecamatan Ngluyu

 Untuk daerah resapan air di sekitar mata air, maka perlindungan pada sekitar mata air ini adalah

minimum berjari-jari 200 meter dari sumber mata air tersebut di luar kawasan permukiman dan 100 meter di dalam kawasan

permukiman. Dengan demikian di sekitar kawasan sumber air dapat ditanami dengan jenis tanaman yang dapat mengikat air, sehingga kawasan di sekitar sumber air juga dapat digunakan sebagai daerah resapan.

 Untuk daerah resapan air yang terletak pada kawasan lindung, maka perlindungan sekitarnya tidak dilakukan secara khusus, sebab pada kawasan lindung tersebut sudah sekaligus berfungsi sebagai perlindungan terhadap lingkungan dan resapan air. 3 Kawasan Perlindungan Setempat

a. Sempadan Sungai

2.275,24 DAS Brantas (kategori sungai besar) dan sungai Widas, Rejoso, Senggowar, Tretes, Puh Salak, Kedung Galih, Logo, Konang, Tunggak, Kuncir Kanan, Bodor,

(5)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

No Jenis Kawasan Luas (Ha) Lokasi Arahan Pengembangan

Sumber Kemiri, Sumber Doko, Beng

ditetapkan minimum 50 meter. Sungai-sungai yang termasuk dalam kawasan ini adalah sungai yang terdapat di 39 Sungai.

b. Sempadan Irigasi Tersebar merata di kabupaten Nganjuk

Kawasan sepanjang saluran irigasi yang terletak di dalam maupun di luar kawasan permukiman perlu adanya pengendalian sempadan bangunan untuk mempertahankan fungsi irigasi sebagai pengairan lahan pertanian dan pembuangan limbah rumah tangga di daerah perkotaan

c. Kawasan Sekitar Waduk/Embung

24,48 1. Waduk Mbah Irun (pohsalak), terdapat di Desa Ngumpul, Kecamatan Bagor.

2. Waduk Sumber Suko, terletak di Desa Ngumpul, Kecamatan Bagor.

3. Waduk Sumberkepuh, terdapat di Desa

Sumberkepuh, Kecamatan Lengkong.

4. Waduk Sumbersono, berada di Desa Sumbersono, Kecamatan Lengkong.

5. Waduk Logawe, terletak di Desa Sumberkepuh, Kecamatan Lengkong 6. Waduk Kedung Sengon, yang

berada di Desa Balonggebang, Kecamatan Gondang.

7. Waduk Sumberagung, yang terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Gondang.

8. Waduk Perning, terletak di Desa Perning, Kecamatan Jatikalen.

9. Waduk Manggarejo, terletak di Desa Awar-awar, Kecamatan Wilangan.

10.Waduk Ngomben, terletak di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso.

11.Waduk Kulak Secang, terletak di Desa Jati Greges, Kecamatan Pace (sudah terbangun). 12.Embung Ngluyu, terletak di

Desa Tempuran, Kecamatan Ngluyu (sudah terbangun). 13.Embung Oro-oro Ombo,

terletak di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Ngetos (sudah terbangun).

14.Embung Sumberurip, terletak di Sumberurip, Kecamatan Berbek.

Kawasan ini ditetapkan dengan kriteria daratan sepanjang tepian waduk yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik waduk sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) meter diukur dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Guna

(6)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

No Jenis Kawasan Luas (Ha) Lokasi Arahan Pengembangan

15.Embung Bajulan, terletak di Bajulan, Kecamatan Pace. 16.Embung terletak di Desa

Sawahan, Kecamatan Sawahan.

17.Embung terletak di Sumberagung, Kecamatan Gondang

d. Sekitar Mata Air 360 1. Mata Air Margo Tresno Mata air Margo Tresno terletak di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngluyu, dengan kapasitas air yang tersedia sebesar 25 l/dtk, dan yang kapasitas yang terpakai sebesar 2,5 liter/detik.

2. Mata Air Ubalan

Mata air Ubalan terletak di Desa Suru, Kecamatan Ngetos, dengan kapasitas air yang tersedia sebesar 25 l/dtk, dan yang kapasitas yang terpakai sebesar 2,5 liter/detik.

3. Mata Air Singokromo

Mata air Singokromo terletak di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, dengan kapasitas air yang tersedia sebesar 67,5 Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, dengan kapasitas air yang tersedia sebesar 25 l/dtk, dan yang kapasitas yang terpakai sebesar 2,5 liter/detik.

5. Mata Air Ubalan

Mata air Ubalan terletak di Desa Klodan, Kecamatan Ngetos, dengan kapasitas yang dimiliki oleh sungai adalah sebesar 30-90 l/dtk, dan kapasitas yang sudah terpakai untuk pengairan sawah irigasi, minum dan mandi.

6. Mata Air Blerang dan Manik Mata air Blerang dan Manik terletak di Desa Blongko, Kecamatan Ngetos, dengan kapasitas yang dimiliki oleh sungai adalah sebesar 20-35 l/dtk, dan kapasitas yang sudah terpakai untuk

(7)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

No Jenis Kawasan Luas (Ha) Lokasi Arahan Pengembangan

pengairan sawah irigasi, minum dan mandi.

e. Kawasan Sempadan Jalan Kereta Api

Sepanjang jalur rel kereta api Kawasan sepanjang jalan kereta api, dengan sempadan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) meter diukur dari rel kereta api terluar. f. Kawasan

Jaringan Listrik SUTT

Kawasan sepanjang jaringan listrik tegangan tinggi dengan tujuan untuk menjaga keamanan dan keselamatan terhadap dampak yang ditimbulkan

 Kawasan sepanjang jaringan listrik SUTT dengan sempadan berjarak 20 (dua puluh) meter dari kanan dan kiri menara tower;

 Kawasan sepanjang jaringan listrik SUTET dengan sempadan berjarak 25 (dua puluh lima) meter dari kanan dan kiri menara tower. 4 Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya

a. Kawasan Suaka Alam

Kawasan alam Air terjun dan mata air di Pegunungan Wilis Kecamatan Sawahan dan Kecamatan Ngetos serta kawasan alam sekitar Air Merambat Roro Kuning Kecamatan Loceret, kawasan alam dan mata air sekitar Goa Margotrisno Kecamatan Ngluyu

 Penetapan batas lapangan yang jelas

 Pada kawasan cagar budaya yang sekaligus berfungsi sebagai obyek wisata, maka prasarana penunjang pariwisata harus ditempatkan diluar kawasan.

 Lingkungan fisik di sekitar situs atau cagar budaya dan ilmu pengetahuan harus ditata secara serasi untuk kepentingan sebagai obyek wisata.

b. Cagar Budaya Lingkungan Non Bangunan

Kawasan cagar budaya yang dikembangkan sebagai tempat pengembangan ilmu pengetahuan seperti adanya situs peninggalan bersejarah yang dapat di

kembangkan sebagai taman wisata pendidikan

 Melestarikan kawasan sekitar serta memberikan gambaran berupa relief atau sejarah yang menerangkan obyek/situs tersebut.

 Membina masyarakat sekitar serta ikut berperan dalam menjaga peninggalan sejarah.

 Memanfaatkan kawasan tersebut sebagai obyek wisata sejarah.

