• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Kunjungan Kelas dalam Meningkatkan Kinerja Guru IPA SMP Negeri 1 Bandungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Kunjungan Kelas dalam Meningkatkan Kinerja Guru IPA SMP Negeri 1 Bandungan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

PANDUAN WAWANCARA

Nama : ………..

Jabatan : ………..

Tempat Wawancara : ………..

Tanggal Wawancara : ………..

A. GURU IPA

1. Apakah anda mengetahui di SMP Negeri 1 Bandungan ada program supervisi kunjungan kelas?

2. Apakah ada sosialisasi supervisi kunjungan kelas?

3. Berapa kali anda disupervisi kunjungan kelas dalam satu semester?

4. Bagaimana pola supervisi kunjungan kelas di SMP Negeri 1 Bandungan?

5. Apakah supervisi kunjungan kelas dilaksanakan sesuai dengan jadwal?

6. Bagaimana pelaksanaan supervisi jika kepala sekolah berhalangan melakukan supervisi kunjungan kelas?

7. Apakah anda menyusun administrasi perencanaan pem-belajaran?

8. Sebutkan administrasi perencanaan pembelajaran yang anda susun?

9. Menurut anda apakah administrasi perencanaan pembelajaran yang anda susun sesuai ketentuan yang berlaku?

10.Menurut anda apakah administrasi perencanaan pembela-jaran yang anda susun sesuai ketentuan yang berlaku?

(2)

12.Menurut anda apakah supervisi kunjungan kelas ber-pengaruh pada kinerja anda dalam menyusun adminis-trasi pembelajaran?

13.Bagaimana perasaan anda disupervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah?

14.Menurut anda apakah supervisi kunjungan kelas berpe-ngaruh pada kinerja anda dalam melaksanakan pem-belajaran?

B. GURU MATA PELAJARAN SELAIN IPA

1. Apakah anda mengetahui adanya program supervisi kunjungan kelas di SMP Negeri 1 Bandungan?

2. Bagaimana program supervisi kunjungan kelas diimple-mentasikan di sekolah anda?

3. Bagaimana dampak supervisi kunjungan kelas dalam kinerja perencanaan pembelajaran guru IPA sebagaimana anda lihat?

4. Bagaimana dampak supervisi kunjungan kelas dalam kinerja perencanaan pembelajaran guru IPA sebagaimana anda lihat?

C. PEMBANTU KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM

1. Siapakah yang menyusun program supervisi kunjungan kelas?

2. Bagaimana implementasi supervisi kunjungan kelas di SMP Negeri 1 Bandungan?

3. Bagaimana dampak supervisi kunjungan kelas dalam kinerja perencanaan pembelajaran guru IPA sebagaimana anda lihat?

4. Bagaimana dampak supervisi kunjungan kelas dalam kinerja perencanaan pembelajaran guru IPA sebagaimana anda lihat?

D. SISWA SMP NEGERI 1 BANDUNGAN

(3)

2. Apa yang kamu rasakan dampak guru IPA yang sedang disupervisi kepala sekolah?

E. PENGAWAS SEKOLAH

1. Apakah anda mengetahui adanya program supervisi kunjungan kelas di SMP Negeri 1 Bandungan?

2. Bagaimana implementasi supervisi kunjungan kelas di SMP Negeri 1 Bandungan?

3. Menurut anda bagaimana dampak supervisi kunjungan kelas terhadap kinerja guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran?

(4)

Lampiran 2

VERBATIM HASIL WAWANCARA

Hasil wawancara dengan subyek penelitian Sugito, S.Pd. M.Pd. guru IPA kelas VII

Nama saya Sugito, biasa dipanggil pak Gito, Saya guru IPA SMP Negeri 1 Bandungan. Menurut saya di SMP Negeri 1 Bandungan sudah ada program supervisi kunjungan kelas, program itu disusun oleh kepala sekolah yang dibantu oleh guru yang menjadi pembantu kepala sekolah bidang kurikulum. Program yang telah disusun disosialisasikan kepada guru pada acara rapat dewan guru. Kepala sekolah mengumumkan secara lisan bahwa pada hari dan tanggal yang ditentukan ada supervisi kunjungan kelas, guru dimohon mempersiapkan diri. Informasi lisan ini ditindaklanjuti dengan edaran kepala sekolah yang berisi jadwal pelaksanaan supervisi.

