• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Sari Daun Rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn.) Dalam Sediaan Krim Pelembab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan Sari Daun Rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn.) Dalam Sediaan Krim Pelembab"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. (1997). Formulasi Obat Topikal Dengan Dasar Penyakit Kulit.

Cetakan Pertama. Yogyakarta: Penerbit Gadjah Mada University Press. Hal. 34.

Anief, M. (2000). Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktik. Cetakan Kesembilan. Yogyakarta: Penerbit Gadjah Mada University Press. Hal. 71-72.

Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaam Farmasi. Edisi Keempat. Jakarta: Universitas Indonesia. Hal. 387-389.

Balsam, M.S. (1972).Cosmetics Science and Technology. Edisi kedua. London. Jhon Willey and Son, Inc. Hal. 211.

Ditjen POM.(1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 33.

Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 22, 83, 97, 356.

Lachman, L., Liberman, A.H., dan Kanig, J.L. (1994). Teori dan Praktek Farmasi Industri II. Penerjemah: Siti Suyatmi, Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Hal. 1091-1093.

Maryani, H., dan Kristiana, L. (2005). Khasiat dan Manfaat Rosela. Jakarta: Penerbit PT Agro Media Pustaka. Hal. 13, 29.

Rahmawati, R. (2012). Budidaya Rosella. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Baru Press. Hal. 87-89.

Rawlins, E.A. (2003). Bentley's Textbook of Pharmaceutics. Edisi Kedelapan belas. London: Bailierre Tindall. Hal. 22,355.

Santoso, D. (2001). Ramuan Tradisional Untuk Penyakit Kulit. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya. Hal. 9-10 .

Tranggono, R.I., dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Hal.11, 127.

(2)

Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Hal. 26-27,111.

Wirakusumah, E.S. (2007) Cantik dan Awet Muda Dengan Buah, Sayur, Dan Herbal. Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya. Hal 6.

(3)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar sediaan krim setelah selesai dibuat Pandangan depan

A B C D E

F G H I J

Pandangan Atas

A B C D E

F G H I J

Keterangan: Formula A : Blanko (dasar krim tanpa sampel) Formula B : Konsentrasi sari daun rosella 0,5% Formula C : Konsentrasi sari daun rosella 1% Formula D : Konsentrasi sari daun rosella 1,5% Formula E : Konsentrasi sari daun rosella 2% Formula F : Konsentrasi sari daun rosella 2,5% Formula G : Konsentrasi sari daun rosella 3% Formula H : Konsentrasi sari daun rosella 3,5% Formula I : Konsentrasi sari daun rosella 4%

(4)

Lampiran 2. Gambar sediaan krim setelah penyimpanan selama 8 minggu Pandangan depan

A B C D E

F G H I J

Pandangan atas

A B C D E

F G H I J

Keterangan: Formula A : Blanko (dasar krim tanpa sampel) Formula B : Konsentrasi sari daun rosella 0,5% Formula C : Konsentrasi sari daun rosella 1% Formula D : Konsentrasi sari daun rosella 1,5% Formula E : Konsentrasi sari daun rosella 2% Formula F : Konsentrasi sari daun rosella 2,5% Formula G : Konsentrasi sari daun rosella 3% Formula H : Konsentrasi sari daun rosella 3,5% Formula I : Konsentrasi sari daun rosella 4%

(5)

Lampiran 3. Gambar uji tipe emulsi

A B C D E F G H I J

Keterangan: Formula A : Blanko (dasar krim tanpa sampel) Formula B : Konsentrasi sari daun rosella 0,5% Formula C : Konsentrasi sari daun rosella 1% Formula D : Konsentrasi sari daun rosella 1,5% Formula E : Konsentrasi sari daun rosella 2% Formula F : Konsentrasi sari daun rosella 2,5% Formula G : Konsentrasi sari daun rosella 3% Formula H : Konsentrasi sari daun rosella 3,5% Formula I : Konsentrasi sari daun rosella 4%

(6)
(7)

Lampiran 5. Gambar alat freeze dryer

Rangkaian alat freeze dryer tanpa sampel

(8)
(9)

Lampiran 7. Gambar rangkaian alat yang digunakan untuk pengujian penguapanair dari kulit

A B

C D

(10)