 Tetap melestarikan budaya sekitar. c. Lingkungan

Bangunan Non Gedung

7,5 1. Candi Lor di Desa Candirejo Kecamatan Loceret;

2. Candi Ngetos di Desa Ngetos Kecamatan Ngetos;

3. Masjid Al Mubarok dan Makam Kanjeng Jimat berada di Desa Kacangan Kecamatan Berbek;

4. Makam Syekh Suluki berada di Desa Wilangan Kecamatan Wilangan;

5. Monumen Jenderal Sudirman berada di Desa Bajulan Kecamatan Loceret; 6. Monumen dan Museum Dr.

Sutomo berada di Desa Ngepeh Kecamatan Loceret;

 Mengembalikan wajah obyek konservasi

 Memanfaatkan obyek pelestarian untuk menunjang kehidupan masa kini

 Mengarahkan perkembangan masa kini yang diselaraskan dengan perencanaan masa lalu yang tercermin dalam obyek pelestarian

 Menampilkan sejarah

(8)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

No Jenis Kawasan Luas (Ha) Lokasi Arahan Pengembangan

7. Museum Anjuk Ladang berada di Kota Nganjuk;

8. Makam Ki Ageng Ngaliman berada di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan; 9. Makam Menteri Supeno

berada di. Desa Ngliman Kecamatan Sawahan;

10.Pertapaan Sadepok berada di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan;

11.Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis berada di Desa Bajulan Kecamatan Loceret;

12.Petilasan Kadipaten Posono berada di Desa Ngrombot Kecamatan Patianrowo; 13.Makam dan masjid desa

wisata religi di Desa Pakuncen Kecamatan Patianrowo; 14.Makam Nyi Ageng Sepet

berada di Desa Joho Kecamatan Pace;

15.Makam Sentono Kocek berada di Desa Pace Kulon,

Kecamatan Pace;

16.Makam Kyai Poleng di Desa Mojoduwur Kecamatan Ngetos;

17.Makam Keniten berada di Desa Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom;

18.Klenteng Sukomoro berada di Kelurahan Sukomoro

Kecamatan Sukomoro; 19.Makam Sonogedong berada di

Desa Ngluyu Kecamatan Ngluyu;

20.Makam Rajegwesi berada di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngluyu; dan

21.Pertapaan Argojali berada di Desa Blongko Kecamatan Ngetos.

5 Kawasan Rawan Bencana Alam

a. Rawan Longsor 7.309 Di wilayah pegunungan dan perbukitan seperti di Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos dan Kecamatan Loceret serta

Kecamatan Ngluyu

Perlu adanya penghijauan dengan melakukan pengembangan jenis tanaman tahunan dan didukung dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat di sekitarnya

b. Rawan Banjir Berada di sekitar DAS Brantas dan Widas meliputi wilayah Kecamatan Prambon, Kecamatan Ngronggot, Kecamatan Kertosono, Kecamatan Tanjunganom,

Kecamatan Pace, Kecamatan

 Pelestarian dan pengelolaan DAS Brantas secara lintas wilayah.

 Pembuatan tanggul pada kawasan DAS Brantas, dengan prioritas pada kawasan dataran dan rawan banjir.

(9)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

No Jenis Kawasan Luas (Ha) Lokasi Arahan Pengembangan

Nganjuk, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Gondang, Kecamatan Sukomoro dan Kecamatan Jatikalen

pembuatan tanggul Sungai Widas.

 Mengoptimalkan fungsi kawasan lindung dan kawasan resapan air.

 Melakukan koordinasi dalam hal pengelolaan dan pengembangan drainase dengan Kabupaten Nganjuk

6 Kawasan Lindung Lainnya

8.685,21 Berupa peruntukan Ruang Terbuka Hijau (RTH) berada di Perkotaan Nganjuk, Perkotaan Kertosono, Perkotaan

Tanjunganom, Perkotaan Berbek, Perkotaan Rejoso, Perkotaan Lengkong, dan kawasan permukiman di Kecamatan Loceret, Kecamatan Pace,

Kecamatan Sukomoro, Kecamatan Bagor, Kecamatan Wilangan, Baron, Kecamatan Prambon, Kecamatan Ngronggot,

Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos, Kecamatan Gondang, Kecamatan Ngluyu, Kecamatan Patianrowo, dan Kecamatan Jatikalen.

Ditetapkan minimal seluas 30 % ( tiga puluh persen) dari luas kawasan perkotaan dan/atau kawasan permukiman pada pusat pelayanan kawasan di kawasan kecamatan di wilayah kabupaten, meliputi 20% (dua puluh persen) RTH publik dan 10% RTH privat

B Kawasan Budidaya

1 Hutan Produksi 42.591,50 Kecamatan Rejoso, Kecamatan Gondang, Kecamatan Ngluyu, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Jatikalen, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Berbek, Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos, Kecamatan Loceret dan Kecamatan Pace

 Pembangunan dan pembinaan kehutanan

 Pembangunan usaha hutan rakyat secara terpadu.

 Pengembangan sumberdaya, sarana dan prasarana kehutanan.

 Penyelamatan hutan, tanah dan air.

 Rehabilitas lahan kritis.

 Pola penebangan dengan cara tebang pilih dan tanam. 2 Kawasan

Peruntukan Hutan Rakyat

685 Kecamatan Rejoso, Kecamatan Gondang, Kecamatan Ngluyu, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Jatikalen, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Berbek, Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos dan Kecamatan Loceret, Kecamatan Pace, Kecamatan Bagor

3 Kawasan Peruntukan Pertanian a. Pertanian

Tanaman Pangan

51.630,90 Tersebar di Kabupaten Nganjuk  Pengembangan sawah irigasi teknis atau pencetakan sawah baru dilakukan dengan

memprioritaskan perubahan dari sawah tadah hujan menjadi sawah irigasi sejalan dengan perluasan jaringan irigasi dan pengembangan waduk/embung.

(10)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

No Jenis Kawasan Luas (Ha) Lokasi Arahan Pengembangan

diikuti oleh pengembangan kawasan pertanian baru dengan tetap memperhatikan luas kawasan yang dipertahankan sebagai kawasan pertanian.

 Pemanfaatan kawasan pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi dan produktifitas tanaman pangan dengan mengembangkan kawasan cooperative farming dan hortikultura dengan

mengembangkan kawasan good agriculture practices.

b. Pertanian Hortikultura

3.784 1. Lereng Wilis tersebar di Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos, dan Kecamatan Loceret; 2. DAS Brantas tersebar di

Kecamatan Prambon, Kecamatan Patianrowo dan Kecamatan Ngronggot; 3. Sub DAS Widas tersebar di

Kecamatan Wilangan,

Kecamatan Bagor, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Sukomoro, Kecamatan Gondang dan Kecamatan Ngluyu

c. Perkebunan Tersebar di kabupaten Nganjuk dengan berbagai jenis komoditi

 Memperbaiki dan mengembangkan prasarana dan sarana infrastruktur ke lokasi pertanaman serta untuk pengolahan dan pemasaran.

 Mendorong tumbuh dan berkembangnya

organisasi/asossiasi petani.

 Mendorong tumbuh dan berkembangnya organisasi kerjasama antar pelaku usaha.