Implementasi supervisi kunjungan kelas di SMP Negeri 1 Bandungan berlangsung sesuai dengan jadwal supervisi. Setiap guru mendapat dua kali supervisi kunjungan kelas dalam satu semester. Pola yang digunakan adalah pola supervisi dengan memberitahu terlebih dahulu guru yang akan disupervisi. Pola supervisi ini saya sebut dengan supervisi terjadwal. Apabila kepa-la sekokepa-lah berhakepa-langan dan tidak dapat mekepa-laksanakan supervisi kunjungan kelas maka disepakati jadwal pengganti, ada komu-nikasi antara kepala sekolah dan guru yang akan disupervisi.

Kalau saya tidak disupervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah dalam menyusun administrasi pembelajaran saya meng-akui tidak tertib. Perangkat yang saya buat tidak lengkap, format tidak sesuai ketentuan dan tidak tepat waktu dalam mengum-pulkan perangkat tersebut

Saya merasa senang dengan adanya supervisi kunjungan kelas, saya menjadi lebih disiplin dalam mengajar, kehadiran di kelas tidak terlambat, skenario pembelajaran yang saya susun di RPP betul betul saya laksanakan

Hasil wawancara dengan subjek penelitian Eko Purwanti, S.Pd. Guru IPA kelas VIII

(5)

Eko. Menurut saya supervisi kunjungan kelas di SMP Negeri 1 Bandungan sudah ada sejak lama, dan tercantum dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) sekolah. Setahu saya RKT itu disusun oleh kepala sekolah bersama ibu Purwiyati selaku pelaksanan kurikulum di sekolah kami. Oleh bapak kepala sekolah supervisi kunjungan kelas disosialisasikan pada rapat pembagian tugas di awal semester. Beberapa hari kemudian ada edaran tertulis dari kepala sekolah yang berisi jadwal supervisi kunjungan kelas. Jadwal tertulis ini ditempel di papan pengumuman ruang guru. Dari jadwal tertulis setiap guru dua kali mendapat supervisi kunjungan kelas.

Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SMP Negeri 1 Bandungan berjalan sesuai jadwal yang telah disusun. Supervisi terjadwal ini menguntungkan kami, karena jauh-jauh hari kami sudah mengetahui kapan saya akan disupervisi. Saya senang karenanya, karena kepala sekolah memberi kesempatan kepada saya dan teman-teman untuk mempersiapkan diri disupervisi oleh kepala sekolah.

Saya mengakui administrasi yang saya susun pada saat tidak disupervisi tidak baik, administrasi pembelajaran saya buat asal jadi dan asal mengumpulkan untuk menggugurkan kewajib-an.

Pengaruh yang nyata pada saat disupervisi pada waktu mengajar adalah saya menjadi perhatian terhadap peserta didik. Komunikasi dua arah saya utamakan untuk mengetahui kesulit-an belajar peserta didik terhadap materi ykesulit-ang saya ajarkkesulit-an hari ini

Hasil wawancara dengan subyek penelitian Eni Riptyawati, S.Pd. guru IPA kelas IX

Nama saya Eni Riptyawati, S.Pd, Guru IPA kelas IX SMP Negeri 1 Bandungan. Setaip hari di sekolah saya dipanggil Ibu Eni. Menurut pendapat saya supervisi adalah usaha kepala sekolah untuk mengamati proses pembelajaran di sekolah. Untuk melaksanakan itu kepala sekolah menyusun program supervisi kunjungan kelas, yang disosialisasikan secara lisan dalam rapat dewan guru dan pengumuman tertulis yang ditempel di papan pengumuman ruang guru.

(6)

dalam satu semester saya dua kali mendapat supervisi kunjung-an kelas.

Saya pernah hendak disupervisi kepala sekolah pada hari tertentu, namun tiba-tiba kepala sekolah memanggil saya dan menyampaikan ada rapat kepala sekolah di kantor dinas pendi-dikan dan kebudayaan sehingga tidak dapat mengadakan super-visi pada hari tersebut. Kemudian untuk menggantinya kami membuat kesepatan jadwal pengganti

Saya tidak membuat perangkat pembelajaran secara lengkap, paling-paling saya hanya membuat RPP sebagai pedom-an pada saat pembelajarpedom-an di kelas. Administrasi ypedom-ang lain saya buat kalau ada tagihan perangkat administrasi pembelajaran oleh bagian kurikulum.