Lampiran 8. Perhitungan persentase pengurangan penguapan air

Contoh perhitungan persentase pengurangan penguapan air pada sukarelawan I

( formula A).

a. Pertambahan berat

Petambahan berat = berat akhir – berat awal

Berat awal = 10,01gr

Berat akhir = 10,15gr

Pertambahan berat = 140 mg

b. Persentase pengurangan penguapan

= pertambahan berat tanpa sedíaan – pertambahan berat sediaan

Diketahui: Pertambahan berat tanpa sediaan = 160 mg

Pertambahan berat sediaan = 140 mg

Jadi, persentase pengurangan penguapan air dari kulit adalah

% = 160mg– 140mg x 100% 160

= 12,05%

(11)
(12)

Lampiran 9. Data kemampuan sediaan untuk mengurangi penguapan air dari kulit

1.Sukarelawan I

No Formula Berat awal (g)

Berat akhir (g)

Pertambahan berat ( mg)

% pengurangan

penguapan

1 Tanpa

sediaan

10,09 10,25 160 00

2 A 10,01 10,15 140 12,50

3 B 10,06 10,19 130 18,75

4 C 10,05 10,17 120 25,00

5 D 10,00 10,11 110 31,25

6 E 10,08 10,18 100 37,50

7 F 10,01 10,10 90 43,75

8 G 10,03 10,11 80 50,00

9 H 10,02 10,09 70 56,25

10 I 10,01 10,07 60 62,50

11 J 10,06 10,15 90 43,75

2.Sukarelawan II

No Formula Berat awal (g)

Berat akhir (g)

Pertambahan berat ( mg)

% pengurangan

penguapan

1 Tanpa

sediaan

10,07 10,31 230 00

2 A 10,01 10,22 210 8,69

3 B 10,03 10,23 200 13,04

4 C 10,03 10,20 170 26,08

5 D 10,06 10,23 170 26,08

6 E 10,08 10,23 150 34,79

7 F 10,07 10,22 160 30,43

8 G 10,10 10,23 130 43,47

9 H 10,09 10,20 110 52,17

10 I 10,01 10,10 100 56,52

(13)

Lampiran 9 (lanjutan)

3.Sukarelawan III

No

Formula Berat awal (g)

Berat akhir (g)

Pertambaha n berat (

mg)

% pengurangan

penguapan

1 Tanpa

sediaan

10,09 10,35 260 00

2 A 10,09 10,32 230 11,53

3 B 10,06 10,29 230 11,53

4 C 10,10 10,30 200 23,07

5 D 10,09 10,28 190 26,92

6 E 10,06 10,24 180 30,76

7 F 10,06 10,23 170 34,61

8 G 10,03 10,19 160 38,46

9 H 10,01 10,16 150 42,30

10 I 10,06 10,16 100 61,53

11 J 10,08 10,22 140 46,15

4.Sukarelawan IV

No Formula Berat awal (g)

Berat akhir (g)

Pertambahan berat ( mg)

% pengurangan

penguapan

1 Tanpa

sediaan

10,02 10,23 210 00

2 A 10,05 10,23 180 14,28

3 B 10,06 10,23 170 19,04

4 C 10,03 10,19 160 23,80

5 D 10,08 10,22 140 33,33

6 E 10,06 10,19 130 38,09

7 F 10,01 10,13 120 42,85

8 G 10,04 10,15 110 47,61

9 H 10,02 10,12 100 52,38

10 I 10,04 10,13 90 57,14

(14)

Lampiran 9 (lanjutan) 5.Sukarelawan V

No Formula Berat awal (g)

Berat akhir (g)

Pertambahan berat ( mg)

% pengurangan

penguapan

1 Tanpa

sediaan

10,08 10,41 330 00

2 A 10,06 10,34 280 15,15

3 B 10,06 10,31 250 24,24

4 C 10,09 10,29 200 39,39

5 D 10,10 10,29 190 42,42

6 E 10,03 10,21 180 45,45

7 F 10,05 10,22 170 48,48

8 G 10,01 10,17 160 51,51

9 H 10,05 10,20 150 54,54

10 I 10,05 10,19 140 57,57

11 J 10,00 10,16 160 51,51

6.Sukarelawan VI

No Formula Berat awal (g)

Berat akhir (g)

Pertambahan berat ( mg)