 Meningkatkan sinkronisasi dan koordinasi dengan wilayah lain yang mengembangkan komoditas perkebunan yang sama dalam menyusun strategi pengembangan perkebunan secara bersama, termasuk di dalamnya dalam kerjasama penelitian guna pengembangan produk perkebunan.

 Menjalankan mekanisme insentif dan disinsentif bagi para pelaku usaha perkebunan.

d. Peternakan 1. Kawasan peruntukan

peternakan ternak besar meliputi Kecamatan Tanjunganom, Kecamatan Bagor, Kecamatan Pace,

 Peningkatan kegiatan peternakan secara alami dengan

(11)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

No Jenis Kawasan Luas (Ha) Lokasi Arahan Pengembangan

Kecamatan Rejoso, dan Kecamatan Baron 2. Kawasan peruntukan

peternakan ternak kecil dan industri peternakan meliputi Kecamatan Pace, Kecamatan Loceret, Kecamatan Gondang, Kecamatan Jatikalen,

Kecamatan Wilangan dan Kecamatan Lengkong

3. Peternakan unggas terdapat di semua Kecamatan Kabupaten Nganjuk

dengan kawasan perkebunan atau kehutanan;

 Kawasan peternakan dalam skala besar dikembangkan pada lokasi tersendiri, dan diarahkan mempunyai keterkaitan dengan pusat distribusi pakan ternak;

 Pengembangan sistem inti-plasma dalam peternakan;

 Pengolahan hasil ternak

diupayakan untuk memiliki nilai ekonomi yang tinggi;

 Pengembangan ternak unggulan yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif; dan

 Permisahan ternak unggas dan ternak lain yang memiliki potensi penularan penyakit pada manusia dari kawasan permukiman.

e. Perikanan 1. Pengembangan sentra

perikanan yang berada di Kecamatan Tanjunganom, Kecamatan Ngronggot, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Prambon dan Kecamatan Patianrowo; 2. Kegiatan budidaya perikanan

dikembangkan dengan memanfaatkan sumber daya air dari sungai, waduk, embung, sumber mata air dan air tanah

 Pengembangan perikanan unggulan pada setiap lokasi yang memiliki potensi pengairan untuk kegiatan budidaya;

 Pengembangan budidaya perikanan pada perairan umum; dan

 Pelestarian, rehabilitasi dan revitalisasi konservasi lingkungan untuk kelestarian ekosistem.

 Sentra perikanan (Minapolitan) berada di Kecamatan

Tanjunganom. 4 Pertambangan 1. kegiatan pertambangan

batuan lempung terdapat di Kecamatan Ngronggot dan Kecamatan Bagor;

2. Kegiatan pertambangan Andesit berada di Kecamatan Loceret, Kecamatan Berbek, Kecamatan Rejoso,dan Kecamatan Lengkong; 3. Kegiatan pertambangan Pasir

Batu berada di Kecamatan Bagor, Kecamatan Berbek, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Jatikalen dan Kecamatan Wilangan; 4. Kegiatan pertambangan batu

gamping berada di Kecamatan Ngluyu dan Kecamatan Rejoso;

5. Kegiatan jenis pertambangan batuan onyx berada di Kecamatan Lengkong

 Perlu adanya usaha penggalian dan pengembangan jenis

pertambangan yang mempunyai prospek untuk dikembangkan (usaha ekspolitasi). Untuk pertambangan skala besar, pemerintah diupayakan memberi intensif dan desisentif bagi investor yang akan menanamkan modalnya.

 Pengembangan pertambangan dengan melibatkan masyarakat sekitar, yaitu pemilik lahan sebagai mitra usaha.

 Tidak merusak kondisi lingkungan di sekitar penambangan dan atau jika kegiatan pertambangan dihentikan atau sudah habis, maka perlu dilakukan perbaikan

lingkungan.

(12)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

No Jenis Kawasan Luas (Ha) Lokasi Arahan Pengembangan

pengembanganya perlu didukung dengan Perda tentang

pertambangan dan didukung dengan AMDAL.

 Dalam pengembangan, perlu didukung dengan sistem Pengelolaan Kawasan Pertambangan. Dengan tetap memelihara sumber daya sebagai cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah kelestarian lingkungan

5 Industri 1.109,20 1. Kawasan peruntukan Industri sedang sampai besar, industri yang mempunyai skala produksi regional sampai nasional dan ekspor dengan jenis industri permesinan dan alat angkutan, listrik dan elektronika, tekstil, pengolahan bahan galian bukan logam, kertas, tekstil, jasa, dan industri lainnya, ditetapkan lokasinya di sepanjang koridor jalan arteri mulai dari kawasan

Kecamatan Kertosono, kawasan Kecamatan Baron, sebagian kawasan Kecamatan Tanjunganom, Kecamatan Sukomoro, Kecamatan Nganjuk, Kecamatan Bagor, Kecamatan Wilangan. Koridor jalan kolektor terletak di kawasan Kecamatan Nganjuk, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Gondang, Kecamatan

Lengkong, Kecamatan Jatikalen, Kecamatan Patianrowo, Kecamatan Loceret, dan Kecamatan Pace. 2. Kawasan peruntukan Industri kecil dan rumah tangga terdiri dari jenis industri makanan, minuman, dan kerajinan dengan lokasi terletak tersebar permukiman pada koridor jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal maupun jalan lingkungan di seluruh kecamatan di wilayah kabupaten

Pengembangan kawasan industri di Kabupaten Nganjuk dikembangkan berdasarkan ketersediaan bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, permintaan pasar, ketersediaan infrastruktur adanya rencana Jalan Bebas Hambatan dan perkembangan wilayah

6 Permukiman 14.196,68 Tersebar di seluruh wilayah kecamatan Kabupaten Nganjuk

Pengembangan kawasan permukiman perkotaan diimbangi dengan

(13)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

No Jenis Kawasan Luas (Ha) Lokasi Arahan Pengembangan

terkonsentrasi di sekitar perkotaan PKL, PKLp, PPK dan PPL

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nganjuk, 2010-2030

Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya sesuai dengan Tabel 7.1 di atas antara lain :

1. Kawasan Cagar Budaya Lingkungan Non Bangunan, dengan arahan sebagai berikut

 Melestarikan kawasan sekitar serta memberikan gambaran berupa relief atau sejarah yang menerangkan obyek/situs tersebut.

 Membina masyarakat sekitar serta ikut berperan dalam menjaga peninggalan sejarah.  Memanfaatkan kawasan tersebut sebagai obyek wisata sejarah.

 Tetap melestarikan budaya sekitar.

2. Kawasan Rawan banjir, dengan arahan sebagai berikut :

 Pelestarian dan pengelolaan DAS Brantas secara lintas wilayah.

 Pembuatan tanggul pada kawasan DAS Brantas, dengan prioritas pada kawasan dataran dan rawan banjir.

 Pengelolaan Sungai Widas dan pembuatan tanggul Sungai Widas.  Mengoptimalkan fungsi kawasan lindung dan kawasan resapan air.