Pengaruh supervisi pada perencanaan pembelajaran, saya berusaha sebaik mungkin agar Prota, Promes. Silabus dan RPP saya dalam perencanaan pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. RPP saya lengkapi dengan metode dan media pembelajaran , hal mana pada saat tidak disupervisi saya abaikan itu semua. Dengan kata lain biasanya saya tidak pernah merevisi RPP yang sudah disusun. Karena akan disupervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah maka saya beberapa kali membaca RPP yang telah disusun dan merevisi hal-hal yang tidak sesuai atau yang kurang lengkap. Seperti melengkapai instrument penilaian yang biasanya saya kosongi, tidak diisi dengan kelengkapan instrument. Dengan adanya supervisi kunjungan kelas maka instrumen penilaian saya lengkapi dengan butir soal, kunci jawaban dan pedoman penskoran.

Dampak positif dari supervisi kunjungan kelas pada kinerja pelaksanaan pembelajaran. Pada saat disupervisi, pem-belajaran di kelas saya buat sebaik mungkin, saya membawa alat peraga dan media pembelajaran berupa LCD, laptop dan presentasi power point sesuai materi pelajaran pada saat disupervisi.

Hasil wawancara dengan subjek penelitian Purwiyati, S. Pd, guru mata pelajaran matematika pembantu kepala sekolah bidang kurikulum

(7)

bagus untuk meningkatkan kinerja guru, oleh karena itu ketika saya mendapat tugas menyusun rencana supervisi kunjungan kelas saya terima dengan senang hati. Saya yakin program terse-but dapat meningkatkan kualitas pembelajaran teman-teman guru. Meningkatkan kualitas penyusunan perangkat mengajar guru yang selama ini merka buat dengan asal jadi, sehiingga mengabaikan kelengkapan dan keseuaian dengan ketentuan dalam menyusun perangkat pembelajaran. Setiap tahun saya dengan teman-teman membantu kepala sekolah menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT). Rencana Kerja Tahunan SMP Negeri 1 Bandungan diantaranya berisi program supervisi kun-jungan kelas. Dalam program supervisi kunkun-jungan kelas ini sesuai arahan kepala sekolah, setiap guru mendapat jadwal supervisi sebanyak dua kali dalam satu semester.

Saya melihat guru IPA yang disupervisi melakukan persiapan dengan baik. Kesibukan guru IPA yang disupervisi nampak sekali dalam menyusun administrasi Rencana Pelaksa-naan Pembelajaran, guru berusaha sebaik mungkin dalam membuat program tahunan, program semester, silabus dan RPP, administrasinya lebih lengkap dan dibuat sesuai ketentuan. Hal ini sangat berbeda ketika guru IPA tidak disupervisi kunjungan kelas, administrasi RPP dibuat asal jadi dan tidak lengkap. Supervisi kunjungan kelas berpengaruh positif dalam kinerja guru, dari yang saya lihat apabila guru akan disupervisi maka yang bersangkutan segera menyusun administrasi perencanaan pembelajaran dengan baik, bisa dirasakan semangat guru untuk mengumpulkan perencanaan pembelajaran sesuai ketentuan dan tepat waktu, kelengkapan RPP pun semakin baik.

Hasil wawancara dengan subjek penelitian Rasad, S. Pd, guru mata pelajaran matematika kelas VII

Nama saya Rasad, S.Pd. guru Matematika SMP Negeri 1 Bandungan. Di kelas saya selalu dipanggil Pak Rasad oleh murid-murid dan teman-teman guru. Menurut saya supervisi kunjungan kelas program yang bagus untuk meningkatkan kinerja guru.

(8)

Hasil wawancara dengan subjek penelitian Izul Fatah, S. Pd, guru mata pelajaran pendidikan jasmani kelas IX

Nama saya Izul Fatah, S.Pd. guru pendidikan jasmani SMP Negeri 1 Semarang. Di kelas saya selalu dipanggil Pak Izul oleh murid-murid dan teman-teman guru. Menurut saya super-visi kunjungan kelas program yang bagus untuk meningkatkan kinerja guru.