% pengurangan penguapan

1 Tanpa

sediaan

10,00 10,26 260 00

2 A 10,08 10,30 220 15,38

3 B 10,00 10,20 200 23,07

4 C 10,03 10,22 190 26,92

5 D 10,01 10,19 180 30,76

6 E 10,02 10,19 170 34,61

7 F 10,05 10,21 160 38,46

8 G 10,05 10,20 150 42,30

9 H 10,06 10,20 140 46,15

10 I 10,05 10,17 120 53,84

(15)

Lampiran 9 (lanjutan)

7. Sukarelawan VII

No Formula Berat awal (g)

Berat akhir (g)

Pertambahan berat ( mg)

% pengurangan penguapan

1 Tanpa

sediaan

10,00 10,25 250 00

2 A 10,00 10,22 220 12,00

3 B 10,04 10,25 210 16,00

4 C 10,07 10,27 200 20,00

5 D 10,02 10,20 180 28,00

6 E 10,07 10,24 170 32,00

7 F 10,03 10,19 160 36,00

8 G 10,00 10,15 150 40,00

9 H 10,03 10,17 140 44,00

10 I 10,07 10,20 130 48,00

11 J 10,07 10,19 120 52,00

8. sukarelawan VIII

No Formula Berat awal (g)

Berat akhir (g)

Pertambahan berat ( mg)

% pengurangan penguapan

1 Tanpa

sediaan

10,03 10,23 200 00

2 A 10,00 10,18 180 10,00

3 B 10,08 10,25 170 15,00

4 C 10,06 10,22 160 20,00

5 D 10,04 10,19 150 25,00

6 E 10,00 10,14 140 30,00

7 F 10,10 10,23 130 35,00

8 G 10,02 10,14 120 40,00

9 H 10,06 10,17 110 45,00

10 I 10,01 10,11 100 50,00

(16)

Lampiran 9 (lanjutan) 9.Sukarelawan IX

No Formula Berat awal (g)

Berat akhir (g)

Pertambahan berat ( mg)

% pengurangan penguapan

1 Tanpa

sediaan

10,00 10,18 180 00

2 A 10,02 10,18 160 11,11

3 B 10,04 10,19 150 16,66

4 C 10,02 10,15 130 27,77

5 D 10,05 10,17 120 33,33

6 E 10,06 10,17 110 38,88

7 F 10,06 10,16 100 44,44

8 G 10,02 10,11 90 50,00

9 H 10,00 10,08 80 55,55

10 I 10,00 10,07 70 61,11

11 J 10,01 10,03 120 33,33

10.Sukarelawan X

No Formula Berat awal (g)

Berat akhir (g)

Pertambahan berat ( mg)

% pengurangan penguapan

1 Tanpa

sediaan

10,06 10,25 190 00

2 A 10,07 10,24 170 10,52

3 B 10,05 10,21 160 15,78

4 C 10,07 10,23 160 15,78

5 D 10,01 10,16 150 21,05

6 E 10,01 10,15 140 26,31

7 F 10,03 10,16 130 31,57

8 G 10,04 10,16 120 36,84

9 H 10,10 10,21 110 42,10

10 I 10,09 10,19 100 47,36

(17)

Referensi

Dokumen terkait

The main objectives of this study are: (1) to investigate the statistical char- acteristics (magnitude, duration and frequency) of the cloud gap effect as well as cloud irradiance

menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu..

telling an experience, and the weak student just keeps quiet, the proficient student should ask the partner questions like, “Do you want to talk about a good experience or a bad

menggunakan prisma, penelitian ini mencoba melakukan per- bandingan standar deviasi dari selisih elevasi hasil pengukuran Total Station Foif prisma dan nonprisma

terjadi pelanggaran pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pengendalian pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup karena belum adanya atau

a) ketinggian maksimum dan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian tersebut,.. b) jarak jangkauan dan waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak tersebut. c) kecepatan

Dengan terbitnya Petunjuk Teknis Pemberian Apresiasi Bagi Peserta Didik Kursus dan Pelatihan diharapkan dapat dijadikan acuan bagi Dinas Pendidikan Provinsi dalam melakukan seleksi

Berinvestasi di sektor financial asset merupakan hal yang menjanjikan. Data historis valuta asing, emas dan saham menunjukkan kenaikan diatas 100% untuk jangka