 Melakukan koordinasi dalam hal pengelolaan dan pengembangan drainase dengan Kabupaten Nganjuk

3. Kawasan Permukiman, dengan arahan sebagai berikut :

 Pengembangan kawasan permukiman perkotaan diimbangi dengan tersedianya pusat pelayanan yang terkonsentrasi di sekitar perkotaan PKL, PKLp, PPK dan PPL. Kawasan permukiman perkotaan diarahkan pada seluruh desa/kelurahan di Kecamatan Nganjuk serta sebagian kawasan Kecamatan Sukomoro, Kecamatan Bagor, Kecamatan Loceret dan Kecamatan Berbek serta sebagian wilayah Kecamatan Kertosono, Kecamatan Tanjunganom, Kecamatan Berbek, Kecamatan Rejoso, dan Kecamatan Lengkong.

(14)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Kecamatan Tanjunganom, Kecamatan Berbek, Kecamatan Rejoso, dan Kecamatan Lengkong.

7.1.2.2. Arahan Pengembangan Struktur Ruang

Arahan Pengembangan Struktur Ruang Kabupaten Nganjuk yang terkait dengan Bidang Cipta Karya antara lain sebagai berikut :

A. Arahan Pengembangan Jaringan Jalan terkait Bidang Cipta Karya

1. Pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan ke kawasan-kawasan potensial dan strategis.

2. Pengembangan Jalan tembus kabupaten/kota di sekitar Kabupaten Nganjuk diantaranya ;

 Jalan penghubung Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk–Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro.

 Jalan lingkar Willis yang menghubungkan Nganjuk –Madiun - Ponorogo-Trenggalek-Tulungagung-Kediri-Nganjuk (Kawasan Strategis Ekonomi Agropolitan)

B. Arahan Pengembangan Sistem Jaringan Air Bersih

Rencana penyediaan dan pengembangan sistem jaringan air bersih di kabupaten Nganjuk meliputi :

1. penyediaan sumber daya air bersih pada daerah rawan air bersih di Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos, Kecamatan Loceret, Kecamatan Berbek, Kecamatan Pace, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Bagor, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Gondang, Kecamatan Sukomoro, Kecamatan Ngluyu, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Jatikalen , Kecamatan Patianrowo, Kecamatan Kertosono dan Kecamatan Baron; dan

2. pengembangan sistem jaringan air bersih dikembangkan oleh PDAM di Kecamatan Nganjuk, Kecamatan Kertosono, Kecamatan Berbek, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Loceret, Kecamatan Bagor, Kecamatan Gondang, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Tanjunganom, Kecamatan Baron, Kecamatan Prambon, Kecamatan Jatikalen dan Kecamatan Ngetos, dapat dilihat pada Tabel 7.2.

Tabel 7.2. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Air Bersih Kabupaten Nganjuk

No Lokasi

Cabang

Jens Sumber

Air

Eksisting Kapasitas

(Lt/dtk)

Rencana Kapasitas

(Lt/dtk)

Eksisting Pelanggan

(SR)

Rencana Pelanggan

(SR)

Keterangan

1 Nganjuk Grafitasi 55 20 6.133 1.200 Pengembangan

jaringan pipa dan pelanggan Ds. Mungkung, Ds.

Gempol, Ds.

(15)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

No Lokasi

jaringan pipa dan pelanggan pada daerah Perumnas Ds. Kepuh, Ds. Tembarak, dan Ds. Nglawak

3 Berbek Grafitasi 30 2.995 300 Pengembangan

jaringan pipa dan pelanggan Ds. Milir, Ds. Mojoduwur, Ds. Bendungrejo, Ds. Ngepeh, dan Ds. Ngrawan

4 Wilangan Grafitasi 10 - 1.097 100 Pengembangan

pelanggan pada

daerah Ds.

Ngadipiro dan Ds. Sudimoroharjo

Grafitasi 2,5 200 Penyempurnaan

sistem Rencana pengambilan air permukaan dari Sungai Ngetos di Dsn Selopuro

sampai ke kota Ngetos sepanjang + 3.600 meter

5 Bajulan Grafitasi 2,5 142 40 Desa Bajulan

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nganjuk, 2010-2030

C. Arahan Rencana Sistem Prasarana Lingkungan

Sistem pengolahan sampah secara keseluruhan (sistem perkotaan) dapat dilaksanakan dengan menyediakan bak-bak sampah (storage) dimasing-masing sumber sampah baik domestik dan non domestik. Sampah dikumpulkan oleh petugas kebersihan dengan memakai gerobak-gerobak tangan (handcart) dan dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara (Tranfer Depo) dan akhirnya sampah-sampah yang berasal dari berbagai TPS diangkut dengan menggunakan truk khusus pengangkut sampah dibawa/dibuang ke tempat pemrosesan akhir (TPA), di Kabupaten Nganjuk terdapat di Kecamatan Nganjuk (Desa Kedungdowo), Kecamatan Kertosono (Desa Pandantoyo), TPA Bendil Kecamatan Berbek, Tanjunganom Status sewa dan Rencana TPA di Prambon (Desa Sugihwaras).

(16)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kedungdowo Kecamatan Nganjuk untuk melayani pengelolaan persampahan kawasan Perkotaan Nganjuk, kawasan Kecamatan Bagor, kawasan Kecamatan Sukomoro dan akan dilakukan pengembangan lebih lanjut sesuai dengan timbulan sampah dan pertumbuhan permukiman dengan direlokasi diluar kawasan Perkotaan Nganjuk;

 TPA Pandantoyo Kecamatan Kertosono untuk melayani pengelolaan persampahan di Perkotaan Kertosono, kawasan Kecamatan Baron dan kawasan Kecamatan Patianrowo serta kawasan Kecamatan Lengkong akan dikembangkan kebutuhan lahannya sesuai dengan pertumbuhan penduduk dan timbulan sampah;

 TPA Brendil Kecamatan Berbek untuk melayani pengelolaan persampahan di kawasan Perkotaan Berbek, kawasan Kecamatan Loceret, kawasan Kecamatan Pace, kawasan Kecamatan Sawahan dan kawasan Kecamatan Ngetos dan akan dikembangkan sesuai dengan pertumbuhan penduduk dan timbulan sampah;

 TPA Sugihwaras Kecamatan Prambon dikembangkan untuk melayani kawasan Perkotaan Tanjunganom, kawasan Kecamatan Prambon dan kawasan Kecamatan Ngronggot;

 pengembangan TPA untuk melayani kawasan Kecamatan Rejoso, kawasan Kecamatan Gondang dan kawasan sekitar;

Lokasi TPA ditetapkan dengan radius 500 m, dengan ketentuan pemanfaatan lahan sebagai berikut :

 0 sampai 100 meter diharuskan berupa sabuk hijau / jalur hijaunya.(buffer zone)  101 sampai 500 meter untuk pertanian non pangan dan hutan

Sistem drainase meliputi saluran primer, sekunder dan tersier yang digunakan untuk pembuangan air hujan meliputi :

 drainase primer berupa jaringan sungai alami dan saluran buatan yang melewati kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan meliputi Sungai Widas, Sungai Kuncir Kanan, Sungai Kuncir Kiri, Saluran Kali Asri, Saluran Kali Maria, Avur di kawasan Kecamatan Kertosono termasuk anak-anak sungai yang tersebar di kawasan kecamatan lainnya;

 drainase sekunder untuk pembuangan air hujan dari saluran-saluran tersier di lingkungan permukiman perkotaan dan perdesaan di wilayah kabupaten;

 drainase tersier untuk pembuangan air hujan dari saluran-saluran tersier di lingkungan permukiman perkotaan dan perdesaan di wilayah kabupaten;

(17)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Sanitasi lingkungan meliputi penerapan pengelolaan, pengembangan dan pengendalian sistem pembuangan limbah, meliputi:

 penerapan sistem pengelolaan limbah oleh masing-masing rumah tangga dan menerapkan sistem sanitasi komunal pada kawasan permukiman padat penduduk;  pengendalian sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri, jasa dan rumah

sakit;

 pengembangan jaringan perpipaan air limbah cair domestik dan sistem pengolahan limbah cair domestik pada kawasan peruntukan permukiman terpadu di perkotaan; dan

 pengendalian dan pengembangan sistem pembuangan limbah domestik dengan menyediakan pengolah limbah setempat pada lingkungan perumahan, fasilitas umum, fasilitas sosial dan perdagangan.