Saya melihat aktivitas dari beberapa guru yang disupervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah. Dalam pandangan saya ada hal berbeda dari perilaku guru IPA yang disupervisi. Pada penyusunan rencana pembelajaran saya melihat guru IPA sibuk memperbaiki RPP yang sudah dibuat. Terutama pada bagian instrumen penelitian guru biasanya menulis instrumen terlampir, tetapi disini mereka perbaiki dengan melengkapi instrumen penilaian dengan butir soal, kunci jawaban dan pedoman pen-skoran. Hal yang bagus karena diluar kegiatan supervisi mereka kadang-kadang membuat kadang kadang tidak.

Guru IPA yang disupervisi mempersiapkan administrasi Prota, Promes, Silabus dan RPP dengan baik, bahkan dalam menyusun perencanaan pembelajaran yang terkait dengan media pembelajaran nampak kesibukan yang bersangkutan. Guru sibuk membuat presentasi power point pembelajaran tentang materi yang akan diajarkan.

Hasil wawancara dengan subjek penelitian Wahyu Cahyono, S.Pd. M.Pd. Pengawas SMP Negeri 1 Bandungan.

Nama saya Wahyu Cahyono, saya pengawas SMP di dinas pendidikan. Saya sering mengunjungi SMP Negeri 1 Bandungan dan memeriksa laporan hasil supervisi kunjungan kelas yang dilakukan kepala sekolah, dan berdialog dengan beberapa guru tentang pelaksanaannya.

Menurut saya program supervisi kunjungan kelas di SMP Negeri 1 Bandungan biasanya disusun dalam bentuk tabel jadwal supervisi kunjungan kelas. Informasi yang tercantum adalah hari tanggal, nama guru, dan kelas. Sesuai hari yang ditentukan kepala sekolah mengunjungi kelas untuk melaksanakan super-visi. Apabila karena sesuatu hal kepala sekolah berhalangan ada penggantian jadwal sesuai kesepakatan guru dan kepala sekolah.

(9)

sama. Guru yang tidak disupervisi mengabaikan administrasi pembelajaran. Oleh karena itu kepala sekolah jangan sampai membiarkan guru tidak disupervisi, kalau hal ini terjadi maka sama saja kepala sekolah membiarkan guru bekerja tanpa rencana

Hasil Wawancara dengan siswa SMP Negeri 1 Bandungan

Saya Adi Febriyanto, siswa kelas IX A, menurut saya mengenai pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas pada saat guru IPA disupervisi,

guru terlihat lebih siap dalam melaksanakan pembelajaran. Biasanya bapak/ibu guru setelah salam langsung duduk, kini tetap berdiri dan mengawali pembelajaran dengan meyampaikan refleksi materi pelajaran yang kemarin, menyampaiakan tujuan pembelajaran hari ini dan materi pokok yang akan dibahas.

Saya Nofia Setyaningsih, siswa kelas VIIIB pendapat saya mengenai dampak supervisi kunjungan kelas pada pelaksanaan pembelajaran guru IPA. Saya melihat penampilan bapak/ibu guru sungguh berbeda dari biasanya, dalam pembelajaran beliau biasanya hanya ceramah, hari ini beliau membawa laptop dan LCD. Selain ceramah belaiau menayangkan materi pembelajaran dalam bentuk presentasi power point, wah ada gambar warna-warni yang menarik. Saya senang kalau ada supervisi oleh bapak kepala sekolah di kelas kami. Cara mengajar Bapak/ibu guru jadi tidak membosankan.

Saya Sri Hidayati, siswa kelas VII C pendapat saya mengenai dampak supervisi kunjungan kelas pada saat pelaksa-naan pembelajaran guru adalah saya senang ada supervisi kun-jungan kelas, ada bapak kepala sekolah yang sedang menunggui guru yang sedang mengajar. Kalau ada bapak kepala sekolah guru jadi lebih perhatian kepada kami. Ada komunikasi dua arah antara guru dengan siswa. Saya jadi sering dimintai pendapat oleh bapak/ibu guru, padahal kalau tidak ada bapak kepala sekolah biasanya bapak/ibu guru IPA hanya ceramah saja. Tidak ada Tanya jawab. Saya harap bapak kepala sekolah lebih sering

(10)

Lampiran 3

VERBATIM HASIL WAWANCARA

RINGKASAN HASIL FOCUS GROUP DISSCUSION (FGD)

JUDUL : SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU IPA SMP NEGERI

BANDUNGAN

1. NAMA KEGIATAN

Kegiatan ini bernama, Focus Group Disscusion Supervisi Kunjungan Kelas Dalam Meningkatkan Kinerja Guru IPA SMP N 1 Bandungan.