Salah satu unsur yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sanitasi lingkungan adalah adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan jumlah penduduk tersebut maka apabila aspek sanitasi lingkungan tidak direncanakan dan teratur dengan baik sejak dini akan membawa masalah yang cukup rumit pada masa yang akan datang. Pencemaran yang ditimbulkan oleh industri yang berpotensi polutan, terutama pabrik kertas di Kertosono perlu adanya IPAL (instalasi Pengolahan Air Limbah) sebelum di buang ke sungai.

7.1.3. Ketentuan Zonasi bagi Pembangunan Prasarana Sarana Bidang Cipta Karya

Pembangunan prasarana dan sarana Bidang Cipta Karya pada Kabupaten Nganjuk dilakukan di kawasan budidaya sebagai pendukung kawasan permukiman. Kawasan permukiman disini yang dimaksud adalah kawasan permukiman eksisting yang legal serta rencana kawasan permukiman yag akan dikembangkan sesuai dengan rencan pola ruang berdasarkan Rencana Tata Ruang Kabupaten Nganjuk Tahun 2010-2030.

7.1.4. Indikasi Program

(18)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Tabel 7.3. Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Nganjuk terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

No Usulan Program Utama Lokasi Merupakan KSK Sumber Pendanaan Instansi Pelasana 1 Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan

7 Menurunkan tingkat kebocoran produksi dan distribusi air bersih

Seluruh Kabupaten Ya APBD, APBD Prov, APBN,

Swasta

PDAM, PU Kabupaten Nganjuk

8 Pelestarian sumberdaya air permukaan dan air tanah masyarakat yang sulit dijangkau

Seluruh Kabupaten Ya APBD, APBD Prov, APBN,

Swasta

PDAM, PU Kabupaten Nganjuk

10 Pengembangan dan penyediaan air bersih Seluruh Kabupaten Ya APBD, APBD Prov, APBN, Swasta

PDAM, PU Kabupaten Nganjuk

11 Penyusunan Rencana untuk Sistem Drainase Seluruh kawasan IKK Ya APBD, APBD Prov, APBN, Swasta

Dinas PSDA Prov dan Dinas PU kabupaten Nganjuk

12 Rencana Pembangunan Kolam Retensi Kawasan Perkotaan Ya APBD, APBD Prov, APBN, Swasta

Dinas PSDA Prov dan Dinas PU kabupaten Nganjuk

13 Normalisasi saluran drainase dan aliran sungai Seluruh Kabupaten Ya APBD, APBD Prov, APBN, Swasta

(19)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

No Usulan Program Utama Lokasi Merupakan KSK Sumber Pendanaan Instansi Pelasana Nganjuk

14 Pelebaran saluran drainase dan gorong-gorong Seluruh Kabupaten Ya APBD, APBD Prov, APBN, Swasta

Dinas PSDA Prov dan Dinas PU kabupaten Nganjuk

15 Optimalisasi dan pengendalian pembersihan sampah dan pengerukan sedimen

Seluruh Kabupaten Ya APBD, APBD Prov, APBN,

Swasta

Dinas PSDA Prov dan Dinas PU kabupaten Nganjuk

16 Pembuatan waduk/embung penampung air Seluruh Kabupaten Ya APBD, APBD Prov, APBN, Swasta

Dinas PSDA Prov dan Dinas PU kabupaten Nganjuk

17 Sosialisasi sistem penangnan limbah kakus/tinja dengan menggunakan tangki septic tank komunal (Sanimas)

Seluruh kawasan IKK Ya APBD, APBD Prov, APBN, Swasta

Dinas PU dan KLH Kabupaten Nganjuk

18 Kajian Rencana Pembangunan IPLT peruntukan kawasan

Seluruh kawasan IKK Ya APBD, APBD Prov, APBN, Swasta

Dinas PU dan KLH Kabupaten Nganjuk 19 Pembangunan instalasi pengolahan air limbah

industri

Seluruh kawasan IKK Ya APBD, APBD Prov, APBN, Swasta

Dinas PU dan KLH Kabupaten Nganjuk 20 Penyusunan DED sistem penyaluran air limbah Seluruh kawasan IKK Ya APBD, APBD Prov, APBN,

Swasta

Dinas PU dan KLH Kabupaten Nganjuk 21 Pengembangan Sistem Terpusat Limbah

domestik

Seluruh kawasan IKK Ya APBD, APBD Prov, APBN, Swasta

Dinas PU dan KLH Kabupaten Nganjuk 22 Kajian sistem pengelolaan sampah

Pengelolaan 3R

Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengolahan sampah organik skala kecil/composting (lingkungan RT/RW)

Seluruh Kabupaten Ya APBD, APBD Prov, APBN,

Swasta

Dinas PU dan KLH Kabupaten Nganjuk

Penyiapan peralatan dengan pembangunan fasilitas pendukung untuk sisten persampahan

Seluruh Kabupaten Ya APBD, APBD Prov, APBN,

Swasta

Dinas PU dan KLH Kabupaten Nganjuk Pengadaan TPS/container/bak sampah

komunal untuk masing-masing kelurahan dan termasuk TPS khusus industri

Seluruh kawasan

perindustrian

Ya APBD, APBD Prov, APBN, Swasta

Dinas PU dan KLH Kabupaten Nganjuk

Penertiban pemisahan sampah non B3 dengan sampah B3 dari industri, bangunan komersil, rumah sakit, hotel dan bangunan penghasil

Kajian perencanaan lokasi pengembangan TPA Pengembangan dan Pembangunan TPA

Kecamatan Kertosono, Berbek, Tanjunganom, Baron

Ya APBD, APBD Prov, APBN, Swasta

(20)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

No Usulan Program Utama Lokasi Merupakan KSK Sumber Pendanaan Instansi Pelasana Perencanaan penyediaan sarana dan prasarana

dasar permukiman perkotaan

Seluruh Kabupaten Ya APBD, APBD Prov, APBN,

Swasta

Dinas Kesehatan, Dinas PU, BAPPEDA, dan Disperindagkoptamben Kabupaten Nganjuk Mengembangkan fasilitas ruang publik dan

ruang terbuka hijau kota

Seluruh Kabupaten Ya APBD, APBD Prov, APBN,

Swasta

(21)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

7.2. Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

7.2.1. Visi dan Misi Kabupaten Nganjuk

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana Kabupaten Nganjuk harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inivatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stakeholder’s. Berdasarkan kebijakan dalam RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2009-2013 telah ditetapkan bahwa Visi Kabupaten Nganjuk adalah sebagai berikut:

Terwujudnya Kejayaan Masyarakat Kabupaten

Nganjuk Yang Maju, Adil, Sejahtera, Tentram, dan

Demokratis Berlandaskan Moral Agama

Pemahaman atas pernyataan visi tersebut mengandung makna terjalinnya sinergi yang

dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kabupaten dan seluruh stakeholder’s dalam

merealisasikan pembangunan Kabupaten Nganjuk secara terpadu.

Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkadung di dalamnya, yaitu:

1) Terwujudnya terkadung upaya dan peran Pemerintah Daerah dalam mewujudkan

Kabupaten Nganjuk yang maju, adil, sejahtera, tentram dan demokratis yang berlandasakan moral agama.

2) Kejayaan adalah suatu keadaan / kondisi masyarakat yang memiliki nilai lebih sehingga menjadi besar dan terkenal.

3) Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.

4) Kabupaten Nganjuk adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala potensi dan sumber dayanya dalam sistem Pemerintahan di Wilayah Kabupaten Nganjuk.

5) Maju adalah suatu kondisi daerah yang adaptif terhadap perkembangan global yang terjadi serta antisipatif terhadap berbagai akses baik negatif maupun positif, yang mungkin akan muncul akibat dari perubahan global itu sendiri sehingga daerah dapat menempatkan diri dan memainkan peran secara positif dan sinergis dalam perekonomian global dan regional. 6) Adil adalah perwujudan kesamaan hak dan kewajiban dalam segala aspek kehidupan tanpa

membedakan latar belakang suku, agama, ras dan golongan. Oleh karena itu orientasi pembangunan tidak hanya diarahkan pada upaya untuk mengejar pertumbuhan saja namun juga berupaya semaksimal mungkin agar pertumbuhan itu hasilnya sekaligus dapat dinikmati secara adil dan merata oleh semua lapisan masyarakat.

(22)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

8) Tentram adalah suatu situasi yang menimbulkan rasa aman, damai dan tenang.

9) Demokratis adalah pemerintahan daerah yang mampu menampung aspirasi masyarakat dalam segala aspek kehidupan dengan mengutamakan musyawarah untuk mufakat sehingga tercapai kesepahaman dan keseimbangan dalam tatanan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

10)Berlandaskan Moral Agama adalah kondisi kehidupan sosial budaya yang berlandaskan nilai-nilai agama sehingga memperkokoh sendi-sendi kehidupan masyarakat dan mampu menjaga keseimbangan perilaku masyarakat yang berbudaya.

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai persatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara pemerintah tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya. Adapun Misi Pemerintah Kabupaten Nganjuk adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pembangunan pertanian, industri, perdagangan dan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan didukung oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai.

2) Meningkatkan kesejateraan masyarakat melalui peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan, pendidikan dan sosial.

3) Meningkatkan pelayanan prima melalui penyelenggaraan keperintahan yang baik dan bersih yang didukung oleh profesionalisme aparatur serta menciptakan kehidupan masyarakat yang tentram dan tertib berlandasakan moral agama.

7.2.2. Program Pembangunan Daerah Berdasarkan RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun

2009-2013

1) Untuk mencapai sasaran meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan

dan holtikultura, ditetapkan program pembangunan adalah Program Peningkatan

produksi pertanian.

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan holtikultura, serta mengembangankan usaha agribisnis dan agrowisata.

Implementasi/ penjabarannya dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah: a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.

b. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan. c. Program peningkatan produksi pertanian / perkebunan.

d. Program penyediaan dan pengolahan air baku.

(23)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

f. Program pembangunan jalan dan jembatan.

g. Program rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan.

2) Untuk mencapai sasaran Meningkatnya Produksi Perkebunan ditetapkan Program pembangunan adalah Program Peningakatan Produksi Perkebunan.

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan produksi dan produktivitas perkebunan rakyat.

Implementasi / penjabarannya dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah: a. Program peningkatan Ketahanan Pangan pertanian / perkebunan.

b. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan. c. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian / perkebunan. d. Program peningkatan produksi pertanian / perkebunan.

e. Program pemberdayaan penyuluh pertanian / perkebunan lapangan.

Program–program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut di atas, dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Daerah.

3) Untuk mencapai sasaran meningkatnyajumlah kunjungan wisata ditetapkan program pembangunan adalah program peningkatan industri Pariwisata.

Program ini bertujuan untuk mengembangkan jenis dan kualitas produk wisata, khususnya wisata alam dan agrowisata dengan meningkatkan efektivitas kelembagaan jaringan promosi pariwisata.

Implementasi / penjabarannya dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah: a. Program pengembangan pemasaran pariwisata

b. Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh c. Program pembangunan jalan dan jembatan

d. Program rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan e. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh f. Program peningkatan pelayanan angkutan

g. Program pembangunan Sarana dan Fasilitas perhubungan

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Daerah dan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Daerah.

4) Untuk mencapai sasaran meningkatnya penggunaan air bawah tanah (ABT) dan ketenagalistrikan ditetapkan program pembangunan adalah program pembinaan dan pengawasan ESDM.

(24)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

b. Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan.

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah.

5) Untuk mencapai sasaran meningkatnya pemenuhan infrastruktur jalan dan Jembatan ditetapkan program pembangunan adalah program peningkatan jalan dan

jembatan.

Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfatan aset-aset prasarana jalan yang ada.

Implementasi / penjabarannya dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah: a. Program pembangunan jalan dan jembatan.

b. Program pembanguan saluran drainase / gorong-gorong. c. Program pembangunan turap /talud/ bronjong.

d. Program rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan. e. Program rehabilitasi / pemeliharaan talud/ bronjong. f. Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan,

g. Program tanggap darurat jalan dan jembatan

h. Program pembangunan sistem informasi / data base jalan dan jembatan i. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Daerah.

6) Untuk mencapai sasaran meningkatnya kualitas sarana dasar permukiman

ditetapkan program pembangunan adalah program peningkatan kualitas permukiman,

program ini bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana dasar permukiman. Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah:

a. Program pengembangan perumahan. b. Program lingkungan sehat perumahan.

c. Program pemberdayaan komunitas perumahan.

d. Program perbaikan perumahan akibat bencana alam / sosial.

e. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran. f. Program pengelolaan areal pemakaman.

g. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh. h. Program pembangunan infrastruktur perdesaan.

(25)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

7) Untuk mencapai sasaran meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) ditetapkan program pembangunan adalah program

penataan ruang daerah.

Program ini bertujuan untuk mengefektifkan pengendalian tata ruang daerah.

Implementasi / penjabarannya dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah: a. Program perencanaan Tata Ruang.

b. Program pemanfaatan Ruang.

c. Program pengendalian pemanfaatan ruang.

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas dilaksanakan oleh Bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah.