2. TUJUAN KEGIATAN

a. Mengetahui pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SMP Negeri 1 Bandungan

b. Mengetahui dampak supervisi kunjungan kelas pada kinerja perencanaan pembelajaran guru IPA SMP Negeri 1 Bandungan.

c. Mengetahui dampak supervisi kunjungan kelas pada kinerja perencanaan pembelajaran guru IPA SMP Negeri 1 Bandungan.

3. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

FGD dilaksanakan pada:

Hari, tanggal : Sabtu, 24 Mei 2014

Jam : 10.00-12.00

Tempat : Lab. Bahasa SMP N 1

Bandungan

4. PESERTA

(11)

a. Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang ditugaskan di SMP N 1 Bandungan, Bapak Wahyu Cahyono, S.Pd. M.Pd.

b. Kepala SMP N 1 Bandungan, Drs. Tri Widodo

c. Guru IPA SMP N 1 Bandungan, Bapak Sugito, S.Pd. MPd., Ibu Eko Purwanti, S.Pd., Ibu Eny Riptyawati, S.Pd.

d. Mahasiswa Pascasarjana MMP UKSW kelas Ungaran, Ibu Jumrotun, Ibu Ayu Purwanti

e. Guru SMP N 1 Bandungan, Bapak Rasad, S.Pd. Bapak Izul Fatah, S.Pd. Bapak Sunarso

V. PENGORGANISASIAN

Kepanitiaan FGD ini adalah:

a. Nara Sumber/pengawas: Wahyu Cahyono, S.Pd. MPd.

b. Moderator : Tri Widodo

VI. DESKRIPSI SINGKAT KEGIATAN FGD

Kegiatan FGD dilaksanakan tepat pukul 10.00 WIB, dibuka oleh bapak Tri Widodo selaku penggagas kegiatan FGD di SMP N 1 Bandungan yang mengambil tema: Pelaksanaan Super-bvisi Kunjungan Kelas Dalam meningkatkan kinerja Guru IPA SMP N 1 Bandungan.

(12)

yang sedang mendapat pelajaran dari guru. Supervisi kunjungan kelas yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan bagian dari tugas pokok kepala sekolah. Karena menurut pengalaman bapak Wahyu Cahyono, sekolah yang melaksanakan kegiatan supervisi maka kinerja guru di sekolah tersebut terjaga dengan baik. Guru menjadi lebih siap dalam mengajar. Ada dampak positif dari kegiatan supervisi ini. Guru menjadi lebih siap secara adminis-tratif dengan membuat RPP sebaik mungkin dan pada saat pelaksanaan pembelajaran guru mempergunakan banyak model pembelajaran, guru banyak mempergunakan alat peraga, guru menyiapkan media pembelajara, bahkan setting tempat duduk siswa tidak luput dari perencanaan seorang guru yang sedang disupervisi.

Tanggapan dari ibu Eny Riptyawati, S.Pd. guru IPA kelas IX, apakah supervisi kunjungan kelas memiliki dampak bagi kinerja guru IPA? Eny Riptyawati menyatakan bahwa, dengan supervisi kunjungan kelas, yang bersangkutan menjadi lebih siap, sehingga persiapan pembelajaran lebih matang. Hal sebalik-nya terjadi pada saat tidak ada supervisi, saya menjadi lebih santai, persiapan kurang memadai, dan mengajar dengan cara apa adanya. Dari sisi siswa disampaikan oleh ibu Eny Riptyawati, S.Pd. bahwa ternyata ada dampak positif bahwa anak anak menjadi lebih tertib, beberapa siswa juga melakukan tanya jawab dengan guru dengan sedikit tanpa gurauan atau candaan, yang kadang sering terjadi siswa dalam menjawab pertanyaan guru sahut menyahut tidak tidak teratur.