8) Untuk mencapai sasaran meningkatnya kualitas sumber daya alam (SDA) dan

lingkungan hidup ditetapkan program pembangunan adalah program Peningkatan

Kualitas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Lingkungan.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan mencegah perusakan dan pencemaran lingkungan hidup.

Implementasi / penjabarannya dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah: a. Program peningkatan pengawasan dan pemantauan pencemaran / kerusakan

lingkungan dan SDA.

b. Program percepatan pemulihan penanganan sumber daya air, kawasan kritis dan rawan bencana.

c. Program peningkatan SDM dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA dan lingkungan hidup.

d. Program penyusunan informasi status lingkungan hidup.

e. Program penanaman dan pemeliharaan pohon lindung, jalan, taman dan hutan kota. Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas dilaksanakan oleh Kantor Lingkungan Hidup Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah.

9) Untuk mencapai sasaran terciptanya peningkatan kualitas tenaga kerja dan

kesempatan kerja ditetapkan program pembangunan adalah program peningkatan

kualitas ketenagakerjaan.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, keahlian, dan kompetensi serta produktivitas tenaga kerja.

Implementasi / penjabarannya dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah: a. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

(26)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi daerah.

10)Untuk mencapai sasaran meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan

ditetapkan program pembangunan adalah program pemberdayaan masyarakat pedesaan.

Program ini bertujuan untuk membangun kawasan pedesaan melalui peningkatan keberdayaan masyarakat di pedesaan.

Implementasi / penjabarannya dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah: a. Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan.

b. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan.

c. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa. d. Program peningkatan peran perempuan di pedesaan.

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah daerah tersebut diatas dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Daerah.

11)Untuk mencapai sasaran meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta

layanan kepegawaian ditetapkan program pembangunan adalah program peningkatan

sumberdaya aparatur.

Implementasi / penjabarannya dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah : a. Program pendidikan kedinasan.

b. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur. c. Program pembinaan dan pengembangan aparatur.

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah dan Badan Perencana Pembangunan Daerah.

12)Untuk mencapai sasaran terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien ditetapkan program pembangunan adalah program peningkatan kapasitas

kelembagaan.

Program ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan Kabupaten.

Implementasi / penjabarannya dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah: a. Program peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan Kabupaten.

b. Program koordinasi peningkatan kualitas pelayanan masyarakat. c. Program pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah.

d. Program pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan penerintahan daerah. e. Program penyusunan kebijakan pemerintahan daerah.

f. Program koordinasi pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah. g. Program peningkatan SDM bidang teknologi informasi dan sandi.

(27)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

i. Program pembinaan penyelenggaraan pemerintahan umum.

j. Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah / wakil kepala daerah. Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas dilaksanakan oleh Sekretariat daerah.

7.3. Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

Kabupaten Nganjuk belum memiliki Peraturan Daerah tentang Bangunan dan Gedung, dengan demikian, pada memorandum program akan diusulan fasilitasi penyusunan Raperda Bangunan dan Gedung Kabupaten Nganjuk.

7.4. Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

Pelayanan air minum atau air bersih di Kabupaten Nganjuk sebagian telah dilayani jaringan PDAM terutama di kawasan perkotaan (IKK), tetapi sebagian lagi terutama di kawasan pedesaan masih mempergunakan air tanah (sumur). Prasarana sumberdaya air dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber air permukaan dan sumber air tanah, melalui optimasi pemanfaatan sumber, pembuatan bendungan, dan penjernihan air. Juga diperlukan melakukan penurapan mata air dan membangun sumur bor, pencegahan pencemaran pada Cekungan Air Tanah (CAT) di berbagai sumber. Prasarana pengairan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan sawah irigasi teknis dan non teknis baik untuk irigasi air permukaan maupun air tanah. Pengembangan pengairan disusun berdasarkan wilayah sungai, melalui: pengembangan waduk, dam dan embung serta pompanisasi.

7.4.1. Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air

Prasarana pengairan (Sumber Daya Air) yang terdapat di Kabupaten Nganjuk meliputi pembahasan mengenai sungai lintas kabupaten, sumber mata air, waduk, jaringan irigasi dan air bersih ditujukan untuk:

(28)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

7.4.2. Jaringan Prasarana Sumber Daya Air

Pembahasan mengenai prasarana sumber daya air meliputi : sungai, mata air, dan waduk.

A. Sungai

Wilayah Sungai Brantas di wilayah ditetapkan menjadi daya dukung utama bagi jaringan sumberdaya air yang terkait dengan:

a. Pelayanan kawasan strategis nasional;

b. Suplai kebutuhan air daerah irigasi di Jawa Timur seluas >14.000 Ha;

c. Kelangsungan dan ketersediaan air sungai Brantas di wilayah Jawa Timur; dan d. Tingkat produksi di sektor pertanian secara luas di Jawa Timur.

Sungai yang menjadi bagian dari sistem pelayanan prasarana air wilayah adalah Sungai Brantas dengan Wilayah Sungai (WS) UPT PSA WS rencana Selodono Kediri, Wilayah Sungai Brantas yang melewati mulai kawasan Kecamatan Prambon, Kecamatan Ngronggot, Kecamatan Kertosono, Kecamatan Patianrowo, Kecamatan Jatikalen dan Sungai Widas yang melewati mulai kawasan Kecamatan Sawahan, Wilangan, Bagor, Rejoso, Nganjuk, Sukomoro, Tanjunganom, Gondang, Lengkong, Patianrowo dan Kecamatan Jatikalen.

Sungai yang menjadi bagian dari DAS Brantas dan Widas, meliputi anak sungai Rejoso, Senggowar, Tretes, Puh Salak, Kedung Galih, Logo, Konang, Tunggak, Kuncir Kanan, Bodor, Sumber Kemiri, Sumber Soko, Be ng, dan sungai lainnya sebagai sistem pelayanan sumber daya air . Jumlah sungai yang melalui wilayah kabupaten Nganjuk kategori sungai besar (Brantas) dan anak sungai sebanyak 39 sungai.

B. Sumber Mata Air

Rencana pengembangan sumber-sumber mata air untuk penyediaan pemenuhan kebutuhan air bersih dan pengairan di wilayah kabupaten Nganjuk meliputi:

a. Mata air Margo Tresno terletak di Desa Sugih waras, Kecamatan Ngluyu, dengan kapasitas air yang tersedia sebesar 25 l/dtk, dan yang kapasitas yang terpakai sebesar 2,5 liter/detik.

b. Mata air Ubalan terletak di Desa Suru, Kecamatan Ngetos, dengan kapasitas air yang tersedia sebesar 25 l/dtk, dan yang kapasitas yang terpakai sebesar 2,5 liter/detik. c. Mata air Singokromo terletak di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, dengan kapasitas

(29)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

d. Mata air Mamang terletak di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, dengan kapasitas air yang tersedia sebesar 25 l/dtk, dan yang kapasitas yang terpakai sebesar 2,5 liter/detik.

e. Mata Air Ubalan, Mata air Ubalan terletak di Desa Klodan, Kecamatan Ngetos, dengan kapasitas yang dimiliki oleh sungai adalah sebesar 30-90 l/dtk, dan kapasitas yang sudah terpakai untuk pengairan sawah irigasi, minum dan mandi.

f. Mata Air Blerang dan Manik, Mata air Blerang dan Manik terletak di Desa Blongko, Kecamatan Ngetos, dengan kapasitas yang dimiliki oleh sungai adalah sebesar 20-35 l/dtk, dan kapasitas yang sudah terpakai untuk pengairan sawah irigasi, minum dan mandi.