(13)

Bapak Sugito guru IPA kelas VII, menyampaikan bahwa dia menjadi lebih siap ketika ada jadwal supervisi kunjungan kelas, RPP yang dia susun untuk kegiatan supervisi dia kemas secara khusus, bahkan sudah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan kepala sekolah, bahkan untuk kegiatan praktikum IPA dia setting ruangan sedemikian rupa sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dibahas pada hari ini. Menuru pak Sugito, dia datang lebih awal ke laboratorium IPA untuk menyiapkan segala sesuatunya. Secara prinsip bapak sugito menyampaikan bahwa dengan adanya supervisi maka upaya untuk menyajikan Kegiatan Belajar Mengajar yang baik dia upayakan sungguh.

Menurut pengamatan bapak Sunarso, guru bukan mata-pelajaran IPA yang menjadi teman sejawat bapak sugito, ibu Eko dan ibu Eny, berdasarkan pemantauannya, nampak bahwa guru IPA yang disupervisi oleh kepala sekolah tampak kesibukannya untuk mempersiapkan diri dalam menerima supervisi kunjungan kelas. Guru guru IPA nampak cukup serius di depan komputer untuk menyusun RPP yang akan dipergunakan sebagai pegangan pada saat disupervisi oleh kepala sekolah. Juga nampak ada dialog sesama guru IPA untuk membicarakan skenario pembela-jaran yang akan dilaksanakan pada saat supervisi. Diskusi sesa-ma guru IPA muncul untuk membicarakan metode pembelajaran, alat peraga, media pembelajaran yang cocok digunakan pada KD yang akan diajarkan kepada siswa.

Menggarisbawahi pendapat bapak ibu guru tadi, bapak Wahyu Cahyono menyampaikan bahwa nampak sekali guru IPA yang sedang disupervisi kinerjanya meningkat. Hal ini nampak pada persiapan pembuatan RPP, model pembelajaran, metode pembelajaran, alat peraga dan media pembelajaran sudah diper-siapkan secara khusus dalam menghadapi supervisi kunjungan kelas. Pada saat pelaksanaan pembelajaran di kelas juga nampak guru menjadi lebih siap mengajar di depan kelas, pelibatan siswa dalam proses belajar mengajar juga muncul, partisipasi siswa didorong oleh bapak ibu guru untuk semangat menyampaikan pendapatnya, atau bertanya tentang permasalahan yang belum dimengerti oleh siswa.

(14)

Lampiran 4

Foto Supervisi Kunjungan Kelas

Foto 1

Pembelajaran IPA Oleh Ibu Eko Purwanti

Foto 2

(15)

Foto 3

Pembelajaran IPA dengan alat peraga Chart

Foto 4

(16)

Lampiran 5

Foto

Focus Group Disscusion

(FGD)

Foto 1

Nara Sumber Pengawas Sekolah Bapak Wahyu Cahyono, S.Pd. M.Pd.

Foto 2

(17)

Foto 3 Moderator FGD

Foto 8

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tentang pen- garuh kedalaman undercut gigi pegangan dan tipe bahan cengkeram termoplastik nilon terh- adap kekuatan retensi GTSL Co-Cr kombinasi

Di sisi lain, kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri atas banyak orang, antara dengan siapa hubungannya tida perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, proses pengeboran pada sumur FZH- 10 trayek 12¼” menggunakan sistem sirkulasi lumpur Kla Shield (HPWBM) yang terdapat Ultrahib

perkebunan komersial bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat (Arifin, 1989; Padmo, 1994), kaitan antara perkembangan pertanian dengan munculnya kebutuhan tentang pendefinisian

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis spektral, analisis SHD dan SVD serta pemodelan 2D yang dikorelasikan dengan penampang seismik untuk mengetahui

Sedangkan yang dilaporkan oleh Kurniawan (2011) pemberian sumber nitrogen KNO3 dengan rasio C/N=10 pada medium mampu menghasilkan aktifitas protease paling tinggi

Pada proses pembelajaran digunakan aspek mengumpulkan data pengamatan yang terdiri dari empat deskriptor yaitu mengajukan hasil analisis sesuai dengan rumusan masalah, melihat

Meskipun tidak ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan MS, studi klinis menunjukkan bahwa penyakit ini dapat diperlambat secara signifikan