C. Waduk/Embung

Di wilayah yang ditetapkan menjadi bagian dari sistem prasarana sumberdaya air, waduk/embung di kabupaten Nganjuk sebanyak 17 buah meliputi:

a. Waduk Mbah Irun atau Pohsalak, terdapat di Desa Ngumpul, Kecamatan Bagor; b. Waduk Sumber Suko, berada di Desa Ngumpul, Kecamatan Bagor;

c. Waduk Sumberkepuh, terdapat di Desa Sumberkepuh, Kecamatan Lengkong; d. Waduk Sumbersono, berada di Desa Sumbersono, Kecamatan Lengkong; e. Waduk Logawe, berada di Desa Sumberkepuh, Kecamatan Lengkong;

f. Waduk Kedung Sengon, yang berada di Desa Balonggebang, Kecamatan Gondang; g. Waduk Sumberagung, yang berada di Desa Sumberagung, Kecamatan Gondang; h. Waduk Perning, berada di Desa Perning, Kecamatan Jatikalen;

i. Waduk Manggarejo, berada di Desa Awar-awar, Kecamatan Wilangan; j. Waduk Ngomben, berada di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso; k. Embung Kulak Secang, berada di Desa Jatigreges, Kecamatan Pace;

l. Embung Oro-oro Ombo, berada di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Ngetos; m. Embung Sumberurip, berada di Sumberurip, Kecamatan Berbek;

n. Embung Bajulan, berada di Bajulan, Kecamatan Loceret;

o. Embung Gedang Kluthuk, berada di Desa Sawahan, Kecamatan Sawahan. p. Embung Gondang (Pojok Dua), berada di Desa Gondang, Kecamatan Pace; dan q. Embung Tempuran, berada di Desa Tempuran, Kecamatan Ngluyu;

r. Embung Joho, berada di Desa Joho, Kecamatan Pace;

(30)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

7.4.3. Jaringan Irigasi

Di wilayah Kabupaten Nganjuk ada 5 jaringan irigasi induk (primer) panjang 46 km, yaitu

Widas utara : 17 km

Ngudikan kiri : 3 km Ngudikan kanan : 3 km

Bulak mojo : 1 km

Mrican kiri (WK) : 22 km

Di wilayah Kabupaten Nganjuk ada 213 daerah irigasi sekunder dan tersier dengan luas baku sawah 39.955 Ha, wilayah Kabupaten Kediri luas baku sawah 375 Ha.

Rencana pengembangan sistem jaringan irigasi meliputi jaringan primer, sekunder dan tersier di wilayah Kabupaten untuk mendukung pengembangan kawasan pertanian dengan mengembangkan dan mengoptimalisasi jaringan irigasi primer, meliputi Widas Utara, Ngudikan Kiri, Ngudikan Kanan, Bulakmojo dan Mrican Kiri Warujayeng- Kertosono serta jaringan sekunder dan tersier.

7.4.4. Sistem Air Bersih

Kebutuhan air bersih di wilayah Kabupaten Nganjuk sebagian besar telah dilayani oleh PDAM, khususnya pada wilayah perkotaan. Sedangkan untuk wilayah perdesaan dalam pemenuhan air bersih memanfaatkan sumur gali dan memanfaatkan sumber mata air dengan cara menggunakan pipa-pipa, selang air dan menggunakan tandon air.

Untuk wilayah yang belum terlayani oleh jaringan PDAM, masyarakat menggunakan sumur gali, pengeboran dan memanfaatan sumber mata air di sekitar kawasan permukiman cara swadaya masyarakat, melalui usaha pipanisasi dan pengelolaan sumber mata air. Sebagai pedoman standar dalam mengetahui kebutuhan air bersih/air minum adalah sebagai berikut :

- Rumah tangga : 100 liter/orang/hari

- Fasilitas sosial/perkantoran : 5% dari kebutuhan rumah tangga - Komersial : 20% dari kebutuhan rumah tangga - Industri : 10% dari kebutuhan rumah tangga - Cadangan kebocoran : 10% kebutuhan total

- Pemadam kebakaran : 10% kebutuhan

(31)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

Rencana penyediaan dan pengembangan sistem jaringan air bersih di kabupaten Nganjuk meliputi :

a. penyediaan sumber daya air bersih pada daerah rawan air bersih di Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos, Kecamatan Loceret, Kecamatan Berbek, Kecamatan Pace, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Bagor, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Gondang, Kecamatan Sukomoro, Kecamatan Ngluyu, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Jatikalen , Kecamatan Patianrowo, Kecamatan Kertosono dan Kecamatan Baron;

b. pengembangan sistem jaringan air bersih dikembangkan oleh PDAM di Kecamatan Nganjuk, Kecamatan Kertosono, Kecamatan Berbek, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Loceret, Kecamatan Bagor, Kecamatan Gondang, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Tanjunganom, Kecamatan Baron, Kecamatan Prambon, Kecamatan Jatikalen dan Kecamatan Ngetos; dan

c. pengembangan sumber air sistem grafitasi di Kecamatan Nganjuk, Kecamatan Berbek, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Loceret Desa Bajulan.

7.5. Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)

7.6. Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Kabupaten Nganjuk belum memiliki Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, dengan demikian, pada memorandum program akan diusulan fasilitasi penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di beberapa kawasan strategis.

7.7. Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman

(RP2KP)

(32)

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Nganjuk 2015-2019

7.8. Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis

Kabupaten/Kota (RTBL KSK)

Kabupaten Nganjuk belum memiliki Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota.

Gambar

Tabel 7.1. Arahan Pengembangan Pola Ruang Kabupaten Nganjuk
Tabel 7.2. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Air Bersih Kabupaten Nganjuk
Tabel 7.3. Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Nganjuk terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Referensi

Dokumen terkait

b) Peruntukan permukiman perdesaan. Sebagai kawasan budi daya maka permukiman diarahkan dalam kajian lokasi dan fungsi masing-masing permukiman, terutama dikaitkan dengan

Fungsi bangunan gedung harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam. Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Berdasarkan surat Keputusan Bupati No. 184.45/ 140/ Bappeda/ 2008 Tentang Penetapan Kawasan Strategis Pangkalan Baru Yang meliputi 5 desa dan 1 kelurahan yaitu: Desa Jeruk,

Kawasan Pusat Agroindustri seluas 260,49 ha, berada di Kecamatan Simpang Kiri, Kecamatan Rundeng, Kecamatan Sultan Daulat dan Kecamatan Longkib. Kawasan Food

Strategi operasionalisasi perwujudan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya meliputi: Pemertahanan fungsi kawasan resapan air dan pengendalian alih

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi

1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasanperkotaan maupun perdesaan,

Kabupaten Humbang Hasundutan termasuk dalam kawasan ini yang meliputi 5 (lima) kecamatan yaitu : Doloksanggul, Baktiraja, Lintong Nihuta, Paranginan, dan